Ringkasan dokumen:
TCCC (Tactical Combat Casualty Care) adalah serangkaian tindakan darurat yang dilakukan untuk menolong korban tempur agar terhindar dari kematian dan mencegah jatuhnya korban lain. TCCC meliputi 3 fase yaitu pertolongan saat kontak, pertolongan lapangan taktis, dan evakuasi taktis."
2. DEFINISI & TUJUAN
TCCC atau Pertolongan Taktis Korban Tempur
adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk
menolong korban tempur agar terhindar dari kematian
dan mencegah jatuhnya korban lain/lebih banyak.
TCCC bukan hanya berfokus pada penanganan medis
tapi juga pada pengamanan, penilaian situasi dan
resiko.
3. FASE TCCC
TACTICAL EVACUATION
03 EVAKUASI TAKTIS
TACTICAL FIELD CARE
02 PERTOLONGAN TAKTIS LAPANGAN
CARE UNDER FIRE
01 PERTOLONGAN SAAT KONTAK
4. FASE 1 TCCC
CARE UNDER FIRE
PERTOLONGAN DI BAWAH TEMBAKAN (SAAT KONTAK)
5. PRINSIP DASAR
■ Urutan Tindakan sangat bergantung pada situasi
■ Balas Tembakan dan Berlindung
■ Arahkan korban untuk tetap bertempur
■ Arahkan korban untuk menolong diri sendiri
■ Jangan mendekati korban yang ada di KILL ZONE
■ Tekan tembakan musuh untuk mendapatkan
keunggulan daya tembak
PASANG turniket pada luka yang mengancam
nyawa dan bawa korban keluar dari KILL
ZONE jika dia tidak mampu bergerak.
CARE UNDER FIRE
7. PERTOLONGAN DIRI SENDIRI
ARAHKAN korban untuk tetap
membalas tembakan untuk
menghilangkan ancaman
Lakukan dengan berteriak, dalam kondisi tekananan pertempuran dan terkena
tembakan korban akan cenderung panik dan kehilangan fokus
ARAHKAN untuk mencari perlindunga
terdekar dan segera menolong dirinya sendiri
(jika mampu)
8. PENGGUNAAN ALAT TARIK
GUNAKAN tali, sling, dll
Jika korban tidak mampu bergerak maka jika keunggulan daya
tembak sudah direbut, maka segera bantu korban bergerak ke
tempat berlindung
9. PERTOLONGAN OLEH REKAN
JIKA KORBAN TIDAK DAPAT MERESPON
TIDAK DAPAT BERGERAK
Dekati korban dan cek
pendarahan. Temukan
pendarahan besar
Jika luka ditemukan
pasang TQ secara
darurat (tinggi dan ketat)
gunakan 2 tangan
BUDDY AID DILAKS DI TEMPAT TERLINDUNG
10. PENDARAHAN FATAL
BAGIAN GERAK TUBUH
Tangan dan kaki putus
DARAH SEGAR menggenang di
tanah/lantai
PAKAIAN korban basah kuyup oleh
darah
ADANYA DENYUT pada
bagian luka, atau darah
yang menyembur kencang
11. WAKTU KEHABISAN DARAH
Korban luka pendarahan
fatal dapat mati paling
singkat dalam 3 MENIT
jika tidak segera ditolong
Berapa lama korban dapat
kehabisan darah dan MATI
akibat luka PEMBULUH
DARAH UTAMA ????
12. TEKNIK ANGKAT DAN SERET
▪ Saat pendarahan telah terkendali,
pindahkan korban ke tempat yang
disiapkan untuk perawatan lanjutan
menggunakan one or two person carry.
▪ Cari perlindungan yang terdekat dari
posisi korban.
▪ Jika HARUS memindahkan korban di
bawah tembakan musuh maka segera
buat perencanaan darurat.
▪ Siapa yang melindungi?
▪ Siapa yang mengangkat? dll
▪ Saat memindahkan korban cedera
lainnya dapat diabaikan dahulu.
13. TEKNIK ANGKAT DAN SERET
PEMBAWAAN DIBOPONG
hanya digunakan untuk korban
yang sadar!
MENYERET LEHER membatasi
korban dan penolong terekspos
tembakan musuh
DEKAP SERET efektif untuk membawa
korban turun tangga atau tanggul pada jarak
dekat
MENYERET ROMPI menarik korban
pada bagian bahu rompi
ANGKAT/SERET 1 ORANG
14. TEKNIK ANGKAT DAN SERET
ANGKAT/SERET 2 ORANG
PEMBAWAAN DIBOPONG 2 ORG
dapat digunakan untuk korban yang
sadar maupun tidak
PEMBAWAAN DISERET 2 ORG cara
ini dapat mengakibatkan cedera baik
korban maupun penolong. Perhatikan
keamanan!
