Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum merdeka dan target-target implementasinya di tingkat provinsi, kabupaten/kota. Ringkasannya adalah bahwa dokumen tersebut menetapkan target peningkatan pemanfaatan PMM oleh guru dan aktivitas komunitas belajar serta peningkatan hasil AN sekolah IKM di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
2. Jean Piaget
“
“
Tujuan utama pendidikan adalah
untuk menciptakan manusia yang
mampu melakukan hal-hal baru,
bukan sekadar mengulangi apa
yang telah dilakukan generasi lain
— manusia kreatif, berdaya cipta,
dan penemu. sedangkan tujuan
kedua dari pendidikan adalah
membentuk pikiran yang mampu
kritis, dapat memverifikasi, dan
tidak menerima semua yang
ditawarkan
PELAJAR
PANCASILA
Beriman,
bertakwa
kepada
Tuhan Yang
Maha Esa, dan
berakhlak mulia
Mandiri
Bernalar
Kritis
Kreatif
Bergotong
Royong
Berkebinekaan
Global
2
3. 3
Transformasi layanan pendidikan
Belajar menjadi pengalaman yang menyenangkan
Kerjasama antar pemangku kepentingan
Pemangku kepentingan sebagai agen perubahan
Guru sebagai fasilitator yang menginspirasi
Pendekatan berpusat pada siswa, berbasis kebutuhan
individu
Pembelajaran memanfaatkan teknologi
4. KEUNGGULAN KURIKULUM
MERDEKA
1 Lebih Sederhana dan Mendal am
Fokus materi esensial dan
pengembangan kompetensi
peserta didik pada fasenya.
Belajar lebih mendalam,
bermakna, tidak terburu-buru dan
menyenangkan.
5. KEUNGGULAN KURIKULUM
MERDEKA
2 Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program peminatan di
SMA, peserta didik memilih mata pelajaran
sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
Guru: Guru mengajarsesuai tahap capaian
dan perkembangan peserta didik.
Sekolah: memiliki wewenang untuk
mengembangkan dan mengelola kurikulum
dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik
satuan pendidikan dan peserta didik.
6. KEUNGGULAN KURIKULUM
MERDEKA
3Lebih Relevan dan Interaktif
Pembelajaran metode projek memberi
kesempatan lebih luas kepada peserta
didik untuk secara akt I f mengeksplorasi
isu-isu aktual misalnya isu lingkungan,
kesehatan, dan lainnya untuk
mendukung pengembangan karakter
dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
STRUKTUR KURIKULUM
PENDIDIKAN ANAK USÍA DINI (PAUD), PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan
pembelajaran intrakurikuler untuk setiap
mata pelajaran mengacu pada capaian
pembelajaran.
2. Projek penguatan profil pelajar
Pancasila. Kegiatan khusus yang
ditujukan untuk memperkuat upaya
pencapaian profil pelajar Pancasila yang
mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan.
Secara pengelolaan waktu
pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan
dengan menjumlah alokasi jam
pelajaran projek dari semua mata
pelajaran dan jumlah total waktu
pelaksanaan masing-masing projek
tidak harus sama.
Alokasi waktu untuk setiap projek
penguatan profil pelajar Pancasila tidak
harus sama. Satu projek dapat dilakukan
dengan durasi waktu yang lebih panjang
daripada projek yang lain.
11. KARAKTERISTIK KURIKULUM DI SETIAP
JENJANG
PAUD SD SMP SMA SMK SLB
Kegiatan
bermain
sebagai
pendekatan
belajar yang
utama
Penguatan literasi
dini dan penanaman
karakter dapat
melalui kegiatan
bermain-belajar
berbasis bukubacaan
anak
Fase Fondasi untuk
meningkatkan
kesiapan bersekolah
Pembelajaran
berbasis projek
untuk penguatan
profil Pelajar
Pancasila dilakukan
melalui kegiatan
perayaan hari
besar dan perayaan
tradisi lokal
Penguatan kompetensi
yang mendasar dan
pemahaman holistik:
• Untuk memahami
lingkungan sekitar,mata
pelajaran IPA dan IPS
digabungkan sebagai
mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan
Sosial (IPAS)
• Integrasi computational
thinking dalam mata
pelajaran Bahasa
Indonesia, Matematika,
dan IPAS
• Bahasa Inggris
sebagai mata
pelajaran pilihan
Pembelajaran
berbasis projek
untuk penguatan
profil Pelajar
Pancasila dilakukan
minimal2 kali
dalam satu tahun
ajaran
Penyesuaian
dengan
perkembangan
teknologi digital,
mata pelajaran
Informatika
menjadi mata
pelajaran wajib
Panduan untuk guru
Informatika disiapkan
untuk membantu guru-
guru pemula, sehingga
gurumata pelajaran
tidak harus berlatar
belakang pendidikan
informatika
Pembelajaran berbasis
projek untuk
penguatan profil Pelajar
Pancasila dilakukan
minimal 3 kali dalam
satu tahun ajaran
Program
peminatan/
penjurusan tidak
diberlakukan
Di kelas 10 pelajar
menyiapkan diri untuk
menentukan pilihan
mata pelajaran dikelas
11. Mata pelajaran yang
dipelajari serupa
dengan di SMP
Di kelas 11 dan 12 pelajar
mengikuti mata pelajaran dari
Kelompok MapelWajib, dan
memilih mata pelajaran dari
kelompok MIPA, IPS, Bahasa,
dan Keterampilan Vokasi
sesuai minat, bakat, dan
aspirasinya
Pembelajaran berbasis
projek untuk penguatan
profil Pelajar Pancasila
dilakukan minimal 3 kali
dalam satu tahun ajaran,dan
pelajar menulis esai ilmiah
sebagai syarat kelulusan
Dunia kerja dapat terlibat
dalam pengembangan
pembelajaran
Struktur lebih sederhana
dengan dua kelompok mata
pelajaran, yaitu Umum dan
Kejuruan. Persentase kelompok
kejuruan meningkat dari 60% ke
70%
Penerapan
pembelajaran
berbasis projek
dengan
mengintegrasikan
mata pelajaran terkait.
Praktek Kerja Lapangan (PKL)
menjadi mata pelajaran wajib
minimal6 bulan (1 semester).
Pelajar dapat
memilihmata pelajaran
di luar program
keahliannya
Capaian pembelajaran
pendidikan khusus
dibuat hanya untuk
yangmemiliki
hambatan intelektual
Untuk pelajar di SLByang
tidak memiliki hambatan
intelektual, capaian
pembelajarannya sama
dengan sekolah reguler yang
sederajat, dengan
menerapkan prinsip
modifikasikurikulum
Sama dengan pelajar di sekolah
reguler, pelajar diSLB juga
menerapkan pembelajaran
berbasis projek untuk
menguatkan Pelajar Pancasila
dengan mengusung tema yang
sama dengan sekolah reguler,
dengan kedalaman materi dan
aktivitas sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan
pelajar di SLB
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 11
12. TARGET IKM SULSEL
Prosentase guru pelaksana IKM yang
memanfaatkan PMM. Target minimal
90%
Prosentase sekolah yang aktif melakukan
komunitas belajar. Target minimal 50%
Prosentase sekolah IKM yang berada di
level 1 dan 2 meningkat hasil AN nya.
Target minimal 50%.
• Jumlah guru yang memanfaatkan
PMM, dilihat dari hasil unggah karya
nyata * 100%
• Jumlah komunitas belajar di satuan
pendidikan yang bergerak sesuai
dengan data murid, yang minimal
melakukan pertemuan 1 kali dalam
seminggu *100%
• Jumlah SP yg menunjukan peningkatan
di level 1 dan 2 untuk capaian literasi,
numerasi dan karakter dari nilai AN tahun
2023 dikurangi jumlah SP yang berada
di level 1 dan 2 untuk capaian literasi,
numerasi dan karakter dari nilai AN tahun
2022*100%
• Jumlah SP yang menunjukan
peningkatan di level 1 dan 2 untuk
capaian indek pembelajaran dari nilai AN
tahun 2023 dikurangi jumlah SP yang
berada di level 1 dan 2 untuk capaian
indeks pembelajaran dari nilai AN tahun
2022*100%
13. TARGET PROVINSI/ KABUPATEN/ KOTA
PDM-02 Implementasi Kurikulum Merdeka
1. Peningkatan pemanfaatan PMM oleh guru
pelaksana IKM menjadi 90%
2. Peningkatan aktivitas komunitas belajar
intrasekolah berdasarkan permasalahan belajar
pesdik menjadi 50%
3. Peningkatan hasil AN tahun 2024 untuk sekolah IKM, minimal 50% untuk
seluruh satuan pendidikan IKM yang berdasarkan hasil AN 2023 ada pada
level 1 dan 2 untuk capaian literasi, numerasi, karaktek, dan indeks
pembelajaran
No Provinsi Nama Dinas Dinas Baseline Target UPT Keterangan Baseline Target UPT Keterangan
Jumlah sekolah
IKM level 1&2
Target jumlah sekolah
IKM yg meningkat hasil
AN
Target UPT Keterangan
1Prov. Sulawesi Selatan Prov. Sulawesi Selatan Provinsi
0 90% 10% 50% 0 0 50%
2Prov. Sulawesi Selatan Kab. Bantaeng Kab/Kota
52% 90% 10% 50% 0 0 50%
3Prov. Sulawesi Selatan Kab. Barru Kab/Kota
45% 90% 10% 50% 0 0 50%
4Prov. Sulawesi Selatan Kab. Bone Kab/Kota
63% 95% 10% 50% 0 0 50%
5Prov. Sulawesi Selatan Kab. Bulukumba Kab/Kota
41% 90% 10% 50% 0 0 50%
6Prov. Sulawesi Selatan Kab. Enrekang Kab/Kota
31% 90% 10% 50% 0 0 50%
7Prov. Sulawesi Selatan Kab. Gowa Kab/Kota
49% 90% 10% 50% 0 0 50%
8Prov. Sulawesi Selatan Kab. Jeneponto Kab/Kota
53% 95% 10% 50% 0 0 50%
9Prov. Sulawesi Selatan Kab. Kepulauan Selayar Kab/Kota
42% 90% 10% 50% 0 0 50%
10Prov. Sulawesi Selatan Kab. Luwu Kab/Kota
44% 90% 10% 50% 0 0 50%
11Prov. Sulawesi Selatan Kab. Luwu Timur Kab/Kota
46% 90% 10% 50% 0 0 50%
12Prov. Sulawesi Selatan Kab. Luwu Utara Kab/Kota
42% 90% 10% 50% 0 0 50%
13Prov. Sulawesi Selatan Kab. Maros Kab/Kota
78% 95% 10% 50% 0 0 50%
14Prov. Sulawesi Selatan Kab. Pangkajene Kepulauan Kab/Kota
60% 95% 10% 50% 0 0 50%
15Prov. Sulawesi Selatan Kab. Pinrang Kab/Kota
44% 90% 10% 50% 0 0 50%
16Prov. Sulawesi Selatan Kab. Sidenreng Rappang Kab/Kota
57% 95% 10% 50% 0 0 50%
17Prov. Sulawesi Selatan Kab. Sinjai Kab/Kota
58% 95% 10% 50% 0 0 50%
18Prov. Sulawesi Selatan Kab. Soppeng Kab/Kota
84% 100% 10% 50% 0 0 50%
19Prov. Sulawesi Selatan Kab. Takalar Kab/Kota
43% 90% 10% 50% 0 0 50%
20Prov. Sulawesi Selatan Kab. Tana Toraja Kab/Kota
25% 90% 10% 50% 0 0 50%
21Prov. Sulawesi Selatan Kab. Toraja Utara Kab/Kota
35% 90% 10% 50% 0 0 50%
22Prov. Sulawesi Selatan Kab. Wajo Kab/Kota
31% 90% 10% 50% 0 0 50%
23Prov. Sulawesi Selatan Kota Makassar Kab/Kota
22% 90% 10% 50% 0 0 50%
24Prov. Sulawesi Selatan Kota Palopo Kab/Kota
70% 95% 10% 50% 0 0 50%
25Prov. Sulawesi Selatan Kota Parepare Kab/Kota
63% 95% 10% 50% 0 0 50%
x Total 5 3 50%