SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
MEMBRAN
BIOLOGIK
I. Sifat Membran
2.1 Filtrasi
2.2 Difusi Pasif
2.3 Transpor Aktif
2.4 Difusi
Sederhana2.5 Pinositosis
2.6 Transpor oleh Pasangan
Ion
II. Mekanisme Lintas Membran
t aktif
erupa
basal (
lebih
ar sel
 Filtrasi disebut juga sebagai “difusi secara konvensi” adalah mekanisme
penembusan pasif melalui pori-pori suatu membran.
 Penembusan air terjadi karena adanya perbedaan tekanan hidrostatik /
osmotik
 Sebagian besar membran (seperti membran seluler dan epitel usus halus)
berukuran kecil (4-7 Angstrom) hanya dapat dilalui oleh molekul dengan
BM <150 untuk bentuk bulat, dan BM <400 untuk molekul rantai panjang
 Sebaliknya, sel-sel endotelium vaskular mempunyai ukuran >40 Angstrom,
sehingga dapat melewatkan cairan dengan bobot molekul yang lebih tinggi
DIFUSI PASIF
• Difusi pasif menyangkut senyawa yang
larut dalam komponen penyusun
membran.
• Penembusan terjadi karena adanya
perbedaan konsentrasi atau elektrokimia
tanpa memerlukan energi, sehingga
mencapai keseimbangan dikedua sisi
membran.
• Waktu yang diperlukan untuk mencapai
keseimbangan tersebut mengikuti hukum
difusi Fick.
Konsentrasi senyawa dikedua sisi membran
berpengaruh pada proses penembusan, tetapi hanya fraksi
bebas dari zat aktif yang diperhitungkan dalam perbedaan
konsent
transmembran.
• Hanya fraksi zat aktif yang tak terionkan dan larut dalam lemak yang dapat
melalui membran dengan cara difusi pasif.
• Butuh pembawa, terjadi akibat
gradien konsentrasi dan tanpa
pembebasan energi
• Fungsi  penetrasi glukosa ke bagian
dalam sel darah
TRANSPOR
AKTIF
• D
m
be
m
m
• Ko
m
la
pe
• Proses perlintasan membran oleh molekul-molekul
kecil biasanya berbentuk cair terutama yang tidak larut
dalam air, namun larut dalam cairan biologis.
• Perlintasan terjadi dengan pembentukan vesikel
terbungkus klatrin yang melewati membran sel
(Depkes RI,1986).
Mekanisme• Membran plasma mengadakan invaginasi, membentuk saluran
Suatu cara perlintasan dari suatu
membran yang sangat mudah terionkan
pada pH fiologik (amonium kuartener).
Terjadi karena terbentuknya pasangan ion
dengan senyawa endogen, seperti musin
lalu terjadilah difusi pasif.
Daftar Pustaka
Aiache, J. M. Devissaguet, Guyot-Herman. A. M. 1993. Galenica 2 Biopharmacie.
Terjemahan Widjii Soeratri dan Nanizar Zaman-Joenoes. Airlangga University
Press. Surabaya
Campbell, Neil A. Reece, Jane B. Mitchell, Lawrence G. 2002. Biologi Edisi 5 Jilid 1.
Jakarta : Erlangga.
Depkes RI. 1986. Sediaan Galenika. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Robert, M.B.V. 1986. Biology a A Functional Approach 4th Edition. United Kingdom :
Thomas Nelson and Sons Ltd.
Tjay, Tan Hoan dan Rahardja, Kirana. 2007. Obat-obat penting: khasiat,
penggunaan dan efek-efek sampingnya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

More Related Content

What's hot

farmakokinetik, efek samping, komplikasi
farmakokinetik, efek samping, komplikasifarmakokinetik, efek samping, komplikasi
farmakokinetik, efek samping, komplikasi
4nakmans4
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
Yudia Susilowati
 
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Rahayu Wahyu Ningsih
 
farmakologi Diuretik
farmakologi Diuretikfarmakologi Diuretik
farmakologi Diuretik
nisha althaf
 

What's hot (20)

Biofarmasi perkutan (STIFI BP Palembang)
Biofarmasi perkutan (STIFI BP Palembang)Biofarmasi perkutan (STIFI BP Palembang)
Biofarmasi perkutan (STIFI BP Palembang)
 
Ekskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjalEkskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjal
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)
 
farmakokinetik, efek samping, komplikasi
farmakokinetik, efek samping, komplikasifarmakokinetik, efek samping, komplikasi
farmakokinetik, efek samping, komplikasi
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Pengembangan obat herbal
Pengembangan obat herbalPengembangan obat herbal
Pengembangan obat herbal
 
Antijamur
AntijamurAntijamur
Antijamur
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran KemihFarmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
Farmakoterapi Infeksi Saluran Kemih
 
farmakologi Diuretik
farmakologi Diuretikfarmakologi Diuretik
farmakologi Diuretik
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Gel
GelGel
Gel
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi Obat
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi ObatLaporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi Obat
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi Obat
 
Antijamur
AntijamurAntijamur
Antijamur
 
Validasi uji sterilisasi
Validasi uji sterilisasiValidasi uji sterilisasi
Validasi uji sterilisasi
 
Teknologi Formulasi Sediaan Steril
Teknologi Formulasi Sediaan SterilTeknologi Formulasi Sediaan Steril
Teknologi Formulasi Sediaan Steril
 

Similar to Kelompok 1 membran biologis dan mekanisme transport obat

Sistem transpor membran
Sistem transpor membranSistem transpor membran
Sistem transpor membran
Muhammad Poapa
 
Sistem Transport Melalui Membran Sel
Sistem Transport Melalui Membran SelSistem Transport Melalui Membran Sel
Sistem Transport Melalui Membran Sel
Sulistia Rini
 
4. sistem transport melalui membran sel
4. sistem transport melalui membran sel4. sistem transport melalui membran sel
4. sistem transport melalui membran sel
Sulistia Rini
 
Hub.sel&lingkungan (1)
Hub.sel&lingkungan (1)Hub.sel&lingkungan (1)
Hub.sel&lingkungan (1)
syamsir11
 
2.membran fisiologi saraf otot
2.membran fisiologi saraf otot2.membran fisiologi saraf otot
2.membran fisiologi saraf otot
Benny Kosandi
 
Sistem Transport Melalui Membran Sel
Sistem Transport Melalui Membran SelSistem Transport Melalui Membran Sel
Sistem Transport Melalui Membran Sel
Sulistia Rini
 
4. sistem transport melalui membran sel
4. sistem transport melalui membran sel4. sistem transport melalui membran sel
4. sistem transport melalui membran sel
Sulistia Rini
 

Similar to Kelompok 1 membran biologis dan mekanisme transport obat (20)

FISIOLOGI SEL.pdf
FISIOLOGI SEL.pdfFISIOLOGI SEL.pdf
FISIOLOGI SEL.pdf
 
Sistem transpor membran
Sistem transpor membranSistem transpor membran
Sistem transpor membran
 
Sistem Transport Melalui Membran Sel
Sistem Transport Melalui Membran SelSistem Transport Melalui Membran Sel
Sistem Transport Melalui Membran Sel
 
4. sistem transport melalui membran sel
4. sistem transport melalui membran sel4. sistem transport melalui membran sel
4. sistem transport melalui membran sel
 
Hub.sel&lingkungan (1)
Hub.sel&lingkungan (1)Hub.sel&lingkungan (1)
Hub.sel&lingkungan (1)
 
Sistem Transpor Sel Eukariotik dan Prokaryotik
Sistem Transpor Sel Eukariotik dan ProkaryotikSistem Transpor Sel Eukariotik dan Prokaryotik
Sistem Transpor Sel Eukariotik dan Prokaryotik
 
Mekanisme transpor membran plasma
Mekanisme transpor membran plasmaMekanisme transpor membran plasma
Mekanisme transpor membran plasma
 
Transpor Membran
Transpor MembranTranspor Membran
Transpor Membran
 
Transpor membran sel
Transpor membran selTranspor membran sel
Transpor membran sel
 
Transport Membrane Booklet
Transport Membrane Booklet Transport Membrane Booklet
Transport Membrane Booklet
 
Sel
SelSel
Sel
 
2.membran fisiologi saraf otot
2.membran fisiologi saraf otot2.membran fisiologi saraf otot
2.membran fisiologi saraf otot
 
Hub.sel&lingkungan
Hub.sel&lingkunganHub.sel&lingkungan
Hub.sel&lingkungan
 
Metode pengukuran luas daun
Metode pengukuran luas daunMetode pengukuran luas daun
Metode pengukuran luas daun
 
