2. 1. PENDAHULUAN
A. Mengapa agama dan tujuan hidup
diterangkan terlebih dahulu ?
Karena Umumnya kita beragama , tetapi
banyak yang TIDAK TAHU arti agama
3. B. Pentingnya mengetahui tujuan hidup
sehingga hidup menjadi bermakna, bila
tujuan dimengerti akibatnya akantimbul
semangat yangberguna untuk mengatasi
kendala-kendala yang timbul.
(Lihat Tabel Berikut)
4. (Kehendak) (Goal)
Luar : hujan,
panas, jauh,
kepingin ke
mall dll.
Dalam: malas,
sakit, lelah,
ngantuk dll
Mengata
si
2
5. 2. DEFINISI AGAMA
A. Definisi agama secara UMUM adalah :
Hal tersebut tidak ada dalam LITERATUR
( kamus, teks , d.l.l.)
A = Tidak
GAMA = Kacau
6. 2. DEFINISI AGAMA
B. Dari bahasa SANSKERTA :
1.DIRGHA GAMA
2.MADYA GAMA
3.SAṀYUKTA GAMA
4.EKOTTARIKA GAMA
CATUR AGAMA
( Empat Kumpulan Ajaran)
7. 2. DEFINISI AGAMA
1. DIGHA NIKAYA
2. MAJJHIMA NIKAYA
3. SAṀYUTTA NIKAYA
4. AṄGUTTARA NIKAYA
5. KHUDDAKA NIKAYA
Masih lengkap , antara lain
diukir di 729 LEMPENG
MARMER ,
Di KUTHODAW PAGODA ,
MANDALAY , MYANMAR
Kitab Suci Bahasa Pali
8. 2. DEFINISI AGAMA
C. Istilah dalam cara pengambilan kesimpulan :
LUAS : Semua orang Cikarang adalah PEDAGANG
- NIGAMA (Secara DEDUKTIF)
Pengambilan kesimpulan dari yang LUAS ke SEMPIT
Contoh :
SEMPIT: Si A adalah orang Cikarang
Si B adalah orang Cikarang
Si C adalah orang Cikarang
KESIMPULAN : A , B dan C adalah PEDAGANG
9. 2. DEFINISI AGAMA
C. Istilah dalam cara pengambilan kesimpulan :
SEMPIT :
- AGAMA (Secara INDUKTIF)
Pengambilan kesimpulan dari yang SEMPIT ke LUAS
Contoh :
Pedagang A adalah orang Cikarang
Pedagang B adalah orang Cikarang
Pedagang C adalah orang Cikarang
KESIMPULAN :
Semua Orang Cikarang adalah PEDAGANG
10. 2. DEFINISI AGAMA
D. Dari akar kata :
TUJUAN = KEBAHAGIAAN
“GACC” (Pali)
(= PERGI Ke / MENUJU Ke)
11. 1) Secara umum tercapai yang di
inginkan atau WA-LU-YA.
2) Kebahagiaan di atas adalah tidak kekal
(Anicca).
10
12. Surga Tidak kekal
Rupa Brahma
Arupa
Brahma
Nibbana
Tidak kekal
Tidak kekal
Tidak terlahirkan
Tidak menjelma
Tidak tercipta
Tidak berkondisi
11
3) Kemudian banyak agama menafsirkan
“bahagia yang kekal”.
13. Niraya Tiracchana Peta Asura
Manussa
Catumaharajika
Tavatimsa
Yama
Tusita
Nimmanarati
Parinimmita-Vasawati
Parisajja Purohita Maha Brahma
Parittabha Appamanabha Abhhassara
Parittasubha
Appamana
subha
Subhankinha
Vehapphala Asannasatta
Aviha
Atappa
Sudassa
Sudassi
Akanittha
Akasanancatana
Vinnanancayatana
Akincannayatana
Nevasannanasanna
yatana
Deva 6
Manusia 1
Apaya 4
Rupa Jhana 5
Rupa Jhana4
Rupa Jhana 2/3
Rupa Jhana1
Arupa Jhana 4
Suddhavassa
12
14. Tidak Terhingga Tidak Terhingga
75 tahun
9 juta tahun
36 juta tahun
144 juta tahun
576 juta tahun
2304 juta tahun
9.216 juta tahun
1/4 MK 1/2 MK 1 MK
2 MK 4 MK 8 MK
16 MK 32 MK 64 MK
500 MK 500 MK
1000 MK
2000 MK
4000 MK
8000 MK
16000 MK
20000 MK
40000 MK
60000 MK
84000 MK
Deva 6
Manusia 1
Apaya 4
Rupa Jhana 5
Rupa Jhana 4
Rupa Jhana 2/3
Rupa Jhana 1
Arupa Jhana 4
Suddhavassa
13
15. 4. MENGAPA NIBBĀNA
KONDISI : - merupakan PERPADUAN
- mengalami PROSES
NIBBĀNA merupakan TUJUAN AKHIR.
Karena “penderitaan” disebabkan oleh :
KONDISI-KONDISI & TIGA AKAR KEJAHATAN
TIGA AKAR KEJAHATAN: :
LOBHA , DOSA , MOHA
UNTUK LEBIH MEMAHAMI NIBBĀNA , SANGAT PERLU
DIPAHAMI TERLEBIH DAHULU SVABHAVA DHAMMA
16. SVABHAVA
DHAMMA
2.Asankhata Dhamma TIDAK BERKONDISI :
- NIBBĀNA , bebas dari LOBHA,DOSA,MOHA
- TERBEBAS DARI DUKKHA
1. Sankhata Dhamma BERKONDISI :
-Karena berPROSES maka
TIDAK MEMUASKAN(DUKKHA)
Dukkha karena berkondisi merupakan hasil (Vipaka)
Dukkha karena Lobha,Dosa,Moha bisa di KIKIS
TIMBUL
BERLANGSUNG
PADAM TIMBUL
BERLANGSUNG
PADAM TIMBUL
BERLANGSUNG
PADAM
17. 6. TIGA AKAR KEJAHATAN
1.LOBHA ( = Keserakahan)
- melekat pada objek (biasanya yang menyenangkan)
- cenderung melebih-lebihkan
2. DOSA ( = Kebencian)
- menolak objek (biasanya yang tidak menyenangkan)
- cenderung menjelek-jelekkan
3. MOHA ( = Kebodohan/kegelapan Batin)
- tidak tahu “yang benar” dan “tidak benar”
- cenderung ikut-ikutan