Jurnal Islampedia | Info Seputar Dunia Islam
Website: https://jurnalislampedia.id/
Google+: https://plus.google.com/u/0/111663113815738487261
Facebook: https://www.facebook.com/jurnalislampedia
Twitter: https://twitter.com/JIslampedia
Instagram: https://www.instagram.com/jurnalislampedia/
YouTube: https://www.youtube.com/channel/UCJd102tXTfXjHPYAX-Q_luw?disable_polymer=true
Pinterest: https://id.pinterest.com/jislampedia/
Flickr: https://www.flickr.com/photos/156856897@N03/
Linkedin: https://www.linkedin.com/in/jurnal-islampedia-4b703b182/
Tumblr: https://www.tumblr.com/blog/jurnalislampedia
Kisah Islami | Inspirasi Islam | Kajian Islam | Motivasi Islam | Renungan Islam | Berita Viral | Berita Update | Belajar Fiqih | Tips Sukses
1. KISAH MIMPI SANG RAJA
Alkisah, suatu hari seorang raja terbangun dari tidurnya. Rupanya, sang raja
baru saja mendapat mimpi buruk yang penuh teka-teki. Dengan napas masih
terengah-engah, sang raja berteriak memanggil hulubalang kerajaan.
Hulubalang panggil peramal istana sekarang juga. Cepaaat ! Hulubalang� � � �
tergopoh-gopoh pergi menunaikan perintah raja tanpa berani bertanya siapa
peramal yang dikehendaki raja.
Tak lama, seorang peramal kerajaan menghadap. Raja langsung membeberkan mimpinya
dan meminta si peramal mengartikannya. Aku bermimpi aneh sekali. Dalam mimpi�
itu, gigiku tanggal semua. Hah pertanda apa ini? tanya sang raja.� �
Setelah mengadakan perhitunga dan penanggalan secara cermat dan teliti, dengan
sedih si peramal berkata, Mohon ampun, Baginda. Dari penerawangan hamba, mimpi�
itu membawa pesan, bahwa kesialan akan menimpa Baginda. Karena, setiap gigi yang
tanggal itu berarti seorang anggota keluarga kerajaan akan meninggal dunia. Jika
semua gigi tanggal, berarti kesialan besar, semua anggota keluarga kerajaan akan
meninggal dunia!�
Bagai disambar geledek, raja langsung merah padam mukanya. Perlambang buruk yang
disampaikan si peramal itu membuatnya marah besar. Raja langsung memerintahkan
supaya peramal itu dihukum. Walau begitu, kegundahan hati sang raja tidak juga
mereda. Raja masih gelisah dan merasa tidak puas. Lalu sang raja memerintah
hulubalang untuk memanggil peramal yang lain. Segeralah seorang peramal baru
datang menghadap sang raja.
Kali ini, setelah mendengar penuturan mimpi sang raja, peramal itu tersenyum.
Baginda Raja, dari penerawangan hamba, mimpi itu membawa pesan bahwa Baginda�
adalah orang yang paling beruntung di dunia. Paduka berumur panjang dan akan
hidup lebih lama dari semua sanak keluarga Baginda, kata peramal dengan nada�
riang dan bersemangat.
Mendengar perkataan peramal tersebut, mendadak secercah senyum mengembang di
muka sang raja. Tampaknya, sang raja sangat senang dengan perkiraan peramal
tadi. Kamu memang peramal yang pandai dan hebat. Dan sebagai hadiah atas�
kehebatanmu itu, aku hadiahkan 5 keping emas untukmu. Terimalah��
Setelah peramal kedua itu pergi, sang raja bertanya kepada penasihat istana
tentang kualitas dan keakuratan kedua peramal tadi. Penasihat istana yang telah
menyaksikan peristiwa tersebut, dengan berani dan bijaksana berkata, Baginda.�
Menurut hamba, peramal pertama mengartikan tanggalnya gigi baginda sama artinya
dengan meninggalnya kerabat Baginda. Sementara peramal kedua mengartikan Baginda
berumur lebih panjang dibandingkan kerabat Baginda. Sesungguhnya, kedua peramal
itu menyatakan hal yang sama. Yaitu, semua kerabat Baginda akan meninggal lebih
dulu, dan Baginda seoranglah yang hidup lebih lama.�
Kemudian, penasihat istana menyimpulkan, Jadi sebenarnya, kedua peramal tadi�
mempunyai kualitas yang setara. Yang membedakan hanyalah cara penyampaian
mereka. Peramal pertama berbicara apa adanya tanpa memikirkan dampak negatifnya.
Sementara peramal kedua menjawab dengan cerdik dan bijak sehingga Baginda merasa
senang dan memberinya hadiah.�
Dear Netizens,
Keterampilan berkomunikasi sangat penting dalam meraih kemajuan. Baik dalam
bidang bisnis, politik, sosial-kemasyarakatan, hubungan antar pribadi, atau
hubungan dalam rumah tangga, keterampilan berkomunikasi memegang peran sangat
vital.
Secara sederhana, pola komunikasi bisa dibedakan menjadi dua, yaitu pola
komunikasi positif dan pola komunikasi negatif. Pola komunikasi positif (seperti
sikap kooperatif, kerjasama, kesepahaman, ketulusan, dan toleransi) hampir
dipastikan mendatangkan output positif. Sebaliknya, pola komunikasi negatif
2. (seperti kesalahpahaman, kebencian, kecurigaan, keragu-raguan, permusuhan dan
dendam) hampir dipastikan membawa akibat-akibat negatif pula.
Keterampilan berkomunikasi secara positif merupakan “syarat mutlak“ bagi
kesuksesan kita dalam bidang apa pun. Maka, mari kita mulai mengembangkan pola
komunikasi positif dengan orang-orang terdekat kita, dengan teman-teman, rekan
kerja, relasi bisnis, dan pihak-pihak lain yang relevan dengan aktivitas kita
sehari-hari, agar kualitas pergaulan kita terpelihara dengan baik.