Dokumen tersebut membahas tiga jenis seni pertunjukan yang populer di lembaga pendidikan yaitu seni musik, seni tari, dan seni drama. Seni musik adalah yang paling banyak digunakan sedangkan seni drama paling jarang diajarkan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai aspek penting dalam seni drama seperti aspek sastrawi meliputi tema, plot, dan karakter dan aspek dramaturgi meliputi sutradara, produksi,
2. Seni Pertunjukan di Lembaga Pendidikan
Ada tiga jenis seni pertunjukan yang menjadi favorit di dunia
pendidikan:
seni musik
seni tari
dan seni drama
Dari ketiga tangkai seni pertunjukan yang ada : ternyata ketiganya tidak
bernasib sama. Kalau misalnya dibuat semacam peringkat, maka peringkatnya
adalah seni musik ada pada peringkat pertama, disusul seni tari pada
peringkat kedua, dan seni drama pada posisi juru kunci (Sumaryadi, 2001).
3. 01
Seni musik
Tangkai seni musik adalah
tangkai seni yang paling
beruntung
Seni Tari
pembelajaran seni tari di sekolah
dilaksanakan sebagai
ekstrakurikuler, atau pun muatan
lokal yang cenderung kurang terpilih.
02
Seni Drama
Belum ada satu pun sekolah yang menyelenggarakan
pendidikan (: pembelajaran) seni drama. Berbagai alasan
dilontarkan oleh pihak ‘penguasa’ sekolah
03
5. Drama sebagai satu bentuk
kesenian jelas-jelas
mempunyai fungsi sebagai
alat pendidikan
(Padmodarmaya, 1990).
‘Survai membuktikan’ bahwa bermain
drama dapat memberikan kepuasan yang tepat-guna kepada siswa (anak-anak)
dalam rangka memperoleh keterampilan menggunakan bahasa lisan,
mengembangkan kepribadian yang baik dan mantap, belajar bekerjasama dengan
orang lain, menemukan kebenaran, mengembangkan kemampuan mengutarakan
pemikiran, serta mengembangkan apresiasi estetik dan konsep budaya. Di samping
itu, drama juga merupakan sarana strategis untuk membentuk pengertian terhadap
diri sendiri dan orang lain, kekuatan penafsiran pribadi, kepercayaan terhadap diri
sendiri, dan kesadaran bekerjasama dengan kelompok besar, yang terdiri atas
pribadi-pribadi, yang tampak dalam kerja produksi sebuah lakon.
6. Kegiatan drama anak-anak di
lingkungan sekolah
dramatisasi kreatif.
drama untuk anak-anak, dan ;
drama rekreasi oleh anak-
anak
(Padmodarmaya, 1990).
7. Dramatisasi Kreatif
kreatif’ terjadi ketika anakanak diarahkan untuk menyatakan
ra total melalui drama. Dramatisasi kreatif dilaksanakan bukan
h pergelaran drama, melainkan untuk menciptakan kesan yang
agi anak-anak yang melakukannya. Demikian pula, anak-anak
onkretkan apa yang dipelajarinya, misalnya tentang IPS atau
an dengan cara memerankan suatu watak atau situasi yang
a itu. Dramatisasi kreatif pun cukup bermanfaat untuk
i sifat-sifat anak yang kurang baik, misalnya pemalu, penakut,
dan sebagainya.
8. Drama Anak-anak
k’ merupakan suatu pertunjukan drama yang disajikan
oleh anak-anak, untuk memberikan pengalaman teater
gan mempergelarkan sebuah drama yang baik,
n edukatif. Pertunjukan drama anak-anak tersebut sudah
dengan konteks ceritanya, kemampuan siswa, serta situasi
ah setempat.
9. Drama rekreasi
sesungguhnya dapat dikatakan sebagai kepanjangan dari
if. Drama ini tidak mempersyaratkan seperti halnya drama
nkan lebih dititikberatkan pada pengembangan pengalaman
kni anak-anak. Drama rekreasi, kalaupun dipentaskan, tidak
nonton umum dan secara luas, melainkan untuk penonton
kup yang terbatas.
