3. RISK Meansurement
Pengukuran resiko adalah usaha untuk mengetahui besar/kecilnya
resiko yang akan terjadi. Hal ini dilakukan untuk melihat tinggi
rendahnya resiko yang dihadapi perusahaan, kemudian bisa melihat
dampak dari resiko terhadap kinerja perusahaan sekaligus bisa
melakukan prioritisasi resiko, resiko yang mana yang paling relevan.
Pengukuran resiko merupakan tahap lanjutan setelah
pengidentifikasian resiko.
4. MANFAAT PENGUKIRAN RESIKO
Untuk menentukan kepentingan
relatif dari suatu risiko yang dihadapi.
Untuk mendapatkan informasi yang sangat
diperlukan oleh Manajer Risiko dalam upaya
menentukan cara dan kombinasi cara-cara yang
paling dapat diterima/paling baik dalam
penggunaan sarana penanggulangan risiko.
5. DIMENSI YANG HARUS DIUKUR DALAM PENGUKURAN
RESIKO
Frekuensi atau
jumlah kejadian
yang akan terjadi
Tingkat kegawatan
(severity)
atau keparahan dari
kerugian
7. Berdasarkan dimensi frekuensi, ada empat kategori kerugian
Pengukuran frekuensi kerugian adalah untuk mengetahui
berapa kali suatu jenis peril
dapat menimpa suatu jeis objek yang bisa terkena peril
selama suatu jangka waktu
terentu, umumnya satu tahun.
Kerugian yang hampir tidak mungkin terjadi
( almost nill),
Kerugian yang kemungkinan terjadinya kecil
(sligth),
Kerugian yang mungkin (moderate),
Kerugian yang mungkin sekali (definite),
9. Dalam mengukur kegawatan kerugian potensil, ada tiga hal yang perlu diperhatikan
Pengukuran kerugian potensil dari dimensi kegawatan adalah
untuk mengetahui
berapa besarnya nilai kerugian, yang selanjutnya dikaitkan
dengan pengaruhnya
terhadap kondisi perusahaan, terutama kondisi finansialnya.
Probabilitas
kerugian maksimum
dari setiap peril
Kemungkinan kerugian
maksimum dari setip
peril
Keseluruhan
(agregate) kerugian
maksimum setiap
tahunnya
10. Berdasarkan demensi kegawatannya ada empat kategori kerugian potensil
Kemungkinan kerugian maksimum
(maximum possible loss)
Kerugian maksimum yang dapat diduga
(maximum foreseeable loss)
Probabilitas kerugian maksimum
(probable maximum loss)
Kemungkinan kerugian yang wajar (normal
loss expectancy)
11. Pengukuran kerugian baik dari dimensi
frekuensi dan kegawatan berhubungan
dengan kemungkinan (probabilitas) dari
kerugian potensiil tersebut. Untuk
melakukan analisa terhadap kemungkinan
dari suatu kerugian potensiil perlu
memahami prinsip dasar teori probabilitas.
Probabilitas adalah kesempatan atau
kemungkinan terjadinya suatu kejadian/
peristiwa
KONSEP PROBALITAS
12. 1
Konsep “sample space” dan
“event”
Sample Space (Set S) merupakan suatu set dari kejadian tertentu yang diamati.
Misalnya: jumlah kecelakaan mobil di wilayah tertentu selama periode tertentu. Suatu
Set S bisa terdiri dari beberapa segmen (sub set) atau event (Set E). misalnya : jumlah
kecelakaan mobil di atas terdiri dari segmen mobil pribadi & mobil penumpang
umum.
Untuk menghitung secara cermat probabilitas dari kecelakaan mobil tersebut masing
masing Set E perlu diberi bobot. Pembobotan tersebut biasanya didasarkan pada
bukti empiris dari pengalaman masa lalu. Misalnya : untuk mobil pribadi diberi
bobot 2, sedang untuk mobil penumpang umum diberi bobot 1, maka probabilitas dari
kecelakaan mobil tersebut dapat dihitung dengan rumus:
a. bila tanpa bobot : P (E) = E/S
b. bila dengan bobot : P (E) =
Keterangan : P (E) = probabilitas terjadinya event.
E = sub set atau event
S = sample space atau set
W = bobot dari masing-masing event
14. Panafsiran Tentang Probabilitas
2
Compound event
3
Peristiwa
bersyarat
( conditional
outcomes )
4
Peristiwa yang
insklusif
1
Peristiwa yang
saling pilah
( mutually
exclusive event)