SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
SISTEM BILANGAN 2
PECAHAN DALAM BINER
 Dalam sistem bilangan desimal, bilangan pecahan
disajikan dengan menggunakan titik desimal. Digit-
digit yang berada di sebelah kiri titik desimal
mempunyai nilai eksponen yang semakin besar,
dan digit-digit yang berada di sebelah kanan titik
desimal mempunyai nilai eksponen yang semakin
kecil. Sehingga:
0.110 = 10-1 = 1/10
0.0110 = 10-2 = 1/100
0.210 = 2 x 10-1 = 2/10 dan seterusnya
PECAHAN DALAM BINER
 Cara yang sama juga bisa digunakan untuk menyajikan
bilangan biner pecahan. Sehingga,
0.12 = 1 x 2-1 = ½
0.012 = 1 x 2-2 = ½2 = ¼
Contoh:
 0.1112 = 1x2-1 + 1x2-2 + 1x2-3
= 1/2 +1/4 + 1/8
= 0.5 + 0.25 + 0.125 = 0.87510
 101.1012 = 1x22 + 0x21+ 1x20 + 1x2-1 + 0x2-2 +1x2-3
= 4 + 0 + 1 + 1/2 + 0 + 1/8
= 5 + 0.625
= 5.62510
KONVERSI BILANGAN DESIMAL PECAHAN KE
BINER
 Pengubahan bilangan pecahan dari desimal ke biner dapat
dilakukan dengan cara mengalihkan bagian pecahan dari
bilangan desimal tersebut dengan 2, bagian bulat dari hasil
perkalian merupakan pecahan dalam bit biner. Proses perkalian
diteruskan pada sisa sebelumnya sampai hasil perkalian sama
dengan 1 atau sampai ketelitian yang diinginkan. Bit biner
pertama yang diperoleh merupakan MSB dari bilangan biner
pecahan. Sebagai contoh, untuk mengubah 0.62510 menjadi
bilangan biner dapat dilakukan dengan:
0.625 x 2 = 1.25, bagian bulat = 1 (MSB), sisa = 0.25
0.25 x 2 = 0.5, bagian bulat = 0, sisa = 0.5
0.5 x 2 = 1.0, bagian bulat = 1 (LSB), tanpa sisa
Sehingga,
0.62510 = 0.1012
PENJUMLAHAN PADA SISTEM BILANGAN
 DESIMAL
1 1
8 4 4
5 1 8 +
1 3 6 2
 BINER
1 1 1
1 0 1 1  1110
0 1 1 0 +  610 +
1 0 0 0 1  1710
 HEXADESIMAL
1 1
B 7 D 216  4705810
5 7 8 316 +  2240310 +
1 0 F 5 516  6946110
 OKTAL
1 1
6 1 4 28  317010
4 2 5 38 +  221910 +
1 2 4 1 58  538910
PENGURANGAN PADA SISTEM BILANGAN
 DESIMAL
1 1
8 4 4
5 1 8 +
2 2 6
 BINER
1 0 1 1  1110
0 1 1 0 -  610 +
0 1 0 1  510
 HEXADESIMAL
B 7 D 216  4705810
5 7 8 316 -  2240310 -
6 0 4 F16  2465510
 OKTAL
6 1 4 28  317010
4 2 5 38 +  221910 +
1 6 6 78  95110
KOMPLEMEN BILANGAN BINER
 KOMPLEMEN KE 1
Ubah bilangan 1  0 dan bilangan 0  1
contoh :
1101 0010
1101 1001  0010 0110
KOMPLEMEN KE 2
komplemen 1 ditambah 1
contoh :
1101 0010 --------> Komplemen 1
1 +
0011 --------> Komplemen 2
FUNGSI KOMPLEMEN
