SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
The Implementation of “E-Musrenbang” Program in Lhokseumawe
By:
Nazaruddin1, Jumadil Saputra2, Zikri Muhammad3, Aiyub4, Ahmad Yani5, Muryali6, Teuku Ryan
Julianda7
1,4,5,6,7 Public Administration Departement, Faculty of Sosial and Political Sciences,
Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Indonesia
2,3 Faculty of Business, Economics and Social Development (FBESD), UMT,
Terengganu, Malaysia
email : nazaruddin@unimal.ac.id
Abstract
With the existence of the E-Musrenbang program, it is able to become one of the
modern E-Government programs that can accommodate the needs of the
community in the developmentplanning process in Lhokseumawe. and problems in
the implementation of the E-Musrenbang Program in Lhokseumawe based on the
Communication and Disposition factors. This research uses descriptive qualitative
research. A modern E-Government based program that can accommodate
community needs in the developmentplanning process in Lhokseumawe. However,
in its implementation, this program is only a formality program. This is evidenced by
the findings in the field and the lack ofutilization, so that the E-Musrenbang program
which should be one ofthe leading programs to convey the voice ofthe community's
needs has become a sidelined program. This happened because of the lack of
socialization between the organizers and the community.
Keywords: E-Government, development planning.
1. Introduction
Implementasi Musrenbang Elektronik (E-Musrenbang) pertama kali diterapkan
di Bappenas pada tahun 2014. E-Musrenbang merupakan aplikasi perencanaan
berbasis website yang dibangun untuk mendukung upaya sinergi perencanaan antara
pemerintah pusat maupun daerah dalam menyusun rencana kerja pemerintah, dengan
Aplikasi ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah proses sinergi
perencanaan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah khususnya sinergi
perencanaan dan penganggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan serta mendorong
penerapan prinsip-prinsip governance (Partisipatif, Transparan, Efektif, Efesiensi dan
Akuntabel) dalam pemberian pelayan publik
Namun dalam penerapan program E-Musrenbang milik Kota Lhokseumawe
tidak terlepas dari beberapa permasalahan yang diantaranya adalah:
1. Masyarakat dapat mengajukan usulan mengenai suatu permasalahan, namun
berkaitan tindak lanjut bergantung terhadap pemerintah, apakah hal tersebut
layak untuk ditindaklanjuti;
2. Karena, dalam proses penjaringan aspirasi, peluang untuk menyampaikan
aspirasi belum sepenuhnya diberikan secara luas kepada masyarakat. Aspirasi
atau usulan hanya diberikan kepada beberapa pihak saja, dalam hal ini elite
ditingkat Gampong/Desa;
3. Dalam hal ini, elite capture dipahami sebagai suatu sikap atau tindakan yang
dilakukan orang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi pembuatan
kebijakan atau keputusan agar hasilnya memberikan keuntungan bagi mereka
sendiri;
4. Dari observasi, bahwa operator Gampong (Operator Gampong Lancang
Garam dan Operator Gampong Paya Peunteut) sudah satu tahun usulan
mereka yang diajukan kepada pihak Bappeda, namun sampai saat ini belum
ada tanggapan atau respon apalagi realisasi. dan ada juga gampong yang
belum menggunakan sama sekali;
5. Operator acap kali mengalami kesulitan dikarenakan server tersebut penuh,
maka untuk dapat mengaksesnya hanya pada waktu-waktu tertentu (misal
dini hari).
6. Belum adanya pembaruan program E-Musrenbang, sehingga khalayak
