1. Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7
Surabaya, 25 Pebruari 2012
B - 41
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF BERBASIS KOMPUTER
DENGAN KOMBINASI PERMAINAN “WHO WANTS TO BE A CHEMIST” PADA
MATERI POKOK STRUKTUR ATOM UNTUK KELAS X SMA RSBI
THE DEVELOPMENT OF COGNITIVE ASSESSMENT INSTRUMENT BASED ON
COMPUTER COMBINED TO “WHO WANTS TO BE A CHEMIST” GAME IN
ATOMIC STRUCTURE FOR INTERNATIONAL SENIOR HIGH SCHOOL GRADE X
Dwi Rahayu1
, Utiya Azizah2
1,2
Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya
e-mail: dwi.r08@gmail.com
Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian kognitif berbasis
komputer dengan kombinasi permainan “Who Wants To Be A Chemist”. Uji kelayakan instrumen
penilaian kognitif ini didasarkan pada komponen kesesuaian format penilaian dan kualitas
tampilan instrumen. Design pengembangan instrumen penilaian ini mengikuti Four-D model
namun hanya sampai tahap develop. Penilaian dilakukan oleh guru Kimia dan siswa kelas X
RSBI. Data penilaian dianalisis secara deskriptif kuantitatif, yaitu dengan memberikan paparan
tentang instrumen penilaian kognitif berbasis komputer dalam bentuk persentase. Instrumen
penilaian ini dikatakan layak jika persentase penilaian dari kedua komponen oleh penilai baik dari
guru Kimia maupun siswa mencapai ≥61%. Berdasarkan anlisis dan pembahasan, dapat
disimpulkan bahwa Instrumen Penilaian Kognitif Berbasis Komputer Dengan Kombinasi
Permainan “Who Wants To Be A Chemist” Pada Materi Pokok Struktur Atom Untuk Rintisan
SMA BI yang dikembangkan, ditinjau dari komponen kesesuaian format instrumen daan kualitas
tampilan instrumen telah memenuhi syarat kelayakan. Hal ini ditunjukkan oleh hasil penilaian
oleh guru Kimia ditinjau dari kesesuaian format instrumen penilaian sebesar 95,45% dan ditinjau
dari kualitas instrumen penilaian sebesar 90,00% sedangkan hasil penilaian oleh siswa ditinjau
dari kesesuaian format instrumen penilaian diperoleh sebesar 93,33% dan kualitas instrumen
penilaian sebesar 91,11%.
Abstract- This research has purpose to developing cognitive assesment instrumen based on the
computer combined to “Who Wants To Be A Chemist” game. The feasibility of assesment
instrument based on the compatibility form and the quality of assessment instrument. This
development use Four-D model but just until develop step only. The evaluation of this instrument
is done by chemistry teacher and student at international senior high school grade X. The
research data is analyzed with quantitative-description by giving the explanation about the
evaluation of assessment instrument based on computer in percentage. This instrument become
reasonable if the evaluation percentage both of component from teacher and student is reach ≥
61%. Based on the result of analysis and investigation, can be conclude that cognitive
asssessment instrument based on computer combined to “Who Wants To Be A Chemist” in
atomic structure at international senior high school which is developed based on compatibility of
assessment instrument form and the quality of assessment instrument can be used in learning
process because has completed the requisite. This is shown by the evaluation percentage of
assessment instrument form by teacher is about 95,45% and the quality of assessment instrument
is about 90,00% and the evaluation percentage of assessment instrument form by student is about
93,33% and the quality of assessment instrument is about 91,11%.
Kata kunci: pengembangan, instrumen penilaian kognitif berbasis komputer, permainan “Who Wants To Be A
Chemist”, kelayakan.
Key words: development, cognitive assessment instrument based on computer, “Who Wants To Be A Chemist” game,
feasibility.
2. Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7
Surabaya, 25 Pebruari 2012
B - 42
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu upaya
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang
beriman, bertaqwa, berilmu pengetahuan dan
mampu dalam berteknologi demi mewujudkan
masyarakat Indonesia yang maju, makmur dan
sejahtera menurut Pancasila dan UUD 1945.
Dalam menghadapi era globalisasi yang semakin
luas sistem pendidikan di Indonesia harus
mampu bersaing di tingkat nasional dan global.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah perlu
mengembangkan terobosan-terobosan baru
dalam pendidikan, salah satunya yakni dengan
menyelenggarakan program pengembangan
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).
Penyelenggaraan RSBI ini merupakan
implementasi dari Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 50 ayat 3 yang menyatakan bahwa
“Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah
menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu
satuan pendidikan pada semua jenjang
pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan
pendidikan yang bertaraf internasional”.
Salah satu kegiatan pokok dalam
pendidikan di sekolah yang juga merupakan
salah satu tugas utama guru dalam proses
pembelajaran adalah mengadakan penilaian hasil
belajar siswa. Penilaian dapat digunakan sebagai
alat ukur untuk guru dan siswa dalam kaitannya
dengan analisis tingkat keberhasilan proses
pembelajaran. Peran penting penilaian untuk
guru adalah penilaian dapat dijadikan acuan
dalam mencapai tujuan pembelajaran sekaligus
dapat memberikan masukan tentang kondisi
peserta didik sedangkan untuk siswa penilaian
adalah untuk mengetahui sejauh mana
kemampuannya dalam mengikuti pelajaran. Oleh
karena itu guru perlu menyusun suatu perangkat
penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur
ketuntasan hasil belajar siswa yang dilihat dari
pencapaian indikator hasil belajar dan tujuan
pembelajaran khusus yang dicapai siswa.
Perangkat penilaian yang demikian pada
akhirnya dapat dijadikan sebagai acuan guru
dalam pengambilan keputusan yang tepat
terhadap siswa. Berdasarkan hasil wawancara
dengan Drs. Mujianto selaku guru kimia di SMA
Negeri 2 Nganjuk pada tanggal 4 Oktober 2010
menyatakan bahwa karena memang program
RSBI di SMA Negeri 2 Nganjuk baru berjalan di
tahun pertama maka kebutuhan mendesak untuk
saat ini adalah media pembelajaran dan
instrumen penilaian berbahasa Inggris untuk
menunjang kelancaran proses pembelajaran.
Kendala utama dalam pembuatan instrumen
penilaian adalah kendala bahasa terutama untuk
materi-materi Kimia yang sifatnya bacaan seperti
materi Struktur Atom. Instrumen penilaian yang
dibutuhkan adalah instrumen penilaian berbahasa
Inggris yang memiliki sistematika bahasa yang
baik dan benar dalam konteks Ilmu pengetahuan
serta instrumen penilaian berbasis komputer yang
dapat mempermudah proses analisis hasil belajar.
Dalam melakukan penilaian tidak menutup
kemungkinan untuk terjadinya kesalahan.
Menurut Arikunto (2003:16-17), salah satu ciri
dalam penilaian pendidikan adalah bahwa
penilaian pendidikan itu sering terjadi kesalahan-
kasalahan. Adapun sumber kesalahan tersebut
ada beberapa faktor, antara lain: alat ukurnya dan
orang yang melakukan penilaian. Untuk sumber
kesalahan yang pertama dapat diminimalisir
dengan pembuatan instrumen penilaian dengan
soal yang valid dan reliabel. Sedangkan untuk
sumber kesalahan yang kedua sering dipengaruhi
oleh subyektivitas dan kesalahan menjumlahkan
angka hasil penilaian, hal ini dapat diminimalisir
dengan suatu program penilaian bebasis
komputer yang secara otomatis dapat mengolah
dan menghitung skor hasil belajar siswa.