 Memudahkan dalam proses
aritmatika penjumlahan
bilangan negatif
contoh :
710
-410 +
7  111
-4  Komlemen ke 2
100  011  100
B K1 K2
111
100 +
1011
Abaikan bilangan 1 di
depan
LATIHAN
 Konversikan kedalam Desimal
1101.10012 = ……. 10
 Jumlahkan menggunakan Biner, Oktal dan
Hexadesimal
245 10 + 137 10
172 10 - 93 10
 Jumlahkan Menggunakan Biner
-11 10 + 14 10
GERBANG LOGIKA
 Gerbang Logika merupakan blok dasar untuk membentuk
rangkaian elektronika digital.
 Sebuah gerbang logika mempunyai satu terminal output dan
satu atau lebih terminal input
 Outpu bisa bernilai HIGH (1) atau LOW (0) tergantung dari
level-level digital pada terminal inputnya.
 Ada 7 gerbang logika dasar : AND, OR, NOT, NAND, NOR,
Ex-OR, Ex-NOR
GERBANG AND
 Jika Input A AND B
keduanya HIGH, maka
output X akan HIGH
 Jika Input A atau B salah
satu atau keduanya LOW
maka output X akan LOW
Tabel Kebenaran
Persamaan Matematis  X = A.B
GERBANG OR
 Jika Input A OR B atau
keduanya HIGH, maka
output X akan HIGH
 Jika Input A dan B keduanya
LOW maka output X akan
LOW
Tabel Kebenaran
Persamaan Matematis  X = A+B
GERBANG NOT
 Jika Input A AND B
keduanya HIGH, maka
output X akan HIGH
 Jika Input A atau B salah
satu atau keduanya LOW
maka output X akan LOW
Tabel Kebenaran
Persamaan Matematis  X = A
GERBANG NAND (NOT AND)
 Merupakan Inversi (kebalikan)
dari operasi AND
 Jika Input A AND B keduanya
HIGH, maka output X akan
LOW
 Jika Input A atau B atau
keduanya LOW, maka output X
akan HIGH
Tabel Kebenaran
Persamaan Matematis  X = A.B
GERBANG NOR (NOT OR)
 Merupakan Inversi (kebalikan)
dari operasi OR
 Jika Input A dan B keduanya
LOW, maka output X akan
HIGH
 Jika Input A OR B salah satu
atau keduanya HIGH,
makaoutput X akan LOW
Tabel Kebenaran
Persamaan Matematis  X = A+B
GERBANG EX-OR (EXCLUSIVE OR)
 Jika salah satu dari kedua
inputnya HIGH (bukan kedua-
duanya), maka output X akan
HIGH
 Jika kedua inputnya bernilai
LOW atau HIGH, maka output
X akan LOW
Tabel Kebenaran
Persamaan Matematis  X = A + B
GERBANG EX-NOR (EXCLUSIVE NOR)
 Ex-NOR merupakan kebalikan
dari Ex-OR
 Jika salah satu dari kedua
inputnya HIGH, maka output X
akan LOW
 Jika kedua inputnya bernilai
LOW atau HIGH, maka output
X akan HIGH
Tabel Kebenaran
Persamaan Matematis  X = A + B
RANGKUMAN GERBANG LOGIKA
RANGKUMAN GERBANG LOGIKA (CONT…)
LATIHAN

