SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Manajemen Perancangan Pemodelan
Sistem Informasi Kepelabuhanan
MODELING PROCESS
SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN JAKARTA
DR. IR. YULIARMAN SARAGIH, S.T., M.T., IPM
MODELING PROCESS
Proses modelling adalah cara formal untuk menggambarkan bagaimana
bisnis beroperasi. Mengilustrasikan aktivitasaktivitas yang dilakukan dan
bagaimana data berpindah diantara aktifitas-aktifitas itu. Ada banyak cara
untuk mere-presentasikan proses model, cara yang populer adalah dengan
menggunakan data flow diagram (DFD).
Ada 2 jenis DFD, Logical DFD yang menggambarkan proses tanpa
menyarankan bagaimana mereka akan dilakukan. Kedua adalah Fisikal DFD
yang menggambarkan proses model
MODELING PROCESS
Untuk membaca suatu DFD kita harus memahami dulu , elemen-elemen yang menyusun suatu
DFD. Ada 4 elemen yang menyususn suatu DFD yaitu: Proses Aktifitas atau fungsi yang dilakukan
untuk alasan bisnis yang spesifik, biasa berupa manual maupun terkomputerisasi.
ELEMEN ELEMEN DFD DAN LAMBANG
HIRARKI PENYUSUNAN DFD
PROSES KERJA
Context Diagram: DFD pertama dalam proses bisnis. Menunjukkan
konteks dimana proses bisnis berada. Menunjukkan semua proses bisnis
dalam 1 proses tunggal (proses 0). Context Diagram juga menunjukkan
semua entitas luar yang menerima informasi dari atau memberikan
informasi ke sistem.
Level 0 Diagram: Menunjukkan semua proses utama yang menyusun
keseluruhan sistem. Level ini juga menunjukkan komponen internal dari
proses 0 dan menunjukkan bagaimana proses-proses utama direlasikan
menggunakan data flow. Pada level ini juga ditunjukkan bagaimana
proses-proses utama terhubung dengan entitas eksternal. Pada level ini
juga dilakukan penambahan data store.
PROSES KERJA
Level 1 Diagrams: Umumnya diagram level 1 diciptakan dari setiap proses
utama dari level 0. Level ini menunjukkan prosesproses internal yang
menyusun setiap proses-proses utama dalam level 0, sekaligus
menunjukkan bagaimana informasi berpindah dari satu proses ke proses
yang lainnya. Jika misalnya proses induk di pecah, katakanlah menjadi 3
proses anak, maka 3 proses anak ini secara utuh menyusun proses induk.
Level 2 Diagrams: Menunjukkan semua proses yang menyusun sebuah
proses pada level 1. Bisa saja penyusunan DFD tidak mencapai level 2 ini.
Atau mungkin harus dilanjutkan ke level berikutnya (level 3, level 4...dst)
MODEL PROSES SOFTWARE DEVELOPMENT LIFE CYCLE
Software Development Life Cycle atau System Development Life
Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu system
perangkat lunak dengan menggunakan model-model atau
metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-
sistem perangkat lunak sebelumnya (Rosa dan Shalahuddin, 2015)
BERAGAM MODEL PROCESS
Model Air Terjun (Water Fall)
MODEL AIR TERJUN
Model Air Terjun (Water Fall) Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2015:28-30)
Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier
(sequential linier) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun
menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau
terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap
pendukung (support).
Langkah Penting Model Air Terjun
a. Analisis kebutuhan perangkat lunak Proses pengumpulan kebutuhan
dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat
lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan
oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu
didokumentasikan.
MODEL AIR TERJUN
b. Desain Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus
pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data,
arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosuder
pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap
analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan
menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang
dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
c. Pembuatan kode program Desain harus ditranslasikan ke dalam program
perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program computer sesuai desain
yang telah dibuat pada tahap desain.
LANGKAH PENTING WATER FALL
d. Pengujian Pengujian focus pada perangkat lunak secara dari segi lojik
dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini
dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran
yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance) Tidak menutup
kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah
dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang
muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus
beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau
pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis
spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak
untuk membuat perangkat lunak baru.
MODEL PROTOTIPE
Digunakan untuk menyambungkan ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis
dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada
pengembang perangkat lunak. Model prototipe dimulai dari mengumpulkan
kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat, dan protoptipe
merupaka program yang belum jadi
RAPID MODEL
Model proses pengembangan perangkat lunak yang bersifat incremental terutama untuk
waktu pengerjaan yang pendek. Model RAD merupakan adaptasi dari model air terjun
versi kecepatan tinggi dengan menggunakan model air terjun untuk pengembangan
setiap komponen perangkat lunak
PROSES KERJA RAPID MODEL
a. Pemodelan Sistem Untuk memodelkan fungsi bisnis untuk mengetahui informasi
apa yang terkait proses bisnis, informasi apa saja yang harus dibuat, siapa yang
harus membuat informasi tersebut, bagaimana alur informasi tersebut, proses
apa saja yang terkait informasi tersebut.
b. Pemodelan Data Memodelkan data apa saja yang dibutuhkan berdasarkan
pemodelan bisnis dan mendefinisikan atribut-atribut beserta relasinya dengan
data yang lain.
c. Pemodelan Proses Mengimplementasikan fungsi bisnis yang sudah didefinsikan
terkait dengan pendefinisian data.
d. Pembuatan Aplikasi Implementasi proses dan data menjadi program.
e. Pengujian dan Pergantian Menguji komponen yang sudah dibuat.
MODEL ITERATIF
MODEL ITERATIF
Mengkombinasikan proses-proses pada model air terjun dan iteratif pada
model prototipe yang menghasilkan versi-versi perangkat lunak yang sudah
mengalami penambahan fungsi untuk setiap pertambahannya. Model ini
cocok untuk pengembang dengan turnover staf yang tinggi. Model
Inkremental dibuat untuk mengatasi kelemahan model waterfall yang tidak
mengakomodasi iterasi dan mengatasi kelemahan dari metode prototipe
yang memiliki proses terlalu pendek.
MODEL SPIRAL
Model Spiral dibagi menjadi beberapa kerangka aktivitas atau disebut juga wilayah kerja (task
region). Cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasi dengan skala besar tetapi target waktu
dan biaya tidak terlalu tinggi.
MODEL SPIRAL
 Komunikasi dengan Pelanggan (customer Communication), Untuk membangun komunikasi
yang efektif antara pengembang (developer) dan pelanggan (customer)
 Perencanaan (Planning), Untuk mendefinisikan sumber daya, waktu, dan informasi yang
terkait dengan proyek
 Analisa Resiko (Risk Analysis),Diperlukan untuk memperkirakan resiko dari segi teknis
maupun manajemen.
 d. Rekayasa, Diperlukan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi
perangkat lunak (dapat juga berupa prototipe).
 e. Konstruksi dan Peluncuran (Construction and release), Dibutuhkan untuk mengonstruksi,
menguji, melakukan instalasi, dan menyediakan dukungan terhadap user.
 Evaluasi Pelanggan (customer Evaluation), Untuk mendapatkan umpan balikberdsarkan
evaluasi representasi perangkat lunak yang dihasilkan dari proses rekayasa dan
diimplementasikan pada tahap instalasi
RANCANGAN INPUT
PERANCANGAN INPUT
Merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah
dari informasi adalah data yang terjadi dari transaksi-transaksi
yang dilakukan oleh organisasi. Formulir adalah perangkat
penting untuk mengendalikan aliran kerja dan digunakan
untuk menangkap (capture) data yang terjadi sering juga
disebut Dokumen Dasar.
TUJUAN PERANCANGAN INPUT
 Tujuan perancangan input :
 Membuat penyelesaian input yang mudah dan efisien
 Menjamin input akan memenuhi tujuan yang diharapkan
 Menjamin penyelesaian yang tepat.
 Membuat tampilan layar dan formulir yang menarik
 Membuat input yang tidak rumit
 Membuat tampilan layar dan formulir yang konsisten
NOTASI TIPE DATA
NOTASI TIPE DATA
NOTASI STRUKTUR DATA
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to OPTIMASI KEPPELABUHAN

