SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
TEKNIK JARINGAN TELEKOMUNIKASI
TUGAS II
KONSEP CIRCUIT, MESSAGE, & PACKET SWITCHING
Oleh :
NAUFAL MUHAJIR ABIDIN (1304405029)
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT-JIMBARAN
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Packet Switching, Circuit Switching, & Message Switching?
2. Bagaimana konsep kerja Packet Switching, Circuit Switching, & Message Switching ?
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Packet Switching, Circuit Switching, & Message
Switching
2. Untuk mengetahui konsep kerja Packet Switching, Circuit Switching, & Message
Switching.
3. Menyelesaikan tugas 2 Mata kuliah Teknik Jaringan Telekomunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Circuit Switching
2.1.1 Pengertian Circuit Switching.
Circuit Switching adalah Jenis Koneksi temporer yang dibentuk antara dua titik (two
points). Ketika proses berlangsung, jalur temporer tadi akan tetap dipertahankan hingga koneksi
selesai. Data dipecah-pecah menjadi paket-paket kecil dan kemudian dikirim melalui jalur tetap.
Circuit switching merupakan suatu jaringan yang dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang
tetap. Jaringan circuit switching di bangun dari suatu kanal atau sirkuit yang dedicated, yang
dimaksud kanal atau sirkuit yang dedicated disini adalah kanal atau sirkuit yang dedicated tidak
bisa dilalui oleh pengguna (user) lain. Artinya sirkuit ini hanya bisa digunakan oleh user tertentu
saja dan user tersebut akan menggunakan jalur yang tetap. Adapun prinsip kerja dari circuit
switching Sebelum koneksi berjalan, akan di bentuk jalur virtual (virtual circuit). Virtual Circuit
switching adalah teknologi packet Switching yang dapat “mengimplementasi” teknologi circuit
switching “tradisional”. Dalam penerapan jalur virtual terdapat 2 node yang dibuat yaitu node
penerima dan node pengirim.
Terdapat 3 Komunikasi antara penerima dan pengirim melibatkan 3 Fase yaitu:
1. Circuit Establishment
Membuat sebuah jalur virtual yang digunakan untuk dilalui paket data. Kemudian terjadi
komunikasi antara node pengirim dan node penerima, lalu node penerima mengirim sinyal
pemberitahuan bahwa data yang dikirim siap diterima.
2. Data Transfer
Pada Fase ini data akan dipecah-pecah dan dikirim melalui jalur yang telah ditentukan
dalam fase pertama.
3. Circuit Termination
Apabila data sudah dikirim, node pengirim mengirimkan sinyal kepada node penerima
untuk mengkahiri koneksi yang berarti data yang dikirim tadi sudah diterima node penerima.
2.1.2 Konsep kerja Circuit Switching
Sebelum dilakukan transfer informasi, terlebih dahulu dilakukan pembentukan (set up) koneksi
dari ujung ke ujung (end-to-end) oleh proses signaling. Setelah terbangun hubungan, dilakukan
transfer informasi (proses pembicaraan). Selama transfer informasi (bicara), kanal bicara (time
slot) digenggam/diduduki secara exclusive, tidak “di-share” dengan nomor time slot tetap tdk
berubah. Selesai fase transfer informasi dilakukan pembubaran (oleh proses signaling)
Informasi real time (voice/video) kritis terhadap waktu (delay). Diperlukan platform
jaringan yang menjamin kontinuitas transfer informasi selama komunikasi berlangsung. Maka
dirancang jaringan berbasis circuit switched (jaringan telekomunikasi : PSTN, PLMN)
Memiliki prisip dasar sebelum dilakukan transfer informasi, terlebih dahulu dilakukan
pembentukan (set up) koneksi dari ujung ke ujung (end-to-end) oleh proses signaling. Setelah
terbangun hubungan, dilakukan transfer informasi (proses pembicaraan). Selama transfer
informasi (bicara), kanal bicara (time slot) digenggam/diduduki secara exclusive, tidak “di-share”
dengan nomor time slot tetap tdk berubah. Selesai fase transfer informasi dilakukan pembubaran
(oleh proses signaling).
Menerapkan sebuah path komunikasi yang dedicated (permanen) antara 2 buah station :
- melibatkan tiga fase :
 Circuit Establishment
 Signal Transfer (mungkin analog voice, digitized voice, binary data)
 Circuit disconnect
- kurang efisien karena koneksi tetap established walaupun tidak ada data yang ditransfer
- contoh konkret adalah public telephone network, PBX (Public Branches eXchange utk
gedung)
- tidak complex dalam routing, flow control, dan syarat-syarat error control
Routing dalam Circuit Switching Efisiensi jaringan diperoleh dengan cara
meminimisasi switching and kapasitas transmisi. Komponen dalam arsitektur jaringan
telekomunikasi umum adalah :
- Pelanggan
- Local loop : link antara pelanggan dan jaringan. Hampir semuanya menggunakan
twisted pair. Panjangnya antara beberapa kilometer dan beberapa puluh kilometer.
- Exchanges : switching lokal dalam sebuah jaringan. Switching Lokal mendukung
pelanggan-pelanggan yang dikenal dengan nama end office yang biasanya dapat
mendukung beribu-ribu pelanggan dalam local area.
- Trunks : cabang-cabang antara exchanges. Trunks membawa multiple voice-frequency
dengan menggunakan FDM (Frequency Division Multiplex) atau synchronous TDM
(Time Division Multiplex).
Routing a dan b koneksi dalam satu buah end office, sedangkan c dan d koneksi yang lebih
kompleks. Lebih disukai menggunakan dynamic routing daripada static routing dikarenakan
kondisi traffic yang makin kompleks dan lebih fleksibel. Adapun dalam kelas-kelas dalam
dynamic routing adalah sebagai berikut :
1. Alternate Routing Adalah routing-routing pilihan yang dapat digunakan antara dua end
office. Tiap switch diberikan sejumlah route untuk mencapai tiap tujuan. Jika hanya
ada satu route dalam tiap pasang source-destination, ini disebut dengan fixed alternate
routing. Yang lebih umum digunakan adalah dynamic alternate routing. Routing
decision didasari atas status current traffic (akan ditolak jika sibuk) dan historical traffic
patterns (urutan-urutan route yang diinginkan).
