SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
1
MOTIF ANGGOTA KOMUNITAS DALAM MENGELOLA RUMAH
BACA ANAK “SAHABAT JIWA” DI KOTA CIREBON
Muhammad Wildan Ali Syafa’at1
, Neneng Komariah2
, Edwin Rizal3
1,2,3
Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21 Jatinangor
Email : 1
muhwildanali@gmail.com, 2
neneng.komariah@unpad.ac.id,
3
edwin.rizal@unpad.ac.id
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang pengelolaan
rumah baca anak “sahabat jiwa” oleh
komunitas sahabat jiwa. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui konstruksi makna
Pengelolaan Rumah Baca Anak “Sahabat
Jiwa” bagi pengelola dan motif Pengelola
Komunitas Sahabat Jiwa dalam mengelola
Rumah Baca Anak “Sahabat Jiwa”. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi dari pemikiran
Alfred Schutz. Informan penelitian ini adalah
enam orang pengelola rumah baca anak
“sahabat jiwa”. Pengumpulan data dilakukan
melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa motif dalam pengelolaan
rumah baca anak “sahabat jiwa” yaitu because
motives yang terdiri dari berbagi ilmu karena
kemampuan berbahasa inggris yang
dimilikinya dan mencari pengalaman setelah
memenuhi ajakan temannya yang tergabung
dalam pengelola rumah baca anak “sahabat
jiwa”. Kemudian in order to motives terdiri
dari pengabdian, menumbuhkan minat
membaca anak di Kampung Purwasari,
membangun karakter anak dan meningkatkan
kualitas anak di Kampung Purwasari.
Sedangkan konstruksi makna Pengelolaan
Rumah Baca Anak “Sahabat Jiwa” bagi
pengelola yaitu Rumah Kedua” bagi para
pengelola.
Kata kunci : motif pengelolaan, konstruksi
makna, Fenomenologi Alfred Schutz
Abstract
This research is talking management of child
reading houses “sahabat jiwa” by a sahabat
jiwa community. This research is aimed to
discover the meaning construction of Sahabat
Jiwa child reading house management toward
manager and motive of those managers in
doing management of this child reading
house. The methode in this research is
qualitative within phenomenology
approachment by Alfred Schutz. To fulfil the
data, there are six informants of Sahabat Jiwa
child reading house managers. Data of this
research are collected by using observation,
interview and documentation. The results
show that the motive is because motive such
as to give several knowledge such English and
to look for more experiences after being asked
by friends which have been joined first.
Another finding is in order to motives such as
service, to increase child’s reading interest in
2
Kampung Purwasari, build up child character
and to develop child’s quality in Kampung
Purwasari. While the meaning construction in
managing Sahabat Jiwa child reading house
toward its managers is as a second home for
them.
Key words: Managing motives, meaning
construction, Phenomenology Alfred Schutz
Pendahuluan
Rumah Baca anak ―Sahabat Jiwa‖
adalah sebuah rumah baca untuk anak
dengan konsep perpustakaan yang
didirikan oleh Komunitas Sahabat Jiwa.
Rumah Baca ―Sahabat Jiwa‖ berada di
Jalan Purwasari, Gang Anggur nomor 187,
RT 05 RW 05, Kelurahan Pulasaren,
Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa
Barat. Daerah tersebut merupakan daerah
pemukiman padat penduduk yang berada
diantara dua perlintasan kereta api.
Beberapa tahun yang lalu, penduduk
kampung ini terancam digusur oleh PT
KAI namun saat ini statusnya pun masih
belum jelas karena terjadi saling klaim
antara Keraton dan PT KAI.
Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖
didirikan pada tanggal 11 Oktober tahun
2015. Ide pendirian rumah baca tersebut
muncul dari si penggagas‖ yaitu Ch,
Yulius Darmawan., S.Psi. atau biasa
dipanggil ― Kak Iyoes ― yang awalnya
melihat karakteristik anak – anak di
pemukiman penduduk kampung Purwasari
cenderung agresif, mudah marah, mudah
memukul, mudah memaki, kurang
perhatian, terpapar kriminalitas dan
pergaulan buruk. juga minimnya ruang
bermain untuk anak. Karena merasa
prihatin melihat kondisi lingkungan
sekitarnya, dia berpikir bahwa yang dapat
menyelamatkan kawasan ini adalah orang
– orang yang ada di kawasan tersebut
dengan cara memulainya dari langkah
kecil yaitu mendidik anak – anak di
pemukiman penduduk Kampung
Purwasari. Mereka harus dibina agar
mereka memiliki pemikiran yang luas dan
dapat menggunakan kreativitas mereka
untuk membangun tempat tinggalnya.
