SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Pembuatan Seni
Pertunjukan Anak
MI
Muhammad Nasrul Wathon, M.Pd
Seni Pertunjukan di Lembaga Pendidikan
Ada tiga jenis seni pertunjukan yang menjadi favorit di dunia
pendidikan:
 seni musik
 seni tari
 dan seni drama
Dari ketiga tangkai seni pertunjukan yang ada : ternyata ketiganya tidak
bernasib sama. Kalau misalnya dibuat semacam peringkat, maka peringkatnya
adalah seni musik ada pada peringkat pertama, disusul seni tari pada
peringkat kedua, dan seni drama pada posisi juru kunci (Sumaryadi, 2001).
01
Seni musik
Tangkai seni musik adalah
tangkai seni yang paling
beruntung
Seni Tari
pembelajaran seni tari di sekolah
dilaksanakan sebagai
ekstrakurikuler, atau pun muatan
lokal yang cenderung kurang terpilih.
02
Seni Drama
Belum ada satu pun sekolah yang menyelenggarakan
pendidikan (: pembelajaran) seni drama. Berbagai alasan
dilontarkan oleh pihak ‘penguasa’ sekolah
03
Keterlibatan Siswa dalam Seni
Drama
01
hakekat drama adalah human
conflict.
Drama sebagai satu bentuk
kesenian jelas-jelas
mempunyai fungsi sebagai
alat pendidikan
(Padmodarmaya, 1990).
‘Survai membuktikan’ bahwa bermain
drama dapat memberikan kepuasan yang tepat-guna kepada siswa (anak-anak)
dalam rangka memperoleh keterampilan menggunakan bahasa lisan,
mengembangkan kepribadian yang baik dan mantap, belajar bekerjasama dengan
orang lain, menemukan kebenaran, mengembangkan kemampuan mengutarakan
pemikiran, serta mengembangkan apresiasi estetik dan konsep budaya. Di samping
itu, drama juga merupakan sarana strategis untuk membentuk pengertian terhadap
diri sendiri dan orang lain, kekuatan penafsiran pribadi, kepercayaan terhadap diri
sendiri, dan kesadaran bekerjasama dengan kelompok besar, yang terdiri atas
pribadi-pribadi, yang tampak dalam kerja produksi sebuah lakon.
Kegiatan drama anak-anak di
lingkungan sekolah
 dramatisasi kreatif.
 drama untuk anak-anak, dan ;
 drama rekreasi oleh anak-
anak
(Padmodarmaya, 1990).
Dramatisasi Kreatif
kreatif’ terjadi ketika anakanak diarahkan untuk menyatakan
ra total melalui drama. Dramatisasi kreatif dilaksanakan bukan
h pergelaran drama, melainkan untuk menciptakan kesan yang
agi anak-anak yang melakukannya. Demikian pula, anak-anak
onkretkan apa yang dipelajarinya, misalnya tentang IPS atau
an dengan cara memerankan suatu watak atau situasi yang
a itu. Dramatisasi kreatif pun cukup bermanfaat untuk
i sifat-sifat anak yang kurang baik, misalnya pemalu, penakut,
dan sebagainya.
Drama Anak-anak
k’ merupakan suatu pertunjukan drama yang disajikan
oleh anak-anak, untuk memberikan pengalaman teater
gan mempergelarkan sebuah drama yang baik,
n edukatif. Pertunjukan drama anak-anak tersebut sudah
dengan konteks ceritanya, kemampuan siswa, serta situasi
ah setempat.
Drama rekreasi
sesungguhnya dapat dikatakan sebagai kepanjangan dari
if. Drama ini tidak mempersyaratkan seperti halnya drama
nkan lebih dititikberatkan pada pengembangan pengalaman
kni anak-anak. Drama rekreasi, kalaupun dipentaskan, tidak
nonton umum dan secara luas, melainkan untuk penonton
kup yang terbatas.
sastrawi dan dramawi
Pertimbangan sastrawi dimaksudkan pertimbangan yang
terarah pada proses kreatif terciptanya sebuah lakon,
pertimbangan dramawi dimaksudkan pertimbangan yang
terarah pada proses produksi sebuah drama, sebuah
peristiwa teatrikal
Aspek Penting Dalam Drama!
Aspek Sastrawi
Sinopsis
ringkasan cerita, atau
cerita dalam bentuk
singkat.
Perwatakan
dan
Penokohan
Penokohan atau perwatakan adalah pelukisan
mengenai tokoh-tokoh cerita, baik keadaan
lahiriahnya maupun batiniahnya, yang dapat
berupa pandangan hidupnya, sikapnya,
keyakinannya, adat-istiadatnya, dan seterusnya
(Suharianto, 1982)
Plot/Alur
cerita
bagian/unsur plot adalah: (1) situation (pengarang mulai
melukiskan sesuatu keadaan), (2) generating circumstances
(peristiwa yang bersangkut-paut mulai bergerak), (3) rising
action (keadaan mulai memuncak), (4) climax (peristiwa-
peristiwa mencapai puncak atau klimaks), dan (5)
denouement (pengarang memberikan pemecahan soal dari
semua peristiwa) (Lubis, t.t.)
Tema Lakon
tema lakon yang akan
diangkat dalam drama
untuk anak-anak itu
Aspek Sastrawi
Setting
Setting, seperti sudah disinggung di
depan, adalah latar belakang tempat
dan waktu terjadinya peristiwa dalam
lakon/drama.
BAHASA
penggunaan bahasa atau gaya bahasa. Bahasa
dalam karangan mempunyai fungsi ganda,
yakni sebagai alat untuk menyampaikan
maksud pengarang dan untuk
menyampaikan perasaan pengarangnya
(Suharianto, 1982).
Aspek Dramawi
Sutradara
Sutradara adalah seorang pemimpin yang tugasnya
merumuskan pikiran atas strategi kerja,
dimaksudkan bertanggung jawab terhadap segala
hal yang dibuatnya sebagai karya seni.
Produksi/Biaya
betapapun sederhananya sebuah pementasan drama
anak-anak, proses produksi itu mesti membutuhkan biaya,
sehingga betapa pun kecil tugasnya, diperlukan adanya
orang atau pihak yang bertugas mengatur pengeluaran-
pengeluaran biaya yang dibutuhkan
Staf Teknik
staf teknik’ (crew technic) dibutuhkan dalam
kaitannya dengan dekorasi, tata rias, tata lampu,
tata busana, tata suara, dan seterusnya.
Penulis Naskah
‘penulis naskah’ drama, di samping orang lain di luar
guru, juga diharapkan para guru itu sendiri.
Sebaiknya lakon ditulis oleh guru-guru itu sendiri
agar muatan nilai-nilai edukatifnya lebih dapat
dikedepankan dan ditonjolkan, dengan tentu saja
tanpa mengabaikan nilai-nilai sastranya
Aspek Dramawi
Penonton
faktor ‘penonton’ merupakan bagian tak terpisahkan
dari sebuah pementasan. Bagaimanapun bentuk,
wujud, dan isi sebuah pementasan, pementasan itu
sendiri mutlak membutuhkan adanya atau kehadiran
penonton. Apabila drama tidak memberikan ‘janji
apa-apa’ kepada penonton, dengan sendirinya drama
telah kehilangan hak yang sah sebagai tontonan.
Artinya, penonton enggan kepada drama.
Pemain
‘pemain’ dituntut harus bermain dengan baik, harus
mampu memanfaatkan sarana yang disediakan
selama peralatan itu memang merupakan sarana
pembantu acting mereka. Pemain harus berusaha
untuk mampu menghayati peran/tokoh yang
diserahkan kepadanya oleh sutradara
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Matursuwun
Nasrul wathon Naswa84

