Laporan tugas akhir ini membahas efektivitas penerapan senam jantung sehat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di UPTD Puskesmas Tanjung Agung selama 3 kali kunjungan. Hasilnya menunjukkan bahwa senam jantung sehat efektif menurunkan tekanan darah pada klien hipertensi.
1. 1
Poltekkes Kemenkes Palembang
LAPORAN TUGAS AKHIR
EFEKTIVITAS PENERAPAN SENAM JANTUNG SEHAT
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA
PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA UPTD
PUSKESMAS TANJUNG AGUNG KECAMATAN
BATURAJA BARAT KABUPATEN
OGAN KOMERING ULU
TAHUN 2021
OLEH :
MAYA DWI UTAMI
(NIM:PO.71.20.2.18.018)
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN 2021
2. 1
Poltekkes Kemenkes Palembang
EFEKTIVITAS PENERAPAN SENAM JANTUNG SEHAT
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA
PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA UPTD
PUSKESMAS TANJUNG AGUNG KECAMATAN
BATURAJA BARAT KABUPATEN
OGAN KOMERING ULU
TAHUN 2021
Diajukan Kepada Poltekkes Kemenkes Palembang Untuk
Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar
Ahli Madya Keperawatan
OLEH :
MAYA DWI UTAMI
(NIM:PO.71.20.2.18.018)
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN 2021
ii
6. 6
oltekkes Kemenkes Palembang
P
Efektivitas Penerapan Senam Jantung Sehat Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung
Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2021
Maya Dwi Utami
Program Studi D3 Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palembang
Jl. Sukabangun 1 Palembang
Email: mayadwiutami@student.poltekkespalembang.ac.id
ABSTRAK
Latar Belakang : Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler)
merupakan masalah kesehatan utama di negara maju maupun negara berkembang.
Hipertensi menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang paling umum dan
paling banyak disandang masyarakat. Hipertensi sekarang jadi masalah utama kita
semua, tidak hanya di Indonesia tapi di dunia, karena hipertensi ini merupakan
salah satu pintu masuk atau faktor risiko penyakit seperti jantung, gagal ginjal,
diabetes, stroke,” (Kemenkes, 2019)
Metode : Penelitian ini adalah penelitian studi kasus yang menggambarkan
penelitian tentang efektivitas penerapan senam jantung sehat terhadap penurunan
tekanan darah pada penderita hipertensi.
Hasil : Didapatkan hasil penelitian bahwa penatalaksanaan untuk mengontrol
tekanan darah pada klien hipertensi bisa dilakukan dengan senam jantung sehat
yang rutin, karena senam jantung sehat bisa membantu menurunkan tekanan
darah.
Kesimpulan : Setelah penulis melaksanakan penerapan Senam Jantung Sehat
pada klien Hipertensi di UPTD Puskesmas Tanjung Agung selama 3 x kunjungan,
maka penulis menyimpulkan bahwa ternyata senam jantung sehat efektif untuk
menurunkan tekanan darah pada klien hipertensi.
.
Kata kunci : Penerapan senam jantung sehat, hipertensi
vi
7. 7
Poltekkes Kemenkes Palembang
The Effectiveness of the Application of Healthy Heart Exercises Against Pressure
Decrease in Patients with Hypertension in the Work Area of the Tanjung Agung
Public Health Center UPTD, West Baturaja District, Ogan Komering Ulu
Regency in 2021
Maya Dwi Utami
D3 Nursing Study Program, Poltekkes Kemenkes Palembang
Jl. Sukabangun 1 Palembang
Email: mayadwiutami@student.poltekkespalembang.ac.id
ABSTRACT
Background: Heart and blood vessel (cardiovascular) disease is a major health
problem in both developed and developing countries. Hypertension is the number
one cause of death in the world every year. Hypertension is one of the most
common cardiovascular diseases and is the most common in the community.
Hypertension is now a major problem for all of us, not only in Indonesia but in the
world, because hypertension is one of the entry points or risk factors for diseases
such as heart disease, kidney failure, diabetes, stroke, "(Ministry of Health, 2019)
Methods: This study is a case study research that describes the research on the
effectiveness of the application of healthy heart exercises to reduce blood pressure
in patients with hypertension.
Results: The results showed that management to control blood pressure in
hypertensive clients can be done with routine healthy heart exercise, because
healthy heart exercise can help lower blood pressure.
Conclusion: After the authors implemented the application of Healthy Heart
Exercise for hypertension clients at the Tanjung Agung Health Center UPTD for 3
visits, the authors concluded that healthy heart exercise was effective in reducing
blood pressure in hypertensive clients.
.
Key words: Application of healthy heart exercise, hypertension
viii
8. Poltekkes Kemenkes Palembang
8
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
‘’Sesungguhnya allah tidak akan merubahsuatu keadaan suatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri’’ (QS.Ar Ra’d :11)
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati, laporan tugas akhir ini kupersembahkan kepada :
Allah Subhanahu wa Ta’ala atas karunia dan Rahmat-Nya serta Junjungan Nabi
Besar Muhammad Shallahu’alaihi wasallam atas perjuangan menegakkan
Ajaran Islam.
Ibunda tercinta ‘SUMIATI ‘’yang selalu senantiasa mendoakan, serta sebagai
seorang motivator pembangkit semangat untuk tetap melakukan terbaik. Jasamu
tidak akan pernah mampu balas, namun semoga allah meridhoiku agar aku
dapat menjadi alasan kebahagiaan kalian dan semoga allah memberikan balasan
setimpal syurga firdaus kepada kalian berdua.
Ayahku tercinta ‘MARGONO yang selalu senantiasa mendoakan, serta sebagai
seorang motivator pembangkit semangat untuk tetap melakukan terbaik. Jasamu
tidak akan pernah mampu balas, namun semoga allah meridhoiku agar aku
dapat menjadi alasan kebahagiaan kalian dan semoga allah memberikan balasan
setimpal syurga firdaus kepada kalian berdua.
Teruntuk mbakku FITRIA DIAN NITAMI dan adek tersayang INDAH ADELLIA
terimakasih telah mendukungku disetiap kondisi, mendukung setiap kegiatanku,
tempat untuk bertukar pikiran dan pendorong agar menjadi lebih dewasa lagi.
Teruntuk dosen pembimbing bapak ASMAWI NAZORI, SKM, M.Kes, selaku
dosen pembimbing akademik
Bapak ‘’H.UMAR HASAN MARTADINATA SKM,M.Kes, selaku pembimbing I
dan Bapak GUNARDI POME, S.Ag, S.Kep, M.Kes, selaku pembimbing II
terimakasih telah membimbing dan memberi support.
Teruntuk sahabatku tersayang anggi amanda, terima kasih sudah selalu ada saat
susah maupun senang, terima kasih atas suport sistem-ku selama 3 tahun ini.
Untuk sahabatku Eci, sepjuk, kiki, della, aisyah yang sudah menjadi support
sistem 24 jam selama di kost-an
Kepada seluruh angkatan XVII terimakasih telah menjadi teman, rekan,berbagi
ilmu pengetahuan sekaligus saudara selama 3 tahun terakhir. Semoga
kebersamaan ini terus berlanjut hingga kita menuju kesuksesan masing-masing.
viii
9. 9
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayahnya berupa
kesehatan, kemudahan, serta kelancaran yang telah diberikan kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Guna
memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan
(Amd.Kep pada Program Studi Keperawatan Baturaja Poltekkes kemenkes
Palembang. Saya menyadari bahwa penyusunan Laporan Tugas Akhir ini atas
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini izinkan saya
mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Muhamad Taswin., S.Si., Apt., MM., M.Kes Selaku Direktur
Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang
2. Ibu Devi Mediarti, S.Pd., S.Kep., M.Kes Selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang
3. Bapak H. Gunardi Pome, S,Ag,, M.Kes Selaku Ketua Prodi Keperawatan
Baturaja dan Pembimbing II Laporan Tugas Akhir
4. Bapak H. Umar Hasan Martadinata, SKM., M.Kes Selaku Pembimbing I
Laporan Tugas Akhir
5. Bapak H. Gunardi Pome, S,Ag,, M.Kes Selaku Dosen pembimbing II
6. Dosen dan Staff Pengajar Program Studi Keperawatan Baturaja
7. Kedua Orang tua, Keluarga dan Teman yang selalu memberikan doa dan
semangat
8. Teman-teman seperjuangan angkatan XVIII
Saya menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini jauh dari kesempurnaan maka
kiranya mohon saran dan masukkan demi perbaikan Laporan Tugas Akhir saya.
Semoga Laporan Tugas Akhir ini berguna bagi diri saya sendiri dan
pengembangan ilmu keperawatan.
