2. Permasalahan sosial “Kebut-kebutan di jalan” disekitar kita
Kendaraan pribadi baik roda dua ataupun roda empat merupakan kebutuhan manusia untuk
bepergian jarak jauh. Teknologi kendaraan-pun kian bertambah dengan penambahan mesin
komputer dalam sebuah kendaraan agar kendaraan tersebut dapat bekerja lebih pintar.
Di indonesia jumlah kendaraan pribadi sangatlah banyak dan terus meningkat dari tahun ke
tahun, bahkan anak-anak SD ( Sekolah Dasar ) sudah membawa kendaraan pribadi untuk
pulang pergi ke sekolah ataupun sekedar berjalan-jalan bersama teman. Dengan memberikan
kendaraan pribadi terhadap anak di bawah umur berarti peran orang tua sangatlah penting
untuk menjaga anak-anaknya dalam menggunakan kendaraan pribadinya.
Biasanya anak muda di indonesia sangat terobsesi dengan memodivikasi kendaraan roda dua
agar berjalan lebih cepat, lincah dan gesit, baik itu di jalan raya besar ataupun jalan raya kecil
sehingga di salah gunakan untuk kebut-kebutan di jalan. Hal ini juga di picu dari berbagai
faktor seperti pergaulan, kurangnya perhatian dari orang tua dan lemahnya pengawasan dan
ketegasan aparat kepolisian.
Aksi kebut-kebutan di jalan raya sudah seperti menjadi gaya / tren di kalangan anak muda,
dengan kebut-kebutan tersebut mereka tidak memperdulikan seberapa pentingnya nyawa
mereka selain kemanangan di jalanan yang mereka lakukan.
Sebuah kejadian nyata pada tanggal 11 oktober 2013 sekitar pukul 11:15, di kesepian jalan
terlihat dua sepeda motor tergeletak di jalan dan tiba-tiba beberapa warga keluar dan
berlarian untuk mencari tahu apa yang terjadi. Di tempat kejadian perkara dua pengendara
sepeda motor tergeletak di tengah jalan di sebuah persimpangan perumahan, satu orang
dewasa, satu pengendara lagi seorang anak memakai seragam SD dan SMP dan satu lagi
tidak di ketahui karena menurut saksi mata orang tersebut kabur.
Kurang lebih tidak ada saksi mata yang melihat jelas kejadian, karena hendak akan
melaksanakan ibadah sholat jum’at dan jalan terlihat begitu sepi selain mobil-mobil parkir
dan baru ramai seketika melihat tabrakan tersebut. Namun sebelum terjadi kecalakaan,
mendengar pembicaraan seorang warga bahwa terdengar suara motor melaju cepat kemudian
di susul suara tubrukan yang sangat keras dan terdengar lagi sebuah motor melaju kencang.
Seorang pengendara mengalami patah tulang pada bagian engsel kaki dan seorang anak SMP
berhasil selamat dan hanya sedikit luka pada bagian tangannya namun seorang anak SD
tergeletak di tengah jalan dengan keadaan yang sangat memilukan bagi setiap warga yang
melihat ketika hendak melintas. Anak SD tersebut tidak sadarkan diri dengan luka sobek di
bagian kepala dan darah yang membanjiri di sekitar tubuhnya dengan tangan kanan yang
tertekuk ke belekang seperti patah. Tidak di ketahui apakah anak tersebut meninggal di
tempat atau dalam kondisi kritis
Dengan kejadian tersebut bahwa dengan kebut-kebutan tidaklah membuat seseorang menjadi
terlihat keren di mata masyarakat melainkan mengganggu kenyamanan, ketertiban dan
keselamatan pengendara lainnya dan warga yang berada di sekitar.
3. Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah mulai dari kesadaran pengendara baik roda dua
atau-pun roda empat untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan kesalamatan dirinya serta
orang-orang yang berada di sekitarnya, selain itu peran orang tua juga penting apabila
seorang anak di berikan kendaraan pribadi orang tua-pun harus ketat dalam mengendalikan
pergaulan sang anak agar tidak terjerumus dalam kegiatan kebut-kebutan di jalan dan yang
terakhir adalah peran kepolisian sebagai aparat keamanan dalam menjaga ketertiban
masyarakat sekitar dengan memberi pembinaan dan menjaga jalan-jalan yang rawan untuk di
jadikan aksi kebut-kebutan.