masyarakat masih lebih memilih musrenbang secara manual;
7. Sosialisasi program hanya dilakukan kepada operator/perwakilan Gampong.
Maka tertarik untuk dapat mengkaji sejauh mana program aplikasi E-
Musrenbang berjalan untuk mendukung dan mewujudkan sistem perencanaan
pembangunan daerah yang Modern, Partisipatif, Transparan, Efektif, Efesiensi dan
Akuntabel. Maka dari itu penelitian ini menyimpulkan untuk meneliti tentang
“Implementasi Program E-Musrenbang di Kota Lhokseumawe.”
a. Research Problem
Mengapa Implementasi Program E-Musrenbang Belum dimanfaatkan secara
makasimal dan apa kendala Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) dalam
implementasi program E-Musrenbang dikota lhokseumawe. Yang difokuskan pada
pengelolaan/pemanfatan aplikasi E-Musrenbang terkait dengan Sumber daya,
Komunikasi, Struktur Organisasi dan Disposisi dan juga Permasalahan yang
dihadapi dalam implementasi program E-Musrenbang yaitu Sumber daya,
Komunikasi, Struktur Organisasi dan Disposisi.
b. Implementasi Kebijakan
Agustino (2008:124) implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan
baik oleh individu-individu atau penjabat-pejabat atau kelompok-kelompok
pemerintah atau swasta yang di arahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah
digariskan dalam keputusan kebijakan. Tindakan-tindakan yang dimaksud mencakup
usaha untuk mengubah keputusan menjadi tindakan tindakan operasional dalam
kurun waktu tertentu maupun dalam rangka melanjutkan usaha-usaha untuk
mencapai perubahan besar dan kecil yang ditetapkan oleh program.
c. Teori Implementasi Kebijakan
Teori George C. Adward III dalam Widodo (2011:97) implementasi
kebijakan dipengaruhi oleh empat variabel, yaitu: a). Komunikasi, b). Sumber daya,
c). Disposisi, d). Struktur Organisasi.
Teori Donald S. Van Meter Dan Carl E. Van Horn
Sementara Mater Dan Horn dalam Subarsono,( 2005:94) ada lima variabel
yang mepengaruhi kinerja implementasi, yaitu standar dan sasaran kebijakan,
sumberdaya, komunikasi antar organisasi dan penguatan aktivitas, karakteristik agen
pelaksana dan kondisi sosial, ekonomi dan politik.
d. Aplikasi E-Musrenbang Kota Lhokseumawe
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Lhokseumawe
menerapkan E-Musrenbang sejak tahun 2017. Aplikasi ini sendiri diadopsi dari
Pemerintah Kota Banda Aceh. Aplikasi ini merupakan “salah satu wujud ikhtiar
kami dalam mendukung komitmen bersama untuk mewujudkan sistem perencanaan
pembangunan daerah yang efektif, pertisipatif, transparan dan akuntabel” (Suaidi
Yahya), dengan harapan Aplikasi ini dapat mempermudah dalam tahap perencanaan
di Kota Lhokseumawe
2. Research Methods
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe
desktriptif dengan analisa kualitatif, untuk memperoleh gambaran yang umum
mengenai kebijakan Pemerintah Daerah dalam implemetasi Program Aplikasi E-
Musrenbang.
3. Pembahasan
A. Implementasi Program E-Musrenbang Di Kota Lhokseumawe
a. Sumber Daya
Aspek Sumber Daya Manusia menjadi salah satu tolak ukur untuk keberhasilan
suatu program. Untuk aspek teknologi informasi masih memiliki hambatan terutama
dalam hal teknis yaitu dengan terjadinya gangguan sistem computer ataupun fasilitas
jaringan. Mengakibatkan data yang dikirimkan tidak dapat diakses, sehingga
menyebabkan terjadinya penumpukan usulan. Hambatan lainnya adalah dari
pengetahuan/mindset Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjalankan fasilitas
computer maupun pemanfaatan program.