More Related Content

Similar to 920200819830521101_Sistem Bilangan 2.pptx

Kuliah 2 sistem digital
Kuliah 2 sistem digitalKuliah 2 sistem digital
Kuliah 2 sistem digital
satriahelmy
 
Bab sistem kode bilangan biner
Bab sistem kode bilangan binerBab sistem kode bilangan biner
Bab sistem kode bilangan biner
Titin Martini
 
2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan
ale obay
 
Sistem digital ii
Sistem digital iiSistem digital ii
Sistem digital ii
Dwi Anggana
 

Similar to 920200819830521101_Sistem Bilangan 2.pptx (20)

OPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
OPERASI SISTEM BILANGAN.pptOPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
OPERASI SISTEM BILANGAN.ppt
 
Pert8.pdf
Pert8.pdfPert8.pdf
Pert8.pdf
 
Teori Bilangan Biner
Teori Bilangan BinerTeori Bilangan Biner
Teori Bilangan Biner
 
Bilangan Biner.doc
Bilangan Biner.docBilangan Biner.doc
Bilangan Biner.doc
 
sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2
sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2
sistem bilangan dan kode (2).pptx pertemuan ke 2
 
Pengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptx
Pengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptxPengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptx
Pengantar Ilmu komputer sistem bilangan dan kode.pptx
 
Bilangan biner oktal & heksa
Bilangan biner oktal & heksaBilangan biner oktal & heksa
Bilangan biner oktal & heksa
 
Kuliah 2 sistem digital
Kuliah 2 sistem digitalKuliah 2 sistem digital
Kuliah 2 sistem digital
 
Kegiatan_Belajar.pdf
Kegiatan_Belajar.pdfKegiatan_Belajar.pdf
Kegiatan_Belajar.pdf
 
Operasi Aritmetika Sistem Bilangan Biner.pdf
Operasi Aritmetika Sistem Bilangan Biner.pdfOperasi Aritmetika Sistem Bilangan Biner.pdf
Operasi Aritmetika Sistem Bilangan Biner.pdf
 
Bab sistem kode bilangan biner
Bab sistem kode bilangan binerBab sistem kode bilangan biner
Bab sistem kode bilangan biner
 
Aritmatika biner
Aritmatika binerAritmatika biner
Aritmatika biner
 
Punya leli
Punya leliPunya leli
Punya leli
 
2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan
 
Sistem digital ii
Sistem digital iiSistem digital ii
Sistem digital ii
 
15. representasi data 3 jul2
15. representasi data 3   jul215. representasi data 3   jul2
15. representasi data 3 jul2
 
Sistem_bilangan.ppt
Sistem_bilangan.pptSistem_bilangan.ppt
Sistem_bilangan.ppt
 
Materi undig
Materi undigMateri undig
Materi undig
 
Logika p3 aritmatikabiner
Logika p3 aritmatikabinerLogika p3 aritmatikabiner
Logika p3 aritmatikabiner
 
Sistem digital ii
Sistem digital iiSistem digital ii
Sistem digital ii
 

More from MunawirMunawir15 (14)

Penggunaan prosedur dan fungsi pada pemrograman c++
Penggunaan prosedur dan fungsi pada pemrograman c++Penggunaan prosedur dan fungsi pada pemrograman c++
Penggunaan prosedur dan fungsi pada pemrograman c++
 
IF5110 - Mesin Turing (Bagian 1).pdf
IF5110 - Mesin Turing (Bagian 1).pdfIF5110 - Mesin Turing (Bagian 1).pdf
IF5110 - Mesin Turing (Bagian 1).pdf
 
FLOW CONTROL.pdf
FLOW CONTROL.pdfFLOW CONTROL.pdf
FLOW CONTROL.pdf
 
Wirausaha Muda_TSA (1).pptx
Wirausaha Muda_TSA (1).pptxWirausaha Muda_TSA (1).pptx
Wirausaha Muda_TSA (1).pptx
 
P03 - Sorting (Selection).pptx
P03 - Sorting (Selection).pptxP03 - Sorting (Selection).pptx
P03 - Sorting (Selection).pptx
 
2. Fungsi Real.pdf
2. Fungsi Real.pdf2. Fungsi Real.pdf
2. Fungsi Real.pdf
 
3. Limit dan Kekontinuan .pdf
3. Limit dan Kekontinuan .pdf3. Limit dan Kekontinuan .pdf
3. Limit dan Kekontinuan .pdf
 
RPL11- Software Testing.pptx
RPL11- Software Testing.pptxRPL11- Software Testing.pptx
RPL11- Software Testing.pptx
 
