Tugas akhir ini menganalisis hubungan antara manajemen piutang dengan tingkat likuiditas pada PT Gitakarya Inovasi Prima-Jakarta. Analisis menunjukkan bahwa perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang berpengaruh signifikan terhadap likuiditas perusahaan. Likuiditas dan perputaran piutang mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Untuk menjaga likuiditas dan perputaran piutang yang stabil, perusahaan perlu meng
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
Slide Tugas Akhir
1. Analisa Manajemen Piutang Terhadap Tingkat LLiikkuuiiddiittaass PPaaddaa
PPTT.. GGiittaakkaarryyaa IInnoovvaassii PPrriimmaa--JJaakkaarrttaa
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program
Diploma Tiga (D.III)
RUSDAH
NIM : 62110071
Jurusan Manajemen Perpajakan
Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika
Jakarta
2014
4. PEMBAHASAN
Sejarah PT Gitakarya Inovasi
Prima
• PT. Gitakarya Inovasi Prima
Adalah perusahaan dagang
yang memasarkan produk
furniture, PT. Gitakarya
Inovasi Prima juga melayani
jasa konstruksi Interior.
• PT. Gitakarya Inovasi Prima
berdiri sejak 20 Februari 2000
Struktur Organisasi PT
Gitakarya Inovasi Prima
8. PEMBAHASAN
• Cara Perhitungan Current Ratio (Rasio Lancar)
Tahun 2011
Current Ratio =
Tahun 2012
Tahun 2013
2.481.654.791 x 100%
= 305%
814.353.541
Current Ratio =
4.798.518.101 x 100%
= 86%
5.589.784.053
Current Ratio =
2.798.359.456 x 100%
= 275%
1.017.670.283
9. • Cara Perhitungan Quick Ratio (Rasio Cepat)
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
PEMBAHASAN
Quick Ratio =
2.481.654.791-188.742.436 x 100%
= 282%
814.353.541
Quick Ratio =
4.798.518.101-309.365.691 x 100%
= 80%
5.589.784.053
Quick Ratio =
2.789.359.456-194.469.241 x 100%
= 256%
1.017.670.282
10. • Cara Perhitungan Cash Ratio (Rasio Kas)
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
PEMBAHASAN
Cash Ratio =
361.502.512 x 100%
= 44%
814.353.541
Cash Ratio =
382.177.804 x 100%
= 7%
5.589.784.053
Cash Ratio =
200.902.105 x 100%
= 20%
1.017.670.283
11. • Cara Perhitungan Cash Ratio (Rasio Kas)
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
PEMBAHASAN
Cash Ratio =
361.502.512 x 100%
= 44%
814.353.541
Cash Ratio =
382.177.804 x 100%
= 7%
5.589.784.053
Cash Ratio =
200.902.105 x 100%
= 20%
1.017.670.283
13. KESIMPULAN
• Berdasarkan tingkat perputaran piutang dari tahun 2011 sampai 2013 PT. Gitakarya Inovasi Prima
mengalami fluktuasi. Kenaikan perputaran piutang terjadi karena adanya kenaikan penjualan kredit dan
para pelanggan pada umumnya memenuhi syarat pembayaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan
sehingga perputaran piutangnya menjadi tinggi, Sedangkan penurunan perputaran piutang terjadi
karena penjualan yang menurun sementara disisi lain jumlah rata-rata piutang naik atau tetap. Naik
turunnya perputaran piutang tidak hanya disebabkan oleh pihak ekstern tetapi dipengaruhi juga oleh
pihak intern, karena apabila manajemen piutang tidak dikelola dengan baik maka perputaran piutang
perusahaan tersebut akan rendah.
• Berdasarkan perhitungan rasio likuiditas yang terdiri dari current ratio, quick ratio, dan cash ratio,
disimpulkan bahwa PT. Gitakarya Inovasi Prima mengalami fluktuasi pada rasio likuiditas. Hal ini
disebabkan oleh jumlah proporsi aktiva lancar dan hutang lancar. Tingkat likuiditas akan naik jika
kenaikan proporsi aktiva lancar lebih besar bila dibandingkan proporsi kenaikan hutang lancar. Dan
sebaliknya penurunan likuiditas disebabkan oleh penurunan aktiva lancar sementara hutang lancar naik
atau tetap. Maka dapat dikatakan tingkat likuiditas pada PT. Gitakarya Inovasi Prima pada tahun 2011
dan tahun 2013 mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi. Hanya di tahun 2012 saja mengalami
penurunan.
• Berdasarkan hasil kesimpulan analisan manajemen piutang dan likuiditas dapat disimpulkan bahwa
perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap likuiditas perusahaan. Hal ini berarti jika perputaran piutang semakin meningkat, maka
terdapat kecenderungan yang dapat meningkatkan tingkat likuiditas perusahaan.
14. SARAN
• Agar perputaran piutang tidak mengalami fluktuasi, maka perusahaan perlu mengambil tindakan
secara internal dan eksternal. Secara internal, perusahaan perlu melakukan pengawasan kepada
bagian penagihan atas sistem dan cara kerjanya. Dan secara eksternalnya, dengan memberikan
sanksi bunga kepada pelanggan yang tidak merealisasikan pembayaran yang telah jatuh tempo dan
menarik barang yang sudah tidak merealisasikan pembayaran. Dan juga dapat memberikan
penawaranan bagi pelanggan yang melakukan pembayaran lebih cepat dengan diberikannya
potongan diskon dari sisa piutang yang tertunggak.
• Apabila tingkat likuiditas suatu perusahaan rendah bisa diartikan bahwa adanya penurunan aktiva
lancar perusahaan, dengan demikian untuk menjaga tingkat likuiditas maka hendaknya perusahaan
menyediakan aktiva lancar yang cukup untuk mengantisipasi adanya pembayaran yang telah jatuh
tempo dan selalu mengawasi manajemen piutang perusahaan.
• Dilihat bahwa adanya sedikit hubungan antara manajemen piutang dengan tingkat likuiditas, maka
sebaiknya dalam menjaga dan meningkatkan likuiditas tidak mengandalkan piutang tetapi dengan
faktor-faktor lain, seperti misalnya kas, persediaan dan aktiva lancar lainnya.