a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi pihak penyelenggara dalam mengimplementasikan E-
Musrenbang, dalam pengimplementasiannya tidak terlepas dari berbagai kekurangan
yang ada, namun E-Musrenbang setidaknya menjadi inovasi dalam sistem
perencanaan pembangunan yang merupakan harapan masyarakat yang menginginkan
sebuah forum atau kontak sosial antara masyarakat dengan pemerintahan dalam
perencanaan pembangunan partisipatif di Daerah.
B. Kendala Dalam Program E-MUSRENBANG Kota Lhokseumawe
a. Komunikasi
Dalam pengimplementasian E-Musrenbang, pihak penyelenggara dalam hal ini
adalah Bappeda Kota Lhokseumawe telah melakukan sosialisasi tentang tata cara
penggunaan program E-Musrenbang. Sosialisasi dilakukan kepada setiap operator
Gampong, sehingga tak bisa dipungkiri, masih banyaknya masyarakat yang tidak
mengenal akan program E-Musrenbang
Komunikasi hanya mungkin terjadi bila ada kesadaran sukarela dari semua
anggota organisasi atau pemimpin organisasi ke dalam proses pelaksana kerja
dibawah penyuluhan yang mempunyai kewenangan fungsional tertentu dari
pelaksana maupun pimpinan organisasi agar apa yang menajadi sasaran, standar, dan
tujuan bersama dari organisasi dapat tercapai.
b. Disposisi
Operator E-Musrenbang dan beberapa individu mengatakan setiap kegiatan
pembangunan yang dasarnya untuk keperluan masyarakat pasti terdapat pihak-pihak
yang mementingkan kelompoknya, sehingga hal ini sudah menjadi rahasia umum
ditengah-tengah masyarakat.
Dilihat dari sisi permintaan, terjaringnya aspirasi masyarakat tergantung antara
lain pada lingkungan yang kondusif untuk berlangsungnnya partisipasi, adanya
tradisi partisipasi dan kemampuan masyarakat dalam berkelompok dan
menyampaikan tuntutan mereka. Dalam hal keterwakilan dan kemampuan
menangkap aspirasi, sistem E-Musrenbang belum cukup menjamin aspirasi dari
bawah (bottom-up) untuk tersampaikan atau menjadi bagian dari pengambilan
keputusan ditahap selanjutnya. Karena, dalam proses penjaringan aspirasi, peluang
untuk menyampaikan aspirasi belum sepenuhnya diberikan secara luas kepada
masyarakat. Aspirasi atau usulan hanya diberikan kepada beberapa pihak saja, dalam
hal ini elite ditingkat Gampong/Desa.
Program E-Musrenbang ini masih dapat memiliki peluang terjadinya
penyimpangan dalam perencanaan pembangunan. Elite capture sebagai suatu
fenomena masih terjadi dalam setiap proses musrenbang. Dalam hal ini, elite capture
dipahami sebagai suatu sikap atau tindakan yang dilakukan orang atau sekelompok
orang untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan atau keputusan agar hasilnya
memberikan keuntungan bagi mereka sendiri.
4. Kesimpulan
1. Keberadaan Program ini sebagai salah satu program berbasis E-Government
modern yang dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat dalam proses
perencanaan pembangunan di Kota Lhokseumawe, Namun dalam
pelaksanaannya program ini hanya sebatas program formalitas semata
dikarenakan Struktur Organisasi dan Sumber daya yang belum memadai;
2. Penggunaan program ini masih terbatas, sehingga program E-Musrenbang
yang seharusnya menjadi salah satu program unggulan untuk menyampaikan
suara kebutuhan masyarakat menjadi program yang dikesampingkan. Hal ini
terjadi karena kurangnya sosialisasi antara pihak penyelenggara dan
masyarakat serta persoalan Disposisi. sehingga Partisipatif, Transparan,
Efektif, Efesiensi dan Akuntabel dapat terpenuhi sesuai dengan yang
diharapakan seperti arah tujuan dari kebijakan atau program E-Musrenbang.