Baturaja, Mei 2021
Penulis
ix
Poltekkes Kemenkes Palembang
10. 10
x
Poltekkes Kemenkes Palembang
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...................................... v
ABSTRAK............................................................................................... vi
ABSTRACT............................................................................................ vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................. ix
DAFTAR ISI............................................................................................. x
DAFTAR TABEL................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 4
1. Tujuan Umum............................................................... 4
2. Tujuan Khusus.............................................................. 4
D. Manfaat Penelitian.............................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi .................................................... 7
2. Etiologi ......................................................................... 8
3. Klasifikasi..................................................................... 9
4. Patofisiologi................................................................ 10
5. Pathway Hipertensi..................................................... 12
6. Manifestasi Klinis....................................................... 13
7. Penatalaksanaan.......................................................... 14
8. Pemeriksaan Penunjang.............................................. 16
9. Komplikasi ................................................................. 17
B. Konsep Tekanan Darah
1. Definisi ....................................................................... 18
2. Pengukuran Tekanan Darah........................................ 19
C. Konsep Senam Jantung Sehat
1. Definisi ....................................................................... 20
2. Manfaat Senam Jantung Sehat untuk jantung............. 21
3. Fisiologi senam jantung sehat..................................... 22
4. Gerakan-gerakan senam jantung sehat ....................... 23
D. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian .................................................................. 26
2. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul.......... 28
3. Intervensi .................................................................... 28
4. Implementasi keperawatan ......................................... 29
5. Evaluasi ...................................................................... 30
11. 10
xi
Poltekkes Kemenkes Palembang
E. Kerangka Konsep...........................................................31
BAB III METODE STUDI KASUS
A. Jenis/Desain/Rancangan Studi Kasus...................................32
C. Subjek Studi Kasus ...............................................................32
D. Tempat & Waktu Studi Kasus..............................................32
E. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data...........................33
BAB IV STUDI KASUS
A. Keadaan Umum UPTD Puskesmas Tanjung Agung.........33
B. Hasil Penelitian..................................................................35
BAB V PEMBAHASAN
A. Pembahasan .......................................................................42
B. Keterbatasan Penelitian .....................................................45
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................46
B. Saran..................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
12. 12
Poltekkes Kemenkes Palembang
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Pengelompokan tekanan darah dan hipertensi berdasarkan
pedoman JNC7...................................................................... 9
Tabel 2.2 Perubahan Tekanan darah pada siang dan malam hari. ........ 27
Tabel 2.3. Pengelompokan tekanan darah dan hipertensi berdasarkan
pedoman JNC7...................................................................... 28
Tabel 4.1 Intervensi keperawatan.......................................................... 38
Tabel 4.2 Implementasi Keperawatan................................................... 39
xii
13. 12
Poltekkes Kemenkes Palembang
DAFTRAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar konsultasi pembimbing I
Lampiran 2 Lembar konsultasi pembimbing II
Lampiran 3 Informed consent
Lampiran 4 Jadwal kegiatan
Lampiran 5 Instrumen Studi Kasus
xiii
14. Poltekkes Kemenkes Palembang
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2014 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang, supaya terwujud derajat kesehatan warga masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia)
yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) merupakan
masalah kesehatan utama di negara maju maupun negara berkembang.
Hipertensi menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang paling umum
dan paling banyak disandang masyarakat. Hipertensi sekarang jadi masalah
utama kita semua, tidak hanya di Indonesia tapi di dunia, karena hipertensi ini
merupakan salah satu pintu masuk atau faktor risiko penyakit seperti jantung,
gagal ginjal, diabetes, stroke,” (Kemenkes, 2019)
Dalam statistik kesehatan dunia tahun 2012, World Health Organization
(WHO) melaporkan bahwa hipertensi adalah suatu kondisi berisiko tinggi yang
menyebabkan sekitar 51% dari kematian akibat stroke, dan 45% dari jantung
koroner. Pada tahun 2011, WHO mencatat satu miliar orang di dunia menderita
hipertensi. Dua per tiga diantaranya berada di negara berkembang yang
1
15. 2
Poltekkes Kemenkes Palembang
berpenghasilan rendah dan sedang. Indonesia berada dalam deretan 10 negara
dengan prevalensi hipertensi tertinggi di dunia, bersama Myanmar, India,
Srilanka, Bhutan, Thailand, Nepal, Maldives. Prevalensi hipertensi akan terus
meningkat, dan diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di
dunia terkena serangannya. Dari data Riskesdas tahun 2007 yang
dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan RI, di Indonesia sendiri prevalensi
hipertensi sebesar 31,7%, yang berarti 1 dari 3 orang mengalaminya
(Kemenkes, 2019).
Kasus hipertensi di beberapa Provinsi di Indonesia sudah melebihi rata –
rata nasional, dari 33 Provinsi di Indonesia terdapat 8 Provinsi yang kasus
penderita hipertensi melebihi rata – rata nasional yaitu : Sulawesi Selatan
(27%), Sumaetra Barat (27%), Jawa Barat (26%), Jawa Timur (25%), Sumatra
Utara (24%), Sumatera Selatan (24%), Riau (23%) dan Kalimantan Timur
(22%). Pada tahun 2018 jumlah penderita hipertensi berusia >15 tahun di
Provinsi Sumsel sebanyak 5,572,379 orang. Kota Palembang menyumbang
angka tertinggi sebesar 1,130,254 penderita hipertensi. Sedangkan Kota
Pagaralam menjadi wilayah dengan penderita hipertensi terendah (94,153
orang), dan di Ogan Komering Ulu penderita hipertensi ada 242,708 orang.
Dari jumlah 5,572,379 penderita hipertensi hanya 137,299 penderita yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar (2.5%) (Dinkes sumsel,
2018), sedangkan pada tahun 2019 jumlah penderita hipertensi di kabupaten
Ogan Komering Ulu ada 104,217 dan yang mendapatkan pelayanan kesehatan,
5,017 penderita (Dinkes, 2019)
16. 3
Poltekkes Kemenkes Palembang
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gilang Ardiana,
dkk tentang hubungan tekanan darah dengan dilakukannya latihan fisik senam
jantung mendapatkan hasil yang menerangkan Terdapat perbedaan tekanan
darah sebelum dan sesudah setiap kali mengikuti Senam Jantung Sehat pada
hari ke 1 sampai Senam Jantung Sehat hari ke 4 pada penderita Hipertensi. Dan
Menurut Amiruddin Eso didapatkan dari 10 responden yang melakukan senam
jantung sehat terjadi penurunan tekanan darah pada seluruh responden.
Sedangkan menurut Egeria Dorina selama 3 kali pertemuan dalam 3 minggu
didapatkan bahwa perbedaan tekanan darah pre dan post intervensi senam
jantung sehat.
Dari data Dinkes Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) pada tahun
2018 diketahui bahwa penyakit hipertensi adalah urutan pertama dari sepuluh
penyakit terbanyak dengan jumlah penderita laki-laki sebanyak 4210 orang dan
perempuan sebanyak 12358 (Dinkes, 2018).
Dari data puskesmas Tanjung Agung pada tahun 2019 diketahui bahwa
penyakit hipertensi adalah urutan pertama dari seluruh puskesmas yang ada di
kabupaten OKU dengan jumlah penderita laki-laki sebanyak 517 penderita dan
perempuan sebanyak 794 penderita (Data Puskesmas Tanjung Agung, 2018).
Berdasarkan data-data tersebut, yang menjelaskan pentingnya suatu
aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari guna meningkatkan taraf kesehatan
seseorang, maka penulis tertarik untuk membuat laporan Tugas Akhir dengan
judul “Efektivitas Penerapan Senam Jantung Sehat Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
17. 4
Poltekkes Kemenkes Palembang
Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2021”.
B. Perumusan Masalah
Rumusan Masalah Dalam Penelitian Ini adalah belum diketahuinya
Efektivitas Pengaruh Senam Jantung Sehat Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung
Agung Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun
2021?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk Mengetahui Efektivitas Penerapan Senam Jantung Sehat
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di
Wilayah Kerja UPTD puskesmas Tanjung Agung Kecamatan Baturaja
Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2021.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan Asuhan Keperawatan Pada pasien Hipertensi penulis
mampu:
a. Mengidentifikasi tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum
dilakukanya senam jantung sehat.
b. Mengidentifikasi tekanan darah pada penderita hipertensi setelah
dilakukanya senam jantung sehat.
18. 5
Poltekkes Kemenkes Palembang
c. Untuk mengetahui efektifitas penerapan senam jantung sehat terhadap
penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.
D. Manfaat Penelitian
1. Metodologi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam memperkaya wawasan, masukan dan referensi belajar mengajar
dalam asuhan keperawatan komunitas tentang penerapan senam jantung
sehat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.
2. Keilmuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan
tentang keperawatan dan meningkatkan mutu dan menjadi bahan
informasi penerapan senam jantung sehat terhadap penderita hipertensi
untuk menurunkan tekanan darah.
3. Aplikatif
a. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan, informasi bagaimana cara penerapan
senam jantung sehat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensi.
b. Bagi Prodi Keperawatan Baturaja
Laporan Tugas Akhir yang telah saya susun ini saya harapkan
dapat menjadi salah satu referensi untuk diterapkan dalam proses belajar
mengajar guna meningkatkan kualitas pengetahuan
mahasiswa/mahasiswi Program Studi Keperawatan Baturaja.
