SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
RATNA HARTITA
PRODI FISIKA SEMESTER V
(LIMA)
MOTTO
“Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengubah nasib
suatu kaum jika bukan kaum itu sendiri yang berusaha
mengubahnya.” ( Ar-radu’ ayat 11 )
“Keberhasilan tidak di ukur dari seberapa banyak hasil yang
kita capai tetapi keberhasilan di ukur dari seberapa besar
usaha kita untuk mencapainya.” (Penulis )
“Sesungguhnya orang yang gagal bukanlah mereka yang
berani mencoba dan gagal tetapi orang yang gagal adalah
mereka yang tidak berani mencoba.” (Penulis)
“Jangan pernah meremehkan diri sendiri jika kamu tak
bahagia dengan hidupmu perbaiki apa yang salah dan
teruslah melangkah.”(Mario Teguh)
Latar Belakang
Kapal merupakan alat transportasi
laut,untuk menjalankan sebuah kapal
dibutuhkan alat pendorong dan tenaga
penggerak kapal.
Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dari tugas seminar ini
adalah “Bagaimana membuat kapal uap sederhana
dari bahan kaleng bekas minuman ?” Rincian
masalah yang akan di bahas antara lain :
Landasan teori yang berkaitan dengan cara
kerja kapal uap sederhana ?
Bagaimana pembuatan kapal uap sederhana
dari bahan kaleng bekas minuman ?
Batasan Masalah
Kapal uap sederhana.
Kapal uap sederhana merupakan sebuah alat peraga Fisika yang meniru cara
kerja kapal uap pada umumnya dengan memanfaatkan bahan kaleng bekas minuman
yang di modifikasi sehingga mirip dengan kapal uap.
Penerapan hukum III Newton pada kapal uap sederhana.
Kapal uap menggunakan konsep hukum III Newton. Mesin kapal uap
memberikan gaya aksi dengan menyemburkan gas keluar lewat belakang kapal dan gas
tersebut memberikan gaya reaksi dengan mendorong kapal ke depan sehingga kapal
dapat bergerak. Bunyi hukum III Newton “Jika suatu benda mengerjakan gaya pada
benda kedua maka benda kedua akan mengerjakan juga gaya pada benda pertama
yang besar gayanya sama dengan gaya yang diterima tetapi berlawanan arah”.
Perpindahan kalor yang terjadi pada kapal uap sederhana.
Kalor merupakan bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya
lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika benda bersentuhan. Secara
umum telah di mengerti bahwa kalor adalah bentuk energi bukan merupakan suatu
zat. Perpindahan kalor yang terjadi pada kapal uap merupakan jenis perpindahan
kalor secara radiasi.
Memodifikasi kapal uap sederhana dari bahan kaleng bekas minuman.
Kapal uap sederhana di modifikasi dari bahan kaleng bekas minuman dan
bahan-bahan lainnya seperti : papan triplek dan gabus sebagai alas kapal yang dapat
membuat kapal mengapung, Lilin untuk memanaskan air dalam kaleng dan kawat
sebagai penyangga badan kapal. Rancangan di buat sedemikian rupa sehingga
menyerupai bentuk kapal mainan.
Tujuan Penelitian
1. Menerapkan pengetahuan yang peneliti dapatkan
dalam perkuliahan.
2.Untuk dapat lebih memahami konsep fisika yang di
terapkan pada alat transportasi kapal uap.
3. Memperoleh pengetahuan tentang cara pembuatan
kapal uap sederhana dari bahan kaleng bekas minuman.
Manfaat Penelitian
1. Sebagai sarana pengetahuan bagi mahasiswa tentang
cara pembuatan kapal uap.
2. Sebagai ilmu pengetahuan tentang konsep fisika yang
berhubungan dengan kapal uap.
3. Menambah pengetahuan peneliti dalam pembuatan
karya tulis ilmiah.
Kapal Uap
Kapal uap atau yang disebut juga sebagai a steamer adalah