Pada dasarnya sistem penilaian yang
dilakukan oleh SMA Bertaraf Internasional tetap
mengacu pada rambu-rambu yang dikeluarkan
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
namun sebagai sekolah rintisan internasional
maka SMA BI harus melakukan pengembangan
sistem penilaian yang bersifat memperkaya,
memperluas, dan bervariatif untuk mencapai
standar penilaian yang berlaku di dunia
pendidikan bertaraf internasional. Ada tiga hal
pokok yang harus diperhatikan dalam sistem
penilaian yang merupakan penilaian pada SMA
BI, yaitu:
1. Input penilaian seperti instrumen penilaian,
acuan atau kriteria penilaian, standar
pencapaian ketuntasan kompetensi, bahan
atau materi yang dinilai (cakupan atau
keadaan), dan fasilitas sumber daya penilaian.
2. Proses penilaian yang bertaraf internasional.
3. Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7
Surabaya, 25 Pebruari 2012
B - 43
3. Kriteria hasil pendidikan yang minimal sama
atau setara dengan standar dari sekolah-
sekolah yang telah bertaraf internasional.
Berdasarkan uraian di atas peneliti
berinisiatif untuk melakukan penelitian
pengembangan suatu instrumen penilaian
berbasis komputer dengan Kombinasi Permainan
Who Wants to be A Chemist Pada Materi Pokok
Struktur Atom untuk Kelas X Rintisan Sekolah
Menengah Atas Bertaraf Internasional” yang
dapat memberikan kemudahan bagi guru untuk
melakukan penilaian dan memberikan rasa
senang pada siswa pada saat melakukan tes.
METODE PENELITIAN
Desain pengembangan instrumen
penilaian kogintif berbasis komputer dengan
kombinasi permainan Who Wants to be A
Chemist pada materi pokok Struktur Atom untuk
kelas X Rintisan Sekolah Menengah Atas
Bertaraf Internasional ini mengacu pada desain
pengembangan perangkat pembelajaran 4-D
Model yaitu Define, Design, Develop, dan
Disseminate. Karena penelitian ini hanya status
ujicoba maka tahap keempat tidak dilakukan.
Data angket penilaian guru dianalisis
secara deskriptif kuantitatif dalam bentuk
persentase. Persentase dari data yang diperoleh
berdasarkan perhitungan skor skala likert:
Tabel 1: Skala Likert
Kriteria Nilai/Skor
Sangat baik
Baik
Cukup
Tidak baik
Sangat tidak baik
4
3
2
1
0
(Riduwan, 2005:15)
Data hasil lembar penilaian ini dianalisis
dengan menggunakan rumus persentase:
= 100%
(Riduwan, 2005:15)
Dengan :
K : persentase penilaian
F : jumlah jawaban responden
N : skor tertinggi dalam angket
I : jumlah pertanyaan dalam angket
R : jumlah responden
Hasil perhitungan persentase data lembar
penilaian untuk guru Kimia diinterpretasikan ke
dalam kriteria pada tabel berikut:
Tabel 2: Interpretasi Skor Penilaian oleh
Guru Kimia
Skor rata-rata
(%)
Kriteria Responden
0-20 Sangat lemah
21-40 Lemah
41-60 Cukup
61-80 Kuat
81-100 Sangat kuat
(Modifikasi skala Likert dalam Riduwan: 2005)
Berdasarkan kriteria tersebut, instrumen
penilaian kognitif berbasis komputer dengan
kombinasi permainan Who Wants to be A
Chemist dikatakan layak apabila rata-rata
pesentase dari semua aspek dalam angket sebesar
≥ 61% dengan kriteria kuat dan sangat kuat.
