3. Profil Perusahaan Organisasi
BlackBerry Limited, sebelumnya dikenal
dengan nama Research In Motion Limited,[3][4]
adalah sebuah perusahaan perangkat
telekomunikasi dan nirkabel asal Kanada yang
dikenal sebagai pengembang produk telepon
pintar dan tablet BlackBerry. Perusahaan ini
berkantor pusat di Waterloo, Ontario, Kanada.
Perusahaan ini didirikan oleh Mike Lazaridis,
yang menjabat sebagai co-CEO bersama Jim
Balsillie sampai 22 Januari 2012. CEO-nya
sekarang adalah Putra irawan.
4. VISI dan MISI
VISI PT.Blackberry
“menjadi perusahaan pengembangan perangkat lunak dan sumber
daya manusia di bidang teknologi informasi yang memberikan
pelayanan terbaik yang dikenal secara internasional.”
MISI PT.Blackberry
“PT. AWAKAMI sebagai perusahaan di bidang teknologi informasi
memberikan produk pengembangan perangkat lunak dan peningkatan
sumber daya manusia berkualitas tinggi kepada pelanggan kami
dengan harga yang pantas serta hasil memuaskan sehingga dapat
memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan perusahaan dimana
hasilnya dapat dinikmati oleh setiap komponen di dalamnya serta
5. Kelemahan dan Kekuatan
Blackberry :
• Kekuatan Blackberry :
Fitur : Memiliki fungsi full backup/recovery yang berfungsi
mempermudah pengguna untuk membackup data-data penting.
• Keamanan
Jika fungsi password diaktifkan, misalnya terjadi pencurian atas
blackberry tersebut, pencuri yang salah memasukan password
akan menghapus seluruh data (wipe) di blackberry yang di curi
tersebut, sehingga data-data penting yang ada tidak mudah
diambil atau dimanfaatkan oleh orang lain.
• Multi media
Fitur BBM (Blackberry Messenger) merupakan fitur unggulan
yang sangat bermanfaat bagi penggunanya.
6. Kelemahan Blackberry :
• Fitur :
Fungsi rekaman native (voice recorder) dinilai jelek oleh banyak kalangan, dimana hanya mampu
merekam dengan durasi 10 menit dan dalam format yang tidak umum (misal: mp3, wav), sementara
software pengganti belum banyak dan hanya VR+ dari shapeservice yang dijual dengan harga yang
cukup mahal.
• Browser
Web browser bawaan Blackberry tidak sempurna menampilkan webpage yang mengandung javascript
dan konten animasi, sehingga harus menggunakan software pihak ketiga , misalnya Mini Opera untuk
mengatasi masalah ini.
• Software
Seluruh software dari pengembang pihak ketiga terinstall bersama didalam memory internal,
sehingga dengan memory internal (RAM) Blackberry yang terbatas, tidak banyak software pihak
ketiga yang dapat diinstall (terutama pada Blackberry tipe lama), walaupun sudah tersedia software
yang dapat memindahkan instalasi software pihak ketiga pada memory card, tetapi pada saat
digunakan program pihak ketiga tetap saja di load di internal memory (RAM).
• Email
Sinkronisasi antara email di Blackberry dan di server, terutama untuk email yang sudah di delete di
Blackberry sering tidak bekerja dengan baik, sehingga sering kali email yang sudah didelete di
Blackberry dan dipurge serta reconsile (dari menu Reconsile), tetap tertarik muncul di mail client
PC/Laptop pengguna.
7. Ada 5 kesalahan BlackBerry yang
menyebabkannya kehilangan
banyak pangsa pasarnya:
• Terlambat menggunakan teknologi layar sentuh.
• Terlalu fokus pada pembuatan produk PlayBook.
• Kesalahan besar ada di tangan CEO BlackBerry,
Mike Lazaridis dan Jim Balsillie.
• Tertundanya peluncuran BlackBerry 10 hingga
tahun 2013.
• Pasaran enterprise yang dulu pernah "memuja-
muja" BlackBerry, beralih ke platform lain.
