Muhammad Abil mengambil alih bisnis peternakan sapi keluarganya dan menjadikannya motivasi utama untuk memulai bisnis Rojokoyo Farm. Dia melihat peluang bisnis di bidang peternakan sapi impor yang jarang dijalankan oleh orang lain. Abil menggunakan strategi pemasaran melalui media sosial untuk memperluas jangkauan bisnisnya.
4. Profil owner
Muhammad Abil Rizaldi atau yang disapa dengan Abil
adalah seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi dengan
Konsentrasi Hubungan Masyarakat UIN Sunan Gunung Djati
Bandung.
Abil merupakan owner dari bisnis dengan nama Rojokoyo
Farm yang merupakan bisnis di bidang peternakan sapi dan
juga kambing. Rojokoyo Farm berlokasi di Jl. Professor
Mohammad Yamin Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota
Bekasi, Jawa Barat.
5. Awal mula usaha
Dia mulai merintis Rojokoyo Farm saat usianya belum menginjak 20
tahun. Bisnis tersebut dimulai dari bisnis yang dibuat oleh orang tua, yakni
bapaknya. Awalnya bisnis tersebut dikelolah oleh bapaknya, namun karena
bapaknya tidak mampu lagi untuk mengelola bisnis tersebut sampai
meninggal dunia, Abil pun melanjutkan bisnis tersebut sendirian.
Filosofi atau nilai inti yang mendorong Abil untuk menjalankan bisnis
ini adalah dirinya menanamkan pemahaman bahwa semua orang pernah
muda, namun tidak semua orang dapat bekerja dan merintis bisnis di
bidang peternakan. Abil juga berpendapat mengenai peluang bisnis bahwa
sebagai anak muda, kita perlu mencari peluang bisnis yang tidak banyak
dilirik oleh orang lain. Visinya adalah karena saya menanamkan pemikiran
bahwa setiap hari kita masyarakat selalu mengkonsumsi daging hewan, Jadi
bisnis ini akan terus berjalan.
6. Tantangan terbesar
Tantangan terbesar yang pernah Abil hadapi selama mengurus Rojokoyo
Farm yakni pada tahun 2019 sampai 2021 Indonesia dilanda dengan kehadiran
virus Covid-19 yang menyebabkan ekonomi saat itu turun drastic karena adanya
kebijakan PPKM.
Tantangan terbesar kedua yang dialami oleh Abil adalah penyakit pada
hewan ternak seperti Lumpy Skin Disease (LDS) atau Penyakit Kulit Berbenjol
merupakan penyakit menular pada hewan ternak sapi dan kerbau yang disebabkan
oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang termasuk dalam famili Poxviridae
yang umumnya menimbulkan penyakit cacar dan sejenisnya pada beragam spesies
hewan.
Selanjutnya tantangan terbesar yang dihadapi oleh Abil dalam mengelolah
Rojokoyo Farm adalah hewan ternak khususnya sapi yang mengalami patah pada
bagian kaki. Adapun cara Abil mengatasi tantangan tersebut adalah dengan
belajar ke peternak lain mengenai cara penyembuhan dan pencegahan penyakit
pada hewan ternak dan jika ada sapi yang mengalami patah pada bagian kaki,
maka sapi tersebut disembelih.
7. Resiko dalam usaha
Dalam mengelolah Rojokoyo Farm, Abil sering kali dihadapkan dengan
resiko dalam bisnis tersebut. Cara yang dia lakukan dalam mengelolah resiko
bisnis adalah apabila sapi ternaknya mengalami patah pada bagian kaki, maka
sapi tersebut segera disembelih untuk meminimalisir kerugian perusahaan.
“Resiko terbesarnya adalah mati dan patah kaki. Cuma kalau hewan ternak mati
itu tidak pernah. Cuma kalau patah kaki pernah dengan bobot yang lumayan
besar. Keputusan yang saya ambil adalah dengan melakukan penyembelihan
untuk meminimalisir kerugian.”
