Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi hewan, mulai dari ciri-ciri hewan vertebrata seperti ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Juga dibahas tentang klasifikasi hewan invertebrata seperti porifera, coelentrata, platyhelminthes dan lainnya beserta ciri-cirinya.
2. 3.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda
berdasarkan karakteristik yang diamati.
4.2 Menyajikan hasil pengklasifikasian makhluk hidup dan
benda di lingkungan sekitar berdasarkan karakteristik yang
diamati.
Buku Kemdikbud
Kompetensi Dasar ( Kelas VII)
Cakupan Materi
3.9 Mengelompokkan hewan ke dalam filum berdasarkan lapisan tubuh, rongga
tubuh simetri tubuh, dan reproduksi
4.9 Menyajikan laporan perbandingan kompleksitas lapisan penyusun tubuh
hewan (diploblastik dan triploblastik), simetri tubuh, rongga tubuh, dan
reproduksinya
Kompetensi Dasar
Kurikulum K13
3. Cara pengelompokan atau
penggolongan dan pemberian nama
makhluk hidup berdasarkan
persamaan dan perbedaan ciri-cirinya
Bapak taksonomi Karl Von
Linne lebih dikenal dengan
nama Carolus Linnaeus (1708-
1778)
7. Tubuh hewan vertebrata mempunyai tipe simetri bilateral dan bagian organ
dalam dilindungi oleh rangka dalam atau endoskeleton, khusus bagian otak
yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak (kranium). Bagian terluar tubuh
hewan vertebrata berupa kulit yang tersusun atas epidermis (lapisan luar)
dan dermis (lapisan dalam).
Memiliki syaraf yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang
Bernafas dengan paru-paru kulit dan insang.
Memiliki kelenjar bundar dan endoksin yang menghasilkan hormon pengendali.
Memiliki suhu tubuh yang panas dan tetap (homoiternal) atau bersuhu tubuh
dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal).
Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut hingga ke anus, yang letaknya di
sebelah vertran dan di belakang.
Berkulit epidermis (bagian luar) dan kulit endodermis (bagian dalam).
Alat reproduksi berpasangan, kecuali pada burung.
Ciri-ciri hewan vertebrata
9. Ditutupi oleh sisik dan
memiliki gurat sisi
untuk menentukan arah
dan posisi berenang
Tubuh terdiri atas
Kepala
Rangka tersusun atas
tulang sejati
Tidak ada daun telinga
Mempunyai hati, tetapi lambung hanya merupakan
pembesaran dari usus. Pada usus terdapat katup-katup
spiralis
Memiliki insang yang memiliki operculum dan celah
insang. Gelembung renang terdiri oksigen, CO₂, N₂, dan
berfungsi sebagai alat bantu pernafasan. Pada dipnoi
terdapat pneumatosista yang berfungsi sebagai paru-paru
apabila ikan hidup di lumpur yg mengandung air sedikit
Jantung beruang dua, darah mendapat O₂ dalam filament-
filamen insang
Memiliki pronefron atau ginjal. Pada aghata tidak ada
system portal ginjal
Otak terdiri dari 5 bagian 10 saraf cranial
Hewan betina memiliki sepasang ovarium dan sepasang
oviduk, ovipar, atau vivipara
Ciri Morfologi: Ciri Anatomi:
10. Dapat hidup di air dan di
darat ataupun tempat-
tempat yang lembab
Disebut juga hewan yang
mempunyai tempat hidup
(habitat) di dua alam
Hewan bernafas dengan
paru-paru dan kulit.
Kulit terdiri dari dermis
Tidak memiliki daun telinga
Pencernaan sempurna, berahang juga berkloaka.
Mulut berlidah
Alat pernafasan berupa paru-paru, kulit, dan insang. Pertukaran
gas terjadi pada kulit. Larfa bernafas dengan insang
Jantung beruang tiga, dua serambi dan satu bilik. Peredaran
darah tertutup terdapat arteri karotis, sistemik, dan
pulmokutaneus. Memiliki 3 macam pembuluh balik yaitu vena
kafa, vena porta, dan vena pulmokutanus.
