Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai karangan ilmiah dan non ilmiah. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan beberapa poin penting sebagai berikut:
1) Membedakan beberapa jenis karangan ilmiah seperti makalah, tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi.
2) Menguraikan tahapan membuat karangan ilmiah mulai dari persiapan, penulisan, hingga penyuntingan.
3) Memberikan pedoman teknis
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah
1. Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah
NAMA : REZA PANGESTU
KELAS : 1KB02
NPM : 25117107
2. 1. Makalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makalah merupakan “suatu tulisan resmi tentang suatu
pokok yang dimaksud untuk dibacakan di muka umum dalam suatu persidangan dan sering disusun
untuk diterbitkan.” Selain itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia juga mendefinisikan makalah sebagai
karya tulis yang dibuat oleh pelajar atau mahasiswa yang ditujukan untuk memenuhi tugas sekolah
atau tugas kuliah yang diberikan oleh guru atau pun dosen. Orang yang menyusun sebuah makalah
biasanya disebut sebagai pemakalah.
2. Tugas Akhir
Tugas akhir merupakan karya tulis ilmiah yang ditulis untuk memenuhi syarat kelulusan mahasiswa
Diploma III (D3). Tugas akhir biasanya berbentuk laporan hasil magang atau kerja praktek yang
dikomparasikan dengan teori-teori yang dipelajari oleh mahasiswa tersebut selama di bangku
perkuliahan.
Macam-Macam Karangan Ilmiah
3. 3. Skripsi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, skripsi diartikan sebagai “karangan ilmiah yang
wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya.”
Skripsi biasanya ditulis oleh para mahasiswa yang sedang mengenyam jenjang pendidikan
Strata 1 (S1) dan bertujuan supaya mahasiswa dapat meraih gelar Sarjana.
4. Tesis
Tesis adalah karangan ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa yang mengenyam jenjang
pendidikan Strata 2 (S2) dan bertujuan supaya mahasiswa S2 ttersebut dapat meraih gelar
Master. Format penulisannya pun hampir serupa dengan skripsi. Hanya saja, di dalam tesis,
analisis penelitiannya jauh lebih dalam dibanding skripsi. Selain itu, penyusun tesis dituntut
untuk lebih mandiri dibanding penyusun skripsi.
5. Disertasi
Jika skripsi ditulis oleh mahasiswa SI dan tesis oleh mahasiswa S2, maka disertasi ditulis oleh
mahasiswa S3 yang hendak meraih gelar doktor. Format penulisan disertasi sama dengan
skripsi dan tesis. Hanya saja, analisis atau kajian yang dilakukan mesti lebih mendalam
dibanding skripsi dan tesis. Selain itu, dalam proses penulisannya, mahasiswa yang menulis
disertasi dituntut untuk jauh lebih mandiri dibanding mahasiswa yang menulis skripsi dan tesis.
4. Tahap-Tahap Membuat Karangan
Ilmiah
A. Tahap Persiapan
Di dalam tahap ini ada beberapa tahap yaitu :
1. Menemukan masalah atau mengajukan masalah yang akan dibahas dalam penelitian (didukung oleh latar belakang, identifikasi masalah,
batasan, dan rumusan masalah).
Menentukan Tema
Tema terbentuk berdasarkan satu topik yang akan dibahas. Topik haruslah berupa tesis.
Tema ditentukan lebih dahulu sebelum topik karena ruang lingkupnya lebih luas dan abstrak
Pokok masalah yang ditentukan sebelum menyusun karangan
Tesis adalah pernyataan yang didalamnya terdapat tema karangan
Dalam pemilihan masalah/topik juga mempertimbangkan beberapa hal:
Harus topik yang paling menarik perhatian.
Terpusat pada segi lingkup yang sempit dan terbatas.
Memiliki data dan fakta yang obyektif.
Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, meskipun serba sedikit.
Harus memiliki sumber acuan / bahan kepustakaan yang dijadikan referensi.
Dalam pembatasan topik/penentuan judul harus memperhatikan beberapa hal berikut:
Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah.
Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah/setelah penulisan karya ilmiah selesai. Penentuan judul karya ilmiah :
pertanyaan yang mengandung unsur 4W+1H yaitu What (apa), Why (mengapa), When (kapan), Where (dimana) dan How (bagaimana).
5. 2. Menentukan Tujuan
Dalam penulisan, tujuan merupakan pedoman dalam menyusun karangan maupun
mencari bahan dan data yang diperlukan. Setiap penulis memiliki tujuan tertentu
sehubungan dengan kegiatan menulisnya. Misalnya untuk mempengaruhi,
meyakinkan, memberi informasi, menceritakan, dan sebagainya.
3. Mengumpulkan Bahan/Data
Bahan dapat diperoleh melalui apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dialami,
dibantu dengan membaca dan daya khayal.
Bahan dan data yang sudah terkumpul diinventariskan dan diseleksi untuk disusun
menjadi kerangka karangan.
6. 4. Mengembangkan kerangka pemikiran yang berupa kajian teoritis
Kerangka karangan adalah Garis besar karangan yang memuat pokok pikiran.
Disusun berdasarkan :
Urutan waktu
Urutan peristiwa
Urutan penting
Urutan tidak langsung
Urutan tempat
Fungsi dari membuat kerangka karangan:
Mempermudah dalam penyusunan karangan
Menyusun karangan secara teratur
Menghindari penggunaan kalimat atau pokok pikiran yang berulang
Miniatur dari seluruh karangan
Pola Penyusunan kerangka karangan:
Mengajukan hipotesis atau jawaban atau dugaan sementara atas penelitian yang akan
dilakukan.
Pola Alamiah berdasarkan faktor alamiah
Pola Logis berdasarkan jalan pikiran
Mengembangkan Kerangka Karangan
Yang perlu diperhatikan adalah bahasa, susunan Isi, dan susunan pengutaraan.
7. 5. Hipotesis perlu dikembangkan agar kita bisa memberikan jawaban
sementara terhadap masalah yang kita angkat. Ini penting untuk kita
lakukan agar kita bisa menyajikan berbagai alternatif pemecahan masalah
yang kita hadapi. Hipotesis untuk kepentingan karya tulis ilmiah ini tidak
harus dirumuskan secara formal seperti pada karya tulis penelitian. Fungsi
utama hipotesis dalam karya tulis ilmiah ialah untuk mengarahkan imajinasi
ilmiah kita agar bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi jika kita berupaya
memecahkan permasalahan yang kita hadapi dengan pendekatan-
pendekatan tertentu.
6. Metodologi (mencakup berbagai teknik yang dilakukan dalam
pengambilan data, teknik pengukuran, dan teknik analisis data)
Adapun Tahap Pengumpulan data:
Pencarian keterangan dari bahan bacaan / referensi.
Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah.
Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti. Percobaan di
laboratorium/ pengujian di lapangan.
8. B. Tahap Penulisan
Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan
pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
I. Bagian Pembuka
Cover
Halaman judul.
Halaman pengesahan.
Abstraksi
Kata pengantar.
Daftar isi.
Ringkasan isi.
II. Bagian Isi
II.1 Pendahuluan
Latar belakang masalah.
Perumusan masalah.
Pembahasan/pembatasan masalah.
Tujuan penelitian.
Manfaat penelitian.
9. II.2 Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
Pembahasan teori
Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
Pengajuan hipotesis
II.3 Metodologi penelitian
Waktu dan tempat penelitian.
Metode dan rancangan penelitian
Populasi dan sampel.
Instrumen penelitian.
Pengumpulan data dan analisis data.
II.4 Hasil Penelitian
Jabaran varibel penelitian.
Hasil penelitian.
Pengajuan hipotesis.
Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
III. Bagian penunjang
Daftar pustaka.
Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
Daftar Tabel
10. C. Tahap Penyuntingan atau Evaluasi
Tahap penyuntingan dilakukan setelah proses penulisan dianggap selesai. Tahap penyuntingan ini
bertujuan untuk:
Melengkapi yang kurang.
Membuang yang kurang relevan.
Menghindari penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih (overlapping).
Menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam penulisan dan pemilihan
kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun penerapan kaidah ejaan.
