SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
LK 2.2 Eksplorasi
Alternatif Solusi
Rofiqul Irfan Bahroni
kelas 10 IPA / Kelompok A
KARAKTERISTIK
SMP IT NUR HASAN
S M P B E R B A S I S B O A R D I N G S C H O O L /
P O N D O K
Terletak 15 menit dari Bandara Adi Soemarmo Solo. Siswa
dan siswinya berasal dari berberbagai daerah di
Indonesia. Memiliki fasilitas lab IPA, fasilitas lab komputer
dan fasilitas perpustakaan. Namun fasilitas-fasilitas
tersebut belum lengkap.
Akreditasi sekolah : B.
Hasil Identifikasi
Masalah
MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN IPA MASIH RENDAH
LITERASI SAINS SISWA MASIH RENDAH
KEAKTIFAN SISWA RENDAH DALAM
PEMEBALAJARAN IPA
KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENYELESAIKAN SOAL HOTS MASIH
RENDAH
Motivasi belajar siswa
dalam pembelajaran IPA
masih rendah
Siswa pada umumnya
• tidak memiliki keinginan untuk berhasil dalam
belajar, -merasa tidak butuh belajar,
• tidak tertarik dalam belajar,
• tidak ulet dalam menghadapi kesulitan,
• memiliki tingkat kebosanan dalam belajar yang
tinggi.
Setelah dieksplorasi dan dianalisis
(kajian literatur dan wawancara)
ditemukan bahwa akar penyebab
masalah adalah model
pembelajaran yang digunakan
guru selama ini adalah kurang
mendukung motivasi belajar siswa.
Motivasi Belajar
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan
eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa
indikator atau unsur yang mendukung (hidayati, 2021).
Indikator motivasi belajar
(a) adanya hasrat dan keinginan berhasil;
(b) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar;
(c) adanya harapan dan cita-cita masa depan;
(d) adanya penghargaan dalam belajar;
(e) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar;
(f) adanya lingkungan belajar yang kondusif.
(Hidayati, 2021)
Rahman (2021) menyatakan motivasi
berfungsi sebagai pendorong untuk
pencapaian hasil yang baik. Adanya
motivasi yang tinggi dalam belajar akan
mencapai hasil yang optimal
Lina Astria Tri W., S.Pd, M.Pd. (Guru Senior SMP IT
Nur Hasan) menyatakan motivasi adalah salah satu
faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa. Siswa
berusaha mendapat hasil yang optimal dalam belajar
apabila dalam dirinya terdapat keinginan untuk
belajar.
Solusi yang Relevan
model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL)
Mengapa Problem
Based Learning (PBL)?
Model PBL mengarahkan siswa belajar
melalui permasalahan-permasalahan praktis
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
sehingga dapat meningkatkan motivasi
belajar IPA siswa.
Model PBLmenantang siswa dalam
menghadapi kesulitan dan memberikan
kepuasan setelah menemukan pengetahuan
baru (keberhasilan) sehingga dapat
meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
(Hidayati, 2021)
Kelebihan Model PBL
• menekankan pada makna pembelajaran,bukan
sekadar fakta;
• meningkatkan pengarahan diri siswa ;
• meningkatkan pemahaman siswa dan
keterampilan proses pembelajaran;
• mengembangkan keterampilan-keterampilan
interpersonal siswa;
• meningkatkan motivasi siswa karena berbasis
masalah;
• meningkatkan kontak antarsiswa
(Ramlawati dkk, 2017)
Sintaks PBL
a.Orientasi siswa pada masalah
b.Mengorganisasikan siswa untuk belajar
c.Membimbing penyelidikan individual/kelompok
d.Mengembangkan & menyajikan hasil karya
e.Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah .
(Kusnandar, 2019)
Jika model Problem Based
Learning (PBL) diterapkan, maka
permasalahan rendahnya
motivasi belajar siswa dapat
teratasi.
Jika model Problem Based
Learning (PBL) tidak
diterapkan, maka harapan
untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa sulit untuk
diwujudkan
Maka,
Literasi sains yang rendah
Siswa pada umumnya
1. belum dapat menjelaskan fenomena
secara ilmiah,
2.belum mampu mengevaluasi dan
mendesain penyelidikan ilmiah,
3. belum mampu menginterpretasi data dan
fakta ilmiah.
Apa itu literasi
sains?
Literasi sains merupakan kemampuan
menggunakan pengetahuan sains,
mengidentifikasi pertanyaan, dan
menarik kesimpulan berdasarkan
buktibukti dalam rangka berkenaan
dengan alam dan perubahan yang
dilakukan terhadap alam melalui
aktifitas manusia (OECD-PISA, 2004)
Miftahudin, S.Pd, M.Si.
(Pakar Pendidik/Guru Berprestasi Nasional
2016)
Penyebab rendahnya literasi sains adalah
pembelajaran tidak konseptual dengan
lingkungan siswa.
Merta dkk (2020)
Pembelajaran sains kurang mengajak siswa untuk
berpikir lebih tinggi dan konstekstual terkait
dengan materi yang akan dibahas menyebabkan
tingkat literasi sains siswa rendah.
Setelah dieksplorasi dan dianalisis
(kajian literatur dan wawancara)
ditemukan bahwa akar penyebab
masalah adalah model
pembelajaran yang digunakan
guru selama ini adalah kurang
mengembangkan literasi sains
siswa
Solusi yang Relevan
model pembelajaran Guided
Discovery Learning (GDL)
Mengapa
Guided Discovery
Learning (GDL)?
Model pembelajaran Guided Discovery
Learning (GDL) mengarahkan siswa untuk
menggunakan pendekatan kontekstual
dalam mengaitkan hubungan antara
pemahaman dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Model ini juga
memacu siswa untuk dapat mencari berbagai
informasi dan data untuk digunakan dalam
proses pembelajaran (Winangun dkk, 2021).
Kelebihan Model GDL
• siswa belajar cara belajar (learn to how learn);
• siswa menghargai diri sendiri dan memotivasi
diri;
• siswa mudah untuk mentransfer pemahaman;
• memperkecil atau menghindari menghafal;
• siswa bertanggungjawab atas pembelajarannya
,
• siswa lebih memahami sains dan teknologi;
• siswa dapat memecahkan masalah karena diberi
kesempatan berperan dalam kegiatan sains
sesuai dengan bimbingan guru (Hadiningsih,
2016).
Sintaks GDL
a. Memberi stimulus
b. Mengidentifikasi masalah
c. Mengumpulkan data
d. Mengolah data
e. Memverifikasi
f. Menyimpulkan
(Winangun, 2021)
Jika model Guided Discovery
Learning (GDL) diterapkan, maka
permasalahan rendahnya literasi
siswa dapat teratasi.
Jika model Guided Discovery
Learning (GDL) tidak
diterapkan, maka harapan
untuk meningkatkan literasi
siswa akan sulit untuk
diwujudkan
Maka,
Keaktifan Siswa dalam
Pembelajaran IPA
rendah
Siswa pada umumnya
• tidak aktif bertanya,
• tidak aktif mengerjakan tugas,
• tidak aktif menjawab pertanyaan
• tidak senang mendapat tugas.
Setelah dieksplorasi dan dianalisis
(kajian literatur dan wawancara)
ditemukan bahwa akar penyebab
masalah adalah model
pembelajaran yang digunakan guru
selama ini adalah kurang
mendukung keaktifan siswa dalam
pembelajaran IPA.
Solusi yang Relevan
Model Pembelajaran Project
Based Learning (PjBL)
Mengapa
model
pembelajaran
Project Based
Learning (PjBL)?
Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
merupakan model pembelajaran yang dapat
