Manajer yang efektif dalam meningkatkan daya saing bangsa harus mampu membangun tim manajemen yang solid dengan menjunjung tinggi etika bisnis. Praktik-praktik manajemen seperti kredibilitas manajer, penerapan etika, dan pengembangan karyawan perlu ditingkatkan. Selain itu, sikap dan budaya kerja yang mendukung seperti fokus pada pelanggan dan prestasi perlu dibangun.

1. Manajer yang Efektif dan Sukses dalam
rangka Meningkatkan Daya Saing Bangsa
Arwin Rasyid, SE., MA., MBA.
Chairman, Tez Capital & Finance.
Disampaikan dalam acara “Studium Generale” di Sekolah Pasca Sarjana,
Universitas Pancasila, 6 September 2017, Menteng-Jakarta Pusat

2. Sebuah gambaran tentang Indonesia 2030

3. Sebuah Optimisme yang didukung Bonus Demografi:
Rasio Ketergantungan Rendah (2010-2040). Jumlah Usia Produktif Besar, Usia Non-
Produktif Kecil, Produktivitas dan Kesejahteraan Meningkat (Bonus Demografi).
Jika Tak Dikelola Baik, Menjadi Bencana Demografi.
Jepang pasca dibom 1945, pada 1950 berhasil memanfaatkan Bonus Demografi. Korea
Selatan pasca Perang Korea dan Jerman pasca Perang Dunia II berhasil memanfaatkan.

4. Pertumbuhan Kelas Menengah dan Usia Muda (Gen Y)
pada 2020 semakin Menambah Optimisme Indonesia…
Sumber: Prediksi Data Indonesia 2020, diolah dari Data BPS oleh Alvara Research.

5. Namun, fakta di lapangan, trend daya saing Indonesia menurun sejak
2013 hingga 2016. Menduduki peringkat terbawah di ASEAN...
Peringkat dayasaing Indonesia cenderung
menurun, sejak 2013, sedikit naik tahun ini…
Namun dibanding negara-negara ASEAN
(2017), peringkat Indonesia masih rendah..
Sumber: International Institute for Management Development (IMD), Lausanne, Swiss: websites:
www.imd.ch; World Competitiveness Yearbook 2017 diolah.

6. Sebagai Pemuda dan Sivitas Akademika, ada ruang berkontribusi untuk
meningkatkan daya saing Indonesia, yakni meningkatkan Efisiensi
Bisnis melalui perbaikan “Praktek Manajemen” dan “Sikap dan Nilai”…
DAYASAING GLOBAL
Efisiensi
Pemerintahan Infrastruktur
Efisiensi
Bisnis
Kinerja
Ekonomi
Ekonomi Domestik Keuangan Negara Infrastruktur Dasar
Produktivitas
Manajemen dan
Kepemimpinan yang
Efektif
JUMLAH PENDUDUK
Ekonomi Domestik
Perdagangan
Internasional
Harga-harga
Investasi
Internasional
Ketenagakerjaan
Keuangan Negara
Kebijakan Fiskal
Governance
Regulasi Bisnis
Pranata Sosial Infrs. Pendidikan
Infrs. Kesehatan &
Lingkungan
Infrastruktur
Pengetahuan
Infrastruktur Teknologi
Infrastruktur Dasar
Sikap dan Nilai
Praktek Manajemen
Pasar uang
Pasar Tenaga Kerja
Produktivitas
Sumber: IMD, World Competitiveness Yearbook 2017, diolah.

7. DAYASAING GLOBAL
EFISIENSI BISNIS
Praktek Manajemen
Bagaimana
Mengembangkan
Tim Manajer dan
Leader Perusahaan
dengan
Menjunjung Tinggi
Nilai Etika?
Lebih spesifik, perbaikan “Praktek Manajemen” menyangkut dua
kriteria atau elemen utama: Kredibilitas Manajer, Kepemimpin
Perusahaan dan Penerapan Etika Bisnis…
Sumber: IMD, World Competitiveness Yearbook 2017, diolah.
Praktek Manajemen
Adaptability of
Companies
Ethical Practices
Credibility of Manager
Social Responsibility
Shareholder’s Value
Entrepreneurship
Auditing and
Accounting practices
Customer Satisfaction
Corporate Boards
Bagaimana
Mengembangkan
Tim Manajer dan
Leader Perusahaan
dengan
Menjunjung Tinggi
Nilai Etika?