Metode pengembangan RPL dan DFD
Metode pengembangan RPL dan DFDMetode pengembangan RPL dan DFD
Metode pengembangan RPL dan DFDAyu Rahmala
 
Pemodelan perangkat lunak
Pemodelan perangkat lunakPemodelan perangkat lunak
Pemodelan perangkat lunakAdityaSaputra83
 
Bab 2 proses pembangunan perangkat lunak
Bab 2   proses pembangunan perangkat lunakBab 2   proses pembangunan perangkat lunak
Bab 2 proses pembangunan perangkat lunaksahrul salam
 
Sistem informasi sdlc
Sistem informasi sdlcSistem informasi sdlc
Sistem informasi sdlcmistertugas
 
Sistem informasi sdlc
Sistem informasi sdlcSistem informasi sdlc
Sistem informasi sdlcmistertugas
 
Perancangan perangkat lunak
Perancangan perangkat lunakPerancangan perangkat lunak
Perancangan perangkat lunakSahrul Sindriana
 
Proses rekayasa perangkat lunak
Proses rekayasa perangkat lunakProses rekayasa perangkat lunak
Proses rekayasa perangkat lunakDavy Arya Atmaja
 
Waterfall Model (ANSI) persentation
 Waterfall Model (ANSI) persentation Waterfall Model (ANSI) persentation
Waterfall Model (ANSI) persentationFajar Sidiq 📶 📡
 
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Bina Sarana Informatika
 
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakProses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakLusiana Diyan
 
Pert 3-5 Model Proses Rekayasa Perangkat.pptx
Pert 3-5 Model Proses Rekayasa Perangkat.pptxPert 3-5 Model Proses Rekayasa Perangkat.pptx
Pert 3-5 Model Proses Rekayasa Perangkat.pptxmerinovamarito7
 
Rpl 2- sw process model
Rpl 2- sw process modelRpl 2- sw process model
Rpl 2- sw process modelf' yagami
 
Sldc (software development life cycle
Sldc (software development life cycleSldc (software development life cycle
Sldc (software development life cycleAriniEsterPardede
 

Similar to OPTIMASI KEPPELABUHAN (20)

Metode pengembangan RPL dan DFD
Metode pengembangan RPL dan DFDMetode pengembangan RPL dan DFD
Metode pengembangan RPL dan DFD
 
Pemodelan perangkat lunak
Pemodelan perangkat lunakPemodelan perangkat lunak
Pemodelan perangkat lunak
 
Bab 2 proses pembangunan perangkat lunak
Bab 2   proses pembangunan perangkat lunakBab 2   proses pembangunan perangkat lunak
Bab 2 proses pembangunan perangkat lunak
 
Sistem informasi sdlc
Sistem informasi sdlcSistem informasi sdlc
Sistem informasi sdlc
 
Sistem informasi sdlc
Sistem informasi sdlcSistem informasi sdlc
Sistem informasi sdlc
 
Perancangan perangkat lunak
Perancangan perangkat lunakPerancangan perangkat lunak
Perancangan perangkat lunak
 
Proses rekayasa perangkat lunak
Proses rekayasa perangkat lunakProses rekayasa perangkat lunak
Proses rekayasa perangkat lunak
 
Rpl upload #3
Rpl upload #3Rpl upload #3
Rpl upload #3
 
Ragam Model Proses Perangkat Lunak
Ragam Model Proses Perangkat LunakRagam Model Proses Perangkat Lunak
Ragam Model Proses Perangkat Lunak
 
Waterfall Model (ANSI) persentation
 Waterfall Model (ANSI) persentation Waterfall Model (ANSI) persentation
Waterfall Model (ANSI) persentation
 
Meeting 3 metode pengembangan sistem
Meeting 3   metode pengembangan sistemMeeting 3   metode pengembangan sistem
Meeting 3 metode pengembangan sistem
 
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
 
Materi ppl
Materi pplMateri ppl
Materi ppl
 
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakProses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
 
Pert 3-5 Model Proses Rekayasa Perangkat.pptx
Pert 3-5 Model Proses Rekayasa Perangkat.pptxPert 3-5 Model Proses Rekayasa Perangkat.pptx
Pert 3-5 Model Proses Rekayasa Perangkat.pptx
 