10. sastrawi dan dramawi
Pertimbangan sastrawi dimaksudkan pertimbangan yang
terarah pada proses kreatif terciptanya sebuah lakon,
pertimbangan dramawi dimaksudkan pertimbangan yang
terarah pada proses produksi sebuah drama, sebuah
peristiwa teatrikal
Aspek Penting Dalam Drama!
11. Aspek Sastrawi
Sinopsis
ringkasan cerita, atau
cerita dalam bentuk
singkat.
Perwatakan
dan
Penokohan
Penokohan atau perwatakan adalah pelukisan
mengenai tokoh-tokoh cerita, baik keadaan
lahiriahnya maupun batiniahnya, yang dapat
berupa pandangan hidupnya, sikapnya,
keyakinannya, adat-istiadatnya, dan seterusnya
(Suharianto, 1982)
Plot/Alur
cerita
bagian/unsur plot adalah: (1) situation (pengarang mulai
melukiskan sesuatu keadaan), (2) generating circumstances
(peristiwa yang bersangkut-paut mulai bergerak), (3) rising
action (keadaan mulai memuncak), (4) climax (peristiwa-
peristiwa mencapai puncak atau klimaks), dan (5)
denouement (pengarang memberikan pemecahan soal dari
semua peristiwa) (Lubis, t.t.)
Tema Lakon
tema lakon yang akan
diangkat dalam drama
untuk anak-anak itu
12. Aspek Sastrawi
Setting
Setting, seperti sudah disinggung di
depan, adalah latar belakang tempat
dan waktu terjadinya peristiwa dalam
lakon/drama.
BAHASA
penggunaan bahasa atau gaya bahasa. Bahasa
dalam karangan mempunyai fungsi ganda,
yakni sebagai alat untuk menyampaikan
maksud pengarang dan untuk
menyampaikan perasaan pengarangnya
(Suharianto, 1982).
13. Aspek Dramawi
Sutradara
Sutradara adalah seorang pemimpin yang tugasnya
merumuskan pikiran atas strategi kerja,
dimaksudkan bertanggung jawab terhadap segala
hal yang dibuatnya sebagai karya seni.
Produksi/Biaya
betapapun sederhananya sebuah pementasan drama
anak-anak, proses produksi itu mesti membutuhkan biaya,
sehingga betapa pun kecil tugasnya, diperlukan adanya
orang atau pihak yang bertugas mengatur pengeluaran-
pengeluaran biaya yang dibutuhkan
Staf Teknik
staf teknik’ (crew technic) dibutuhkan dalam
kaitannya dengan dekorasi, tata rias, tata lampu,
tata busana, tata suara, dan seterusnya.
Penulis Naskah
‘penulis naskah’ drama, di samping orang lain di luar
guru, juga diharapkan para guru itu sendiri.
Sebaiknya lakon ditulis oleh guru-guru itu sendiri
agar muatan nilai-nilai edukatifnya lebih dapat
dikedepankan dan ditonjolkan, dengan tentu saja
tanpa mengabaikan nilai-nilai sastranya
14. Aspek Dramawi
Penonton
faktor ‘penonton’ merupakan bagian tak terpisahkan
dari sebuah pementasan. Bagaimanapun bentuk,
wujud, dan isi sebuah pementasan, pementasan itu
sendiri mutlak membutuhkan adanya atau kehadiran
penonton. Apabila drama tidak memberikan ‘janji
apa-apa’ kepada penonton, dengan sendirinya drama
telah kehilangan hak yang sah sebagai tontonan.
Artinya, penonton enggan kepada drama.
Pemain
‘pemain’ dituntut harus bermain dengan baik, harus
mampu memanfaatkan sarana yang disediakan
selama peralatan itu memang merupakan sarana
pembantu acting mereka. Pemain harus berusaha
untuk mampu menghayati peran/tokoh yang
diserahkan kepadanya oleh sutradara
15. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Matursuwun
Nasrul wathon Naswa84