1. Makalah
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Disusun oleh:
RISMA APRILIA NINGRUM
KELAS 1E.PGSD
UNIVERSITAS PAKUAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018
1
2. ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................................................
1
A. Latar Belakang .......................................................................................................
1
B. Tujuan ....................................................................................................................
1
C. Rumusan Masalah .................................................................................................
1
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................................................
2
A. Pertumbuhan dan Perkembangan ..........................................................................
2
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan ..................................................
2
2. Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan......................................................
2
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan .................
2
1. Faktor Dalam Tubuh Makhluk Hidup (Internal) .............................................
2
2. Faktor Luar Tubuh Makhluk Hidup (Eksternal) .............................................
2
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan .................
4
1. Pertumbuhan Primer ........................................................................................
4
2. Pertumbuhan Sekunder ....................................................................................
6
3. Metagenesis Pada Tumbuhan ..........................................................................
7
D. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Hewan .....................................................
8
3. iii
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrionik ..................................................
8
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Pasca Embrionik ......................................
10
3. Metagenesis Pada Hewan ..............................................................................
11
E. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia .................................................
12
1. Pertumbuhan Prakelahiran ............................................................................
12
2. Pertumbuhan Pascakelahiran .........................................................................
12
BAB III
PENUTUP .......................................................................................................................
14
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 14
B. Kritik dan Saran ................................................................................................... 14
C. Tujuan dan Manfaat ............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15
4. iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Bogor, 33 April 2018
Penyusun
5. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri dari mahluk hidup. Setiap yang
bernyawa akan mengalami hal itu. Mahluk hidup akan tumbuh dewasa bila pertumbuhan dan
perkembangannya dapat berjalan dengan selaras dan seimbang baik secara fisik maupun
mentalnya. Hewan tumbuh dari sel zigot menjadi embrio, kemudian berkembang menjadi
satu individu yang mempunyai tangan, kaki, kepala dan organ tubuh yang lain. Pertumbuhan
adalah pertambahan jumlah atau ukuran yang bersifat kuantitatif, karena mudah di amati dan
bersifat irreversible atau tidak dapat kembali seperti semula. Serta dapat dinyatakan dengan
angka, grafik, dsb. Perkembangan adalah semua perubahan dalam menuju kedewasaan yang
terjadi pada makhluk hidup yang sedang tumbuh dan bersifat kualitatif. Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara bersamaan ( Simultan ).
B. Tujuan
Tujuan di buatnya makalah ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan dan tumbuhan, faktor apa saja yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup dan bagaimana proses pertumbuhan
dan perkembangan pada makhluk hidup.
C. Rumusan Masalah
• Apa itu pengertian pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup?
• Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup?
• Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan?
• Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada hewan?
• Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada manusia?
6. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah suatu proses penambahan jumlah dan volume sel pada
makhluk hidup yang bersifat kuantitatif dan irreversibel. Perkembangan adalah suatu
proses menuju tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif.
2. Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan
a) Ciri-Ciri Pertumbuhan ialah:
• Bersifat kuantitatif (dapat dihitung atau dapat dinyatakan dalam suatu
bilangan)
• Bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula)
• Terdapat jaringan meristem pada tumbuhan
b) Ciri-Ciri Perkembangan ialah:
• Bersifat Kualitatif (tidak dapat dihitung)
• Terdapat pada alat perkembangbiakan atau alat reproduksi.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Faktor Dalam Tubuh Makhluk Hidup (Internal)
a) Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk kepada
anakannya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk
tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan
sebagainya.
b) Hormon
Hormon merupakan zat yang dihasilkan makhluk hidup yang berfungsi untuk
mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon
memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh.
1) Hormon pada tumbuhan
Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon. Beberapa di antaranya
adalah auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat.
7. 3
• Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang
pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk
membentuk sel-sel baru.
• Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan
akar dan tunas.
• Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta
merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin
dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat dan tinggi tanaman
melebihi tanaman normal.
• Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat
penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun.
• Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun.
2) Hormon pada hewan
Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan adalah sebagai berikut:
• Tiroksin, mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak hormon ini
merangsang dimulainya proses metamorfosis.
• Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan tulang.
• Ekdison dan juvenil, mempengaruhi perkembangan fase larva dan fase
dewasa, khususnya pada hewan Invertebrata.
3) Hormon pada manusia
Beberapa hormon pertumbuhan pada manusia antara lain sebagai berikut:
• Hormon tiroksin,dihasilkan oleh kelenjar gondok/tiroid. Hormon ini
memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme
karbohidrat dalam tubuh. Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan
mixoedema yaitu kegemukan.
• Hormon pertumbuhan (Growth hormon - GH), hormon ini dihasilkan
oleh hipofisis bagian depan. Hormon ini disebut juga hormon
somatotropin (STH). Peranannya adalah memengaruhi kecepatan
pertumbuhan seseorang. Seorang anak tidak akan tumbuh dengan
normal jika kekurangan hormon pertumbuhan
• Hormon testosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan
munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria.
• Hormon estrogen/progresteron, mengatur perkembangan organ
reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
8. 4
2. Faktor Luar Tubuh Makhluk Hidup (Eksternal)
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut :
a) Makanan atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi yang digunakan untuk
aktivitas, perumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Kualitas dan kuantitas
makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Zat
gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air
dan zat hara yang terlarut dalam air maupun yang diperoleh dari udara.
b) Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu
tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C..
c) Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.
d) Air
Air merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air
sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat
bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam
tubuh.
C. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terdiri atas pertumbuhan primer dan
pertumbuhan skunder
1. Pertumbuhan Primer
Terbentuknya bunga, dimulai dari alat kelamin betina atau putik yang mengandung
sel telur (ovarium) lalu dibuahi oleh alat kelamin jantan atau benang sari yang
mengandung sel sperma dan akhirnya membentuk lembaga atau zigot. Sel induk
lembaga atau zigot ini mengalami proses perkembangan yang ditandai dengan adanya
periode perlambatan pertumbuhan atau tidak ada sama sekali pertumbuhan, sehingga
9. 5
bentuk zigot tidak mengalami perubahan atau tidak mengalami pertambahan ukuran
panjang.
Proses perkembangan zigot dimulai dari sel induk yang membelah secara meiosis
menghasilkan empat sel haploid, artinya satu sel besar dan tiga sel kecil yang
melebur/melarut ke dalam sel besar. Selanjutnya sel haploid itu menyusun atau
mengumpulkan energi dari zat-zat makanan untuk melakukan pembelahan berikutnya
secara mitosis.
Pembelahan mitosis sebenarnya adalah awal dimulainya proses pertumbuhan
embrionik yang ditandai dengan adanya periode percepatan pertumbuhan akibat
terjadinya pembelahan sel bertahap secara cepat dan terus menerus menghasilkan dua
sel, empat sel, delapan sel, enam belas sel dan seterusnya, sehingga terjadi
penambahan/pemanjangan ukuran selnya. Selanjutnya membentuk kumpulan atau
kelompok yang tumbuh menjadi embrio atau jaringan meristem atau jaringan
embrional, kemudian jaringan meristem ini tumbuh dan berkembang menjadi
kecambah hingga dewasa.
a) Pertumbuhan pada embrio
Proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada tumbuhan sering disebut
sebagai perkecambahan. Perkecambahan merupakan permulaan atau awal
pertumbuhan embrio didalam biji. Biji yang berkecambah dapat membentuk planula
karena didalamnya mengandung embrio. Embrio atau lembaga mempunyai tiga
bagian, yaitu radikula (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), kaulikalus (batang
lembaga)
b) Pada perkecambahan ada dua jenis :
1) Perkecambahan epigeal
Hipokotil tumbuh memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan plumula
sampai keluar ke permukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat diatas tanah.
2) Perkecambahan hipogeal
Terjadinya pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga menyebabkan
plumula dan menembus pada kulit bijinya yang nantinya akan muncul diatas
tanah, sedangkan kotiledonya masih didalam tanah.