19. 6
Poltekkes Kemenkes Palembang
c. Bagi Pengembangan Ilmu Keperawatan
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan serta
menambah referensi terbaru dalam proses belajar mengajar dan menjadi
sumber ilmu pengetahuan bagi mahasiswa secara umum, khususnya
mahasiswa jurusan ilmu kesehatan serta dapat digunakan sebagai bahan
rujukan untuk kelengkapan perpustakaan kampus.
20. Poltekkes Kemenkes Palembang
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Hipertensi
4. Definisi Hipertensi
Hipertensi dapat didefinisikanan sebagai tekanan darah
persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan
diastoliknya diatas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan Tekanan diastolic 90
mmHg. (Brunner & Suddarth,2002)
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik
sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg.
Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi
juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh
darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya. (Sylvia
A.price)
Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung
dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah.
(World Health Organizing) memberikan batasan tekanan darah normal
adalah 140/90 mmHg. Batasan ini tidak membedakan antara usia dan jenis
kelamin. (Marliani, 2007)
Menurut WHO Hipertensi merupakan suatu kondisi ketika
tekanan darah seseorang sama atau melebihi 160 mmHg pada sistolik dan
7
21. 8
Poltekkes Kemenkes Palembang
95 mmHg pada diastolik. Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah
didalam pembuluh (arteri). (Edi Junaedi, 2013)
5. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan :
1. Hipertensi Primer (esensial)
Disebut Juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui
penyebabnya. Faktor yang mempengaruhinya yaitu : genetik,
lingkungan, hiperaktifitas saraf Simpatis sistem renin. Angiotensin
dan peningkatan Na + Ca intraseluler. Faktor-taktor yang
meningkatkan resiko: obesitas, merokok, alkohol dan polisitemia.
2. Hipertensi Sekunder
Penyebab yaitu : penggunaan estrogen, penyakit ginjal,
sindrom cushing dan hipertensi yang berhubungan dengan
kehamilan.
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas :
1. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140
mmHg dan /atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90
mmHg.
2. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari
160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah
terjadinya perubahan- perubahan pada:
22. 9
Poltekkes Kemenkes Palembang
6. Elastisitas dinding aorta menurun
7. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
8. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun
sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah
menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
9. Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini terjadi karena
kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi.
10. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
(Nuranif,Amin Huda dan Kusuma Hardhi. 2015)
3. Klasifikasi
Tabel 2.1
Pengelompokan tekanan darah dan hipertensi berdasarkan
pedoman JNC7
Kategori Tekanan sistolik
(mmHg)
Tekanan diastolic
(mmHg)
Tekanan Darah
Optimal
Normal
Normal tinggi
Di bawah 120
Di bawah 130
130-139
Dibawah 80
Dibawah 85
85-89
Hipertensi
Ringan (stadium 1)
Sedang (stadium 2)
Berat (stadium 3)
140-159
160-179
≥180
90-99
100-109
≥ 100
Hipertensi Sistolik Terisolasi
Stadium 1
Stadium 2
140-159
≥160
Dibawah 90
Dibawah 90
(Dr Anna Palmer, 2002)
23. 10
Poltekkes Kemenkes Palembang
4. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh
darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat
vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah
ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia
simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui
system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut
saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan
dilepaskannya norepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh
darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang
vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitiv terhadap
norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal
tersebut bisa terjadi.
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang
pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal
juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi.
Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan
vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid
lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh
darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal,
24. 11
Poltekkes Kemenkes Palembang
menyebabkan pelepasan rennin. Renin merangsang pembentukan
angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu
vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi
aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi
natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume
intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung mencetuskan keadaan
hipertensi.
Sebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi perubahan
struktural dan fungsional pada system pembuluh perifer
bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada
usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya
elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos
pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan
distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan
arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume
darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup) mengakibatkan
penurunan curang jantung dan peningkatan tahanan perifer. (Brunner
& Suddarth,2002)
26. 13
Poltekkes Kemenkes Palembang
6. Manifestasi Klinis
Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain
tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan
pada retina, seperti perdarahan, eksudat (kumpulan cairan),
penyempitan pembulu darah, dan pada kasus berat edema pupil
(edema pada diskus optikus).
Gejala sampai bertahun-tahun kadang tidak ditampakan pada
individu yang menderita hipertensi. Gejala bila ada menunjukan
adanya kerusakan vaskuler, dengan memanifestasi yang khas sesuai
sistem organ yang di vaskularisasi oleh pembulu darah bersangkutan.
Nokturia (peningkatan urinasi pada malam hari)dan azetoma
(peningkatan nitrogen urea darah (BUN) dan kreatinin) dimanifestasi
oleh perubahan patologis pada ginjal. Stroke atau serangan iskemik
transein yang bermanifestasi sebagai paralysis sementara pada satu
sisi (hemiplegia atau gangguan tajam penglihatan) ditimbulkan oleh
keterlibatan pembulu darah otak. Sebagian besar gejala klinis yang
timbul :
a. Nyeri kepala saat terjaga kadang-kadang disertai mual-muntah,
akibat peningkatan tekanan darah intrakranial.
b. Kerusakan retina akibat hipertensi mengakibatkan penglihatan
kabur
c. Kerusakan susunan saraf pusat mengakibatkan ayunan langkah
yang tidak mantap
27. 14
Poltekkes Kemenkes Palembang
d. Peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus
mengakibatkan nokturia
e. Peningkatan tekanan kapiler mengakibatkan edema dependen dan
pembengkakan (Brunner & Suddarth,2002).
7. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Non farmakologis
Menurut beberapa ahli, pengobatan cara ini sama penting
dengan pengobatan farmakologis, dan bahkan akan menguntungkan
terutama bagi para penderita hipertensi ringan. Pada penderita
hipertensi ringan, pengobatan jenis ini kadang dapat mengendalikan
atau mengontrol tekanan darah sehingga pengobatan secara
farmakologis tidak diperlukan atau sekurangnya ditunda. namun,
pada kondisi ketika obat antihipertensi sangat diperlukan, maka
pengobatan non-farmakologis dapat dijadikan sebagai pelengkap
sehingga menghasilkan efek pengobatan yang lebih baik.
Pembatasan asupan garam dan natrium, serta upaya penurunan
bobot badan merupakan langkah awal dalam pengobatan hipertensi.
di Negara berkembang, konsumsi garam per hari sekitar 150-200
mmol. dengan mengurangi garam menjadi sepertiganya atau
konsumsi sebesar 90-100 mmol perhari, telah dibuktikan cukup
efektif dalam menurunkan tekanan darah dan masih dapat diterima.
cara ini jarang dipakai sebagai pengobatan tunggal. Namun, lebih
sering digunakan sebagai pelengkap dalam pengobatan
28. 15
Poltekkes Kemenkes Palembang
farmakologis. terapi non-farmakologis lainnya adalah berolahraga
secara teratur serta menghindari faktor risiko lainnya, seperti
merokok, serta minum minuman alkohol, stress, dan obesitas.
b. Penataksanaan Farmakologi
Obat-obatan antihipertensi yang sering digunakan dalam pengobatan,
antara lain obat-obatan golongan diuretic, beta bloker, antagonis
kalsium, dan penghambat konversi enzim angiotensin.
1. Diuretika, merupakan golongan antihipertensi yang merangsang
pengeluaran garam dan air. Dengan mengonsumsi diuretika akan
terjadi pengurangan jumlah cairan dalam pembuluh darah dan
menurunkan tekanan pada dinding pembuluh darah.
2. Beta bloker, dapat mengurangi kecepatan jantung dalam
memompa darah dan mengurangi jumlah darah yang dipompa
oleh jantung.
3. ACE-inhibitor, dapat menvegah penyempitan dinding pembuluh
darah sehingga bisa mengurangi tekanan pada pembuluh darah
dan menurunkan tekanan darah.
4. Ca bloker, dapat mengurangi kecepatan jantung dan
merelaksasikan pembuluh darah (Junaedi Edi, dkk, 2013)
29. 16
Poltekkes Kemenkes Palembang
8. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
- Hb/Ht: untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume
cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko
seperti : hipokoagulabilitas, anemia.
- BUN/kreatinin: memberikan informasi tentang perfusi / fungsi
ginjal.
- Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat
diakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
- Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi
ginjal danada DM.
2. CT Scan: Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
3 EKG: Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian
gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung
hipertensi
4. IUP: mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti: Batu ginjal,
perbaikan ginjal
5. Photo dada : Menunjukan destruksi kalsifīkasi pada area katup,
pembesaran jantung. (Huda Nurarif, Amin & Hardhi Kusuma.