Ginjal tipe mesonefroid dengan saluran kemih urin keluar lewat
kloaka. Kandunga kemih merupakan gelembung tipis di
sebelah sisi ventral kloaka
Otak terbagi menjadi lima bagian dengan 10 saraf cranial.
Memiliki kelenjer endokrin dan kelenjer tiroid.
Telur terbungkus gelatin, di letakkan dalm air, menetas
menjadi larva dan mengalami metamorphosis menjadi katak
dewasa.
Ciri Morfologi: Ciri Anatomi:
11. Kulit kering bersisik dari
zat tanduk karena zat
kertin
Berdarah dingin
(porkoliokonal) yakni yang
suhu tubuhnya dipengaruhi
oleh suhu lingkungan
Alat gerak berupa kaki dan
ekor Tidak memiliki daun
telinga
Memiliki hati, prankeas, gigi, dan lidah
Alat pernafasan paru-paru dengan trakea yang panjang
bercincin kartilago
Memiliki 2 aorta yang membelok ke kiri dan kekanan. Jantung
beruang 4, yaitu 2 serambi, dan 2 bilik tetapi sekat di antara 2
biliki belum sempurna. Memiliki eritrosit yang berinti. Pada
beberapa reptil sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri
tidak sempurna sehingga darah kotor dan darah bersih masih
bisa bercampur.
Memiliki sepasang ginjal yang pipih, terdapat ureter yang
bermuara pada kloaka, meskipun memiliki juga kandungan
kemih
System saraf pusat adalah otak dengan 12 pasang saraf
cranial Alat kopulasi yang dapat di tonjolkan. Telur
bercangkang.
Untuk mengatur suhu tubuhnya, reptil melakukan mekanisme
basking yaitu berjemur di bawah sinarmatahari.
Saluran ekskresi Kelas Reptilia berakhir pada kloaka
Ciri Morfologi:
Ciri Anatomi:
12. Alat penglihatan, alat
pendengaran dan alat
suara sudah berkembang
dengan baik
Berdarah panas
(homoioteral)
Kulit berbulu
Tidak memiliki daun telinga
Memiliki sayap
Mempunyai kelenjer ludah, kelenjer pancreas, dan hati
yang menghasilkan empedu
Bernafas dengan paru-paru yang dihubungkan dengan
kantong-kantong udara yang berhubungan pula dengan
tulang-tulang pipa
Jantung di bungkus oleh selaput pericardium, beruang 4
yaitu 2 atrium, 2 vertikal, dengan sekat bilik sempurna.
Lengkuk aorta satu di sebelah kanan. Hanya memiliki 1
sistem porta
Ginjal bertipe metanefron. Tidak memiliki kanding
kemih. Vena porta ginjal tidak terbagi- bagi menjadi
kapilar-kapilar ginjal
System saraf pusat otak dengan 12 pasang saraf cranial
Hewan jantan belum memiliki penis, hewan betina hanya
mempunyai satu ovarium
Ciri Morfologi:
Ciri Anatomi:
13. Didalam mulut terdapat langit-langit atas yang kersa dan bagian
belakangnya lunak. Kelunjar penjernaannya berupa 4 pasang
kelenjer ludah, hati dan kandungan empedu dan pancreas.
Dengan 2 lobus paru-paru masing-masing di dalam ruang pleura
yang terpisah. Terdapat laring yang beratap epiglottis sebagai
alat suara.
Terdapat 2 buah vena cava anterior kiri dan kanan. Jantung
beruang 4 dengan sekat sempurna. Sel darah merah tidak berinti
Sepasang ginjal bertipe metanefros, bentuk seperti kacang kapri.
Ruang ginjal dengan kantung kemih dihubungkan oleh sepasang
ureter. Urin keluar lewat lubang urogentalis.
System saraf pusat: serebrum dan serebelum relative besar;
terdapat 12 pasang saraf cranial Lubang genital dan anus
terpisah. Hewan jantan mempunyai alat kopulasi berupa penis.
Tetis menghasilkan spermatozoid dan berada dalam saku
skrotum. Ovum sangat kecil.
Umumnya hidup di daratan,
tetapi ada pula yang hidup
di air seperti ikan paus,
lumba-lumba
Berdarah panas
Pada kulit terdapat kelenjar
keringat dan kelenjar
minyak Memiliki daun
telinga
Ciri Morfologi: Ciri Anatomi:
15. Protozoa adalah eukariotik (inti dilindungi membrane inti)
sehingga substansi genetic atau kromosomnya terpisah dengan
sitoplasma karena ada pembatas membran inti (caryotheca).
