SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Latar Belakang
Pendekatan trait & factor merupakan pendekatan
konseling yang berpusat pada konselor, dan konselor
lebih berperan aktif dalam membantu klien. trait adalah
suatu ciri yang khas bagi seseorang dalam berpikir,
berperasaan, dan berprilaku, seperti intelegensi (berpikir),
iba hati (berperasaan), dan agresif (berprilaku). Konseling
Trait-Factor berpegang pada pandangan yang sama dan
menggunakan tes-tes psikologis untuk menanalisis atau
mendiagnosis seseorang mengenai ciri-ciri dimensi/aspek
kepribadian tertentu, yang diketahui mempunyai relevansi
terhadap keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam
jabatan dan mengikuti suatu program studi.
A. KONSEP UTAMA TRAIT & FACTOR
Model pendekatan Trait & Factors dalam konseling
memiliki beberapa nama lain. Pendekatan ini sering
dikenal dengan nama pendekatan rasional, dengan
demikian masuk pada kelompok aspek kognitif.
Minnesota Point Of View dalam konseling sering
digunakan untuk menunjuk pendekatan trait & factors
yang pada dasarnya dikaitkan dengan sumber
pengenalnya yaitu University of Mennesota, tempat
dimana Edmund Griffith Williamson sebagai tokoh
pendiri utamanya mengembangkan model konseling
tersebut.
B. HAKIKAT MANUSIA
Menurut Williamson ada 5 hal pokok mengenai
hakikat manusia yang diantaranya yaitu :
1. Manusia dilahirkan dengan membawa potensi baik
dan buruk.
2. Manusia bergantung dan hanya akan berkembang
secara optimal ditengah-tengah masyarakatnya.
3. Manusia ingin mencapai kehidupan yang baik (good
life).
4. Manusia banyak berhadapan dengan “pengintrodusir”
konsep hidup yang baik, yang menghadapkannya
pada pilihan-pilihan.
5. Hubungan manusia berkaitan dengan konsep alam
semesta (the universe).
C. HAKIKAT KONSELING
Hakikat konseling menurut Williamson bahwa
konseling lebih luas daripada psikoterapi. Alasannya,
psikoterapi sering dibatasi oleh :
(1) aspek perkembangan pribadi yang bersifat emotional,
(2) sering kali konflik diri dipandang terlepas dari
kehidupan nyata klien, sering kali terbatas pada
penilaian klien terhadap pengalaman-pengalaman
pribadinya dan bukan actual behaviornya di dalam
situasi sosialnya.
D. MASALAH DAN FAKTOR PENYEBAB
1. Jenis Masalah
Pengkategorian masalah yang selama ini banyak dikenal adalah
pengkategorian secara sosiologis dan psikologis. pengkategorian
secara psikologis yang terkenal ada dua, yaitu model Bordin dan
model Pepinsky & Pepinsky. Pengkategorian masalah menurut
Bordin adalah :
1. Dependence (bergantung)
2. Lack of information (kurang informasi)
3. Self-conflict (konflik diri)
4. Choice anxiety (takut memilih)
5. No problem (bukan masalah-masalah diatas)
Pengkategorian masalah menurut Pepinsky :
1. Lack of assurance (kurang percaya pada diri sendiri)
2. Lack of information (kurang informasi)
3. Dependence (bergantung)
4. Self-conflict (konflik diri)
2. Faktor Penyebab
Masalah-masalah yang telah dijabarkan di atas, dapat
timbul karena faktor-faktor :
1. Faktor internal
2. Faktor eksternal
E. PRIBADI YANG IDEAL
Pribadi ideal adalah apabila pribadi tersebut mampu
menggunakan kemampuan berfikir rasionalnya untuk
memecahkan masalah-masalah kehidupan secara
bijaksana. Selain itu pribadi yang bersangkutan dapat
memahami kekuatan dan kelemahan dirinya serta
mampu dan mau mengembangkan segala potensinya
secara penuh (khususnya potensi baiknya), memiliki
motivasi untuk meningkatkan atau menyempurnakan
diri, memiliki kontrol diri untuk menyeleksi pengaruh
yang baik dan buruk, dan dapat menyesuaikan diri