9. Teknik Pengintegralan part 2 rev.pdf
9. Teknik Pengintegralan part 2 rev.pdf9. Teknik Pengintegralan part 2 rev.pdf
9. Teknik Pengintegralan part 2 rev.pdf
 
FUNGSI TRANSEDEN .pptx
FUNGSI TRANSEDEN .pptxFUNGSI TRANSEDEN .pptx
FUNGSI TRANSEDEN .pptx
 
1. Sistem Bilangan Real rev.pptx
1. Sistem Bilangan Real rev.pptx1. Sistem Bilangan Real rev.pptx
1. Sistem Bilangan Real rev.pptx
 
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
920200819851205101_Arsitektur Set Intruksi .pptx
 
3. Limit dan Kekontinuan .pdf
3. Limit dan Kekontinuan .pdf3. Limit dan Kekontinuan .pdf
3. Limit dan Kekontinuan .pdf
 
HIRAGANA DAN KATAKANA.pdf
HIRAGANA DAN KATAKANA.pdfHIRAGANA DAN KATAKANA.pdf
HIRAGANA DAN KATAKANA.pdf
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 

920200819830521101_Sistem Bilangan 2.pptx

  • 2. PECAHAN DALAM BINER  Dalam sistem bilangan desimal, bilangan pecahan disajikan dengan menggunakan titik desimal. Digit- digit yang berada di sebelah kiri titik desimal mempunyai nilai eksponen yang semakin besar, dan digit-digit yang berada di sebelah kanan titik desimal mempunyai nilai eksponen yang semakin kecil. Sehingga: 0.110 = 10-1 = 1/10 0.0110 = 10-2 = 1/100 0.210 = 2 x 10-1 = 2/10 dan seterusnya
  • 3. PECAHAN DALAM BINER  Cara yang sama juga bisa digunakan untuk menyajikan bilangan biner pecahan. Sehingga, 0.12 = 1 x 2-1 = ½ 0.012 = 1 x 2-2 = ½2 = ¼ Contoh:  0.1112 = 1x2-1 + 1x2-2 + 1x2-3 = 1/2 +1/4 + 1/8 = 0.5 + 0.25 + 0.125 = 0.87510  101.1012 = 1x22 + 0x21+ 1x20 + 1x2-1 + 0x2-2 +1x2-3 = 4 + 0 + 1 + 1/2 + 0 + 1/8 = 5 + 0.625 = 5.62510
  • 4. KONVERSI BILANGAN DESIMAL PECAHAN KE BINER  Pengubahan bilangan pecahan dari desimal ke biner dapat dilakukan dengan cara mengalihkan bagian pecahan dari bilangan desimal tersebut dengan 2, bagian bulat dari hasil perkalian merupakan pecahan dalam bit biner. Proses perkalian diteruskan pada sisa sebelumnya sampai hasil perkalian sama dengan 1 atau sampai ketelitian yang diinginkan. Bit biner pertama yang diperoleh merupakan MSB dari bilangan biner pecahan. Sebagai contoh, untuk mengubah 0.62510 menjadi bilangan biner dapat dilakukan dengan: 0.625 x 2 = 1.25, bagian bulat = 1 (MSB), sisa = 0.25 0.25 x 2 = 0.5, bagian bulat = 0, sisa = 0.5 0.5 x 2 = 1.0, bagian bulat = 1 (LSB), tanpa sisa Sehingga, 0.62510 = 0.1012
  • 5. PENJUMLAHAN PADA SISTEM BILANGAN  DESIMAL 1 1 8 4 4 5 1 8 + 1 3 6 2  BINER 1 1 1 1 0 1 1  1110 0 1 1 0 +  610 + 1 0 0 0 1  1710  HEXADESIMAL 1 1 B 7 D 216  4705810 5 7 8 316 +  2240310 + 1 0 F 5 516  6946110  OKTAL 1 1 6 1 4 28  317010 4 2 5 38 +  221910 + 1 2 4 1 58  538910