2. Adaptive Routing Didesain untuk memfungsikan switch dalam mengubah bentuk
traffic pada sebuah jaringan. Situasi seperti ini, switch yang ada saling bertukar
informasi untuk mempelajari kondisi jaringan switch switch switch Trunk Trunk a b c
d sehingga tipe routing ini lebih efisien daripada alternate routing dalam hal resourcing
jaringan.
DTM (Dynamic Traffic Management) yang dikembangkan oleh Northern Telecom
menggunakan central network untuk mencari the best alternate route bergantung dari congestion
(kepadatan) dalam jaringan tersebut. Central controller mengumpulkan status data dari tiap switch
untuk mencari alternate route yang diinginkan.
Jaringan dengan menggunakan circuit-switched adalah didesain untuk voice traffic.
Walaupun demikian, circuit-switched network juga digunakan dalam komunikasi data dimana
akan terjadi :
- untuk terminal-to-host data connection, waktu pada line terbuang percuma. Jadi
komunikasi data akan tidak efisien jika menggunakan circuit-switched network.
- koneksi menyediakan rate yang konstan. Jadi device yang saling terhubung mempunyai
rate yang sama saat transmit atau receiving data. Ini membatasi utilitas dalam jaringan
yang banyak terdapat variasi komputer dan terminal.
2.2 Message switching
2.2.1 Pengertian Message switching.
Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara
devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama membuat suatu
connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini complete,
connection akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi proses tersebut.
Pengiriman email merupakan contoh yang baik dari message switching, ketika kita menekan
button send, sistem kita akam mengirim data tersebut ke mail server local kita. Mail server akan
mengurut kembali data kita, kemudian mail server kita akan menghubungi mail server tempat
alamat yang akan kita kirimi email tadi. Sampai akhirnya mail server tersebut akan mengirim
message tersebut ke penerima dengan proses yang sama.
Dengan menggunakan mesaage switching pengguna dapat saling berhubungan melalui sirkuit
switching. Data yang dikrim mempunyai alamat tujuan, sebagai contoh :
- E-mail (Electronic mail), SMS, MMS dan memo-memo yang menggunakan jaringan
komputer
Komunikasi yang terjadi pada message switching ini adalah terminal-terminal dapat menghubungi
central komputer dan message data di simpan pad storage device (penyimpanan data). Biaya
message switching ini akan mahal jika jaringan yang terhubung sedikit. Biaya akan menjadi murah
apabila jaringannya menjadi lebih besar dan banyak menggunakan terminal-terminal komputer
(pengguna).
2.2.2 Konsep kerja Message Switching
Gambar dibawah menunjukkan jaringan message switching, dimana seluruh data melewati
jalur yang sama, sehingga hanya satu jalur saja yang dipakai dalam mengirim data
Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara
devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama membuat suatu
connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini complete,
connection akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi proses tersebut.
Pengiriman email merupakan contoh yang baik dari message switching, ketika kita
menekan button send, sistem kita akam mengirim data tersebut ke mail server local kita. Mail
server akan mengurut kembali data kita, kemudian mail server kita akan menghubungi mail server
tempat alamat yang akan kita kirimi email tadi. Sampai akhirnya mail server tersebut akan
mengirim message tersebut ke penerima dengan proses yang sama.
Keuntungan untuk Message Switching adalah:
- saluran Data dibagi di antara perangkat komunikasi meningkatkan penggunaan
bandwidth.
- Pesan dapat disimpan sementara pada switch pesan, ketika kemacetan jaringan
menjadi masalah.
- Prioritas dapat digunakan untuk mengatur lalu lintas jaringan.
- Broadcast pengalamatan menggunakan bandwidth lebih efisien karena pesan yang
dikirimkan ke beberapa tujuan.
2.3 Packet Switching
2.3.1 Pengertian Packet Switching
Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam
packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa
bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal
ini memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber dikirimkan
secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute
yang berbeda melalui router.
Packet Switching tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati jaringan. Data
dikirim keluar dengan menggunakan rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan yang
disebutpaket. Masing-masing paket melewati jaringan dari satu titik ke titik lain dari sumber ke
tujuan Pada setiap titik seluruh paket diterima, disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke titik
berikutnya.
Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah menerima paket dari stasiun pengirim
untuk diteruskan ke stasiun penerima. Dalam Packet Switching, data yang ditransmisikan dibagi-
bagi ke dalam paket-paket kecil. Jika source mempunyai message yang lebih panjang untuk
dikirim, message itu akan dipecah ke dalam barisan-barisan paket. Tiap paket berisi data dari user
dan info control. Info control berisi minimal adalah info agar bagaimana paket bisa melalui
jaringan dan mencapai alamat tujuan. Umumnya header berisi :
- Source (sender’s) address
- Destination (recipient’s) address
- Packet size
- Sequence number
- Error checking information
Prinsip Dasar Packet Switching Sebelum dikirim, Informasi disegmentasi (paketisasi)
terlebih dahulu.
Tiap paket dikirim tanpa dibangun koneksi ke tempat tujuan terlebih dahulu, sehigga tiap paket
sangat mungkin menempuh rute yang berbeda.
Karena perbedaan rute, kemungkin paket sampai di tempat tujuan tidak berurut. Di tempat tujuan
paket diurut kembali (reassemble) seperti urutan aslinya, baru kemudian disajikan
(dipresentasikan). Beberapa keuntungan yang diperoleh dari packet switching :
