1. Istilah quantum diambil dari peristilahan ilmu fisika, yakni fisika quantum, sehingga quantum
didefinisikan sebagai “interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya”. Rumus
terkenal dalam fisika quantum adalah E = mc2, artinya energi sama dengan massa kali
kecepatan cahaya kuadrat. Tubuh kita secara fisik adalah materi. Sebagai pebelajar, tujuan
utamanya adalah meraih sebanyak mungkin cahaya (interaksi, hubungan, dan
sebagainya) agar menghasilkan energi cahaya. Jadi, Quantum Learning (QL) adalah
seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur dengan
manfaat menanamkan nilai positif, meningkatkan motivasi, memberikan keterampilan
belajar seumur hidup, menambah kepercayaan diri, dan tercapinya kesuksesan. Sedangkan
Quantum Teaching (QT) merupakan sistem pengajaran yang mengaplikasikan cara-cara baru
untuk memudahkan proses belajar lewat perpaduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian
yang terarah. Quantum Teaching (QT) dimulai di SuperChamp pada anak-anak usia sembilan
sampai dua puluh empat tahun, dimana mereka menginap di tempat itu selama dua belas
hari. Mereka diberi kiat-kiat mencatat, menghafal, membaca cepat, menulis,
berkreativitas, berkomunikasi, dan membina hubungan.
Strategi TANDUR ( Tumbuhkan, Alami, Namai demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan )
merupakan strategi pembelajaran yang dikembangkan dalam model pembelajaran quantum .
Quantum teaching menguraikan cara – cara baru yang memudahkan proses belajar lewat
perpaduan unsur seni dan pencapaian yang terarah, apaun mata pelajaran yang di ajarkan. Dengan
menggunakan metode Quantum teaching dapat menggabungkan keistimewaan – keistimewaan
belajar menuju bentuk perencanaan pengajaran yang akan melejitkan prestasi siswa (
DePorter, 2003: 3 )
Strategi TANDUR dirancang untuk meningkatkan aktivitas siswa dengan pemberian pengalaman
belajar melalui pengamatan, penyelidikan, maupun diskusi atas pemasalahan yang ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman belajar tersebut dikemas dalam skenario pembelajaran
yang menyenangkan. TANDUR adalah kependekan dari Tumbuhkan, Alami, Namai,
Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan yang merupakan kerangka rancangan pembelajaran
quantum learning (DePorter, 2003 : 88 – 93 ). Penjelasan dari masing-masing tahap dalam
TANDUR adalah sebagai berikut:
a. Tumbuhkan
Tumbuhkan, merupakan tahap penumbuhan minat siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan.
Melalui tahap ini guru berusaha mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran. Motivasi
yang kuat membuat siswa lebih tertarik untuk mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran. Tahap
tumbuhkan bisa dilakukan dengan menggali permasalahan yang terkait dengan materi yang akan
dipelajari, menampilkan suatu gambar atau benda nyata, cerita pendek atau video.
Dari tumbuhkan ini bisa di buat tuntunan pertanyaan seperti : Hal apa yang mereka pahami ? Apa
yang mereka setujui ? Apa manfaatnya bagi mereka ? Pada apa mereka berkomitmen ?
b. Alami
2. Alami merupakan tahap saat guru menghadirkan suatu pengalaman yang dapat dimengerti oleh
semua siswa dan memanfaatkan hasrat alami otak untuk menjelajah. Tahap ini memberi
kesempatan siswa untuk mengembangkan pengetahuan awal yang telah dimiliki. Tahap alami bisa
dilakukan dengan mengadakan pengamatan atau praktikum. Pengalaman membuat guru dapat
mengajar lewat pintu belakang untuk memanfaatkan pengetahuan dan keinginan mereka.
c. Namai
Tahap namai merupakan tahap memberikan kata kunci, konsep, model, atau rumus atas
pengalaman yang telah diperoleh siswa. Dalam tahap ini, siswa dengan bantuan guru berusaha
menemukan konsep atas pengalaman yang telah dilewati. Tahap penamaan memacu struktur
kognitif siswa untuk memberikan identitas, menguatkan dan mendefinisikan apa yang dialaminya.