2015)
30. 17
Poltekkes Kemenkes Palembang
9. Komplikasi
Beberapa komplikasi atau efek samping dari hipertensi dapat
terjadi, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, kerusakan
pembuluh darah otak,dan gagal ginjal :
a. Penyakit Jantung Koroner
Penyebabnya terjadi pengapuran pada dinding pembuluh darah
jantung. jika aliran darah pada suatu otot jantung benar-benar terhenti
akan timbul gangguan pada ototjantung yang sering disebut sebagai
serangan jantung. serangan ini dapat berakibat fatal
b. Gagal Jantung
Tekanan darah tinggi dapat memaksa otot jantung bekerja lebih
berat untuk memompa darah. kegagalan kerja jantung ini ditandai
dengan gejala sesak napas, napas pendek, serta pembengkakan pada
tungkai dan kaki.
c. Kerusakan Pembuluh Darah Otak
komplikasi hipertensi pada otak, menimbulkan resiko stroke,
apabila tidak diobati resiko terkena stroke 7 kali lebih besar
d. Gagal jantung
tekanan darah tinggi juga menyebabkan kerusakan ginjal, tekanan
darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan system penyaringan di
dalam ginjal akibatnyaginjal tidak mampu membuang zat-zat yang
tidak dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran darah dan terjadi
penumpukan didalam tubuh
31. 18
Poltekkes Kemenkes Palembang
Tingkatan Tekanan Darah pada Orang Dewasa (Junaedi, Edi, 2013).
1. Hipertensi ringan, jika tekanan darah sistolik 140-160 dan diastolic
95-104.
2. Hipertensi sedang, jika tekanan darah sistolik 140-180 dan
diastolic 105-114.
3. Hipertensi berat, jika tekanan darah sistolik lebih dari 160 dan
diastolic lebih dari 115.
e. Lain-lain
Takanan darah tinggi yang tidak terkendali dapat menyebabkan
kerusakan pembuluh darah pada beberapa bagian tubuh, seperti mata
dan tungkai. (Purwati, Salimar, Sri, 1998)
B. Konsep Tekanan Darah
1. Definisi
Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh sistem vaskular
terhadap dinding pembuluh darah atau sistem sirkulasi.
Ketika jantung memompa keseluruh tubuh melalui arteri, memasok
tubuh dan otak dengan oksigen dan nutrisi penting. Bagaimana tekanan
darah berubah sepanjang hari untuk laki-laki dan perempuan
Tabel 2.2
Perubahan Tekanan darah pada siang dan malam hari
Tekanan yang lebih rendah terjadi Tekanan yang lebih tinggi terjadi
Malam hari Pada siang hari
Ketika anda sedang bersantai Olahraga atau kelelahan
Ketika anda tidur Merokok
Ketika anda mendengar music
yang tenang
Cemas, stress, atau bersemangat
Udara dingin
Tabel 2.3
Tingkatan tekanan darah pada orang dewasa
32. 19
Poltekkes Kemenkes Palembang
2. Pengukuran Tekanan Darah
a. Manset dililitkan dilengan atas dan di pompa oleh dokter atau perawat
untuk menghentikan aliran darahnya selama beberapa saat. Akibatnya,
denyutan anda tidak dapat lagi di dengarkan melalui stetoskop yang
diletakkan pada lengan anda.
b. Ketika tekanan manset sedikit demi sedikit dilepaskan, aliran darah
kembali berjalan dan dokter atau perawat mendengar bunyi detakan
ketika kontraksi jantung. Detakan ini merupakan ukuran pertama, yaitu
sistolik.
c. Ketika jantung anda berelaksasi diantara detakan, kolom air raksa
turun seiring dengan suara aliran darah yang menjadi lebih pelan.
Ketika suaranya menghilang, merupakan ukuran kedua, yaitu diastolic,
dicatat.
Dalam setiap detakan jantung, denyutan (atau sentakan) darah terjadi
diarteri. Dokter atau perawat dapat mendengar suara denyutan ini dengan
meletakkan stetoskop pada arteri brakial yang melintasi lengan anda. Arteri
ini di gunakan karena merupakan salah satu arteri besar yang bercabang dari
aorta, arteri utama yang berasal dari jantung (Buckman Robert, dkk, 2009).
Pembacaan teakanan darah terdiri atas dua angka yang ditulis 120/80
dan dibaca “120 garis miring 80”. Angka yang diatas adalah ukuran yang
diambil ketika jantung mengerut, disebut tekanan sistolik. Angka yang
dibawah diambil ketika jantung mengembang/berelaksasi, disebut tekanan
diastolic.
33. 20
Poltekkes Kemenkes Palembang
a) Tekanan sistolik
Tekanan dipembuluh darah anda mencapai puncaknya ketika jantung
anda mengerut untuk memeras darah ke arteri. Tekanan sistolik ini
diukur ketika dokter atau perawat pertama kali mendengar suara detakan
jantung anda, mencerminkan kerja jantung anda dan dapat bervariasi
tegantung pada apa yang anda lakukan.
Pada orang yang sehat, tekanan sitolik normal antara 120 sampai 140 mm
air raksa, ditulis sebagai 120 atau 140 mmHg.
b) Tekanan diastolik
Tekanan dipembuluh darah yang paling rendah adalah ketika jantung
anda berelaksasi dan terisi darah. Tekanan ini dikenal sebagai tekanan
darah diastolic, yang oleh dokter atau perawat dicatat pada bunyi
terakhir detakan jantung anda. Pada orang yang sehat, tekanan diastolic
kira-kira80 mmHg. Umumnya dokter memilih untuk tidak membiarkan
tekanan itu diatas 85, tetapi 90 mungkin dapat diterima dalam beberapa
kasus.
C. Konsep Senam Jantung Sehat
1. Definisi
Senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan
berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan
mengembangkan pribadi secara harmonis (Margono, 2009). Senam dapat
diartikan sebagai setiap bentuk latihan fisik yang disususun secara sistematis
34. 21
Poltekkes Kemenkes Palembang
dengan melibatkan gerak-gerakan yang terpilih dan terencana untuk
mencapai tujuan tertentu (Sutrisno & khafadi, 2010).
Senam jantung sehat adalah olahraga yang disusun dengan selalu
mengutamakan kemampuan jantung, gerakan otot besar, dan kelenturan
sendi, serta memasukkan oksigen sebanyak mungkin. Selain meningkatnya
perasaan sehat dan kemampuan untuk mengatasi stress keuntungan lain dari
senam jantung yang teratur adalah menurunnya tekanan darah,
berkurangnya obesitas, berkurangnya frekuensi denyut jantung saat istirahat
dan menurunnya resistensi insulin (Meranti,L.Wijaya,K. 2014).
2. Manfaat senam jantung sehat untuk jantung
a. Memperbaiki denyut nadi
Manfaat senam jantung sehat untuk jantung yang pertama
adalah memperbaiki denyut nadi. Salah satu komponen yang amat
penting untuk menunjukkan kesehatan jantung adalah denyut nadi.
Untuk itu, senam jantung juga ditujukan untuk memperbaiki
denyut nadi. Sehingga ksehatan jantung pun terjaga.
b. Melancarkan aliran darah
Fungsi ini sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung
sebab bisa mencegah terjadinya penyakit stoke, jantung koroner,
dan yang lainnya. Selain itu, juga bisa membantu mengurangi
penyumbatan pembuluh darah yang diakibatkan oleh timbunan
lemak dan kolestrol yang kini sudah menjadi momok karena gaya
hidup yang tidak sehat.
35. 22
Poltekkes Kemenkes Palembang
c. Metabolism berjalan baik
Dapat menjaga kondisi fisik akan membaik dan
metabolismenya pun bisa membaik.
3. Fisiologi senam jantung sehat
Menurut devine (2006) dalam Pertiwi (2013) bahwa senam aerobic
low impact menyebabkan denyut jantung dan tekanan darah meningkat
untuk memenuhi permintaan oksigen sehingga seseorang akan bernafas
lebih cepat dan membiarkan oksigen melewati pembuluh darah setiap
menit. Kebutuhan oksigen ini akan dipenuhi oleh jantung dengan
meningkatnya aliran darahnya. Hal ini juga direspon pembuluh darah
dengan melebarkan diameter pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga
berdampak pada tekanan darah. Ketika kecepatan dan detak jantung
meningkat, tubuh akan menghasilkan senyawa endorphin, senyawa ini satu
kelompok dengan morphin yang mendatangkan rasa tenang (Ayuningtias,
D. dkk. 2017).
Menurut Harber & Scoot (2009) dalam Fetriwahyuni (2015)
penurunan tekanan darah terjadi karena pembuluh darah mengalami
pelebaran dan relaksasi. Lama kelamaan, latihan olahraga dapat
melemaskan pembuluh-pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun
sama halnya dengan melebarnya pipa air akan menurunkan tekanan air.
Dalam hal ini, dapat mengurangi tekanan perifer. Penurunan tekanan darah
juga dapat terjadi akibat aktivitas memompa jantung berkurang. Otot
jantung pada orang yang rutin berolahraga sangat kuat, maka otot jantung
36. 23
Poltekkes Kemenkes Palembang
dari individu yang rajin olahraga, berkontraksi lebih sedikit daripada otot
jantung orang yang jarang berolahraga untuk memompakan volume darah
yang sama. Latihan aktivitas dapat menyebabkan penurunan denyut
jantung maka akan menurunkan cardiac output (curah jantung), yang pada
akhirnya menyebabkan penurunan tekanan darah. Peningkatan efisiensi
kerja jantung dicerminkan dengan penurunan tekanan sistolik, sedangkan
penurunan tahanan perifer dicerminkan dengan penurunan tekanan
diastolik karena tekanan diastolik berperan penting dalam tekanan darah
karena bertugas mensuplai darah ke jantung(Ayuningtias, D. dkk. 2017).