1. Efisiensi line sangat tinggi; hubungan single node-to-node dapat dishare secara dinamis
oleh banyak paket. Paket-paket diqueue dan ditransmisikan secepat mungkin. Secara
kontras, dalam circuit switching, waktu pada link node-to-node adalah dialokasikan
terlebih dahulu menggunakan time-division multiplexing.
2. Jaringan packet-switched dapat membuat konversi data-rate. Dua buah station yang
berbeda data-ratenya dapat saling menukar paket.
3. Ketika traffic mulai padat, beberapa call diblok, yang menunjukkan jaringan menolak
permintaan koneksi tambahan sampai beban di jaringan menurun. Dalam packet switchied
network, paket masih dapat diterima akan tetapi delay delivery bertambah.
4. Prioritas dapat digunakan. Jadi kalau sebuah node mempunyai sejumlah queued packet
untuk ditransmisikan, paket dapat ditransmisikan pertama kali berdasarkan prioritas yang
lebih tinggi. Paket-paket ini mempunyai delay yang lebih kecil daripada lower-priority
packets.
Packet Switching Tidak memberikan garansi Quality of service: delay antrian, jitter, loss
packet, dan throughput. Contoh Teknologi Layanan Packet Switched:
- Public data network
- Frame relay
- Internet (connectionless)
- LAN (connectionless)
Contoh packet swithing :
2.3.2 Konsep kerja Packet switching
Dalam Packet Switching, data yang ditransmisikan dibagi-bagi ke dalam paket-paket
kecil. Jika source mempunyai message yang lebih panjang untuk dikirim, message itu akan
dipecah ke dalam barisan-barisan paket. Tiap paket berisi data dari user dan info control. Info
control berisi minimal adalah info agar bagaimana paket bisa melalui jaringan dan mencapai
alamat tujuan. Ada dua pendekatan yang berhubungan dengan jaringan Packet Switching, yaitu:
1. Datagram
Node-node jaringan memroses tiap paket secara independen. Jika host A megirim
dua paket berurutan ke host B pada sebuah jaringan paket datagram, jaringan tidak dapat
menjamin bahwa kedua paket tersebut akan dikirim bersamaan, kenyataannya kedua
paket tersebut dikirimkan dalam rute yang berbeda Paket-paket tersebut disebut
datagram,Implikasi dari switching paket datagram :
– Urutan paket dapat diterima dalam susunan yang berbeda ketika dikirimkan
– Tiap paket header harus berisi alamat tujuan yang lengkap
Kelebihan Datagram Packet Switching:
– Tidak ada waktu call setup
– Adaptasi yang cepat jika terjadi congestion/network overload.
– Adaptasi yang cepat jika terjadi node failure
Kelemahan Datagram Packet Switching:
– Kedatangan paket bisa tidak sesuai dengan urutannya.
– Adanya beban pemrosesan karena setiap paket di proses di setiap node
– Receiver tidak memiliki persiapan terhadap paket yang dating
2. Virtual Switching
Virtual circuit packet switching adalah campuran dari circuit switching dan paket
switching. Seluruh data ditransmisikan sebagai paket-paket. Seluruh paket dari satu
deretan paket dikirim setelah jalur ditetapkan terlebih dahulu (virtual circuit). Urutan
paket yang dikirimkan dijamin diterima oleh penerima. Paket-paket dari virtual circuit
yang berbeda masih dimungkinkan terjadi interleaving. Pengirim data dengan virtual
circuit melalui 3 fase :
- Penetapan VC
- Pentransferan data
- Pemutusan VC
Kelebihan Virtual Circuit Packet Switching:
– Kedatangan paket sesuai urutannya.
– Terdapat mekanisme error control.
– Penetapan satu rute untuk satu koneksi.
– Penerima telah bersiap untuk menerima paket yang dating
Kelemahan Virtual Circuit Packet Switching:
– Adanya delay saat connection setup.
– Adaptasi terhadap node failure kurang baik.
– Adaptasi terhadap network overload kurang baik
3. Perbedaan Datagram dan Virtual Circuit:
 Datagram (Connectionless)
– Tiap paket memiliki alamat tujuan yang lengkap
– Penentuan routing dilakukan terhadap setiap paket di setiap node
– Paket-paket yang berbeda namun berasal dari pesan yang sama dapat
menggunakan rute yang berbeda, tergantung kepadatan jalur.
– Paket-paket akan mencari alternatif routing dimana akan mengabaikan node
yang gagal
 Virtual Circuit (Connection Oriented)
– Sebuah route antara station dikonfigurasi sebelum terjadi transfer data
– Setiap paket memiliki VC identifier.
– Penetapan routing dilakukan sekali untuk semua paket.
– Semua paket akan melalui rute yang sama
– Apabila ada node yang gagal, semua virtual circuit yang mendefinisikan lewat
node tersebut akan lenyap
BAB III
KESIMPULAN
1. Circuit Switching adalah Jenis Koneksi temporer yang dibentuk antara dua titik (two
points). Ketika proses berlangsung, jalur temporer tadi akan tetap dipertahankan hingga
koneksi selesai. Data dipecah-pecah menjadi paket-paket kecil dan kemudian dikirim
melalui jalur tetap.
2. Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara
devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama membuat
suatu connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini
complete, connection akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi proses
tersebut.
3. Packet Switching adalah sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam
jaringan internet. Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah
node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai
asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-
potongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang
sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router.
DAFTAR PUSTAKA
https://noflinkasipa.files.wordpress.com/2012/06/switching-dan-signalling-noflin.pdf
http://achmadrifqi05.blogspot.co.id/2013/11/circuit-switching-packet-switching-dan.html
http://irham93.blogspot.co.id/2013/06/perbedaan-prinsip-kerja-packet.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Circuit_switching
https://id.wikipedia.org/wiki/Sambungan_paket
https://sekaranindya.wordpress.com/2013/02/25/teknik-switching/
http://joe-q-kernel08.blogspot.co.id/2010/01/message-switching.html