mendorongsiswa untuk aktifbelajar secara
berkolaborasi untuk memecahkan masalah
sehingga dapat mengkonstruksi inti
pelajarandari temuan-temuan dalam
tugasatau proyek yang dilakukan.Model ini
digunakan untuk melatih siswa melakukan
analisis terhadap permasalahan,
kemudianmelakukan eksplorasi,
mengumpulkan informasi, interpretasi,dan
penilaian dalam mengerjakan proyekyang
terkait dengan permasalahan yang dikaji
(Kanza dkk, 2020).
Kelebihan Model Pembelajaran
Project Based Learning (PjBL)
Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
mempunyai kelebihan dapat meningkatkan motivasi,
membuat peserta didik lebih aktif, kreatif dan
membuat suasana belajar lebih menyenangkan dan
bermakna (Fatmah, 2021).
Sintaks Model Pembelajaran
Project Based Learning (PjBL)
Ermawati dan Widowati (2020) menyebutkan
sintaks model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) yaitu:
• mengajukan pertanyaan
• membuat perencanaan
• menyusun penjadwalan
• memonitor pembuatan proyek
• melakukan penilaian
• evaluasi
Jika model pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) , maka
permasalahan rendahnya
keaktifan siswa dalam
pembelajaran IPA dapat teratasi.
Jika model pembelajaran
Project Based Learning
(PjBL) tidak diterapkan, maka
harapan untuk meningkatkan
keaktifan siswa dalam
pembelajaran IPA akan sulit
untuk diwujudkan
Maka,
Kemampuan siswa dalam menyelesaikan
soal HOTS masih rendah
Siswa pada umumnya
• belum mampu menghubungkan pengetahuan yang
dimilikinya,
• tidak mampu mengolah data,
• belum mampu mentransformasikan pengetahuan
dan pengalaman,
• belum mampu berpikir secara kritis dan kreatif,
• belum mampu memecahkan masalah pada situasi
baru
Kemampuan berpikir tingkat tinggi
(HOTS) adalah proses berpikir secara
kompleks, yang melibatkan aktivitas
mental untuk menghubungkan,
memanipulasi, dan mentransformasi
pengetahuan serta pengalaman yang
sudah dimiliki untuk berpikir secara
kritis dan kreatif dalam upaya
menentukan keputusan dan
memecahkan masalah dalam situasi
baru. (Astuti, 2018).
Danto Kriswarno, S.Pd.,M.Pd.
Penyebab : pembelajaran belum berbasis
HOTS
Setelah dieksplorasi dan dianalisis
(kajian literatur dan wawancara)
ditemukan bahwa akar penyebab
masalah adalah model
pembelajaran yang digunakan guru
selama ini belum meningkatkan
kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal HOTS.
Solusi yang Relevan
Model pembelajaran Model
pembelajaran POE (Predict,
Observe, Explain)
Model pembelajaran POE (Predict,
Observe, Explain) melibatkan siswadalam
memprediksi suatu permasalahan,
melakukan pengamatan, dan menjelaskan
antara dugaan dengan teori yang ada.
Model pembelajaran ini meningkatkan
siswa untuk mencapai kemampuan
berpikir kritis, kreatif dan inovatif,
kemampuan bekerjasama, kemampuan
berkomunikasi, dan percaya diri (Waisah
dkk, 2020).
Kelebihan Model POE (Predict,
Observe, Explain)
Menurut Hunaidah dkk (2018) beberapa kelebihan
dari model pembelajaran Predict-Observe-Explain
(POE) yaitu
• merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya
dalam mengajukan prediksi,
• dapat mengurangi verbalisme,
• proses pembelajaran menjadi lebih menarik
karena siswa juga mengamati peristiwa yang
terjadi melalui eksperimen,
• siswa memiliki kesempatan untuk
membandingkan antara teori (dugaan) dengan
kenyataan.
Sintaks POE
Sintaks model Pembelajaran POE
(Predict, Observe, Explain) menurut