Bentuk sel umumnya tetap kecuali Rhizopoda.
Protozoa termasuk kategori organisme heterotrof karena
organisme ini tidak bisa menghasilkan makanannya sendiri untuk
bertahan hidup.
Dalam rantai makanan sebagai zooplankton.
Memiliki bentuk tubuh yang berbeda pada tiap fase dalam siklus
hidupnya.
Umumnya berkembang biak dengan membelah diri, ada juga yang
secara konjugasi.
Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu,
bulu getar (cillia) dan bulu cambak (flagel) atau dengan sel itu
sendiri.
Pengambilan nutrisi yaitu dengan holozoik (memakan organisme
hidup lain), saprozoik (memakan organisme yang telah mati),
holofitik atau autotrof (dapat membentuk makanan sendiri
melalui fotosintesis), saprofitik (menyerap zat yang terlarut di
sekitarnya).
Bagian tubuh yang digunakan sebagai alat utama untuk
melakukan pergerakan yakni flagela, silia, pseudopodia.
Bentuk dan ukuran protozoa sangat
beragam. Beberapa berbentuk lonjong
atau membola, ada yang memanjang,
ada pula yang polimorfik (mempunyai
berbagai bentuk morfologi pada tingkat
tingkat yang berbeda dalam daur
hidupnya). Beberapa protozoa
berdiameter sekecil 1 nanometer; yang
lain, seperti Amoeba proteus berukuran
600 nanometer atau lebih. Beberapa
siliata yang umum mencapai ukuran
2.000 nanometer atau 2 mm
16. Memiliki banyak pori pada tubuhnya, ada yang
berbentuk seperti vas bunga, pipih, atau
bercabang
Diplobastik, terdiri dari dua lapisan tubuh, yaitu
ektodermis (luar) dan endodermis (dalam)
Sebagian besar hidup di air laut secara soliter
ataupun berkoloni
Heterotrof dengan memakan bakteri atau
plankton
Tidak memiliki otot dan saraf
Rangka luar tersusun atas spikula dari zat kapur
atau zat kersik
Berbentuk simetri radial
Pencernaan secara intraseluler
Pernafasan secara difusi
Reproduksi aseksual dengan membentuk tunas,
reproduksi seksual dengan hermafrodit
Tubuh porifera memiliki dua lapisan luar
dipisahkan oleh aselular (tidak memiliki
sel) lapisan gel disebut mesohyl (juga
disebut mesenkim). Pada lapisan gel yang
baik spikula (jarum yang mendukung
terbuat dari kalsium karbonat) atau serat
porifera gin (bahan kerangka fleksibel yang
terbuat dari protein). Porifera tidak
memiliki jaringan atau organ.
Porifera yang berbeda membentuk bentuk
yang berbeda, termasuk tabung, kipas,
cangkir, kerucut, gumpalan, tong, dan
remah. Invertebrata ini memiliki berbagai
ukuran dari beberapa milimeter sampai 2
meter.
17. Multiseluler, dan radial simetris (memotong bidang melalui
pusat menciptakan segmen identik, mereka memiliki bagian
atas dan bawah tapi tidak ada sisi)
Memiliki bentuk seperti tabung
Dikelilingi tentakel di sekitar mulut Lapisan tubuh
coelenterata terdri dari jaringan luar (eksoderm), jaringan
dalam (endoderm), serta sistem otot yang membujur dan
menyilang (mesoglea)
Memiliki knidoblast, yaitu sel eksoderm yang berisi racun
yang berduri disebut dengan nematocyt.
Hidup di air tawar, air laut, secara solider (melekat pada
dasar perairan) dan berkoloni.
Memiliki sel penyengat (nematosis)
Merupakan hewan karnivora (memakan invertebrata kecil)
Tidak memiliki organ atau sistem organ
Tidak memiliki otak, namun hanya impuls saraf yang
berjalan melalui tubuh mereka dan dapat mendeteki sinyal di
lingkungannya.
