SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
SISTEM
PENCERNAAN
RUMINANSIA
Alloy Eginta Ginting S.
Fisiologi Pencernaan Ruminansia (08)
INTRODUCTION
Hewan ruminansia adalah kelompok hewan
mamalia yang biasa memamah (memakan) dua kali
dan dikenal dengan hewan memamah biak. Contoh
hewan ruminansia yaitu sapi, kerbau, rusa, domba,
kambing, dan kijang. Sistem pencernaan hewan
ruminansia lebih kompleks dibandingkan
pencernaan hewan lainnya.
01 Mengenal zat makanan yang
dicerna oleh rumen
ZAT MAKANAN
TOPIC
02 Mengetahui bentuk organ
organ reproduksi
ORGAN PENCERNAAN
03
Membahas bagai
pencernaan yang ter
SISTEM PENCERNAAN
ZAT MAKANAN
01
ZAT MAKANAN UNSUR KOMPLEKS BENTUK SEDERHANA
KARBOHIDRAT
Pati/ amilum
GLUKOSA
Gula/Sukrosa
Serat/ Selulosa
PROTEIN POLIPEPTIDA ASAM AMINO
LEMAK TRIGLESERIDA ASAM LEMAK+GLISEROL
VITAMIN VITAMIN LARUT LEMAK VITAMIN BEBAS
MINERAL MINERAL KOMPLEKS UNSUR MINERAL
AIR AIR AIR
MAKANAN / RANSUM
Mengandung zat makanan yang struktur komplex
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
4. Mineral
5. Vitamin
6. Air
SETELAH PENCERNAAN
Zat makan akan dipecah dari kompleks
menjadi sederhana
1. Karbohidrat-Glukosa -Diserap
2. Protein- Asam amino -diserap
3. Lemak- asam lemak dan gliserol - diserap
4. Mineral- unsur mineral -diserap
5. Vitamin- vitamin bebas -diserap
6. Air- air bebas -diserap
ORGAN PENCERNAA
02
MULUT
ESOFAGUS
LAMBUNG
1. RUMEN
2. RETIKULUM
3. OMASUM
4. OBAMASUM
USUS HALUS
USUS BESAR
ORGAN PENCERNAAN
SAPI
Mulut
Rahang kiri Rahang kanan
Rahang Atas M3 P3 I0 I0 P3 M3
Rahang
Bawah
M3 P3 I4 I4 P3 M3
Susunan Gigi Ruminansia
Sebelah kanan Sebelah kiri
Molar bergerigi
untuk memecah
selulosa
Premolar Gigi seri
• Saliva
Terdapat 8 kelenjar saliva pada ruminansia yang menghasilkan
saliva dalam jumlah banyak 5-14 liter/hari pada domba, 180
liter/ hari pada sapi
Saliva mengandung air 70%, isotonik kuat HCO3 dan HPO4
yang berfungsi sebagai buffer dalam menjaga pH cairan rumen
tetap netral (pH 8,2-8,4. Saliva mengandung mucus sebagai
pelicin yang membantu dalam proses pengunyahan dan
penelanan. Saliva mengandung amonia untuk suplai nitrogen
bagi mikroba
Saliva diproduksi ketika ruminan mengunyah makanan baik
ketika makan maupun ketika ruminasi. Semakin kasar Tekstur
fisik dan semakin rendah kandungan air pakan menyebabkan
semakin tinggi produksi saliva. Produksi saliva ketika makan
ransum konsentrat hanya 0,68 g/ g pakan, jauh lebih rendah jika
ternak makan ransum hijauan kering (hay) yaitu 3,63 g/ g pakan.
LAMBUNG RUMINANSIA
Rumen Retikulum Omasum Abomasum
Kondisi Rumen :
• BK isi rumen 10-15%
• Temperatur 39-40 0C
• pH 6,7-7,0
• BJ = 1,022 – 1,055
• Gas = CO2, CH4 (metan)
• Mikroba = bakteri,
protozoa, jamur
• Anaerob
Rumen
• Ruangan paling besar dalam lambung
100-150 liter
• terbagi atas kantong-kantong (sac)
• terletak pada rongga perut sebelah
kiri
• Terbagi atas :
 zona gas : CO2, CH4
 zona apung = ingesta (makanan
baru)
 zona cairan = cairan dan
