SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
1
Bermuhammadiyahlah Dengan Benar
Kyai Ahmad Dahlan – menurut penuturan Kyai Hadjid, salah
seorang murid setia beliau – pernah mengajukan dua pertanyaan yang
sangat sederhana dan sangat mudah dipahami. Dan andaikata siapa pun
mau menjawab, sebenarnya juga sangat mudah. Pertama, “apa saudara-
saudara tahu betul apa agama Islam itu? Kedua, apa saudara berani
beragama Islam? Pada saat beliau bertanya dalam majelisnya, tidak ada
satu pun dari yang hadir yang sanggup menjawab pertanyaan itu,
termasuk Haji Agus Salim. Bukannya tidak bisa, sebab mana mungkin
ditanya soal Islam begitu saja tidak tahu. Tetapi, ketika ditanya
“Beranikah kamu beragama Islam?”. Mereka tahu persis yang
ditanyakan Kyai Haji Ahmad Dahlan itu. Hadjid muda, menyatakan:
“Bukan main tulusnya pertanyaan Kiyai Haji Ahmad Dahlan itu”.
Sebenarnya pertanyaan itu sederhana, tetapi tidak ada yang sanggup
menjawabnya.
Kata guru saya, Allâhuyarhamhu, Ustadz HMS Ibnu Juraimi, dua
pertanyaan Kiyai Haji Ahmad Dahlan itu, hingga sekarang baru terjawab
satu. Yaitu pada waktu Muktamar Muhammadiyah ke-40 di Surabaya,
pada tahun 1978. Jawaban itu berupa keputusan tentang Ideologi Islam,
Pokok-Pokok Pikiran tentang ‘Dienul Islam’, yang konsepnya dari Ustadz,
Allâhuyarhamhu, HM Djindar Tamimy. Jadi, setelah kira-kira 56 tahun
baru terjawab satu pertanyaan. Sedangkan pertanyaan yang kedua,
sampai sekarang ini belum ada yang berani menjawab. Tahun 1960,
kebetulan guru saya masih sering mendengar, ada ungkapan Kyai
Dahlan yang menarik, “Durung Islam temenan, nek durung wani mbeset
kuliti dewe” (Belum Islam sungguh-sungguh, kalau belum berani
mengelupas kulitnya sendiri).
Mengenai pertanyaan Kiyai Haji Ahmad Dahlan itu, ‘apa Islam itu’,
bisa dibuka pada Pelajaran Kiyai Haji Ahmad Dahlan. Bagi KHR Hadjid,
Kyai Dahlan dalam mengungkap ayat itu menarik sekali. Ayat yang
diungkap adalah ayat yang sudah populer. Bahkan menjadi bacaan
harian mereka yang membaca doa iftitah shalat menggunakan hadis
riwayat Imam Muslim (Wajjahtu wajhiya…). Buku itu mengungkap dan
mengajarkan bagaimana Islam itu. Ternyata, setelah sekian tahun
bermuhammadiyah Kyai Dahlan baru sanggup mengaplikasikan dan
merealisisasikan ajaran al-Quran tidak lebih dari 50 ayat. Dua ayat di
antaranya ada dalam QS al-An’âm [6]: 162-163,
2
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah
untuk Allah, Tuhan Semesta Alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian yang
diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan
diri (kepada Allah)".
Dalam salah satu kitab tafsir diungkap, bahwa ayat ini diucapkan
oleh Nabi Ibrahim a.s. Kata-kata dalam ayat al-Quran yang menyebut
aslama-yuslimu-aslim, muncul dari Nabi Ibrahim a.s.. Jadi, awwalul
muslimîn itu Ibrahim a.s., sedang wa ana minal muslimîn itu Rasulullah
s.a.w.. Maka di dalam doa iftitah yang diucapkan dalam bacaan shalat
tadi boleh dipilih antara awwalul muslimîn atau wa ana minal muslimîn.
Qul, katakanlah (Muhammad), inna shalâtî, sungguh shalatku; wa nusukî,
dan pengurbananku; wa mahyâya, dan kiprah hidupku; wa mamâtî, dan
tujuan matiku; lillâh, hanya untuk dan karena Allah; rabbil ‘âlamîn,
pengatur alam semesta. Lâ syarîkalah, tidak ada sekutu bagi-Nya; wa
bidzâlika umirtu, dan dengan itu aku diperintah; wa ana awwalul muslimîn,
dan aku orang yang pertama, pasrah, setia tunduk kepada Allâh
Subhânahu wa Ta’âlâ. Âmîn yâ rabbal ‘âlamîn. Kata guru saya – Ustadz