Berikut gambar kedua tipe tersebut :
10. 6
Gambar Epigeal dan Hypogeal dalam kecambah
Tumbuhan monokotil hanya mengalami pertumbuhan primer, sedangkan tumbuhan
dikotil mengalami pertumbuhan primer dan sekunder. Pada pertumbuhan primer, akar
dan batang tumbuh memanjang. Daerah pertumbuhan terdapat pada ujung batang dan
ujung akar, yaitu daerah pembelahan sel, pemanjangan sel, dan diferensiasi.
Pada tumbuhan sekunder, batang membesar karean pembelahan sel sel kambium
keluar membentuk floem dan ke dalam membentuk Xilem.
c) Pertumbuhan pada ujung akar
Setelah proses perkecambahan, akan terbentuk tanaman muda dan pertumbuhan
selanjutnya akan ditentukan oleh aktivitas dari jaringan meristem yang terdapat
pada titik tumbuh. Jaringan meristem primer ini terdapat pada ujung akar dan ujung
batang yang sangat memungkinkan bertambah tinggi atau panjangnya tanaman.
d) Pertumbuhan pada ujung batang
Sama halnya dengan akar, pada ujung batang juga terdapat titik tumbuh. Titik
tumbuh batang dilindungi oleh balutan bakal daunnya. Pertumbuhan dan
perkembangan sama halnya dengan terjadi pada akar, yaitu terdapat daerah
pembelahan (meristematik), daerah pemanjangan dan daerah diferensiasi.
Pada ujung batang di titik tumbuh (meristem apikal) terdapat bakal daun. Pada
bagian atas daun tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan permukaan bawah
daun, sehingga daun yang muda akan melengkung di atas titik tumbuh.
Ciri-ciri suatu tumbuhan dikatakan dewasa yaitu ditandai dengan
terbentuknya bunga. Pada bunga inilah terdapat ala kelamin betina berupa putik
maupun ala kelamin jantan yaitu benang sari yang berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan suatu tumbuhan. Setelah terjadi persarian (penyerbukan), putik
11. 7
oleh benang sari akan dihasilkan buah berbiji dan biji inilah yang nantinya akan
tumbuh menjadi tumbuhan baru.
2. Pertumbuhan Sekunder
Setelah mengalami pertumbuhan primer, tumbuhan akan mengalami pertumbuhan
sekunder. Pertumbuhan skunder hanya terjadi pada tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae. Pada tumbuhan dikotil, selain terdapat jaringan meristem primer juga
terdapat jaringan sekunder. Pertumbuhan skunder terdapat pada jaringan meristem
sekunder
Setelah mengalami pertumbuhan primer, tumbuhan akan mengalami pertumbuhan
sekunder. Pertumbuhan skunder hanya terjadi pada tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae. Pada tumbuhan dikotil, selain terdapat jaringan meristem primer juga
terdapat jaringan sekunder. Pertumbuhan skunder terdapat pada jaringan meristem
sekunder
3. Metagenesis Pada Tumbuhan
Metagenesis merupakan pergiliran daur hidup antara generasi generatif dan generasi
vegetatif. Biasanya kedua generasi ini berbeda morfologinya. Metagenesis pada
tumbuhan yang bisa kita lihat dengan jelas yaitu pada tumbuhan lumut dan paku.
Lumut dan paku memiliki generasi generatif yang disebut gametofit dan generasi
vegetatif yang disebut sporofit. 1
a) Metagenesis tumbuhan lumut :
1
13. 2
Metagenesis tumbuhan paku
D. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan termasuk manusia dapat dibedakan menjadi dua fase utama, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan embrionik serta pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik.
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrionik
Pertumbuhan dan perkembangan embrionik adalah fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh
induk betina. Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote.
Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage). Zigot selanjutnya mengalami pertumbuhan dan perkembangan
melalui tahap-tahap yaitu pembelahan, gastrulasi, dan organogenesis.
a) Pembelahan
Zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua sel, dua sel menjadi
empat sel, empat sel menjadi delapan sel, dan seterusnya. Pembelahan sel tersebut berlangsung cepat dan akan
menghasilkan sel-sel anak yang tetap terkumpul menjadi satu kesatuan yang menyerupai buah anggur yang
14. 3
disebut morula. Dalam pertumbuhan selanjutnya, morula akan menjadi blastula yang memiliki suatu rongga.
