Dokumen ini membahas Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) sebagai upaya mengatasi masalah lingkungan hidup. PKLH bertujuan membentuk sikap dan perilaku yang rasional dan bertanggung jawab terhadap isu-isu kependudukan dan lingkungan. PKLH dapat diajarkan di sekolah melalui pendekatan monolitik, di mana mata pelajaran berdiri sendiri, atau pendekatan integratif, di mana mata pelajaran diintegrasikan
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
PKLH Upaya Mengatasi Masalah Lingkungan
1. PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP (PKLH)
SALAH SATU USAHA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Disusun oleh:
1. Islami
2. Sofinoris
3. Yunas Chandra P
4. Novi
5. Dwi Sawitri
4. Pendekatan Monolitik
Pendekatan monolitik adalah pendekatan yang didasarkan pada suatu pemikiran bahwa setiap
mata pelajaran merupakan komponen yang berdiri sendiri dalam kurikulum dan mempunyai tujuan
tertentu dalam kesatuan yang utuh
Keunggulan:
1. Berdiri Sendiri
2. Persiapan lebih mudah
3. Materi lebih sistematis
4. Waktu khusus
5. Evaluasi jelas
Kelemahan:
1. Perlu dibuat silabus
2. Tenaga Pengajar tambahan
3. Menambah bebas studi
5. Pendekatan Integratif
Pendekatan integrative adalah pendekatan yang didasarkan pada suatu pemikiran bahwa suatu
mata kuliah dapat diintegrasikan ke dalam mata kuliah yang sesuai
Pendekatan integrative dapat ditempuh melalui dua cara, yaitu:
1) Membangun unit atau seri bahan kuliah yang disiapkan untuk diintegrasikan dengan mata kuliah yang sesuai.
2) Dengan “core programming” yaitu bertitik tolak dari sebuah program inti dalam suatu mata kuliah tertentu.
Keunggulan:
1. Tidak perlu menambahkan tenaga pengajar
2. Makin banyak jumlah tenaga pengajar yang terlibat.
6. Kelemahan:
1. Perlu penataran bagi para dosen yang mengajar mata kuliah induk sebagai tempat
persemaian integrasi.
2. Mengubah silabus dan alokasi jam kuliah yang telah ada.
3. Timbulnya kesulitan teknis edukatif dalam mengintegrasikan mata kuliah yang akan
diintegrasikan dengan mata kuliah yang menjadi tempat persemaian interasi.
4. Kemungkinan tenggelamnya mata kuliah yang diintegrasikan itu ke dalam mata kuliah induk,
atau sebaiknya.
5. Keterbatasan waktuyang tersedia sangat meragukan tercapainya tujuan.
6. Evaluasi hasil belajar lebih sulit karna adanya dua tujuan yang harus dicapai dalam satu
program mata kuliah.
7. Tidak kemungkinan setiap mahasiswa apat memperoleh semua bahan kuliah yang
diintegrasikan karena tidak setiap mata kuliah dalam suatu akulitas atau jurusan dapat
digunakan sebagai tempat persemaian integrasi.
7. KESIMPULAN
1. Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) mempunyai misi dalam upaya pendewasaan seseorang,
yang dalam hal ini adalah peserta didik agar berperilaku yang rasional dan bertanggung jawab tentang masalah
kependudukan dan lingkungan hidup.
2. Keberhasilan pelaksanaan PKLH ditentukan oleh kejelasan tujuan atau sasaran yang hendak dituju. Secara umum dan
operasional tujuan PKLH adalah membina dan mengembangkan anak didik agar memiliki sikap dan tingkah laku
kependudukan serta dapat mengelola lingkungan hidup secara rasional dan bertanggung jawab dalam rangka
memelihara keseimbangan sistem lingkungan dan penggunaan sumber alam secara bijaksana demi tercapainya
peningkatan kesejahteraan hidup baik secara spiritual maupun materil.
3. Pengajaran Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) khususnya melalui jalur pendidikan formal dapat
ditempuh melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan monolitik dan pendekatan integrative