More Related Content

Similar to E-Musrenbang Lhokseumawe

ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...Ahmad Irfansyah
 
PENGENTASAN KEMISKINANK.pptx
PENGENTASAN KEMISKINANK.pptxPENGENTASAN KEMISKINANK.pptx
PENGENTASAN KEMISKINANK.pptxGrhyssmg
 
Materi 3 Tantangan dan Jenis Layanan e-Government
Materi 3 Tantangan dan Jenis Layanan e-GovernmentMateri 3 Tantangan dan Jenis Layanan e-Government
Materi 3 Tantangan dan Jenis Layanan e-GovernmentLilis Rusliyawati
 
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015Joni Candra
 
Kerangka Acuan Kerja : E-Sapawarga
Kerangka Acuan Kerja : E-SapawargaKerangka Acuan Kerja : E-Sapawarga
Kerangka Acuan Kerja : E-SapawargaHendraRamadani
 
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatifMuhammad MK
 
Bab i pendahuluan k
Bab i pendahuluan kBab i pendahuluan k
Bab i pendahuluan kChintiaRahmi
 
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasianPanduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasianAbdul Kohar
 
Analisis situasi daerah tinggi stunting
Analisis situasi daerah tinggi stuntingAnalisis situasi daerah tinggi stunting
Analisis situasi daerah tinggi stuntingSitiNgaisahSPdMPd
 
Laporan Aktualisasi CPNS Kemendikbud 2020 - gelombang I - angkatan VI
Laporan Aktualisasi CPNS Kemendikbud 2020 - gelombang I - angkatan VILaporan Aktualisasi CPNS Kemendikbud 2020 - gelombang I - angkatan VI
Laporan Aktualisasi CPNS Kemendikbud 2020 - gelombang I - angkatan VICut Endang Kurniasih
 
Implementasi Evaluasi Hasil Belajar Pada Sekolah Dengan Program Double Track ...
Implementasi Evaluasi Hasil Belajar Pada Sekolah Dengan Program Double Track ...Implementasi Evaluasi Hasil Belajar Pada Sekolah Dengan Program Double Track ...
Implementasi Evaluasi Hasil Belajar Pada Sekolah Dengan Program Double Track ...Fajar Baskoro
 

Similar to E-Musrenbang Lhokseumawe (20)

23716381 5-peran-pemerintah-daerah
23716381 5-peran-pemerintah-daerah23716381 5-peran-pemerintah-daerah
23716381 5-peran-pemerintah-daerah
 
23716381 5-peran-pemerintah-daerah
23716381 5-peran-pemerintah-daerah23716381 5-peran-pemerintah-daerah
23716381 5-peran-pemerintah-daerah
 
23716381 5-peran-pemerintah-daerah
23716381 5-peran-pemerintah-daerah23716381 5-peran-pemerintah-daerah
23716381 5-peran-pemerintah-daerah
 
23716381 5-peran-pemerintah-daerah
23716381 5-peran-pemerintah-daerah23716381 5-peran-pemerintah-daerah
23716381 5-peran-pemerintah-daerah
 
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
 
PENGENTASAN KEMISKINANK.pptx
PENGENTASAN KEMISKINANK.pptxPENGENTASAN KEMISKINANK.pptx
PENGENTASAN KEMISKINANK.pptx
 
Materi 3 Tantangan dan Jenis Layanan e-Government
Materi 3 Tantangan dan Jenis Layanan e-GovernmentMateri 3 Tantangan dan Jenis Layanan e-Government
Materi 3 Tantangan dan Jenis Layanan e-Government
 
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015
 
Kerangka Acuan Kerja : E-Sapawarga
Kerangka Acuan Kerja : E-SapawargaKerangka Acuan Kerja : E-Sapawarga
Kerangka Acuan Kerja : E-Sapawarga
 
OM use in IM
OM use in IMOM use in IM
OM use in IM
 
6715 457-13685-1-10-20180122
6715 457-13685-1-10-201801226715 457-13685-1-10-20180122
6715 457-13685-1-10-20180122
 
Jurnal tesis
Jurnal tesisJurnal tesis
Jurnal tesis
 
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
5 6-metode-pendekatan-sosial-dalam-pembangunan-partisipatif
 
Bab i pendahuluan k
Bab i pendahuluan kBab i pendahuluan k
Bab i pendahuluan k
 
Sim paud
Sim paudSim paud
Sim paud
 
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasianPanduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
Panduan fasilitasi musrenbang pengintegrasian
 