Proses pembentukan morula menjadi blastula disebut blastulasi
1) Monula
Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan
antara satu dengan sel yang lain adalah rapat.
Morula memiliki dua kutub, yaitu:
• Kutub hewan (animal pole),
• Kutub tumbuhan (vegetal pole), yang berfungsi sebagai tempat cadangan makanan.
2) Blastulasi
Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula. Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus
mengalami pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan
pelekukan yang tidak beraturan dan membentuk rongga (blastosol), dan didalam blastosol tersebut terdapat
cairan sel.
b) Gastrulasi
Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan
mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti
hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh
embrionya.diantaranya yaitu:
1) Triploblastik
Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm,
mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi seperti Vermes, Mollusca, Arthropoda,
Echinodermata dan semua Vertebrata. Triploblastik di bedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
• Triploblastik aselomata : tak memiliki rongga tubuh
• Triploblastik pseudoselomata : memiliki rongga tubuh yang semu
• Triploblastik selomata: memiliki rongga tubuh yang sesungguhnya, yaitu basil pelipatan mesoderm
15. 4
2) Diploblastik
Diploblatik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm dan
endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti Porifera dan Coelenterata. Gastrulasi yaitu proses
pembentukan gastrula.
Gastrulasi. Dalam perkembangan selanjutnya, blastula akan menjadi gastrula. Proses pembentukan gastrula
disebut gastrulasi. Pada bentuk gastrula ini, embrio telah terbentuk menjadi tiga lapisan embrionik, yaitu
lapisan bagian luar
(ektoderm), lapisan bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian dalam
(endoderm). Jadi gastrulasi merupakan proses pembentukan tiga lapisan embrionik.
Dalam perkembangan selanjutnya lapisan embrionik akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan
menghasilkan berbagai organ tubuh.
c) Organogenesis
Organogenesis merupakan proses pembentukan alat-alat tubuh atau organ seperti otak, jantung, paru-paru,
ginjal, hati, dan sebagainya. Proses ortganogenesis ini memiliki tiga bagian, yaitu:
• Ektoderm akan mengalami diferensiasi menjadi kulit, rambut, sistem saraf, dan alat-alat indera.
• Mesoderm akan mengalami diferensiasi menjadi otot, rangka, alat reproduksi (seperti testis dan ovarium),
alat peredaran darah. Dan alat ekskresi.
• Endoderm akan mengalami diferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar yang berhubungan dengan
pencernaan, dan alat-alat pernapasan.
• Organogenesis merupakan proses yang sangat kompleks
Pada mamalia, embrionya memiliki selaput embrio, yaitu amnion, korion, sakus vitelinus, dan alantois.
Selaput embrio berfungsi melindungi embrio terhadap kekeringan, goncangan, membantu pernapasan,
ekskresi, serta fungsi penting lainnya selama berada di dalam rahim induknya.
16. 5
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Pasca Embrionik
Pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan setelah masa
embrio. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi terutama penyempurnaan alat-alat reproduksi
(alat-alat kelamin), dan biasanya pula hanya terjadi peningkatan ukuran bagian-bagian tubuh saja.
Pada golongan hewan tertentu sebelum tumbuh menjadi hewan dewasa, membentuk tahap larva terlebih
dahulu. Pada golongan hewan tersebut pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik merupakan tahap
pembentukan larva sebelum tumbuh dan berkembang menjadi hewan dewasa.
a) Metamorfosis
Metamorfosis adalah perubahan bentuk tubuh yang dialami oleh hewan dari tahap larva hingga mencapai
bentuk dewasa.
1) Metamorfosis pada Serangga
Pada beberapa serangga seperti kupu-kupu, lalat, nyamuk, lebah, dan kumbang, bentuk larva dan
dewasa sering hampir tidak ada kemiripan.