Safitri, Kosim dan Harjono (2019) adalah
a.Memprediksi
b.Mengobservasi
c.Menjelaskan
Jika model pembelajaran POE
(Predict, Observe, Explain)
diterapkan, maka permasalahan
rendahnya kemampuan siswa
dalam menyelesaikan soal HOTS
dapat teratasi.
Jika model pembelajaran
POE (Predict, Observe,
Explain) tidak diterapkan,
maka harapan untuk
meningkatkan kemampuan
siswa dalam menyelesaikan
soal HOTS akan sulit untuk
diwujudkan
Maka,
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Puji. 2018. Kemampuan Literasi Matematika dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi. Prosiding Seminar Nasional
Matematika, 1: 263-268.
Ermawati & Widowati. 2020. Implementasi Project Based Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Keterampilan
Menulis Siswa SMP Taman Dewasa Jetis. Wacana Akademika, 4(1): 23-32.
Fatmah, Heryani. 2021. Kreativitas Peserta Didik dalam Pembelajaran Bioteknologi dengan PjBL Berbasis STEAM. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Pedagonal, 5(1): 7-14.
Hadiningsih, E, R. 2009. Keefektifan Metode Penemuan Terbimbing dan Metode Pemberian Tugas terhadap Prestasi
Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas 8 Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan
Ngawi Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2008/2009. Surakarta: Program Studi Teknologi Pendidikan Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
Hidayati. 2021. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Peserta Didik Kelas VII ASMP Negeri 13 Mataram Semester GenapTahun Pelajaran 2017-2018. Jurnal
Media Bina Ilmiah, 15(9): 5049-5056.
Hunaidah, M dkk. Penerapan model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) dengan Metode Demonstrasi untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Fisika Materi Pokok Kalor Kelas VII 2 SMP Negeri 15 Kendari. Prosiding
Seminar Nasional Quantum Pendidikan Fisika UAD: 293-298.
Kanza, Nanda Rizky Fitrian dkk. 2020. Analisis Keaktifan Bbelajar Siswa Menggunakan Model Project Based
Learning dengan Pendekatan STEM pada Pembelajaran Fisika Materi Elastisitas di Kelas XI Mipa 5 SMA Negeri 2
Jember. Jurnal Pembelajaran Fisika,9(2): 71-77.
Kriswarno, Danto. 2022. Wawancara pada 12 September 2022.
Kusnandar, Dede. 2019. Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Kognitif dan Motivasi
Belajar IPA. Jurnal Madrascience, 1(1): 17-30.
Merta, I Wayan dkk. Profil Literasi Sains dan Model Pembelajaran Dapat Meningkatkan Kemampuan Literasi
Sains. Jurnal Pijar MIPA, 15(3): 223-228.
Miftahudin. 2022. Wawancara pada 2 September 2022.
OECD-PISA. 2004. Learning for Tomorrow’s World First Results from PISA 2003. Paris: CFC.
Rahman, Sunarti. 2021. Pentingnya Motivasi Belajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo, 289-302.
Ramlawati dkk. 2017. Pengaruh Model PBL (Problem Based Learning) terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA
Peserta Didik. Jurnal Sainsmat, 6(1): 1-14.
Tri W,. Lina Astria. 2022. Wawancara pada 12 September 2022.
Waisah dkk. 2020. Pengaruh POE Berbasis Blended Learning terhadap High Order Thinking Skill (HOTS) Peserta
Didik SMP. Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti, 4(1): 1-11
.
Winangun, I Made Ari dkk. 2021. Model Guided Discovery Learning Berorientasi Pembelajaran Abad 21 Bermuatan
Tri Kaya Parisudha. Jurnal Mimbar Ilmu, 26(3): 355-363.