More Related Content

What's hot

Kd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptx
Kd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptxKd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptx
Kd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptxMafud Fauzi Pratama
 
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMakalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMuhammad Syarif
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 12 - pengantar komunikasi data
Dasar Telekomunikasi - Slide week 12 - pengantar komunikasi dataDasar Telekomunikasi - Slide week 12 - pengantar komunikasi data
Dasar Telekomunikasi - Slide week 12 - pengantar komunikasi dataBeny Nugraha
 
Uswatun Hasanah - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Uswatun Hasanah - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan KomputerUswatun Hasanah - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Uswatun Hasanah - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputerbelajarkomputer
 
Tugas pti 8
Tugas pti 8Tugas pti 8
Tugas pti 8titoana
 
Tugas Klmpok Siskom
Tugas Klmpok SiskomTugas Klmpok Siskom
Tugas Klmpok Siskomguest5f702e
 
11 jaringan-komputer
11 jaringan-komputer11 jaringan-komputer
11 jaringan-komputerSinath Sabado
 
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)seolangit7
 
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)Hairil Rahman
 

What's hot (19)

Kd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptx
Kd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptxKd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptx
Kd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptx
 
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoinMakalah lapisan osi layerr pwpoin
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 12 - pengantar komunikasi data
Dasar Telekomunikasi - Slide week 12 - pengantar komunikasi dataDasar Telekomunikasi - Slide week 12 - pengantar komunikasi data
Dasar Telekomunikasi - Slide week 12 - pengantar komunikasi data
 
Uswatun Hasanah - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Uswatun Hasanah - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan KomputerUswatun Hasanah - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Uswatun Hasanah - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
 
Power poin modul 8
Power poin modul 8Power poin modul 8
Power poin modul 8
 
Jaringan komputer 8b
Jaringan komputer 8bJaringan komputer 8b
Jaringan komputer 8b
 
Tugas pti 8
Tugas pti 8Tugas pti 8
Tugas pti 8
 
Jaringan komputer 8
Jaringan komputer 8Jaringan komputer 8
Jaringan komputer 8
 
Tugas Klmpok Siskom
Tugas Klmpok SiskomTugas Klmpok Siskom
Tugas Klmpok Siskom
 
11 jaringan-komputer
11 jaringan-komputer11 jaringan-komputer
11 jaringan-komputer
 
Network layerr
Network layerrNetwork layerr
Network layerr
 
Presentasi bab 8
Presentasi bab 8Presentasi bab 8
Presentasi bab 8
 
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
 
Tik bab 2 (Kelas 9 SMP)
Tik bab 2 (Kelas 9 SMP)Tik bab 2 (Kelas 9 SMP)
Tik bab 2 (Kelas 9 SMP)
 
Jaringan komputer 8b
Jaringan komputer 8bJaringan komputer 8b
Jaringan komputer 8b
 
2. komunikasi
2. komunikasi2. komunikasi
2. komunikasi
 
Paper management jaringan
Paper management jaringanPaper management jaringan
Paper management jaringan
 
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 

Viewers also liked

Introduction to MATLAB
Introduction to MATLABIntroduction to MATLAB
Introduction to MATLABSarah Hussein
 
Mostafa Gamal - Portfolio
Mostafa Gamal - PortfolioMostafa Gamal - Portfolio
Mostafa Gamal - PortfolioMostafa Gamal
 
Inspección de Lata de ensalada de verduras
Inspección de Lata de ensalada de verdurasInspección de Lata de ensalada de verduras
Inspección de Lata de ensalada de verdurasEquipo Hop
 
Strukturiertes Wissen an Hochschulen
Strukturiertes Wissen an HochschulenStrukturiertes Wissen an Hochschulen
Strukturiertes Wissen an Hochschulenbmake
 
Plumbers kansas city
Plumbers kansas cityPlumbers kansas city
Plumbers kansas cityarlobrown
 
Sammet, Moore & Wilson.2013.Measuring Positive Development of Youth in Contex...
Sammet, Moore & Wilson.2013.Measuring Positive Development of Youth in Contex...Sammet, Moore & Wilson.2013.Measuring Positive Development of Youth in Contex...
Sammet, Moore & Wilson.2013.Measuring Positive Development of Youth in Contex...Kara Sammet
 
Carlos (David) Besinaiz TEEX Fire Training Certs page 2
Carlos (David) Besinaiz TEEX Fire Training Certs page 2Carlos (David) Besinaiz TEEX Fire Training Certs page 2
Carlos (David) Besinaiz TEEX Fire Training Certs page 2David Besinaiz
 

Viewers also liked (13)

Introduction to MATLAB
Introduction to MATLABIntroduction to MATLAB
Introduction to MATLAB
 
praveen exp nresume
praveen  exp nresumepraveen  exp nresume
praveen exp nresume
 
Mostafa Gamal - Portfolio
Mostafa Gamal - PortfolioMostafa Gamal - Portfolio
Mostafa Gamal - Portfolio
 
Inspección de Lata de ensalada de verduras
Inspección de Lata de ensalada de verdurasInspección de Lata de ensalada de verduras
Inspección de Lata de ensalada de verduras
 
Resume
ResumeResume
Resume
 
Taipei vs D.C.
Taipei vs D.C.Taipei vs D.C.
Taipei vs D.C.
 