metabolit yang terlarut
bersama mikroba
 zona endapan = ingesta yang tida
tercerna dan benda-benda asing
• Tempat mencampur makanan dengan
mikroba rumen
• Tempat absorbsi VFA dan NH3
Retikulum
• Retikulum dengan rumen menjadi
satu kesatuan = retikulo-rumen
• Retikulum memompa bolus
makanan kembali ke mulut untuk
ruminasi
• Retikulum menangkap benda asing
yang masuk (besi, batu, plastik dll)
• Tempat absorpsi VFA, NH3
Omasum
• Bentuk elips
• terletak sebelah kanan retikulum
• Permukaan berbentuk lembaran-lembaran buku (perut
buku/ perut kitab)
• Fungsi :
- memfilter makanan yang halus setelah
ruminasi masuk ke omasun
- absorbsi air sehingga kondisi makanan
disini berubah dari cair menjadi padat
• Pada anak sapi terdapat saluran langsung dari esofagus
ke omasum agar air susu bisa langsung ke omasum
sehingga terlepas dari fermentasi mikroba rumen
Abomasum
• Letak : dasar perut kanan bawah
• Bentuk : memanjang
• Bagian dalam : terdapat kelenjar yang
menghasilkan getah lambung
• Getah lambung : mukus, HCl, enzim renin,
pepsinogen
• Tempat awal terjadi pencernaan Enzimatis
Mikroba Rumen
Jenis mikroba rumen :
1. Mikro fauna = protozoa
2.Mikrob flora = bakteri, jamur
Populasi protozoa = 104 – 105 sel/ ml
Populasi Bakteri = 1010 – 1011 sel/ml
Populasi jamur = 104 sel/ ml
Fungsi mikroba =
1. Membantu proses pencernaan (penc. Fermentatif)
2. Biomassa mikroba terikut bersama partikel makanan
ke usus akan tercerna dan terserap sebagai sumber
protein bagi ruminansia (protein mikroba)
Usus halus
Usus halus terbagi atas :
• Duodenum: merupakan sambungan dari abomasum tempat
sekresi enzim tripsin dan pepsin dan terjadinya pencernaan
protein secara enzimatis dan penyerapan dalam bentuk asam
amino.
• Jejenum: bagian tengah dari usus halus
• Illeum: sambungan dari jejenum dan berbatas ke usus besar
• Kedalam usus halus masuk 3 sekresi :
- Cairan duodenum : cairan buffer untuk menetralisir asam
lambung
- Cairan empedu : untuk mengemulsi lemak
- Cairan pankreas : mengandung enzim lipase
Usus Besar Usus besar terdiri dari :
• Sekum: Sekum berupa kantong
buntu yang berfungsi untuk
pencernaan fermentatif oleh
mikroba dalam yang hidup dalam
sekum yaitu jenis bakteri.
• Kolon: Kolon berupa saluran usus
besar yang panjang tempat
penyerapan terutama air. Pada
kambing dan domba terjadi
penyerapan air di kolong yang
menyebabkan kotoran menjadi
kering dan bulat hasil perasan dari
dinding kolon.
• Rektum: merupakan tempat
penampungan
ORGAN PENCERNAAN PEMBANTU
HATI
MEMBANTU PEMBENTUKAN CAIRAN EMPEDU,
MEMETABOLISME PROTEIN LEMAK DAN KARBOHIDRAT
KANTUNG
EMPEDU
MEMBANTU PENCERNAAN DAN PENYERAPAN
LEMAK
PANKREAS
MENGHASILKAN ENZIM PENCERNAAN YAITU
PROTIASE, AMILASE, LIPASE, NUKLEASE
MENGASILKAN HORMON INSULIN
SISTEM PENCERNAAN
03
Rumen
Terjadi proses fermentasi
oleh mikroba rumen
terutama selulosa dan
protein.
Makanan
masuk ke
lambung
Retikulum
Makanan dibentuk menjadi
gumpalan-gumpalan kasar
disebut bolus
Bolus dari
retikulum
dikeluarkan
kembali ke
mulut
Omasum
Terjadi penyerapan air dan
zat makanan
Abomasum
Terjadi sekresi asam
lambung (HCl) dan enzim
proteinase sehingga
makanan berbentuk bubur
(Kim)
Kim menuju
usus halus
Usus Halus
Makanan/ ransum :
Hijauan (rumput, jerami,
silase)
Konsentrat (dedak,
bungkil, jagung, sagu dll)
Mulut
Lambung
Usus halus
Usus besar
Anus
Feses
Sisa pencernaan
Pencernaan mekanik untuk
memperhalus partikel makanan agar
bisa kontak dengan enzim pencernaan
Pencernaan fermentatif oleh mikroba
rumen
Rumput Selulosa VFA diserap
Konsentrat pati VFA diserap
Protein amonia (NH3) difiksasi
mikroba
diresikel
Protein by pass masuk UH
Pencernaan Enzimatis oleh enzim
pencernaan.
Protein asam amino diserap
Pencernaan fermentatif oleh mikroba
di sekum dan penyerapan air
Organ Nama Enzim Fungsi enzim
LAMBUNG
HCl (as. Klorida) Membunuh mikroba, mengkoagulasi protein
Pepsin Mengubah protein menjadi peptida
Renin (pedet) Mengubah kasein susu menjadi peptida
Lipase Mengubah lemak menjadi trigliserida
USUS
HALUS
Peptidase Mengubah peptida asam amino
Maltase Mengubah pati glukosa
Sukrase Mengubah sukrosa (gula) glukosa
Lipase Mengubah lemak as. Lemak + gliserol
PANKREAS
Tripsin Mengubah protein peptida
Lipase Mengubah lemak as. Lemak + gliserol
Amilase Mengubah pati glukosa
sme Protein dalam rumen
Protein Kasar
NPN Protein
Amonia (NH3)
Peptida
Asam Amino
Protein Mikroba
RUDP
(bypass Protein)
hidrolysis
Syntesis
protein
mikroba
Protein untuk ruminant
Kecernaan
Zat makanan tercerna = Jumlah yang dimakan – jumlah keluar di feses
Kecernaan =
Jumlah yang dimakan – jumlah keluar di feses
Jumlah yang dimakan X 100%
Kecernaan pada ruminan dapat ditentukan dengan 3 cara :
• In vivo = langsung pada ternak selisih jumlah konsumsi dengan feses
• In vitro = menggunakan rumen tiruan bisa mengukur kecernaan rumen
• In sacco = menggunakan kantong yang dimasukan ke rumen dilobangi (fistula)
Faktor penghambat kecernaan :
1. Kandungan lignin dan silika
yaitu senyawa yang berikatan dengan selulosa yang sulit diputus oleh enzim
selulase mikroba sehingga selulosa tidak dapat tercerna.
misalnya pada jerami padi tinggi lignin dan silika sehingga kecernaannya rendah
(hanya 40%).
meningkatkannya dengan amoniasi, fermentasi.
2. Kualitas makanan
Makanan berkualitas rendah sulit dicerna (struktur kasar, keras)
Konsentrat lebih mudah dicerna dibanding hijauan
Pencernaan fermentatif di rumen
Keuntungan :
1. Rumen dapat menampung banyak pakan
2. Mikroba menghasilkan enzim selulase sehingga dapat
mencerna serat kasar (selulosa) menjadi VFA (vollatile
fatty acids= asetat, propionat, butirat)
3. Dapat menggunakan NPN sebagai sumber protein
4.Dapat mensintesis vitamin
Kerugiannya :
5. Banyak energi terbuang sebagai gas metan
6. Protein nilai hayati tinggi terdegradasi menjadi
amonia
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
THANKS!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourwebsite.com
Please keep this slide for attribution

