2. Sejarah Munculnya K3
• Pemenuhan kebutuhan hidup ----- Bekerja
• Pada saat bekerja mereka mengalami kecelakaan
dalam bentuk cidera atau luka.
• Pencegahan terulangnya kecelakaan serupa.
• Selama pekerjaan masih dikerjakan secara
perseorangan atau dalam kelompok kecil maka
usaha pencegahan tidaklah terlalu sulit, namun hal
tersebut segera berubah, saat revolusi industri
dimulai.
3. Pra-Sejarah
• Pada zaman batu dan goa (Paleolithikum dan
Neolithikum), manusia membuat kapak dan tombak
yang mudah untuk digunakan serta tidak
membahayakan bagi mereka saat digunakan.
• Desain tombak dan kapak yang mereka buat
umumnya mempunyai bentuk yang lebih besar
proporsinya pada mata kapak atau ujung tombak.
Hal ini adalah untuk menggunakan kapak atau
tombak tersebut tidak memerlukan tenaga yang
besar karena dengan sedikit ayunan momentum
yang dihasilkan cukup besar.
• Desain yang mengecil pada pegangan dimaksudkan
untuk tidak membahayakan bagi pemakai saat
mengayunkan kapak tersebut.
4. Masa Babylonia
• Masyarakat Babylonia sudah mengenal konstruksi dengan
menggunakan batu bata yang dibuat proses pengeringan
oleh sinar matahari. Pada era ini masyarakat sudah bisa
membangunan saluran air dari batu sebagai fasilitas
sanitasi.
• Raja Hamurabi mengatur dalam undang-undang
negaranya tentang hukuman bagi para ahli bangunan
yang membuat bangunan rumah, dan bangunannya
mendatangkan kecelakaan bagi pemilik dan anggota
keluarganya.
5. Masa Mesir Kuno
• Pada masa ini terutama pada masa berkuasanya Fir’aun
banyak sekali dilakukan pekerjaan-pekerjaan raksasa yang
melibatkan banyak orang sebagai tenaga kerja.
• Pada masa Raja Ramses II dilakukan pekerjaan
pembangunan terusan dari editerania ke Laut Merah dan
“temple Rameuseum”. Untuk menjaga agar pekerjaannya
lancar Raja Ramses II menyediakan tabib serta pelayan
untuk menjaga kesehatan para pekerjanya.
6. Masa Yunani Kuno
Pada zaman romawi kuno tokoh yang paling terkenal adalah
Hippocrates. Hippocrates berhasil menemukan adanya
penyakit tetanus pada awak kapal yang ditumpanginya.
7. Masa Romawi
• Para ahli seperti Lecretius, Martial, dan Vritivius mulai
memperkenalkan adanya gangguan kesehatan yang
diakibatkan karena adanya paparan bahan-bahan toksik
dari lingkungan kerja seperti timbal dan sulfur.
• Pada masa pemerintahan Jendral Alexander The Great
sudah dilakukan pelayanan kesehatan bagi angkatan
perang.
8. Masa Abad Pertengahan
• Pada abad pertengahan sudah diberlakukan pembayaran
terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan, sehingga
menyebabkan cacat atau meninggal.
• Masyarakat pekerja sudah mengenal akan bahaya vapour
(uap) di lingkungan kerja sehingga diisyaratkan bagi
pekerja yang bekerja pada lingkungan yang mengandung
vapour (uap) harus menggunakan masker.
9. Masa Abad ke-16
• Salah satu tokoh yang terkenal pada masa ini adalah
“Phillipus Aureolus von Hoheinheim” atau yang kemudian
lebih dikenal dengan sebutan “Paracelsus” mulai
memperkenalkan penyakit-penyakit akibat kerja terutama
yang dialami oleh pekerja tambang.
• Pada era ini seorang ahli yang bernama Agricola dalam
bukunya De Re Metallica bahkan sudah mulai melakukan
upaya pengendalian bahaya timbal di pertambangan
dengan menerapkan prinsip ventilasi.
10. Masa Abad ke-18
• Pada masa ini ada seorang ahli bernama Bernardino Ramazzini
(1664 – 1714) dari Universitas Modena di Italia, menulis dalam
bukunya yang terkenal : Discourse on the diseases of workers,
• Ramazzini melihat bahwa dokter-dokter pada masa itu jarang
yang melihat hubungan antara pekerjaan dan penyakit, sehingga
ada kalimat yang selalu diingat pada saat dia mendiagnosa
seseorang yaitu “What is your occupation?” (apakah pekerjaan
anda ?).
• Ramazzini melihat bahwa ada dua faktor besar yang
menyebabkan penyakit akibat kerja, yaitu:
1. Bahaya yang ada dalam bahan-bahan yang digunakan ketika
bekerja
2. Adanya gerakan-gerakan janggal yang dilakukan oleh para
pekerja ketika bekerja (ergonomic factors).