Di samping itu penyajian juga merupakan tahapan penyuntingan. Teknik penyajian karya ilmiah
harus memperhatikan:
Segi kerapian dan kebersihan.
Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misalnya halaman muka (cover),
halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka dan lain-lain.
Standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya standar penulisan kutipan,
catatan kaki (foot note), daftar pustaka & penggunaan Bahasa Indonesia sesuai EYD.
Dalam petunjuk teknis penulisan atau pengetikan ini terdiri dari format Jenis dan Ukuran
Kertas, Format Jenis dan Tipe Huruf, Pengaturan Ruang Ketikan (lebar margin halaman
kertas), Indensi serta Penomoran Halaman.
11. 1. Jenis dan Ukuran Kertas dalam Skripsi dan Makalah Standar Jenis dan ukuran kertas yang digunakan dalam karya
ilmiah terutama penulisan Skripsi dan makalah biasaanya menggunakan kertas HVS putih, dengan berat 80 gram,
dengan ukuran A4 (lebar 21 cm serta panjang 29,7 cm)
2. Jenis dan Tipe Huruf
Jenis huruf yang biasa digunakan dalam membuat Skripsi dan Makalah yaitu Huruf Times New Roman dengan
ukuran 11. Atau juga bisa menggunakan beberapa huruf lain selain times new roman yaitu huruf Book Antiqua
ukuran 10, Arial ukuran 10 serta Tahoma ukuran 9.
Tinta yang digunakan dalam penulisan Karya Ilmiah Makalah dan Skripsi ini menggunakan warna hitam.
3. Format Pengaturan Ruang Ketikan dan ruang tepi (margin) dalam makalah, skripsi dan laporan Ruang ketikan adalah
ruang yang disediakan pada kertaas pengetikan isi makalah / Laporan / Skripsi dan karya ilmiah lainnya. Sedangkan
Ruang Tepi adalah ruangan di sekeliling ruang ketikan dan ruang tepi ini harus dikosongkan. Biasanya dikenal dengan
lebar margin atas, bawah, kiri serta kanan. Berikut ini pengaturannya :
Format Penulisan Skripsi
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kiri (margin Kiri) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kanan (margin Kanan) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi atas (margin atas) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi bawah (margin bawah) : 2 Cm
Format Penulisan Makalah / Laporan Ilmiah lain
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kiri (margin Kiri) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kanan (margin Kanan) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi atas (margin atas) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi bawah (margin bawah) : 2,5 Cm
Perlu diperhatikan bahwa untuk di tepi margin kanan, baik dalam makalah, skripsi maupun laporan karya ilmiah
lainnya jangan mengorbankan kaidah pemotongan kata.
12. 4. Indensi
Indensi memiliki pengertian permulaan pengetikan baris pertama pada setiap
paragraf baru. Pengetikan paragraf baru dimulai pada ketukan ke-7.
5. Format Penomoran Halaman Karya Ilmiah, Makalah dan Skripsi
Penomoran halaman dilakukan pada seluruh halaman yang ada dalam makalah,
skripsi serta laporan karya ilmiah lain mulai dari bagaian awal hingga lampiran,
kecuali untuk lembar Judul, Lembar pernyataan, lembar pengesahan, lembar
persetujuan serta lembar pengesahan tim penguji tidak perlu dilakukan penomoran.
Adapun ketentuan penulisan nomor halaman adalah sebagai berikut :
Nomor Halaman untuk bagaian awal ditempatkan ditengah bagian bawah
halaman dengan menggunakan huruf Romawi kecil (misalnya : i, ii, iii, dst).
Nomor halaman untuk bagian isi dan lampiran ditempatkan di sudut kanan atas
setiap halaman dengan menggunakan angka arab ( misalnya : 1,2,3 dst), kecuali
halaman yang membuat awal bab.
Nomor halaman untuk bagian isi yang memuat awal bab ditempatkan ditengah
bagian bawah halaman dengan menggunakan angka arab (misalnya 1,2,3, dst).