4. Gerakan-gerakan senam jantung sehat
Gerakan senam jantung sehat terdiri dari 35 gerakan, yang terdiri dari :
a. Gerakan pemanasan yang terdiri dari 11 gerakan sebagai berikut:
1) Menundukkan kepala, memiringkan kepala ke kanan dan ke
kiri
2) Mengangkat bahu kanan, bahu kiri dan mengangkat kedua
bahu
3) Saling menekan kedua telapak tangan, menarik jari-jari kedua
tangan
4) Memutar badan ke kanan dan ke kiri
5) Menarik kedua bahu, merentang kedua lengan kesamping
6) Memiringkan sisi tubuh ke kanan dank e kiri
7) Memutar badan dan kaki ke kanan, memutar badan dan kaki
kekiri
37. 24
Poltekkes Kemenkes Palembang
8) Membungkukkan badan
9) Melangkahkan kaki serong ke kanan dan kekiri
10) Mengangkat kaki kanan dan kaki kiri
11) Menekuk kaki kanan kebelakang, dan menekuk kaki kiri
kebelakang
b. Gerakan inti yang terdiri dari 15 gerakan sebagai berikut:
1) Menepuk telapak tangan sebanyak 8 kali
2) Mengadukan kedua jari tengah 8 kali
3) Memasukkan ke sela jari-jari sebanyak 8 kali
4) Membuka dan menutup telapak tangan keatas sebanyak 8 kali
5) Membuka dan menutup telapak tangan kebawah sebanyak 8
kali
6) Menepuk nadi sebanyak 8 kali kiri dan kanan sebanyak 8 kali
7) Menempelkan jari-jari tangan sebanyak 8 kali
8) Membuka dan mengepal tangan sebanyak 8 kali
9) Menepuk pertengahan lengan kiri dan kanan sebanyak 8 kali
10) Satukan gerakan nomor 10 dan 11
11) Menepuk pinggul sebanyak 8 kali
12) Menepuk paha sebanyak 8 kali
13) Menepuk lutut sebanyak 8 kali
14) Menepuk perut sebanyak 8 kali
15) Lakukan gerakan jinjit
38. 25
Poltekkes Kemenkes Palembang
c. Gerakan pendingan terdiri 4 gerakan yaitu sebagai berikut:
1) Membuka kaki kanan selebar bahu dan membungkuk
2) Memutar badan dan kaki kesamping kanan dan kiri
3) Memutar badan ke kanan dan kekiri
4) Meluruskan lengan dan kaki
D. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Klien Hipertensi
1. Pengkajian
a. Anamnesa
1) Identifikasi Klien
Identifikasi klien meliputi nama, jenis kelamin, umur, agama, status,
pekerjaan, alamat rumah, tanggal mask rumah sakit, tanggal penentuan
diagnosis klien, selain itu juga dilengkapi dengan identitas
penangguang jawan klien meliputi nama, jenis kelamin, umur,
pekerjaan, hubungan dengan klien serta alamat rumah.
2) Keluhan utama
Klien dengan penyakit hipertensi biasanya sakit kepala, sesak napas,
kurang nafas makan dan mual.
3) Riwayat penyakit sekarang
Pada klien hipertensi mengeluh sakit kepala, sesak nafas, kurang nafsu
makan dan mual.
4) Riwayat penyakit dahulu
Perlu ditanyakan apakah klien memiliki riwayat penyakit hipertensi.
39. 26
Poltekkes Kemenkes Palembang
5) Riwayat penyakit keluarga
Perlu ditanyakan apakah keluarga mempunya riwayat penyakit
hipertensi dan penyakit lain.
b. Pemeriksaan fisik
1) Aktivitas/istirahat
Gejala : Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup menoton.
Tanda : Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung.
2) Sirkulasi
Gelaja : Riwayat hipertensi, penyakit jantung koroner.
Tanda : Kenaikan tekanan darah, tachycardi,disarytmia.
3) Integritas ego
Gelaja : Ancietas, depresi, marah koronik, faktor stres.
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah otot mulai tegang
4) Eliminasi
Gejala : riwayat penyakit ginjal, obstruksi.
5) Makanan/cairan
Gejala : Makanan yang di sukai (tinggi garam, tinggi lemak, tinggi
kolestrol), mual, muntah, perubahan berat badan
(naik/turun), riwayat penggunaan diuretik.
Tanda : Berat badan normal atau obesitas, adnya oedem.
6) Neorosensori
Gejala : Keluhan pusing berdenyut, sakit kepala sub oksipital,
gangguan penglihatan.
40. 27
Poltekkes Kemenkes Palembang
Tanda : Status mental : orientasi, isi bicara, proses berpikir,
memori, perubahan retina optik.
Respon motorik : penurunan kekuatan genggaman tangan.
7) Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : Anggina, nyeri hilang timbul pada tungkai, nyeri
abdomen/ massa
8) Pernafasan
Gejala : Dyspnea yang berkaitan dengan aktivitas/kerja, tacyhpnea,
batuk dengan/tanpa sputus, riwayat merokok.
Tanda : bunyi nafas tambahan, cyanosis, distres respirasi/
penggunaan alat bantu pernafasan.
9) Keamanan
Gejala : Gangguan keoordinasi, cara berjalan.
Tanda : Episode parestasia unilateral transien, hipotensi postural.
10) Pembelajaran/penyuluhan
Gejala : Faktor resiko keluarga, hipertensi, aterosklerosis, penyakit
jantung, DM, penyakit ginjal, faktor resiko etnik,
penggunaan pil KB dan hormon
(Mujahidullah, Khalid 2008).
2. Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul
Diagnosa menurut SDKI,2016 kode D.0077 sebagai berikut :
a. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskular selebral.
41. 28
Poltekkes Kemenkes Palembang
3. Intervensi
Intervensi keperawatan Indonesia (SIKI) Tahun 2018 :
Manajemen Nyeri
Definisi :
Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau emosional yang
berkaitan dengan kerusakan jaringan atau fungsional dengan onset
mendadak atau terlambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan.
Kriteria hasil :
a. Keluhan nyeri menurun
b. Tekanan darah membaik
Tabel 1.1
Intervensi keperawatan dan rasional
Intervensi Rasionalisasi
Observasi :
a) Identifikasi lokasi nyeri,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri.
b) Identifikasi skala nyeri
Terapeutik :
c) Berikan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri mis
(terapi teknik relaksasi otot
progresif).
a) Mengetahui pengalaman nyeri yang
terjadi pada klien.
b) Mengontrol skala nyeri yang
dirasakan klien
c) Mengurangi nyeri pada penderita
tekanan darah tinggi.
4. Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan merupakan lankah-langkah keempat
dalam melaksanakan berbagai strategi keperawatan (tindakan keperawatan)
yang telah direncanakan dalam rencana keperawatan. Dalam pelaksanakan
42. 29
Poltekkes Kemenkes Palembang
rencana tindakan, yaitu tindakan jenis mandiri dan tindakan jenis mandiri
dan tindakan kolaborasi.
5. Evaluasi
Definisi :
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan aktual atau fungsional dengan onset mendadak atau
mendadak dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan.
Ekspetasi : Menurun
Kriteria hasil :
Tabel 1.2
kriteria hasil
Meningkat
Cukup
Meningkat
Sedang
Cukup
Menurun
Menurun
Keluhan Nyeri 1 2 3 4 5
Tabel 1.3
Kriteria Hasil
Memburuk
Cukup
Memburuk
Sedang
Cukup
Membaik
Membaik
Tekanan
Darah
1 2 3 4 5
44. Poltekkes Kemenkes Palembang
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis/Desain/Rancangan Studi Kasus
Penelitian ini adalah penelitian studi kasus yang menggambarkan
penelitian tentang efektivitas penerapan senam jantung sehat terhadap
penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.
.
B. Subjek Studi Kasus
Dalam Laporan Tugas Akhir ini penulis mengambil subjek penelitiannya
adalah 2 pasien Hipertensi yang ada di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Tanjung Agung.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai bulan Februari Tahun 2021 sampai dengan
selesai.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung
Agung Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu.
31
45. Poltekkes Kemenkes Palembang
32
D. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data
1. Instrumen atau alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Spigmomanometer yaitu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
darah responden.
b. Jam tangan jarum detik yaitu alat yang digunakan untuk menghitung
nadi dan frekuensi pernafasan responen.
c. Termometer digital untuk mengukur suhu tubah responden.
d. Laptop, dan speaker yaitu media yang digunakan untuk melihat gerakan
dan mendengarkan bunyi atau irama senam jantung sehat.
e. Kartu kontrol yaitu alat yang igunakan untuk mencatat karakteristik
responden dan hasil pengukuran tekanan darah pre dan post selama
pemberian senam jantung sehat.
2. Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara / anamnesa
Yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada beberapa
anggota keluarga untuk memperoleh data subjektif.
b. Observasi
Observasi yaitu dilakukan dengan cara mengamati perilaku dan kondisi
pasien.
46. Poltekkes Kemenkes Palembang
33
BAB IV
STUDI KASUS
A. Keadaan Umum UPTD Puskesmas Tanjung Agung
1. Histori
UPTD Puskesmas Tanjung Agung yang ddirikkan pada tahun 1979,
pada awalnya merupakan Puskesmas Kota Baturaja. Sesuai dengan
perkembangan Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dimana puskesmas
saat ini berjumlah 18 UPTD Puskesmas terbagi di 13 Kecamatan. UPTD
Puskesmas Tanjung Agung merupakan satu-satunya Puskesmas di wilayah
Kecamatan Baturaja Barat dengan jumlah 12 Desa dan kelurahan (7 Desa
dan 5 Kelurahan).
2. Geografi
UPTD Puskesmas Tanjung Agung terletak dalam wilayah
kecamatan baturaja barat Kab.OKU, meliputi dengan ketinggian 69 meter
dari permukaan laut dan luas wilayah kerja 132,6 km2
. Wilayah kerja
UPTD Puskesmas Tanjung Agung terdiri dari dataran rendah yang
bergelombang dan sedikit rawa-rawa dengan suhu rata-rata 24-34 derajat
celcius,curah hujan 3120 mm dan jumlah hari hujan pertahun adalah rata-
rata 170 hari.
Adapun batas wilayah kerja :
Sebelah Utara : Wilayah kerja UPTD Puskesmas Lubuk Batang
Sebelah Selatan : Wilayah kerja UPTD Puskesmas Penyandingan
33
47. 34
Poltekkes Kemenkes Palembang
Sebelah Barat : Wilayah kerja UPTD Puskesmas Pengaringan
Sebelah Timur : Wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukaraya dan
Kemalaraja
3. Struktur Organisasi
UPTD puskesamas tanjung agung dipimpin oleh seorang kepala
puskesmas yang membawahi kepala sub bagian tatausaha, kelompok jabatan
fungsional tertentu dan fungsional umum (pemegang program UKM dan
UKP).
4. Visi,Misi,Tujuan,Dan Tata Nilai
a. Visi
Tercapainya Masyarakat Kecamatan BaturajaBarat yang Sehat, Mandiri
dan Berkeadilan
b. MISI
1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
di wilayah kerja UPTD puskesmas Tanjung Agung
3) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan kesehatan sesua strandary memuaskan masyarakat
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
48. 35
Poltekkes Kemenkes Palembang
c. Tujuan Puskesmas
1) Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat
2) Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
3) Hidup dalam lingkungan sehat
4) Memiliki derajat kesehatan yang optimal baik induvidu, keluarga,
keompok dan masyarakat
d. Tata Nilai
1) Bekerja dengan prinsip 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan
Santun)
2) Disiplin dalam bekerja
3) Profesionalisme dalam bekerja
4) Melayani pasien dengan sepenuh hati
B. Hasil Penelitian
Pengkajian pada klien dilakukan pada tanggal 14 April 2021 dengan 3 kali
kunjungan, kunjungan pertama yaitu pada tanggal 14 April 2021, kunjungan
kedua yaitu pada tanggal 15 April 2021, dan kunjungan ketiga yaitu pada
tanggal 16 April 2021.
1. Gambaran Pengkajian
Klien I
Klien bernama Ny.S usia 68 tahun. Alamat klien di desa Air Gading
Kecamatan Baturaja Barat. Klien Beragama islam, pekerjaan klien sehari-
hari adalah ibu rumah tangga. Klien sering mengeluh tangannya sering
49. 36
Poltekkes Kemenkes Palembang
kesemutan, sering mengeluh sakit kepala dan sering mengeluh sakit
pinggang pada kunjungan hari pertama. Klien mengatakan sudah
mengalami hipertensi sudah 5 tahun yang lalu dank klien teratur minum
obat. Setelah dilakukan pemeriksaan tanta-tanda vital didapatkan tekanan
darah klien yaitu, TD: 160/100 mmHg, nadi : 90x/m, RR: 20x/m, Suhu:
36,5 ºC.
Klien II
Klien bernama Ny.H usia 65 tahun. Alamat klien di desa Air Gading
Kecamatan Baturaja Barat. Klien Beragama islam, pekerjaan klien sehari-
hari adalah ibu rumah tangga. Klien sering mengeluh tangannya sering
kesemutan, sering mengeluh sakit kepala dan sering mengeluh sakit
pinggang pada kunjungan hari pertama. Klien mengatakan sudah
mengalami hipertensi sudah 2 tahun yang lalu dan klien tidak teratur
minum obat. Setelah dilakukan pemeriksaan tanta-tanda vital didapatkan
tekanan darah klien yaitu, TD: 160/90 mmHg, nadi : 89x/m, RR: 22x/m,
Suhu: 36,2 ºC.
2. Gambaran Diagnosa
Klien I
Berdasarkan hasil pengakajian yang dilakukan pada Ny.S pada
tanggal 14 April 2021, maka penulis merumuskan diagnosis risiko perfusi
serebral tidak efektif berhubungan dengan hipertensi. (D.0017)
Data Subjektif :
a) Klien mengeluh tangannya sering kesemutan
50. 37
Poltekkes Kemenkes Palembang
b) Klien mengeluh sering sakit kepala
c) Klien mengeluh sering sakit pinggang
Data Objektif :
a) Klien tampak lemah
b) Klien tampak tegang
TD: 160/100 mmHg
N: 90 x/menit
RR: 20 x/menit
S : 36,5ºC
Klien II
Berdasarkan hasil pengakajian yang dilakukan pada Ny.H pada
tanggal 14 April 2021, maka penulis merumuskan diagnosis risiko perfusi
serebral tidak efektif berhubungan dengan hipertensi. (D.0017)
Data Subjektif :
a) Klien mengeluh tangannya sering kesemutan
b) Klien mengeluh sering sakit kepala
c) Klien mengeluh sering sakit pinggang
Data Objektif :
a) Klien tampak lemah
b) Klien tampak tegang
TD: 160/90 mmHg
N: 89 x/menit
RR: 22 x/menit
S: 36,2ºC
51. 38
Poltekkes Kemenkes Palembang
3. Gambaran Intervensi
Berdasarkan masalah keperawatan yang dialami klien 1 yaitu Ny.s dan
klien 2 Ny.H, dengan diagnosis keperawatan yang sama yaitu, risiko
perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan hipertensi. maka penulis
merencanakan penerapan senam jantung sehat pada klien dengan masalah
hipertensi.
Tabel 4.1
Intervensi keperawatan
Klien I Klien II
1. Observasi tanda tanda vital
sebelum dilakukan senam
jantung sehat
2. Ajarkan prosedur senam jantung
sehat
3. identifikasi motivasi individu
untuk memulai atau
melanjutkan program olahraga
(penerapan senam jantung sehat)
4. Monitor kepatuhan menjalankan
program latihan (penerapan
senam jantung sehat)
5. Jelaskan manfaat kesehatan
senam jantung sehat
6. Jelaskan frekuensi,durasi, dan
intensitas program latihan
penerapan senam jantung sehat
7. Observasi tanda tanda vital klien
setelah dilakukan senam jantung
sehat
1. Observasi tanda tanda vital
sebelum dilakukan senam
jantung sehat
2. Ajarkan prosedur senam
jantung sehat
3. Identifikasi motivasi individu
untuk memulai atau
melanjutkan program olahraga
( penerapan senam jantung
sehat)
4. Monitor kepatuhan
menjalankan program latihan
(penerapan senam jantung
sehat)
5. Jelaskan manfaat kesehatan
senam jantung sehat
6. Jelaskan frekuensi,durasi,dan
intesnsitas program latihan
penerapan senam jantung sehat
7. Observasi tanda tanda vital
klien setelah dilakukan senam
jantung senam.
52. 39
Poltekkes Kemenkes Palembang
4. Gambaran Implementasi
Setelah menyusun rencana keperawatan, selanjutnya adalah
pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilaksanakan dalam waktu 3 hari
dan 3x kunjungan sebagai berikut:
Tabel 4.2
Implementasi Keperawatan
Hari Ke- Klien I Klien II
1.