Data angket penilaian siswa juga
dianalisis secara deskriptif kuantitatif dalam
bentuk persentase. Persentase dari data yang
diperoleh berdasarkan perhitungan skor skala
Guttman:
Tabel 3: Skor Skala Guttman
Jawaban Nilai/skor
Ya
Tidak
1
0
(Riduwan, 2005:15)
Untuk menghitung persentase dari tiap
aspek penilain, rumus yang digunakan adalah:
= 100%
dengan:
K : persentase penilaian
F : jumlah jawaban responden
N : skor tertinggi dalam angket
I : jumlah pertanyaan dalam angket
R : jumlah responden
Hasil perhitungan persentase data lembar
penilaian untuk siswa diinterpretasikan ke dalam
kriteria pada tabel berikut:
4. Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7
Surabaya, 25 Pebruari 2012
B - 44
Tabel 4: Interpretasi Skor Penilaian oleh
Siswa
Skor rata-rata (%) Kriteria Responden
0-20 Sangat lemah
21-40 Lemah
41-60 Cukup
61-80 Kuat
81-100 Sangat kuat
(Modifikasi skala Likert dalam
Riduwan: 2005)
Berdasarkan kriteria tersebut, instrumen
penilaian kognitif berbasis komputer dengan
kombinasi permainan Who Wants to be A
Chemist dikatakan layak apabila rata-rata
pesentase dari semua aspek dalam angket sebesar
≥ 61 % dengan kriteria kuat dan sangat kuat.
Analisis data instrumen penilaian
kognitif berupa jawaban siswa digunakan untuk
mengetahui karakteristik dari setiap butir soal
1. Analisis data daya pembeda soal untuk siswa
Data ini dianalisis untuk mengetahui daya
beda yang dilihat dari nilai indeks
diskriminasi setiap butir soal, rumus yang
digunakan adalah:
= − = −
(Arikunto, 2003:213)
Dengan :
D : Daya pembeda
JA : banyaknya peserta kelompok atas
JB : banyaknya peserta kelompok bawah
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang
menjawab benar soal itu
BB : banyaknya peserta kelompok bawah
yang menjawab benar soal itu
PA : proporsi peserta kelompok atas yang
menjawab benar
PB : proporsi peserta kelompok bawah yang
menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda berdasarkan
nilai indeks diskriminasinya:
Tabel 5: Klasifikasi Daya Pembeda
Indeks
Diskriminasi
Klasifikasi
0,00-0,20
0,21-0,40
0,41-0,70
0,71-1,00
Negatif
Jelek
Cukup
Baik
Baik sekali
Tidak baik, sebaiknya
dibuang
2. Analisis data tingkat kesukaran butir soal
untuk siswa
Data ini dianalisis untuk mengetahui tingkat
kesukaran butir soal, rumus yang digunakan
adalah:
=
(Arikunto, 2003:208)
Dengan :
P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab soal
itu dengan benar
JS : jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria penafsiran indeks kesukaran
butir tes :
Tabel 6: Kriteria Penafsiran Indeks
Kesukaran
Indeks Kesukaran
(%)
Kriteria Penafsiran
0-15
16-30
31-70
71-85
86-100
Sangat sukar
Sukar
Sedang
Mudah
Sangat mudah,
sebaiknya dibuang
3. Analisis data keefektifan option butir soal
untuk siswa
Data ini dianalisis untuk mengetahui option
butir soal berfungsi, baik sebagai pengecoh
(distraktor) maupun kunci jawaban.
Keefektifan tiap option soal dapat dilakukan
dengan menghitung berapa banyak siswa
yang menilih option tersebut. Untuk
menginterpretasikan keefektifan option dapat
digunakan kriteria sebagai berikut:
Ditinjau dari banyaknya pemilih, option
dinyatakan berfungsi jika:
a. Untuk butir soal dengan lima option,
dipilih oleh > 3% dari semua peserta tes
pada kelompok atas dan kelompok bawah.
b. Untuk butir soal dengan empat option,
dipilih oleh > 5% dari semua peserta tes
pada kelompok atas dan kelompok bawah.