13. 6 . Penulisan Kata Bilangan Pengejaan, Pemenggalan dan Penyingkatan Kata
Penulisan kata bilangan
Semua kata bilangan dari satu sampai sembilan harus ditulis dengan huruf dan tidak boleh
diikuti dengan angka dalam kurung. Demikian juga bilangan-bilangan kelipatan sepuluh
sampai dengan seratus dan kelipatan seribu ditulis dengan huruf, misalnya: empat puluh, lima
puluh, lima ratus, dan lima ribu. Ketentuan-ketentuan diatas berlaku untuk penulisan kata
bilangan dalam uraian. Sedangkan untuk nomor rumah, tanggal, nomor telepon, bilangan
dalam tabel, bilangan persentase dan nomor halaman, boleh ditulis dengan angka arab.
Bilangan yang terdiri dari empat angka atau lebih ditulis dengan memberikan satu tanda titik
menyekat ribuan dan jutaan, misalnya 7.450 , 25.550 , 6.333.059 sedangkan untuk bilangan
desimal, digunakan tanda koma (,) sebagai penyekat berlaku. Sedangkan penulisan nama bulan
harus dengan huruf.
Pengejaan, pemenggalan dan penyingkatan kata harus sesuai dengan kaidah tata bahasa yang
berlaku.
7. Penandatanganan Lembar Persetujuan dan Pengesahan.
Format Penandatanganan Lembar Persetujuan dan Pengesahan biasanya melibatkan para penguji,
pembimbing serta Ketua Fakultas, dekan atau kepala Jurusan / Program Studi. Ditulis dengan tinta
berwarna hitam serta menggunaka kertas jeruk.
14. 8. Kutipan
Pengertiannya Pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang/seorang yang
terkenal yang terdapat dalam sebuah buku Fungsinya :
Sebagai landasan teori
Memeperjelas permasalahan yang
dibahas
Memperkuat pendapat yang dibahas
Jenis kutipan
Kutipan langsung
kutipan pendek (kurang dari empat baris)
kutipan panjang (lebih dari empat baris)
Kutipan tak langsung
Kutipan bervariasi
Cara mengutipan
Kutipan langsung yang kurang dari empat baris
Kutipan langsung yang lebih dari empat baris
Kutipan yang ditulis pada catatan kaki
15. 9. Catatan Kaki
Pengertian adalah semua keterangan yang berkaitan dengan uraian (teks) yang ditulis
dibagian bawah halaman yang sama.
Tata cara membuat catatan kaki
Penomoran
Pengunaan singkatan
Singkatan – singkatan itu adalah:
Ibid
Loc. Cit
Op. Cit
Singkatan-singkatan yang lain:
C atau Ca dari Circa
Cap atau Chap dari Caput
Et al. Dari et aliii
Et seq dari et seqwens atau et seqwentes
16. 10. Daftar Pustaka (Bibilografi)
Pengertian adalah sumber yang digunakan sebagai acuan saat menulis karya tulis. Fungsinya:
Sebagai pertanggung jawaban penulis
Penghargaan terhadap orang yang dijadikan sumber
Indikasi bobot karangan yang dibuat
Membantu pembaca yang tertarik mempelajari lebih lanjut
Melengkapi catatan kaki
Menjelaskan lebih lanjut tentang sumber pustaka
Penulisan Daftar Pustakaa
Buku
nama pengarang
tahun terbit
judul buku
tempat terbit
nama penerbit
Majalah dan Surat Kabar
Majalah:
nama pengarang. tahunterbit. judulartikel. tanggal terbit. tempat terbit
Antologi:
nama pengarang. tahun terbit. judul buku. tempat terbit : nama penerbit
17. DAFTAR PUSTAKA
Bahasa,Dosen, “Jenis-jenis Karangan Ilmiah” diakses dari
https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-karangan-ilmiah pada tanggal 02 Juni
2018 Pukul 13.23
Rhinii, “Langkah-langkah Penulisan Karangan Ilmiah” diakses dari
https://rhinii.wordpress.com/2012/12/03/langkah-langkah-penulisan-
karangan-ilmiah/ pada tanggal 02 Juni 2018 Pukul 13.24
Wijaya,Adi, “ Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah” diakses dari
https://aaadiwijaya.wordpress.com/2016/04/14/karangan-ilmiah-dan-non-
ilmiah/ pada tanggal 02 Juni 2018 Pukul 13.25