More Related Content

Similar to Rofiqul Irfan Bahroni_LK 2.2 Eksplorasi Alternaatif Solusi.pptx

LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfYatiNurfauziah
 
Proposal calon skripsi
Proposal calon skripsiProposal calon skripsi
Proposal calon skripsiSayid Barca
 
LK 1.2 Dadan Gunawan.pdf
LK 1.2 Dadan Gunawan.pdfLK 1.2 Dadan Gunawan.pdf
LK 1.2 Dadan Gunawan.pdfDadanGunawan4
 
Proposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesiaProposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesiaLaila Amru
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfMeilanieGitchuu
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pptx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pptxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pptx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pptxMartyaPutri
 
336 penerapanmodel-pembelajaran-problem-based-learningpbl-untuk-meningkatkan-...
336 penerapanmodel-pembelajaran-problem-based-learningpbl-untuk-meningkatkan-...336 penerapanmodel-pembelajaran-problem-based-learningpbl-untuk-meningkatkan-...
336 penerapanmodel-pembelajaran-problem-based-learningpbl-untuk-meningkatkan-...mustikasyarif
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdfNurulyDybala1
 
Best Practice.pdf
Best Practice.pdfBest Practice.pdf
Best Practice.pdfMinaIyus
 
Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)nu rokhman
 

Similar to Rofiqul Irfan Bahroni_LK 2.2 Eksplorasi Alternaatif Solusi.pptx (20)

Pts diklat
Pts diklatPts diklat
Pts diklat
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
PTK 1 jadi revisi.pdf
PTK 1 jadi revisi.pdfPTK 1 jadi revisi.pdf
PTK 1 jadi revisi.pdf
 
Ptk agama kristen
Ptk agama kristenPtk agama kristen
Ptk agama kristen
 
Proposal calon skripsi
Proposal calon skripsiProposal calon skripsi
Proposal calon skripsi
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
LK 1.2 Dadan Gunawan.pdf
LK 1.2 Dadan Gunawan.pdfLK 1.2 Dadan Gunawan.pdf
LK 1.2 Dadan Gunawan.pdf
 
Proposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesiaProposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesia
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pptx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pptxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pptx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pptx
 
336 penerapanmodel-pembelajaran-problem-based-learningpbl-untuk-meningkatkan-...
336 penerapanmodel-pembelajaran-problem-based-learningpbl-untuk-meningkatkan-...336 penerapanmodel-pembelajaran-problem-based-learningpbl-untuk-meningkatkan-...
336 penerapanmodel-pembelajaran-problem-based-learningpbl-untuk-meningkatkan-...
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptk
 
Ptkipaklas4
Ptkipaklas4Ptkipaklas4
Ptkipaklas4
 
Kk2013 merlyn park 1 april 2014
Kk2013 merlyn park 1 april 2014Kk2013 merlyn park 1 april 2014
Kk2013 merlyn park 1 april 2014
 
Karya ilmiah faltin
Karya ilmiah faltinKarya ilmiah faltin
Karya ilmiah faltin
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi NUNU.pdf
 
Best Practice.pdf
Best Practice.pdfBest Practice.pdf
Best Practice.pdf
 
Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)Contoh proposal ptk (2)
Contoh proposal ptk (2)
 
PTK PROPOSAL.docx
PTK PROPOSAL.docxPTK PROPOSAL.docx
PTK PROPOSAL.docx
 
PTK PROPOSAL..pdf
PTK PROPOSAL..pdfPTK PROPOSAL..pdf
PTK PROPOSAL..pdf
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Rofiqul Irfan Bahroni_LK 2.2 Eksplorasi Alternaatif Solusi.pptx