8. Analisis dari kegagalan dan kemunduran
perusahaan Balckberry dengan menggunakan
Fishbone Diagram :
10. Tentang Perusahaan
PT. Akcaya Pariwara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
percetakan media massa dengan utamanya produk Pontianak Post adalah media cetak
pertama di Kalimantan Barat Kalimantan. Kenaikan permintaan konsumen akan surat
kabar menyebabkan usaha perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen Ini
menjadi kesempatan untuk pengusaha memulai bisnis sejenis, sehingga membutuhkan
perusahaan untuk memperbaiki produksi kertas kualitas.
Kualitas Surat Kabar yang diproduksi oleh PT. Akcaya Pariwara cukup bagus,
tapi dalam proses produksi adalah produk yang rusak masih tersedia. Hal ini karena
Kontrol kualitas proses tidak maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis
dan faktornya menyebabkan produk yang rusak dan mendapatkan solusinya menjaga
dan meningkatkan kualitas koran dengan menggunakan tujuh alat. Tujuh alat meliputi:
diagram alir, lembar cek, histogram, diagram kontrol, grafik Pareto, scatter diagram,
dan diagram sebab dan akibat.
Hasil lembar cek, diperoleh oleh Jenis cacat surat kabar dilanggar warna,
kertasnya rusak, terpotong dan kotor Berdasarkan analisis kontrol bagan p dan c
menunjukkan bahwa prosesnya tidak benar dikendalikan. Ini bisa dilihat di chart
control dimana Masih banyak data outlier. Berdasarkan Pareto Diagram, perbaikan
prioritas yang perlu dilakukan adalah untuk Jenis cacat yang dominan adalah warna
buram (30,94%), kotor (26,45%) dan dipotong (23,28%). Berdasarkan scatter Diagram
menunjukkan korelasi positif antara persentase kecacatan dan jumlah produksi.
11. Analisis permasalahan
PT. Akcaya Pariwara dalam kegiatan produksinya menghasilkan empat jenis
koran yaitu Harian Pontianak Post (koran utama, Pro-Kalbar, Metro, Soccer), Kapuas
Post, Kun Dian Ri Bao dan Metro Pontianak. Wilayah pemasaran produk koran Harian
Pontianak Post meliputi seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat, sedangkan untuk
koran yang lainnya dicetak sesuai pesanan konsumen. Meningkatnya permintaan
konsumen akan koran menyebabkan perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Hal ini menjadi sebuah peluang bagi pelaku usaha untuk memulai usaha
yang sejenis. Semakin berkembangnya usaha yang sejenis mengakibatkan persaingan
semakin ketat, sehingga menuntut PT. Akcaya Pariwara berusaha untuk meningkatkan
kualitas koran produksinya.
12. Berdasarkan survey pendahuluan yang telah dilakukan, kualitas
produk koran yang dihasilkan PT. Akcaya Pariwara sudah cukup baik, akan
tetapi dalam proses produksinya masih banyak terdapat jumlah produk cacat.
Hal ini dikarenakan proses pengendalian kualitas yang kurang maksimal.
Proses pengendalian kualitas hanya dilakukan oleh operator, dengan cara
memeriksa sampel hasil produksi pada setiap koin yang berjumlah 250
eksemplar. Jumlah sampel yang diambil oleh operator dalam tiap koin adalah
sebanyak 3 sampai dengan 5 eksemplar.
Berdasarkan sampel yang diperiksa apabila terdapat cacat, maka
satu koin tersebut akan direject oleh operator. Berdasarkan observasi yang
telah penulis lakukan, ternyata banyak produk yang direject oleh operator,
hal ini tentu akan berakibat pada besarnya biaya produksi yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan. Permasalahan cacat pada produk koran ini
perlu diatasi oleh perusahaan agar kualitas produk koran dapat ditingkatkan.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, peneliti bermaksud
melakukan penelitian untuk mengidentifikasi jenis cacat produk koran serta
penyebab cacat produk koran tersebut, dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas produk. Tindakan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir
kerusakan produk adalah dengan menggunakan alat bantu statistik, salah
satunya dengan menggunakan Seven Tools.