Strukturiertes Wissen an Hochschulen
Strukturiertes Wissen an HochschulenStrukturiertes Wissen an Hochschulen
Strukturiertes Wissen an Hochschulen
 
Plumbers kansas city
Plumbers kansas cityPlumbers kansas city
Plumbers kansas city
 
Qurat resume
Qurat resumeQurat resume
Qurat resume
 
Sammet, Moore & Wilson.2013.Measuring Positive Development of Youth in Contex...
Sammet, Moore & Wilson.2013.Measuring Positive Development of Youth in Contex...Sammet, Moore & Wilson.2013.Measuring Positive Development of Youth in Contex...
Sammet, Moore & Wilson.2013.Measuring Positive Development of Youth in Contex...
 
Carlos (David) Besinaiz TEEX Fire Training Certs page 2
Carlos (David) Besinaiz TEEX Fire Training Certs page 2Carlos (David) Besinaiz TEEX Fire Training Certs page 2
Carlos (David) Besinaiz TEEX Fire Training Certs page 2
 
Confidentiality
ConfidentialityConfidentiality
Confidentiality
 
Critical Evaluation
Critical EvaluationCritical Evaluation
Critical Evaluation
 

Similar to 1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016.

Konsep dasar komunikasi data
Konsep dasar komunikasi dataKonsep dasar komunikasi data
Konsep dasar komunikasi dataYuntika Andini
 
Komunikasi pada jaringan komputer
Komunikasi pada jaringan komputerKomunikasi pada jaringan komputer
Komunikasi pada jaringan komputerRian Dp
 
Transmisi_Data_and_Media_Transmisi.pdf
Transmisi_Data_and_Media_Transmisi.pdfTransmisi_Data_and_Media_Transmisi.pdf
Transmisi_Data_and_Media_Transmisi.pdfAudrey816234
 
Sistem transmisi data
Sistem transmisi dataSistem transmisi data
Sistem transmisi dataguestca3fd33
 
Message switching hibaten
Message switching hibatenMessage switching hibaten
Message switching hibatenHibaten Wafiroh
 
Miswanto - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Miswanto - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan KomputerMiswanto - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Miswanto - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputerbelajarkomputer
 
Tri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Tri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan KomputerTri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Tri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputerbelajarkomputer
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6  - SwitchingDasar Telekomunikasi - Slide week 6  - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - SwitchingBeny Nugraha
 
Model dan Element Komunikasi Data
Model dan Element Komunikasi DataModel dan Element Komunikasi Data
Model dan Element Komunikasi DataHide Maru
 
Komunikas data sistem informasi manajemen
Komunikas data   sistem informasi manajemenKomunikas data   sistem informasi manajemen
Komunikas data sistem informasi manajemenApriliana Susanti
 
Latihan dan tugas mandiri 8
Latihan dan tugas mandiri 8Latihan dan tugas mandiri 8
Latihan dan tugas mandiri 8rantinty
 

Similar to 1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016. (20)

1-Presentasi.ppt
1-Presentasi.ppt1-Presentasi.ppt
1-Presentasi.ppt
 
Konsep dasar komunikasi data
Konsep dasar komunikasi dataKonsep dasar komunikasi data
Konsep dasar komunikasi data
 
Komunikasi pada jaringan komputer
Komunikasi pada jaringan komputerKomunikasi pada jaringan komputer
Komunikasi pada jaringan komputer
 
Transmisi_Data_and_Media_Transmisi.pdf
Transmisi_Data_and_Media_Transmisi.pdfTransmisi_Data_and_Media_Transmisi.pdf
Transmisi_Data_and_Media_Transmisi.pdf
 
Sistem transmisi data
Sistem transmisi dataSistem transmisi data
Sistem transmisi data
 
Message switching hibaten
Message switching hibatenMessage switching hibaten
Message switching hibaten
 
Miswanto - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Miswanto - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan KomputerMiswanto - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Miswanto - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
Tri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Tri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan KomputerTri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Tri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6  - SwitchingDasar Telekomunikasi - Slide week 6  - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - Switching
 
Wide Area Network
Wide Area NetworkWide Area Network
Wide Area Network
 
TWAN BAB I.pdf
TWAN BAB I.pdfTWAN BAB I.pdf
TWAN BAB I.pdf
 
Model dan Element Komunikasi Data
Model dan Element Komunikasi DataModel dan Element Komunikasi Data
Model dan Element Komunikasi Data
 
Komunikas data sistem informasi manajemen
Komunikas data   sistem informasi manajemenKomunikas data   sistem informasi manajemen
Komunikas data sistem informasi manajemen
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 
komunikasi data
komunikasi datakomunikasi data
komunikasi data
 
Latihan dan tugas mandiri 8
Latihan dan tugas mandiri 8Latihan dan tugas mandiri 8
Latihan dan tugas mandiri 8
 
TLJ.ppt
TLJ.pptTLJ.ppt
TLJ.ppt
 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 

Recently uploaded (6)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 

1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016.