TGS PSI KLP 7 (2).pptx
TGS PSI KLP 7 (2).pptxTGS PSI KLP 7 (2).pptx
TGS PSI KLP 7 (2).pptx
 
Rpl 2- sw process model
Rpl 2- sw process modelRpl 2- sw process model
Rpl 2- sw process model
 
330 p02
330 p02330 p02
330 p02
 
SDLC
SDLCSDLC
SDLC
 
Sldc (software development life cycle
Sldc (software development life cycleSldc (software development life cycle
Sldc (software development life cycle
 

Recently uploaded

KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxUlfaBasyarewan
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxssuserd986061
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxPPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxdisnakerkotamataram
 

Recently uploaded (6)

KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docxKUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
KUMPULAN SOAL USBN SENI BUDAYA 2019.docx
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptxKEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
KEL 1 BIOSINTESIS GLIKOSIDA hgfddbjkj.pptx
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptxPPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
PPT Media Pembelajaran Sosiologi XI KM - Bab 3.pptx
 

OPTIMASI KEPPELABUHAN

  • 1. Manajemen Perancangan Pemodelan Sistem Informasi Kepelabuhanan MODELING PROCESS SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN JAKARTA DR. IR. YULIARMAN SARAGIH, S.T., M.T., IPM
  • 2. MODELING PROCESS Proses modelling adalah cara formal untuk menggambarkan bagaimana bisnis beroperasi. Mengilustrasikan aktivitasaktivitas yang dilakukan dan bagaimana data berpindah diantara aktifitas-aktifitas itu. Ada banyak cara untuk mere-presentasikan proses model, cara yang populer adalah dengan menggunakan data flow diagram (DFD). Ada 2 jenis DFD, Logical DFD yang menggambarkan proses tanpa menyarankan bagaimana mereka akan dilakukan. Kedua adalah Fisikal DFD yang menggambarkan proses model
  • 3. MODELING PROCESS Untuk membaca suatu DFD kita harus memahami dulu , elemen-elemen yang menyusun suatu DFD. Ada 4 elemen yang menyususn suatu DFD yaitu: Proses Aktifitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis yang spesifik, biasa berupa manual maupun terkomputerisasi.
  • 4. ELEMEN ELEMEN DFD DAN LAMBANG
  • 6. PROSES KERJA Context Diagram: DFD pertama dalam proses bisnis. Menunjukkan konteks dimana proses bisnis berada. Menunjukkan semua proses bisnis dalam 1 proses tunggal (proses 0). Context Diagram juga menunjukkan semua entitas luar yang menerima informasi dari atau memberikan informasi ke sistem. Level 0 Diagram: Menunjukkan semua proses utama yang menyusun keseluruhan sistem. Level ini juga menunjukkan komponen internal dari proses 0 dan menunjukkan bagaimana proses-proses utama direlasikan menggunakan data flow. Pada level ini juga ditunjukkan bagaimana proses-proses utama terhubung dengan entitas eksternal. Pada level ini juga dilakukan penambahan data store.
  • 7. PROSES KERJA Level 1 Diagrams: Umumnya diagram level 1 diciptakan dari setiap proses utama dari level 0. Level ini menunjukkan prosesproses internal yang menyusun setiap proses-proses utama dalam level 0, sekaligus menunjukkan bagaimana informasi berpindah dari satu proses ke proses yang lainnya. Jika misalnya proses induk di pecah, katakanlah menjadi 3 proses anak, maka 3 proses anak ini secara utuh menyusun proses induk. Level 2 Diagrams: Menunjukkan semua proses yang menyusun sebuah proses pada level 1. Bisa saja penyusunan DFD tidak mencapai level 2 ini. Atau mungkin harus dilanjutkan ke level berikutnya (level 3, level 4...dst)
  • 8. MODEL PROSES SOFTWARE DEVELOPMENT LIFE CYCLE Software Development Life Cycle atau System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu system perangkat lunak dengan menggunakan model-model atau metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem- sistem perangkat lunak sebelumnya (Rosa dan Shalahuddin, 2015)
  • 9. BERAGAM MODEL PROCESS Model Air Terjun (Water Fall)
  • 10. MODEL AIR TERJUN Model Air Terjun (Water Fall) Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2015:28-30) Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linier) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). Langkah Penting Model Air Terjun a. Analisis kebutuhan perangkat lunak Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu didokumentasikan.