ditengah-tengah masyarakatnya sehingga dia dapat
digolongkan sebagai masyarakat yang baik.
F. TUJUAN KONSELING
Menurut pendekatan Trait and factor konseling
bertujuan sebagai berikut :
1. Self-clarification (kejelasan diri)
2. Self-understanding (pemahaman diri)
3. Self-acceptance (penerimaan diri)
4. Self-direction (pengarahan diri)
5. Self-actualization (perwujudan diri)
G. PERAN KONSELOR
Peranan konselor dalam proses konseling ini yaitu :
- Dapat menempatkan diri sebagai seorang guru,
- Menerima sebagian tanggung jawab atas keselamatan
klien (walaupun penanggung jawab utamanya adalah
klien yang bersangkutan),
- Bersedia mengarahkan klien ke arah yang lebih baik,
- Tidak netral sepenuhnya terhadap nilai (value),
- Yakin terhadap asumsi-asumsi konseling yang efektif
(diuraikan tersendiri).
H. PERAN KONSELI
Peranan konseli dalam proses konseling trait and factor
ini yaitu :
- Sedapat mungkin dating secara sukarela, tetapi jika
klien tersebut dikirim-berdasarkan pengalaman-tidak
terlalu berbeda efektivitasnya
- Bersedia belajar memahami dirinya sendiri dan
mengarahkan diri dengan mengubah respon-responnya
yang kurang tepat
- Menggunakan kemampuan berpikirnya untuk lebih
memperbaiki dirinya sehingga dapat mencapai
kehidupan yang rasional dan memuaskan
- Bekerjasama dengan konselor dan bersedia mengikuti
arahan konselor dalam hal proses pengubahan.
I. SITUASI HUBUNGAN
Konseling trait and factors ditandai dengan ciri-ciri
situasi hubungan sebagai berikut:
1.Konseling merupakan suatu thinking relationship yang
lebih mementingkan peranan berpikir rasional, tetapi
tidak meninggalkan aspek emosional seseorang
2.Konseling berlangsung dalam situasi hubungan yang
bersifat pribadi, bersahabat, akrab, dan empatik
3.Konseling yang berlangsung dapat bersifat remidiatif
maupun developmental
4.Setiap pihak (konselor-klien) melakukan perannya
secara proporsional.
J. PROSES KONSELING
Langkah-langkah dalam proses konseling ini yaitu:
(1) Penyambutan dan topik netral;
(2) Tahap Analisa;
(3) Tahap sintesa;
(4) Tahap prognosa;
(5) Pencarian alternatif;
(6) Pengambilan keputusan;
(7) Implementasi;
(8) Penutup.
K. TAHAP-TAHAP KONSELING
Tahap-tahap konseling pada konseling trait and factor
meliputi:
1. Analisis
2. Sintesis
3. Diagnosis
4. Prognosis
5. Konseling
6. Follow-up
L. TEKNIK-TEKNIK KONSELING
1. Establishing Rapport (Menciptakan Hubungan Baik)
2. Cultivating Self-Understanding (Mempertajam
Pemahaman Diri)
3. Advicing Or Planning A Program of Action (Memberi
Nasehat Atau Membantu Merencanakan Program
Tindakan)
Ada tiga cara dalam memberikan nasehat yaitu :
1. Dirrective Advice (nasehat langsung),
2. Persuasive,
3. Eksplanatory (penjelasan),
4. Carrying Out The Plan (Melaksanakan Rencana),
5. Refferal (Pengiriman Pada Ahli Lain).
M. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
Kelebihan :
1.Teori ciri dan sifat menerapkan pendekatan ilmiah pada
konseling.
2.Penekanan pada penggunaan data tes objektif.
3.Penekanan yang diberikan pada diagnose mengandung
makna sebagai suatu perhatian terhadap masalah.
4.Penekanan pada aspek kognitif.
Kelemahan :
a.Kurang diindahkan adanya pengaruh dari perasaan,
keinginan, dambaan aneka nilai budaya, nilai kehudupan,
dan cita-cita hidup,
b.Kurang diperhatikan peran keluarga dekat,
c.Kurang diperhitungkannya perubahan-perubahan dalam
kehidupan masyarakat,
d.Kurang disadari bahwa konstelasi kualifikasi yang dituntut
untuk mencapai sukses di suatu
bidang pekerjaan,
e.Pola ciri-ciri kepribadian tertentu pasti sangat membatasi
jumlah kesempatan yang terbuka
bagi seseorang.
TEORI TRAIT & FACTOR