kapal yang digerakkan dengan tenaga uap yang menggerakkan
propeler ataupun roda kayuh. Kapal uap atau Steamships disingkat
menjadi SS, S.S. atau S/S. Kapal uap mulai digunakan setelah
ditemukannya mesin uap di Inggris oleh James Watt yang kemudian
memunculkan revolusi industri yang juga merupakan revolusi bahan
bakar sebab pada masa itu mulai digunakan batu bara dengan skala
yang lebih luas untuk menggantikan kayu bakar. Pada zaman dahulu
untuk menentukan arah, kapal berlayar tidak jauh dari benua atau
daratan. Namun sesuai dengan perkembangan akhirnya para awak
kapal menggunakan bintang sebagai alat bantu navigasi dengan alat
bantu berupa kompas dan astrolabe serta peta. Adapun kecepatan
kapal dihitung dengan satuan knot dimana 1 knot = 1,85200 km/jam.
Cara kerja kapal uap sederhana ini menggunakan beberapa
prinsip yaitu :
Perubahan Energi
Perubahan energi yang terjadi adalah energi panas
berubah menjadi gas. Gas tersebut dapat menghasilkan
energi berupa dorongan. Perubahan energi pada kapal
uap sederhana dihasilkan dari pemanasan air oleh api
yang dihasilkan oleh lilin, energi tersebut
menghasilkan perubahan suhu yang menghasilkan
dorongan dan tekanan terhadap kondisi udara diluar
(lingkungan sekitar). Uap yang dihasilkan akan
terdorong keluar dan akan mendorong udara bebas
sehingga kapal uap bisa meluncur ke depan. Komposisi
uap dan udara juga mempunyai perbandingan sama
dengan kondisi udara bebas, hanya saja perbedaannya
suhu uap yang dihasilkan akan lebih panas.
Hukum III Newton
kapal uap juga menggunakan konsep hukum
III Newton. Mesin kapal uap memberikan gaya aksi
dengan menyemburkan gas keluar lewat belakang
kapal dan gas tersebut memberikan gaya reaksi
dengan mendorong kapal ke depan sehingga kapal
dapat bergerak. Bunyi hukum III Newton “Jika
suatu benda mengerjakan gaya pada benda kedua
maka benda kedua akan mengerjakan juga gaya
pada benda pertama yang besar gayanya sama
dengan gaya yang diterima tetapi berlawanan arah”.
Tekanan Uap
Tekanan uap adalah tekanan suatu uap pada kesetimbangan
dengan fase bukan uap-nya. Semua zat padat dan cair memiliki
kecenderungan untuk menguap menjadi suatu bentuk gas, dan semua
gas memiliki suatu kecenderungan untuk mengembun kembali. Pada
suatu suatu suhu tertentu, suatu zat tertentu memiliki suatu tekanan
parsial yang merupakan titik kesetimbangan dinamis gas zat tersebut
dengan bentuk cair atau padatnya. Titik ini adalah tekanan uap zat
tersebut pada suhu tersebut.
Massa Jenis
Massa jenis merupakan salah satu sifat penting dari suatu
benda atau disebut kerapatan alias massa jenisnya. Istilah lainnya
adalah densitas (density). Massa jenis adalah perbandingan antara
massa benda terhadap volumenya. Jika di rumuskan :
Ρ = m. V
Keterangan :
ρ = massa jenis
m = massa
V = volume
BAB III
METODOLOGI
Persiapan Bahan
 Gabus
 Kaleng Minuman
 Lilin
 Kawat Tembaga
 Triplek
 Baskom
 Air
Persiapan Alat
 Cutter
 Gergaji
 Tang
 Korek Api
 Double-tip
Tahap Persiapan
Membuat alas atau penopang dasar kapal
 Peneliti memotong gabus menggunakan cutter dengan
ukuran 25x10 cm dan 36x20 cm kemudian peneliti juga
memotong triplek dengan ukuran 20x5 cm membentuk
runcing di salah satu sisinya.
Membuat badan kapal
 Peneliti membuat bagian badan kapal dari bahan kaleng
minuman yang sudah di di buang isi minumannya dengan cara
melubangi salah satu ujung kaleng menggunakan paku
ukuran sedang. Lubang tersebut berfungsi sebagai celah
