SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
TENTANG KITA
Modul “Tentang Kita”  Tubuh, perasaan, masa depan, dan kehidupan
Mengapa diistilahkan “Tentang Kita” ?
“Kita” (Aku dan kamu) adalah aku sebagai Pendidik Sebaya & Konselor Sebaya sebagai
penyampai edukasi dan kamu adalah remaja penerima manfaat.
Tujuan Modul Tentang Kita adalah :
1. Sebagai pengembangan PIK-R dalam mengembangkan program kerja di lapangan
2. Sebagai rujukan informasi dan edukasi PIK-R di lapangan
3. Menjawab kebutuhan remaja di usia 10-24 tahun mengenai perencanaan masa
depan dan kesehatan reproduksi
4. Melengkapi kebutuhan intervensi program perencanaan masa depan dan
kesehatan reproduksi secara holistic dari kelompok sebaya (Peer to peer)
TENTANG KITA
Untuk tingkat “Beraksi” dikategori usia remaja tengah (15-19 tahun)
Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa.
Saat di usia remaja tengah, remaja mulai
1. Merasa ingin mencari identitias diri
2. Adanya keinginan untuk berkencan atau tertarik pada lawan jenis
3. Timbul perasaan cinta yang mendalam
4. Kemampuan berfikir abstrak (berkhayal) makin berkembang berkhayal mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan seksual.
BAB 1, KENALI DIRIMU LEBIH DALAM
KENALI DIRIMU LEBIH DALAM
PERILAKU SEKSUAL REMAJA
KENALI DIRIMU LEBIH DALAM
BKKBN (1999), perilaku seksual merupakan perilaku yang muncul
karena adanya dorongan seksual yang bertujuan menarik lawan
jenis
Dorongan seksual adalah keinginan untuk mendapatkan kepuasan
secara seksual yang diperoleh dengan perilaku seksual.
Perilaku seksual adalah hal normal karena perkembangan hormon:
Laki-laki – Hormon Testosteron
Perempuan --- Hormon Progesteron dan estrogen
Perilaku Seksual:
- Perlaku berisiko
- Perilaku seksual yang sehat
KENALI DIRIMU LEBIH DALAM
Perilaku berisiko :
1. Berhubungan seks tanpa kondom
2. Bergonta-ganti pasangan
3. Melakukan aktivitas seksual pada diri sendiri (onani)
menggunakan alat tidak nyaman
4. Berhubungan seksual dengan pekerja seks komersial tanpa
kondom
5. Tatto tanpa melihat kebersihan jarum yang digunakan
6. Bergantian jarum dengan kelompok napza lainnya
Cegah dengan perilaku seksual yang sehat :
1. Tidak melakukan hubungan seks sebelum perkawinan
('abstinen‘)
2. Menjaga kebersihan tubuh , termasuk organ seksual
3. Bagi yang sudah aktif secara seksual menggunakan pengaman (
kondom ) sebagai bentuk pengurangan risiko kesehatan
KENALI DIRIMU LEBIH DALAM
IMS DAN HIV/AIDS
KENALI DIRIMU LEBIH DALAM
IMS
IMS (Infeksi menular seksual) adalah peyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.
IMS jika tidak ditangani akan berdampak infeksi yang lebih menjalar, sakit berkepanjangan,
sampai berujung kemandulan hingga kematian.
Jenis IMS Penyebab Gejala Akibat
Gonorea (Kencing
Nanah)
Bakteri Nesseria
Gonorroea
Laki-laki : kencing
bengkak, nyeri,
gatal, memerah,
dan mengeluarkan
cairan putih /
kuning-kehijauan.
- Kemandulan
- Berpeluang
