1. Sumber
Cocopeatbisaditambahkansebagai salahsatumediadalamkomposisi mediatanamjahe.Ataubisajuga
ditambahkansebagai mediapersemaianjahe ataubisajugadigunakanuntukmediatambahandi atas
mediadalampolybag.Namun,cocopeatjuga mengandungtannin.Kandungantanninini tidakbaik
untuktanaman.Tannininilahyangseringmembuattanamanjadi kuntet,kerdil,danmenguning.Tannin
mesti dihilangkanterlebihdahulusebelumcocopeatdigunakansebagai mediatanamjahe.
Tanin pada sabut kelapa adalah salah satu dari beberapa zat yang terkandung di dalam sabut
kelapa. Sayangnya tidak banyak masyarakat yang mengetahui adanya kandungan zat tanin pada
sabut kelapa yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman, sehingga tak jarang mereka dibuat
heran mengapa tanaman anggrek yang ditanam disabut kelapa menjadi kerdil, bahkan mati
sedangkan yang tumbuh alami dibatang pohon tampak subur.
Selain zat tanin, pada sabut kelapa ada beberapa zat lain yang terkandung antara lain selulosa,
lignin, pyroligneous acid, gas, arang, ter, dan potasium (Rindengan et al., 1995). Untuk
menghilangkan atau mengurangi tanin pada sabut kelapa cukup sederhana, berikut cara yang
bisa anda praktekan.Untuk mempermudah proses menghilangkan kandungan tanin pada sabut
kelapa sebaiknya pilih sabut dari kelapa yang tua agar lebih tahan terhadap pelapukan, kemudian
potong-potong. Di thailand umumnya mereka memotong-motong sabut kelapa tersebut menjadi
kotak-kotak (seperti dadu) yang disebut coco chip.
Cara pertama :
Setelah di potong-potong masukan sabut kelapa kedalam kaleng atau apapun yang bisa
digunakan untuk merebus, isi air dan rebus sabut kelapa hingga 2-3 jam, buang air yang
berwarna kemerahan, rendam lagi sabut kelapa kedalam air bersih dan beri sedikit fungisida,
kemudian keringkan.
Cara kedua :
Sabut kelapa diurai, kemudian direndam dalam air yang dicampuri tawas dengan perbandingan 1
sendok tawas/20 liter air. Kemudian diamkan selama 1 hari, selanjutnya pisahkan sabut dan
larutan air tawas. Rendam kembali sabut kelapa kedalam air bersih dan lakukan pengulangan
beberapa kali sampai air rendaman sudah tidak begitu merah lagi biasanya memerlukan waktu 2-
3 hari. Kemudian keringkan atau bisa langsung di gunakan sebagai media anggrek.
Jika anda tidak memiliki waktu untuk melakukan proses untuk menghilangkan atau mengurangi
kandungan tanin pada sabut kelapa maka anda bisa menggunakan sabut kelapa yang sudah lama
(bukan yang baru di kupas) karena sabut kelapa yang sudah lama dikupas akan berkurang
kandungan taninnya secara alami akibat siraman hujan dan sebagainya. Namun tentu saja
penggunaan sabut kelapa ini lebih pendek umurnya sebab akan lebih cepat lapuk. Umumnya
ketahanan media sabut kelapa tanpa pengolahan yang baik termasuk pemberian pengawet atau
fungisida hanya bisa bertahan 5-6 bulan saja.
2. Adanyazat taninditandai dengankeluarnyawarnamerahbata saat serabutkelapadirendamdalamair.
Sebelumdigunakanrendamselamasehari ataudirebusterlebihdahulusampai warnamerahyang
keluarbenar-benarberkurang.
Menghambatpertumbuhantunasnamuntidakmemberi banyakpengaruhpadaakarbahkandapat
mendorongtumbuhnyaakar
Tempat produksi atau lokasi hormon asam absisat pada tumbuhan yaitu di daun, batang, akar dan
buah hijau. Fungsi utama asam absisat yaitu menghambat pertumbuhan, menutup stomata selama
kekurangan air, menghambat pemutusan dormansi.
Read more: http://helmysuhendar.blogspot.com/2012/12/makalah-asam-
absisat.html#ixzz4ZUzEy9Vh
Hormon Asam Absisat pada tumbuhan dapat diperoleh dengan cara alami melaui proses
di dalam tumbuhan itu sendiri (endogen) dan melalui pemberian dari luar oleh campur tangan
manusia (eksogen). Namun secara alami tumbuhan dapat menghasilkan hormon Asam Absisat di
dalam tubuhnya walaupun tidak dalam jumlah yang besar dengan beberapa proses yaitu :
1. Biosintesis/pembentukan ABA pada sebagian besar tumbuhan terjadi secara tak langsung
melalui peruraian karotenoid (zat warna merah, kuning dan Orange) tertentu (40 karbon) yang
ada di plastid. ABA pergerakannya dalam tumbuhan sama dengan pergerakan giberelin yaitu
dapat diangkut secara mudah melalui xilem floem dan juga sel-sel parenkim di luar berkas
pembuluh.
2. Rangkaian pose secara kimia, yaitu
a. Jalur Asam mevalonat : Asam mevalonat → farnesylpyrofosfat → ABA
b. Jalur Violaxanthin : Violaxanthin → Xanthoxin → ABA - Cahaya
Secara non-alami, Asam Absisat diperoleh melalui pemberian dari luar tubuh baik itu
Asam Absisat Sintetik maupun yang diekstrak dari tumbuhan lain, misalnya Alga.
Cara kerja dari asam absisat ini seperti merangsang penutupan stomata pada waktu
kekurangan air, mempertahankan dormansi dan biasanya terdapat di daun, batang, akar, buah
berwarna hijau. Pengangkutan hormon ABA dapat terjadi baik di xilem maupun floem dan arah
3. pergerakannya bisa naik atau turun. Transportasi ABA dari floem menuju ke daun dapat
dirangsang oleh salinitas (kegaraman tinggi).
Pada tumbuhan tertentu, terdapat perbedaan transportasi ABA dalam siklus hidupnya. Daun
muda memerlukan ABA dari xilem dan floem, sedangkan daun dewasa merupakan sumber dari
ABA dan dapat ditranspor ke luar daun.
Read more: http://helmysuhendar.blogspot.com/2012/12/makalah-asam-
absisat.html#ixzz4ZUzstJ4c