Rktm website
Rktm websiteRktm website
Rktm website
 
Analisis situasi daerah tinggi stunting
Analisis situasi daerah tinggi stuntingAnalisis situasi daerah tinggi stunting
Analisis situasi daerah tinggi stunting
 
Laporan Aktualisasi CPNS Kemendikbud 2020 - gelombang I - angkatan VI
Laporan Aktualisasi CPNS Kemendikbud 2020 - gelombang I - angkatan VILaporan Aktualisasi CPNS Kemendikbud 2020 - gelombang I - angkatan VI
Laporan Aktualisasi CPNS Kemendikbud 2020 - gelombang I - angkatan VI
 
Implementasi Evaluasi Hasil Belajar Pada Sekolah Dengan Program Double Track ...
Implementasi Evaluasi Hasil Belajar Pada Sekolah Dengan Program Double Track ...Implementasi Evaluasi Hasil Belajar Pada Sekolah Dengan Program Double Track ...
Implementasi Evaluasi Hasil Belajar Pada Sekolah Dengan Program Double Track ...
 

Recently uploaded

INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 

Recently uploaded (9)

INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 

E-Musrenbang Lhokseumawe

  • 1. The Implementation of “E-Musrenbang” Program in Lhokseumawe By: Nazaruddin1, Jumadil Saputra2, Zikri Muhammad3, Aiyub4, Ahmad Yani5, Muryali6, Teuku Ryan Julianda7 1,4,5,6,7 Public Administration Departement, Faculty of Sosial and Political Sciences, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Indonesia 2,3 Faculty of Business, Economics and Social Development (FBESD), UMT, Terengganu, Malaysia email : nazaruddin@unimal.ac.id Abstract With the existence of the E-Musrenbang program, it is able to become one of the modern E-Government programs that can accommodate the needs of the community in the developmentplanning process in Lhokseumawe. and problems in the implementation of the E-Musrenbang Program in Lhokseumawe based on the Communication and Disposition factors. This research uses descriptive qualitative research. A modern E-Government based program that can accommodate community needs in the developmentplanning process in Lhokseumawe. However, in its implementation, this program is only a formality program. This is evidenced by the findings in the field and the lack ofutilization, so that the E-Musrenbang program which should be one ofthe leading programs to convey the voice ofthe community's needs has become a sidelined program. This happened because of the lack of socialization between the organizers and the community. Keywords: E-Government, development planning. 1. Introduction Implementasi Musrenbang Elektronik (E-Musrenbang) pertama kali diterapkan di Bappenas pada tahun 2014. E-Musrenbang merupakan aplikasi perencanaan berbasis website yang dibangun untuk mendukung upaya sinergi perencanaan antara pemerintah pusat maupun daerah dalam menyusun rencana kerja pemerintah, dengan Aplikasi ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah proses sinergi perencanaan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah khususnya sinergi perencanaan dan penganggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan serta mendorong penerapan prinsip-prinsip governance (Partisipatif, Transparan, Efektif, Efesiensi dan Akuntabel) dalam pemberian pelayan publik Namun dalam penerapan program E-Musrenbang milik Kota Lhokseumawe tidak terlepas dari beberapa permasalahan yang diantaranya adalah:
  • 2. 1. Masyarakat dapat mengajukan usulan mengenai suatu permasalahan, namun berkaitan tindak lanjut bergantung terhadap pemerintah, apakah hal tersebut layak untuk ditindaklanjuti; 2. Karena, dalam proses penjaringan aspirasi, peluang untuk menyampaikan aspirasi belum sepenuhnya diberikan secara luas kepada masyarakat. Aspirasi atau usulan hanya diberikan kepada beberapa pihak saja, dalam hal ini elite ditingkat Gampong/Desa; 3. Dalam hal ini, elite capture dipahami sebagai suatu sikap atau tindakan yang dilakukan orang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan atau keputusan agar hasilnya memberikan keuntungan bagi mereka sendiri; 4. Dari observasi, bahwa operator Gampong (Operator Gampong Lancang Garam dan Operator Gampong Paya Peunteut) sudah satu tahun usulan mereka yang diajukan kepada pihak Bappeda, namun sampai saat ini belum ada tanggapan atau respon apalagi realisasi. dan ada juga gampong yang belum menggunakan sama sekali; 5. Operator acap kali mengalami kesulitan dikarenakan server tersebut penuh, maka untuk dapat mengaksesnya hanya pada waktu-waktu tertentu (misal dini hari). 6. Belum adanya pembaruan program E-Musrenbang, sehingga khalayak masyarakat masih lebih memilih musrenbang secara manual; 7. Sosialisasi program hanya dilakukan kepada operator/perwakilan Gampong. Maka tertarik untuk dapat mengkaji sejauh mana program aplikasi E- Musrenbang berjalan untuk mendukung dan mewujudkan sistem perencanaan pembangunan daerah yang Modern, Partisipatif, Transparan, Efektif, Efesiensi dan Akuntabel. Maka dari itu penelitian ini menyimpulkan untuk meneliti tentang “Implementasi Program E-Musrenbang di Kota Lhokseumawe.” a. Research Problem Mengapa Implementasi Program E-Musrenbang Belum dimanfaatkan secara makasimal dan apa kendala Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) dalam implementasi program E-Musrenbang dikota lhokseumawe. Yang difokuskan pada pengelolaan/pemanfatan aplikasi E-Musrenbang terkait dengan Sumber daya, Komunikasi, Struktur Organisasi dan Disposisi dan juga Permasalahan yang
  • 3. dihadapi dalam implementasi program E-Musrenbang yaitu Sumber daya, Komunikasi, Struktur Organisasi dan Disposisi. b. Implementasi Kebijakan Agustino (2008:124) implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu atau penjabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang di arahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan. Tindakan-tindakan yang dimaksud mencakup usaha untuk mengubah keputusan menjadi tindakan tindakan operasional dalam kurun waktu tertentu maupun dalam rangka melanjutkan usaha-usaha untuk mencapai perubahan besar dan kecil yang ditetapkan oleh program. c. Teori Implementasi Kebijakan Teori George C. Adward III dalam Widodo (2011:97) implementasi kebijakan dipengaruhi oleh empat variabel, yaitu: a). Komunikasi, b). Sumber daya, c). Disposisi, d). Struktur Organisasi. Teori Donald S. Van Meter Dan Carl E. Van Horn Sementara Mater Dan Horn dalam Subarsono,( 2005:94) ada lima variabel yang mepengaruhi kinerja implementasi, yaitu standar dan sasaran kebijakan, sumberdaya, komunikasi antar organisasi dan penguatan aktivitas, karakteristik agen pelaksana dan kondisi sosial, ekonomi dan politik. d. Aplikasi E-Musrenbang Kota Lhokseumawe Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Lhokseumawe menerapkan E-Musrenbang sejak tahun 2017. Aplikasi ini sendiri diadopsi dari Pemerintah Kota Banda Aceh. Aplikasi ini merupakan “salah satu wujud ikhtiar kami dalam mendukung komitmen bersama untuk mewujudkan sistem perencanaan pembangunan daerah yang efektif, pertisipatif, transparan dan akuntabel” (Suaidi Yahya), dengan harapan Aplikasi ini dapat mempermudah dalam tahap perencanaan di Kota Lhokseumawe