Dengan memanfaatkan salah satu
ruangan dirumahnya yang sudah tidak
terpakai, Rumah Baca Anak ―Sahabat
Jiwa‖ diciptakan dengan tujuan sebagai
wadah bagi masyarakat khususnya anak –
anak di Kampung Purwasari untuk dapat
bermain dengan permainan yang
bermakna, membentuk karakter yang baik
bagi anak – anak, meminimalisir pengaruh
yang negatif dari Kampung Purwasari dan
meningkatkan minat membaca. Saat ini,
koleksi yang tersedia di Rumah Baca Anak
―Sahabat Jiwa‖ sekitar 600 - 1000 koleksi
buku. Koleksi bacaan yang tersedia di
Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖ terdiri
dari berbagai macam genre yaitu novel,
buku pelajaran, buku bergambar anak -
3
anak, dongeng anak dan jenis bacaan
lainnya untuk anak – anak. Buku – buku
tersebut awalnya merupakan koleksi
pribadi Pengurus Rumah Baca Anak
―Sahabat Jiwa‖, namun seiring berjalannya
waktu banyak orang atau komunitas lain
yang menyumbangkan bukunya kepada
Rumah Baca Anak ― Sahabat Jiwa‖.
Sebelum buku disimpan di rak koleksi,
biasanya Kak Iyoes selektif dalam memilih
buku. Buku bacaan yang mengandung
unsur politik, romansa, tentang agama,
mengandung unsur sara maupun
pornografi tidak disimpan di rak koleksi
melainkan disumbangkan kepada
komunitas pegiat literasi maupun
komunitas lain yang membutuhkan. Hal
ini dilakukan karena Rumah Baca ini
diperuntukkan untuk anak – anak.
Anak – anak dibebaskan untuk
membaca dirumah baca ini tanpa
persyaratan khusus dan pungutan biaya
tetapi buku hanya boleh dibaca ditempat,
tidak diperkenankan dipinjam dan dibawa
pulang. Peraturan ini diterapkan karena
dikhawatirkan jika dibawa pulang, buku
koleksi tersebut rusak ataupun hilang
sehingga membuat anak – anak Kampung
Purwasari menjadi takut untuk berkunjung
ke Rumah Baca lagi. Selain menyediakan
bahan bacaan untuk anak – anak, Rumah
Baca Anak ―Sahabat Jiwa― juga
mempunyai program yang unik dan
mengarah ke pendidikan yaitu Kejar
Calista (kelompok belajar baca tulis
matematika), Kejar Berbaris (kelompok
belajar bahasa inggris), Sekolah Kreatif
dan Literasik (Literasi Asyik). Di kegiatan
Kejar Calista dan Kejar Berbaris ini, anak
– anak diberi pengetahuan mengenai
pelajaran matematika dan bahasa inggris.
Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap hari
Sabtu dimulai dari pukul 15.00 hingga
menjelang maghrib. Sedangkan kegiatan
Sekolah Kreatif dan Literasik dilaksanakan
setiap hari minggu secara bersamaan dan
dengan jam yang sama. Kegiatan Sekolah
kreatif berbeda setiap minggunya. Adapun
kegiatan Sekolah Kreatif terdiri dari hasta
karya, menggambar, dongeng dan olah
suara.
Rumah baca adalah sebutan lain
untuk perpustakaan. Dalam
perkembangannya, perpustakaan memiliki
berbagai nama seperti rumah baca,
perpustakaan jalanan, sanggar baca, pojok
baca, taman baca dan lain sebagainya.
Nama – nama tersebut tentu saja memiliki
fungsi yang sama dengan perpustakaan
pada umumnya yaitu memberikan akses
bagi masyarakat dalam mencari informasi
sesuai kebutuhannya serta sarana
pendidikan untuk memperluas wawasan
dan pengetahuan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Oleh karena itu,
sebagai perpustakaan, Rumah baca
4
menyediakan bahan bacaan dengan genre
yang beragam dan dekat dengan
masyarakat, seperti di kawasan
pemukiman penduduk, daerah
perkampungan dan lain sebagainya.
Siapapun bisa membaca di rumah baca
tanpa ada persyaratan apapun dan
pungutan biaya.
Keberadaan Rumah Baca telah
menjadi fenomena tersendiri bagi dunia
literasi di berbagai tanah air Indonesia saat
ini. Hal tersebut diketahui dengan
melakukan pencarian pada kolom
pencarian media sosial Instagram dengan
kata kunci ―rumah baca― dari hasil
pencarian tersebut ada sekitar 40 akun
instagram yang mempunyai nama rumah
baca. Jumlah rumah baca di Indonesia
sebenarnya bisa dikatakan lebih banyak
daripada jumlah tersebut, hal ini
dikarenakan adanya rumah baca yang tidak
memiliki akun media sosial instagram.