  • 11. MODEL AIR TERJUN b. Desain Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosuder pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan. c. Pembuatan kode program Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program computer sesuai desain yang telah dibuat pada tahap desain.
  • 12. LANGKAH PENTING WATER FALL d. Pengujian Pengujian focus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance) Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
  • 13. MODEL PROTOTIPE Digunakan untuk menyambungkan ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak. Model prototipe dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat, dan protoptipe merupaka program yang belum jadi
  • 14. RAPID MODEL Model proses pengembangan perangkat lunak yang bersifat incremental terutama untuk waktu pengerjaan yang pendek. Model RAD merupakan adaptasi dari model air terjun versi kecepatan tinggi dengan menggunakan model air terjun untuk pengembangan setiap komponen perangkat lunak
  • 15. PROSES KERJA RAPID MODEL a. Pemodelan Sistem Untuk memodelkan fungsi bisnis untuk mengetahui informasi apa yang terkait proses bisnis, informasi apa saja yang harus dibuat, siapa yang harus membuat informasi tersebut, bagaimana alur informasi tersebut, proses apa saja yang terkait informasi tersebut. b. Pemodelan Data Memodelkan data apa saja yang dibutuhkan berdasarkan pemodelan bisnis dan mendefinisikan atribut-atribut beserta relasinya dengan data yang lain. c. Pemodelan Proses Mengimplementasikan fungsi bisnis yang sudah didefinsikan terkait dengan pendefinisian data. d. Pembuatan Aplikasi Implementasi proses dan data menjadi program. e. Pengujian dan Pergantian Menguji komponen yang sudah dibuat.
  • 17. MODEL ITERATIF Mengkombinasikan proses-proses pada model air terjun dan iteratif pada model prototipe yang menghasilkan versi-versi perangkat lunak yang sudah mengalami penambahan fungsi untuk setiap pertambahannya. Model ini cocok untuk pengembang dengan turnover staf yang tinggi. Model Inkremental dibuat untuk mengatasi kelemahan model waterfall yang tidak mengakomodasi iterasi dan mengatasi kelemahan dari metode prototipe yang memiliki proses terlalu pendek.
  • 18. MODEL SPIRAL Model Spiral dibagi menjadi beberapa kerangka aktivitas atau disebut juga wilayah kerja (task region). Cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasi dengan skala besar tetapi target waktu dan biaya tidak terlalu tinggi.
  • 19. MODEL SPIRAL  Komunikasi dengan Pelanggan (customer Communication), Untuk membangun komunikasi yang efektif antara pengembang (developer) dan pelanggan (customer)  Perencanaan (Planning), Untuk mendefinisikan sumber daya, waktu, dan informasi yang terkait dengan proyek  Analisa Resiko (Risk Analysis),Diperlukan untuk memperkirakan resiko dari segi teknis maupun manajemen.  d. Rekayasa, Diperlukan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi perangkat lunak (dapat juga berupa prototipe).  e. Konstruksi dan Peluncuran (Construction and release), Dibutuhkan untuk mengonstruksi, menguji, melakukan instalasi, dan menyediakan dukungan terhadap user.  Evaluasi Pelanggan (customer Evaluation), Untuk mendapatkan umpan balikberdsarkan evaluasi representasi perangkat lunak yang dihasilkan dari proses rekayasa dan diimplementasikan pada tahap instalasi
  • 21. PERANCANGAN INPUT Merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data yang terjadi dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh organisasi. Formulir adalah perangkat penting untuk mengendalikan aliran kerja dan digunakan untuk menangkap (capture) data yang terjadi sering juga disebut Dokumen Dasar.
  • 22. TUJUAN PERANCANGAN INPUT  Tujuan perancangan input :  Membuat penyelesaian input yang mudah dan efisien  Menjamin input akan memenuhi tujuan yang diharapkan  Menjamin penyelesaian yang tepat.  Membuat tampilan layar dan formulir yang menarik  Membuat input yang tidak rumit  Membuat tampilan layar dan formulir yang konsisten