More Related Content

Similar to Pertunjukan drama di MI.pptx.pptx

B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama
B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan DramaB. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama
B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama
Ramadhani Sardiman
 
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptxk3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
tiara dian
 

Similar to Pertunjukan drama di MI.pptx.pptx (20)

TEORI DRAMA - Copy (2).pptx
TEORI DRAMA - Copy (2).pptxTEORI DRAMA - Copy (2).pptx
TEORI DRAMA - Copy (2).pptx
 
kAJIAN NASKAH DRAMA KOMSAS TINGKATAN 5 "BUKAN GILA' KARYA SHARIF SHAARY
kAJIAN NASKAH DRAMA KOMSAS TINGKATAN 5 "BUKAN GILA' KARYA SHARIF SHAARYkAJIAN NASKAH DRAMA KOMSAS TINGKATAN 5 "BUKAN GILA' KARYA SHARIF SHAARY
kAJIAN NASKAH DRAMA KOMSAS TINGKATAN 5 "BUKAN GILA' KARYA SHARIF SHAARY
 
Makalah kritik apresiasi seni ada apa dengan rosa !
Makalah kritik apresiasi seni ada apa dengan rosa !Makalah kritik apresiasi seni ada apa dengan rosa !
Makalah kritik apresiasi seni ada apa dengan rosa !
 
Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1
Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1
Kritik Seni Film Pendek ada apa dengan rosa oleh X MM 1
 
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERIMATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
 
Bab 8 Kelas X Seni Budaya
Bab 8 Kelas X Seni BudayaBab 8 Kelas X Seni Budaya
Bab 8 Kelas X Seni Budaya
 
MODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORERMODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
MODUL IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORER
 
ppt drama
ppt dramappt drama
ppt drama
 
KEL 1. SENI TEATER (1).pptx
KEL 1. SENI TEATER (1).pptxKEL 1. SENI TEATER (1).pptx
KEL 1. SENI TEATER (1).pptx
 
Drama Indonesia
Drama IndonesiaDrama Indonesia
Drama Indonesia
 
MODUL VI KEGIATAN BELAJAR 4: KREASI TEATER
MODUL VI KEGIATAN BELAJAR 4: KREASI TEATERMODUL VI KEGIATAN BELAJAR 4: KREASI TEATER
MODUL VI KEGIATAN BELAJAR 4: KREASI TEATER
 
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
 
B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama
B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan DramaB. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama
B. Indonesia - KD 5.2 Menganalisis Pementasan Drama
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptxk3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
 
RANGKUMAN MATERI.docx
RANGKUMAN MATERI.docxRANGKUMAN MATERI.docx
RANGKUMAN MATERI.docx
 
Tari Bertema
Tari BertemaTari Bertema
Tari Bertema
 
Materi bahasa indonesia kelas 8 tentang teks drama
Materi bahasa indonesia kelas 8 tentang teks dramaMateri bahasa indonesia kelas 8 tentang teks drama
Materi bahasa indonesia kelas 8 tentang teks drama
 
Ppt materi drama
Ppt materi dramaPpt materi drama
Ppt materi drama
 
Apa itu drama?
Apa itu drama?Apa itu drama?
Apa itu drama?
 

Recently uploaded

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Recently uploaded (20)

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Pertunjukan drama di MI.pptx.pptx