Tanggal 14 April 2021 pada jam 16.00
WIB:
1. Salam teraupetik
2. Observasi tanda tanda vital klien
sebelum dilakukannya senam
jantung sehat
TD: 160/100 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
S: 36,4ºC
3. Mengajarkan klien senam jantung
sehat dimulai dari pemanasan
sampai pendinginan
4. Observasi tanda tanda vital setalah
dilakukannya senam jantung sehat
TD : 140/90 mmHg
N : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,0ºC
5. Kontrak waktu dengan klien untuk
pertemuan ke 2
Tanggal 14 April 2021 pada
jam 16.00 WIB:
1. Salam teraupetik
2. Observasi tanda tanda
vital klien sebelum
dilakukannya senam
jantung sehat
TD: 160/80 mmHg
N: 89 x/menit
RR: 21 x/menit
S: 36,5º
3. Mengajarkan klien senam
jantung sehat dimulai dari
pemanasan sampai
pendinginan
4. Observasi tanda tanda
vital setelah dilakukannya
senam jantung sehat
TD: 160/80 mmHg
N: 88 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36,3ºC
5. Kontrak waktu dengan
klien untuk pertemuan ke
2
2. Tanggal 15 April 2021 pada jam 10.00
WIB:
1. Salam teraupetik
2. Observasi tanda tanda vital
sebelum dilakukannya senam
jantung sehat
Tanggal 15 April 2021 pada
jam 10.00 WIB:
1. Salam teraupetik
2. Observasi tanda tanda
vital sebelum
dilakukannya senam
jantung sehat
53. 40
Poltekkes Kemenkes Palembang
TD: 140/90 mmHg
N: 89 x/menit
RR: 19 x/menit
S: 36,1ºC
3. Menjelaskan tentang manfaat
senam jantung sehat
4. Melakukan senam jentung sehat
5. Observasi tanda tanda vital setelah
dilakukannya senam jantung sehat
TD: 130/80 mmHg
N: 88 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36,0ºC
6. Kontrak waktu dengan klien untuk
pertemuan ke 3
TD: 160/80 mmHg
N: 90 x/menit
RR: 22 x/menit
S: 36,7ºC
3. Menjelaskan tentang
manfaat senam jantung
sehat
4. Melakukan senam jantung
sehat
5. Observasi tanda tanda
vital setelah dilakuaknnya
senam jantung sehat
TD: 150/80 mmHg
N: 88 x/menit
RR: 19 x/menit
S: 36,3ºC
6. Kontrak waktu dengan
klien untuk pertemuan ke
3
3. Tanggal 16 April 2021 pada jam 15.00
WIB:
1. Salam teraupetik
2. Observasi tanda tanda vital sebelum
dilakukannya senam jantung sehat
TD: 130/80 mmHg
N: 89 x/menit
RR: 22 x/menit
S: 36,4ºC
3. Klien melakukan senam jantung
sehat secara mandiri
4. Memotivasi klien untuk rutin
melakukan senam jantung sehat
5. Observasi tanda tanda vital setelah
dilakukannya senam jantung
TD: 230/70 mmHg
N: 89 x/menit
RR: 22 x/menit
S: 36,5ºC
Tanggal 16 April 2021 pada
jam 15.00 WIB:
1. salam teraupetik
2. observasi tanda tnada vital
sebelum dilakukannya
senam jantung sehat
TD: 150/80 mmHg
N: 88 x/menit
RR: 21 x/menit
S: 36,0ºC
3. Klien melakukan senam
jantung sehat secara
mandiri
4. Memotivasi klien untuk
rutin melakukan senam
jantung sehat
5. Observasi tanda tanda
vital setelah dilakukannya
senam jantung sehat
TD: 140/70 mmHg
N: 89 x/menit
RR: 21 x/menit
S: 36,6ºC
54. 41
Poltekkes Kemenkes Palembang
5. Gambaran Evaluasi
Proses evaluasi pada klien 1 Ny.S dan Ny.H dilakukan dengan
mengobservasi tekanan darah klien sebelum dan sesudah dilakukannya
senam jantung sehat apakah ada penurunan tekanan darah pada klien.
55. Poltekkes Kemenkes Palembang
42
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Dalam studi kasus ini penulis akan membahas tentang Asuhan
Keperawatan pada klien hipertensi dengan masalah keperawatan risiko
perfusi serebral tidak efektif dengan penerapan senam jantung sehat di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tanjung Agung. Berdasarkan hasil
pengkajian yang penulis peroleh pada kunjungan hari 1,2 dan 3 terhadap
Ny.”S” dan Ny.” H”.
Klien 1
Ny.”S” usia 68 tahun pemeriksaan umum dan tanda-tanda vital ibu
TD: 160/100 mmHg, S:36,5ºC, N: 90 x/menit, RR: 22x/menit, selain itu
dilakukan pemeriksaan fisik dengan hasil: TB: 160cm, BB: 58 kg,
konjungtiva merah muda, warna kulit: sawo matang, rambut bersih ,
ekstremitas tidak terdapat edema. Setelah itu penulis melaksanakan
penerapan senam jantung sehat kepada Ny.”S”. Sesuai dengan pendapat
“Subroto S,E, 2017” manfaat senam jantung sehat untuk klien hipertensi
yaitu untuk memperbaiki denyut nadi, melancarkan aliran darah,
metabolisme berjalan baik,.kegiatan senam jantung sehat yang dilakukan 2-
3 kali dalam seminggu kepada ibu dapat mengontrol dan mengurangi
tekanan darah pada klien, adapun manfaat senam jantung sehat jika
dilakukan secara rutin yaitu akan mendapatkan kesegaran jasmani yang
42
56. 43
Poltekkes Kemenkes Palembang
baik yang terdiri dari unsur kekuatan otot, kelenturan persendian,
kelincahan, gerak (Sutrisno & Khafadi,2010).
Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah didapatkan bahwa
tekanan darah klien sebelum dan sesudah dilakukan senam jantung sehat
terdapat penurunan. Pada pertemuan pertama tekanan darah klien sebelum
dilakukannya senam jantung sehat : TD: 160/100 mmHg, dan saat
pertemuan kedua setalah dilakukannya senam jantung sehat teka nan darah
klien 140/90 mmHg, dan padapertemuan ketiga tekanan darah klien 130/90
mmHg., dan klien mengatakan sudah rutin melakukan senam jantung sehat
di sele-sela aktifitas klien dan ditambah klien mengkonsumsi obat
hipertensi secara rutin.
Klien II
Ny.”H” usia 65 tahun pemeriksaan umum dan tanda- tanda vital
ibu TD:160/90 mmHg, S: 36,4ºC, N: 89 x/menit, RR: 20x/menit, selain itu
dilakukan pemeriksaan fisik dengan hasil: TB: 153 cm, BB: 55kg. rambut:
bersih, mata: simetris, konjungtiva: merah muda, ekstremitas: tidak
terdapat edema. Setelah itu penulis melakukan penerapan senam jantung
sehat untuk kepada Ny”H”. Sesuai pendapat Subroto (2017) manfaat
senam jantung sehat untuk penderita hipertensi yaitu memperbaiki dennyut
nadi, melancarkan aliran darah, metabolisme berjalan baik. kegiatan senam
jantung sehat yang dilakukan 2-3 kali dalam seminggu kepada ibu dapat
mengontrol dan mengurangi tekanan darah pada klien. Adapun gerakan
57. 44
Poltekkes Kemenkes Palembang
senan jantung sehat dibuat khusus dengan tujuan menjaga performa
janrtung, agar jantung dapat mengambil oksigen sebesar-besarnya dengan
tujuan kadar oksigen dalam tubuh dapat terpenuhi.
Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah didapatkan bahwa
tekanan darah klien sebelum dan sesudah dilakukannya senam jantung
sehat terdapat penurunan. Pada pertemuan pertama tekanan darah klien
160/90 mmHg, namun saat pertemuan kedua setelah dilakukannya senam
jantung sehat tekanan darah klien 160/80 mmHg, dan pada pertemuan
ketiga tekanan darah klien 130/80 mmHg.
Berdasarkan hasil studi kasus yang dilakukan pada klien yg
mengalami hipertensi dengan melakukan senam jantung sehat secara
teratur dapat menurunkan tekanan darah. Dan berdasarkan hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh . Eso.A (2018) tentang hubungan senam
jantung sehat dengan penurunan tekanan darah didapatkan dari 10
responden yang melakukan senam jantung sehat terjadi penurunan tekanan
darah pada seluruh responden. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian
terdapat perbedaan rerata tekanan darah sebelum dan setelah senam
jantung sehat dengan perlakuan selama 4 minggu dengan frekuensi 5 kali
seminggu. Senam jantung sehat bekerja dengan meningkatkan daya kerja
saraf parasimpatis dan menurunkan daya kerj saraf simpatis. Selain itu,
senam jantung sehat ini dapat mengurangi produksi katekolamin sebagai
hasil latihan,mengatur pengeluaran hormone ginjal dalam mengontrol
tekanan darah melalui sekresi renin. Peningkatan daya kerja saraf
58. 45
Poltekkes Kemenkes Palembang
parasimpatis dan penurunan daya kerja saraf simpatis karena senam
jantung sehat akan mempengaruhi otot jantung sehingga mengalami
penurunan kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung dan isi sekuncup. Hal
ini akan menyebabkan penurunan denyut jantung dan resistensi perifer
sehingga terjadi penurunan tekanan darah.
Menurut penulis penatalaksanaan untuk mengontrol tekanan darah
pada klien hipertensi bisa dilakukan dengan senam jantung sehat yang
rutin, karena senam jantung sehat bisa membantu menurunkan tekanan
darah.
