2. Latar Belakang
• Dalam rangka pemulihan ketertinggalan pembelajaran
(learning loss) yang terjadi dalam kondisi khusus, satuan
pendidikan atau kelompok mengembangkan
kurikulum satuan pendidikan perlu dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan kondisi satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik.
Kep Mendikbudristek No 56/M/2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran Diktum Kesatu
3. Dasar Hukum
Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah
Kepmendikbudristek No. 464/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat
Keunggulan
Kepmendikbudristek No. 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran
Kep. KaBSKAP No. 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka
Kep. KaBSKAP No. 024/H/KR/2022 Tentang Konsentrasi Keahlian SMK/MAK pada Kurikulum
Merdeka
4. Pengembangan Kurikulum
Kurikulum 2013 dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar secara utuh;
Kurikulum 2013 dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang disederhanakan; atau
Kurikulum Merdeka secara utuh.
mengacu :
Standar Nasional
Pendidikan
(PP No. 4/2022)
Satuan pendidikan yang ditetapkan sebagai pelaksana Program
Sekolah Penggerak dan SMK PK, kurikulum yang digunakan
mengacu pada Kurikulum Merdeka
Diktum Kedua Kepmendikbudristek No. 56/M/2022
8. Pelaksanaan Kurikulum Merdeka
Jenjang Tahun Pertama
TA 2022/2023
Tahun Kedua
TA 2023/2024
Tahun Ketiga
TA 2024/2025
PAUD usia 5 - 6 tahun usia 4 - 6 tahun usia 3 - 6 tahun
SD kelas I, IV kelas I, II, IV, V kelas I, II, III, IV, V, VI
SMP kelas VII kelas VII, VIII kelas VII, VIII, IX
SMA/SMK kelas X kelas X, XI kelas X, XI, XII
Diktum Kesebelas Kepmendikbudristek No. 56/M/2022
9. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Kurikulum implementatif yang menjabarkan
kurikulum inti bidang dan program kompetensi ke
dalam bentuk konsentrasi serta potensi internal
sekolah dan dunia kerja
Panduan Pengembangan KOS 2021 hal 5
10. Komponen KOS
1. Karakteristik satuan
pendidikan,
2. Visi, misi, dan tujuan satuan
pendidikan,
3. Pengorganisasian
pembelajaran, dan
4. Perencanaan pembelajaran
Kepmendikbudristek No. 56/M/2022 hal 70
1. Karakteristik Satuan Pendidikan dan
Program Keahlian
2. Visi dan Misi Satuan Pendidikan
3. Tujuan Program Keahlian
4. Pengorganisasian Pembelajaran
5. Rencana Pembelajaran
6. Pendampingan, evaluasi, dan
pengembangan profesional
Panduan Pengembangan KOS 2021 hal 8
11. Penyusunan KOS
Kurikulum Satuan Pendidikan disusun berdasarkan:
a. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang ditetapkan secara nasional;
dan
b. visi, misi, dan karakteristik Satuan Pendidikan.
Kurikulum Satuan Pendidikan disusun dengan melibatkan Peserta Didik
dan/atau orang tua/wali Peserta Didik. Selain melibatkan Peserta Didik
dan/atau orang tua/wali Peserta Didik, penyusunan kurikulum Satuan
Pendidikan pada:
1. pendidikan menengah kejuruan, juga melibatkan dunia kerja; dan
2. pendidikan khusus, juga melibatkan ahli yang relevan.
Pasal 5 Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses
13. Opsi Implementasi Kurikulum Merdeka
1. Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum
Merdeka
2. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan
perangkat ajar yang sudah disediakan oleh Pemerintah
Pusat; atau
3. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan pengembangan
berbagai perangkat ajar oleh satuan pendidikan.
hal 71 Kepmendikbudristek No. 56/M/2022
Satuan pendidikan yang memilih opsi 2 dan 3 ditetapkan sebagai pelaksana Kurikulum
Merdeka oleh Kemendikbudristek atau Kemenag
15. Opsi Implementasi Kurikulum Merdeka
Implementasi
Kurikulum
Merdeka
Jalur Mandiri
Mandiri
Belajar
Mandiri
Berubah
Mandiri
Berbagi
SMK PK
16. Opsi Implementasi Kurikulum Merdeka
Opsi Implementasi Implementator
SMK PK/SP
Diktum Kedua
Kepmendikbudristek
56/2022
Jalur Mandiri
Diktum Ketiga
Kep. KaBSKAP
025/H/KR/2022
Menerapkan beberapa bagian dan
prinsip
Mandiri Belajar
menggunakan perangkat ajar yang
sudah disediakan
Mandiri Berubah
pengembangan berbagai perangkat
ajar oleh satuan pendidikan
√ Mandiri Berbagi
18. Penetapan
sejumlah
mata
pelajaran di
dalam
konsentrasi
Setiap konsentrasi terdiri atas beberapa mata pelajaran.
