2. Data Warehouse Design Framework
Arsitektur dari sebuah data warehouse biasanya
digambarkan dengan beberapa layer dimana layer
yang satu didapat dari layer sebelumnya.
Dalam pendekatan yang kami lakukan, kami melakukan
pengembangan sebuah data warehouse melalui
sebuah framework yang terintegrasi dimana terdapat
lima tahapan (stages) dan tiga tingkat (level) yang
menggambarkan diagram-diagram yang memodelkan
data warehouse, seperti yang dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
4. Data warehouse design framework ….
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa:
Tahapan/stages: kami membedakan lima tahapan dalam
mendefinisikan sebuah data warehouse:
•
Source, yang merupakan sumber data dari data
warehouse (DW) seperti OLTP (online transaction
processing) sistem, dan sumber data eksternal yang
lain (seperti syndicated data dan census data)
5. Data warehouse design framework ….
Integration, yang mendefinisikan mapping
antara data sumber dengan DW
Data Warehouse, yang mendefinisikan
struktur dari DW.
Customization, yang mendefinisikan mapping
antara DW dan struktur dari client
Client, yang mendefinisikan struktur yang
digunakan oleh client untuk mengakses DW
seperti data marts atau aplikasi OLAP
(online analytical processing)
6. Data warehouse design framework ….
Tingkat/level: setiap tahapan dapat di analisa melalui
tiga tingkat atau persfektif:
Konseptual
Logical
Physical
7. Data warehouse design framework ….
Di gambar 2, kami menunjukkan diagram yang akan
menunjukkan hubungan antara diagram DWCS, DWLS
dan DWPS:
9. UML Component and Deployment
Diagrams
Diagram implementasi menunjukkan aspek dari
implementasi dari sis fisik, termasuk struktur dari
komponen-komponen yang digunakan dan deployment
sistem saat digunakan.
Diagram implementasi terdiri dari dua bagian:
1. komponen diagram yang menunjukkan struktur dari
komponen-komponen yang digunakan, termasuk
classifiers yang mendefinisikan mereka dan
artifact yang
mengimplementasikan mereka.
10. UML Component and Deployment
Diagrams ….........
2. Deployment diagram yang menunjukkan struktur
dari node-node dimana komponen- komponen di
deploy.
11. Data Warehouse Physical Design
Di gambar 1 kami sudah menjelaskan metode design
untuk membangun sebuah DW. Dalam metode ini kami
menggunakan component dan deployment diagram
untuk memodelkan physical level dari sebuah DW.
Untuk mencapai tujuan di atas kami mengajukan lima
diagram yang berhubungan dengan lima tahapan
berikut ini:
12. Data Warehouse Physical Design …..
Source Physical Schema (SPS), yang menunjukkan
konfigurasi fisik dari sumber data yang membentuk
DW.
Integration Transportation Diagram (ITD): yang
menunjukkan struktur fisik dari ETL proses yaitu
meng-extract, transform dan load data ke DW.
Diagram ini akan menghubungkan SPS dengan diagram
berikutnya.
13. Data Warehouse Physical Design
…..
Data Warehouse Physical Schema (DWPS):
menunjukkan struktur fisik dari DW.
Customization Transportation Diagram (CTD):
menunjukkan struktur fisik dari proses perubahan dari
DW struktur spesifik yang digunakan oleh client.
Diagram ini menghubungkan DWPS dengan diagram
berikutnya.
14. Data Warehouse Physical Design
…..
Client Physical Schema (CPS): menunjukkan konfigurasi
fisik dari struktur yang digunakan oleh client untuk
mengakses DW.
SPS, DWPS dan CPS menggunakan component diagram,
ITD dan CTD menggunakan deployment diagram.
15. Data Warehouse Physical Design
…..
Diagram-diagram ini menunjukkan aspek pemodelan dari
penyimpanan data, seperti ukuran database, informasi
mengenai dimana database akan berada (hardware dan
software), pemartisian data, pemilihan DBMS dlsb.
Dalam paper ini kami akan menggunakan contoh dimana
final user memerlukan DW yang memiliki penjualan
harian dari sebuah perusahaan yang berbisnis
automobiles (mobil dan truk).
16. Data Warehouse Physical Design
…..
Terdapat dua sumber data yaitu server yang berisi data
transaksi dan penjualan, dan CRM (Customer
Relationship Management) server yang berisi data
mengenai konsumen yang membeli produk.
Pendekatan yang kami lakukan, kami melakukan model
konseptual ke dalam tiga level, yaitu:
19. Data Warehouse Physical Design
…..
Level 1 : Model definisi. Menunjukkan skema star dari
model konseptual multidimensional data.
Ketergantungan antara dua package pada level ini
menunjukkan bahwa skema star sedikitnya berbadi satu
dimensi, memperlihatkan kepada kita mengenai
conformed dimensions.
20. Data Warehouse Physical Design
…..
Level dua: Definisi dari skema star. Menunjukkan fact atau
dimensi dari skema star. Ketergantungan antara dua
dimensi pada level ini menunjukkan bahwa package
sedikitnya berbagi satu level dimensi hirarki.
Level tiga: Dimensi/fact definisi. Package sudah dijabarkan
ke dalam kelas-kelas yang menunjukkan level hirarki
dalam dimensi, atau semua skema star dalam package
fact.
21. Data Warehouse Physical Design
…..
Dalam gambar 6, kami menunjukkan level pertama dari
DWCS, yang menunjukkan model konseptual dari DW.
Di dalam contoh yang kami gunakan level pertama ini
menunjukkan satu package yang bernama Auto-sales
schema.
Dalam gambar 7, kami menunjukkan level kedua dari
DWCS. Package Auto-sales fact yang berada di tengah
dan dimensi-dimensi package yang berada di sekitar
fact.
22. Data Warehouse Physical Design
…..
Dalam gambar 8, kami menunjukkan level tiga dari
DWCS, kami hanya menunjukkan atribute-atribute
dari dua dimensi saja yaitu Salesperson dan
Customer.
Kemudian kami akan menunjukkan Data Warehouse
Logical Schema (DWLS) yang menunjukkan model
logical dari DW. Dalam contoh ini kami menggunakan
ROLAP (Relational Online Analytical Processing)
sistem, yang berarti penggunaan model relasional
dalam mendesign model logika dari DW.
30. Kesimpulan
Dalam paper ini kami telah menunjukkan penggunaan
dari component dan deployment diagram dari UML,
yang merupakan standar pemodelan physical design
dari DW. Pendekatan yang kami gunakan menggunakan
framework yang memfasilitasi pengintegrasian
beberapa model yang berbeda untuk memodelkan DW.
Keuntungan dari pendekatan yang kami gunakan adalah:
31. Kesimpulan …...........
Ini merupakan pendekatan yang terintegrasi dimana
penggunaan beberapa diagram dan selalu menggunakan
standar notasi yang sama berdasarkan UML untuk
memodelkan semua aspek yang terkait dengan DW.
Mudahnya untuk memahami design dari DW karena kami
memodelkan dari level konseptual sampai dengan fisik.
Mengurangi biaya yang diperlukan untuk membangun
sebuah DW karena kami sudah memperlihatkan level
implementasi fisik sejak level awal.