untuk memasukkan air ke dalam badan kapal.
Membuat penyangga badan kapal
 Potong kawat dengan panjang 35 cm sebanyak dua buah untuk
penyangga kaleng.
Menyiapkan alat pemanas
 Persiapkan lilin sebanyak lima buah dengan sama panjang
sekitar 4 cm.
Tahap Perangkaian
 Setelah tahap persiapan di selesaikan, selanjutnya peneliti
membuat kerangka kapal uap sederhana yaitu :
 Menempelkan triplek dengan doubel-tip di gabus berukuran
25x10 cm. Kemudian menempelkannya ke gabus yang
berukuran kecil (20x5).
 Melilitkan kawat pada bagian depan dan ujung kapal sebagai
penyangga badan kapal kemudian tempel di atas alas kapal.
 Taruh secara berjejer lima buah lilin di bawah kaleng.
Tahap Pengujian
 Setelah kapal uap sederhana terangkai, peneliti menguji hasil
pembuatan kapal uap sederhana dengan cara mengisi kaleng
dengan air kemudian taruh rakitan kapal uap di atas baskom
yang berisi air, selanjutnya menyalakan lilin yang berada di
bawah kaleng dengan korek api. Tunggu beberapa saat agar
air yang berada di dalam kaleng menguap lalu alat percobaaan
akan bergerak.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Proses Kerja Kapal Uap Sederhana
Cara kerja kapal uap sederhana dari bahan kaleng
bekas minuman ini adalah air yang dimasukkan ke
dalam kaleng bekas tersebut akan di panaskan oleh
lilin kemiudian air yang dipanaskan menguap dan
keluar melalui celah-celah lubang kecil. Uap air ini
yang akan mendorong kapal uap hingga dapat
bergerak karena terjadi peristiwa aksi-reaksi. Jika air
habis / kering maka kapal mainan tidak akan
berjalan.
Hasil Pembuatan Kapal Uap Sederhana
Modifikasi kapal uap sederhana dapat memeragakan
bagaimana cara kerja kapal uap pada umumnya, seperti
gerakan kapal terdorong kedepan karena keluarnya uap
air dari belakang badan kapal dan terapungnya kapal di
atas air. Modifikasi kapal uap sederhana dari bahan
kaleng bekas minuman ini terdapat beberapa lilin yang
berada di bawah badan kapal berfungsi untuk
memanaskan air yang terdapat di dalam kaleng. Setelah
air terpanaskan maka akan menghasilkan uap yang
keluar melalui celah-celah kecil di belakang kapal
sehingga uap tersebut akan terdorong keluar dan akan
mendorong udara bebas sehingga kapal uap bisa
meluncur ke depan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah di lakukan maka peneliti
dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
• Kapal uap sederhana merupakan alat peraga
Fisika yang terbuat dari bahan-bahan bekas yang di
modifikasi sedemikian rupa sehingga dapat menyerupai
bentuk kapal uap pada umumnya.
• Kapal uap sederhana menggunakan beberapa
teori Fisika di antaranya hukum Newton, perpindahan
kalor, massa jenis dan tekanan uap.
• Kapal uap sederhana sangatlah mudah
pembuatannya karena menggunakan bahan-bahan yang
sudah tidak terpakai dan tidak membutuhkan biaya
yang terlalu mahal.
• Kapal uap sederhana di gunakan sebagai alat
peraga yang dapat di terapkan pada pembelajaran di
sekolah.
Saran
Dari percobaan dan hasil penelitian tersebut,
peneliti berharap :
 Masyarakat dapat mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
 Agar memperoleh pengalaman praktis, seorang
mahasiswa harus tiada henti melakukan
berbagai percobaan untuk menciptakan
penemuan-penemuan baru.
 Dapat membantu peneliti dalam melakukan
kegiatan pembelajaran.
TERIMA KASIH
SEMOGA SEMINAR INI
BERMANFAAT UNTUK
KITA SEMUA
AMIN…