  • 1. TEKNIK JARINGAN TELEKOMUNIKASI TUGAS II KONSEP CIRCUIT, MESSAGE, & PACKET SWITCHING Oleh : NAUFAL MUHAJIR ABIDIN (1304405029) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT-JIMBARAN 2016
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Packet Switching, Circuit Switching, & Message Switching? 2. Bagaimana konsep kerja Packet Switching, Circuit Switching, & Message Switching ? 1.2 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian dari Packet Switching, Circuit Switching, & Message Switching 2. Untuk mengetahui konsep kerja Packet Switching, Circuit Switching, & Message Switching. 3. Menyelesaikan tugas 2 Mata kuliah Teknik Jaringan Telekomunikasi.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Circuit Switching 2.1.1 Pengertian Circuit Switching. Circuit Switching adalah Jenis Koneksi temporer yang dibentuk antara dua titik (two points). Ketika proses berlangsung, jalur temporer tadi akan tetap dipertahankan hingga koneksi selesai. Data dipecah-pecah menjadi paket-paket kecil dan kemudian dikirim melalui jalur tetap. Circuit switching merupakan suatu jaringan yang dirancang untuk komunikasi dengan jalur yang tetap. Jaringan circuit switching di bangun dari suatu kanal atau sirkuit yang dedicated, yang dimaksud kanal atau sirkuit yang dedicated disini adalah kanal atau sirkuit yang dedicated tidak bisa dilalui oleh pengguna (user) lain. Artinya sirkuit ini hanya bisa digunakan oleh user tertentu saja dan user tersebut akan menggunakan jalur yang tetap. Adapun prinsip kerja dari circuit switching Sebelum koneksi berjalan, akan di bentuk jalur virtual (virtual circuit). Virtual Circuit switching adalah teknologi packet Switching yang dapat “mengimplementasi” teknologi circuit switching “tradisional”. Dalam penerapan jalur virtual terdapat 2 node yang dibuat yaitu node penerima dan node pengirim. Terdapat 3 Komunikasi antara penerima dan pengirim melibatkan 3 Fase yaitu: 1. Circuit Establishment Membuat sebuah jalur virtual yang digunakan untuk dilalui paket data. Kemudian terjadi komunikasi antara node pengirim dan node penerima, lalu node penerima mengirim sinyal pemberitahuan bahwa data yang dikirim siap diterima. 2. Data Transfer Pada Fase ini data akan dipecah-pecah dan dikirim melalui jalur yang telah ditentukan dalam fase pertama. 3. Circuit Termination Apabila data sudah dikirim, node pengirim mengirimkan sinyal kepada node penerima untuk mengkahiri koneksi yang berarti data yang dikirim tadi sudah diterima node penerima.
  • 4. 2.1.2 Konsep kerja Circuit Switching Sebelum dilakukan transfer informasi, terlebih dahulu dilakukan pembentukan (set up) koneksi dari ujung ke ujung (end-to-end) oleh proses signaling. Setelah terbangun hubungan, dilakukan transfer informasi (proses pembicaraan). Selama transfer informasi (bicara), kanal bicara (time slot) digenggam/diduduki secara exclusive, tidak “di-share” dengan nomor time slot tetap tdk berubah. Selesai fase transfer informasi dilakukan pembubaran (oleh proses signaling) Informasi real time (voice/video) kritis terhadap waktu (delay). Diperlukan platform jaringan yang menjamin kontinuitas transfer informasi selama komunikasi berlangsung. Maka dirancang jaringan berbasis circuit switched (jaringan telekomunikasi : PSTN, PLMN) Memiliki prisip dasar sebelum dilakukan transfer informasi, terlebih dahulu dilakukan pembentukan (set up) koneksi dari ujung ke ujung (end-to-end) oleh proses signaling. Setelah terbangun hubungan, dilakukan transfer informasi (proses pembicaraan). Selama transfer informasi (bicara), kanal bicara (time slot) digenggam/diduduki secara exclusive, tidak “di-share”
  • 5. dengan nomor time slot tetap tdk berubah. Selesai fase transfer informasi dilakukan pembubaran (oleh proses signaling). Menerapkan sebuah path komunikasi yang dedicated (permanen) antara 2 buah station : - melibatkan tiga fase :  Circuit Establishment  Signal Transfer (mungkin analog voice, digitized voice, binary data)  Circuit disconnect - kurang efisien karena koneksi tetap established walaupun tidak ada data yang ditransfer - contoh konkret adalah public telephone network, PBX (Public Branches eXchange utk gedung) - tidak complex dalam routing, flow control, dan syarat-syarat error control Routing dalam Circuit Switching Efisiensi jaringan diperoleh dengan cara meminimisasi switching and kapasitas transmisi. Komponen dalam arsitektur jaringan telekomunikasi umum adalah : - Pelanggan - Local loop : link antara pelanggan dan jaringan. Hampir semuanya menggunakan twisted pair. Panjangnya antara beberapa kilometer dan beberapa puluh kilometer. - Exchanges : switching lokal dalam sebuah jaringan. Switching Lokal mendukung pelanggan-pelanggan yang dikenal dengan nama end office yang biasanya dapat mendukung beribu-ribu pelanggan dalam local area. - Trunks : cabang-cabang antara exchanges. Trunks membawa multiple voice-frequency dengan menggunakan FDM (Frequency Division Multiplex) atau synchronous TDM (Time Division Multiplex).