Proses penamaan dibangun dengan pengetahuan awal dan keingintahuan siswa saat itu. Tahap ini
merupakan saat untuk mengajarkan konsep kepada siswa. Pemberian nama setelah pengalaman
akan menjadikan sesuatu lebih bermakna dan berkesan bagi siswa. Untuk membantu penamaan
dapat digunakan gambar, alat bantu, kertas tulis dan poster dinding. Prinsip yang sama membuat
kita mengajarkan kembali informasi kepada siswa kita. Mereka mendapat informasi, tetapi harus
mendapatkan pengalaman untuk benar – benar membuat pengetahuan tersebut berarti.
d. Demonstrasikan
Tahap ini menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan apa yang telah mereka ketahui.
Demonstrasi bisa dilakukan dengan penyajian di depan kelas, permainan, menjawab pertanyaan,
dan menunjukkan hasil pekerjaan. Siswa beri kesempatan untuk membuat kaitan, berlatih, dan
menunjukan apa yang mereka ketahui. Memberi siswa untuk menterjemahkan dan menerapkan
pengetahuan mereka ke dalam pembelajaran yang lain, dan ke dalam kehidupan mereka.
e. Ulangi
Pengulangan akan memperkuat koneksi saraf sehingga menguatkan struktur kognitif siswa.
Semakin sering dilakukan pengulangan, maka pengetahuan akan semakin mendalam. Pengulangan
dapat dilakukan dengan menegaskan kembali pokok materi pelajaran, memberi kesempatan siswa
untuk mengulangi pelajaran dengan teman atau melalui latihan soal.
f. Rayakan
Perayaan merupakan wujud pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi dan perolehan ketrampilan
dan ilmu pengetahuan. Perayaan dapat dilakukan dengan memberikan pujian, tepuk tangan,
bernyanyi bersama atau yang lainnya.
Dari penjelasan di atas dapat di ketahui bahwa dalam pembelajaran biologi, penerapan strategi
TANDUR memerlukan kesediaan guru atau pendidik biologi untuk mengikuti perkembangan-
perkembangan yang terjadi di dalam masyarakat. Hal-hal yang bernuansa biologi tersebut dapat
berupa penyakit, peristiwa alam, informasi baru dan aktual yang terkait dengan materi pelajaran
yang akan diajarkan. Permasalah atau fakta yang diajukan menjadi bahan untuk penyelidikan atau
diskusi siswa.
3. Penerapan strategi TANDUR dalam pembelajaran biologi perlu memperhatikan karakteristik
pelajaran biologi. Biologi selain memiliki produk-produk dalam bentuk fakta, konsep dan teori
juga mengembangkan proses-proses ilmiah. Tahap tumbuhkan, bisa dilakukan dengan
menghadirkan fakta atau permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang ada di sekitar siswa.
Pengalaman belajar bisa diberikan dengan pengamatan, penyelidikan, eksperimen ataupun kajian
pustaka. Demikian halnya dengan bernyanyi bersama, sebagai contoh kegiatan perayaan, akan
lebih tepat bila nyanyian tersebut masih terkait materi pelajaran biologi yang diajarkan, sehingga
selain menyenangkan juga terdapat materi yang bisa dipelajari siswa.
Secara garis besar tindakan yang dilakukan dalam setiap rencana pembelajaran adalah sebagai
berikut.
1. Guru mengawali pembelajaran dengan menghadirkan permasalahan atau fakta yang dekat
dengan kehidupan sehari-hari siswa untuk menumbuhkan motivasi siswa.
2. Berdasarkan permasalahan yang dimunculkan, siswa melakukan penyelidikan, eksperimen
ataupun kajian pustaka dengan panduan LKS yang telah dibuat.
3. Siswa mencoba menginterpretasi hasil penyelidikannya.
4. Pengetahuan yang telah diperoleh, didemonstrasikan oleh siswa dengan mempresentasikan
hasil temuannya di depan kelas.
5. Guru meluruskan dan menguatkan konsep yang dipahami siswa dengan tanya jawab atau
menggunakan bagan dan torso alat ekskresi.