More Related Content

Similar to SEMINAR FISIKA POWER POINT.pptx

Jenis turbin dan nozzle beserta komponennya
Jenis turbin dan nozzle beserta komponennyaJenis turbin dan nozzle beserta komponennya
Jenis turbin dan nozzle beserta komponennyaNur Ilham
 
Perencanaan turbin air
Perencanaan turbin airPerencanaan turbin air
Perencanaan turbin airKhairul Fadli
 
Kelompok06 ( roket air)
Kelompok06 ( roket air)Kelompok06 ( roket air)
Kelompok06 ( roket air)Malikus M
 
00 KUNCI PROFESIONAL SD IPA UKMPPG2022.pdf
00 KUNCI PROFESIONAL SD IPA UKMPPG2022.pdf00 KUNCI PROFESIONAL SD IPA UKMPPG2022.pdf
00 KUNCI PROFESIONAL SD IPA UKMPPG2022.pdfmarsibani2
 
PPT P1_Muhammad Dimitrie Arsenna D.pptx
PPT P1_Muhammad Dimitrie Arsenna D.pptxPPT P1_Muhammad Dimitrie Arsenna D.pptx
PPT P1_Muhammad Dimitrie Arsenna D.pptxChandraWisnu3
 
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )Ady Purnomo
 
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptx
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptxKelompok 2_Suhu dan Kalor.pptx
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptxDaraseptianiputri1
 
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptxPPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptxNurLena10
 
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan PerkapalanTBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalantanalialayubi
 
Makalah obsevasi IAD
Makalah obsevasi IADMakalah obsevasi IAD
Makalah obsevasi IADMut Mu3tiah
 

Similar to SEMINAR FISIKA POWER POINT.pptx (20)

fisika roket air
 fisika roket air  fisika roket air
fisika roket air
 
Jenis turbin dan nozzle beserta komponennya
Jenis turbin dan nozzle beserta komponennyaJenis turbin dan nozzle beserta komponennya
Jenis turbin dan nozzle beserta komponennya
 
Perencanaan turbin air
Perencanaan turbin airPerencanaan turbin air
Perencanaan turbin air
 
Plt otec
Plt otecPlt otec
Plt otec
 
Kelompok06 ( roket air)
Kelompok06 ( roket air)Kelompok06 ( roket air)
Kelompok06 ( roket air)
 
00 KUNCI PROFESIONAL SD IPA UKMPPG2022.pdf
00 KUNCI PROFESIONAL SD IPA UKMPPG2022.pdf00 KUNCI PROFESIONAL SD IPA UKMPPG2022.pdf
00 KUNCI PROFESIONAL SD IPA UKMPPG2022.pdf
 
fisika alat hidrolik
 fisika alat hidrolik  fisika alat hidrolik
fisika alat hidrolik
 
PPT P1_Muhammad Dimitrie Arsenna D.pptx
PPT P1_Muhammad Dimitrie Arsenna D.pptxPPT P1_Muhammad Dimitrie Arsenna D.pptx
PPT P1_Muhammad Dimitrie Arsenna D.pptx
 
Karya rokett
Karya  rokettKarya  rokett
Karya rokett
 
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )
 
Makalahherusetiawan
MakalahherusetiawanMakalahherusetiawan
Makalahherusetiawan
 
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptx
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptxKelompok 2_Suhu dan Kalor.pptx
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptx
 
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptxPPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
 
Perpindahan kalor
Perpindahan kalorPerpindahan kalor
Perpindahan kalor
 
Ringkasan Materi Hukum Pascal
Ringkasan Materi Hukum PascalRingkasan Materi Hukum Pascal
Ringkasan Materi Hukum Pascal
 
Tekanan
TekananTekanan
Tekanan
 
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan PerkapalanTBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
 
Makalah obsevasi IAD
Makalah obsevasi IADMakalah obsevasi IAD
Makalah obsevasi IAD
 