  • 4. 2. Research Methods Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe desktriptif dengan analisa kualitatif, untuk memperoleh gambaran yang umum mengenai kebijakan Pemerintah Daerah dalam implemetasi Program Aplikasi E- Musrenbang. 3. Pembahasan A. Implementasi Program E-Musrenbang Di Kota Lhokseumawe a. Sumber Daya Aspek Sumber Daya Manusia menjadi salah satu tolak ukur untuk keberhasilan suatu program. Untuk aspek teknologi informasi masih memiliki hambatan terutama dalam hal teknis yaitu dengan terjadinya gangguan sistem computer ataupun fasilitas jaringan. Mengakibatkan data yang dikirimkan tidak dapat diakses, sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan usulan. Hambatan lainnya adalah dari pengetahuan/mindset Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjalankan fasilitas computer maupun pemanfaatan program. a. Struktur Organisasi Struktur organisasi pihak penyelenggara dalam mengimplementasikan E- Musrenbang, dalam pengimplementasiannya tidak terlepas dari berbagai kekurangan yang ada, namun E-Musrenbang setidaknya menjadi inovasi dalam sistem perencanaan pembangunan yang merupakan harapan masyarakat yang menginginkan sebuah forum atau kontak sosial antara masyarakat dengan pemerintahan dalam perencanaan pembangunan partisipatif di Daerah. B. Kendala Dalam Program E-MUSRENBANG Kota Lhokseumawe a. Komunikasi Dalam pengimplementasian E-Musrenbang, pihak penyelenggara dalam hal ini adalah Bappeda Kota Lhokseumawe telah melakukan sosialisasi tentang tata cara penggunaan program E-Musrenbang. Sosialisasi dilakukan kepada setiap operator Gampong, sehingga tak bisa dipungkiri, masih banyaknya masyarakat yang tidak mengenal akan program E-Musrenbang
  • 5. Komunikasi hanya mungkin terjadi bila ada kesadaran sukarela dari semua anggota organisasi atau pemimpin organisasi ke dalam proses pelaksana kerja dibawah penyuluhan yang mempunyai kewenangan fungsional tertentu dari pelaksana maupun pimpinan organisasi agar apa yang menajadi sasaran, standar, dan tujuan bersama dari organisasi dapat tercapai. b. Disposisi Operator E-Musrenbang dan beberapa individu mengatakan setiap kegiatan pembangunan yang dasarnya untuk keperluan masyarakat pasti terdapat pihak-pihak yang mementingkan kelompoknya, sehingga hal ini sudah menjadi rahasia umum ditengah-tengah masyarakat. Dilihat dari sisi permintaan, terjaringnya aspirasi masyarakat tergantung antara lain pada lingkungan yang kondusif untuk berlangsungnnya partisipasi, adanya tradisi partisipasi dan kemampuan masyarakat dalam berkelompok dan menyampaikan tuntutan mereka. Dalam hal keterwakilan dan kemampuan menangkap aspirasi, sistem E-Musrenbang belum cukup menjamin aspirasi dari bawah (bottom-up) untuk tersampaikan atau menjadi bagian dari pengambilan keputusan ditahap selanjutnya. Karena, dalam proses penjaringan aspirasi, peluang untuk menyampaikan aspirasi belum sepenuhnya diberikan secara luas kepada masyarakat. Aspirasi atau usulan hanya diberikan kepada beberapa pihak saja, dalam hal ini elite ditingkat Gampong/Desa. Program E-Musrenbang ini masih dapat memiliki peluang terjadinya penyimpangan dalam perencanaan pembangunan. Elite capture sebagai suatu fenomena masih terjadi dalam setiap proses musrenbang. Dalam hal ini, elite capture dipahami sebagai suatu sikap atau tindakan yang dilakukan orang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan atau keputusan agar hasilnya memberikan keuntungan bagi mereka sendiri. 4. Kesimpulan 1. Keberadaan Program ini sebagai salah satu program berbasis E-Government modern yang dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan di Kota Lhokseumawe, Namun dalam
  • 6. pelaksanaannya program ini hanya sebatas program formalitas semata dikarenakan Struktur Organisasi dan Sumber daya yang belum memadai; 2. Penggunaan program ini masih terbatas, sehingga program E-Musrenbang yang seharusnya menjadi salah satu program unggulan untuk menyampaikan suara kebutuhan masyarakat menjadi program yang dikesampingkan. Hal ini terjadi karena kurangnya sosialisasi antara pihak penyelenggara dan masyarakat serta persoalan Disposisi. sehingga Partisipatif, Transparan, Efektif, Efesiensi dan Akuntabel dapat terpenuhi sesuai dengan yang diharapakan seperti arah tujuan dari kebijakan atau program E-Musrenbang.