More Related Content

What's hot

Power Point Materi Peran IQ, EQ, AQ, dan SQ Dalam Belajar
Power Point Materi Peran IQ, EQ, AQ, dan SQ Dalam BelajarPower Point Materi Peran IQ, EQ, AQ, dan SQ Dalam Belajar
Power Point Materi Peran IQ, EQ, AQ, dan SQ Dalam BelajarNunung Susiliana
 
Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianvarizalamir
 
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)Rizka Lubis
 
Pendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remajaPendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remajaNirmala Fitri
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.EriksonVivia Maya Rafica
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportWulandari Rima Kumari
 
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristikGangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristikFauzi Taha Ush
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Pointalekbadrudin
 
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)Rajabul Gufron
 

What's hot (20)

Power Point Materi Peran IQ, EQ, AQ, dan SQ Dalam Belajar
Power Point Materi Peran IQ, EQ, AQ, dan SQ Dalam BelajarPower Point Materi Peran IQ, EQ, AQ, dan SQ Dalam Belajar
Power Point Materi Peran IQ, EQ, AQ, dan SQ Dalam Belajar
 
Pertanyaan terbuka
Pertanyaan terbukaPertanyaan terbuka
Pertanyaan terbuka
 
Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerian
 
pendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik pptpendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik ppt
 
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
PPT Wawasan Bimbingan Konseling (BK)
 
Pendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remajaPendidikan seks untuk remaja
Pendidikan seks untuk remaja
 
Kesehatan Mental Remaja.pptx
Kesehatan Mental Remaja.pptxKesehatan Mental Remaja.pptx
Kesehatan Mental Remaja.pptx
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
 
Konseling Rekan Sebaya (Peer Counseling)
Konseling Rekan Sebaya (Peer Counseling)Konseling Rekan Sebaya (Peer Counseling)
Konseling Rekan Sebaya (Peer Counseling)
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Konseling lintas budaya
Konseling  lintas budayaKonseling  lintas budaya
Konseling lintas budaya
 
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon AllportPsikologi Kepribadian Gordon Allport
Psikologi Kepribadian Gordon Allport
 
Kecerdasan Emosional
Kecerdasan EmosionalKecerdasan Emosional
Kecerdasan Emosional
 
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristikGangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
 
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
Konselor Sebaya (PIK-Remaja)
 
Konsep dasar perilaku
Konsep dasar perilakuKonsep dasar perilaku
Konsep dasar perilaku
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
 

Viewers also liked

power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"khomisah
 
keterampilan konseling
keterampilan konselingketerampilan konseling
keterampilan konselingJoni Iswanto
 
Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)
Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)
Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)May Eq
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingroikha11
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiconesti08com
 
psikologi konseling
psikologi konselingpsikologi konseling
psikologi konselingBoyolali
 
Ppt asumsi bermasalah
Ppt asumsi bermasalahPpt asumsi bermasalah
Ppt asumsi bermasalahFikri Muqaffa
 
Konseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skrining
Konseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skriningKonseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skrining
Konseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skriningMitayani Mitayani
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralmisbakhulfirdaus
 
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 2 (bimbingan dan konseling di sekolah dasar)
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 2 (bimbingan dan konseling di sekolah dasar)Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 2 (bimbingan dan konseling di sekolah dasar)
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 2 (bimbingan dan konseling di sekolah dasar)Fito Arsena
 
Teknik konseling
Teknik konselingTeknik konseling
Teknik konselingdrdr013
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerIis Nurul Fitriyani
 
Pengurusan konflik & stres (Tingkatan 2)
Pengurusan konflik & stres (Tingkatan 2)Pengurusan konflik & stres (Tingkatan 2)
Pengurusan konflik & stres (Tingkatan 2)Nur Izzah
 
BIMBINGAN DAN KONSELING di SD
BIMBINGAN DAN KONSELING di SDBIMBINGAN DAN KONSELING di SD
BIMBINGAN DAN KONSELING di SDPUSPITA RATNA
 
Beda psikiater, psikolog dan konselor
Beda psikiater, psikolog dan konselorBeda psikiater, psikolog dan konselor
Beda psikiater, psikolog dan konselorBagus Utomo
 

Viewers also liked (20)

Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 
DASAR-DASAR KONSELING
DASAR-DASAR KONSELINGDASAR-DASAR KONSELING
DASAR-DASAR KONSELING
 
power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"
 
keterampilan konseling
keterampilan konselingketerampilan konseling
keterampilan konseling
 
Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)
Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)
Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konseling
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasi
 
psikologi konseling
psikologi konselingpsikologi konseling
psikologi konseling
 
Ppt asumsi bermasalah
Ppt asumsi bermasalahPpt asumsi bermasalah
Ppt asumsi bermasalah
 
Konseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skrining
Konseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skriningKonseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skrining
Konseling genetik, ethical issues, eugenic, dan skrining
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 2 (bimbingan dan konseling di sekolah dasar)
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 2 (bimbingan dan konseling di sekolah dasar)Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 2 (bimbingan dan konseling di sekolah dasar)
Materi Bk DiSekolah Dsar Pertemuan 2 (bimbingan dan konseling di sekolah dasar)
 
Teknik konseling
Teknik konselingTeknik konseling
Teknik konseling
 
Pert.I
Pert.IPert.I
Pert.I
 
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred AdlerPendekatan konseling individual Alfred Adler
Pendekatan konseling individual Alfred Adler
 
Pengurusan konflik & stres (Tingkatan 2)
Pengurusan konflik & stres (Tingkatan 2)Pengurusan konflik & stres (Tingkatan 2)
Pengurusan konflik & stres (Tingkatan 2)
 
Pert.III
Pert.IIIPert.III
Pert.III
 
Teknik konseling
Teknik konselingTeknik konseling
Teknik konseling
 
BIMBINGAN DAN KONSELING di SD
BIMBINGAN DAN KONSELING di SDBIMBINGAN DAN KONSELING di SD
BIMBINGAN DAN KONSELING di SD
 
Beda psikiater, psikolog dan konselor
Beda psikiater, psikolog dan konselorBeda psikiater, psikolog dan konselor
Beda psikiater, psikolog dan konselor
 

Similar to TEORI TRAIT & FACTOR

Trait and factor ppt
Trait and factor pptTrait and factor ppt
Trait and factor pptfasyamaziyyah
 
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingSitiSara33
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th 4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th Chris Hukubun
 
Pendekatan konseling trait n factors
Pendekatan konseling trait n factors Pendekatan konseling trait n factors
Pendekatan konseling trait n factors varizalamir
 
Teorikaunseling
TeorikaunselingTeorikaunseling
Teorikaunselingeswoo
 
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6matiolestari
 
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasiKepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasiJoel mabes
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorwinarsih_enar
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik1115500038
 
01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunseling01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunselingridzuangrik
 
Hbef 2203 bimbingan dan kaunseling
Hbef 2203 bimbingan dan kaunselingHbef 2203 bimbingan dan kaunseling
Hbef 2203 bimbingan dan kaunselingajajamelia
 
Hbef 2203 bimbingan dan kaunseling
Hbef 2203 bimbingan dan kaunselingHbef 2203 bimbingan dan kaunseling
Hbef 2203 bimbingan dan kaunselingajajamelia
 
Konsep diri converted
Konsep diri convertedKonsep diri converted
Konsep diri convertedEndah Halim
 

Similar to TEORI TRAIT & FACTOR (20)

Trait and factor ppt
Trait and factor pptTrait and factor ppt
Trait and factor ppt
 
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th 4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
 
Pendekatan konseling trait n factors
Pendekatan konseling trait n factors Pendekatan konseling trait n factors
Pendekatan konseling trait n factors
 
Teorikaunseling
TeorikaunselingTeorikaunseling
Teorikaunseling
 
Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
 
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
 
Bab 15.perilaku
Bab 15.perilakuBab 15.perilaku
Bab 15.perilaku
 
Tugas pak junet, caca
Tugas pak junet, cacaTugas pak junet, caca
Tugas pak junet, caca
 
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasiKepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
 
01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunseling01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunseling
 
Hbef 2203 bimbingan dan kaunseling
Hbef 2203 bimbingan dan kaunselingHbef 2203 bimbingan dan kaunseling
Hbef 2203 bimbingan dan kaunseling
 
M5 kb2
M5 kb2M5 kb2
M5 kb2
 
Hbef 2203 bimbingan dan kaunseling
Hbef 2203 bimbingan dan kaunselingHbef 2203 bimbingan dan kaunseling
Hbef 2203 bimbingan dan kaunseling
 