Benda Dan Kalor.pptx
Benda Dan Kalor.pptxBenda Dan Kalor.pptx
Benda Dan Kalor.pptx
 
09 bab 8
09 bab 809 bab 8
09 bab 8
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

SEMINAR FISIKA POWER POINT.pptx

  • 1. RATNA HARTITA PRODI FISIKA SEMESTER V (LIMA)
  • 2. MOTTO “Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika bukan kaum itu sendiri yang berusaha mengubahnya.” ( Ar-radu’ ayat 11 ) “Keberhasilan tidak di ukur dari seberapa banyak hasil yang kita capai tetapi keberhasilan di ukur dari seberapa besar usaha kita untuk mencapainya.” (Penulis ) “Sesungguhnya orang yang gagal bukanlah mereka yang berani mencoba dan gagal tetapi orang yang gagal adalah mereka yang tidak berani mencoba.” (Penulis) “Jangan pernah meremehkan diri sendiri jika kamu tak bahagia dengan hidupmu perbaiki apa yang salah dan teruslah melangkah.”(Mario Teguh)
  • 3. Latar Belakang Kapal merupakan alat transportasi laut,untuk menjalankan sebuah kapal dibutuhkan alat pendorong dan tenaga penggerak kapal.
  • 4. Rumusan Masalah Masalah yang akan dibahas dari tugas seminar ini adalah “Bagaimana membuat kapal uap sederhana dari bahan kaleng bekas minuman ?” Rincian masalah yang akan di bahas antara lain : Landasan teori yang berkaitan dengan cara kerja kapal uap sederhana ? Bagaimana pembuatan kapal uap sederhana dari bahan kaleng bekas minuman ?
  • 5. Batasan Masalah Kapal uap sederhana. Kapal uap sederhana merupakan sebuah alat peraga Fisika yang meniru cara kerja kapal uap pada umumnya dengan memanfaatkan bahan kaleng bekas minuman yang di modifikasi sehingga mirip dengan kapal uap. Penerapan hukum III Newton pada kapal uap sederhana. Kapal uap menggunakan konsep hukum III Newton. Mesin kapal uap memberikan gaya aksi dengan menyemburkan gas keluar lewat belakang kapal dan gas tersebut memberikan gaya reaksi dengan mendorong kapal ke depan sehingga kapal dapat bergerak. Bunyi hukum III Newton “Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda kedua akan mengerjakan juga gaya pada benda pertama yang besar gayanya sama dengan gaya yang diterima tetapi berlawanan arah”. Perpindahan kalor yang terjadi pada kapal uap sederhana. Kalor merupakan bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika benda bersentuhan. Secara umum telah di mengerti bahwa kalor adalah bentuk energi bukan merupakan suatu zat. Perpindahan kalor yang terjadi pada kapal uap merupakan jenis perpindahan kalor secara radiasi. Memodifikasi kapal uap sederhana dari bahan kaleng bekas minuman. Kapal uap sederhana di modifikasi dari bahan kaleng bekas minuman dan bahan-bahan lainnya seperti : papan triplek dan gabus sebagai alas kapal yang dapat membuat kapal mengapung, Lilin untuk memanaskan air dalam kaleng dan kawat sebagai penyangga badan kapal. Rancangan di buat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk kapal mainan.
  • 6. Tujuan Penelitian 1. Menerapkan pengetahuan yang peneliti dapatkan dalam perkuliahan. 2.Untuk dapat lebih memahami konsep fisika yang di terapkan pada alat transportasi kapal uap. 3. Memperoleh pengetahuan tentang cara pembuatan kapal uap sederhana dari bahan kaleng bekas minuman. Manfaat Penelitian 1. Sebagai sarana pengetahuan bagi mahasiswa tentang cara pembuatan kapal uap. 2. Sebagai ilmu pengetahuan tentang konsep fisika yang berhubungan dengan kapal uap. 3. Menambah pengetahuan peneliti dalam pembuatan karya tulis ilmiah.
  • 7. Kapal Uap Kapal uap atau yang disebut juga sebagai a steamer adalah kapal yang digerakkan dengan tenaga uap yang menggerakkan propeler ataupun roda kayuh. Kapal uap atau Steamships disingkat menjadi SS, S.S. atau S/S. Kapal uap mulai digunakan setelah ditemukannya mesin uap di Inggris oleh James Watt yang kemudian memunculkan revolusi industri yang juga merupakan revolusi bahan bakar sebab pada masa itu mulai digunakan batu bara dengan skala yang lebih luas untuk menggantikan kayu bakar. Pada zaman dahulu untuk menentukan arah, kapal berlayar tidak jauh dari benua atau daratan. Namun sesuai dengan perkembangan akhirnya para awak kapal menggunakan bintang sebagai alat bantu navigasi dengan alat bantu berupa kompas dan astrolabe serta peta. Adapun kecepatan kapal dihitung dengan satuan knot dimana 1 knot = 1,85200 km/jam.
  • 8.
  • 9. Cara kerja kapal uap sederhana ini menggunakan beberapa prinsip yaitu : Perubahan Energi Perubahan energi yang terjadi adalah energi panas berubah menjadi gas. Gas tersebut dapat menghasilkan energi berupa dorongan. Perubahan energi pada kapal uap sederhana dihasilkan dari pemanasan air oleh api yang dihasilkan oleh lilin, energi tersebut menghasilkan perubahan suhu yang menghasilkan dorongan dan tekanan terhadap kondisi udara diluar (lingkungan sekitar). Uap yang dihasilkan akan terdorong keluar dan akan mendorong udara bebas sehingga kapal uap bisa meluncur ke depan. Komposisi uap dan udara juga mempunyai perbandingan sama dengan kondisi udara bebas, hanya saja perbedaannya suhu uap yang dihasilkan akan lebih panas.
  • 10. Hukum III Newton kapal uap juga menggunakan konsep hukum III Newton. Mesin kapal uap memberikan gaya aksi dengan menyemburkan gas keluar lewat belakang kapal dan gas tersebut memberikan gaya reaksi dengan mendorong kapal ke depan sehingga kapal dapat bergerak. Bunyi hukum III Newton “Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda kedua akan mengerjakan juga gaya pada benda pertama yang besar gayanya sama dengan gaya yang diterima tetapi berlawanan arah”.
  • 11. Tekanan Uap Tekanan uap adalah tekanan suatu uap pada kesetimbangan dengan fase bukan uap-nya. Semua zat padat dan cair memiliki kecenderungan untuk menguap menjadi suatu bentuk gas, dan semua gas memiliki suatu kecenderungan untuk mengembun kembali. Pada suatu suatu suhu tertentu, suatu zat tertentu memiliki suatu tekanan parsial yang merupakan titik kesetimbangan dinamis gas zat tersebut dengan bentuk cair atau padatnya. Titik ini adalah tekanan uap zat tersebut pada suhu tersebut. Massa Jenis Massa jenis merupakan salah satu sifat penting dari suatu benda atau disebut kerapatan alias massa jenisnya. Istilah lainnya adalah densitas (density). Massa jenis adalah perbandingan antara massa benda terhadap volumenya. Jika di rumuskan : Ρ = m. V Keterangan : ρ = massa jenis m = massa V = volume
  • 12. BAB III METODOLOGI Persiapan Bahan  Gabus  Kaleng Minuman  Lilin  Kawat Tembaga  Triplek  Baskom  Air Persiapan Alat  Cutter  Gergaji  Tang  Korek Api  Double-tip
  • 13. Tahap Persiapan Membuat alas atau penopang dasar kapal  Peneliti memotong gabus menggunakan cutter dengan ukuran 25x10 cm dan 36x20 cm kemudian peneliti juga memotong triplek dengan ukuran 20x5 cm membentuk runcing di salah satu sisinya. Membuat badan kapal  Peneliti membuat bagian badan kapal dari bahan kaleng minuman yang sudah di di buang isi minumannya dengan cara melubangi salah satu ujung kaleng menggunakan paku ukuran sedang. Lubang tersebut berfungsi sebagai celah untuk memasukkan air ke dalam badan kapal. Membuat penyangga badan kapal  Potong kawat dengan panjang 35 cm sebanyak dua buah untuk penyangga kaleng. Menyiapkan alat pemanas  Persiapkan lilin sebanyak lima buah dengan sama panjang sekitar 4 cm.