  • 6. PENGURANGAN PADA SISTEM BILANGAN  DESIMAL 1 1 8 4 4 5 1 8 + 2 2 6  BINER 1 0 1 1  1110 0 1 1 0 -  610 + 0 1 0 1  510  HEXADESIMAL B 7 D 216  4705810 5 7 8 316 -  2240310 - 6 0 4 F16  2465510  OKTAL 6 1 4 28  317010 4 2 5 38 +  221910 + 1 6 6 78  95110
  • 7. KOMPLEMEN BILANGAN BINER  KOMPLEMEN KE 1 Ubah bilangan 1  0 dan bilangan 0  1 contoh : 1101 0010 1101 1001  0010 0110 KOMPLEMEN KE 2 komplemen 1 ditambah 1 contoh : 1101 0010 --------> Komplemen 1 1 + 0011 --------> Komplemen 2
  • 8. FUNGSI KOMPLEMEN  Memudahkan dalam proses aritmatika penjumlahan bilangan negatif contoh : 710 -410 + 7  111 -4  Komlemen ke 2 100  011  100 B K1 K2 111 100 + 1011 Abaikan bilangan 1 di depan
  • 9. LATIHAN  Konversikan kedalam Desimal 1101.10012 = ……. 10  Jumlahkan menggunakan Biner, Oktal dan Hexadesimal 245 10 + 137 10 172 10 - 93 10  Jumlahkan Menggunakan Biner -11 10 + 14 10
  • 10. GERBANG LOGIKA  Gerbang Logika merupakan blok dasar untuk membentuk rangkaian elektronika digital.  Sebuah gerbang logika mempunyai satu terminal output dan satu atau lebih terminal input  Outpu bisa bernilai HIGH (1) atau LOW (0) tergantung dari level-level digital pada terminal inputnya.  Ada 7 gerbang logika dasar : AND, OR, NOT, NAND, NOR, Ex-OR, Ex-NOR
  • 11. GERBANG AND  Jika Input A AND B keduanya HIGH, maka output X akan HIGH  Jika Input A atau B salah satu atau keduanya LOW maka output X akan LOW Tabel Kebenaran Persamaan Matematis  X = A.B
  • 12. GERBANG OR  Jika Input A OR B atau keduanya HIGH, maka output X akan HIGH  Jika Input A dan B keduanya LOW maka output X akan LOW Tabel Kebenaran Persamaan Matematis  X = A+B
  • 13. GERBANG NOT  Jika Input A AND B keduanya HIGH, maka output X akan HIGH  Jika Input A atau B salah satu atau keduanya LOW maka output X akan LOW Tabel Kebenaran Persamaan Matematis  X = A
  • 14. GERBANG NAND (NOT AND)  Merupakan Inversi (kebalikan) dari operasi AND  Jika Input A AND B keduanya HIGH, maka output X akan LOW  Jika Input A atau B atau keduanya LOW, maka output X akan HIGH Tabel Kebenaran Persamaan Matematis  X = A.B
  • 15. GERBANG NOR (NOT OR)  Merupakan Inversi (kebalikan) dari operasi OR  Jika Input A dan B keduanya LOW, maka output X akan HIGH  Jika Input A OR B salah satu atau keduanya HIGH, makaoutput X akan LOW Tabel Kebenaran Persamaan Matematis  X = A+B
  • 16. GERBANG EX-OR (EXCLUSIVE OR)  Jika salah satu dari kedua inputnya HIGH (bukan kedua- duanya), maka output X akan HIGH  Jika kedua inputnya bernilai LOW atau HIGH, maka output X akan LOW Tabel Kebenaran Persamaan Matematis  X = A + B
  • 17. GERBANG EX-NOR (EXCLUSIVE NOR)  Ex-NOR merupakan kebalikan dari Ex-OR  Jika salah satu dari kedua inputnya HIGH, maka output X akan LOW  Jika kedua inputnya bernilai LOW atau HIGH, maka output X akan HIGH Tabel Kebenaran Persamaan Matematis  X = A + B