2. Daftar nama kelompok
No Nama NIM
1. SALWA ‘ATIKAH RAHMI HASIBUAN P0753902226
2. SANTI MARITO GULTOM P0753902237
3. SITI ALIFIA P0753902238
4. SOFA MARWAH P0753902239
3. 01 02
03 04
Pengertian iv,
Manfaat
Tujuan
praktikum iv
Cara pemberian
obat pada mencit
Pengamatan
aktivitas mencit
DAFTAR ISI
5. Intra vena
Istilah intravena berarti menuju ke dalam pembuluh darah. Penggunaan
suntikan secara intravena sering digunakan karena dapat memberikan dosis
obat yang besar dan cepat. Misalnya, dalam beberapa situasi, seseorang
harus menerima obat dengan sangat cepat, seperti ketika mengalami
serangan jantung, stroke, atau keracunan.
Injeksi intravena adalah cara yang dapat diterapkan secara klinis untuk
memberikan terapi. Untuk hewan pengerat dewasa dan hewan yang lebih
besar, suntikan intravena secara teknis dapat dilakukan dan dilakukan secara
rutin.
6. Penyuntikan intravena dilakukan untuk pasien yang membutuhkan
kontrol dosis obat, perlu penyerapan obat yang cepat misalnya pada pasien yang
gawat seperti pasien keracunan, jantung, stroke dan sebagainya. Adapun
manfaat lainnya yaitu:
1. Efek terapeutik segera dapat tercapai karena penghantaran obat ke tempat
target berlangsung cepat.
2. Absorsi total memungkinkan dosis obat lebih tepat dan terapi lebih dapat
diandalkan.
Manfaat
8. 1) Mengetahui apa itu intra vena
2) Mengenal Teknik/cara penyuntikan secara iv
pada mencit & tikus
3) Melihat pergerakan aktivitas mencit selama 60
menit pada mencit setelah di suntikkan obat
glukosa dan ringer laktat
10. Alat
- Sarung tangan
- Beaker glass
- Spuit insulin 1 ml
- Jarum suntik
- Kapas
- Timbangan
- Kandang retriski
Bahan
- Mencit
- Alkohol 96%
- Larutan dextrose
(glukosa) 5%
- Ringer laktat
Sebelum dilakukan pemberian obat kita harus
menyiapkan alat dan bahan lebih dulu:
11. Prosedur kerja
1. Seperti biasa pada praktek sebelumnya, Timbang bobot mencit yang akan diberi obat.
Hitung berapa ml larutan dextrose 5% dan ringer laktat yang akan di gunakan. Contoh
data perhitungan larutannya yaitu:
Contoh: Misal bobot mencit dextrose 5% yang di timbang adalah 30 gram sedangkan
mencit ringer laktat 25 gram.
Maka, untuk 1% larutan dextrose 5% yang di gunakan sebanyak = 1/100 x 30 gram (bobot
mencit) = 0,3 ml
Maka, untuk 1% ringer laktat yang digunakan sebanyak = 1/100 x 25 gram (bobot mencit)
= 0,25 ml
2. Bilas spuit dengan aquadest agar tetap steril
3. Ambillah larutan dextrose dan ringer laktat sebanyak yang sudah di timbang tadi
12. 4. Masukkan mencit ke dalam kandang restriksi mencit, dengan ekornya
menjulur keluar. Setelah mendapatkan ekor mencit, oleskan alkohol
96% pada ekor mencit
5. pastikan pembuluh darah sudah kita ketahui, lalu suntikkan pada
aliran darah yang terlihat pada ekor mencit.
6. masukkan mencit dalam kendang tabung, lalu amati tiap 10 menitnya
sampai 1 jam
15. KESIMPULAN
Pada praktikum ini kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu pemberian obat
secara intravena adalah melalui pembuluh darah. Penyuntikkan ini tidak
hanya dapat disuntikkan pada pembuluh darah yang terdapat pada ekor
mencit tetapi bisa juga melalui vena mediana cubiti atau chepalika
(lengan), vena saphenous (tungkai), vena jugularis (leher), dan vena
frontalis atau temporalis (kepala). Intravena tidak mengalami
fase absorpsi tetapi langsung ke pembuluh darah.