PEMBAWAAN DEPAN BELAKANG
cara ini mengekspos semuanya
terhadap tembakan musuh
15. KESIMPULAN
FASE 1
▪ Care Under Fire adalah pertolongan
oleh rekan 1 unit terdekat di lokasi
saat masih kontak tembak dengan
musuh.
▪ Ingat untuk selalu balas tembakan
dan berlindung!
▪ Obat terbaik dalam pertempuran
adalah keunggulan daya tembak
dan menang!
17. PRINSIP DASAR
• Laksanakan pengamanan perimeter
dan pertahankan kewaspadaan.
• Laksanakan triase (jika korban lebih
dari 1 orang).
• Tangani korban dengan urutan
bertindak MARCH.
• Jaga komunikasi dengan korban (jika
mungkin).
18. INDIVIDUAL FIRST AID KIT
• Turniket untuk luka pada anggota gerak
badan.
• Perban Dada untuk luka dada menembus
paru2.
• Perban Darurat untuk menutup luka.
• Combat Gauze untuk menyumbat pembuluh
darah.
• Gunting Trauma untuk memotong pakaian
korban.
• Handscoon untuk mencegah infeksi.
• Dressing untuk membungkus luka
• Naso Tube untuk membuka jalan nafas
19. PENGAMANAN!!!
KORBAN YANG MENTALNYA
TERGUNCANG HARUS
▪ Senjatanya diamankan
▪ Radio diamankan
▪ Benda penting diserahkan
ke yang lain
▪ Senjata dan Radio tidak
cocok dengan mental yang
terguncang dan obat2an
▪ Buat perimeter
pengamanan sesuai taktik
yang berlaku
▪ Pertahankan kewaspadaan
tinggi
20. PERSIAPAN : PENCEGAHAN INFEKSI
JIKA MEMUNGKINKAN
Penolong harus memakai
sarung tangan medis
untuk mencegah infeksi
pada luka.
21. URUTAN PEMERIKSAAN MARCH!
MASSIVE HEMORRAGHE : Segera cek dan tangani luka
yang menyebabkan pendarahan hebat.
AIRWAY : Cek dan bersihkan jalan udara (hidung, mulut,
tenggorokan) dari kemungkinan adanya benda-benda
yang menghalangi udara.
RESPIRATORY : Cek ada atau tidaknya nafas pada korban
(gerakan dada, hembusan nafas di hidung/mulut). Jika
tidak ada segera laksanakan resusitasi jantung paru.
CIRCULATION : Cek peredaran darah melalui denyut nadi.
Pada tangan/kaki yang dipasang turniket pastikan tidak
ada denyut nadi.
HYPOTHERMIA : Cek suhu tubuh korban jangan sampai
kedinginan segera tutupi dengan selimut darurat atau
benda lain yang tersedia.
22. MASSIVE HEMMORAGHE
Periksa leher, ketiak dan selangkangan.
Tindakan evaluasi yang pertama dilaksanakan adalah memeriksa
secara cepat pendarahan yang belum diketahui dari ujung kepala ke kaki.
Periksa kaki, lengan, perut, dada (gerakan menggaruk) dan punggung.
PERIKSA PENDARAHAN FATAL
23. MASSIVE HEMMORAGHE
KENDALIKAN PENDARAHAN
Segera tangani sumber
pendarahan lainnya yang
mengancam jiwa
Gunakan turniket 3-5 cm
di atas luka tepat di atas
permukan kulit.
Cek ulang turniket yang
dipasang apabila masih
terjadi pendarahan segera
pasang turniket kedua
bersebelahan dengan yang
sudah terpasang.
24. AIRWAY
PERIKSA JALAN NAFAS
GEJALA HAMBATAN
JALAN NAFAS
■ Korban tidak dapat bernafas
dengan baik.
■ Korban mengeluarkan suara
dengkuran.
■ Terlihat adanya benda di
saluran jalan nafas/
■ Adanya luka parah pada
wajah.
26. AIRWAY
MANAJEMEN JALAN NAFAS
Jika korban dapat bernafas
namun tidak sadar atau
setengah sadar dan tidak ada
hambatan jalan nafas maka
sebaiknya memasang NPA
dan pelumasnya untuk
memperlancar jalan nafasnya.
Alat ini dapat digunakan
untuk korban tidak sadar
maupun sadar.
27. AIRWAY
POSISI PEMULIHAN
Korban yang menderita
luka parah pada wajah
dapat melindungi jalan
nafasnya dengan duduk
condong ke depan.
Bantu korban yang sadar untuk
memposisikan tubuhnya agar
mudah bernafas.
Untuk korban yang tidak sadar
posisikan tubuhnya pada posisi
pemulihan.
29. RESPIRATORY
PERIKSA PERNAFASAN
Buka dada korban untuk
mengecek:
▪ Luka tembak atau ledakan.