  • 1. LK 2.2 Eksplorasi Alternatif Solusi Rofiqul Irfan Bahroni kelas 10 IPA / Kelompok A
  • 2. KARAKTERISTIK SMP IT NUR HASAN S M P B E R B A S I S B O A R D I N G S C H O O L / P O N D O K Terletak 15 menit dari Bandara Adi Soemarmo Solo. Siswa dan siswinya berasal dari berberbagai daerah di Indonesia. Memiliki fasilitas lab IPA, fasilitas lab komputer dan fasilitas perpustakaan. Namun fasilitas-fasilitas tersebut belum lengkap. Akreditasi sekolah : B.
  • 3. Hasil Identifikasi Masalah MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MASIH RENDAH LITERASI SAINS SISWA MASIH RENDAH KEAKTIFAN SISWA RENDAH DALAM PEMEBALAJARAN IPA KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL HOTS MASIH RENDAH
  • 4. Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA masih rendah Siswa pada umumnya • tidak memiliki keinginan untuk berhasil dalam belajar, -merasa tidak butuh belajar, • tidak tertarik dalam belajar, • tidak ulet dalam menghadapi kesulitan, • memiliki tingkat kebosanan dalam belajar yang tinggi.
  • 5. Setelah dieksplorasi dan dianalisis (kajian literatur dan wawancara) ditemukan bahwa akar penyebab masalah adalah model pembelajaran yang digunakan guru selama ini adalah kurang mendukung motivasi belajar siswa.
  • 6. Motivasi Belajar Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung (hidayati, 2021). Indikator motivasi belajar (a) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (b) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (c) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (d) adanya penghargaan dalam belajar; (e) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (f) adanya lingkungan belajar yang kondusif. (Hidayati, 2021)
  • 7. Rahman (2021) menyatakan motivasi berfungsi sebagai pendorong untuk pencapaian hasil yang baik. Adanya motivasi yang tinggi dalam belajar akan mencapai hasil yang optimal Lina Astria Tri W., S.Pd, M.Pd. (Guru Senior SMP IT Nur Hasan) menyatakan motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa. Siswa berusaha mendapat hasil yang optimal dalam belajar apabila dalam dirinya terdapat keinginan untuk belajar.
  • 8. Solusi yang Relevan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
  • 10. Model PBL mengarahkan siswa belajar melalui permasalahan-permasalahan praktis yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar IPA siswa. Model PBLmenantang siswa dalam menghadapi kesulitan dan memberikan kepuasan setelah menemukan pengetahuan baru (keberhasilan) sehingga dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa. (Hidayati, 2021)
  • 11. Kelebihan Model PBL • menekankan pada makna pembelajaran,bukan sekadar fakta; • meningkatkan pengarahan diri siswa ; • meningkatkan pemahaman siswa dan keterampilan proses pembelajaran; • mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal siswa; • meningkatkan motivasi siswa karena berbasis masalah; • meningkatkan kontak antarsiswa (Ramlawati dkk, 2017)
  • 12. Sintaks PBL a.Orientasi siswa pada masalah b.Mengorganisasikan siswa untuk belajar c.Membimbing penyelidikan individual/kelompok d.Mengembangkan & menyajikan hasil karya e.Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah . (Kusnandar, 2019)
  • 13. Jika model Problem Based Learning (PBL) diterapkan, maka permasalahan rendahnya motivasi belajar siswa dapat teratasi. Jika model Problem Based Learning (PBL) tidak diterapkan, maka harapan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sulit untuk diwujudkan Maka,
  • 14. Literasi sains yang rendah Siswa pada umumnya 1. belum dapat menjelaskan fenomena secara ilmiah, 2.belum mampu mengevaluasi dan mendesain penyelidikan ilmiah, 3. belum mampu menginterpretasi data dan fakta ilmiah.
  • 15. Apa itu literasi sains? Literasi sains merupakan kemampuan menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasi pertanyaan, dan menarik kesimpulan berdasarkan buktibukti dalam rangka berkenaan dengan alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktifitas manusia (OECD-PISA, 2004)
  • 16. Miftahudin, S.Pd, M.Si. (Pakar Pendidik/Guru Berprestasi Nasional 2016) Penyebab rendahnya literasi sains adalah pembelajaran tidak konseptual dengan lingkungan siswa. Merta dkk (2020) Pembelajaran sains kurang mengajak siswa untuk berpikir lebih tinggi dan konstekstual terkait dengan materi yang akan dibahas menyebabkan tingkat literasi sains siswa rendah.