Sedangkan cara Abil dalam melibatkan tim serta memotivasi karyawannya
yakni dia merekrut karyawan yang sudah berpengalaman dalam mengurusi
hewan ternak. Dengan hal tersebut secara tidak langsung para karyawan telah
mengetahui apa tujuan yang harus dicapai sebagai karyawan peternak. Cara yang
dilakukan Abil dalam mengelola keuangan Rojokoyo Farm dan memastikan
keberlanjutan keuangan jangka panjangan adalah dengan membuat divisi di
perusahaan tersebut yakni divisi manajemen pengatur keuangan.
8. strategi
Di era yang serba digital ini, Abil memanfaatkan hal tersebut sebagai
strategi efektif dalam pemasaran hewan ternak di Rojokoyo Farm. Abil
memanfaatkan Instagram, Facebook, WhatsApp dan juga TikTok sebagai
alat untuk pemasaran.
Adapun hal yang membuat produk ternak dari Rojokoyo Farm unik
dan berbeda dari pesaing di indutri yang sama adalah sapi-sapi yang ada di
Rojokoyo Farm seluruhnya adalah sapi impor. Sapi impor memiliki
keunggulan dibandingkan dengan sapi lokal dikarenakan kualitas genetik,
produktivitas, efisiensi, ketersediaan tahun rata, inovasi teknologi dan
diversifikasi genetik yang lebih baik dari sapi lokal.
Keunggulan owner juga dapat ditambahkan dalam kriteria hal yang
unik dan berbeda dengan pesaing di industry yang sama. Hal ini dikarenakan
rata-rata umur owner peternakan berkisar 30 tahun keatas dibandingkan
dengan dirinya yang sudah menjadi owner saat umurnya masih dibawah 20
tahun.
9. Tolak ukur kesuksesan
Tolak ukur kesuksesan Rojokoyo Farm menurut Abil adalah ketika semua
hewan ternak di peternakan Rojokoyo Farm sehat. Sedangkan pencapaian terbesar
yang pernah diarih oleh Abil dalam mengurus Rojokoyo Farm adalah memiliki
sapi dengan ukuran yang sangat besar atau jumbo yang pertumbuhannya mulai
dari kecil sampai besar berada di Rojokoyo Farm.
Indicator kinerja utama yang diperhatikan Abil adalah saat dirinya
bersemangat dalam bekerja. Visi jangka panjang Abil terhadap Rojokoyo Farm
adalah dia salalu optimis bahwa kewirausahaan di bidang peternakan ini terutama
sapi tidak akan tertelan oleh zaman karena setiap hari masyarakat mengkonsumsi
daging baik sebagai lauk pauk maupun hanya sebagai cemilan.
10. Rojokoyo farm
Saran Abil bagi sesorang terutama generasi muda atau Gen Z yang ingin
memulai bisnis adalah “jangan malu serta gengsi untuk membuka bisnis tersebut.
Semangat juga sangat diperlukan agar bisnis tersebut terus bertumbuh”.
Nasihat dan pelajaran berharga dari Abil berikan adalah “jangan malu untuk
mulai terjun dalan dunia kewirausahaan dan jangan mau segala sesuatu secara
instan. Semua membutuhkan proses, keuletan dan juga kesabaran”.
11. kesimpulan
Hal yang melatar belakangi, motivasi, dan peluang merintis
usaha yang dihadapi oleh Muhammad Abil yakni kelurganya
lebih tepanya bapak Abil. Muhammad Abil, sebagai pemilik
Rojokoyo Farm, mengambil alih bisnis keluarganya dan
menjadikan motivasi dari keluarganya sebagai faktor kunci
dalam memulai dan menjalankan bisnis tersebut. Dia juga
menggali peluang bisnis yang tidak banyak dilirik oleh orang
lain, yaitu bisnis peternakan sapi impor.
Pengetahuan dan pelajaran berharga yang dapat diambil dari
pengalaman Abil. Dia menggunakan strategi pemasaran
melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, WhatsApp,
dan TikTok untuk memperluas jangkauan pemasarannya.