Dokumen tersebut membahas tentang kontribusi besar Yaman dalam perkembangan ilmu pengetahuan pada masa lampau, khususnya pada zaman keemasan Islam. Beberapa ilmuwan terbesar berasal dari Yaman, seperti Al-Kindi yang dikenal sebagai bapak filsafat Islam, serta ilmuwan lain seperti Harbi al-Himyari, Al-Hamdani yang terkenal dengan karyanya tentang geografi Arab, dan lainnya. Meskipun tidak sebesar
1. 1/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Yaman pun Negeri Asal Para Ilmuwan
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2011/07/20/yaman-pun-negeri-asal-para-ilmuwan/ 1/4
Yaman pun Negeri Asal Para Ilmuwan
July 20th, 2011 by kafi
Oleh: Dr. Fahmi Amhar
Yaman sedang bergolak. Presidennya terluka dan kabur berobat ke Saudi Arabia. Suasana
politik menjadi serba belum pasti hingga tulisan ini ditulis. Dalam suasana seperti itu tentu sulit
untuk melanjutkan kehidupan secara normal, apalagi aktivitas pendidikan dan pengembangan
sains dan teknologi.
Dahulu, ketika Khilafah masih tegak dan syariah masih diterapkan, keributan politik tak banyak
berpengaruh pada aktivitas pendidikan dan pengembangan sains, karena aktivitas ini sudah
melebur dalam kehidupan masyarakat. Karena itu meski Khalifah silih berganti dan sebagian
bahkan secara berdarah tetapi pendidikan tetap berjalan dengan kualitas tinggi, melanjutkan
nilai-nilai Islam ke generasi berikutnya. Para ilmuwan juga tetap berkarya karena era yang baru
tentu tetap membutuhkan kontribusi mereka.
Di masa lalu, meski Yaman tidak sebesar Baghdad atau Cordoba, namun Yaman ternyata juga
pernah punya sejumlah ilmuwan besar.
Yang pertama Ya’qūb ibn Isḥāq al-Kindī (Alkindus), yang dijuluki “guru-filosof-kedua-pasca-
Aristoteles”. Dia hidup dari 801 – 873 M. Meski lahir di Kufah Iraq, tetapi al-Kindi adalah
keturunan bani Kindah yang berasal dari Yaman. Selain filosof, dia juga ahli berbagai bahasa,
juga dokter yang meneliti dosis tepat khasiat obat (farmakologi) dan menggabungkannya
dengan khasiat terapi musik, bahkan juga bereksperimen dengan cryptografi – bagian ilmu
matematika untuk menyandi dan mengungkap informasi yang tersandi. Al-Kindi pernah
menjadi tokoh sentral di Baitul Hikmah di Baghdad, dan beberapa Khalifah Abbasiyah
menunjuknya untuk menjadi guru privat anak-anak Khalifah serta memimpin tim penerjemahan
banyak naskah Yunani kuno ke dalam bahasa Arab. Karena naskah-naskah ini umumnya
membahas filsafat, maka dalam perkembangannya, tulisan-tulisan al-Kindi tentang filsafatlah
yang paling banyak dibicarakan orang.
2. 1/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Yaman pun Negeri Asal Para Ilmuwan
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2011/07/20/yaman-pun-negeri-asal-para-ilmuwan/ 2/4
Potret al-Kindi
Sebagian dari karya filsafat al-Kindi memang kontroversial dan menjadi sasaran kritik para ahli
Ushuluddin. Misalnya al Kindi menganggap bahwa wahyu dan pengetahuan empiris adalah
dua jalur yang sama-sama menuju Tuhan. Ini bisa diartikan bahwa tanpa wahyupun orang bisa
mendapatkan kebenaran bagaimana cara beribadah dan cara hidup di dunia lainnya.
Sayangnya, tidak banyak tulisan asli al-Kindi yang bertahan hingga zaman modern untuk
direview. Sebagian yang ada hingga kini adalah komentar atas komentar tulisan al-Kindi. Bisa
saja, komentar yang pertama sudah bias karena tidak memahami pendapat asli al-Kindi.