Proses pengembangan mata pelajaran dapat dilakukan
dengan cara.
1. Mendeskripsikan dan mendefinisikan okupasi /
pekerjaan
2. Mendeskripsikan tugas yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan.
3. Menganalisis kompetensi yang dibutuhkan seorang
pekerja untuk melakukan tugas tersebut.
4. Mengorganisasikan kompetensi kedalam unit-unit
kompetensi berupa mata pelajaran
Halaman 39 Kepmen 464/M/2021
19. Struktur Kurikulum
Kegiatan Utama Acuan
Pembelajaran intrakurikuler Capaian Pembelajaran
Projek penguatan profil pelajar
Pancasila
Standar Kompetensi Lulusan
ditujukan untuk memperkuat
pencapaian profil pelajar Pancasila
20. Proporsi Beban Belajar PPPPP
Jenjang Proporsi PPPPP
SD sekitar 20% beban belajar per tahun
SMP/MTs sekitar 25% total JP per tahun
SMA/MA sekitar 30% total JP per tahun
SMK/MAK sekitar 30% total JP per tahun
Hal 3, 9, 13, dan 25 Kepmendikbudristek No. 56/M/2022
21. Struktur Kurikulum
•Berfungsi membentuk peserta didik
menjadi pribadi utuh, sesuai dengan fase
perkembangan, berkaitan dengan norma-
norma kehidupan baik sebagai makhluk
yang Berketuhanan YME, individu, sosial,
warga NKRI maupun sebagai warga dunia
Kelompok
Mapel Umum
(A)
•Berfungsi membentuk peserta didik
sebagai individu agar memiliki kompetensi
sesuai kebutuhan dunia kerja serta ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya
Kelompok
Mapel Kejuruan
(B)
22. Mata Pelajaran Alokasi
Intrakurikuler
Per Tahun
Alokasi
PPPPP
Per Tahun
Total JP
Per
Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72
3 Bahasa Indonesia 108 36 144
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 90 18 108
5 Sejarah 54 18 72
6 Seni Budaya 54 18 72
7 Muatan Lokal 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 450 126 576
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1 Matematika 108 36 144
2 Bahasa Inggris 108 36 144
3 Informatika 108 36 144
4 Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 162 54 216
5 Dasar-dasar Program Keahlian 432 - 432
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 918 162 1080
Jumlah A+B 1368 288 1656
Asumsi :
1 tahun = 36 minggu
1 JP = 45 menit)
hal 26-27
Kepmendikbudristek No.
56/M/2022
23. PENJELASAN MATA PELAJARAN
23
Mata Pelajaran Agama dan Budi Pekerti diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan agama masing-masing.
Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya, Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis
seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
Mata Pelajaran Muatan Lokal paling banyak 2 (dua) JP per minggu
atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
Proporsi JP Mata Pelajaran Projek IPAS antara aspek Ilmu
Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial disesuaikan
dengan kebutuhan Program Keahlian.
hal 27 Kepmendikbudristek No. 56/M/2022
24. Mata Pelajaran Alokasi
Intrakurikuler
Per Tahun
Alokasi
PPPPP
Per Tahun
Total JP
Per
Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 90 18 108
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72
3 Bahasa Indonesia 90 18 144
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 54 18 108
5 Sejarah 54 18 72
6 Muatan Lokal 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 342 90 432
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1 Matematika 90 18 108
2 Bahasa Inggris 108 36 144
3 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 648 - 648
4 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 - 180
5 Mata Pelajaran Pilihan 144 - 144
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1170 54 1224
Jumlah A+B 1512 144 1656
Asumsi :
1 tahun = 36 minggu
1 JP = 45 menit)
hal 27-28 Kepmendikbudristek No. 56/M/2022
25. PENJELASAN MATA PELAJARAN
25
Mata Pelajaran Agama dan Budi Pekerti diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan agama masing-masing.
Mata Pelajaran Muatan Lokal paling banyak 2 (dua) JP per minggu
atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
Nama mata pelajaran Konsentrasi Keahlian merupakan nama
Konsentrasi Keahlian.
