Enterprise 21 project bertujuan untuk meningkatkan efisiensi rantai pasokan Hershey dan mengganti sistem informasi mereka dengan SAP. Namun, integrasi perangkat lunak baru terbukti sangat rumit dan menyebabkan masalah. Hershey belajar bahwa mereka perlu lebih banyak waktu pengujian sebelum peluncuran dan keterlibatan manajemen senior dalam pengambilan keputusan.
2. FAKTA
• Upgrade installasi software SAP / R3 selesai
sesuai jadwal September 2002
• Dilaksanakan dengan anggaran kurang dari yang
diproyeksikan
• Padahal baru saja mengalami kerugian
penjualan $150 juta karena masalah system ERP
sebelumnya
3. PERTANYAAN SOAL
1. Apa tujuan dan detail proyek Enterprise 21?
2. Apa saja masalah utama yang dihadapi Hershey ketika memilih, mengintegrasikan, dan
mengimplementasikan sistem ERP baru mereka?
3. Pelajaran sulit apa yang Hershey pelajari dari seluruh proses ini? Apakah Hershey akhirnya mencapai
tujuan awalnya dengan menerapkan sistem ERP baru ini?
Presentation title 3
4. TUJUAN
Presentation title 5
Enterprise 21 project pada perusahaan Hershey memiliki tujuan:
1. Menetapkan strategi rantai pasokan di semua divisi perusahaan
2. Merampingkan proses bisnis dengan merekayasa ulang semua area fungsi perusahaan
3. Penggunaan efisiensi rantai pasokan baru untuk meningkatkan laba kotor
4. Menjaga pertumbuhan penjualan minimal 3 – 4% per tahun
5. Penghematan $75 – $80 Juta pada akhir tahun 2002 melalui restrukturisasi perusahaan
6. Mengganti aplikasi lama dengan yang baru, untuk mengatasi masalah Y2K.
7. Mengganti kerangka system informasi utama yang lama dengan arsitektur enterprise yang baru.
JAWABAN SOAL NOMOR 1
5. Beberapa kunci permasalahan utama yang dihadapi manajemen Hershey yaitu;
• Hershey mencoba melakukan banyak perubahan dengan sangat cepat.
• Proyek Enterprise 21 menggantikan sistem yang ada dengan tiga perangkat lunak baru secara bersamaan, yaitu ;
• SAP/R3 enterprise application suite
• Manugistics (demand planning and transportation) System
• Siebel System (CRM and sales tools)
• Kompleksitas integrasi SAP dengan perangkat lunak Manugsitics dan Siebel System sangat luar biasa bahkan
dengan konsultan berpengalaman, hingga integrasi dibatalkan.
• Masalah pada saat entri data oleh pekerja pada ERP baru.
• Sistem baru membuat pekerja kesulitan. Ruang penyimpanan tidak tercatat di SAP sehingga menyebabkan
miskomunikasi antara logistik dan IT
• Kurangnya dukungan dan keterlibatan dari manajemen puncak. Saat ada masukan terkait konsultan, manajemen
puncak memilih tidak terlibat dari pengambilan keputusan.
Presentation title 7
JAWABAN SOAL NOMOR 2
PERMASALAHAN
6. LESSON LEARNED
Lesson learned dari permasalahan yang ada pada implementasi ERP baru di perusahaan Hershey adalah
sebagai berikut :
1. Hershey belajar bahwa perlu menggunakan waktu yang cukup dan menggunakan sumber daya untuk
secara lebih dalam melakukan pengujian yang komprehensif sebelum launching, dan tidak terburu-buru.
2. Perlunya top management yang merupakan high-ranking IT executive dan terlibat
dalam membuat keputusan yang tepat terkait implementasi ERP dan tidak serta merta
melepaskan semuanya kepada konsultan.
3. Diperlukan data management yang baik saat implementasi ERP. ERP membutuhkan desain data
yang komprehensif. Hal ini merupakan pembelajaran dari masalah entri data sebelumnya.
Presentation title 9
JAWABAN SOAL NOMOR 3