  • 14. Tahap Perangkaian  Setelah tahap persiapan di selesaikan, selanjutnya peneliti membuat kerangka kapal uap sederhana yaitu :  Menempelkan triplek dengan doubel-tip di gabus berukuran 25x10 cm. Kemudian menempelkannya ke gabus yang berukuran kecil (20x5).  Melilitkan kawat pada bagian depan dan ujung kapal sebagai penyangga badan kapal kemudian tempel di atas alas kapal.  Taruh secara berjejer lima buah lilin di bawah kaleng. Tahap Pengujian  Setelah kapal uap sederhana terangkai, peneliti menguji hasil pembuatan kapal uap sederhana dengan cara mengisi kaleng dengan air kemudian taruh rakitan kapal uap di atas baskom yang berisi air, selanjutnya menyalakan lilin yang berada di bawah kaleng dengan korek api. Tunggu beberapa saat agar air yang berada di dalam kaleng menguap lalu alat percobaaan akan bergerak.
  • 15. BAB IV HASIL PENELITIAN Proses Kerja Kapal Uap Sederhana Cara kerja kapal uap sederhana dari bahan kaleng bekas minuman ini adalah air yang dimasukkan ke dalam kaleng bekas tersebut akan di panaskan oleh lilin kemiudian air yang dipanaskan menguap dan keluar melalui celah-celah lubang kecil. Uap air ini yang akan mendorong kapal uap hingga dapat bergerak karena terjadi peristiwa aksi-reaksi. Jika air habis / kering maka kapal mainan tidak akan berjalan.
  • 16. Hasil Pembuatan Kapal Uap Sederhana Modifikasi kapal uap sederhana dapat memeragakan bagaimana cara kerja kapal uap pada umumnya, seperti gerakan kapal terdorong kedepan karena keluarnya uap air dari belakang badan kapal dan terapungnya kapal di atas air. Modifikasi kapal uap sederhana dari bahan kaleng bekas minuman ini terdapat beberapa lilin yang berada di bawah badan kapal berfungsi untuk memanaskan air yang terdapat di dalam kaleng. Setelah air terpanaskan maka akan menghasilkan uap yang keluar melalui celah-celah kecil di belakang kapal sehingga uap tersebut akan terdorong keluar dan akan mendorong udara bebas sehingga kapal uap bisa meluncur ke depan.
  • 17.
  • 18. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah di lakukan maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut : • Kapal uap sederhana merupakan alat peraga Fisika yang terbuat dari bahan-bahan bekas yang di modifikasi sedemikian rupa sehingga dapat menyerupai bentuk kapal uap pada umumnya. • Kapal uap sederhana menggunakan beberapa teori Fisika di antaranya hukum Newton, perpindahan kalor, massa jenis dan tekanan uap. • Kapal uap sederhana sangatlah mudah pembuatannya karena menggunakan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai dan tidak membutuhkan biaya yang terlalu mahal. • Kapal uap sederhana di gunakan sebagai alat peraga yang dapat di terapkan pada pembelajaran di sekolah.
  • 19. Saran Dari percobaan dan hasil penelitian tersebut, peneliti berharap :  Masyarakat dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.  Agar memperoleh pengalaman praktis, seorang mahasiswa harus tiada henti melakukan berbagai percobaan untuk menciptakan penemuan-penemuan baru.  Dapat membantu peneliti dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
  • 20. TERIMA KASIH SEMOGA SEMINAR INI BERMANFAAT UNTUK KITA SEMUA AMIN…