mudah
masuknya HIV
- Keguguran
- Bayi lahir
prematur dan
mengalami
infeksi
nosokomial
Perempuan :
keputihan yang
lebih banyak dan
nyeri saat BAK
CONTOH IMS
Salah 1 dampak dari ancaman perilaku seksual beresiko remaja
adalah HIV/AIDS dan IMS
KENALI DIRIMU LEBIH DALAM
Jenis IMS Penyebab Gejala Akibat
Sifilis (Raja Singa) Bakteri Treponema
Pallidum
- Luka pada
kemaluan (Luka
tunggal)
- Adanya bintik
merah di tubuh,
serta kelainan
saraf pembuluh
darah & kulit
- Tidak ditangani
segera
berdampak
pada otak &
jantung
- Memudahkan
penularan HIV
- Keguguran
- Bayi cacat
Jenis IMS Penyebab Gejala Akibat
Herpes Genitalis Virus Herpes
Simplex
- Rasa terbakar
atau kesemutan
- Bintik
berkelompok
yang nyeri pd
kemaluan dan
meninggalkan
luka.
- Rasa nyeri
menggangu
aktivitas
- Memudahkan
penularan HIV
- Penularan
infeksi pada bayi
baru lahir
KENALI DIRIMU LEBIH DALAM
Jenis IMS Penyebab Gejala Akibat
Trikomoniasis Protozoa
Trikomonas
Vaginalis
- Wanita:keputiha
n bewarna
kuning-
kehijauan,
berbusa, dan
berbau busuk
pada vagina
- pria, Sakit,
bengkak, dan
kemerahan di
area ujung penis
keluar cairan
putih dari penis
nyeri saat buang
air kecil atau
setelah ejakulasi
lebih sering
buang air kecil
dari biasanya.
- Memudahkan
penularan HIV
- Bayi lahir
prematur
KENALI DIRIMU LEBIH DALAM
Jenis IMS Penyebab Gejala Akibat
Infeksi HPV Human Papiloma
Virus
- Muncul kutil
sekitar are
kelamin
- Kutil kelamin.
Kanker serviks
Jenis IMS Penyebab Gejala Akibat
Ulkus mole Bakteri
Haemophilus
Ducreyl
- Benjolan yang
mudah pecah di
lipatan paha
yang sangat
sakit
- Memudahkan
penularan HIV
KENALI DIRIMU LEBIH DALAM
HIV/AIDS
HIV (Human Immunodefiency Virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan
tubuh, yang membuatnya tidak dapat melawan penyakit keras maupun ringan
HIV hanya hidup melalui media cairan tubuh manusia: darah, cairan vagina, cairan
sperma, dan air susu ibu.
AIDS (Acquired Immune defiency Syndrome) adalah kumpulan gejala yang disebabkan
setelah HIV menyerang tubuh (Gejala opportunistik)
KENALI DIRIMU LEBIH DALAM
FASE AKUT (0-3 bulan)
- HIV telah masuk ke dalam tubuh
- Muncul gejala ringan seperti demam, pembesaran
kelenjar limfa, mual, dan sebagainya.
- Sudah dapat menularkan virus
- Minimal 3 bulan setelah infeksi dapat pemeriksaan
darah. Tubuh umumnya mulai membentuk
antibodi dalam sistem imun sekitar 90 hari
setelah pertama kali terjangkit virus HIV
FASE LATEN (3-10 tahun)
- Orang yang terinfeksi HIV akan terlihat “sehat semu”
FASE AIDS
- Sudah terjadi penurunan kekebalan tubuh yang
menimbulkan gejala – HIV sudah menjadi AIDS
- Timbulnya infeksi oportunistik, seperti Sarkoma
Kaposi, Pneumia Pneumecystis Carinii, dan lain-lain.
KENALI DIRIMU LEBIH DALAM
PENULARAN HIV/AIDS
HIV hanya hidup melalui media cairan tubuh manusia:
darah, cairan vagina, cairan sperma, dan air susu ibu.
HIV menular melalui:
1. Narkoba suntik.
2. Alat tajam non-steril: jarum tato, jarum tindik, alat pencet
jerawat, dan lain-lain.
3. Berhubungan seks tanpa pengaman
4. Ibu hamil (terinfeksi) kepada anak
5. Bayi yang disusui ibu terinfeksi HIV
6. Kontak jarum suntik bekas
HIV tidak menular melalui kontak kasual:
Berjabat tangan, berpelukan, air liur (batuk), gigitan
nyamuk, ataupun kontak peralatan makan
KENALI DIRIMU LEBIH DALAM
BAB 2: AKU BAGIAN DARI MEREKA
SEKS VS GENDER
Seks adalah perbedaan fisik secara biologis antara laki-laki
dan perempuan (khususnya di bagian reproduksi)
Sifat :
- Mutlak (tidak dapat berubah)
- Berlaku di mana pun
- Ciptaan Tuhan
- Tidak dapat ditukar
Gender adalah perbedaan peran, fungsi, dan
tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan
sebagai hasil konstruksi sosial
Sifat :
- Tidak mutlak
- Dapat berubah di kapan pun (mau)
- Buatan manusia
- Dapat ditukar
BAB 2: AKU BAGIAN DARI MEREKA
SEKS VS GENDER
Kesetaraan Gender : kesamaan kondisi bagi laki-laki dan
perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-
haknya sebagai manusia.
Ketidaksetaraan Gender
1. Beban Ganda
beban pekerjaan yang diterima salah satu jenis kelamin
lebih banyak dibandingkan jenis kelamin lainnya.
2. Marginalisasi
proses peminggiran akibat perbedaan jenis kelamin yang
mengakibatkan kemiskinan.
3. Streotipe
pemberian citra baku atau label/cap kepada seseorang
atau kelompok yang didasarkan pada suatu anggapan
yang salah atau sesat.
4. Subordinasi
penilaian atau anggapan bahwa suatu peran yang
dilakukan oleh satu jenis kelamin lebih rendah dari yang
lain. Telah diketahui, nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat, telah memisahkan dan memilah-milah peran-
peran gender, laki-laki dan perempuan
BAB 2: AKU BAGIAN DARI MEREKA
SEKS VS GENDER
5. Kekerasan (Violence)
- Kekerasan seksual
Pemaksaan seksual yang terjadi ketika seseorang dalam
aktivitas seksual bertentangan dengan keinginannya
- Kekerasan Gender
Segala bentuk tindak kekerasan berbasis gender yang
berakibat , atau mungkin berakibat , menyakiti secara fisik
, seksual , mental atau penderitaan terhadap perempuan
; termasuk ancaman dari tindakan tersebut , pemaksaan
atau perampasan semena mena kebebasan , baik yang
terjadi di lingkungan masyarakat maupun dalam
kehidupan pribadi . Namun dapat juga terjadi , karena
melakukan kekerasan terhadap perempuan sangat
terlarang , maka ketika laki - laki diperlakukan kasar oleh
perempuan , maka dia tidak dapat melawan atau
membela diri .
BAB 2: AKU BAGIAN DARI MEREKA
PERKAWINAN & KEHAMILAN REMAJA
BAB 2: AKU BAGIAN DARI MEREKA
PERKAWINAN & KEHAMILAN REMAJA
# Perkawinan Remaja
• Perkawinan yang dilakukan kurang dari 18 tahun
• UU RI Nomor 16 Tahun 2019 batas usia minimal laki-
laki dan perempuan menikah adalah 19 tahun
• Usia ideal menikah adalah usia >= 25 tahun
• ALASAN PERKAWINAN ANAK:
1. Alsan Kultural
2. Alasan Ekonomis
3. Alasan keluarga
DAMPAK
- Kerugian secara ekonomi, psikologis, pendidikan, dan
kesehatan.
PPT BERAKSI

More Related Content

What's hot

Remaja dan seksualitas
Remaja dan seksualitasRemaja dan seksualitas
Remaja dan seksualitas
Intan Juniarti
 
HIV/AIDS
HIV/AIDSHIV/AIDS
HIV/AIDS
smansa
 
Power point hiv aids
Power point hiv aidsPower point hiv aids
Power point hiv aids
ajibk
 
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Muh Saleh
 
kesehatan reproduksi remaja
kesehatan reproduksi remajakesehatan reproduksi remaja
kesehatan reproduksi remaja
rahmi anissawaty
 

What's hot (20)

Leaflet hiv aids s
Leaflet hiv aids sLeaflet hiv aids s
Leaflet hiv aids s
 
Kespro bagi catin
Kespro bagi catinKespro bagi catin
Kespro bagi catin
 
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
 
Remaja dan seksualitas
Remaja dan seksualitasRemaja dan seksualitas
Remaja dan seksualitas
 
HIV/AIDS
HIV/AIDSHIV/AIDS
HIV/AIDS
 
PPT Kehamilan Remaja
PPT Kehamilan RemajaPPT Kehamilan Remaja
PPT Kehamilan Remaja
 
MEMPERKENALKAN ORGAN REPRODUKSI PADA ANAK
MEMPERKENALKAN  ORGAN  REPRODUKSI  PADA  ANAK MEMPERKENALKAN  ORGAN  REPRODUKSI  PADA  ANAK
MEMPERKENALKAN ORGAN REPRODUKSI PADA ANAK
 
Power point hiv aids
Power point hiv aidsPower point hiv aids
Power point hiv aids
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
 
Torch pada kehamilan
Torch pada kehamilanTorch pada kehamilan
Torch pada kehamilan
 
PPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptxPPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptx
 
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilanPemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
 
Modul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader PosyanduModul Pelatihan Kader Posyandu
Modul Pelatihan Kader Posyandu
 
Posyandu Remaja PUJ.pptx
Posyandu Remaja PUJ.pptxPosyandu Remaja PUJ.pptx
Posyandu Remaja PUJ.pptx
 
PPT Perilaku beresiko pd Remaja.pptx
PPT Perilaku beresiko pd Remaja.pptxPPT Perilaku beresiko pd Remaja.pptx
PPT Perilaku beresiko pd Remaja.pptx
 
Sem ii rps mk dasar kesehatan reproduksi
Sem ii rps mk dasar kesehatan reproduksiSem ii rps mk dasar kesehatan reproduksi
Sem ii rps mk dasar kesehatan reproduksi
 
Materi Penyuluhan Kespro Remaja
Materi Penyuluhan Kespro RemajaMateri Penyuluhan Kespro Remaja
Materi Penyuluhan Kespro Remaja
 
Penanggulangan diare
Penanggulangan diarePenanggulangan diare
Penanggulangan diare
 
PPT HIV?Aids dan Seks Bebas
PPT HIV?Aids dan Seks BebasPPT HIV?Aids dan Seks Bebas
PPT HIV?Aids dan Seks Bebas
 
kesehatan reproduksi remaja
kesehatan reproduksi remajakesehatan reproduksi remaja
kesehatan reproduksi remaja
 

Similar to PPT BERAKSI

Masalah hiv dan aids
Masalah hiv dan aidsMasalah hiv dan aids
Masalah hiv dan aids
Arip Amin
 
KESEHATAN REMAJA 2021.ppt
KESEHATAN REMAJA  2021.pptKESEHATAN REMAJA  2021.ppt
KESEHATAN REMAJA 2021.ppt
HariLazy
 
Materi presentasi-ims-dan-hiv-aids2 2
Materi presentasi-ims-dan-hiv-aids2 2Materi presentasi-ims-dan-hiv-aids2 2
Materi presentasi-ims-dan-hiv-aids2 2
swirawan
 

Similar to PPT BERAKSI (20)

Alam remaja
Alam remajaAlam remaja
Alam remaja
 
Masalah hiv dan aids
Masalah hiv dan aidsMasalah hiv dan aids
Masalah hiv dan aids
 
Kespro remaja
Kespro remaja  Kespro remaja
Kespro remaja
 
Pertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdf
Pertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdfPertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdf
Pertemuan 5. Konseling Reproduksi.pdf
 
Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )
Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )
Makalah ipa ( penyakit pada kelamin )
 
HIV.pptx
HIV.pptxHIV.pptx
HIV.pptx
 
Kespro remaja bagi guru
Kespro remaja bagi guruKespro remaja bagi guru
Kespro remaja bagi guru
 
Seks bebas remaja
Seks bebas remajaSeks bebas remaja
Seks bebas remaja
 
2 kesmas remaja.ppt
2 kesmas remaja.ppt2 kesmas remaja.ppt
2 kesmas remaja.ppt
 
perilaku menyimpang remaja.ppt
perilaku menyimpang remaja.pptperilaku menyimpang remaja.ppt
perilaku menyimpang remaja.ppt
 
(Materi) Seks - Gender dan Kekerasan_Laila Hanifah.pdf
(Materi) Seks - Gender dan Kekerasan_Laila Hanifah.pdf(Materi) Seks - Gender dan Kekerasan_Laila Hanifah.pdf
(Materi) Seks - Gender dan Kekerasan_Laila Hanifah.pdf
 
Penjas "Budaya Hidup Sehat"
Penjas "Budaya Hidup Sehat"Penjas "Budaya Hidup Sehat"
Penjas "Budaya Hidup Sehat"
 
Bimbingan Konseling (BK) - HIV AIDS
Bimbingan Konseling (BK) - HIV AIDSBimbingan Konseling (BK) - HIV AIDS
Bimbingan Konseling (BK) - HIV AIDS
 
KESEHATAN REMAJA 2021.ppt
KESEHATAN REMAJA  2021.pptKESEHATAN REMAJA  2021.ppt
KESEHATAN REMAJA 2021.ppt
 
PENYULUHAN IMS DAN HIV.ppt
PENYULUHAN IMS DAN HIV.pptPENYULUHAN IMS DAN HIV.ppt
PENYULUHAN IMS DAN HIV.ppt
 
Kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksiKesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi
 
Materi presentasi-ims-dan-hiv-aids2 2
Materi presentasi-ims-dan-hiv-aids2 2Materi presentasi-ims-dan-hiv-aids2 2
Materi presentasi-ims-dan-hiv-aids2 2
 
Hiv & Aids
Hiv & AidsHiv & Aids
Hiv & Aids
 
KLMPK 5 MATERNITAS.pptx
KLMPK 5 MATERNITAS.pptxKLMPK 5 MATERNITAS.pptx
KLMPK 5 MATERNITAS.pptx
 
Hiv aids ranai
Hiv aids ranaiHiv aids ranai
Hiv aids ranai
 

Recently uploaded

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

PPT BERAKSI

  • 1.
  • 2. TENTANG KITA Modul “Tentang Kita”  Tubuh, perasaan, masa depan, dan kehidupan Mengapa diistilahkan “Tentang Kita” ? “Kita” (Aku dan kamu) adalah aku sebagai Pendidik Sebaya & Konselor Sebaya sebagai penyampai edukasi dan kamu adalah remaja penerima manfaat. Tujuan Modul Tentang Kita adalah : 1. Sebagai pengembangan PIK-R dalam mengembangkan program kerja di lapangan 2. Sebagai rujukan informasi dan edukasi PIK-R di lapangan 3. Menjawab kebutuhan remaja di usia 10-24 tahun mengenai perencanaan masa depan dan kesehatan reproduksi 4. Melengkapi kebutuhan intervensi program perencanaan masa depan dan kesehatan reproduksi secara holistic dari kelompok sebaya (Peer to peer)
  • 3. TENTANG KITA Untuk tingkat “Beraksi” dikategori usia remaja tengah (15-19 tahun) Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Saat di usia remaja tengah, remaja mulai 1. Merasa ingin mencari identitias diri 2. Adanya keinginan untuk berkencan atau tertarik pada lawan jenis 3. Timbul perasaan cinta yang mendalam 4. Kemampuan berfikir abstrak (berkhayal) makin berkembang berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual.
  • 4. BAB 1, KENALI DIRIMU LEBIH DALAM
  • 5. KENALI DIRIMU LEBIH DALAM PERILAKU SEKSUAL REMAJA
  • 6. KENALI DIRIMU LEBIH DALAM BKKBN (1999), perilaku seksual merupakan perilaku yang muncul karena adanya dorongan seksual yang bertujuan menarik lawan jenis Dorongan seksual adalah keinginan untuk mendapatkan kepuasan secara seksual yang diperoleh dengan perilaku seksual. Perilaku seksual adalah hal normal karena perkembangan hormon: Laki-laki – Hormon Testosteron Perempuan --- Hormon Progesteron dan estrogen Perilaku Seksual: - Perlaku berisiko - Perilaku seksual yang sehat
  • 7. KENALI DIRIMU LEBIH DALAM Perilaku berisiko : 1. Berhubungan seks tanpa kondom 2. Bergonta-ganti pasangan 3. Melakukan aktivitas seksual pada diri sendiri (onani) menggunakan alat tidak nyaman 4. Berhubungan seksual dengan pekerja seks komersial tanpa kondom 5. Tatto tanpa melihat kebersihan jarum yang digunakan 6. Bergantian jarum dengan kelompok napza lainnya Cegah dengan perilaku seksual yang sehat : 1. Tidak melakukan hubungan seks sebelum perkawinan ('abstinen‘) 2. Menjaga kebersihan tubuh , termasuk organ seksual 3. Bagi yang sudah aktif secara seksual menggunakan pengaman ( kondom ) sebagai bentuk pengurangan risiko kesehatan