More Related Content

Similar to SISTEM PENCERNAAN RUMINANSIA

Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
Sistem Pencernaan Hewan RuminansiaSistem Pencernaan Hewan Ruminansia
Sistem Pencernaan Hewan RuminansiaNadia_AZ
 
Biologi Hewan Memamah biak (Ruminansia)
Biologi Hewan Memamah biak (Ruminansia)Biologi Hewan Memamah biak (Ruminansia)
Biologi Hewan Memamah biak (Ruminansia)Siti Hardiyanti Yusuf
 
Sistem pencernaan haiwan ruminan dan rodensia
Sistem pencernaan haiwan ruminan dan rodensiaSistem pencernaan haiwan ruminan dan rodensia
Sistem pencernaan haiwan ruminan dan rodensia4sains2013
 
Ilmu gizi ternak unggas
Ilmu gizi ternak unggasIlmu gizi ternak unggas
Ilmu gizi ternak unggasudayana
 
Sistem Pencernaan Pada Manusia Kelas 8 SMP
Sistem Pencernaan Pada Manusia Kelas 8 SMPSistem Pencernaan Pada Manusia Kelas 8 SMP
Sistem Pencernaan Pada Manusia Kelas 8 SMPkbm223mapelipa
 
2.1. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA.pptx
2.1. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA.pptx2.1. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA.pptx
2.1. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA.pptxkbm223mapelipa
 
Sist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusiaSist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusiaW Budi Roestanto
 
Sistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaSistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaYunie yuniar
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasarijackruto
 
Sistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanSistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanAdy Erfy D'Nc
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasarijackruto
 

Similar to SISTEM PENCERNAAN RUMINANSIA (20)

Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
Sistem Pencernaan Hewan RuminansiaSistem Pencernaan Hewan Ruminansia
Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
 
Arum
ArumArum
Arum
 
Modul hewan ruminansia
Modul hewan ruminansiaModul hewan ruminansia
Modul hewan ruminansia
 
Biologi Hewan Memamah biak (Ruminansia)
Biologi Hewan Memamah biak (Ruminansia)Biologi Hewan Memamah biak (Ruminansia)
Biologi Hewan Memamah biak (Ruminansia)
 
Sistem pencernaan haiwan ruminan dan rodensia
Sistem pencernaan haiwan ruminan dan rodensiaSistem pencernaan haiwan ruminan dan rodensia
Sistem pencernaan haiwan ruminan dan rodensia
 
IPA Kelas 8 BAB 5.pptx
IPA Kelas 8 BAB 5.pptxIPA Kelas 8 BAB 5.pptx
IPA Kelas 8 BAB 5.pptx
 
Ilmu gizi ternak unggas
Ilmu gizi ternak unggasIlmu gizi ternak unggas
Ilmu gizi ternak unggas
 
IPA st1 proses pencernaan pada hewan
IPA st1 proses pencernaan pada hewanIPA st1 proses pencernaan pada hewan
IPA st1 proses pencernaan pada hewan
 
Sistem Pencernaan Pada Manusia Kelas 8 SMP
Sistem Pencernaan Pada Manusia Kelas 8 SMPSistem Pencernaan Pada Manusia Kelas 8 SMP
Sistem Pencernaan Pada Manusia Kelas 8 SMP
 
IPA Kelas 8 BAB 5.pptx
IPA Kelas 8 BAB 5.pptxIPA Kelas 8 BAB 5.pptx
IPA Kelas 8 BAB 5.pptx
 
2.1. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA.pptx
2.1. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA.pptx2.1. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA.pptx
2.1. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA.pptx
 
Sist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusiaSist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusia
 
Sistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaSistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusia
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
11995340 (1).ppt
11995340 (1).ppt11995340 (1).ppt
11995340 (1).ppt
 
Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari
 
Sistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanSistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan Hewan
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 

Recently uploaded (11)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 

SISTEM PENCERNAAN RUMINANSIA

  • 1. SISTEM PENCERNAAN RUMINANSIA Alloy Eginta Ginting S. Fisiologi Pencernaan Ruminansia (08)
  • 2. INTRODUCTION Hewan ruminansia adalah kelompok hewan mamalia yang biasa memamah (memakan) dua kali dan dikenal dengan hewan memamah biak. Contoh hewan ruminansia yaitu sapi, kerbau, rusa, domba, kambing, dan kijang. Sistem pencernaan hewan ruminansia lebih kompleks dibandingkan pencernaan hewan lainnya.
  • 3. 01 Mengenal zat makanan yang dicerna oleh rumen ZAT MAKANAN TOPIC 02 Mengetahui bentuk organ organ reproduksi ORGAN PENCERNAAN 03 Membahas bagai pencernaan yang ter SISTEM PENCERNAAN
  • 5. ZAT MAKANAN UNSUR KOMPLEKS BENTUK SEDERHANA KARBOHIDRAT Pati/ amilum GLUKOSA Gula/Sukrosa Serat/ Selulosa PROTEIN POLIPEPTIDA ASAM AMINO LEMAK TRIGLESERIDA ASAM LEMAK+GLISEROL VITAMIN VITAMIN LARUT LEMAK VITAMIN BEBAS MINERAL MINERAL KOMPLEKS UNSUR MINERAL AIR AIR AIR
  • 6. MAKANAN / RANSUM Mengandung zat makanan yang struktur komplex 1. Karbohidrat 2. Protein 3. Lemak 4. Mineral 5. Vitamin 6. Air SETELAH PENCERNAAN Zat makan akan dipecah dari kompleks menjadi sederhana 1. Karbohidrat-Glukosa -Diserap 2. Protein- Asam amino -diserap 3. Lemak- asam lemak dan gliserol - diserap 4. Mineral- unsur mineral -diserap 5. Vitamin- vitamin bebas -diserap 6. Air- air bebas -diserap
  • 8. MULUT ESOFAGUS LAMBUNG 1. RUMEN 2. RETIKULUM 3. OMASUM 4. OBAMASUM USUS HALUS USUS BESAR ORGAN PENCERNAAN SAPI
  • 9. Mulut Rahang kiri Rahang kanan Rahang Atas M3 P3 I0 I0 P3 M3 Rahang Bawah M3 P3 I4 I4 P3 M3 Susunan Gigi Ruminansia Sebelah kanan Sebelah kiri Molar bergerigi untuk memecah selulosa Premolar Gigi seri
  • 10. • Saliva Terdapat 8 kelenjar saliva pada ruminansia yang menghasilkan saliva dalam jumlah banyak 5-14 liter/hari pada domba, 180 liter/ hari pada sapi Saliva mengandung air 70%, isotonik kuat HCO3 dan HPO4 yang berfungsi sebagai buffer dalam menjaga pH cairan rumen tetap netral (pH 8,2-8,4. Saliva mengandung mucus sebagai pelicin yang membantu dalam proses pengunyahan dan penelanan. Saliva mengandung amonia untuk suplai nitrogen bagi mikroba Saliva diproduksi ketika ruminan mengunyah makanan baik ketika makan maupun ketika ruminasi. Semakin kasar Tekstur fisik dan semakin rendah kandungan air pakan menyebabkan semakin tinggi produksi saliva. Produksi saliva ketika makan ransum konsentrat hanya 0,68 g/ g pakan, jauh lebih rendah jika ternak makan ransum hijauan kering (hay) yaitu 3,63 g/ g pakan.
  • 11. LAMBUNG RUMINANSIA Rumen Retikulum Omasum Abomasum Kondisi Rumen : • BK isi rumen 10-15% • Temperatur 39-40 0C • pH 6,7-7,0 • BJ = 1,022 – 1,055 • Gas = CO2, CH4 (metan) • Mikroba = bakteri, protozoa, jamur • Anaerob