  • 17. Setelah dieksplorasi dan dianalisis (kajian literatur dan wawancara) ditemukan bahwa akar penyebab masalah adalah model pembelajaran yang digunakan guru selama ini adalah kurang mengembangkan literasi sains siswa
  • 18. Solusi yang Relevan model pembelajaran Guided Discovery Learning (GDL)
  • 20. Model pembelajaran Guided Discovery Learning (GDL) mengarahkan siswa untuk menggunakan pendekatan kontekstual dalam mengaitkan hubungan antara pemahaman dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Model ini juga memacu siswa untuk dapat mencari berbagai informasi dan data untuk digunakan dalam proses pembelajaran (Winangun dkk, 2021).
  • 21. Kelebihan Model GDL • siswa belajar cara belajar (learn to how learn); • siswa menghargai diri sendiri dan memotivasi diri; • siswa mudah untuk mentransfer pemahaman; • memperkecil atau menghindari menghafal; • siswa bertanggungjawab atas pembelajarannya , • siswa lebih memahami sains dan teknologi; • siswa dapat memecahkan masalah karena diberi kesempatan berperan dalam kegiatan sains sesuai dengan bimbingan guru (Hadiningsih, 2016).
  • 22. Sintaks GDL a. Memberi stimulus b. Mengidentifikasi masalah c. Mengumpulkan data d. Mengolah data e. Memverifikasi f. Menyimpulkan (Winangun, 2021)
  • 23. Jika model Guided Discovery Learning (GDL) diterapkan, maka permasalahan rendahnya literasi siswa dapat teratasi. Jika model Guided Discovery Learning (GDL) tidak diterapkan, maka harapan untuk meningkatkan literasi siswa akan sulit untuk diwujudkan Maka,
  • 24. Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran IPA rendah Siswa pada umumnya • tidak aktif bertanya, • tidak aktif mengerjakan tugas, • tidak aktif menjawab pertanyaan • tidak senang mendapat tugas.
  • 25. Setelah dieksplorasi dan dianalisis (kajian literatur dan wawancara) ditemukan bahwa akar penyebab masalah adalah model pembelajaran yang digunakan guru selama ini adalah kurang mendukung keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA.
  • 26. Solusi yang Relevan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
  • 28. Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang dapat mendorongsiswa untuk aktifbelajar secara berkolaborasi untuk memecahkan masalah sehingga dapat mengkonstruksi inti pelajarandari temuan-temuan dalam tugasatau proyek yang dilakukan.Model ini digunakan untuk melatih siswa melakukan analisis terhadap permasalahan, kemudianmelakukan eksplorasi, mengumpulkan informasi, interpretasi,dan penilaian dalam mengerjakan proyekyang terkait dengan permasalahan yang dikaji (Kanza dkk, 2020).
  • 29. Kelebihan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) mempunyai kelebihan dapat meningkatkan motivasi, membuat peserta didik lebih aktif, kreatif dan membuat suasana belajar lebih menyenangkan dan bermakna (Fatmah, 2021).
  • 30. Sintaks Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Ermawati dan Widowati (2020) menyebutkan sintaks model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yaitu: • mengajukan pertanyaan • membuat perencanaan • menyusun penjadwalan • memonitor pembuatan proyek • melakukan penilaian • evaluasi
  • 31. Jika model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) , maka permasalahan rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA dapat teratasi. Jika model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) tidak diterapkan, maka harapan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA akan sulit untuk diwujudkan Maka,
  • 32. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal HOTS masih rendah Siswa pada umumnya • belum mampu menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya, • tidak mampu mengolah data, • belum mampu mentransformasikan pengetahuan dan pengalaman, • belum mampu berpikir secara kritis dan kreatif, • belum mampu memecahkan masalah pada situasi baru
  • 33. Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah proses berpikir secara kompleks, yang melibatkan aktivitas mental untuk menghubungkan, memanipulasi, dan mentransformasi pengetahuan serta pengalaman yang sudah dimiliki untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam upaya menentukan keputusan dan memecahkan masalah dalam situasi baru. (Astuti, 2018).
  • 34. Danto Kriswarno, S.Pd.,M.Pd. Penyebab : pembelajaran belum berbasis HOTS
  • 35. Setelah dieksplorasi dan dianalisis (kajian literatur dan wawancara) ditemukan bahwa akar penyebab masalah adalah model pembelajaran yang digunakan guru selama ini belum meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal HOTS.