8. LEADER MANAGER
Envisions & Influence Designs & Details
Creates New Paradigm Thinks within Paradigm
Works on system Works within System
Untuk meningkatkan Kredibilitas Manajer dan Kualitas Pemimpin
di dunia bisnis atau korporasi, maka perlu dipahami apa yang
membedakan LEADER dan MANAGER agar terjadi sinergi…
Works on system Works within System
Do the Right Things Do the Things Right
Opportunity Oriented Solution-Oriented
Focused on Principle Focused on Procedure
What needs to be done How things to be done
Sumber: Buku “8th Habit” by Stephen R. Covey 8

9. SUPER MAN SUPERTEAM
SAYS “I” SAYS “We”
USES People DEVELOPS People
TAKES Credit GIVES Credit
Selain itu, agar upaya perbaikan Praktek Manajemen dapat berjalan
dengan baik, sehingga tercipta Tim Manajemen yang efektif, maka
diperlukan pula pemahaman tentang “Superman vs Superteam” …
TAKES Credit GIVES Credit
SAYS “Go” SAYS “Let’s Go”
Rapid Reaction (REACTIVE) Strategic Planning (ANTICIPATIVE)
ONE MAN SHOW Together EVERYONE Achieve More (TEAM)
KEEPING Information and Ideas SHARING Information and Ideas
BLAME Others Do not BLAME Others
Everything is PERSONAL Nothing is PERSONAL

10. Avoidance of
ACCOUNTABILITY
Inattention
To RESULTS
Role
of
Leaders
Role
of
Members
Selain memahami apa dan bagaimana membuat Tim Manajemen
dapat bekerja efektif, maka perlu pula diketahui apa saja yang dapat
mengagalkan berfungsinya Tim Manajemen yang efektif…
Absence of TRUST
Fear of CONFLICT
Lack of COMMITMENT
Avoidance of
ACCOUNTABILITY
Role
of
Leaders
Role
of
Members
Source: “The Five Dysfunctions of a Team”, by Patrick Lencioni 10

11. Aptitude vs Attitude
Setelah perbaikan “Praktek Manajemen”, faktor penunjang efisiensi
bisnis untuk peningkatan dayasaing adalah: Sikap (Attitude) dan
Nilai-Nilai. Perlu dipahami perbedaan “Attitude vs Aptitude”…
Source: Andrew Cook, 13 Maret 2013; https://growthandprofit.me/2013/03/15/attitude-vs-aptitude/

12. Budaya Kerja Lama Budaya Kerja Baru
Loyalitas ke Atasan
Atasan adalah Raja
Gaji dibayar Perusahaan
Loyalitas ke Perusahaan
Gaji dibayar Pelanggan
Pelanggan adalah Raja
Proses perubahan aptitude dan attitude ke arah yang lebih baik, jika
dilakukan dengan komitmen yang tinggi, didukung kompetensi yang
memadai sehingga menjadi suatu “Habit” semua individu, maka akan
mendorong perubahan Budaya Perusahaan…
Atasan adalah Raja
Gaji dibayar Perusahaan
Orientasi Format & Prosedur
Orientasi Proses
Dominasi Jabatan & Senioritas
Gaji dibayar Pelanggan
Pelanggan adalah Raja
Orientasi Hasil
Orientasi Substansi
Dominasi Prestasi & Kerja keras
“Celebrate the differences”
“Avoid the differences”
“It is your decisions, and not your conditions, that determine your destiny. – Tony Robbins

13. Upaya mewujudkan budaya kerja yang baru, membangun tim kerja
yang efektif, membangun attitude dan aptitude yang kondusif,
menjunjung etika bisnis agar dapat “makan enak” dan “tidur
nyenyak”, memerlukan “KOMPAS”—yakni: Core Values.
Sumber: http://agnaacademy.com/events/core-values-the-belief-system-of-success

14. GRIT Vs Fixed Mindset
GRIT: Growth Mindset
Dynamic and Continuous
Long-term Mental Stamina
Never Quit & Shut-Down
Abundance Mentality
Last but not Least, Upaya meningkatkan daya saing bangsa melalui
perbaikan “Praktek Manajemen”, “Sikap dan Nilai-Nilai” akan
berhasil, jika didukung oleh Individu-Individu yang memiliki: Selain
“Core Values” yang kuat, juga memiliki “GRIT” yang tinggi…
Fixed Mindset:
Static and Status Quo,
Short-term Mental Stamina
Quit & No Re-Start Mindset
Scarcity Mentality
VS
Sumber: http://www.thehabitfactor.com/2015/02/if-grit-is-the-key-to-success-what-is-the-key-to-grit-part-iii/

15. Terima Kasih

16. LAMPIRAN: VIDEO “GRIT”

17. Lampiran 2 : The Game Changers