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp012 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
 
Sitem transpor membran
Sitem transpor membranSitem transpor membran
Sitem transpor membran
 
Kuliah 5 transfor pada membran sel
Kuliah 5 transfor pada membran selKuliah 5 transfor pada membran sel
Kuliah 5 transfor pada membran sel
 
Biologi-Pertemuan-6.pdf
Biologi-Pertemuan-6.pdfBiologi-Pertemuan-6.pdf
Biologi-Pertemuan-6.pdf
 
Sistem Transport Melalui Membran Sel
Sistem Transport Melalui Membran SelSistem Transport Melalui Membran Sel
Sistem Transport Melalui Membran Sel
 
4. sistem transport melalui membran sel
4. sistem transport melalui membran sel4. sistem transport melalui membran sel
4. sistem transport melalui membran sel
 

Recently uploaded

Recently uploaded (10)

Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 

Kelompok 1 membran biologis dan mekanisme transport obat

  • 1.
  • 2. MEMBRAN BIOLOGIK I. Sifat Membran 2.1 Filtrasi 2.2 Difusi Pasif 2.3 Transpor Aktif 2.4 Difusi Sederhana2.5 Pinositosis 2.6 Transpor oleh Pasangan Ion II. Mekanisme Lintas Membran t aktif erupa basal ( lebih ar sel
  • 3.  Filtrasi disebut juga sebagai “difusi secara konvensi” adalah mekanisme penembusan pasif melalui pori-pori suatu membran.  Penembusan air terjadi karena adanya perbedaan tekanan hidrostatik / osmotik  Sebagian besar membran (seperti membran seluler dan epitel usus halus) berukuran kecil (4-7 Angstrom) hanya dapat dilalui oleh molekul dengan BM <150 untuk bentuk bulat, dan BM <400 untuk molekul rantai panjang  Sebaliknya, sel-sel endotelium vaskular mempunyai ukuran >40 Angstrom, sehingga dapat melewatkan cairan dengan bobot molekul yang lebih tinggi
  • 4. DIFUSI PASIF • Difusi pasif menyangkut senyawa yang larut dalam komponen penyusun membran. • Penembusan terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi atau elektrokimia tanpa memerlukan energi, sehingga mencapai keseimbangan dikedua sisi membran. • Waktu yang diperlukan untuk mencapai keseimbangan tersebut mengikuti hukum difusi Fick. Konsentrasi senyawa dikedua sisi membran berpengaruh pada proses penembusan, tetapi hanya fraksi bebas dari zat aktif yang diperhitungkan dalam perbedaan konsent transmembran. • Hanya fraksi zat aktif yang tak terionkan dan larut dalam lemak yang dapat melalui membran dengan cara difusi pasif.
  • 5. • Butuh pembawa, terjadi akibat gradien konsentrasi dan tanpa pembebasan energi • Fungsi  penetrasi glukosa ke bagian dalam sel darah
  • 7. • Proses perlintasan membran oleh molekul-molekul kecil biasanya berbentuk cair terutama yang tidak larut dalam air, namun larut dalam cairan biologis. • Perlintasan terjadi dengan pembentukan vesikel terbungkus klatrin yang melewati membran sel (Depkes RI,1986). Mekanisme• Membran plasma mengadakan invaginasi, membentuk saluran
  • 8. Suatu cara perlintasan dari suatu membran yang sangat mudah terionkan pada pH fiologik (amonium kuartener). Terjadi karena terbentuknya pasangan ion dengan senyawa endogen, seperti musin lalu terjadilah difusi pasif.
  • 9. Daftar Pustaka Aiache, J. M. Devissaguet, Guyot-Herman. A. M. 1993. Galenica 2 Biopharmacie. Terjemahan Widjii Soeratri dan Nanizar Zaman-Joenoes. Airlangga University Press. Surabaya Campbell, Neil A. Reece, Jane B. Mitchell, Lawrence G. 2002. Biologi Edisi 5 Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Depkes RI. 1986. Sediaan Galenika. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Robert, M.B.V. 1986. Biology a A Functional Approach 4th Edition. United Kingdom : Thomas Nelson and Sons Ltd. Tjay, Tan Hoan dan Rahardja, Kirana. 2007. Obat-obat penting: khasiat, penggunaan dan efek-efek sampingnya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.