2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menelaah Struktur dan aspek kebahasaan cerita pendek
yang dibaca atau didengar serta
STRUKTUR ASPEK/CIRI
KEBAHASAAN
MENGUNGKAPKAN
GAGASAN DAN
PENGALAMAN
3. Struktur
Cerpen
Penentuan peristiwa, penentuan
gambaran visual latar, dan waktu
kisah. Pengenalan karakter dan
arah menuju komplikasi.
Kisah berlanjut melalui
serangkaian peristiwa tak
terduga
Cerita bergerak seputar konflik
atau masalah yang
memengaruhi latar waktu dan
karakter. Tokoh utama mengarah
ke solusi
Solusi untuk masalah atau
tantangan dicapai berhasil. Cara
pengarang mengakhiri cerita.
Orientasi
(pengenalan)
Rangkaian
Peristiwa
Komplikasi
Resolusi
5. .
Seorang gadis kecil yang tertidur pulas di kamar yang
begitu luas untuk anak kecil seukurannya. Sang mentari mulai
tersenyum menyapa dunia pagi ini ditemani nyanyian burung
terbang kesana kemari. (orientasi)
Sinar mentari menyelinap memasuki jendela kecil
samping tempat tidur. Udara dingin pun ikut menyerang masuk ke
dalam tulang-tulang. “Kiki…..bangun nak, sudah siang dan
saatnya berangkat ke sekolah”, bisik Ibu ke telinganya. (orientasi)
Namun tidak ada balasan dari Kiki, tetapi ibu terus
membangunkan Kiki dan mengajaknya ke kamar mandi.Setelah
mandi dan sarapan, Kiki berangkat ke sekolah diantar ayah.
Sementara ibu tetap di rumah, memang dalam keluarga ini ayah
sebagai kepala keluarga sekaligus tulang punggung keluarga.
Kiki adalah gadis kecil yang selalu ceria, ramah dan tersenyum
kepada siapapun yang ia temui. (rangkaian peristiwa)
6. Disuatu sore
ditemani
hujan rintik-
rintik
Kiki sedang
menunggu ayah
pulang dari kantor.
Rasanya hari ini Kiki
kangen dengan ayah.
Sudah beberapa jam
menunggu di teras
rumah, tapi beliau tak
kunjung datang
“Tak seperti biasanya”,
kata Ibu. Kecemasan
juga tampak di wajah
nya, tetapi Ibu
berusaha
menyembunyikan
kecemasannya.
Kringgggggg…….kringg
ggggg….kringgggggg
bunyi telepon
berdering memecah
keheningan kami.
(rangkaian peristiwa)
7. Diangkat oleh ibu telepon yang berdering
Setelah beberapa lama ibu berbicara dengan
orang yang menelepon tadi, raut pucat diwajah
Ibu tampak semakin jelas.
Diberanikanlah Kiki untuk menanyakan
apa yang terjadi sebenarnya. Tetapi Ibu tak
memjawabnya, Ibu hanya diam membisu, Ibu
hanya diam dan mematung, lalu Ibu
menitihkan air mata . (KOMPLIKASI)
8. ibu menyuruh Kiki masuk ke dalam mobil, lalu
mereka melaju ke depan meninggalkan gerbang rumah.
Mobil yang dikendarai Ibu berhenti di sebuah gedung yang
memiliki halaman luas, rame akan orang-orang.
Ibu membawa Kiki keluar dari mobil kemudian
mereka masuk ke dalam gedung tersebut dan kemudian
bertemu dengan beberapa temah ayah Kiki yang sudah
terlebih dahulu datang. Ibu menitipkan Kiki kepada Om
Seno teman dekat sekaligus teman bisnis ayah, Ibu masuk
ke dalam suatu ruangan yang berada di pojok belakang
bangunan tersebut
9. “
• “Kiki…”, kata pertama yang ia
ucapkan. “Jadi Allah sangat
sayang sama Ayah Kiki, dan
Ayah Kiki diajak pulang ke
rumah Allah”,lanjut Om Seno.
Tampak kebingungan diwajah
Kiki.
10. Om, Seno……Ayah kemana kok dari tadi belum pulang?
Om Seno tahu ayah Kiki dimana?”, tanya Kiki dengan polos
kepada Om Seno. Tampak wajah Om Seno menjadi lebih
pucat dari sebelumnya tadi, keraguan untuk menjawab
pertanyaan Kiki tampak jelas diwajahnya.