  • 2. Seni Pertunjukan di Lembaga Pendidikan Ada tiga jenis seni pertunjukan yang menjadi favorit di dunia pendidikan:  seni musik  seni tari  dan seni drama Dari ketiga tangkai seni pertunjukan yang ada : ternyata ketiganya tidak bernasib sama. Kalau misalnya dibuat semacam peringkat, maka peringkatnya adalah seni musik ada pada peringkat pertama, disusul seni tari pada peringkat kedua, dan seni drama pada posisi juru kunci (Sumaryadi, 2001).
  • 3. 01 Seni musik Tangkai seni musik adalah tangkai seni yang paling beruntung Seni Tari pembelajaran seni tari di sekolah dilaksanakan sebagai ekstrakurikuler, atau pun muatan lokal yang cenderung kurang terpilih. 02 Seni Drama Belum ada satu pun sekolah yang menyelenggarakan pendidikan (: pembelajaran) seni drama. Berbagai alasan dilontarkan oleh pihak ‘penguasa’ sekolah 03
  • 4. Keterlibatan Siswa dalam Seni Drama 01 hakekat drama adalah human conflict.
  • 5. Drama sebagai satu bentuk kesenian jelas-jelas mempunyai fungsi sebagai alat pendidikan (Padmodarmaya, 1990). ‘Survai membuktikan’ bahwa bermain drama dapat memberikan kepuasan yang tepat-guna kepada siswa (anak-anak) dalam rangka memperoleh keterampilan menggunakan bahasa lisan, mengembangkan kepribadian yang baik dan mantap, belajar bekerjasama dengan orang lain, menemukan kebenaran, mengembangkan kemampuan mengutarakan pemikiran, serta mengembangkan apresiasi estetik dan konsep budaya. Di samping itu, drama juga merupakan sarana strategis untuk membentuk pengertian terhadap diri sendiri dan orang lain, kekuatan penafsiran pribadi, kepercayaan terhadap diri sendiri, dan kesadaran bekerjasama dengan kelompok besar, yang terdiri atas pribadi-pribadi, yang tampak dalam kerja produksi sebuah lakon.
  • 6. Kegiatan drama anak-anak di lingkungan sekolah  dramatisasi kreatif.  drama untuk anak-anak, dan ;  drama rekreasi oleh anak- anak (Padmodarmaya, 1990).
  • 7. Dramatisasi Kreatif kreatif’ terjadi ketika anakanak diarahkan untuk menyatakan ra total melalui drama. Dramatisasi kreatif dilaksanakan bukan h pergelaran drama, melainkan untuk menciptakan kesan yang agi anak-anak yang melakukannya. Demikian pula, anak-anak onkretkan apa yang dipelajarinya, misalnya tentang IPS atau an dengan cara memerankan suatu watak atau situasi yang a itu. Dramatisasi kreatif pun cukup bermanfaat untuk i sifat-sifat anak yang kurang baik, misalnya pemalu, penakut, dan sebagainya.
  • 8. Drama Anak-anak k’ merupakan suatu pertunjukan drama yang disajikan oleh anak-anak, untuk memberikan pengalaman teater gan mempergelarkan sebuah drama yang baik, n edukatif. Pertunjukan drama anak-anak tersebut sudah dengan konteks ceritanya, kemampuan siswa, serta situasi ah setempat.
  • 9. Drama rekreasi sesungguhnya dapat dikatakan sebagai kepanjangan dari if. Drama ini tidak mempersyaratkan seperti halnya drama nkan lebih dititikberatkan pada pengembangan pengalaman kni anak-anak. Drama rekreasi, kalaupun dipentaskan, tidak nonton umum dan secara luas, melainkan untuk penonton kup yang terbatas.
  • 10. sastrawi dan dramawi Pertimbangan sastrawi dimaksudkan pertimbangan yang terarah pada proses kreatif terciptanya sebuah lakon, pertimbangan dramawi dimaksudkan pertimbangan yang terarah pada proses produksi sebuah drama, sebuah peristiwa teatrikal Aspek Penting Dalam Drama!
  • 11. Aspek Sastrawi Sinopsis ringkasan cerita, atau cerita dalam bentuk singkat. Perwatakan dan Penokohan Penokohan atau perwatakan adalah pelukisan mengenai tokoh-tokoh cerita, baik keadaan lahiriahnya maupun batiniahnya, yang dapat berupa pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat-istiadatnya, dan seterusnya (Suharianto, 1982) Plot/Alur cerita bagian/unsur plot adalah: (1) situation (pengarang mulai melukiskan sesuatu keadaan), (2) generating circumstances (peristiwa yang bersangkut-paut mulai bergerak), (3) rising action (keadaan mulai memuncak), (4) climax (peristiwa- peristiwa mencapai puncak atau klimaks), dan (5) denouement (pengarang memberikan pemecahan soal dari semua peristiwa) (Lubis, t.t.) Tema Lakon tema lakon yang akan diangkat dalam drama untuk anak-anak itu
  • 12. Aspek Sastrawi Setting Setting, seperti sudah disinggung di depan, adalah latar belakang tempat dan waktu terjadinya peristiwa dalam lakon/drama. BAHASA penggunaan bahasa atau gaya bahasa. Bahasa dalam karangan mempunyai fungsi ganda, yakni sebagai alat untuk menyampaikan maksud pengarang dan untuk menyampaikan perasaan pengarangnya (Suharianto, 1982).
  • 13. Aspek Dramawi Sutradara Sutradara adalah seorang pemimpin yang tugasnya merumuskan pikiran atas strategi kerja, dimaksudkan bertanggung jawab terhadap segala hal yang dibuatnya sebagai karya seni. Produksi/Biaya betapapun sederhananya sebuah pementasan drama anak-anak, proses produksi itu mesti membutuhkan biaya, sehingga betapa pun kecil tugasnya, diperlukan adanya orang atau pihak yang bertugas mengatur pengeluaran- pengeluaran biaya yang dibutuhkan Staf Teknik staf teknik’ (crew technic) dibutuhkan dalam kaitannya dengan dekorasi, tata rias, tata lampu, tata busana, tata suara, dan seterusnya. Penulis Naskah ‘penulis naskah’ drama, di samping orang lain di luar guru, juga diharapkan para guru itu sendiri. Sebaiknya lakon ditulis oleh guru-guru itu sendiri agar muatan nilai-nilai edukatifnya lebih dapat dikedepankan dan ditonjolkan, dengan tentu saja tanpa mengabaikan nilai-nilai sastranya
  • 14. Aspek Dramawi Penonton faktor ‘penonton’ merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah pementasan. Bagaimanapun bentuk, wujud, dan isi sebuah pementasan, pementasan itu sendiri mutlak membutuhkan adanya atau kehadiran penonton. Apabila drama tidak memberikan ‘janji apa-apa’ kepada penonton, dengan sendirinya drama telah kehilangan hak yang sah sebagai tontonan. Artinya, penonton enggan kepada drama. Pemain ‘pemain’ dituntut harus bermain dengan baik, harus mampu memanfaatkan sarana yang disediakan selama peralatan itu memang merupakan sarana pembantu acting mereka. Pemain harus berusaha untuk mampu menghayati peran/tokoh yang diserahkan kepadanya oleh sutradara
  • 15. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik Matursuwun Nasrul wathon Naswa84