HMS Ibnu Juraimi – “itu makna yang populer, kecuali kata nusuk yang
saya terjemahkan menjadi pengurbananku”. Pada hampir semua
terjemahan, nusuk diartikan ‘ibadah’. Mengenai tafsirnya, kebetulan tidak
sempat saya catat, tetapi saya punya kitabnya, nusuk bukan berarti
ibadah. Yang berarti ibadah adalah nasakun. Nusuk artinya menyembelih
kurban. Maka saya artikan, nusukî adalah pengurbananku. Jadi,
“shalatku, pengurbananku, hidup matiku, lillâhi rabbil ‘âlamîn”.
Selanjutnya dinyatakan bahwa bermuhammadiyah itu bisa
dimaknai dalam lima kategori:
Pertama, Bermuhammadiyah adalah Berislam
Kedua, Bermuhammadiyah adalah Berdakwah
Ketiga, Bermuhammadiyah adalah Berorganisasi
Keempat, Bermuhammadiyah adalah Berjuang
Kelima, Bermuhammadiyah adalah Berkurban.
Padahal, seakarang ini, berdasarkan pengamatan para tokoh
Muhammadiyah, sebagaimana yang dikuti oleh M. Choirul Amin --
Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis. Pustaka dan
3
Informasi -- di lapangan sedikitnya ada empat motif (alasan) mengapa
orang tertarik dan ingin menjadi anggota Muhammadiyah.
Motif pertama, adalah ia ingin mencari penghidupan dengan jalan
menginfakkan tenaga dan pikiran di perguruan–perguruan
Muhammadiyah. Misalnya dengan menjadi guru, dosen atau tenaga non
pendidikan. Dengan demikian ia bisa melangsungkan hajat hidupnya
tanpa terbebani oleh hal-hal lain di luar profesinya – pokoknya ‘saya’
mengajar kemudian dapat upah titik – soal-soal lainnya itu urusan
pengurus Muhammadiyah setempat. Dengan lain perkataan ia ber-
Muhammadiyah ibarat numpang makan, minum dan tidur. Secara sosio-
psikologis keterlibatannya dalam ber-Muhammadiyah bermotif
biogenetik.
Sedikitkah jumlah mereka? Sangat banyak jumlahnya, saking
banyaknya penulis tidak mampu menghitungnya. Kalau tidak percaya
silahkan pembaca menghitung sendiri. Mudah-mudahan Anda sendiri
tidak termasuk kelompok ini.
Motif yang kedua, orang tertarik Muhammadiyah dan ingin
menjadi anggota bahkan rela menjadi pengurus, karena hal tersebut
dianggap sebagai batu loncatan yang efektif guna menggapai sesuatu
yang lebih baik. Setidaknya untuk menjaga image (citra diri) di
masyarakat. Misalnya seorang mantan pejabat, tokoh masyarakat atau
orang terpandang di komunitas tertentu, rasanya akan lebih dihormati
manakala ia bergabung dan aktif di setiap kegiatan yang ada di ormas
tersebut, bila perlu ia rela mengorbankan waktu dan hartanya, demi cita-
citanya. Dengan demikian nama beliau akan mudah dikenal oleh
masyarakat, tidak terkecuali warga ormas itu sendiri. Dengan modal
popularitas dan finansial yang dimilikinya bukan hal yang sulit baginya
untuk menggunakan momen-momen itu (untuk) dijadikan sebagai
jembatan dalam rangka meraih keuntungan yang lebih besar, misalnya
dengan mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR).
Dengan logika kaum pedagang, pada umumnya pengorbanan
yang ia keluarkan harus memeroleh ganti yaitu dukungan “suara” atas
namanya. Bila ternyata ia terpilih menjadi anggota Dewan yang
“terhormat”, jelas kesejahteraan hidupnya terjamin. Namun sayang
seiring berjalannya waktu terkadang sang anggota dewan terjebak oleh
kesibukan dan mulai melupakan nama ormas dan anggotanya yang dulu
pendukung setianya. Dengan kata lain, motif anggota dewan tersebut
dapat diibaratkan seperti numpang lewat; artinya ia jadikan ormas
4
sebagai kendaraan politik demi ambisinya. Secara sosiologis motif ber-
Muhammadiyah orang tersebut termasuk bermotif sosiogenetik.
Jumlah kelompok yang kedua ini tidak terlalu banyak, tetapi