13. Materi penguat
Pengendalian kualitas adalah sangat berguna dalam membuat produk sesuai
dengan spesifikasi sejak dari awal proses hingga akhir proses. Setiap proses
produksi akan selalu ada gangguan yang dapat timbul secara tidak terduga.
Gangguan tidak terduga dari proses ini relatif kecil, biasanya dipandang
sebagai gangguan yang masih dapat diterima atau masih dalam batas toleransi.
Gangguan proses yang relatif besar atau secara kumulatif cukup besar
dikatakan tingkat gangguan yang tidak diterima (Yamit, Z. 2010:202).
Kecacatan pada industri manufacture terkadang disebabkan oleh 6 (enam)
kategori penyebab yaitu Machine (mesin atau teknologi), Method (metode
atau proses), Material (termasuk raw material), Man Power (tenaga kerja),
Measurement (pengukuran), Mother Nature (lingkungan). Apabila terdapat
ketidaksesuaian dari salah satu kategori di atas, maka akan mengakibatkan
proses produksi tidak dalam keadaan terkendali dan produk yang dihasilkan
tidak dapat diterima (Kusnadi, E. 2011).
Maka dari itu berikut analisis basic tools
15. • Gambar 3.2 Histogram Jenis Kecacatan Koran
• Histogram yang telah ditunjukkan pada gambar
diatas, dapat dilihat jumlah produksi selama
pengamatan sebesar 741.250 eksemplar dan
jenis kecacatan yang terjadi antara lain kertas
rusak sebesar 1.838 eksemplar, terpotong
sebesar 2.213, kotor sebanyak 2.515 dan cacat
akibat warna kabur sebanyak 2.941
eksemplar.
17. Hubungan sebab dan akibat yang
mempengaruhinya dikelompokan dalam lima
faktor penyebab. Kelima faktor yang
menyebabkan produk cacat antara lain faktor
manusia, faktor mesin, faktor metode atau cara,
dan faktor material/bahan baku
18. Dari diagram histogram tersebut perusahaan
dapat lebih mengetahui lebih aktualnya jumlah
koran yang mengalami kecacatan. Dengan
kecaacatan tertinggi adalah warna kabur maka
saya sebagai analisator menyarankan
perusahaan agar segera membenahi
permasalahan tersebut karena jika tidak
dibenahi maka kerugian akan perusahaan
meningkat
19. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT.
Akcaya Pariwara, maka dapat dibuat kesimpulan
berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan dan saran-saran
baik bagi perusahaan maupun bagi peneliti lanjutan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh jenisjenis
kerusakan yang terjadi pada koran ProKalbar adalah
warna kabur, kotor, kertas rusak dan terpotong.
2. Berdasarkan hasil analisis diagram sebab akibat,
diketahui bahwa faktor-faktor penyebab kerusakan
atau cacat dalam kegiatan produksi di PT. Akcaya
Pariwara berasal dari faktor manusia/operator, mesin
produksi, metode kerja, dan material/bahan baku itu
sendiri.
20. 3. Usaha-usaha untuk mengatasi terjadinya cacat yang disebabkan oleh faktor-
faktor tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Manusia, diantaranya:
1) Melakukan pengawasan kepada para pekerja dengan lebih rutin.
2) Memberikan pelatihan kepada para pekerja secara berkala.
3) Membuat sistem penilaian kerja yang baru dengan tujuan untuk memotivasi
kinerja para pekerja agar lebih baik.
b. Mesin, diantaranya:
1) Melakukan pengecekan kesiapan mesin sebelum dan sesudah digunakan agar
sesuai standar operasional.
2) Melakukan perawatan mesin secara benar dan berkala, tidak hanya ketika
mesin mengalami kerusakan.
3) Segera mengganti komponen mesin yang rusak sehingga tidak menghambat
proses produksi.
4) Mencari teknisi khusus mesin percetakan dari daerah Kalimantan Barat,
sehingga dapat menghemat biaya dan proses percetakan pun tidak
terhambat. c. Material, diantaranya: 1) Memberikan standar yang baik untuk
setiap bahan baku yang diorder. 2) Melakukan pengontrolan bahan baku
sebelum dilakukannya proses percetakan.