Sedangkan pada beberapa serangga lainnya seperti belalang, lipas (kecoa), dan jangkrik, bentuk larva
(nimfa) mirip bentuk dewasa. Pada proses metamorfosis terjadi proses fisik, yaitu pergantian kulit yang
disebut molting.
Serangga biasanya mengalami empat kali molting. Pada proses ini terjadi pembentukan kulit baru dan
membentuk alat-alat tubuh yang diperlukan menjelang dewasa. Pada bentuk dewasa (imago) telah terjadi
perkembangan organ reproduksi sehingga sudah mampu untuk bereproduksi. Berdasarkan kemiripan
bentuk larva dan dewasa, metamorfosis pada serangga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis
sempurna dan metamorfosis tidak sempurna
a) Metamorfosis Sempurna (Holometabola)
Pada metamorfosis sempurna, serangga dalam daur hidupnya mengalami perubahan-perubahan
yang mencolok pada bentuk luar dan organ tubuh dari berbagai stadiumnya. Metamorfosis sempurna
perubahannya adalah sebagai berikut :
• Telur larva pupa (kepompong) imago (dewasa).
17. 6
• Telur menetas menjadi larva. Larva umumnya mengalami molting empat kali sehingga terbentuk
larva stadium satu hingga larva stadium empat. Contoh serangga yang mengalami metamorfosis
sempurna antara lain :
kupu-kupu, lalat, nyamuk, lebah dan kumbang.
b) Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
Metamorfosis Tidak Sempurna (hemimetabola). Pada metamorfosis tidak sempurna, serangga
mengalami perubahan bentuk dari telur hingga dewasa yang tidak mencolok dalam daur hidupnya.
b) Regenerasi
Regenerasi adalah kemampuann memperbaiki sel, jaringan, atau bagian tubuh yang rusak, hilang, atau
mati. Regenasi pada hewan ada dua macam yaitu:
• Regenerasi untuk memperbaiki bagiak tubuh yang rusak. Contohnya pada ekor cecak
• Regenerasi untuk membentuk individu yang baru. Contohnya pada cacing pipih.
3. Metagenesis Pada Hewan
Metagenesis pada hewan pada dasarnya sama dengan metagenesis pada tumbuhan. Hewan mengalami
pergiliran generasi, yaitu fase generatif (seksual) dan fase vegetatif
(aseksual) secara bergantian. Hewan yang mengalami metagenesis misalnya golongan Cnidaria. Contoh hewannya
yaitu Hydra dan Ubur-ubur. Perhatikan Gambar di bawah ini. Ubur-ubur memiliki dua fase dalam daur hidupnya,
yaitu medusa dan polip. Medusa merupakan fase seksual (generatif) dan polip merupakan fase aseksual
(vegetatif).
E. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia
Manusia mengalami dua tahap pertumbuhan dan perkembangan, yaitu prakelahiran dan pascakelahiran. Berikut ini
adalah uraian tentang tahapan pertumbuhan prakelahiran dan pascakelahiran pada manusia
18. 7
1. Pertumbuhan Prakelahiran
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dimulai sejak terjadinya fertilisasi (pembuahan ovum
oleh sperma) yang membentuk zigot. Zigot terus membelah membentuk embrio.
2. Pertumbuhan Pascakelahiran
Setelah bayi lahir, tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah masa balita dan anak-anak,
masa remaja, masa dewasa, dan masa tua (manula).
a) Masa Balita dan Anak-Anak
Kelahiran merupakan perubahan lingkungan. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi setelah
kelahiran merupakan suatu proses kelanjutan dari proses perubahan dari embrio dan janin. Saat bayi lahir,
perubahan mendadak antara udara yang hangat di dalam rahim dengan udara luar yang dingin menyebabkan
bayi menangis sehingga menarik udara masuk paru-paru dan pernapasan pun dimulai.
b) Masa Remaja dan Masa Pubertas
Menjelang usia 6 - 11 tahun, mula-mula pertumbuhan badan terjadi secara cepat, kemudian melambat.