dampak politis dan psikologisnya lebih dahsyat dibanding dengan
kelompok yang pertama. Mengapa? Karena mereka ini tergolong elit dan
memunyai kekuasaan. Bila mereka tidak bisa menjalankan amanat rakyat
yang diembannya bisa-bisa nama Persyarikatan menjadi rusak dan
menyisakan rasa kecewa yang berkelanjutan.
Motif ketiga, mengapa seseorang tertarik terhadap
Muhammadiyah tanpa harus menjadi anggota resmi Muhammadiyah
‘alias’ ia hanya sebagai anggota/simpatisan. Keberadaannya di
Muhammadiyah hanyalah pelengkap kalau tidak mau dibilang
penggembira. Namun demikian kesungguhannya dalam mengikuti
kegiatan Muhammadiyah tidak perlu diragukan: ia rajin ikut shalat
berjama’ah, rela menjadi donatur tetap dan tidak keberatan bila diminta
datang ke tempat-tempat pengajian, tetapi dia – hamper selalu --
menolak untuk didaftar sebagai anggota resmi, apalagi untuk dicalonkan
menjadi pengurus Muhammadiyah. Baginya ia bergaul dan bergabung
dengan warga Muhammadiyah bukan untuk mengejar popularitas atau
yang lainnya. Keber-Muhammadiyahan-nya lebih didorong oleh rasa
simpatiknya terhadap ormas tersebut. Karena menurutnya
Muhammadiyah adalah satu dari dua ormas Islam terbesar di Indonesia
yang menaruh perhatian besar pada rakyat yang tidak berdaya baik
secara ekonomis maupun edukatif. Jadi boleh dikatakan bahwa motif
orang ini ber-Muhammadiyah bisa diibaratkan ‘numpang surga’.
Banyakkah orang yang bermuhammadiyah model seperti ini?
Jawabnya tentu banyak. Namun sulit dipastikan karena di samping
mereka juga tidak ber-KTA (Kartu Tanda Anggota), mereka tidak mau
tampil secara terang-terangan di muka umum, ‘alias’ lebih ‘enjoy’, berada
di belakang layar.
Motif keempat, mengapa orang tertarik dan ingin ber-
Muhammadiyah karena ia yakin, bahwa dengan ber-Muhammadiyah
hidupnya tidak akan sia-sia di dunia dan (juga) akherat. Baginya ber-
Muhammadiyah itu harus berani berkorban tanpa disisipi oleh
keinginan-keinginan lain. Ia benar-benar berhimmah (bertekad) untuk
menginfakkan harta, tenaga, waktu serta pikirannya demi tegaknya
‘Islam’. Dalam bahasa agama ia ber-Muhammadiyah secara lillâhi ta’âlâ.
Dengan kata lain motif ber-Muhammadiyahnya adalah: bermotif
teogenetik.
5
Dari Keempat motif (alasan) di atas, mana yang lebih sesuai
dengan wasiat Kyai Dahlan? Yaitu, bagaimana orang Muhammadiyah
seharusnya mau “menghidup-hidupkan Muhammadiyah”? Jawabnya
sudah jelas yaitu: “kelompok yang keempat”.
Nah, kini saatnya kita mulai bermuhammadiyah dengan ‘bener lan
pener’ (benar dan proporsional). Bermuhammadiyah, tidak sekadar
berada di kepengurusan, apalagi sekadar ber-KTA, tanpa ruh (spirit)
bermuhammadiyah yang benar. Tetapi di mana saja kita berada “kita
bangun akhlak mulia dengan panduan nilai-nilai Islam yang tersurat dan
tersirat dalam al-Quran mapun as-Sunnah ash-Shahîhah”. Meminjam
ungkapan guru saya, Ustadz HMS Ibnu Juraimi, kita seharusnya bisa
bermuhammadiyah dalam lima matra: “Berislam, Berdakwah,
Berorganisasi, Berjuang dan Berkurban”, agar cita-cita KHA Dahlan bisa
terwujud: “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, sehingga
terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”, dalam ranah privat
maupun publik.
Insyâallâh.
Catatan:
“Tulisan ini adalah bagian dari dokumentasi saya ketika saya ‘ngaji’
tentang ‘Muhammadiyah’ bersama dengan Ustadz HM Djindar Tamimy
HMS Ustadz Ibnu Juraimi (Allâhu Yarhamhumâ)”.
(Disampaikan dalam acara: “Pengajian Kader”, PDM Madiun, Jawa
Timur, Sabtu Malam, 14 Maret 2015)

More Related Content

What's hot

ahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ah
ahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ahahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ah
ahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ahluthfil hakim
 
Nahdlatul ulma dan politik
Nahdlatul ulma dan politikNahdlatul ulma dan politik
Nahdlatul ulma dan politikMoh Imron Aja
 
Silabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 iSilabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 iAbu Jakaria
 
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!Murad Maulana
 
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aikPerkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aikplesdis
 
Aswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyahAswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyahAhmad Rouf
 
Syarifudin, profesionalisne jurnalis
Syarifudin, profesionalisne jurnalisSyarifudin, profesionalisne jurnalis
Syarifudin, profesionalisne jurnalisSyarifudin Amq
 

What's hot (13)

23819
2381923819
23819
 
Buat apa shalat
Buat apa shalatBuat apa shalat
Buat apa shalat
 
ahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ah
ahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ahahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ah
ahli sunnah wal jama'ah menurut syari'ah
 
Nahdlatul ulma dan politik
Nahdlatul ulma dan politikNahdlatul ulma dan politik
Nahdlatul ulma dan politik
 
Silabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 iSilabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 i
 
Aswaja
AswajaAswaja
Aswaja
 
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!
 
Gerakan muhamadiyah print
Gerakan muhamadiyah printGerakan muhamadiyah print
Gerakan muhamadiyah print
 
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aikPerkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
Perkembangan Metodologi Pemikiran Islam dan Maanhaz Tarjih aik
 
Aswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyahAswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyah
 
Aswaja sbg manhajul fikr
Aswaja sbg manhajul fikrAswaja sbg manhajul fikr
Aswaja sbg manhajul fikr
 
Makalah gerakan muhammadiyah
Makalah gerakan muhammadiyahMakalah gerakan muhammadiyah
Makalah gerakan muhammadiyah
 
Syarifudin, profesionalisne jurnalis
Syarifudin, profesionalisne jurnalisSyarifudin, profesionalisne jurnalis
Syarifudin, profesionalisne jurnalis
 

Viewers also liked

Evelyn L Snyder Resume
Evelyn L Snyder ResumeEvelyn L Snyder Resume
Evelyn L Snyder ResumeEvelyn Snyder
 
Menebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktuMenebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktuMuhsin Hariyanto
 
Vansuvers pdf (CETIS32BAMMSSG)
Vansuvers pdf (CETIS32BAMMSSG)Vansuvers pdf (CETIS32BAMMSSG)
Vansuvers pdf (CETIS32BAMMSSG)Zuriam Geat
 
Kaya atau miskin, bagaimana sikap kita
Kaya atau miskin, bagaimana sikap kitaKaya atau miskin, bagaimana sikap kita
Kaya atau miskin, bagaimana sikap kitaMuhsin Hariyanto
 
18 slides palestra idj gerenciamento de projetos 02 jun 2015
18 slides  palestra idj gerenciamento de projetos  02 jun 201518 slides  palestra idj gerenciamento de projetos  02 jun 2015
18 slides palestra idj gerenciamento de projetos 02 jun 2015delano chaves gurgel do amaral
 
ΒΙΟΓΡΑΦΙΚΟ ΣΗΜΕΙΩΜΑ
ΒΙΟΓΡΑΦΙΚΟ ΣΗΜΕΙΩΜΑΒΙΟΓΡΑΦΙΚΟ ΣΗΜΕΙΩΜΑ
ΒΙΟΓΡΑΦΙΚΟ ΣΗΜΕΙΩΜΑJim Samios
 
Finite element modeling of the broaching process of inconel718
Finite element modeling of the broaching process of inconel718Finite element modeling of the broaching process of inconel718
Finite element modeling of the broaching process of inconel718Phuong Dx
 
Fem based modelling of the influence of thermophysical properties
Fem based modelling of the influence of thermophysical propertiesFem based modelling of the influence of thermophysical properties
Fem based modelling of the influence of thermophysical propertiesPhuong Dx
 
Klasifikasi orang islam 01
Klasifikasi orang islam 01Klasifikasi orang islam 01
Klasifikasi orang islam 01Muhsin Hariyanto
 
Health medta caccelerate
Health medta caccelerateHealth medta caccelerate
Health medta caccelerateTomang Tangmo
 
Berdoalah, allah pun akan mengabulkan
Berdoalah, allah pun akan mengabulkanBerdoalah, allah pun akan mengabulkan
Berdoalah, allah pun akan mengabulkanMuhsin Hariyanto
 

Viewers also liked (20)

Arquitectura de-informacion
Arquitectura de-informacionArquitectura de-informacion
Arquitectura de-informacion
 
Evelyn L Snyder Resume
Evelyn L Snyder ResumeEvelyn L Snyder Resume
Evelyn L Snyder Resume
 
Menebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktuMenebas atau ditebas pedang waktu
Menebas atau ditebas pedang waktu
 
Vansuvers pdf (CETIS32BAMMSSG)
Vansuvers pdf (CETIS32BAMMSSG)Vansuvers pdf (CETIS32BAMMSSG)
Vansuvers pdf (CETIS32BAMMSSG)
 
Al ghurbah
Al ghurbahAl ghurbah
Al ghurbah
 
Alcalá del júcar
Alcalá del júcarAlcalá del júcar
Alcalá del júcar
 
Lâ tahzan
Lâ tahzanLâ tahzan
Lâ tahzan
 
La tahzan
La tahzanLa tahzan
La tahzan
 
Macm hphotos
Macm hphotosMacm hphotos
Macm hphotos
 
Kaya atau miskin, bagaimana sikap kita
Kaya atau miskin, bagaimana sikap kitaKaya atau miskin, bagaimana sikap kita
Kaya atau miskin, bagaimana sikap kita
 
18 slides palestra idj gerenciamento de projetos 02 jun 2015
18 slides  palestra idj gerenciamento de projetos  02 jun 201518 slides  palestra idj gerenciamento de projetos  02 jun 2015
18 slides palestra idj gerenciamento de projetos 02 jun 2015
 
ΒΙΟΓΡΑΦΙΚΟ ΣΗΜΕΙΩΜΑ
ΒΙΟΓΡΑΦΙΚΟ ΣΗΜΕΙΩΜΑΒΙΟΓΡΑΦΙΚΟ ΣΗΜΕΙΩΜΑ
ΒΙΟΓΡΑΦΙΚΟ ΣΗΜΕΙΩΜΑ
 
01-Mamdouh CV-2015
01-Mamdouh CV-201501-Mamdouh CV-2015
01-Mamdouh CV-2015
 
07-Cswip 3.2
07-Cswip 3.207-Cswip 3.2
07-Cswip 3.2
 
iscas07
iscas07iscas07
iscas07
 
Finite element modeling of the broaching process of inconel718
Finite element modeling of the broaching process of inconel718Finite element modeling of the broaching process of inconel718
Finite element modeling of the broaching process of inconel718
 
Fem based modelling of the influence of thermophysical properties
Fem based modelling of the influence of thermophysical propertiesFem based modelling of the influence of thermophysical properties
Fem based modelling of the influence of thermophysical properties
 
Klasifikasi orang islam 01
Klasifikasi orang islam 01Klasifikasi orang islam 01
Klasifikasi orang islam 01
 
Health medta caccelerate
Health medta caccelerateHealth medta caccelerate
Health medta caccelerate
 
Berdoalah, allah pun akan mengabulkan
Berdoalah, allah pun akan mengabulkanBerdoalah, allah pun akan mengabulkan
Berdoalah, allah pun akan mengabulkan
 

Similar to Bermuhammadiyah

Jawaban aik v Kemuhammadiyahan
Jawaban aik v KemuhammadiyahanJawaban aik v Kemuhammadiyahan
Jawaban aik v KemuhammadiyahanBarwhy Poenya
 
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyahPerkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyahMuhsin Hariyanto
 
Titik Temu Pemikiran Mahmoud Mohamed T{haha dan Abdullahi Ahmed An-Na‘im
Titik Temu Pemikiran Mahmoud Mohamed T{haha dan Abdullahi Ahmed An-Na‘imTitik Temu Pemikiran Mahmoud Mohamed T{haha dan Abdullahi Ahmed An-Na‘im
Titik Temu Pemikiran Mahmoud Mohamed T{haha dan Abdullahi Ahmed An-Na‘imInternationalJournal Ihya' 'Ulum al-Din
 
Materi Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.ppt
Materi Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.pptMateri Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.ppt
Materi Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.pptRIZKYFATHANAZKIA
 
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptxKEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptxRidhoAsySyahid
 
PPT KELLOMPOK 3 KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
PPT KELLOMPOK 3 KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptxPPT KELLOMPOK 3 KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
PPT KELLOMPOK 3 KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptxTohirQolby1
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Dadang Solihin
 
Makalah tentang LDII
Makalah tentang LDIIMakalah tentang LDII
Makalah tentang LDIIALI FIKRI
 
penyelewengan ajaran martabat tujuh
penyelewengan ajaran martabat tujuhpenyelewengan ajaran martabat tujuh
penyelewengan ajaran martabat tujuhR&R Darulkautsar
 
Soal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan IslamSoal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan IslamAnas Wibowo
 
Ciri Perjuangan Muhammadiyah
Ciri Perjuangan MuhammadiyahCiri Perjuangan Muhammadiyah
Ciri Perjuangan MuhammadiyahFitriani Affi
 
Bab 1 aik
Bab 1 aikBab 1 aik
Bab 1 aikplesdis
 

Similar to Bermuhammadiyah (20)

Makalah gerakan muhammadiyah
Makalah gerakan muhammadiyahMakalah gerakan muhammadiyah
Makalah gerakan muhammadiyah
 
Jawaban aik v Kemuhammadiyahan
Jawaban aik v KemuhammadiyahanJawaban aik v Kemuhammadiyahan
Jawaban aik v Kemuhammadiyahan
 
Gerakan muhamadiyah print
Gerakan muhamadiyah printGerakan muhamadiyah print
Gerakan muhamadiyah print
 
Gerakan muhamadiyah print
Gerakan muhamadiyah printGerakan muhamadiyah print
Gerakan muhamadiyah print
 
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyahPerkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
Perkembangan pemikiran teologis dalam muhammaduyah
 
Soal tes tertulis
Soal tes tertulisSoal tes tertulis
Soal tes tertulis
 
Titik Temu Pemikiran Mahmoud Mohamed T{haha dan Abdullahi Ahmed An-Na‘im
Titik Temu Pemikiran Mahmoud Mohamed T{haha dan Abdullahi Ahmed An-Na‘imTitik Temu Pemikiran Mahmoud Mohamed T{haha dan Abdullahi Ahmed An-Na‘im
Titik Temu Pemikiran Mahmoud Mohamed T{haha dan Abdullahi Ahmed An-Na‘im
 
Materi Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.ppt
Materi Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.pptMateri Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.ppt
Materi Wawasan Keislaman Menurut Muhammadiyah.ppt
 
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptxKEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
 
4. bab
4. bab4. bab
4. bab
 
PPT KELLOMPOK 3 KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
PPT KELLOMPOK 3 KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptxPPT KELLOMPOK 3 KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
PPT KELLOMPOK 3 KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.pptx
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Mat sabu
Mat sabuMat sabu
Mat sabu
 
Makalah tentang LDII
Makalah tentang LDIIMakalah tentang LDII
Makalah tentang LDII
 
Sejarah pui
Sejarah puiSejarah pui
Sejarah pui
 
penyelewengan ajaran martabat tujuh
penyelewengan ajaran martabat tujuhpenyelewengan ajaran martabat tujuh
penyelewengan ajaran martabat tujuh
 
Soal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan IslamSoal Jawab Seputar Gerakan Islam
Soal Jawab Seputar Gerakan Islam
 
Ciri Perjuangan Muhammadiyah
Ciri Perjuangan MuhammadiyahCiri Perjuangan Muhammadiyah
Ciri Perjuangan Muhammadiyah
 
Aik 6
Aik 6Aik 6
Aik 6
 
Bab 1 aik
Bab 1 aikBab 1 aik
Bab 1 aik
 

More from Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Bermuhammadiyah

  • 1. 1 Bermuhammadiyahlah Dengan Benar Kyai Ahmad Dahlan – menurut penuturan Kyai Hadjid, salah seorang murid setia beliau – pernah mengajukan dua pertanyaan yang sangat sederhana dan sangat mudah dipahami. Dan andaikata siapa pun mau menjawab, sebenarnya juga sangat mudah. Pertama, “apa saudara- saudara tahu betul apa agama Islam itu? Kedua, apa saudara berani beragama Islam? Pada saat beliau bertanya dalam majelisnya, tidak ada satu pun dari yang hadir yang sanggup menjawab pertanyaan itu, termasuk Haji Agus Salim. Bukannya tidak bisa, sebab mana mungkin ditanya soal Islam begitu saja tidak tahu. Tetapi, ketika ditanya “Beranikah kamu beragama Islam?”. Mereka tahu persis yang ditanyakan Kyai Haji Ahmad Dahlan itu. Hadjid muda, menyatakan: “Bukan main tulusnya pertanyaan Kiyai Haji Ahmad Dahlan itu”. Sebenarnya pertanyaan itu sederhana, tetapi tidak ada yang sanggup menjawabnya. Kata guru saya, Allâhuyarhamhu, Ustadz HMS Ibnu Juraimi, dua pertanyaan Kiyai Haji Ahmad Dahlan itu, hingga sekarang baru terjawab satu. Yaitu pada waktu Muktamar Muhammadiyah ke-40 di Surabaya, pada tahun 1978. Jawaban itu berupa keputusan tentang Ideologi Islam, Pokok-Pokok Pikiran tentang ‘Dienul Islam’, yang konsepnya dari Ustadz, Allâhuyarhamhu, HM Djindar Tamimy. Jadi, setelah kira-kira 56 tahun baru terjawab satu pertanyaan. Sedangkan pertanyaan yang kedua, sampai sekarang ini belum ada yang berani menjawab. Tahun 1960, kebetulan guru saya masih sering mendengar, ada ungkapan Kyai Dahlan yang menarik, “Durung Islam temenan, nek durung wani mbeset kuliti dewe” (Belum Islam sungguh-sungguh, kalau belum berani mengelupas kulitnya sendiri). Mengenai pertanyaan Kiyai Haji Ahmad Dahlan itu, ‘apa Islam itu’, bisa dibuka pada Pelajaran Kiyai Haji Ahmad Dahlan. Bagi KHR Hadjid, Kyai Dahlan dalam mengungkap ayat itu menarik sekali. Ayat yang diungkap adalah ayat yang sudah populer. Bahkan menjadi bacaan harian mereka yang membaca doa iftitah shalat menggunakan hadis riwayat Imam Muslim (Wajjahtu wajhiya…). Buku itu mengungkap dan mengajarkan bagaimana Islam itu. Ternyata, setelah sekian tahun bermuhammadiyah Kyai Dahlan baru sanggup mengaplikasikan dan merealisisasikan ajaran al-Quran tidak lebih dari 50 ayat. Dua ayat di antaranya ada dalam QS al-An’âm [6]: 162-163,
  • 2. 2 “Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan Semesta Alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". Dalam salah satu kitab tafsir diungkap, bahwa ayat ini diucapkan oleh Nabi Ibrahim a.s. Kata-kata dalam ayat al-Quran yang menyebut aslama-yuslimu-aslim, muncul dari Nabi Ibrahim a.s.. Jadi, awwalul muslimîn itu Ibrahim a.s., sedang wa ana minal muslimîn itu Rasulullah s.a.w.. Maka di dalam doa iftitah yang diucapkan dalam bacaan shalat tadi boleh dipilih antara awwalul muslimîn atau wa ana minal muslimîn. Qul, katakanlah (Muhammad), inna shalâtî, sungguh shalatku; wa nusukî, dan pengurbananku; wa mahyâya, dan kiprah hidupku; wa mamâtî, dan tujuan matiku; lillâh, hanya untuk dan karena Allah; rabbil ‘âlamîn, pengatur alam semesta. Lâ syarîkalah, tidak ada sekutu bagi-Nya; wa bidzâlika umirtu, dan dengan itu aku diperintah; wa ana awwalul muslimîn, dan aku orang yang pertama, pasrah, setia tunduk kepada Allâh Subhânahu wa Ta’âlâ. Âmîn yâ rabbal ‘âlamîn. Kata guru saya – Ustadz HMS Ibnu Juraimi – “itu makna yang populer, kecuali kata nusuk yang saya terjemahkan menjadi pengurbananku”. Pada hampir semua terjemahan, nusuk diartikan ‘ibadah’. Mengenai tafsirnya, kebetulan tidak sempat saya catat, tetapi saya punya kitabnya, nusuk bukan berarti ibadah. Yang berarti ibadah adalah nasakun. Nusuk artinya menyembelih kurban. Maka saya artikan, nusukî adalah pengurbananku. Jadi, “shalatku, pengurbananku, hidup matiku, lillâhi rabbil ‘âlamîn”. Selanjutnya dinyatakan bahwa bermuhammadiyah itu bisa dimaknai dalam lima kategori: Pertama, Bermuhammadiyah adalah Berislam Kedua, Bermuhammadiyah adalah Berdakwah Ketiga, Bermuhammadiyah adalah Berorganisasi Keempat, Bermuhammadiyah adalah Berjuang Kelima, Bermuhammadiyah adalah Berkurban. Padahal, seakarang ini, berdasarkan pengamatan para tokoh Muhammadiyah, sebagaimana yang dikuti oleh M. Choirul Amin -- Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis. Pustaka dan
  • 3. 3 Informasi -- di lapangan sedikitnya ada empat motif (alasan) mengapa orang tertarik dan ingin menjadi anggota Muhammadiyah. Motif pertama, adalah ia ingin mencari penghidupan dengan jalan menginfakkan tenaga dan pikiran di perguruan–perguruan Muhammadiyah. Misalnya dengan menjadi guru, dosen atau tenaga non pendidikan. Dengan demikian ia bisa melangsungkan hajat hidupnya tanpa terbebani oleh hal-hal lain di luar profesinya – pokoknya ‘saya’ mengajar kemudian dapat upah titik – soal-soal lainnya itu urusan pengurus Muhammadiyah setempat. Dengan lain perkataan ia ber- Muhammadiyah ibarat numpang makan, minum dan tidur. Secara sosio- psikologis keterlibatannya dalam ber-Muhammadiyah bermotif biogenetik. Sedikitkah jumlah mereka? Sangat banyak jumlahnya, saking banyaknya penulis tidak mampu menghitungnya. Kalau tidak percaya silahkan pembaca menghitung sendiri. Mudah-mudahan Anda sendiri tidak termasuk kelompok ini. Motif yang kedua, orang tertarik Muhammadiyah dan ingin menjadi anggota bahkan rela menjadi pengurus, karena hal tersebut dianggap sebagai batu loncatan yang efektif guna menggapai sesuatu yang lebih baik. Setidaknya untuk menjaga image (citra diri) di masyarakat. Misalnya seorang mantan pejabat, tokoh masyarakat atau orang terpandang di komunitas tertentu, rasanya akan lebih dihormati manakala ia bergabung dan aktif di setiap kegiatan yang ada di ormas tersebut, bila perlu ia rela mengorbankan waktu dan hartanya, demi cita- citanya. Dengan demikian nama beliau akan mudah dikenal oleh masyarakat, tidak terkecuali warga ormas itu sendiri. Dengan modal popularitas dan finansial yang dimilikinya bukan hal yang sulit baginya untuk menggunakan momen-momen itu (untuk) dijadikan sebagai jembatan dalam rangka meraih keuntungan yang lebih besar, misalnya dengan mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dengan logika kaum pedagang, pada umumnya pengorbanan yang ia keluarkan harus memeroleh ganti yaitu dukungan “suara” atas namanya. Bila ternyata ia terpilih menjadi anggota Dewan yang “terhormat”, jelas kesejahteraan hidupnya terjamin. Namun sayang seiring berjalannya waktu terkadang sang anggota dewan terjebak oleh kesibukan dan mulai melupakan nama ormas dan anggotanya yang dulu pendukung setianya. Dengan kata lain, motif anggota dewan tersebut dapat diibaratkan seperti numpang lewat; artinya ia jadikan ormas
  • 4. 4 sebagai kendaraan politik demi ambisinya. Secara sosiologis motif ber- Muhammadiyah orang tersebut termasuk bermotif sosiogenetik. Jumlah kelompok yang kedua ini tidak terlalu banyak, tetapi dampak politis dan psikologisnya lebih dahsyat dibanding dengan kelompok yang pertama. Mengapa? Karena mereka ini tergolong elit dan memunyai kekuasaan. Bila mereka tidak bisa menjalankan amanat rakyat yang diembannya bisa-bisa nama Persyarikatan menjadi rusak dan menyisakan rasa kecewa yang berkelanjutan. Motif ketiga, mengapa seseorang tertarik terhadap Muhammadiyah tanpa harus menjadi anggota resmi Muhammadiyah ‘alias’ ia hanya sebagai anggota/simpatisan. Keberadaannya di Muhammadiyah hanyalah pelengkap kalau tidak mau dibilang penggembira. Namun demikian kesungguhannya dalam mengikuti kegiatan Muhammadiyah tidak perlu diragukan: ia rajin ikut shalat berjama’ah, rela menjadi donatur tetap dan tidak keberatan bila diminta datang ke tempat-tempat pengajian, tetapi dia – hamper selalu -- menolak untuk didaftar sebagai anggota resmi, apalagi untuk dicalonkan menjadi pengurus Muhammadiyah. Baginya ia bergaul dan bergabung dengan warga Muhammadiyah bukan untuk mengejar popularitas atau yang lainnya. Keber-Muhammadiyahan-nya lebih didorong oleh rasa simpatiknya terhadap ormas tersebut. Karena menurutnya Muhammadiyah adalah satu dari dua ormas Islam terbesar di Indonesia yang menaruh perhatian besar pada rakyat yang tidak berdaya baik secara ekonomis maupun edukatif. Jadi boleh dikatakan bahwa motif orang ini ber-Muhammadiyah bisa diibaratkan ‘numpang surga’. Banyakkah orang yang bermuhammadiyah model seperti ini? Jawabnya tentu banyak. Namun sulit dipastikan karena di samping mereka juga tidak ber-KTA (Kartu Tanda Anggota), mereka tidak mau tampil secara terang-terangan di muka umum, ‘alias’ lebih ‘enjoy’, berada di belakang layar. Motif keempat, mengapa orang tertarik dan ingin ber- Muhammadiyah karena ia yakin, bahwa dengan ber-Muhammadiyah hidupnya tidak akan sia-sia di dunia dan (juga) akherat. Baginya ber- Muhammadiyah itu harus berani berkorban tanpa disisipi oleh keinginan-keinginan lain. Ia benar-benar berhimmah (bertekad) untuk menginfakkan harta, tenaga, waktu serta pikirannya demi tegaknya ‘Islam’. Dalam bahasa agama ia ber-Muhammadiyah secara lillâhi ta’âlâ. Dengan kata lain motif ber-Muhammadiyahnya adalah: bermotif teogenetik.
  • 5. 5 Dari Keempat motif (alasan) di atas, mana yang lebih sesuai dengan wasiat Kyai Dahlan? Yaitu, bagaimana orang Muhammadiyah seharusnya mau “menghidup-hidupkan Muhammadiyah”? Jawabnya sudah jelas yaitu: “kelompok yang keempat”. Nah, kini saatnya kita mulai bermuhammadiyah dengan ‘bener lan pener’ (benar dan proporsional). Bermuhammadiyah, tidak sekadar berada di kepengurusan, apalagi sekadar ber-KTA, tanpa ruh (spirit) bermuhammadiyah yang benar. Tetapi di mana saja kita berada “kita bangun akhlak mulia dengan panduan nilai-nilai Islam yang tersurat dan tersirat dalam al-Quran mapun as-Sunnah ash-Shahîhah”. Meminjam ungkapan guru saya, Ustadz HMS Ibnu Juraimi, kita seharusnya bisa bermuhammadiyah dalam lima matra: “Berislam, Berdakwah, Berorganisasi, Berjuang dan Berkurban”, agar cita-cita KHA Dahlan bisa terwujud: “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”, dalam ranah privat maupun publik. Insyâallâh. Catatan: “Tulisan ini adalah bagian dari dokumentasi saya ketika saya ‘ngaji’ tentang ‘Muhammadiyah’ bersama dengan Ustadz HM Djindar Tamimy HMS Ustadz Ibnu Juraimi (Allâhu Yarhamhumâ)”. (Disampaikan dalam acara: “Pengajian Kader”, PDM Madiun, Jawa Timur, Sabtu Malam, 14 Maret 2015)