4. Analisis data validasi butir soal untuk siswa
Data ini dianalisis untuk mengetahui validitas
butir soal. Rumus yang digunakan adalah
korelasi product moment menggunakan angka
kasar sebagai berikut:
5. Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7
Surabaya, 25 Pebruari 2012
B - 45
=
∑ − (∑ )(∑ )
{ ∑ − (∑ ) }{ ∑ − (∑ ) }
(Arikunto, 2003:72)
Dengan :
X : skor item
Y : skor total
N : jumlah siswa
∑ : jumlah skor item
∑ : jumlah skor total
Kriteria interpretasi validitas butir tes :
Tabel 7: Kriteria Interpretasi validitas
Butir Tes
Validitas Interpretasi
Validitas Item
0,80-1,00
0,60-0,80
0,40-0,60
0,20-0,40
0,00-0,20
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
5. Analisis data untuk mencari besarnya
reliabilitas
Analisis data untuk mencari besarnya
reliabilitas menggunakan metode split-half
method. Dalam menggunakan metode ini
pengetes hanya menggunakan sebuah tes dan
diujicobakan satu kali. Metode belah dua
dibelah atas item-item awal dan item-item
akhir yaitu separo jumlah pada nomor-nomor
awal dan separo nomor-nomor akhir yang
disebut dengan belahan awal-akhir. Rumus
yang digunakan adalah:
=
∑ − (∑ )(∑ )
{ ∑ − (∑ ) }{ ∑ − (∑ ) }
(Arikunto, 2003:93)
Dengan :
X : skor item belahan awal
Y : skor item belahan akhir
N : jumlah siswa
∑ : jumlah skor item belahan awal
∑ : jumlah skor item belahan akhir
Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes,
digunakan rumus:
= ( )
(Arikunto, 2003:93)
Dengan :
: korelasi antara skor-skor setiap
belahan tes
: koefisien reliabilitas yang sudah
disesuaikan
Kriteria interpretasi reliabilitas butir item :
Tabel 8: Kriteria Interpretasi Reliabilitas
Butir Tes
Reliabilitas Interpretasi
Reliabilitas Item
≤ 0,2
0,21-0,24
0,24-0,26
0,26-0,80
0,81-1,00
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Data lembar observasi aktivitas berupa
pertanyaan yang disampaikan siswa pada saat
menggunakan media dianalisis secara deskriptif
kualitatif sehingga diketahui kekurangan
instrumen penilaian kognitif terkait dengan
format dan kualitas instrumen penilaian.
Data yang diperoleh dari lembar
observasi digunakan untuk mendukung data hasil
penilaian oleh siswa terhadap instrumen
penilaian kognitif berbasis komputer dengan
kombinasi permainan Who Wants to be A
Chemist di dalamnya. Untuk menghitung
persentase data observasi digunakan rumus:
=
ℎ
ℎ ℎ
100%
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini adalah tersedianya
instrumen penilaian kognitif berbasis komputer
pada dengan kombinasi permainan ”Who Wants
To Be A Chemist” pada materi pokok struktur
atom untuk kelas X RSBI. Berikut adalah hasil
analisis butir soal dan hasil penilaian dari guru
kimia dan siswa terhadap instrumen penilaian
kognitif berbasis komputer.
7. Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7
Surabaya, 25 Pebruari 2012
B - 47
No. Validitas
Tingkat
Kesukaran
Daya
Pembeda
Keefektifan Option
Dipakai
Tidak
Dipakaia b c d e
47. 0,44 0,44 0,82 3 3 0 13 6 √
48. 0,61 0,44 0,68 4 2 1 13 5 √
49. 0,36 0,74 0,44 5 22 1 2 0 √
50. 0,47 0,68 0,41 2 20 3 1 4 √
51. 0,47 0,47 0,85 4 1 14 8 3 √
52. 0,03 0,26 0,32 2 10 8 5 5 √
53. 0,19 0,68 0,26 5 20 2 2 1 √
54. 0,68 0,5 0,09 7 15 8 0 0 √
55. 0,7 0,53 0,44 16 0 8 4 2 √
56. 0,79 0,5 0,68 15 7 3 4 1 √
57. 0,08 0,76 0,68 23 1 0 0 6 √
58. 0,64 0,62 0,62 4 19 5 2 0 √
59. 0,86 0,71 0,74 7 21 1 1 0 √
60. 0,86 0,71 0,5 4 1 2 2 21 √
61. 0,69 0,79 0,88 1 1 24 4 0 √
62. 0,83 0,53 0,70 0 0 16 1 3 √
63. 0,55 0,5 0,57 15 11 0 0 4 √
64. 0,72 0,16 0,77 6 0 5 7 12 √
65. 0,71 0,55 0,76 2 3 5 16 4 √
Jumlah soal yang dipakai 60
Keterangan: angka yang dicetak tebal merupakan kunci jawaban setiap butir soal
Tabel 9 di atas merupakan hasil
rekapitulasi soal-soal yang digunakan dalam
instrumen. Soal-soal tersebut telah dilakukan
analisis butir soal yang meliputi tingkat
kesukaran, daya pembeda, keefektifan option dan
validitas butir soal.
Berdasarkan tabel di atas terdapat tiga
kelompok butir soal yaitu, kelompok butir soal
yang baik, kurang baik dan tidak baik. Kelompok
butir soal yang baik yaitu butir soal nomor 1, 3,
4, 5, 6, 9, 11, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23,
25, 26, 28, 29, 36, 37, 38, 40, 41,42, 43, 46, 47,
48, 50, 51, 55, 56, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64, dan
65 akan digunakan dalam instrumen penilaian
kognitif sedangkan untuk soal yang kurang baik
yaitu butir soal nomor 2, 8, 12, 13, 15, 24, 27, 30,
31, 32, 35, 44, 45, 49, 52, 53 dan 57 akan
diperbaiki sehingga dapat digunakan dalam
instrumen penilaian. Butir soal yang kurang baik
yaitu butir soal nomor 10, 33, 34, 39 dan 54 akan
dibuang karena memiliki daya pembeda yang
jelek.
Hasil dari penilaian guru Kimia
dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Berikut
adalah hasil dari penilaian guru Kimia.
Tabel 10: Hasil angket penilaian oleh guru Kimia
No. Aspek Penilaian
Kelayakan
instrumen (%)
Kriteria
A. Format Instrumen
1. Sistematika tampilan identitas 100 Sangat kuat
2. Sistematika tampilan menu home 87,5 Sangat kuat
3. Sistematika menu Competence 100 Sangat kuat
4.
Sistematika petunjuk pengerjaan tes
untuk siswa pada menu Home
75 Kuat
5.
Sistematika tampilan soal dan waktu
pengerjaan soal pada menu Examination
100 Sangat kuat
6.
Sistematika tampilan Quiz Result pada
menu Admin
100 Sangat kuat
7.
Sistematika tampilan Question Bank
pada menu Admin
100 Sangat kuat
8. Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7
Surabaya, 25 Pebruari 2012
B - 48
No. Aspek Penilaian
Kelayakan
instrumen (%)
Kriteria
8.
Sistematika tampilan Media
Management
87,5 Sangat kuat
9. Sistematika tampilan User Management 100 Sangat kuat
10.
Sistematika tampilan Upload Images,
Musics dan Videos
100 Sangat kuat
11.
Sistematika tombol-tombol yang
digunakan dalam instrumen penilaian
100 Sangat kuat
Kesesuaian format instrumen penilaian
kognitif berbasis komputer
95,45 Sangat kuat
B. Kualitas Instrumen
12. Keterbacaan teks 87.5 Sangat kuat
13.
Kesesuaian soal dengan indikator hasil
belajar
100 Sangat kuat
14. Kesesuaian waktu dengan jumlah soal 100 Sangat kuat
15.
Keserasian warna Background dan
tulisan
100 Sangat kuat
16.
Keserasian gambar dan animasi dengan
tes
100 Sangat kuat
17.