  • 36. Solusi yang Relevan Model pembelajaran Model pembelajaran POE (Predict, Observe, Explain)
  • 37. Model pembelajaran POE (Predict, Observe, Explain) melibatkan siswadalam memprediksi suatu permasalahan, melakukan pengamatan, dan menjelaskan antara dugaan dengan teori yang ada. Model pembelajaran ini meningkatkan siswa untuk mencapai kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif, kemampuan bekerjasama, kemampuan berkomunikasi, dan percaya diri (Waisah dkk, 2020).
  • 38. Kelebihan Model POE (Predict, Observe, Explain) Menurut Hunaidah dkk (2018) beberapa kelebihan dari model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) yaitu • merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam mengajukan prediksi, • dapat mengurangi verbalisme, • proses pembelajaran menjadi lebih menarik karena siswa juga mengamati peristiwa yang terjadi melalui eksperimen, • siswa memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori (dugaan) dengan kenyataan.
  • 39. Sintaks POE Sintaks model Pembelajaran POE (Predict, Observe, Explain) menurut Safitri, Kosim dan Harjono (2019) adalah a.Memprediksi b.Mengobservasi c.Menjelaskan
  • 40. Jika model pembelajaran POE (Predict, Observe, Explain) diterapkan, maka permasalahan rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal HOTS dapat teratasi. Jika model pembelajaran POE (Predict, Observe, Explain) tidak diterapkan, maka harapan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal HOTS akan sulit untuk diwujudkan Maka,
  • 41. DAFTAR PUSTAKA Astuti, Puji. 2018. Kemampuan Literasi Matematika dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi. Prosiding Seminar Nasional Matematika, 1: 263-268. Ermawati & Widowati. 2020. Implementasi Project Based Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Keterampilan Menulis Siswa SMP Taman Dewasa Jetis. Wacana Akademika, 4(1): 23-32. Fatmah, Heryani. 2021. Kreativitas Peserta Didik dalam Pembelajaran Bioteknologi dengan PjBL Berbasis STEAM. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pedagonal, 5(1): 7-14. Hadiningsih, E, R. 2009. Keefektifan Metode Penemuan Terbimbing dan Metode Pemberian Tugas terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas 8 Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2008/2009. Surakarta: Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. Hidayati. 2021. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Peserta Didik Kelas VII ASMP Negeri 13 Mataram Semester GenapTahun Pelajaran 2017-2018. Jurnal Media Bina Ilmiah, 15(9): 5049-5056. Hunaidah, M dkk. Penerapan model pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) dengan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Fisika Materi Pokok Kalor Kelas VII 2 SMP Negeri 15 Kendari. Prosiding Seminar Nasional Quantum Pendidikan Fisika UAD: 293-298.
  • 42. Kanza, Nanda Rizky Fitrian dkk. 2020. Analisis Keaktifan Bbelajar Siswa Menggunakan Model Project Based Learning dengan Pendekatan STEM pada Pembelajaran Fisika Materi Elastisitas di Kelas XI Mipa 5 SMA Negeri 2 Jember. Jurnal Pembelajaran Fisika,9(2): 71-77. Kriswarno, Danto. 2022. Wawancara pada 12 September 2022. Kusnandar, Dede. 2019. Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Kognitif dan Motivasi Belajar IPA. Jurnal Madrascience, 1(1): 17-30. Merta, I Wayan dkk. Profil Literasi Sains dan Model Pembelajaran Dapat Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains. Jurnal Pijar MIPA, 15(3): 223-228. Miftahudin. 2022. Wawancara pada 2 September 2022. OECD-PISA. 2004. Learning for Tomorrow’s World First Results from PISA 2003. Paris: CFC. Rahman, Sunarti. 2021. Pentingnya Motivasi Belajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo, 289-302. Ramlawati dkk. 2017. Pengaruh Model PBL (Problem Based Learning) terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA Peserta Didik. Jurnal Sainsmat, 6(1): 1-14.
  • 43. Tri W,. Lina Astria. 2022. Wawancara pada 12 September 2022. Waisah dkk. 2020. Pengaruh POE Berbasis Blended Learning terhadap High Order Thinking Skill (HOTS) Peserta Didik SMP. Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti, 4(1): 1-11 . Winangun, I Made Ari dkk. 2021. Model Guided Discovery Learning Berorientasi Pembelajaran Abad 21 Bermuatan Tri Kaya Parisudha. Jurnal Mimbar Ilmu, 26(3): 355-363.