  • 8. KENALI DIRIMU LEBIH DALAM IMS DAN HIV/AIDS
  • 9. KENALI DIRIMU LEBIH DALAM IMS IMS (Infeksi menular seksual) adalah peyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. IMS jika tidak ditangani akan berdampak infeksi yang lebih menjalar, sakit berkepanjangan, sampai berujung kemandulan hingga kematian. Jenis IMS Penyebab Gejala Akibat Gonorea (Kencing Nanah) Bakteri Nesseria Gonorroea Laki-laki : kencing bengkak, nyeri, gatal, memerah, dan mengeluarkan cairan putih / kuning-kehijauan. - Kemandulan - Berpeluang mudah masuknya HIV - Keguguran - Bayi lahir prematur dan mengalami infeksi nosokomial Perempuan : keputihan yang lebih banyak dan nyeri saat BAK CONTOH IMS Salah 1 dampak dari ancaman perilaku seksual beresiko remaja adalah HIV/AIDS dan IMS
  • 10. KENALI DIRIMU LEBIH DALAM Jenis IMS Penyebab Gejala Akibat Sifilis (Raja Singa) Bakteri Treponema Pallidum - Luka pada kemaluan (Luka tunggal) - Adanya bintik merah di tubuh, serta kelainan saraf pembuluh darah & kulit - Tidak ditangani segera berdampak pada otak & jantung - Memudahkan penularan HIV - Keguguran - Bayi cacat Jenis IMS Penyebab Gejala Akibat Herpes Genitalis Virus Herpes Simplex - Rasa terbakar atau kesemutan - Bintik berkelompok yang nyeri pd kemaluan dan meninggalkan luka. - Rasa nyeri menggangu aktivitas - Memudahkan penularan HIV - Penularan infeksi pada bayi baru lahir
  • 11. KENALI DIRIMU LEBIH DALAM Jenis IMS Penyebab Gejala Akibat Trikomoniasis Protozoa Trikomonas Vaginalis - Wanita:keputiha n bewarna kuning- kehijauan, berbusa, dan berbau busuk pada vagina - pria, Sakit, bengkak, dan kemerahan di area ujung penis keluar cairan putih dari penis nyeri saat buang air kecil atau setelah ejakulasi lebih sering buang air kecil dari biasanya. - Memudahkan penularan HIV - Bayi lahir prematur
  • 12. KENALI DIRIMU LEBIH DALAM Jenis IMS Penyebab Gejala Akibat Infeksi HPV Human Papiloma Virus - Muncul kutil sekitar are kelamin - Kutil kelamin. Kanker serviks Jenis IMS Penyebab Gejala Akibat Ulkus mole Bakteri Haemophilus Ducreyl - Benjolan yang mudah pecah di lipatan paha yang sangat sakit - Memudahkan penularan HIV
  • 13. KENALI DIRIMU LEBIH DALAM HIV/AIDS HIV (Human Immunodefiency Virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, yang membuatnya tidak dapat melawan penyakit keras maupun ringan HIV hanya hidup melalui media cairan tubuh manusia: darah, cairan vagina, cairan sperma, dan air susu ibu. AIDS (Acquired Immune defiency Syndrome) adalah kumpulan gejala yang disebabkan setelah HIV menyerang tubuh (Gejala opportunistik)
  • 14. KENALI DIRIMU LEBIH DALAM FASE AKUT (0-3 bulan) - HIV telah masuk ke dalam tubuh - Muncul gejala ringan seperti demam, pembesaran kelenjar limfa, mual, dan sebagainya. - Sudah dapat menularkan virus - Minimal 3 bulan setelah infeksi dapat pemeriksaan darah. Tubuh umumnya mulai membentuk antibodi dalam sistem imun sekitar 90 hari setelah pertama kali terjangkit virus HIV FASE LATEN (3-10 tahun) - Orang yang terinfeksi HIV akan terlihat “sehat semu” FASE AIDS - Sudah terjadi penurunan kekebalan tubuh yang menimbulkan gejala – HIV sudah menjadi AIDS - Timbulnya infeksi oportunistik, seperti Sarkoma Kaposi, Pneumia Pneumecystis Carinii, dan lain-lain.