  • 12. Rumen • Ruangan paling besar dalam lambung 100-150 liter • terbagi atas kantong-kantong (sac) • terletak pada rongga perut sebelah kiri • Terbagi atas :  zona gas : CO2, CH4  zona apung = ingesta (makanan baru)  zona cairan = cairan dan metabolit yang terlarut bersama mikroba  zona endapan = ingesta yang tida tercerna dan benda-benda asing • Tempat mencampur makanan dengan mikroba rumen • Tempat absorbsi VFA dan NH3
  • 13. Retikulum • Retikulum dengan rumen menjadi satu kesatuan = retikulo-rumen • Retikulum memompa bolus makanan kembali ke mulut untuk ruminasi • Retikulum menangkap benda asing yang masuk (besi, batu, plastik dll) • Tempat absorpsi VFA, NH3
  • 14. Omasum • Bentuk elips • terletak sebelah kanan retikulum • Permukaan berbentuk lembaran-lembaran buku (perut buku/ perut kitab) • Fungsi : - memfilter makanan yang halus setelah ruminasi masuk ke omasun - absorbsi air sehingga kondisi makanan disini berubah dari cair menjadi padat • Pada anak sapi terdapat saluran langsung dari esofagus ke omasum agar air susu bisa langsung ke omasum sehingga terlepas dari fermentasi mikroba rumen
  • 15. Abomasum • Letak : dasar perut kanan bawah • Bentuk : memanjang • Bagian dalam : terdapat kelenjar yang menghasilkan getah lambung • Getah lambung : mukus, HCl, enzim renin, pepsinogen • Tempat awal terjadi pencernaan Enzimatis
  • 16. Mikroba Rumen Jenis mikroba rumen : 1. Mikro fauna = protozoa 2.Mikrob flora = bakteri, jamur Populasi protozoa = 104 – 105 sel/ ml Populasi Bakteri = 1010 – 1011 sel/ml Populasi jamur = 104 sel/ ml Fungsi mikroba = 1. Membantu proses pencernaan (penc. Fermentatif) 2. Biomassa mikroba terikut bersama partikel makanan ke usus akan tercerna dan terserap sebagai sumber protein bagi ruminansia (protein mikroba)
  • 17. Usus halus Usus halus terbagi atas : • Duodenum: merupakan sambungan dari abomasum tempat sekresi enzim tripsin dan pepsin dan terjadinya pencernaan protein secara enzimatis dan penyerapan dalam bentuk asam amino. • Jejenum: bagian tengah dari usus halus • Illeum: sambungan dari jejenum dan berbatas ke usus besar • Kedalam usus halus masuk 3 sekresi : - Cairan duodenum : cairan buffer untuk menetralisir asam lambung - Cairan empedu : untuk mengemulsi lemak - Cairan pankreas : mengandung enzim lipase
  • 18. Usus Besar Usus besar terdiri dari : • Sekum: Sekum berupa kantong buntu yang berfungsi untuk pencernaan fermentatif oleh mikroba dalam yang hidup dalam sekum yaitu jenis bakteri. • Kolon: Kolon berupa saluran usus besar yang panjang tempat penyerapan terutama air. Pada kambing dan domba terjadi penyerapan air di kolong yang menyebabkan kotoran menjadi kering dan bulat hasil perasan dari dinding kolon. • Rektum: merupakan tempat penampungan
  • 19. ORGAN PENCERNAAN PEMBANTU HATI MEMBANTU PEMBENTUKAN CAIRAN EMPEDU, MEMETABOLISME PROTEIN LEMAK DAN KARBOHIDRAT KANTUNG EMPEDU MEMBANTU PENCERNAAN DAN PENYERAPAN LEMAK PANKREAS MENGHASILKAN ENZIM PENCERNAAN YAITU PROTIASE, AMILASE, LIPASE, NUKLEASE MENGASILKAN HORMON INSULIN