Coelentrata berasal dari kata
coilos (berongga) dan entron
(usus) coelentrata mempunyai
dua macam bentuk yakni
bentuk pasif yang menempel
pada suatu dasar dan tidak
berpindah
18. Tubuh simetris bilateral
Bentuk tubuhnya pipih dan lunak
Tubuh tidak bersegmen kecuali Cestoda
Lapisan tubuh Triploblastik Aselomata
Alat eksresinya menggunakan flame cell
Mempunyai mata
Bersifat Hermafrodit
Tidak mempunyai alat respirasi
Sistem pencernaan melalui
Gastrovaskuler
Sistem saraf adalah Ganglion
Hidup bebas di air tawar dan tempat
lembab
Kata platyhelminthes berasal
dari bahasa Yunani, kata plays
(pipih) dan hemlines (cacing).
Platyhelminthes berate juga
mempunyai pipih. Hewan
golongan ini mempunyai tubuh
simetris bilateral (kedua sisi
sama).
19. Tubuhnya bilateral simetris
Dinding tubuhnya bersifat tripoblastik
Tubuh pendek terlindung cangkokyang tersusun atas zat
kapur yang dihasilkan oleh zat mantel. Struktur kepala
Mollusca semakin berkembang
Alat pencernaan telah berkembang sempurna Kecuali pada
Cephalopoda, peredaran darahnya terbuka jantungnya terdiri
atas bagian dorsal yang dikelilingi pericardium
Pernapasannya dilakukan oleh pulmonum, epidermis, insang
atau mantel
Alat ekskresinya berupa ginjal Reproduksi secara seksual
Sistem syarafnya berupa tiga pasang simpul syaraf
(ganglion) yaitu ganglion serebral, ganglion visceral, dan
ganglion pedal, ketiganya dihubungkan oleh serabut-serabut
syaraf
Alat kelamin umumnya terpisah (dioesus), tetapi ada pula
yang hermaphrodit. Yang berkelamin terpisah,
pembuahannya eksternal
Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus =
lunak) merupakan hewan yang bertubuh
lunak. Tubuh lunaknya dilindungi oleh
cangkang, meskipun ada juga yang tidak
bercangkang. Hewan ini tergolong
triploblastik selomata. Sesuai dengan
namanya, hewan lunak mempunyai tubuh
lunak yang dilindungi oleh cangkang dari
bahan kalsium (kapur) mollusca bersifat
hermoporit, mempunyai sistem pencernaan,
sistem pernapasan, dan sistem pengeluaran.
20. Memiliki tiga lapisan embrional (triploblastik)
Simetri tubuh bilateral pada fase larva dan radial pada fase
dewasa
Terdapat pembagian tubuh anterior dan posterior
Euselomata atau selomata
Tidak memiliki segmen tubuh
Sistem pencernaan sempurna, dengan beberapa jenis yang tidak
memiliki anus
Tidak memiliki sistem peredaran darah
Sistem pernapasan berupa insang kecil atau papulaedan. Ada
juga yang menggunakan kaki ambulakral (kaki tabung), atau
teripang laut
Tidak memiliki sistem ekskresi
Sistem saraf dibentuk oleh saraf cincin, saraf radial dan saraf
jala
Reproduksi secara aseksual (regenerasi) dan seksual.
Pada umumnya memiliki kelamin yang terpisah namun beberapa
jenis bersifat hermaprodit
Penyokong tubuh berupa kerangka dalam (endoskleton), berupa
pelat dan berada dibawah kulit.
Echinodermata (dalam bahasa
yunani, echino = landak, derma =
kulit) adalah kelompok hewan
triopoblastik selomata yang memilki
ciri khas adanya rangka dalam
(endoskeleton) berduri yang
menembus kulit.
21. Arthropoda atau organisme berbuku-buku. Filum Artropoda
memiliki spesies yang paling besar, yaitu 75% dari seluruh hewan
yang ada di seluruh dunia. Arthropoda berasal dari bahasa latin:
Arthra artinya ruas, buku, segmen, dan Podos artinya kaki yang
berarti merupakan hewan dengan kaki beruas, berbuku, atau
bersegmen. Tubuh Arthropoda merupakan simetri bilateral dan
tripoblastik selomata. Filum ini mempunyai Jumlah species yang
paling besar dibandingkan filum-filum lain. Tubuh dan kaki
beruasa-ruas dan simetris bilateral, rangka luar mengandung zat
kimia. Antropoda mempunyai peredaran darah, tetapi darahnya
tidak berwarna, pertumbuhannya lama mengalami metamorfosis
(perubahan bentuk).