▪ Trauma benda tumpul (dari plat
rompi).
▪ Memar.
▪ Perubahan bentuk dada.
Jika ditemukan luka tembak/tusuk maka segera pasang perban dada berventilasi.
PEMASANGAN JARUM DEKOMPRESI HANYA DILAKUKAN
OLEH PERS KESEHATAN
30. CIRCULATION
PERIKSA INDIKASI SHOCK
▪ Gangguan mental
▪ Nafas terengah-engah
▪ Keringat dingin
▪ Pucat
▪ Denyut nadi lemah/tidak teraba
▪ Mual
▪ Rasa haus yang parah
▪ Adanya pendarahan fatal
sebelumnya
Jika ditemukan gangguan sirkulasi segera pasang infus cairan dengan volume tinggi.
(TINDAKAN INI HANYA DILAKUKAN OLEH PERS KESEHATAN)
31. HYPOTHERMIA
PENCEGAHAN
Tempatkan korban
pada alas yang hangat
dan selimuti setelah
diperiksa lengkap.
▪ Hypothermia lebih mudah dicegah
daripada ditangani. Laksanakan
sesegera mungkin.
▪ Menurunnya suhu tubu secara tiba-tiba
dapat menyebabkan serangan jantung.
▪ Hypothermia dapat terjadi di cuaca
panas sekalipun.
32. • Prioritas 1 : Luka mengancam nyawa, pendarahan
hebat, anggota badan putus, atau luka pada mata
(Jika tidak ditolong segera akan mati, harus dievak
secepatnya)
• Prioritas 2 : Luka tidak mengancam nyawa tapi
harus dirawat karena tidak dapat melanjutkan tugas
contoh tertembak di betis, lengan, jari putus, dll
(Evakuasi bisa menunggu setelah yakin aman)
• Prioritas 3 : Korban dapat melanjutkan tugas dan
kembali bertempur contoh luka ringan.
TRIASE
Triase dilaksanakan jika jumlah korban lebih dari satu
untuk menentukan siapa yang lebih didahulukan
mendapat pertolongan dan evakuasi
33. TRIASE
KORBAN PRIORITAS 1 DENGAN
KONDISI INI HARUS DIDAHULUKAN
#1 PENDARAHAN FATAL
#2 LUKA TEMBUS PADA TORSO
#3 JALAN UDARA TERHAMBAT
#4 KESULITAN BERNAFAS
#5 MENTAL TERGUNCANG
35. PRINSIP DASAR
• Laksanakan pengamana titik evakuasi
dan siapkan korban untuk dievak.
• Laporkan informasi kondisi korban.
• Setelah kendaraan tiba, tempatkan
korban pada posisi yang aman.
• Cek ulang kondisi korban, turniket,
perban, dll.
• Serah terimakan korban (jika mungkin
ada pers yang ikut ke RS rujukan).
TACTICAL EVACUATION
36. TACTICAL EVACUATION
• Amankan perlengkapan korban
• Jika mungkin pasangkan lagi helm
dan rompi korban.
• Siapkan tandu.
• Letakkan korban di tandu.
• Pastikan korban berada pada posisi
aman dan tidak mudah jatuh.
PERSIAPAN
37. TACTICAL EVACUATION
PENCATATAN
▪ Kartu Korban diprint bolak balik
dan dilaminating.
▪ Diisi dengan spidol tahan air
(Spidol F).
▪ Dibawa perorangan berisi data
pasien, umur, gol darah, tinggi
berat badan, dll
▪ MEDIC menulis kartu korban
sesuai dengan kondisi dan
pertolongan yang telah
dilakukan.
▪ Serah terima korban kepada
petugas evakuasi harus jelas.
40. PERMINTAAN EVAKUASI
NINE LINER
1. Lokasi TJ (Titik Jemput) Koordinat dan Deskripsi Medan
2. Panggilan Radio & Frekuensi Panggilan Tim dan Channel
3. Kondisi Pasien Gawat (1 jam)/Prioritas (4 jam)/Rutin (24 jam)
4. Alat Khusus yang dibutuhkan Hoist/Ventilator/Transfusi Darah dll.
5. Mobilitas Korban Tandu/Bisa Berjalan/Duduk
6. Keamanan di TJ Adanya ancaman musuh atau tidak
7. Tanda pengenal pada TJ Kain Panel/Suar/Asap/Cahaya/Infrared
8. Status Pasien TNI/Sipil WNI/WNA
9. Kondisi Pasien
a. Penyebab Luka/Cidera Tembakan/Ledakan/Tusukan/dll.
b. Luka/Cidera Bagian tubuh mana, kondisi terakhir dll.
c. Tanda Vital dan Gejala Lain Nafas, Denyut Nadi, Tingkat Kesadaran dll.
d. Penanganan yang dilakukan Turniket, Perban, Cairan Infus, dll/