Kejelasan tulisan pada tombol dan
petunjuk
75 Kuat
18. Pemilihan musik pengiring 75 Kuat
19. Kemudahan dalam pengoperasian 87,5 Sangat kuat
20. Bentuk tes lebih menyenangkan 100 Sangat kuat
21.
Bahasa dan istilah yang digunakan
mudah dipahami
100 Sangat kuat
Kualitas tampilan instrumen penilaian
kognitif berbasis komputer
90,00 Sangat kuat
Berdasarkan penilaian guru Kimia,
Instrumen penilaian kognitif berbasis komputer
yang telah dikembangkan ini memenuhi kriteria
kelayakan format instrumen dengan persentase
sebesar 95,45%. Jika diimplementasikan dalam
skala Likert, persentase tersebut termasuk dalam
skala sangat kuat karena berada pada interval 81-
100%. Hal ini menunjukkan bahwa guru sebagai
pengguna instrumen penilaian kognitif berbasis
komputer secara keseluruhan mengerti dan setuju
terhadap format tampilan instrumen yang
dikembangkan.
Berdasarkan penilaian guru Kimia,
instrumen penilaian kognitif yang dikembangkan
telah memenuhi kriteria kelayakan kualitas
instrumen dengan persentase sebesar 90,00%.
Jika diimplementasikan pada skala Likert,
persentase tersebut termasuk dalam skala sangat
kuat karena berada pada interval 81-100%. Hal
ini menunjukkan bahwa guru sebagai pengguna
instrumen penilaian kognitif berbasis komputer
menyatakan bahwa instrumen penilaian kognitif
berbasis komputer yang dikembangkan memiliki
kualitas yang sangat baik.
Hasil dari penilaian oleh siswa dianalisis
secara deskriptif kuantitatif. Berikut adalah hasil
dari penilaian oleh siswa
Tabel 11: Hasil angket penilaian oleh siswa
No. Aspek Penilaian
Kelayakan
instrumen (%)
Kriteria
A. Format Instrumen
1. Sistematika tampilan identitas 100 Sangat kuat
2. Sistematika tampilan menu home 100 Sangat kuat
3. Sistematika petunjuk pengerjaan tes 93,33 Kuat
4. Sistematika tampilan soal dan waktu 100 Sangat kuat
9. Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7
Surabaya, 25 Pebruari 2012
B - 49
No. Aspek Penilaian
Kelayakan
instrumen (%)
Kriteria
pengerjaan soal pada menu Examination
5. Sistematika tampilan audio 66,67 Sangat kuat
6.
Sistematika tombol-tombol yang
digunakan dalam instrumen penilaian
100 Sangat kuat
Kesesuaian format instrumen penilaian
kognitif berbasis komputer
93,33 Sangat kuat
B. Kualitas Instrumen
7. Keterbacaan teks 100 Sangat kuat
8. Kesesuaian waktu dengan jumlah soal 93,3 Sangat kuat
9.
Keserasian warna Background dan
tulisan
100 Sangat kuat
10.
Keserasian gambar dan animasi dengan
tes
100 Sangat kuat
11.
Kejelasan tulisan pada tombol dan
petunjuk
100 Kuat
12. Pemilihan musik pengiring 53,3 Kuat
13. Kemudahan dalam pengoperasian 93,3 Sangat kuat
14. Bentuk tes lebih menyenangkan 100 Sangat kuat
15.
Bahasa dan istilah yang digunakan
mudah dipahami
80 Sangat kuat
Kualitas tampilan instrumen penilaian
kognitif berbasis komputer
91,11 Sangat kuat
Berdasarkan penilaian siswa, Instrumen
penilaian kognitif yang dikembnagkan pada
materi pokok struktur atom telah memenuhi
kriteria kelayakan format instrumen sebesar
93,33%. Jika diimplementasikan dalam skala
Likert, persentase tersebut termasuk dalam skala
sangat kuat karena berada pada interval 81-
100%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sebagai
pengguna instrumen penilaian kognitif berbasis
komputer secara keseluruhan mengerti dan setuju
terhadap format tampilan instrumen yang
dikembangkan dengan sangat jelas.