  • 21. Rumen Terjadi proses fermentasi oleh mikroba rumen terutama selulosa dan protein. Makanan masuk ke lambung Retikulum Makanan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan kasar disebut bolus Bolus dari retikulum dikeluarkan kembali ke mulut Omasum Terjadi penyerapan air dan zat makanan Abomasum Terjadi sekresi asam lambung (HCl) dan enzim proteinase sehingga makanan berbentuk bubur (Kim) Kim menuju usus halus Usus Halus
  • 22. Makanan/ ransum : Hijauan (rumput, jerami, silase) Konsentrat (dedak, bungkil, jagung, sagu dll) Mulut Lambung Usus halus Usus besar Anus Feses Sisa pencernaan Pencernaan mekanik untuk memperhalus partikel makanan agar bisa kontak dengan enzim pencernaan Pencernaan fermentatif oleh mikroba rumen Rumput Selulosa VFA diserap Konsentrat pati VFA diserap Protein amonia (NH3) difiksasi mikroba diresikel Protein by pass masuk UH Pencernaan Enzimatis oleh enzim pencernaan. Protein asam amino diserap Pencernaan fermentatif oleh mikroba di sekum dan penyerapan air
  • 23. Organ Nama Enzim Fungsi enzim LAMBUNG HCl (as. Klorida) Membunuh mikroba, mengkoagulasi protein Pepsin Mengubah protein menjadi peptida Renin (pedet) Mengubah kasein susu menjadi peptida Lipase Mengubah lemak menjadi trigliserida USUS HALUS Peptidase Mengubah peptida asam amino Maltase Mengubah pati glukosa Sukrase Mengubah sukrosa (gula) glukosa Lipase Mengubah lemak as. Lemak + gliserol PANKREAS Tripsin Mengubah protein peptida Lipase Mengubah lemak as. Lemak + gliserol Amilase Mengubah pati glukosa
  • 24. sme Protein dalam rumen Protein Kasar NPN Protein Amonia (NH3) Peptida Asam Amino Protein Mikroba RUDP (bypass Protein) hidrolysis Syntesis protein mikroba Protein untuk ruminant
  • 25. Kecernaan Zat makanan tercerna = Jumlah yang dimakan – jumlah keluar di feses Kecernaan = Jumlah yang dimakan – jumlah keluar di feses Jumlah yang dimakan X 100% Kecernaan pada ruminan dapat ditentukan dengan 3 cara : • In vivo = langsung pada ternak selisih jumlah konsumsi dengan feses • In vitro = menggunakan rumen tiruan bisa mengukur kecernaan rumen • In sacco = menggunakan kantong yang dimasukan ke rumen dilobangi (fistula) Faktor penghambat kecernaan : 1. Kandungan lignin dan silika yaitu senyawa yang berikatan dengan selulosa yang sulit diputus oleh enzim selulase mikroba sehingga selulosa tidak dapat tercerna. misalnya pada jerami padi tinggi lignin dan silika sehingga kecernaannya rendah (hanya 40%). meningkatkannya dengan amoniasi, fermentasi. 2. Kualitas makanan Makanan berkualitas rendah sulit dicerna (struktur kasar, keras) Konsentrat lebih mudah dicerna dibanding hijauan
  • 26. Pencernaan fermentatif di rumen Keuntungan : 1. Rumen dapat menampung banyak pakan 2. Mikroba menghasilkan enzim selulase sehingga dapat mencerna serat kasar (selulosa) menjadi VFA (vollatile fatty acids= asetat, propionat, butirat) 3. Dapat menggunakan NPN sebagai sumber protein 4.Dapat mensintesis vitamin Kerugiannya : 5. Banyak energi terbuang sebagai gas metan 6. Protein nilai hayati tinggi terdegradasi menjadi amonia
  • 27. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon and infographics & images by Freepik THANKS! Do you have any questions? youremail@freepik.com +91 620 421 838 yourwebsite.com Please keep this slide for attribution