11. Pagi harinya di rumah Kiki tak seperti biasanya,
banyak tamu berdatangan baik keluarga,
tetangga, teman, hingga teman kerja ayah di
kantor Kiki belum paham juga apa yang terjadi,
masih mencari keberadaan dimana Ayahnya.
Dan sampai saat ia menemukan Ibunya berada
di ruang tengah rumah bersama Ayah. Namun
Ayah dalam kondisi berbeda, ia tidur, ia diam
dan ia terbungkus oleh kain putih yang menutupi
seluruh tubuhnya
12. Kiki sedikit paham bahwa ia sudah tidak
memiliki ayah. Didekatilah ayah yang berada
ditengah ruangan dan dikelilingi banyak orang,
lalu dipeluknya. (resolusion)
Hari-hari berikutnya suasana rumah
menjadi berbeda. Yang biasanya matahari pagi
terlalu cerah menjadi mendung, yang biasanya
senyum ceria menjadi murung, yang biasanya
berangkat bersama ayah tidak terjadi lagi
13. Setiap saat Ibu selalu berpesan kepada Kiki untuk kembali ke
Kiki yang dulu, yang ceria, baik, ramah, suka tersenyum “Kiki
jangan terus-terusan bersedih, ini sudah jalan yang
ditakdirkan Allah kepada kita. Ayah sudah bahagia di sana,
kita berbuat yang terbaik di dunia ini, biar nanti kita bisa
bertemu ayah dalam keadaan yang bahagia di akherat
nanti”, itu kata-kata Ibu yang selalu ia katakan kepada Kiki
Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti
tahun Kiki mulai menyadari hikmah dari semuanya. Kiki kembali
menjadi anak yang ceria, baik, ramah dan ditambah sifat
mandiri tumbuh dalam dirinya. (resolusion))
14. Contoh Ciri Kebahasaan
Sinar mentari menyelinap memasuki jendela kecil
samping tempat tidur. Udara dingin pun ikut
menyerang masuk ke dalam tulang-tulang.
“Kiki…..bangun nak, sudah siang dan saatnya
berangkat ke sekolah”, bisik Ibu ke telinganya.
Ciri Kata Ganti Orang adalah:
Kiki…..bangun nak, sudah siang dan saatnya
berangkat ke sekolah”, bisik Ibu ke telinganya. (nya
/Dia)
Kata Ganti
Orang
15. Rasanya hari ini Kiki kangen
dengan ayah. Sudah beberapa
jam menunggu di teras
rumah, tapi beliau tak
kunjung datang.
Kata ganti orang: beliau
Kata Ganti
Orang
16. Ciri Kebahasaan
(Bermajas)
Seorang gadis kecil yang tertidur pulas
di kamar yang begitu luas untuk anak
kecil seukurannya. Sang mentari mulai
tersenyum menyapa dunia pagi ini
ditemani nyanyian burung terbang
kesana kemari.
Kalimat yang bermajas adalah….
Sang mentari mulai tersenyum
menyapa dunia pagi ini ditemani
nyanyian burung terbang kesana
kemari. (majas personifikasi)
17. Ciri Kebahasaan
Uraian Deskriptif
ibu menyuruh Kiki masuk ke dalam mobil, lalu
mereka melaju ke depan meninggalkan gerbang
rumah. Mobil yang dikendarai Ibu berhenti di
sebuah gedung yang memiliki halaman luas,
rame akan orang-orang.
18. Ciri Kebahasaan
Retoris
Om, Seno……Ayah kemana kok dari tadi belum pulang?
Om Seno tahu ayah Kiki dimana?”, tanya Kiki dengan
polos kepada Om Seno. Tampak wajah Om Seno menjadi
lebih pucat dari sebelumnya tadi, keraguan untuk
menjawab pertanyaan Kiki tampak jelas diwajahnya.
19. Ciri Kebahasaan (Dialog)
• “Kiki…”, kata pertama yang ia ucapkan. “Jadi Allah
sangat sayang sama Ayah Kiki, dan Ayah Kiki
diajak pulang ke rumah Allah”,lanjut Om Seno.
Tampak kebingungan diwajah Kiki.