11. Masa Revolusi Industri
Pada era ini hal-hal yang turut mempengaruhi perkembangan
K3 adalah :
• Penggantian tenaga hewan dengan mesin-mesin seperti
mesin uap yang baru ditemukan sebagai sumber energi.
• Penggunaan mesin-mesin yang menggantikan tenaga
manusia
• Pengenalan metode-metode baru dalam pengolahan bahan
baku (khususnya bidang industri kimia dan logam).
• Pengorganisasian pekerjaan dalam cakupan yang lebih besar
berkembangnya industri yang ditopang oleh penggunaan
mesin-mesin baru.
• Perkembangan teknologi ini menyebabkan mulai muncul
penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pemajanan
karbon dari bahan-bahan sisa pembakaran.
12. Masa Industrialisasi
• Perubahan besar dalam bentuk maupun jenis kecelakaan
dalam industri dimulai setelah berhasilnya revolusi
industri. Setelah pemakaian tenaga uap dan tenaga listrik
dalam proses mekanisasi dan elektrifikasi dikalangan
industri, muncul bentuk-bentuk kecelakaan yang lain.
Dengan penggantian batu bara oleh minyak, maka muncul
sumber-sumber bahaya baru dan mengakibatkan bentuk
kecelakaan telah berubah.
• Perkembangan pembuatan alat pelindung diri, peralatan
keselamatan (safety devices) dan interlock, alat-alat
pengaman lainnya juga turut berkembang.
13. Masa Industrialisasi
• Usaha-usaha yang dilakukan oleh gerakan sosial untuk
perbaikan terhadap masalah kondisi kerja dapat dicapai
dengan diterapkannya Undang-undang tentang
Perawatan Kesehatan dan Moral Pekerja Pabrik pada
tahun 1802.
• Undang-undang tersebut diubah pada tahun 1833
dimana amandemennya menghendaki adanya suatu
instansi pengawasan dari pemerintah.
• Pada tahun 1844 ditambahkan kepada Undang-undang
tersebut kewajiban pengawasan mesin, penyediaan
pengaman dan kewajiban melaporkan kecelakaan kerja
yang terjadi.
14. 11. Era Manajemen dan Manjemen K3
Perkembangan era manajemen modern dimulai sejak tahun1950-an hingga
sekaran. Perkembangan ini dimulai dengan teori Heinrich (1941) yang meneliti
penyebab-penyebab kecelakaan bahwa umumnya (85%) terjadi karena faktor
manusia (unsafe act) dan faktor kondisi kerja yang tidak aman (unsafe
condition).
Pada era ini berkembang sistem automatisasi pada pekerjaan untuk mengatasi
masalah sulitnya melakukan perbaikan terhadap faktor manusia.
15. Berdasarkan perkembangan tersebut serta adanya kasus
kecelakaan reaktor nuklir di Bhopal tahun 1984, akhirnya
pada akhir abad 20 berkembanglah suatu konsep
keterpaduan sistem manajemen K3 yang berorientasi pada
koordinasi dan efisiensi penggunaan sumber daya.
Keterpaduan semua unit-unit kerja seperti safety, health
dan masalah lingkungan dalam suatu sistem manajemen
juga menuntut adanya kualitas yang terjamin baik dari
aspek input proses dan output.
Hal ini ditunjukkan dengan munculnya standar-standar
internasional seperti ISO 9000, ISO 14000 dan ISO 18000.
16. B. Sejarah Munculnya Gerakan K3 di Indonesia
Kemajuan perkembangan K3 yang dicapai di Eropa sangat dirasakan sejak
timbulnya revolusi industri, namun perkembangan K3 sesungguhnya baru
dirasakan beberapa tahun setelah Negara kita merdeka yaitu pada saat
munculnya Undang-Undang Kerja dan Undang-Undang Kecelakaan, yang telah
memuat pokok-pokok tentang K3.
Selanjutnya oleh Departemen Perburuhan pada tahun 1965 didirikan lembaga
Kesehatan Buruh yang kemudian pada tahun 1967 berubah menjadi Lembaga
Keselamatan dan Kesehatan Buruh.
17. Pada tahun 1966 didirikan Lembaga Higiene Perusahaan dan Kesehatan
Kerja di Departemen Tenaga Kerja, dan Dinas Kesehatan Tenaga Kerja di
Departemen Kesehatan.
Organisasi K3 adalah Asosiasi Hiperkes dan Keselamatan Kerja (AHKKI)
yang memiliki cabang diseluruh Provinsi Wilayah NKRI dengan pusat di
Jakarta.
18. Program pendidikan keahlian K3 dilaksanakan baik dalam bentuk
mata kuliah pendidikan formal yang diberikan pada beberapa
jurusan di Perguruan Tinggi, juga diberikan dalam bentuk Informasl
berupa kursus-kursus keahlian bidang K3.
Untuk selanjutnya organisasi Hiperkes (Higiene Perusahaan dan
Kesehatan Kerja) yang ada di Pemerintah dari tahun-ketahun selalu
mengalami perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik hingga
sekarang ini.