.
B. Keterbatasan
Dalam penelitian ini, peneliti memiliki keterbatasan tidak dapat
mengontrol bagaimana pola makan responden, aktivitas sehari-hari, maupun
kegiatan olahraganya setiap waktu. Hal tersebut dikarenakan penelitian
dilakukan pada pagi atau sore hari saja.
Waktu yang dimiliki oleh penulis hanya 3x kunjungan selama 1
minggu, sehingga tidak bisa mengevaluasi keseluruhan. Metode penelitian
penulis hanya didapat dari observasi dan kuesioner.
59. Poltekkes Kemenkes Palembang
46
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan penerapan Senam Jantung Sehat pada
klien Hipertensi di UPTD Puskesmas Tanjung Agung selama 3 x
kunjungan, maka penulis menyimpulkan bahwa ternyata senam jantung
sehat efektif untuk menurunkan tekanan darah pada klien hipertensi.
B. Saran
1. Metodologi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam memperkaya wawasan, masukan dan referensi belajar mengajar
dalam asuhan keperawatan komunitas tentang penerapan senam jantung
sehat.
2. Keilmuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan
tentang keperawatan dan meningkatkan mutu dan menjadi bahan
informasi penerapan senam jantung sehat terhadap klien hipertensi untuk
menurunkan tekanan darah.
46
60. 47
Poltekkes Kemenkes Palembang
3. Aplikatif
1. Bagi penelitian selanjutnya
Perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut tentang pengarah senam
jantung sehat yang dipadukan atau dibandingkan dengan terapi
komplementer keperawatan lainnya pada klien hipertensi ringan
2. Bagi institusi pendidikan
Hail penelitian ini dapat dijadikan informasi tebaru bagi mahasiswa
keperawatan mengenai penatalaksanaan terbaru bagi pasien hipertensi
serta dapat dijadikan sebagai bahan ajar mata kuliah sistem
kardiovaskuler
3. Bagi lahan penelitian
Penelitian ini dapat dimasukkan ke data SOP perawat puskesmas serta
dimanfaatkan untuk program olahraga mingguan di puskesmas
khususnya penanganan penyakit tidak menular seperti hipertensi.
4. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat dimanfaatkan dan dilakukan oleh masyarakat untuk
mencegah dan mengobati penyakit hipertensi
61. 48
Poltekkes Kemenkes Palembang
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, M.F. 2013. Pengaruh Senam Jantung Sehat terhadap Penurunan Tekanan
Darah pada Pasie Hipertensi. Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional.
Ayuningtias, D. dkk. 2017. Efektivitas Jalan Kaki Dan Senam Aerobik Low
Impact Terhadap Penurunan Tekanan Darah Lansia Hipertensi Di Desa
Tarub Kecamatan Tawangharjo.
Buckman Robert. 2010. Tekanan Darah Tinggi. Klaten : PT Intan Sejati
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, 2019. Profil Kesehatan Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2018.
Ending Rini Sumintarsih. 2006. Strategi Berlatih Melatih Senam Aerobik. FIK
UNY : Yogyakarta
Junaedi, Edi. 2013. Hipertensi kandas berkat herbal. Jakarta: Fmedia
Subroto, S.E. 2017. Penelitian Tindakan Sekolah. Banyuwangi: LPPM IAI
Ibrahimy Genteng
Sugiharto, Arif. 2007. Faktor-faktor resiko hipertensi grade II pada masyarakat.
Thesis Diponegoro University
Sukmaningtyas H, Pudjonarko D, Basjar E. 2004. Pengaruh Latihan Aerobik dan
Anaerobik Terhadap Sistem Kardiovaskuler dan Kecepatan Reaksi. Medika
Media Indonesia. Vol; 39: 74-9
Tim Pokja SDKI DPP PPNI.(2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia,
Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2008). Standar Luaran Keperawatan Indonesia,
Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasuonal
Indonesia
Widyawati. Redaksi Sehat Negeriku:https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-
media/20190517/5130282/hipertensi-penyakit-paling-banyak-diidap-
masyarakat
63. Poltekkes Kemenkes Palembang
50
Lampiran 1 Jadwal kegiatan
JADWAL KEGIATAN
Nama : Maya Dwi Utami
Nim : PO.71.20.2.18.018
NO KEGIATAN TANGGAL
BULAN
Januari Februari Maret April Mei Juni
1 Pengajuan judul LTA
2 Kondultasi bab I - III
3 Acc bab I - III
4 Seminar proposal LTA
5 Konsul revisi proposal
6 acc proposal
7 Konsultasi LTA lengkap
8
9
10
11
12
13
14
69. 56
Instrumen
LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
NIM :
Adalah mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi Keperwatan Baturaja, akan
melakukan penelitian dengan judul: “Efektivitas Penerapan Senam Jantung Sehat
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tahun 2021”. Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu menjadi responden
dalam penelitian tersebut. Adapun hal-hal yang perlu Bapak/Ibu ketahui adalah:
1. Tujuan Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh
senam jantung sehat terhadap peurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi.
2. Manfaat Laporan Tugas Akhir ini adalah menurunkan beban kerja jantung dalam
memompa darah ke seluruh tubuh yang ditandai dengan penurunan tekanan darah
setelah diberikan senam jantung.
3. Calon responden tidak mengidap penyakit sistemuk lainnya seperti astma, penyakit
jantung, stroke, diabetes melitus/ kencing manis.
4. Bapak/ Ibu bersedia untuk mengukuti kegiatan senam jantung dari awal hingga akhir
pertemuan.
5. Identitas Bapak/Ibu akan dirahasiakan sepenuhnya oleh penulis dan hanya data yang
Bapak/Ibu isikan yang akan digunakan demi kepentingan Laporan Tugas Akhir.
6. Laporan Tugas Akhir ini tidak akan memungut biaya apapun dari Bapak/Ibu.
7. Kerahasiaan informasi yang diberikan Bapak/Ibu dijamin oleh penulis karena hanya
kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil Laporan Tugas Akhir.
70. 57
8. Jika Bapak/Ibu bersedia menjadi responden, silahkan menandatangani lembar
persetujuan dan mengisi kuesioner yang telah saya siapkan, dan jika keberatan,
Bapak/Ibu tidak akan dipaksa menjadi responden dalam Laporan Tugas Akhir ini.
Demikian surat permohonan ini saya buat. Atas perhatian dan partisipasi
Bapak/Ibu sekalian saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya
(Maya Dwi Utami)
Nim. PO.71.20.2.18.018
71. 58
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
SENAM JANTUNG
A. Materi : Senam Jantung Sehat
B. Frekuensi : 3 kali latihan dalam seminggu.
C. Analisis Situasional
1. Fasilitator : Instruktur Senam Jantung sehat.
2. Peserta : PasienHipertensi
D. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum Setelah diberikan Senam Jantung sehat, 3
kali dalam seminggu secara teratur diharapkan terjadi penurunan
tekanan darah pada pasien hipertensi.
2. Tujuan Instruksional Khusus Terjadi penurunan tekanan darah pada
pasien hipertensi.
E. Sarana
1. Panduan Senam Jantung Sehat
2. Ruangan atau lapangan terbuka
3. Soun
4. Leptop
F. Kegiatan Persiapan
Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri. Menjelaskan tujuan
dan kegiatan yang akan dilakukan. Setelah itu menanyakan keadaan
responden sebelum diberikan senam jantung. Pelaksanaan Peneliti dan
instruktur senam jantung memberikan latihan kepada responden dengan
memberikan petunjuk. Responden berada dalam posisi berdiri selama senam
dilakukan. Sebelum memulai senam responden di pimpin untuk berdoa, dan
menghitung denyut nadi awal (denyut nadi pemanasan). setiap bagian
gerakan diulang sebanyak 4 kali. Dan untuk perpindahan gerakan dari
pemanasan ke bagian inti lantihan, responden di ajak untuk menghitung
denyut nadi latihan. Begitu pula dengan pendinginan. Setelah gerakan senam
72. 59
selesai dilakukan, peneliti dan instruktur senam (penulis) menanyakan
tanggapan responden mengeni senam yang dilakukan.
Terminasi penulis menanyakan keadaan responden setelah dilakukan
senam jantun sehat. Peneliti membuat kontrak dengan responden mengenai
jadawal senam jantung berikutnya dan untuk melakukan pengukuran tekanan
darah serta denyut nadi istirahat sehari setelah mengikuti senam jantung.
G. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan Lembar observasi
tekanan darah
80. 67
BIODATA
IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap : Maya Dwi Utami
Tempat/Tanggal Lahir : Kutosari, 24 Juli 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Desa Kutosari, Belitang BK 10
NAMA ORANGTUA
Orang Tua (Ayah) : Margono
(Ibu) : Sumiati
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 2005-2011 : SD Negeri 1 Kutosari
Tahun 2011-2014 : Mts Darul Ulum Karangsari
Tahun 2014-2017 : MAN 1 OKU Timur
Tahun 2018-2021 : Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi
Keperawatan Baturaja