  • 6. Routing a dan b koneksi dalam satu buah end office, sedangkan c dan d koneksi yang lebih kompleks. Lebih disukai menggunakan dynamic routing daripada static routing dikarenakan kondisi traffic yang makin kompleks dan lebih fleksibel. Adapun dalam kelas-kelas dalam dynamic routing adalah sebagai berikut : 1. Alternate Routing Adalah routing-routing pilihan yang dapat digunakan antara dua end office. Tiap switch diberikan sejumlah route untuk mencapai tiap tujuan. Jika hanya ada satu route dalam tiap pasang source-destination, ini disebut dengan fixed alternate routing. Yang lebih umum digunakan adalah dynamic alternate routing. Routing decision didasari atas status current traffic (akan ditolak jika sibuk) dan historical traffic patterns (urutan-urutan route yang diinginkan). 2. Adaptive Routing Didesain untuk memfungsikan switch dalam mengubah bentuk traffic pada sebuah jaringan. Situasi seperti ini, switch yang ada saling bertukar informasi untuk mempelajari kondisi jaringan switch switch switch Trunk Trunk a b c d sehingga tipe routing ini lebih efisien daripada alternate routing dalam hal resourcing jaringan. DTM (Dynamic Traffic Management) yang dikembangkan oleh Northern Telecom menggunakan central network untuk mencari the best alternate route bergantung dari congestion (kepadatan) dalam jaringan tersebut. Central controller mengumpulkan status data dari tiap switch untuk mencari alternate route yang diinginkan. Jaringan dengan menggunakan circuit-switched adalah didesain untuk voice traffic. Walaupun demikian, circuit-switched network juga digunakan dalam komunikasi data dimana akan terjadi :
  • 7. - untuk terminal-to-host data connection, waktu pada line terbuang percuma. Jadi komunikasi data akan tidak efisien jika menggunakan circuit-switched network. - koneksi menyediakan rate yang konstan. Jadi device yang saling terhubung mempunyai rate yang sama saat transmit atau receiving data. Ini membatasi utilitas dalam jaringan yang banyak terdapat variasi komputer dan terminal. 2.2 Message switching 2.2.1 Pengertian Message switching. Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama membuat suatu connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini complete, connection akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi proses tersebut. Pengiriman email merupakan contoh yang baik dari message switching, ketika kita menekan button send, sistem kita akam mengirim data tersebut ke mail server local kita. Mail server akan mengurut kembali data kita, kemudian mail server kita akan menghubungi mail server tempat alamat yang akan kita kirimi email tadi. Sampai akhirnya mail server tersebut akan mengirim message tersebut ke penerima dengan proses yang sama. Dengan menggunakan mesaage switching pengguna dapat saling berhubungan melalui sirkuit switching. Data yang dikrim mempunyai alamat tujuan, sebagai contoh : - E-mail (Electronic mail), SMS, MMS dan memo-memo yang menggunakan jaringan komputer Komunikasi yang terjadi pada message switching ini adalah terminal-terminal dapat menghubungi central komputer dan message data di simpan pad storage device (penyimpanan data). Biaya message switching ini akan mahal jika jaringan yang terhubung sedikit. Biaya akan menjadi murah apabila jaringannya menjadi lebih besar dan banyak menggunakan terminal-terminal komputer (pengguna).
  • 8. 2.2.2 Konsep kerja Message Switching Gambar dibawah menunjukkan jaringan message switching, dimana seluruh data melewati jalur yang sama, sehingga hanya satu jalur saja yang dipakai dalam mengirim data Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama membuat suatu connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini complete, connection akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi proses tersebut. Pengiriman email merupakan contoh yang baik dari message switching, ketika kita menekan button send, sistem kita akam mengirim data tersebut ke mail server local kita. Mail server akan mengurut kembali data kita, kemudian mail server kita akan menghubungi mail server tempat alamat yang akan kita kirimi email tadi. Sampai akhirnya mail server tersebut akan mengirim message tersebut ke penerima dengan proses yang sama. Keuntungan untuk Message Switching adalah: - saluran Data dibagi di antara perangkat komunikasi meningkatkan penggunaan bandwidth. - Pesan dapat disimpan sementara pada switch pesan, ketika kemacetan jaringan menjadi masalah. - Prioritas dapat digunakan untuk mengatur lalu lintas jaringan. - Broadcast pengalamatan menggunakan bandwidth lebih efisien karena pesan yang dikirimkan ke beberapa tujuan.
  • 9. 2.3 Packet Switching 2.3.1 Pengertian Packet Switching Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router. Packet Switching tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati jaringan. Data dikirim keluar dengan menggunakan rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan yang disebutpaket. Masing-masing paket melewati jaringan dari satu titik ke titik lain dari sumber ke tujuan Pada setiap titik seluruh paket diterima, disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke titik berikutnya. Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah menerima paket dari stasiun pengirim untuk diteruskan ke stasiun penerima. Dalam Packet Switching, data yang ditransmisikan dibagi- bagi ke dalam paket-paket kecil. Jika source mempunyai message yang lebih panjang untuk dikirim, message itu akan dipecah ke dalam barisan-barisan paket. Tiap paket berisi data dari user dan info control. Info control berisi minimal adalah info agar bagaimana paket bisa melalui jaringan dan mencapai alamat tujuan. Umumnya header berisi : - Source (sender’s) address - Destination (recipient’s) address - Packet size - Sequence number - Error checking information Prinsip Dasar Packet Switching Sebelum dikirim, Informasi disegmentasi (paketisasi) terlebih dahulu.