Nama mata pelajaran pilihan merupakan mata pelajaran yang dipilih
oleh peserta didik.
hal 28 Kepmendikbudristek No. 56/M/2022
26. Mata Pelajaran Alokasi
Intrakurikuler
Per Tahun
Alokasi
PPPPP
Per Tahun
Total JP
Per
Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 36 18 54
2 Pendidikan Pancasila 36 - 36
3 Bahasa Indonesia 36 18 54
4 Muatan Lokal 36 - 36
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 108 36 144
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1 Matematika 54 - 54
2 Bahasa Inggris 72 - 72
3 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 396 - 396
4 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90 - 90
5 Praktik Kerja Lapangan 792 - 792
6 Mata Pelajaran Pilihan 108 - 108
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1512 - 1512
Jumlah A+B 1620 36 1656
Asumsi :
1 tahun = 36 minggu
1 JP = 45 menit)
hal 29 Kepmendikbudristek No. 56/M/2022
27. PENJELASAN MATA PELAJARAN
27
Mata Pelajaran Agama dan Budi Pekerti diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan agama masing-masing.
Mata Pelajaran Muatan Lokal paling banyak 2 (dua) JP per minggu
atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
Nama mata pelajaran Konsentrasi Keahlian merupakan nama
Konsentrasi Keahlian.
Praktik kerja lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnya selama
6 (enam) bulan di kelas XII.
Nama mata pelajaran pilihan merupakan mata pelajaran yang dipilih
oleh peserta didik
hal 30 Kepmendikbudristek No. 56/M/2022
28. Mata Pelajaran Alokasi
Intrakurikuler
Per Tahun
Alokasi
PPPPP
Per Tahun
Total JP
Per
Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:
1 Agama dan Budi Pekerti 90 18 108
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 54 18 72
3 Bahasa Indonesia 90 18 108
4 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 54 18 72
5 Sejarah 54 18 72
6 Muatan Lokal 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 342 90 432
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1 Matematika 90 18 108
2 Bahasa Inggris 108 36 144
3 Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian 648 - 648
4 Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 - 180
5 Mata Pelajaran Pilihan 144 - 144
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1170 54 1224
Jumlah A+B 1512 144 1656
Asumsi :
1 tahun = 36 minggu
1 JP = 45 menit)
hal 30-31 Kepmendikbudristek No. 56/M/2022
29. PENJELASAN MATA PELAJARAN
29
Mata Pelajaran Agama dan Budi Pekerti diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan agama masing-masing.
Mata Pelajaran Muatan Lokal paling banyak 2 (dua) JP per minggu
atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
Nama mata pelajaran Konsentrasi Keahlian merupakan nama
Konsentrasi Keahlian.
Nama mata pelajaran pilihan merupakan mata pelajaran yang dipilih
oleh peserta didik
hal 31 Kepmendikbudristek No. 56/M/2022
30. Mata Pelajaran Alokasi
Intrakurikuler
Per Tahun
Alokasi
PPPPP
Per Tahun
Total JP
Per
Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): - - -
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1 Matematika 72 - 72
2 Bahasa Inggris 216 - 216
3 Praktik Kerja Lapangan 1368 - 1368
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1656 - 1656
Jumlah A+B 1656 - 1656
Asumsi :
1 tahun = 36 minggu
1 JP = 45 menit)
hal 31 Kepmendikbudristek No. 56/M/2022
31. PENJELASAN MATA PELAJARAN
31
Praktik kerja lapangan dilaksanakan sekurang-
kurangnya selama 10 (sepuluh) bulan 27 (dua puluh
tujuh) sampai dengan 28 (dua puluh delapan)
minggu di kelas XIII.
hal 32 Kepmendikbudristek No. 56/M/2022
32. Prinsip Pembelajaran
(hal 60 Kepmendikbudristek No. 56/M/2022)
a. mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta
didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan
karakteristik dan perkembangan peserta didik yang beragam sehingga
pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;
b. pembelajaran untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan
karakter peserta didik secara holistik;
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua
dan komunitas sebagai mitra; dan
e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
33. Prinsip Asesmen
(Hal 61 Kepmendikbudristek No. 56/M/2022)
a. asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran,
dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta
didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi
pembelajaran selanjutnya;
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran;
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai
dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang
dicapai, serta strategi tindak lanjut; dan
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang
tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
34. Perencanaan serta Pelaksanaan
Pembelajaran dan Asesmen (hal 61)
a. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar
peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan
tahap capaian peserta didik.
b. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran
dan perangkat ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan
karakteristik peserta didik.
c. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk
instrumen, dan waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.
d. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat
modul ajar merujuk pada modul ajar yang disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat
menggunakan modul ajar sebagai dokumen perencanaan pembelajaran, dengan komponen
sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan
asesmen yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.
e. Untuk SMK, mitra dunia kerja dapat mendukung pembelajaran, asesmen, dan uji kompetensi
yang selaras dengan prinsip-prinsip asesmen.
f. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di SMK dilaksanakan secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia
kerja
35. Pengolahan Hasil Asesmen (hal 62)
1. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk
menentukan strategi pengolahan hasil asesmen sesuai
kebutuhan.
2. Satuan pendidikan dan pendidik menentukan kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran.
3. Untuk SMK, satuan pendidikan dan pendidik memilih Kriteria
Unjuk Kerja (KUK) yang sesuai dengan konsentrasi keahlian.
KUK menjadi kriteria minimum yang harus dicapai peserta didik
pada setiap unit kompetensi.
36. Pelaporan Kemajuan Belajar (hal 62)
1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor) peserta didik.
2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas peserta didik, nama
satuan pendidikan, kelompok usia, semester, tinggi badan dan berat badan,
deskripsi perkembangan capaian pembelajaran, dan refleksi orang tua.
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK atau sederajat
meliputi komponen identitas peserta didik, nama satuan pendidikan, kelas,
semester, mata pelajaran, nilai, deskripsi, catatan guru, presensi, dan kegiatan
ekstrakurikuler.
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan mekanisme dan
format pelaporan hasil belajar kepada orang tua/wali.
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau sederajat, satuan
pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan deskripsi
dalam menjelaskan makna nilai yang diperoleh peserta didik.
6. Pelaporan hasil belajar disampaikan sekurang-kurangnya pada setiap akhir
semester.
37. Pelaporan Kemajuan Belajar (hal 63)
7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta didik secara berkala melalui e
rapor/ dapodik
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau sederajat, satuan pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
mempertimbangkan:
a. laporan kemajuan belajar;
b. laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar Pancasila;
c. portofolio peserta didik;
d. paspor keterampilan (skill passport) dan rekognisi pembelajaran lampau
peserta didik untuk SMK
e. prestasi akademik dan non-akademik;
f. ekstrakurikuler;
g. penghargaan peserta didik; dan
h. tingkat kehadiran.
38. Pemenuhan Beban Kerja Guru
(Lampiran II hal 3 Kepmendikbudristek No. 56/M/2022)
a. Pemenuhan beban kerja guru dapat tercapai apabila jumlah guru pada
satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan.
b. Kepala sekolah menghitung kebutuhan guru berdasarkan pemenuhan
beban kerja dalam struktur Kurikulum
c. Dalam hal guru tidak dapat memenuhi ketentuan dalam melaksanakan
pembelajaran dan pembimbingan paling sedikit 24 jam tatap muka per-
minggu guru dapat diberikan:
1. tugas tambahan; dan/atau
2. tugas tambahan lain yang terkait dengan pendidikan di satuan
Pendidikan, sebagai koordinator projek penguatan profil pelajar
Pancasila yang diekuivalensikan dengan 2 jam tatap muka per 1
(satu) rombongan belajar setiap tahun dan paling banyak mengampu
3 rombel
39. Pelaksanaan Ketentuan Linieritas
(Lampiran II hal 33 Kepmendikbudristek No. 56/M/2022)
Mata Pelajaran Jumlah Guru Pengampu
Projek IPAS Paling banyak 6 guru
Dasar-Dasar Program Keahlian,
Mata Pelajaran Konsentrasi Keahlian,
Projek Kreatif dan Kewirausahaan
Paling banyak 5 guru
Praktik Kerja Lapangan Paling banyak 44 guru
Mata pelajaran pilihan Kelas XI paling banyak 4 guru
Kelas XII paling banyak 6 guru
40. Tautan Referensi
Peraturan http://kurikulum.ditpsmk.net/smkpk/index
Contoh KOS http://kurikulum.ditpsmk.net/smkpk/kos
Contoh ATP http://kurikulum.ditpsmk.net/smkpk/atp
Contoh Modul http://kurikulum.ditpsmk.net/smkpk/modul
Buku http://kurikulum.ditpsmk.net/smkpk/buku
Video http://kurikulum.ditpsmk.net/smkpk/video
E-rapor http://kurikulum.ditpsmk.net/smkpk/erapor
Tanya BOS https://tanyabos.kemdikbud.go.id