Konsep diri converted
Konsep diri convertedKonsep diri converted
Konsep diri converted
 
Wz manual kaunselor
Wz manual kaunselorWz manual kaunselor
Wz manual kaunselor
 

TEORI TRAIT & FACTOR

  • 1.
  • 2. Latar Belakang Pendekatan trait & factor merupakan pendekatan konseling yang berpusat pada konselor, dan konselor lebih berperan aktif dalam membantu klien. trait adalah suatu ciri yang khas bagi seseorang dalam berpikir, berperasaan, dan berprilaku, seperti intelegensi (berpikir), iba hati (berperasaan), dan agresif (berprilaku). Konseling Trait-Factor berpegang pada pandangan yang sama dan menggunakan tes-tes psikologis untuk menanalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai ciri-ciri dimensi/aspek kepribadian tertentu, yang diketahui mempunyai relevansi terhadap keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam jabatan dan mengikuti suatu program studi.
  • 3. A. KONSEP UTAMA TRAIT & FACTOR Model pendekatan Trait & Factors dalam konseling memiliki beberapa nama lain. Pendekatan ini sering dikenal dengan nama pendekatan rasional, dengan demikian masuk pada kelompok aspek kognitif. Minnesota Point Of View dalam konseling sering digunakan untuk menunjuk pendekatan trait & factors yang pada dasarnya dikaitkan dengan sumber pengenalnya yaitu University of Mennesota, tempat dimana Edmund Griffith Williamson sebagai tokoh pendiri utamanya mengembangkan model konseling tersebut.
  • 4. B. HAKIKAT MANUSIA Menurut Williamson ada 5 hal pokok mengenai hakikat manusia yang diantaranya yaitu : 1. Manusia dilahirkan dengan membawa potensi baik dan buruk. 2. Manusia bergantung dan hanya akan berkembang secara optimal ditengah-tengah masyarakatnya. 3. Manusia ingin mencapai kehidupan yang baik (good life). 4. Manusia banyak berhadapan dengan “pengintrodusir” konsep hidup yang baik, yang menghadapkannya pada pilihan-pilihan. 5. Hubungan manusia berkaitan dengan konsep alam semesta (the universe).
  • 5. C. HAKIKAT KONSELING Hakikat konseling menurut Williamson bahwa konseling lebih luas daripada psikoterapi. Alasannya, psikoterapi sering dibatasi oleh : (1) aspek perkembangan pribadi yang bersifat emotional, (2) sering kali konflik diri dipandang terlepas dari kehidupan nyata klien, sering kali terbatas pada penilaian klien terhadap pengalaman-pengalaman pribadinya dan bukan actual behaviornya di dalam situasi sosialnya.
  • 6. D. MASALAH DAN FAKTOR PENYEBAB 1. Jenis Masalah Pengkategorian masalah yang selama ini banyak dikenal adalah pengkategorian secara sosiologis dan psikologis. pengkategorian secara psikologis yang terkenal ada dua, yaitu model Bordin dan model Pepinsky & Pepinsky. Pengkategorian masalah menurut Bordin adalah : 1. Dependence (bergantung) 2. Lack of information (kurang informasi) 3. Self-conflict (konflik diri) 4. Choice anxiety (takut memilih) 5. No problem (bukan masalah-masalah diatas) Pengkategorian masalah menurut Pepinsky : 1. Lack of assurance (kurang percaya pada diri sendiri) 2. Lack of information (kurang informasi) 3. Dependence (bergantung) 4. Self-conflict (konflik diri)
  • 7. 2. Faktor Penyebab Masalah-masalah yang telah dijabarkan di atas, dapat timbul karena faktor-faktor : 1. Faktor internal 2. Faktor eksternal
  • 8. E. PRIBADI YANG IDEAL Pribadi ideal adalah apabila pribadi tersebut mampu menggunakan kemampuan berfikir rasionalnya untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan secara bijaksana. Selain itu pribadi yang bersangkutan dapat memahami kekuatan dan kelemahan dirinya serta mampu dan mau mengembangkan segala potensinya secara penuh (khususnya potensi baiknya), memiliki motivasi untuk meningkatkan atau menyempurnakan diri, memiliki kontrol diri untuk menyeleksi pengaruh yang baik dan buruk, dan dapat menyesuaikan diri ditengah-tengah masyarakatnya sehingga dia dapat digolongkan sebagai masyarakat yang baik.
  • 9. F. TUJUAN KONSELING Menurut pendekatan Trait and factor konseling bertujuan sebagai berikut : 1. Self-clarification (kejelasan diri) 2. Self-understanding (pemahaman diri) 3. Self-acceptance (penerimaan diri) 4. Self-direction (pengarahan diri) 5. Self-actualization (perwujudan diri)
  • 10. G. PERAN KONSELOR Peranan konselor dalam proses konseling ini yaitu : - Dapat menempatkan diri sebagai seorang guru, - Menerima sebagian tanggung jawab atas keselamatan klien (walaupun penanggung jawab utamanya adalah klien yang bersangkutan), - Bersedia mengarahkan klien ke arah yang lebih baik, - Tidak netral sepenuhnya terhadap nilai (value), - Yakin terhadap asumsi-asumsi konseling yang efektif (diuraikan tersendiri).
  • 11. H. PERAN KONSELI Peranan konseli dalam proses konseling trait and factor ini yaitu : - Sedapat mungkin dating secara sukarela, tetapi jika klien tersebut dikirim-berdasarkan pengalaman-tidak terlalu berbeda efektivitasnya - Bersedia belajar memahami dirinya sendiri dan mengarahkan diri dengan mengubah respon-responnya yang kurang tepat - Menggunakan kemampuan berpikirnya untuk lebih memperbaiki dirinya sehingga dapat mencapai kehidupan yang rasional dan memuaskan - Bekerjasama dengan konselor dan bersedia mengikuti arahan konselor dalam hal proses pengubahan.
  • 12. I. SITUASI HUBUNGAN Konseling trait and factors ditandai dengan ciri-ciri situasi hubungan sebagai berikut: 1.Konseling merupakan suatu thinking relationship yang lebih mementingkan peranan berpikir rasional, tetapi tidak meninggalkan aspek emosional seseorang 2.Konseling berlangsung dalam situasi hubungan yang bersifat pribadi, bersahabat, akrab, dan empatik 3.Konseling yang berlangsung dapat bersifat remidiatif maupun developmental 4.Setiap pihak (konselor-klien) melakukan perannya secara proporsional.
  • 13. J. PROSES KONSELING Langkah-langkah dalam proses konseling ini yaitu: (1) Penyambutan dan topik netral; (2) Tahap Analisa; (3) Tahap sintesa; (4) Tahap prognosa; (5) Pencarian alternatif; (6) Pengambilan keputusan; (7) Implementasi; (8) Penutup.
  • 14. K. TAHAP-TAHAP KONSELING Tahap-tahap konseling pada konseling trait and factor meliputi: 1. Analisis 2. Sintesis 3. Diagnosis 4. Prognosis 5. Konseling 6. Follow-up
  • 15. L. TEKNIK-TEKNIK KONSELING 1. Establishing Rapport (Menciptakan Hubungan Baik) 2. Cultivating Self-Understanding (Mempertajam Pemahaman Diri) 3. Advicing Or Planning A Program of Action (Memberi Nasehat Atau Membantu Merencanakan Program Tindakan) Ada tiga cara dalam memberikan nasehat yaitu : 1. Dirrective Advice (nasehat langsung), 2. Persuasive, 3. Eksplanatory (penjelasan), 4. Carrying Out The Plan (Melaksanakan Rencana), 5. Refferal (Pengiriman Pada Ahli Lain).
  • 16. M. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN Kelebihan : 1.Teori ciri dan sifat menerapkan pendekatan ilmiah pada konseling. 2.Penekanan pada penggunaan data tes objektif. 3.Penekanan yang diberikan pada diagnose mengandung makna sebagai suatu perhatian terhadap masalah. 4.Penekanan pada aspek kognitif.
  • 17. Kelemahan : a.Kurang diindahkan adanya pengaruh dari perasaan, keinginan, dambaan aneka nilai budaya, nilai kehudupan, dan cita-cita hidup, b.Kurang diperhatikan peran keluarga dekat, c.Kurang diperhitungkannya perubahan-perubahan dalam kehidupan masyarakat, d.Kurang disadari bahwa konstelasi kualifikasi yang dituntut untuk mencapai sukses di suatu bidang pekerjaan, e.Pola ciri-ciri kepribadian tertentu pasti sangat membatasi jumlah kesempatan yang terbuka bagi seseorang.