  • 10. Tiap paket dikirim tanpa dibangun koneksi ke tempat tujuan terlebih dahulu, sehigga tiap paket sangat mungkin menempuh rute yang berbeda. Karena perbedaan rute, kemungkin paket sampai di tempat tujuan tidak berurut. Di tempat tujuan paket diurut kembali (reassemble) seperti urutan aslinya, baru kemudian disajikan (dipresentasikan). Beberapa keuntungan yang diperoleh dari packet switching : 1. Efisiensi line sangat tinggi; hubungan single node-to-node dapat dishare secara dinamis oleh banyak paket. Paket-paket diqueue dan ditransmisikan secepat mungkin. Secara kontras, dalam circuit switching, waktu pada link node-to-node adalah dialokasikan terlebih dahulu menggunakan time-division multiplexing. 2. Jaringan packet-switched dapat membuat konversi data-rate. Dua buah station yang berbeda data-ratenya dapat saling menukar paket. 3. Ketika traffic mulai padat, beberapa call diblok, yang menunjukkan jaringan menolak permintaan koneksi tambahan sampai beban di jaringan menurun. Dalam packet switchied network, paket masih dapat diterima akan tetapi delay delivery bertambah. 4. Prioritas dapat digunakan. Jadi kalau sebuah node mempunyai sejumlah queued packet untuk ditransmisikan, paket dapat ditransmisikan pertama kali berdasarkan prioritas yang lebih tinggi. Paket-paket ini mempunyai delay yang lebih kecil daripada lower-priority packets.
  • 11. Packet Switching Tidak memberikan garansi Quality of service: delay antrian, jitter, loss packet, dan throughput. Contoh Teknologi Layanan Packet Switched: - Public data network - Frame relay - Internet (connectionless) - LAN (connectionless) Contoh packet swithing : 2.3.2 Konsep kerja Packet switching Dalam Packet Switching, data yang ditransmisikan dibagi-bagi ke dalam paket-paket kecil. Jika source mempunyai message yang lebih panjang untuk dikirim, message itu akan dipecah ke dalam barisan-barisan paket. Tiap paket berisi data dari user dan info control. Info control berisi minimal adalah info agar bagaimana paket bisa melalui jaringan dan mencapai alamat tujuan. Ada dua pendekatan yang berhubungan dengan jaringan Packet Switching, yaitu: 1. Datagram Node-node jaringan memroses tiap paket secara independen. Jika host A megirim dua paket berurutan ke host B pada sebuah jaringan paket datagram, jaringan tidak dapat menjamin bahwa kedua paket tersebut akan dikirim bersamaan, kenyataannya kedua paket tersebut dikirimkan dalam rute yang berbeda Paket-paket tersebut disebut datagram,Implikasi dari switching paket datagram : – Urutan paket dapat diterima dalam susunan yang berbeda ketika dikirimkan – Tiap paket header harus berisi alamat tujuan yang lengkap
  • 12. Kelebihan Datagram Packet Switching: – Tidak ada waktu call setup – Adaptasi yang cepat jika terjadi congestion/network overload. – Adaptasi yang cepat jika terjadi node failure Kelemahan Datagram Packet Switching: – Kedatangan paket bisa tidak sesuai dengan urutannya. – Adanya beban pemrosesan karena setiap paket di proses di setiap node – Receiver tidak memiliki persiapan terhadap paket yang dating 2. Virtual Switching Virtual circuit packet switching adalah campuran dari circuit switching dan paket switching. Seluruh data ditransmisikan sebagai paket-paket. Seluruh paket dari satu deretan paket dikirim setelah jalur ditetapkan terlebih dahulu (virtual circuit). Urutan paket yang dikirimkan dijamin diterima oleh penerima. Paket-paket dari virtual circuit yang berbeda masih dimungkinkan terjadi interleaving. Pengirim data dengan virtual circuit melalui 3 fase : - Penetapan VC - Pentransferan data - Pemutusan VC
  • 13. Kelebihan Virtual Circuit Packet Switching: – Kedatangan paket sesuai urutannya. – Terdapat mekanisme error control. – Penetapan satu rute untuk satu koneksi. – Penerima telah bersiap untuk menerima paket yang dating Kelemahan Virtual Circuit Packet Switching: – Adanya delay saat connection setup. – Adaptasi terhadap node failure kurang baik. – Adaptasi terhadap network overload kurang baik 3. Perbedaan Datagram dan Virtual Circuit:  Datagram (Connectionless) – Tiap paket memiliki alamat tujuan yang lengkap – Penentuan routing dilakukan terhadap setiap paket di setiap node – Paket-paket yang berbeda namun berasal dari pesan yang sama dapat menggunakan rute yang berbeda, tergantung kepadatan jalur. – Paket-paket akan mencari alternatif routing dimana akan mengabaikan node yang gagal
  • 14.  Virtual Circuit (Connection Oriented) – Sebuah route antara station dikonfigurasi sebelum terjadi transfer data – Setiap paket memiliki VC identifier. – Penetapan routing dilakukan sekali untuk semua paket. – Semua paket akan melalui rute yang sama – Apabila ada node yang gagal, semua virtual circuit yang mendefinisikan lewat node tersebut akan lenyap
  • 15. BAB III KESIMPULAN 1. Circuit Switching adalah Jenis Koneksi temporer yang dibentuk antara dua titik (two points). Ketika proses berlangsung, jalur temporer tadi akan tetap dipertahankan hingga koneksi selesai. Data dipecah-pecah menjadi paket-paket kecil dan kemudian dikirim melalui jalur tetap. 2. Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up antara devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama membuat suatu connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah transmission ini complete, connection akan kembali torn down, dan devices kedua akan mengulangi proses tersebut. 3. Packet Switching adalah sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan- potongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router.