Berdasarkan penilaian siswa, instrumen
penilaian kognitif yang dikembangkan telah
memenuhi kriteria kelayakan kualitas instrumen
dengan persentase sebesar 91,11%. Jika
diimplementasikan pada skala Likert, persentase
tersebut termasuk dalam skala sangat kuat karena
berada pada interval 81-100%. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa sebagai pengguna
instrumen penilaian kognitif berbasis komputer
menyatakan bahwa instrumen penilaian kognitif
berbasis
komputer yang dikembangkan memiliki
kualitas yang sangat baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan terhadap instrumen penilaian
kognitif berbasis komputer dengan kombinasi
permainan “Who Wants To Be A Chemist” pada
materi pokok struktur atom yang telah
dikembangkan dinyatakan layak untuk
digunakan sebagai instrumen penilaian kognitif
berbasis komputer. Dengan rincian sebagai
berikut:
1. Penilaian oleh guru Kimia diperoleh
persentase kelayakan instrumen penilaian
kognitif berbasis komputer ditinjau dari
format instrumen penilaian kognitif berbasis
komputer sebesar 95,45% (sangat layak) dan
kualitas instrumen penilaian kognitif berbasis
komputer sebesar 90,00% (sangat layak).
2. Penilaian oleh siswa diperoleh persentase
kelayakan instrumen penilaian kognitif
berbasis komputer ditinjau dari format
instrumen penilaian kognitif berbasis
komputer sebesar 93,33% (sangat layak) dan
kualitas instrumen penilaian kognitif berbasis
komputer sebesar 91,11% (sangat layak).
10. Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7
Surabaya, 25 Pebruari 2012
B - 50
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharismi. 2003. Dasar-Dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran.
Jakarta: PT. Raya Grafindo Persada
BSNP. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan. Jakarta: BSNP
Christie,Michael F, Andre Jaun and Lars-Erric
Johnson. 2002. “Evaluating the use of ICT
in engineering education” European Journal
of Engineering Education Vol. 27, No. 1, 3-
20. http://search.ebscohost.com/ diakses
tanggal 20 Maret 2011
Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-Teori Belajar.
Jakarta: Erlangga
Depdiknas. 2007. Panduan Pelaksanaan
Pembinaan Rintisan Sekolah Menengah
Atas Bertaraf Internasional (SMA-BI).
Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas
Effendi. 2008. A-Level Chemistry for Senior
High School Student Vol. 1. Malang:
Bayumedia Publishing
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Haryati, Mimin. 2009. Model Dan Teknik
Penilaian Pada Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada
Pressharword
Ibrahim, Muslimin. 2001. Model Pengembngan
Perangkat Pengajaran Menurut Jerolt, E.
Kemp & Thiagarajan. Surabaya: FMIPA
UNESA
Johari, J. M. C dan M. Rachmawati. 2006. Buku
Kerja Dengan Pendekatan Belajar Aktif.
Jakarta: esis
Juari, Sri K, dkk. 2004. Kimia Untuk Kelas X.
Yogyakarta: Intan Pariwara
Rohmah, Latifatur. 2010. Pengembangan
Instrumen Penilaian Kognitif Berbasis
Komputer Pada Materi Pokok Unsur,
Senyawa dan Campuran Untuk Kelas VII
SMP Bertaraf Internasional. Skripsi. Tidak
Dipublikasikan. Surabaya: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
Ruchard. 2007. IGCSE New Edition Chemistry
7th
Edition. Cambridge: Cambridge
University Press
Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-
Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sadiman, Arif dkk. 2008. Media Pendidikan:
Pengartian, Pengertian, Pengembangan
Dan Pemanfaatan. Jakarta: Raya Grafindo
Persada
Tim penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan
Penilaian Skripsi Universitas Negeri
Surabaya. Surabaya: Unesa