Ilmuwan Italia zaman Rennaisance Geralomo Cardano (1501-1575) menyebut al-Kindi sebagai
salah satu dari 12 pemikir terbesar Zaman Pertengahan. Menurut Ibn an-Nadim, al-Kindi
menulis sedikitnya 260 buku, di antaranya 32 buku tentang geometri, 22 buku tentang
kedokteran, 22 buku filsafat, 9 buku logika, 12 buku fisika. Meskipun banyak bukunya telah
hilang, sebagian terjemahan latinnya diselamatkan Gerard of Cremona dan sebagian lain
ditemukan di sebuah perpustakaan di Turki.
3. 1/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Yaman pun Negeri Asal Para Ilmuwan
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2011/07/20/yaman-pun-negeri-asal-para-ilmuwan/ 3/4
Dari buku cryptografi al-Kindi
Harbi al-Himyari adalah ilmuwan Arab dari Yaman hidup antara abad 7 – 8 M. Dia adalah
salah satu guru dari ahli kimia terbesar Jabir al Hayyan. Namun biografinya tidak banyak
diketahui.
Abū Muḥammad al-Ḥasan ibn Aḥmad ibn Ya‘qūb al-Hamdānī (sekitar 893-945 M) adalah
Muslim Arab yang ahli geografi, pujangga, ahli bahasa, sejarawan dan astronom. Dia berasal
dari suku Hamdan, di barat ‘Amran Yaman. Dia adalah salah satu wakil kebudayaan Islam
pada masa-masa akhir Khilafah Abbasiyah.
Sayang data biografi al-Hamdānī sangat sulit diketahui, meskipun karya ilmiahnya tersebar
luas. Dia sangat dikenal reputasinya sebagai grammarian (ahli bahasa), tetapi juga menulis
banyak puisi, mengompilasi tabel astronomi, dan menghabiskan sebagian besar hidupnya
untuk mempelajari sejarah dan geografi kuno Arabia.
Ayahnya adalah pengelana dan sering harus ke kota-kota Kufah, Baghdad, Basra, Oman dan
Mesir. Pada usia 7 tahun, dia telah mulai bercakap tentang pengelanaan. Dia lalu pergi ke
Makkah dan tinggal dan belajar di sana lebih dari enam tahun. Belakangan dia balik ke San’a
dan berkarya di Himyar. Namun sikapnya yang kritis terhadap politik membuatnya dipenjara
4. 1/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Yaman pun Negeri Asal Para Ilmuwan
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2011/07/20/yaman-pun-negeri-asal-para-ilmuwan/ 4/4
hingga dua tahun. Setelah dilepas dia kembali ke Rayda, dan dalam perlindungan sukunya, dia
berkarya di sana sampai wafat hingga 945 M.
Karya al-Hamdani tentang Geografi Jazirah Arab (Sifat Jazirat ul-Arab) adalah karya yang
sangat penting di bidang ini, bahkan hingga seribu tahun kemudian (!) sebagaimana diakui
oleh A. Sprenger dalam bukunya “Post- und Reiserouten des Orients” (Leipzig, 1864) dan
dalam “Alte Geographie Arabiens“ (Bern, 1875). Karya besar al-Hamdānī yang lain adalah
“Iklil” (Mahkota) yang membahas genealogi (silsilah) para Himyarit, peperangan di antara
mereka dan para rajanya, dalam 10 jilid. Jilid 8 tentang kota-kota dan istana di Arab Selatan
telah diedit dan dikomentari oleh Müller dalam buku “Die Burgen und Schlösser
Sudarabiens“ (Vienna, 1879-1881).
Baca juga :
1. Mesir Negeri Para Ilmuwan
2. Ribuan Pemimpin Suku dan Para Pemuda Revolusi Hadiri Konferensi Khilafah di
Yaman
3. Yaman di Ambang Krisis Pangan
4. Nafais Tsamrah: Keanehan Para Penguasa Negeri-Negeri Arab dan Islam
5. Wikileaks: Talabani Dan Maliki Bantu Mossad Dalam Pembunuhan Para Ilmuwan dan
Profesor Iraq