23. Pada konsep Amphibi, peserta didik diminta untuk menentukan karakteristik kelompok Amphibi yang
membedakannya dengan kelompok Reptil serta menentukan karakteristik siklus hidup Amphibi.
Mayoritas peserta didik menjawab karakteristik yang membedakan Amphibi dengan Reptil adalah alat
pernapasannya dengan alasan menganggap bahwa Amphibi bernapas menggunakan insang sedangkan
Reptil bernapas menggunakan paru-paru. Lalu pada butir soal konsep Amphibiterkait karakteristik
siklus hidupnya, peserta didik beranggapan bahwa Amphibi dapat hidup di 2 alam.
Miskonsepsi
Konsep yang benar terkait karakteristik kelompok Amphibi yang membedakan dengan Reptil adalah cara
fertilisasinya, cara fertilisasi kelompok Amphibi secara eksternal sedangkankelompok Reptil cara fertilisasi
secara internal (Urry dkk, 2016). Kemudian pada hakikatnya pendapat yang menyatakan bahwa kelompok
Amphibi hidup di 2 alam tidak tepat, konsep yang lebihtepat adalah siklus hidup Amphibi pada fase larva hidup di
air lalu pada fase dewasa hidup di darat (Urry dkk, 2016).
24. Pada konsep lapisan tubuh, sebagian besar peserta didik mengklasifikasikan gurita
dengan ubur-uburberkerabat dekat. Hal tersebut dikarenakan peserta didik
menganggap bahwa bentuk dari kedua hewan tersebut mirip dan sama-sama memiliki
tentakel sehingga peserta didik mendugabahwa kedua hewan tersebut juga memiliki
lapisan tubuh yang sama.
Miskonsepsi
Konsep yang benar terkait lapisantubuh hewan ialah gurita dan cacing tanah berkerabat dekat.
Gurita yang tergolong dalam kelompok Mollusca memiliki ciri (triploblastik) yang berarti memiliki3
lapisan tubuh, begitu juga dengan cacing tanah yang termasuk dalamkelompok Annelida yang memiliki
3 lapisan tubuh. Sehingga kedua hewan tersebutmemiliki hubungan kekerabatan yang dekat jika
berdasarkan lapisantubuhnya (Urry dkk, 2016).
25. Peserta didik yang mengalamimiskonsepsi pada materi inin mayoritas menjawab
bahwa cacing gilig dan cacing pita termasuk dalam kelompok yang sama yakni
filum Platyhelminthes karena warna kedua cacing tersebut mirip.
Miskonsepsi
Konsep yang benar pada soal terkait Platyhelminthes adalah cacing pita dan cacing hati
tergolong dalam kelompok Platyhelminthes. Cacing pita dan cacing hati dapat
dikelompokkan dalam Filum Platyheminthes karena memiliki karakterisitik simetri tubuh
bilateral, tidak memiliki rongga tubuh (aselomata), dan bentuk tubuh pipih dorsoventral
(Puranik & Bhate, 2007).
26. Pada butir soal dengan konsep Arthropoda, peserta didik diminta untuk menentukan
alasan dari contoh hewan yang disajikan (laba-laba, udang, kecoa) diklasifikasikan
dalam takson yang sama. peserta didik menduga bahwa ketiga contoh hewan memiliki
kepala & dada menyatu.
Miskonsepsi
Sedangkan terdapat satu contoh hewan yaitu kecoa yang bagian tubuhnya sudah dibagi menjadi kepala,
dada, dan perut.
Konsep yang tepat pada soal tentang Arthropoda adalah laba-laba, udang, kecoa tergolong dalam takson
yang sama yakni Arthropoda karena mempunyai ciri kaki beruas-ruas. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Puranik &Bhate (2007) yang menyebutkan bahwa kelompok Arthropoda memiliki anggota tubuh
berruas-ruas yang berpasangan, seperti kaki.