Anak mulai tidak tergantung orang tua, mulai berkembang akal pengendalian diri. Membentuk kelompok dan
kumpulan tersendiri. Mulai berminat pada perilaku yang baik, dan teratur. Kecerdasan dan pengertian
berkembang, menyadari pentingnya belajar, mulai mengembangkan cara-cara baru dalam membaca dan
belajar. Dalam masa pubertas ini, pertumbuhan badan terjadi sangat cepat, masa ini adalah masa pematangan,
baik pada laki-laki maupun perempuan. Saat masa pubertas inilah laki-laki dan perempuan telah mampu
menghasilkan sperma dan ovum (sel telur) yang ditandai dengan ciri-ciri seks sekunder.
Masa pubertas pada wanita misalnya payudara membesar, panggul membesar, rambut tumbuh di sekitar
alat kelamin dan ketiak, kadang timbul jerawat. Selain itu, kematangan organ reproduksi ditandai dengan
mendapatkan haid (menstruasi) yang pertama. Hal ini menandai adanya pelepasan pertama ovum dari indung
telur. Pertambahan tinggi badan melambat.
Masa pubertas pada laki-laki terjadi antara umur 10 - 14 tahun. Pada masa ini kematangan organ reproduksi
ditandai dengan terbentuknya sperma dan terjadi pengeluaran sperma pada saat tidur (mimpi basah)
19. 8
Ciri-ciri seks sekunder pada laki-laki, misalnya tumbuh rambut di sekitar alat kelamin, ketiak, tumbuh
kumis, jenggot, tumbuh jakun, suara menjadi besar, otototot membesar, dan dada menjadi bidang. Setelah usia
14 tahun, pertambahan tinggi akan berkurang atau melambat. Pada masa pubertas kecerdasan berkembang
cepat, kecepatan dan ketepatan keterampilan motorik menonjol, dan perkembangan mental terbentuk.
c) Masa Dewasa
Pada masa dewasa, pertumbuhan tinggi badan pada manusia berhenti. Secara psikologis, manusia sudah
matang dalam pemikiran mulai sadar akan tanggung jawabnya. Memikirkan pentingnya pekerjaan dan
pendidikan demi masa depan, juga rencana untuk berkeluarga.
d) Manula
Pada masa usia lanjut ini, kekuatan tumbuh tulang berkurang. Jika cedera susah sembuh. Keadaan
keseimbangan metabolisme tubuh berkurang, penyembuhan luka berkurang kecepatannya, kerja organ-organ
tubuh menurun, berkurangnya elastisitas kulit, dan rambut memutih. Pada wanita (umur 48-50) mengalami
menopause, yaitu berakhirnya kemampuan organ reproduksi menghasilkan ovum. Pada laki-laki kemampuan
seksual kemungkinan menurun.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan makhluk hidup itu tak lepass dari Pertumbuhan sedangkan pertumbuhan itu sendiri adalah suatu
proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke
asal). Sedangkan, perkembangan adalah
20. 1
perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti
yang sangat penting bagi makhluk hidup.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan sangat di pengaruhi oleh faktor genetik dan hormon, air dan
nutrisi, cahaya, oksigen, suhu, kelembapan, dan pH. Pertumbuhan pada hewan sering disebut juga perkembangan,
yaitu perkembangan dari zigot sampai dewasa. Pertumbuhan dimulai dengan peleburan ovum (sel telur) dengan
spermatozoa (sel sperma), dan dihasilkan zigot. Zigot akan bermitosis terus-menerus. Sedangkan pada Manusia itu
mengalami dua tahap pertumbuhan dan perkembangan, yaitu prakelahiran dan pascakelahiran.
B. Kritik dan Saran
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari banyak kesalahan yang terdapat di dalamnya. Saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini dikemudian hari.
C. Tujuan dan Manfaat Tujuan :
• Diharapkan mahasiswa mampu menjelasakan pertumbuhan dan perkembangan hewan katak.
• Mahasiswa atau kalangan luas mampu menjelaskan tentang metamorfosis hewan katak.
• Mahasiswa mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan.
Manfaat :
• Mahasiswa mampu memahami tentang makhluk hidup dan proses kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA