SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
Dr Tedjo WP MM MARS
1. Survior & Pembimbing KARS
2. Anggota Komite Nasional Patient Safety
3. PERSI IKPRS
4. IRSJAM Mutu & Akreditasi
BAB V
TAHAPAN ANALISIS AKAR MASALAH
Didalam JCI edisi keempat menawarkan dua puluh satu langkah RCA yang
komprehensif. Buku Pedoman ini menyederhanakan keduapuluh satu langkah
tersebut menjadi tujuh tahap yang terdiri dari:
• Tahap Pertama: Inisiasi dan perumusan masalah
• Tahap Kedua: Penentuan Peristiwa Yang Terjadi
• Tahap Ketiga: Penentuan Critical Event
• Tahap Keempat: Identifikasi Akar Masalah
• Tahap Kelima: Identifikasi Alternatif Penanggulangan Masalah
• Tahap Keenam: Uji Coba Penanggulangan Masalah
• Tahap Ketujuh: Penetapan Upaya Penanggulangan Masalah
Herkutanto
GURU BESAR FAKULTAS KEDOKTERAN UI
Pendidikan dibidang Hukum
• Doktor (S3), Dokter, Spesialis Forensik -
Universitas Indonesia
• Grad. Dip. Forens.Med. - Monash
University, Australia
Pendidikan dibidang Kedokteran
• Sarjana Hukum (SH) Universitas Indonesia,
Fakultas Hukum
• Master of Laws (LL.M) La Trobe University,
Australia School of Law
• Ketua Komite Nasional Keselamatan
Pasien Rumah Sakit, Kementerian
Kesehatan RI, 2012 - 2015
• Ketua Konsil Kedokteran, Konsil
Kedokteran Indonesia, 2014 - 2019
Aktifitas dibidang Keprofesian
• Clinical Risk Management Training – Royal Children Hospital, Melbourne,
Australia
• Root Cause Analysis Training – Department of Health, Victoria, Australia
REFERENSI
Identifikasi risiko
“ALUR MANAJEMEN RISIKO”
Investigasi & Analisis risiko
Evaluasi risiko
48 jam
Transfer
risiko
Kontrol :
Mitigasi / Reduksi
risiko
Incident / Accident / Screening
Ya
Tidak
Kelola risiko
or
Hindari
risiko DECISION ?
Eliminasi
risiko
Grading risiko
1 : Lengkapi laporan ditempat Kejadian
2 : Ka Bgn membuat Grading Awal
4c
Investigasi
Komprehensif / AAM
(RCA)
Max : 45 hari (1,5 bln)
4b
Investigasi
Sederhana
2 minggu
4a
Investigasi
Sederhana
1 minggu
3b Moderate
Feedback bulanan ke Unit
terkait
(Insiden yg sdh diupdate untuk
membuat Trend Analisis
Lap Berkala
Ke Komite
Medik
6 Membuat Materi
untuk
Pembelajaran
5 Tim Keselamatan Pasien RS
•Menganalisa Grading / Regrading
Semua unit pelayanan / Instalasi
3a Low 3c High 3d Extreme
Reporting
Investigasi
& Analisa
REDESIGN
SYSTEM
Ka Bgn / Unit
Tim
ALUR
INVESTIGASI
INSIDEN
7
MATRIKS GRADING RISIKO
Probabilitas Tak
Significant
1
MINOR
2
Moderat
3
Mayor
4
Katatrospi
k
5
Sangat sering terjadi
(Tiap minggu/bulan)
5
Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
Sering terjadi
(bbrp kali/tahun)
4
Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
Mungkin terjadi
(1 - < 2 tahun/kali)
3
Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
Jarang terjadi
(> 2 - < 5 th/kali)
2
Rendah Rendah Modera
t
Tinggi Ekstrim
Sangat jarang terjadi
( > 5 thn/Kali)
1
Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
8
Tindakan sesuai Tingkat & Band Risiko
LEVEL/BANDS TINDAKAN
EKSTREM
(SANGAT TINGGI)
Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45 hari,
membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai
ke Direktur RS
HIGH
(TINGGI)
Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari,
kaji dng detail & perlu tindakan segera, serta
membutuhkan tindakan top manajemen
MODERATE
(SEDANG)
Risiko sedang dilakukan investigasi sederhana
paling lama 2 minggu. Manajer/pimpinan klinis
sebaiknnya menilai dampak terhadap bahaya &
kelola risiko
LOW
(RENDAH)
Risiko rendah dilakukan investigasi sederhana
paling lama 1 minggu diselesaikan dng prosedur
rutin
CONTOH
•Di RS X pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal,
kejadian seperti ini pernah terjadi kurang dari 2 tahun yang
lalu
•Nilai dampak : 5 (katastropik), karena pasien
• meninggal
•Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena pernah
• terjadi kurang 2 tahun yang lalu
•Skoring risiko : 5 X 3 = 15
•Warna Bands : Merah (ekstrim)
9
LEMBAR KERJA INVESTIGASI SEDERHANA
untuk Bands Risiko BIRU / HIJAU
Penyebab langsung insiden :
Penyebab yang melatarbelakangi / akar masalah insiden :
Rekomendasi : Penanggung
jawab
Tanggal :
1
Tindakan yang akan dilakukan : Penanggung
jawab :
Tanggal :
Manager / Kepala Bagian / Kepala Unit
Nama : ________________________ Tanggal mulai Investigasi :
Tanda tangan : ________________________ Tanggal selesai Investigasi :
Manajemen
Risiko :
Investigasi Lengkap :_________ YA/TIDAK
Tanggal :________________
Diperlukan Investigasi lebih lanjut :YA / TIDAK
Investigasi setelah Grading ulang :
1
CONTOH 1
• Pasien setelah dilakukan fisioterapi penyinaran dengan
alat, terjadi luka bakar grade 1
• Fisioterapis adalah tenaga yg baru bekerja 1 bulan
• Nilai Dampak = 3, karena cedera sedang
• Nilai probilitas = 2, karena kejadian jarang sekali terjadi
2-5 tahun sekali
• Skor risiko = 3 X 2 = 6
• Warna bands = hijau investigasi sederhana
1
LEMBAR KERJA INVESTIGASI SEDERHANA
untuk Bands Risiko BIRU / HIJAU
Penyebab langsung insiden :
• Peralatan/sarana/prasarana : intensitas berlebihan pada alat tranducer
• Petugas : fisioterapi kurang memahami penggunaan alat
Penyebab yang melatarbelakangi / akar masalah insiden :
•Peralatan/sarana/prasarana : Pemeliharaan alat tidak ada, alat belum di kalibrasi
•Manajemen (diklat) : pada waktu masuk sebagai pegawai baru tidak dilakukan
orientasi, kredensial dan training
Rekomendasi : Penanggung
jawab
Tanggal :
Semua tenaga staf klinis baru harus
dilakukan kredensial dan orientasi
Secara berakala harus dilakukan diklat
penyegaran
Bg pelayanan
medis dan diklat
10 Juni 2018
Tindakan yang akan dilakukan : Penanggung
jawab :
Tanggal :
• Training penggunaan alat bagi
fisioterapis baru
• Monitoring kinerja profesi
Atasan langsung 10 Juni 2018
Manager / Kepala Bagian / Kepala Unit
Nama : ________________________ Tanggal mulai Investigasi :
Tanda tangan : ________________________ Tanggal selesai Investigasi :
Manajemen
Risiko :
Investigasi Lengkap :_________ YA/TIDAK
Tanggal :________________
Diperlukan Investigasi lebih lanjut :YA / TIDAK
Investigasi setelah Grading ulang :
1
No. Insiden Jenis
Insiden
Dampak
(D)
Probabilitas
(P)
Skor
Risiko
(D x P)
Bands Rangking
Risiko
Tindakan Penanggung
Jawab
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1-25 L M H E
1.
2.
3.
4.
TABEL ASESMEN RISIKO
( Diisi Oleh Unit )
RCA untuk Kuning atau Merah
• Tahap kesatu sampai dengan kelima dilakukan oleh Tim RCA yang dibentuk
oleh pimpinan FASYANKES yang hasil akhirnya adalah teridentifikasinya
alternatif penanggulangan masalah agar KTD serupa tidak terjadi dimasa
mendatang. Keseluruhan proses RCA hingga teridentifikasinya alternatif
penanggulangan masalah tersebut dituangkan dalam suatu laporan RCA
kepada pimpinan FASYANKES secara lengkap. Selanjutnya, pada tahap keenam
dan tahap ketujuh, berdasarkan laporan RCA tersebut pimpinan FASYANKES
memilih upaya penanggulangan masalah yang diusulkan dalam laporan RCA
untuk diuji coba dan ditetapkan setelah dilakukan beberapa penyesuaian
dengan keadaan.
• Dalam setiap tahap terdapat beberapa tujuan dan hasil yang diharapkan
dapat dicapai melalui beberapa langkah tertentu. Selain itu terdapat pula
beberapa contoh instrumen atau dokumen yang dibutuhkan
SUBSTANSI LAPORAN RCA
Uraian tentang
Didapat dengan
teknik
5
Upaya Penanggulangan
Risiko
Hazard – Barier – Target
Analysis
4 Risiko - Akar Masalah Diagram Analisis Kausal
3
Critical Event / Primary
Effect / CMP
Diagram Analisis Perubahan
2
Investigasi Kejadian /
Pemetaan Kejadian
Wawancara - Probing
1 Rumusan Masalah Incident Report
URUTAN AKTIFITAS
PENYUSUNAN LAPORAN RCA
Bahan dan Cara
Identifikasi Insiden dan ruang lingkupnya Laporan Insiden, Risk Grading
Tentukan Tim Penelaah SK Tim RCA, Top Mgt
Rumuskan Masalah Laporan Insiden
Kumpulkan Informasi Observasi, dokumen, wawancara
Pilah dan Petakan Infomasi Time line, Time Person Grid
Identifikasi CMP / Critical Event Brain Storming, time line chart
Identifikasi Akar Masalah Apollo, 5 why, fish bone
Identifikasi Solusi & Rekomendasi Barier Analysis, Change Analysis
LAPORAN HASIL RCA
21 STEPS of RCA
1: Organize a Team
2: Define the Problem
3: Study the Problem
4: Determine What Happened
5: Identify Contributing Process Factors
6: Identify Other Contributing Factors
7: Measure—Collect and Assess Data on
Proximate and Underlying Causes
8: Design and Implement Immediate
Changes
9: Identify Which Systems Are Involved—
The Root Causes
10: Prune the List of Root Causes
11: Confirm Root Causes and Consider
Their Interrelationships
12: Explore and Identify Risk Reduction
Strategies
13: Formulate Improvement Actions
14: Evaluate Proposed Improvement Actions
15: Design Improvements
16: Ensure Acceptability of the Action Plan
17: Implement the Improvement Plan
18: Develop Measures of Effectiveness and
Ensure Their Success
19: Evaluate Implementation of
Improvement Efforts
20: Take Additional Action
21: Communicate the Results
Joint Commission International, Root Cause Analysis in
Health Care: Tools and Techniques, 4th Edition, Illinois, 2010
Penyederhanaan Pengelompokan Langkah2 RCA sesuai JCI
1: Organize a Team
1 INISIASI & RUMUSKAN MASALAH
2: Define the Problem
3: Study the Problem
4: Determine What Happened
2 TETAPKAN PERISTIWA SENTINEL
5: Identify Contributing Process Factors
6: Identify Other Contributing Factors
7: Measure, Collect, Assess Data on Proximate and Underlying Causes
3 TETAPKAN CRITICAL EVENT / CMP
8: Design and Implement Immediate Changes
9: Identify Which Systems Are Involved—The Root Causes
4 TETAPKAN AKAR MASALAH
10: Prune the List of Root Causes
11: Confirm Root Causes and Consider Their Interrelationships
12: Explore and Identify Risk Reduction Strategies
5
TETAPKAN UPAYA
PENANGGULANGAN RISIKO
13: Formulate Improvement Actions
14: Evaluate Proposed Improvement Actions
15: Design Improvements
6
UJI COBA UPAYA
PENANGGULANGAN RISIKO
16: Ensure Acceptability of the Action Plan
17: Implement the Improvement Plan
7
UJI COBA UPAYA IMPLEMENTASI
UPAYA PENANGGULANGAN RISIKO
18: Develop Measures of Effectiveness and Ensure Their Success
19: Evaluate Implementation of Improvement Efforts
20: Take Additional Action
21: Communicate the Results
21 LANGKAH JCI Edisi 4 7 KELOMPOK LANGKAH JCI Edisi 4
Tetap menggunakan rincian komponen yang sama
PENYUSUNAN LAPORAN AWAL RCA
1 Rumusan Masalah
2
Investigasi Kejadian /
Pemetaan Kejadian
3
Critical Event /
Primary Effect / CMP
4 Risiko - Akar Masalah
5
Penanggulangan
Risiko
Tahap Pertama: Inisiasi dan Rumuskan Masalah
Tujuan dan hasil
• Tersusunnya Tim RCA
• Terrumuskannya masalah sesuai laporan insiden
• Tercapainya pemahaman awal atas masalah untuk persiapan pencarian fakta dilapangan
Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam tahap ini dilakukan tiga langkah,
yaitu (1) menyusun Tim RCA; (2) merumuskan masalah sesuai laporan
insiden; (3) menyiapkan pencarian fakta di lapangan.
Langkah 1: Menyusun Tim RCA
• Pimpinan FASYANKES menetapkan tim RCA untuk suatu KTD tertentu dengan suatu keputusan tertulis;
• Kualifikasi tim tersebut adalah mereka yang telah memahami teknik RCA dan memiliki cara pandang
yang luas dalam melihat suatu masalah, serta mampu bekerja dalam kelompok;
• Tim RCA yang ditunjuk tersebut berjumlah Tidak lebih dari sembilan orang. Apabila dibituhkan
ekspert/ahli di bidang tertentu maka Tim dapat meminta bantuannya kemudian;
• Setelah tim terbentuk, pada pertemuan pertama segera menyusun agenda dan strategi pelaksanaan
RCA sesuai dengan kondisi FASYANKES.
(Masukan: perlu ditambahkan di dalam langkah pembentukan tim RCA mengenai SK pembentukan
tim.
Diskusi: beberapa RS sudah memiliki SK tetap untuk tim RCA inti, bila butuh tim ad hoc diundang
terpisah (tidak ada SK). Di RS pemerintah perlu SK agar proses RCA bisa berjalan. Bagaimana
legalitas? Mohon diskusinya.
Bila diputuskan ada SK, maka perlu dicantumkan waktu kerja tim yang sudah dibentuk)
(Masukan uraian tambahan Membentuk Tim RCA
Tim dibentuk secara ad hoc, terdiri dari : (mengacu ke referensi)
1. staf yang berkaitan dengan bidang yang berhubungan dengan kejadian yang tidak diharapkan
2. anggota Tim Keselamatan Pasien RS
3. staf yang memiliki tugas untuk meningkatkan mutu pelayanan.
4. Manajemen rs yang diberi kewenangan untuk memutuskan.
5. staf yang memiliki pengetahuan yang luas mengenai pelayanan kesehatan.
6. Keikutsertaan staf yang terkait langsung dimungkinkan namun harus disesuaikan dengan
kejadian tergantung dengan situasi dan kondisi. Selain itu juga dapat diikutsertakan, atau
Masukan: Jumlah anggota tim sebaiknya ganjil dan tidak lebih dari 9 (sembilan) orang
• Ahli dapat dihadirkan dalam pertemuan tim sewaktu-waktu diperlukan.
• Pemimpin atau ketua tim harus merupakan orang yang memiliki pengetahuan, minat dan
kemampuan untuk melakukan RCA. Pemimpin berperan sebagai fasilitator yang mampu
membangun komunikasi terbuka dan mengaktifkan partisipasi anggota tim.)
Langkah 2: merumuskan masalah sesuai laporan insiden
JANGAN TERBURU-BURU MENGAMBIL ASUMSI APAPUN!
• Terlalu cepat berhenti berproses karena membutuhkan solusi segera,
• Kebutuhan untuk mem”blame”,
• Mitos keliru tentang “akar masalah”, (Why) ?
• Ilusi common sense (akal sehat) dan realitas yang seragam
Definisikan masalah & signifikansi. Perumusan masalah yang lengkap mencakup unsur:
• WHAT
• what dari setiap masalah adalah akibat dari konsekuensi
• merupakan suatu efek yang tidak diharapkan terulang (primary effect)
• primary effect adalah permulaan dari pertanyaan “mengapa”
• dirumuskan dalam pernyataan kata benda + kata kerja (jam berhenti, lengan patah, sistem gagal, dan
sebagainya)
• WHEN
• merupakan waktu relatif dari primary effect
• dapat merupakan waktu dalam suatu hari atau suatu titik dari sebuah rentetan penyebab (misalnya,
setelah jam dinding jatuh)
• WHERE
• lokasi relatif dari primary effect
• dapat merupakan koordinat dalam sebuah peta atau posisi relatif terhadap suatu hal yang lain (kolam
renang di samping lapangan tenis)
f. WHO
e.. SIGNIFICANCE
• nilai relatif dari primary effect yang menimpa pada organisasi
• jawaban atas pertanyaan: mengapa kita melakukan penyelesaian
masalah
• dapat untuk menentukan prioritas kasus yang akan diselesaikan
melalui RCA, bila dalam incident report terdapat beberapa sentinel
event, dengan memilih kasus mana yang memiliki dampak terbesar
pada organisasi / RS.
Contoh Rumusan Masalah:
Pasien X mengalami kejang setelah disuntik vit C di ruang gawat darurat
pada pukul 14.20 wib. Pasien dirawat selama 10 hari, dan peristiwa ini
memberikan dampak terhadap reputasi rumah sakit dan pengeluaran dana
perawatan ekstra oleh rumah sakit.
RUMUSAN MASALAH
• WHO pasien wanita 53 th
• WHAT kejang
• WHERE di ruang gawat darurat
• WHEN suatu sore hari
• HOW setelah disuntik vit C
Pasien wanita 53 th mengalami kejang setelah disuntik
vit C di ruang gawat darurat pada suatu sore hari
(MASUKAN Merumuskan masalah)
• Masalah yang akan dianalisis menggunakan RCA adalah
kejadian sentinel atau kejadian yang menyebabkan
kematian atau cedera berat atau kasus yang setelah
dilakukan grading memerlukan analisis RCA.
• Kejadian yang akan dianalisis berfokus kepada kejadian
“salah” bukan mengapa kejadian tersebut terjadi.
Merumuskan kejadian dengan menggunakan kata tanya:
Apa, Siapa, Dimana, Kapan dan Bagaimana.
• Kejadian didefinisikan dengan satu-dua kalimat pernyataan
yang sederhana. Misal: operasi dilakukan pada area yang
salah.)
Langkah 3: menyiapkan pencarian fakta di lapangan
Pengumpulan Data
• Fokus pada upaya pengumpulan data
• Mengkaji Rumusan Masalah
• Kumpulkan data sepanjang hal-hal terkait dengan apa
yang tengah dicari (sesuai rumusan masalah)
Tiga Jenis Informasi Utama
• Pernyataan saksi dan pengamatan pada mereka yang
dekat dengan peristiwa KTD, langsung maupun tak
langsung
• Bukti-bukti fisik yang terkair dengan KTD atau Nyaris
Cedera
• Dokumentasikan bukti-bukti
Tahap Kedua: Tetapkan Peristiwa Sentinel
• Tujuan dan hasil
• Diperolehnya fakta-fakta di lapangan melalui wawancara, pengamatan, telaah dokumen
• Diperolehnya peta kronologi peristiwa berdasarkan rumusan masalah dan fakta-fakta di
lapangan
• Langkah-langkah
• Langkah 1: Melakukan pencarian fakta di lapangan
a. Langkah 1: Melakukan pencarian fakta di lapangan
• Kumpulkan data yang relevan:
• Proses identifikasi pasien
• Jenjang para staf RS
• Orientasi dan pelatihan staf
• Penilaian kemampuan/pelatihan
• Supervisi staf
• Komunikasi antar staf
• Ketersediaan informasi
• Kecukupan dukungan teknologi
• Pengelolaan/pemeliharaan peralatan
• Lingkungan fisik
• Pengendalian farmasi: penyimpanan dan akses
• Pelabelan obat pasien
• Strategi probing:
• WHAT  what else, what if
• WHY  why not, what if
• WHEN  why that time, who can proof
• WHO  why that person, how could that person
• HOW  how much, how long
b. Langkah 2: Menyusun peta kronologis peristiwa
• Bentuk utama komunikasi kita adalah melalui laporan kronologis kejadian
(storytelling)
• Laporan kronologis terdiri dari 4 elemen yang berhubungan dengan:
• Manusia (who)
• Benda (what)
• Kerangka waktu linier (when)
• Tempat (where)
• Contoh: Incident report
• Hakekat suatu laporan kronologis kejadian adalah suatu:
• “urutan kejadian”
• dimulai dari suatu “titik tertentu” di masa lampau
• Titik tertentu tersebut “disepakati” (arbitrer) dan belum tentu benar
• Dapat mengarahkan pembaca laporan pada suatu konsekensi tertentu (dengan
statement-statement yang tersirat)
• Laporan Kronologis TIDAK menggambarkan hubungan sebab-akibat
• Pemetaan kejadian:
8. Contoh timeline:
Tahap Ketiga: Tetapkan Critical Event/Care Management Problems
• Tujuan dan hasil
Diperolehnya kejadian yang dianggap kritis (critical event).
• Langkah-langkah
• Langkah 1: Menentukan primary effect (PE):
• PE adalah setiap akibat yang ingin kita cegah terjadinya
• Penting untuk menentukan arah investigasi
• Bukan suatu hal yang bersifat universal (dapat berbeda untuk setiap
orang)
• Merupakan titik awal untuk bertanya “ why “
• Untuk satu peristiwa bisa terdapat lebih dari satu PE
• Dalam setting RCA:
• PE disebut sebagai “Critical Event”
• Lambang:
7. Dalam setting klinis: PE disebut sebagai CARE MANAGEMENT
PROBLEM (CMP)
b. Langkah 2: Menentukan PE dengan analisis perubahan:
a.Dikembangkan oleh Kepnev Treque (1976)
b.Digunakan untuk menganalisis proses yang tidak bekerja sesuai
rencana (apa dan mengapa berubah sehingga menimbulkan
kejadian/event?)
c.Metode sederhana yang dapat membantu membandingkan proses
yang berjalan efektif atau gagal.
d.Mencari dampak dari perubahan (potential dan aktual)
Tahap Keempat: Tetapkan Akar Masalah
1. Tujuan dan hasil
Diperolehnya akar penyebab timbulnya masalah.
2. Langkah-langkah
a.Langkah 1: Menentukan pasangan dalam hubungan sebab-akibat
1. Tiap akibat mempunyai minimal 2 penyebab dalam
bentuk Aksi dan Kondisi.
2. Hubungan sebab akibat fundamental:
• Primary effect
• Aksi:
• penyebab sementara yang membawa kondisi
secara bersama sama untuk menimbulkan suatu
akibat (action causes)
• suatu gerakan atau sesuatu yang aktif
• Kondisi:
• penyebab yang terdapat sebelum suatu aksi
dilakukan
• sesuatu dalam keadaan pasif
3. Kondisi majemuk:
• Aksi: penyebab yang mudah dilihat karena adanya “gerakan”
• Kondisi:
• penyebab yang di luar pengetahuan kita
• dapat dijumpai beberapa kondisi untuk satu akibat (lihat
gambar )
• Sering dibanjiri oleh informasi yang terlalu banyak sehingga tidak
sesuai dengan realita
• Tidak semua kondisi patut ditindaklanjuti, oleh karena harus
sesuai dengan interest investigator
• Langkah 2: Menyusun bagan sebab-akibat
• Tanyakan “MENGAPA” (why) untuk setiap PE
• Rumuskan setiap penyebab ke dalam kategori Aksi dan Kondisi
• Hubungkan setiap penyebab dengan kata-kata “disebabkan oleh”
• Dukung setiap penyebab dengan bukti-bukti (evidence)
5. Diagram Tulang Ikan:
• Tidak menunjukkan hubungan kausal yang sebenarnya
• Hubungan kausal tidak linier
• Tidak menggabungkan cara berpikir aksi + kondisi
• Hanya sebagai panduan untuk melakukan “root cause” dalam “mengidentifikasi”
faktor2 yang perlu dipikirkan
6. Root causes = hazards, misalnya:
a) Tidak ada mekanisme/SOP hand over
b) Surgical Safety Checklist belum dilaksanakan dengan benar
c) Peletakan obat anestesi di laci belum dikelompokkan
d) Pemilihan obat tidak dilakukan bersama antara dokter dan
farmasi
e) Sasaran Keselamatan Pasien (six patient safety goals) belum
dilaksanakan dengan benar
Tahap Kelima: Tetapkan Upaya Penanggulangan Risiko
1. Tujuan dan hasil
Diperolehnya upaya-upaya untuk mencegah agar masalah tidak terjadi lagi.
2.Langkah-langkah
• Langkah 1: Melakukan hazard-barrier-target analysis
1.Barrier: penghalang agar adverse event tidak terjadi
2.Instrumen untuk mengidentifikasi barier keselamatan untuk
mencegah kejadian yang tak diharapkan
3.Analisis penghalang:
a. Penghalang atau kontrol untuk mencegah terjadinya bahaya
b. Analisa penghalang didesain untuk mengidentifikasi:
i. Penghalang mana yang seharusnya ada untuk mencegah
insiden?
ii. Mengapa penghalang gagal?
iii. Penghalang apa yang dapat digunakan untuk mencegah
insiden terulang kembali?
4.Ada 4 tipe penghalang:
a. Penghalang fisik
b. Penghalang natural
c. Penghalang tindakan manusia
d. Penghalang administrasi
5. Kapan digunakan?
(a)STAND ALONE
(b)SETELAH SEMUA CAUSA/AKAR MASALAH DITEMUKAN DARI
HASIL INVESTIGASI RCA  Akar penyebab = HAZARD
(c)SKALA EFEKTIFITAS (1 – 6)
(i)Skala 1: paling tidak efektif
(ii)Skala 6: paling efektif
Langkah 2: Menformulasi langkah perbaikan
Tahap Keenam: Uji Coba Upaya Penanggulangan Risiko
• Tujuan dan hasil
Diperolehnya upaya yang paling tepat dan mampu laksana untuk
menanggulangi risiko.
• Langkah-langkah
• Langkah 1: Mendesain rencana perbaikan
• Langkah 2: Memastikan akseptabilitas rencana perbaikan
Tahap Ketujuh: Uji Coba Implementasi Upaya Penanggulangan Risiko
• Tujuan dan hasil
• Diperolehnya penerapan hasil uji coba lapangan.
• Dilakukannya monitoring dan evaluasi.
• Langkah-langkah
• Langkah 1: Mengimplementasi rencana perbaikan
• Langkah 2: Mengembangkan cara pengukuran efektivitas upaya perbaikan
• Langkah 3: Mengevaluasi implementasi upaya perbaikan
• Langkah 4: Mengambil tindakan tambahan yang diperlukan
• Langkah 5: Mengkomunikasikan hasil
• RCA wajib dilakukan rumah sakit dan
merupakan bagian dari Reporting and
Learning System
• Hasil akhir kegiatan adalah Laporan RCA
kepada Direksi RS dengan komponen
tertentu
• Penyusunan diagram kausalitas BUKAN
linier, tetapi mengikuti logika sehat
HERKUTANTO 52
tedjowp1209@gmail.com

More Related Content

Similar to ANALISIS AKAR MASALAH

Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3Ardhi Elka
 
4.-TOOLS-MANAJEMEN-RISIKO.pptx
4.-TOOLS-MANAJEMEN-RISIKO.pptx4.-TOOLS-MANAJEMEN-RISIKO.pptx
4.-TOOLS-MANAJEMEN-RISIKO.pptxptmpkmta
 
1. Overview MFK sesuai SNARS 1.1.pdf
1. Overview  MFK sesuai SNARS 1.1.pdf1. Overview  MFK sesuai SNARS 1.1.pdf
1. Overview MFK sesuai SNARS 1.1.pdfpcrwahidin
 
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptxEmySumartini
 
2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdf
2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdf2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdf
2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdfwidarma atmaja i komang
 
MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTAL
MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTALMODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTAL
MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTALribe20101
 
Instrumen Manajemen Risiko.ppt
Instrumen Manajemen Risiko.pptInstrumen Manajemen Risiko.ppt
Instrumen Manajemen Risiko.pptAnaLovithoSantos
 
1. MEMPERSIAPKAN RUMAH SAKIT TER-AKREDITASI VERSI KARS 2012.pptx
1. MEMPERSIAPKAN RUMAH SAKIT TER-AKREDITASI VERSI KARS 2012.pptx1. MEMPERSIAPKAN RUMAH SAKIT TER-AKREDITASI VERSI KARS 2012.pptx
1. MEMPERSIAPKAN RUMAH SAKIT TER-AKREDITASI VERSI KARS 2012.pptxBtiarAshariImanuddin
 
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan MinimalStandar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimalpjj_kemenkes
 
RCA-FMEA-TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
RCA-FMEA-TOOLS MANAJEMEN RISIKO.pptRCA-FMEA-TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
RCA-FMEA-TOOLS MANAJEMEN RISIKO.pptWiwikKusumaDewi
 
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal pjj_kemenkes
 
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.pptMeningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.pptkomitemutu5
 
Pedoman Manajemen Risiko dan Audit Mutu Internal.pdf
Pedoman Manajemen Risiko dan Audit Mutu Internal.pdfPedoman Manajemen Risiko dan Audit Mutu Internal.pdf
Pedoman Manajemen Risiko dan Audit Mutu Internal.pdfIRAWANDWISUPRAYOGI1
 
FMEA_dan_RCA ROOT CAUSE ANALYSIS.pptx
FMEA_dan_RCA ROOT CAUSE ANALYSIS.pptxFMEA_dan_RCA ROOT CAUSE ANALYSIS.pptx
FMEA_dan_RCA ROOT CAUSE ANALYSIS.pptxFARMASIKLINIS3
 

Similar to ANALISIS AKAR MASALAH (20)

Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3
 
4.-TOOLS-MANAJEMEN-RISIKO.pptx
4.-TOOLS-MANAJEMEN-RISIKO.pptx4.-TOOLS-MANAJEMEN-RISIKO.pptx
4.-TOOLS-MANAJEMEN-RISIKO.pptx
 
1. Overview MFK sesuai SNARS 1.1.pdf
1. Overview  MFK sesuai SNARS 1.1.pdf1. Overview  MFK sesuai SNARS 1.1.pdf
1. Overview MFK sesuai SNARS 1.1.pdf
 
FMEA.ppt
FMEA.pptFMEA.ppt
FMEA.ppt
 
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
8.1 Manajemen Manajemen Manajemen Risiko.pptx
 
2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdf
2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdf2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdf
2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdf
 
icra.pdf
icra.pdficra.pdf
icra.pdf
 
MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTAL
MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTALMODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTAL
MODUL PELATIHAN SURVEILANS FUNDAMENTAL
 
Instrumen Manajemen Risiko.ppt
Instrumen Manajemen Risiko.pptInstrumen Manajemen Risiko.ppt
Instrumen Manajemen Risiko.ppt
 
PPT RCA.pptx
PPT RCA.pptxPPT RCA.pptx
PPT RCA.pptx
 
Buku pintar pmkp
Buku pintar pmkpBuku pintar pmkp
Buku pintar pmkp
 
1. MEMPERSIAPKAN RUMAH SAKIT TER-AKREDITASI VERSI KARS 2012.pptx
1. MEMPERSIAPKAN RUMAH SAKIT TER-AKREDITASI VERSI KARS 2012.pptx1. MEMPERSIAPKAN RUMAH SAKIT TER-AKREDITASI VERSI KARS 2012.pptx
1. MEMPERSIAPKAN RUMAH SAKIT TER-AKREDITASI VERSI KARS 2012.pptx
 
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan MinimalStandar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
 
PPT Risalah bru.ppt
PPT Risalah bru.pptPPT Risalah bru.ppt
PPT Risalah bru.ppt
 
RCA-FMEA-TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
RCA-FMEA-TOOLS MANAJEMEN RISIKO.pptRCA-FMEA-TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
RCA-FMEA-TOOLS MANAJEMEN RISIKO.ppt
 
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
Standar Persyaratan dan Penampilan Minimal
 
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.pptMeningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
 
ANALISA RISIKO DENGAN FMEA.pdf
ANALISA RISIKO DENGAN FMEA.pdfANALISA RISIKO DENGAN FMEA.pdf
ANALISA RISIKO DENGAN FMEA.pdf
 
Pedoman Manajemen Risiko dan Audit Mutu Internal.pdf
Pedoman Manajemen Risiko dan Audit Mutu Internal.pdfPedoman Manajemen Risiko dan Audit Mutu Internal.pdf
Pedoman Manajemen Risiko dan Audit Mutu Internal.pdf
 
FMEA_dan_RCA ROOT CAUSE ANALYSIS.pptx
FMEA_dan_RCA ROOT CAUSE ANALYSIS.pptxFMEA_dan_RCA ROOT CAUSE ANALYSIS.pptx
FMEA_dan_RCA ROOT CAUSE ANALYSIS.pptx
 

Recently uploaded

[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careerspmgdscunsri
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptxshofiyan1
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfindustrycok
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxShyLinZumi
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxShyLinZumi
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...disnakerkotamataram
 

Recently uploaded (6)

[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
[InspireHER] Carving Success as Kartini: Strategies in Pursuing Careers
 
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
2. PILIHAN KARIR SESUAI TIPE KEPRIBADIAN.pptx
 
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdfGOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
GOYANGTOTOSITUSLOTONLINEGACORANTIRUNAD.pdf
 
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptxFAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
FAIL REKOD PERSEDIAN MENGAJAR 2024-25_070508.pptx
 
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptxFail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
Fail Pengurusan Kelas Sesi Akademik 2024-2025-By Cikgu Mu_113743.pptx
 
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
PPT Materi Sosiologi Kelas X Bab 4. Proses Sosialisasi dan Pembentukan Keprib...
 

ANALISIS AKAR MASALAH

  • 1. Dr Tedjo WP MM MARS 1. Survior & Pembimbing KARS 2. Anggota Komite Nasional Patient Safety 3. PERSI IKPRS 4. IRSJAM Mutu & Akreditasi
  • 2. BAB V TAHAPAN ANALISIS AKAR MASALAH Didalam JCI edisi keempat menawarkan dua puluh satu langkah RCA yang komprehensif. Buku Pedoman ini menyederhanakan keduapuluh satu langkah tersebut menjadi tujuh tahap yang terdiri dari: • Tahap Pertama: Inisiasi dan perumusan masalah • Tahap Kedua: Penentuan Peristiwa Yang Terjadi • Tahap Ketiga: Penentuan Critical Event • Tahap Keempat: Identifikasi Akar Masalah • Tahap Kelima: Identifikasi Alternatif Penanggulangan Masalah • Tahap Keenam: Uji Coba Penanggulangan Masalah • Tahap Ketujuh: Penetapan Upaya Penanggulangan Masalah
  • 3. Herkutanto GURU BESAR FAKULTAS KEDOKTERAN UI Pendidikan dibidang Hukum • Doktor (S3), Dokter, Spesialis Forensik - Universitas Indonesia • Grad. Dip. Forens.Med. - Monash University, Australia Pendidikan dibidang Kedokteran • Sarjana Hukum (SH) Universitas Indonesia, Fakultas Hukum • Master of Laws (LL.M) La Trobe University, Australia School of Law • Ketua Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan RI, 2012 - 2015 • Ketua Konsil Kedokteran, Konsil Kedokteran Indonesia, 2014 - 2019 Aktifitas dibidang Keprofesian • Clinical Risk Management Training – Royal Children Hospital, Melbourne, Australia • Root Cause Analysis Training – Department of Health, Victoria, Australia
  • 5. Identifikasi risiko “ALUR MANAJEMEN RISIKO” Investigasi & Analisis risiko Evaluasi risiko 48 jam Transfer risiko Kontrol : Mitigasi / Reduksi risiko Incident / Accident / Screening Ya Tidak Kelola risiko or Hindari risiko DECISION ? Eliminasi risiko Grading risiko
  • 6. 1 : Lengkapi laporan ditempat Kejadian 2 : Ka Bgn membuat Grading Awal 4c Investigasi Komprehensif / AAM (RCA) Max : 45 hari (1,5 bln) 4b Investigasi Sederhana 2 minggu 4a Investigasi Sederhana 1 minggu 3b Moderate Feedback bulanan ke Unit terkait (Insiden yg sdh diupdate untuk membuat Trend Analisis Lap Berkala Ke Komite Medik 6 Membuat Materi untuk Pembelajaran 5 Tim Keselamatan Pasien RS •Menganalisa Grading / Regrading Semua unit pelayanan / Instalasi 3a Low 3c High 3d Extreme Reporting Investigasi & Analisa REDESIGN SYSTEM Ka Bgn / Unit Tim ALUR INVESTIGASI INSIDEN
  • 7. 7 MATRIKS GRADING RISIKO Probabilitas Tak Significant 1 MINOR 2 Moderat 3 Mayor 4 Katatrospi k 5 Sangat sering terjadi (Tiap minggu/bulan) 5 Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim Sering terjadi (bbrp kali/tahun) 4 Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim Mungkin terjadi (1 - < 2 tahun/kali) 3 Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim Jarang terjadi (> 2 - < 5 th/kali) 2 Rendah Rendah Modera t Tinggi Ekstrim Sangat jarang terjadi ( > 5 thn/Kali) 1 Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
  • 8. 8 Tindakan sesuai Tingkat & Band Risiko LEVEL/BANDS TINDAKAN EKSTREM (SANGAT TINGGI) Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45 hari, membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai ke Direktur RS HIGH (TINGGI) Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari, kaji dng detail & perlu tindakan segera, serta membutuhkan tindakan top manajemen MODERATE (SEDANG) Risiko sedang dilakukan investigasi sederhana paling lama 2 minggu. Manajer/pimpinan klinis sebaiknnya menilai dampak terhadap bahaya & kelola risiko LOW (RENDAH) Risiko rendah dilakukan investigasi sederhana paling lama 1 minggu diselesaikan dng prosedur rutin
  • 9. CONTOH •Di RS X pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal, kejadian seperti ini pernah terjadi kurang dari 2 tahun yang lalu •Nilai dampak : 5 (katastropik), karena pasien • meninggal •Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena pernah • terjadi kurang 2 tahun yang lalu •Skoring risiko : 5 X 3 = 15 •Warna Bands : Merah (ekstrim) 9
  • 10. LEMBAR KERJA INVESTIGASI SEDERHANA untuk Bands Risiko BIRU / HIJAU Penyebab langsung insiden : Penyebab yang melatarbelakangi / akar masalah insiden : Rekomendasi : Penanggung jawab Tanggal : 1
  • 11. Tindakan yang akan dilakukan : Penanggung jawab : Tanggal : Manager / Kepala Bagian / Kepala Unit Nama : ________________________ Tanggal mulai Investigasi : Tanda tangan : ________________________ Tanggal selesai Investigasi : Manajemen Risiko : Investigasi Lengkap :_________ YA/TIDAK Tanggal :________________ Diperlukan Investigasi lebih lanjut :YA / TIDAK Investigasi setelah Grading ulang : 1
  • 12. CONTOH 1 • Pasien setelah dilakukan fisioterapi penyinaran dengan alat, terjadi luka bakar grade 1 • Fisioterapis adalah tenaga yg baru bekerja 1 bulan • Nilai Dampak = 3, karena cedera sedang • Nilai probilitas = 2, karena kejadian jarang sekali terjadi 2-5 tahun sekali • Skor risiko = 3 X 2 = 6 • Warna bands = hijau investigasi sederhana 1
  • 13. LEMBAR KERJA INVESTIGASI SEDERHANA untuk Bands Risiko BIRU / HIJAU Penyebab langsung insiden : • Peralatan/sarana/prasarana : intensitas berlebihan pada alat tranducer • Petugas : fisioterapi kurang memahami penggunaan alat Penyebab yang melatarbelakangi / akar masalah insiden : •Peralatan/sarana/prasarana : Pemeliharaan alat tidak ada, alat belum di kalibrasi •Manajemen (diklat) : pada waktu masuk sebagai pegawai baru tidak dilakukan orientasi, kredensial dan training Rekomendasi : Penanggung jawab Tanggal : Semua tenaga staf klinis baru harus dilakukan kredensial dan orientasi Secara berakala harus dilakukan diklat penyegaran Bg pelayanan medis dan diklat 10 Juni 2018
  • 14. Tindakan yang akan dilakukan : Penanggung jawab : Tanggal : • Training penggunaan alat bagi fisioterapis baru • Monitoring kinerja profesi Atasan langsung 10 Juni 2018 Manager / Kepala Bagian / Kepala Unit Nama : ________________________ Tanggal mulai Investigasi : Tanda tangan : ________________________ Tanggal selesai Investigasi : Manajemen Risiko : Investigasi Lengkap :_________ YA/TIDAK Tanggal :________________ Diperlukan Investigasi lebih lanjut :YA / TIDAK Investigasi setelah Grading ulang :
  • 15. 1 No. Insiden Jenis Insiden Dampak (D) Probabilitas (P) Skor Risiko (D x P) Bands Rangking Risiko Tindakan Penanggung Jawab 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1-25 L M H E 1. 2. 3. 4. TABEL ASESMEN RISIKO ( Diisi Oleh Unit )
  • 16. RCA untuk Kuning atau Merah
  • 17. • Tahap kesatu sampai dengan kelima dilakukan oleh Tim RCA yang dibentuk oleh pimpinan FASYANKES yang hasil akhirnya adalah teridentifikasinya alternatif penanggulangan masalah agar KTD serupa tidak terjadi dimasa mendatang. Keseluruhan proses RCA hingga teridentifikasinya alternatif penanggulangan masalah tersebut dituangkan dalam suatu laporan RCA kepada pimpinan FASYANKES secara lengkap. Selanjutnya, pada tahap keenam dan tahap ketujuh, berdasarkan laporan RCA tersebut pimpinan FASYANKES memilih upaya penanggulangan masalah yang diusulkan dalam laporan RCA untuk diuji coba dan ditetapkan setelah dilakukan beberapa penyesuaian dengan keadaan. • Dalam setiap tahap terdapat beberapa tujuan dan hasil yang diharapkan dapat dicapai melalui beberapa langkah tertentu. Selain itu terdapat pula beberapa contoh instrumen atau dokumen yang dibutuhkan
  • 18. SUBSTANSI LAPORAN RCA Uraian tentang Didapat dengan teknik 5 Upaya Penanggulangan Risiko Hazard – Barier – Target Analysis 4 Risiko - Akar Masalah Diagram Analisis Kausal 3 Critical Event / Primary Effect / CMP Diagram Analisis Perubahan 2 Investigasi Kejadian / Pemetaan Kejadian Wawancara - Probing 1 Rumusan Masalah Incident Report
  • 19. URUTAN AKTIFITAS PENYUSUNAN LAPORAN RCA Bahan dan Cara Identifikasi Insiden dan ruang lingkupnya Laporan Insiden, Risk Grading Tentukan Tim Penelaah SK Tim RCA, Top Mgt Rumuskan Masalah Laporan Insiden Kumpulkan Informasi Observasi, dokumen, wawancara Pilah dan Petakan Infomasi Time line, Time Person Grid Identifikasi CMP / Critical Event Brain Storming, time line chart Identifikasi Akar Masalah Apollo, 5 why, fish bone Identifikasi Solusi & Rekomendasi Barier Analysis, Change Analysis LAPORAN HASIL RCA
  • 20. 21 STEPS of RCA 1: Organize a Team 2: Define the Problem 3: Study the Problem 4: Determine What Happened 5: Identify Contributing Process Factors 6: Identify Other Contributing Factors 7: Measure—Collect and Assess Data on Proximate and Underlying Causes 8: Design and Implement Immediate Changes 9: Identify Which Systems Are Involved— The Root Causes 10: Prune the List of Root Causes 11: Confirm Root Causes and Consider Their Interrelationships 12: Explore and Identify Risk Reduction Strategies 13: Formulate Improvement Actions 14: Evaluate Proposed Improvement Actions 15: Design Improvements 16: Ensure Acceptability of the Action Plan 17: Implement the Improvement Plan 18: Develop Measures of Effectiveness and Ensure Their Success 19: Evaluate Implementation of Improvement Efforts 20: Take Additional Action 21: Communicate the Results Joint Commission International, Root Cause Analysis in Health Care: Tools and Techniques, 4th Edition, Illinois, 2010
  • 21. Penyederhanaan Pengelompokan Langkah2 RCA sesuai JCI 1: Organize a Team 1 INISIASI & RUMUSKAN MASALAH 2: Define the Problem 3: Study the Problem 4: Determine What Happened 2 TETAPKAN PERISTIWA SENTINEL 5: Identify Contributing Process Factors 6: Identify Other Contributing Factors 7: Measure, Collect, Assess Data on Proximate and Underlying Causes 3 TETAPKAN CRITICAL EVENT / CMP 8: Design and Implement Immediate Changes 9: Identify Which Systems Are Involved—The Root Causes 4 TETAPKAN AKAR MASALAH 10: Prune the List of Root Causes 11: Confirm Root Causes and Consider Their Interrelationships 12: Explore and Identify Risk Reduction Strategies 5 TETAPKAN UPAYA PENANGGULANGAN RISIKO 13: Formulate Improvement Actions 14: Evaluate Proposed Improvement Actions 15: Design Improvements 6 UJI COBA UPAYA PENANGGULANGAN RISIKO 16: Ensure Acceptability of the Action Plan 17: Implement the Improvement Plan 7 UJI COBA UPAYA IMPLEMENTASI UPAYA PENANGGULANGAN RISIKO 18: Develop Measures of Effectiveness and Ensure Their Success 19: Evaluate Implementation of Improvement Efforts 20: Take Additional Action 21: Communicate the Results 21 LANGKAH JCI Edisi 4 7 KELOMPOK LANGKAH JCI Edisi 4 Tetap menggunakan rincian komponen yang sama
  • 22. PENYUSUNAN LAPORAN AWAL RCA 1 Rumusan Masalah 2 Investigasi Kejadian / Pemetaan Kejadian 3 Critical Event / Primary Effect / CMP 4 Risiko - Akar Masalah 5 Penanggulangan Risiko
  • 23. Tahap Pertama: Inisiasi dan Rumuskan Masalah Tujuan dan hasil • Tersusunnya Tim RCA • Terrumuskannya masalah sesuai laporan insiden • Tercapainya pemahaman awal atas masalah untuk persiapan pencarian fakta dilapangan Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam tahap ini dilakukan tiga langkah, yaitu (1) menyusun Tim RCA; (2) merumuskan masalah sesuai laporan insiden; (3) menyiapkan pencarian fakta di lapangan. Langkah 1: Menyusun Tim RCA • Pimpinan FASYANKES menetapkan tim RCA untuk suatu KTD tertentu dengan suatu keputusan tertulis; • Kualifikasi tim tersebut adalah mereka yang telah memahami teknik RCA dan memiliki cara pandang yang luas dalam melihat suatu masalah, serta mampu bekerja dalam kelompok; • Tim RCA yang ditunjuk tersebut berjumlah Tidak lebih dari sembilan orang. Apabila dibituhkan ekspert/ahli di bidang tertentu maka Tim dapat meminta bantuannya kemudian; • Setelah tim terbentuk, pada pertemuan pertama segera menyusun agenda dan strategi pelaksanaan RCA sesuai dengan kondisi FASYANKES.
  • 24. (Masukan: perlu ditambahkan di dalam langkah pembentukan tim RCA mengenai SK pembentukan tim. Diskusi: beberapa RS sudah memiliki SK tetap untuk tim RCA inti, bila butuh tim ad hoc diundang terpisah (tidak ada SK). Di RS pemerintah perlu SK agar proses RCA bisa berjalan. Bagaimana legalitas? Mohon diskusinya. Bila diputuskan ada SK, maka perlu dicantumkan waktu kerja tim yang sudah dibentuk) (Masukan uraian tambahan Membentuk Tim RCA Tim dibentuk secara ad hoc, terdiri dari : (mengacu ke referensi) 1. staf yang berkaitan dengan bidang yang berhubungan dengan kejadian yang tidak diharapkan 2. anggota Tim Keselamatan Pasien RS 3. staf yang memiliki tugas untuk meningkatkan mutu pelayanan. 4. Manajemen rs yang diberi kewenangan untuk memutuskan. 5. staf yang memiliki pengetahuan yang luas mengenai pelayanan kesehatan. 6. Keikutsertaan staf yang terkait langsung dimungkinkan namun harus disesuaikan dengan kejadian tergantung dengan situasi dan kondisi. Selain itu juga dapat diikutsertakan, atau Masukan: Jumlah anggota tim sebaiknya ganjil dan tidak lebih dari 9 (sembilan) orang • Ahli dapat dihadirkan dalam pertemuan tim sewaktu-waktu diperlukan. • Pemimpin atau ketua tim harus merupakan orang yang memiliki pengetahuan, minat dan kemampuan untuk melakukan RCA. Pemimpin berperan sebagai fasilitator yang mampu membangun komunikasi terbuka dan mengaktifkan partisipasi anggota tim.)
  • 25. Langkah 2: merumuskan masalah sesuai laporan insiden JANGAN TERBURU-BURU MENGAMBIL ASUMSI APAPUN! • Terlalu cepat berhenti berproses karena membutuhkan solusi segera, • Kebutuhan untuk mem”blame”, • Mitos keliru tentang “akar masalah”, (Why) ? • Ilusi common sense (akal sehat) dan realitas yang seragam Definisikan masalah & signifikansi. Perumusan masalah yang lengkap mencakup unsur: • WHAT • what dari setiap masalah adalah akibat dari konsekuensi • merupakan suatu efek yang tidak diharapkan terulang (primary effect) • primary effect adalah permulaan dari pertanyaan “mengapa” • dirumuskan dalam pernyataan kata benda + kata kerja (jam berhenti, lengan patah, sistem gagal, dan sebagainya) • WHEN • merupakan waktu relatif dari primary effect • dapat merupakan waktu dalam suatu hari atau suatu titik dari sebuah rentetan penyebab (misalnya, setelah jam dinding jatuh) • WHERE • lokasi relatif dari primary effect • dapat merupakan koordinat dalam sebuah peta atau posisi relatif terhadap suatu hal yang lain (kolam renang di samping lapangan tenis)
  • 26. f. WHO e.. SIGNIFICANCE • nilai relatif dari primary effect yang menimpa pada organisasi • jawaban atas pertanyaan: mengapa kita melakukan penyelesaian masalah • dapat untuk menentukan prioritas kasus yang akan diselesaikan melalui RCA, bila dalam incident report terdapat beberapa sentinel event, dengan memilih kasus mana yang memiliki dampak terbesar pada organisasi / RS. Contoh Rumusan Masalah: Pasien X mengalami kejang setelah disuntik vit C di ruang gawat darurat pada pukul 14.20 wib. Pasien dirawat selama 10 hari, dan peristiwa ini memberikan dampak terhadap reputasi rumah sakit dan pengeluaran dana perawatan ekstra oleh rumah sakit.
  • 27. RUMUSAN MASALAH • WHO pasien wanita 53 th • WHAT kejang • WHERE di ruang gawat darurat • WHEN suatu sore hari • HOW setelah disuntik vit C Pasien wanita 53 th mengalami kejang setelah disuntik vit C di ruang gawat darurat pada suatu sore hari
  • 28. (MASUKAN Merumuskan masalah) • Masalah yang akan dianalisis menggunakan RCA adalah kejadian sentinel atau kejadian yang menyebabkan kematian atau cedera berat atau kasus yang setelah dilakukan grading memerlukan analisis RCA. • Kejadian yang akan dianalisis berfokus kepada kejadian “salah” bukan mengapa kejadian tersebut terjadi. Merumuskan kejadian dengan menggunakan kata tanya: Apa, Siapa, Dimana, Kapan dan Bagaimana. • Kejadian didefinisikan dengan satu-dua kalimat pernyataan yang sederhana. Misal: operasi dilakukan pada area yang salah.)
  • 29. Langkah 3: menyiapkan pencarian fakta di lapangan Pengumpulan Data • Fokus pada upaya pengumpulan data • Mengkaji Rumusan Masalah • Kumpulkan data sepanjang hal-hal terkait dengan apa yang tengah dicari (sesuai rumusan masalah) Tiga Jenis Informasi Utama • Pernyataan saksi dan pengamatan pada mereka yang dekat dengan peristiwa KTD, langsung maupun tak langsung • Bukti-bukti fisik yang terkair dengan KTD atau Nyaris Cedera • Dokumentasikan bukti-bukti
  • 30. Tahap Kedua: Tetapkan Peristiwa Sentinel • Tujuan dan hasil • Diperolehnya fakta-fakta di lapangan melalui wawancara, pengamatan, telaah dokumen • Diperolehnya peta kronologi peristiwa berdasarkan rumusan masalah dan fakta-fakta di lapangan • Langkah-langkah • Langkah 1: Melakukan pencarian fakta di lapangan
  • 31. a. Langkah 1: Melakukan pencarian fakta di lapangan • Kumpulkan data yang relevan: • Proses identifikasi pasien • Jenjang para staf RS • Orientasi dan pelatihan staf • Penilaian kemampuan/pelatihan • Supervisi staf • Komunikasi antar staf • Ketersediaan informasi • Kecukupan dukungan teknologi • Pengelolaan/pemeliharaan peralatan • Lingkungan fisik • Pengendalian farmasi: penyimpanan dan akses • Pelabelan obat pasien • Strategi probing: • WHAT  what else, what if • WHY  why not, what if • WHEN  why that time, who can proof • WHO  why that person, how could that person • HOW  how much, how long
  • 32. b. Langkah 2: Menyusun peta kronologis peristiwa • Bentuk utama komunikasi kita adalah melalui laporan kronologis kejadian (storytelling) • Laporan kronologis terdiri dari 4 elemen yang berhubungan dengan: • Manusia (who) • Benda (what) • Kerangka waktu linier (when) • Tempat (where) • Contoh: Incident report • Hakekat suatu laporan kronologis kejadian adalah suatu: • “urutan kejadian” • dimulai dari suatu “titik tertentu” di masa lampau • Titik tertentu tersebut “disepakati” (arbitrer) dan belum tentu benar • Dapat mengarahkan pembaca laporan pada suatu konsekensi tertentu (dengan statement-statement yang tersirat) • Laporan Kronologis TIDAK menggambarkan hubungan sebab-akibat • Pemetaan kejadian:
  • 33.
  • 35. Tahap Ketiga: Tetapkan Critical Event/Care Management Problems • Tujuan dan hasil Diperolehnya kejadian yang dianggap kritis (critical event). • Langkah-langkah • Langkah 1: Menentukan primary effect (PE): • PE adalah setiap akibat yang ingin kita cegah terjadinya • Penting untuk menentukan arah investigasi • Bukan suatu hal yang bersifat universal (dapat berbeda untuk setiap orang) • Merupakan titik awal untuk bertanya “ why “ • Untuk satu peristiwa bisa terdapat lebih dari satu PE • Dalam setting RCA: • PE disebut sebagai “Critical Event” • Lambang:
  • 36. 7. Dalam setting klinis: PE disebut sebagai CARE MANAGEMENT PROBLEM (CMP) b. Langkah 2: Menentukan PE dengan analisis perubahan:
  • 37. a.Dikembangkan oleh Kepnev Treque (1976) b.Digunakan untuk menganalisis proses yang tidak bekerja sesuai rencana (apa dan mengapa berubah sehingga menimbulkan kejadian/event?) c.Metode sederhana yang dapat membantu membandingkan proses yang berjalan efektif atau gagal. d.Mencari dampak dari perubahan (potential dan aktual)
  • 38. Tahap Keempat: Tetapkan Akar Masalah 1. Tujuan dan hasil Diperolehnya akar penyebab timbulnya masalah. 2. Langkah-langkah a.Langkah 1: Menentukan pasangan dalam hubungan sebab-akibat
  • 39. 1. Tiap akibat mempunyai minimal 2 penyebab dalam bentuk Aksi dan Kondisi. 2. Hubungan sebab akibat fundamental: • Primary effect • Aksi: • penyebab sementara yang membawa kondisi secara bersama sama untuk menimbulkan suatu akibat (action causes) • suatu gerakan atau sesuatu yang aktif • Kondisi: • penyebab yang terdapat sebelum suatu aksi dilakukan • sesuatu dalam keadaan pasif
  • 40. 3. Kondisi majemuk: • Aksi: penyebab yang mudah dilihat karena adanya “gerakan” • Kondisi: • penyebab yang di luar pengetahuan kita • dapat dijumpai beberapa kondisi untuk satu akibat (lihat gambar ) • Sering dibanjiri oleh informasi yang terlalu banyak sehingga tidak sesuai dengan realita • Tidak semua kondisi patut ditindaklanjuti, oleh karena harus sesuai dengan interest investigator • Langkah 2: Menyusun bagan sebab-akibat • Tanyakan “MENGAPA” (why) untuk setiap PE • Rumuskan setiap penyebab ke dalam kategori Aksi dan Kondisi • Hubungkan setiap penyebab dengan kata-kata “disebabkan oleh” • Dukung setiap penyebab dengan bukti-bukti (evidence)
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44. 5. Diagram Tulang Ikan: • Tidak menunjukkan hubungan kausal yang sebenarnya • Hubungan kausal tidak linier • Tidak menggabungkan cara berpikir aksi + kondisi • Hanya sebagai panduan untuk melakukan “root cause” dalam “mengidentifikasi” faktor2 yang perlu dipikirkan
  • 45. 6. Root causes = hazards, misalnya: a) Tidak ada mekanisme/SOP hand over b) Surgical Safety Checklist belum dilaksanakan dengan benar c) Peletakan obat anestesi di laci belum dikelompokkan d) Pemilihan obat tidak dilakukan bersama antara dokter dan farmasi e) Sasaran Keselamatan Pasien (six patient safety goals) belum dilaksanakan dengan benar
  • 46. Tahap Kelima: Tetapkan Upaya Penanggulangan Risiko 1. Tujuan dan hasil Diperolehnya upaya-upaya untuk mencegah agar masalah tidak terjadi lagi. 2.Langkah-langkah • Langkah 1: Melakukan hazard-barrier-target analysis
  • 47. 1.Barrier: penghalang agar adverse event tidak terjadi 2.Instrumen untuk mengidentifikasi barier keselamatan untuk mencegah kejadian yang tak diharapkan 3.Analisis penghalang: a. Penghalang atau kontrol untuk mencegah terjadinya bahaya b. Analisa penghalang didesain untuk mengidentifikasi: i. Penghalang mana yang seharusnya ada untuk mencegah insiden? ii. Mengapa penghalang gagal? iii. Penghalang apa yang dapat digunakan untuk mencegah insiden terulang kembali? 4.Ada 4 tipe penghalang: a. Penghalang fisik b. Penghalang natural c. Penghalang tindakan manusia d. Penghalang administrasi
  • 48. 5. Kapan digunakan? (a)STAND ALONE (b)SETELAH SEMUA CAUSA/AKAR MASALAH DITEMUKAN DARI HASIL INVESTIGASI RCA  Akar penyebab = HAZARD (c)SKALA EFEKTIFITAS (1 – 6) (i)Skala 1: paling tidak efektif (ii)Skala 6: paling efektif
  • 49. Langkah 2: Menformulasi langkah perbaikan
  • 50. Tahap Keenam: Uji Coba Upaya Penanggulangan Risiko • Tujuan dan hasil Diperolehnya upaya yang paling tepat dan mampu laksana untuk menanggulangi risiko. • Langkah-langkah • Langkah 1: Mendesain rencana perbaikan • Langkah 2: Memastikan akseptabilitas rencana perbaikan Tahap Ketujuh: Uji Coba Implementasi Upaya Penanggulangan Risiko • Tujuan dan hasil • Diperolehnya penerapan hasil uji coba lapangan. • Dilakukannya monitoring dan evaluasi. • Langkah-langkah • Langkah 1: Mengimplementasi rencana perbaikan • Langkah 2: Mengembangkan cara pengukuran efektivitas upaya perbaikan • Langkah 3: Mengevaluasi implementasi upaya perbaikan • Langkah 4: Mengambil tindakan tambahan yang diperlukan • Langkah 5: Mengkomunikasikan hasil
  • 51. • RCA wajib dilakukan rumah sakit dan merupakan bagian dari Reporting and Learning System • Hasil akhir kegiatan adalah Laporan RCA kepada Direksi RS dengan komponen tertentu • Penyusunan diagram kausalitas BUKAN linier, tetapi mengikuti logika sehat