  • 15. KENALI DIRIMU LEBIH DALAM PENULARAN HIV/AIDS HIV hanya hidup melalui media cairan tubuh manusia: darah, cairan vagina, cairan sperma, dan air susu ibu. HIV menular melalui: 1. Narkoba suntik. 2. Alat tajam non-steril: jarum tato, jarum tindik, alat pencet jerawat, dan lain-lain. 3. Berhubungan seks tanpa pengaman 4. Ibu hamil (terinfeksi) kepada anak 5. Bayi yang disusui ibu terinfeksi HIV 6. Kontak jarum suntik bekas HIV tidak menular melalui kontak kasual: Berjabat tangan, berpelukan, air liur (batuk), gigitan nyamuk, ataupun kontak peralatan makan
  • 17. BAB 2: AKU BAGIAN DARI MEREKA SEKS VS GENDER Seks adalah perbedaan fisik secara biologis antara laki-laki dan perempuan (khususnya di bagian reproduksi) Sifat : - Mutlak (tidak dapat berubah) - Berlaku di mana pun - Ciptaan Tuhan - Tidak dapat ditukar Gender adalah perbedaan peran, fungsi, dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan sebagai hasil konstruksi sosial Sifat : - Tidak mutlak - Dapat berubah di kapan pun (mau) - Buatan manusia - Dapat ditukar
  • 18. BAB 2: AKU BAGIAN DARI MEREKA SEKS VS GENDER Kesetaraan Gender : kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak- haknya sebagai manusia. Ketidaksetaraan Gender 1. Beban Ganda beban pekerjaan yang diterima salah satu jenis kelamin lebih banyak dibandingkan jenis kelamin lainnya. 2. Marginalisasi proses peminggiran akibat perbedaan jenis kelamin yang mengakibatkan kemiskinan. 3. Streotipe pemberian citra baku atau label/cap kepada seseorang atau kelompok yang didasarkan pada suatu anggapan yang salah atau sesat. 4. Subordinasi penilaian atau anggapan bahwa suatu peran yang dilakukan oleh satu jenis kelamin lebih rendah dari yang lain. Telah diketahui, nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, telah memisahkan dan memilah-milah peran- peran gender, laki-laki dan perempuan
  • 19. BAB 2: AKU BAGIAN DARI MEREKA SEKS VS GENDER 5. Kekerasan (Violence) - Kekerasan seksual Pemaksaan seksual yang terjadi ketika seseorang dalam aktivitas seksual bertentangan dengan keinginannya - Kekerasan Gender Segala bentuk tindak kekerasan berbasis gender yang berakibat , atau mungkin berakibat , menyakiti secara fisik , seksual , mental atau penderitaan terhadap perempuan ; termasuk ancaman dari tindakan tersebut , pemaksaan atau perampasan semena mena kebebasan , baik yang terjadi di lingkungan masyarakat maupun dalam kehidupan pribadi . Namun dapat juga terjadi , karena melakukan kekerasan terhadap perempuan sangat terlarang , maka ketika laki - laki diperlakukan kasar oleh perempuan , maka dia tidak dapat melawan atau membela diri .
  • 20. BAB 2: AKU BAGIAN DARI MEREKA PERKAWINAN & KEHAMILAN REMAJA
  • 21. BAB 2: AKU BAGIAN DARI MEREKA PERKAWINAN & KEHAMILAN REMAJA # Perkawinan Remaja • Perkawinan yang dilakukan kurang dari 18 tahun • UU RI Nomor 16 Tahun 2019 batas usia minimal laki- laki dan perempuan menikah adalah 19 tahun • Usia ideal menikah adalah usia >= 25 tahun • ALASAN PERKAWINAN ANAK: 1. Alsan Kultural 2. Alasan Ekonomis 3. Alasan keluarga DAMPAK - Kerugian secara ekonomi, psikologis, pendidikan, dan kesehatan.

Editor's Notes

  1. Tak kenal maka tak sayang, bagaimana kamu dapat menyangi dirimu kalau kamu belum mengenal dirimu?
  2. Saat kita membicarakan perilaku seksual itu bukan berarti maknanya selalu “berhubungan seks” tetapi maknanya lebih luas lagi. P