Biasanya Rumah Baca didirikan oleh
sekelompok orang atau komunitas –
komunitas pegiat literasi maupun
komunitas yang bergerak di bidang sosial
yang peduli dengan rendahnya minat baca
masyarakat di Indonesia dengan
memanfaatkan ruangan maupun bangunan
yang sudah tidak terpakai. Rumah baca
mempunyai tujuan yang sama dengan
TBM (Taman Baca Masyarakat) yaitu
untuk meningkatkan minat baca
masyarakat. Adanya rumah baca menjadi
salah satu solusi dari sulitnya masyarakat
untuk mendapatkan bacaan dan mengatasi
permasalahan rendahnya minat baca di
Indonesia. Sebagaimana diketahui bahwa
angka minat baca masyarakat Indonesia
dikatakan cukup rendah. Menurut data dari
UNESCO persentase minat baca di
Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya, dari
10.000 anak Indonesia, hanya satu orang
yang suka membaca sehingga minat baca
di Indonesia menduduki peringkat 60 dari
61 negara.
Rumah baca mempunyai kelebihan
yang dimilikinya yaitu tidak adanya
peraturan yang mengikat seperti halnya
perpustakaan yang disediakan oleh
pemerintah. Keberadaan rumah baca dapat
memudahkan masyarakat dengan lokasi
yang cukup strategis yaitu daerah
pemukiman padat penduduk atau
perkampungan yang lebih dekat dengan
masyarakat. Bacaan yang tersedia dengan
berbagai macam genre yang membuat
masyarakat tertarik untuk mengunjungi
rumah baca. Rumah baca muncul dengan
menyediakan berbagai bahan bacaan
dengan genre yang beragam sebagai salah
satu solusi mengatasi minat baca yang
rendah di masyarakat dimana saat ini
banyak orang yang kurang mempedulikan
tentang pentingnya membaca. Biasanya
rumah baca didirikan oleh sekelompok
5
orang atau komunitas – komunitas pegiat
literasi maupun komunitas yang bergerak
di bidang sosial yang peduli dengan
rendahnya minat baca masyarakat di
Indonesia dengan memanfaatkan ruangan
maupun bangunan yang sudah tidak
terpakai. Demikian juga halnya Komunitas
―Sahabat Jiwa‖ dalam mengelola Rumah
Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖ juga
memanfaatkan salah satu ruangan dari
rumah si penggagas yaitu Ch, Yulius
Darmawan., S.Psi. atau biasa dipanggil
―Kak Iyoes― yang sudah tidak terpakai
sekaligus karena dia melihat karakteristik
anak – anak di pemukiman penduduk
kampung Purwasari yang cenderung
agresif, mudah marah, mudah memukul,
mudah memaki, kurang perhatian, terpapar
kriminalitas, pergaulan buruk dan
minimnya ruang bermain untuk anak.
Berangkat dari hal inilah peneliti tertarik
untuk meneliti Pengelolaan Rumah Baca
Anak ” Sahabat Jiwa ” oleh Komunitas
Sahabat Jiwa dengan menggunakan studi
fenomenologi.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Pendekatan fenomenologi
dipilih karena fenomenologi menjelaskan
suatu fenomena, mengklasifikasikan
fenomena atau studi fenomena dan
mencari makna. Seperti halnya keberadaan
Rumah Baca yang telah menjadi fenomena
tersendiri bagi dunia literasi di berbagai
tanah air Indonesia saat ini dan peneliti
ingin mengetahui makna Pengelolaan
Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖ bagi
pengelola dengan menggunakan teori
interaksi simbolik dari George Herbert
Mead & Herbert Blumer. Dengan
menggunakan fenomenologi menurut
pemikiran Alfred Schutz, maka peneliti
juga ingin mengetahui motif – motif yang
terdiri dari ―motif untuk‖ (in-other-to
motivates) dan ―motif karena‖ (because
motivates) Komunitas Sahabat Jiwa dalam
Mengelola Rumah Baca Anak ―Sahabat
Jiwa‖.
Subjek penelitian adalah pendiri
Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖ dan
pengurus inti rumah baca yang terdiri dari
5 orang karena mereka sudah memiliki
pengalaman dalam mengurus dan
mengelola rumah baca tersebut.
Sedangkan objek penelitian ini adalah
Makna Pengelolaan Rumah Baca Anak
―Sahabat Jiwa‖ bagi pengelola dan Motif
Pengelola Komunitas Sahabat Jiwa dalam
Mengelola Rumah Baca Anak ―Sahabat
Jiwa‖ yang terdiri dari motif alasan
(because motives) dan motif tujuan (in
order to motives).
Adapun penelitian ini dimulai dari
bulan November tahun 2018 sampai
6
dengan bulan April tahun 2019. Penelitian
ini dilakukan di Rumah Baca ―Sahabat
Jiwa‖ yang berada di Jalan Purwasari,
Gang Anggur nomor 187, RT 05 RW 05,
Kelurahan Pulasaren, Kecamatan
Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa Barat pada
setiap hari Sabtu dan minggu pada pukul
15.00 hingga menjelang maghrib.
Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui observasi, wawancara
dengan para pengelola rumah baca dan
dokumentasi agar penelitian tersebut benar
– benar sedang dilakukan oleh peneliti
yang di dapatkan melalui foto pada saat
observasi, wawancara maupun aktivitas
yang dilakukan Komunitas Sahabat Jiwa di
Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖,
informasi dari media sosial dan sumber
lainnya yang mendukung penelitian ini.
Dalam menganalisis data hasil
wawancara, peneliti mengikuti pedoman
pada tahapan – tahapan yang disarikan
oleh Creswell (dalam Kuswarno, 2009:72)
yaitu (1) peneliti membuat deskripsi
lengkap dengan menggunakan transkrip
wawancara atas pengalaman key informan
(2) peneliti mengidentifikasi pernyataan –
pernyataan yang muncul dalam proses
wawancara dan membuat pernyataan –
pernyataan yang penting (3)
mengelompokkan pernyataan menjadi
kesatuan unit yang bermakna (meaning
unit) dan peneliti membuat deskripsi
tentang apa yang telah terjadi dari
pengalaman tersebut (textural description)
(4) kemudian mengkonstruksi seluruh
penjelasannya tentang makna dan esensi
(essence) pengalaman key informan.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pembudayaan kegemaran dan
kebiasaan membaca pada masyarakat
dapat dilakukan melalui penyediaan sarana
bacaan di tempat–tempat umum yang
mudah dijangkau, murah dan bermutu.
Salah satu cara yang dapat menumbuhkan
kegemaran dan kebiasaan membaca
masyarakat adalah melalui taman bacaan
masyarakat (TBM) atau rumah baca.
Definisi taman bacaan masyarakat
menurut Damayani dkk yaitu merupakan
sebuah tempat/wadah yang didirikan dan
dikelola baik oleh masyarakat maupun
pemerintah dalam rangka penyediaan
akses layanan bahan bacaan bagi
masyarakat sekitar sebagai salah satu
sarana utama dalam perwujudan konsep
pembelajaran sepanjang hayat untuk
mendukung peningkatan kualitas hidup
masyarakat sekitar. (Damayani, et al.
2017). Kemudian definisi rumah baca
menurut Sutarno NS (2006: 19) Taman
Baca Masyarakat (TBM) merupakan
susunan lembaga pendidikan yang
memiliki tanggung jawab, wewenang dan
7
berbagai bentuk hak masyarakat dalam
mengelola, membangun dan
mengembangkannya. Dalam hal ini, dapat
disimpulkan bahwa taman bacaan
masyarakat perlu untuk rasa, untuk ikut
memiliki dan bertanggung jawab.
Sedangkan menurut Buku Taman Bacaan
Masyarakat Rintisan (2013: 4) Taman
Baca Masyarakat adalah sarana atau
lembaga pembudayaan kegemaran
membaca masyarakat yang menyediakan
dan memberikan layanan di bidang bahan
bacaan berupa: buku, majalah, tabloid,
koran, komik, dan bahan multimedia lain
yang dilengkapi dengan ruangan untuk
membaca, diskusi, bedah buku, menulis,
dan kegiatan literasi lainnya, dan didukung
oleh pengelola yang berperan sebagai
motivator. Mengacu pada pendapat para
ahli mengenai Taman Baca Masyarakat,
maka Taman Baca Masyarakat merupakan
sarana yang menyediakan bahan bacaan
berupa buku, majalah, tabloid, koran,
komik dan didirikan oleh suatu kelompok
maupun komunitas yang peduli dengan
rendahnya minat baca di lingkungannya
guna menumbuhkan budaya atau minat
membaca di semua kalangan khususnya
masyarakat sekitarnya.
Taman baca mempunyai tujuan dan
sasaran yang serupa dengan rumah baca
yaitu memenuhi kebutuhan informasi
masyarakat setempat. Keberadaan maupun
peran taman baca masyarakat dan rumah
baca yang sangat strategis tentu banyak
diminati oleh anggota masyarakat. Taman
baca masyarakat dan rumah baca dapat
dikembangkan sebagai wahana berkumpul,
belajar dan berdialog antarwarga dalam
memecahkan masalah bersama,
mengembangkan ide dan gagasan demi
kemajuan masyarakat. Kegiatan tersebut
dapat dijadikan sebagai upaya untuk
menghindari kebiasaan buruk atau
kejahatan seperti kenakalan remaja,
perilaku menyimpang dan lain sebagainya.
Pada dasarnya Taman Baca
Masyarakat dan Rumah Baca bukanlah
sebuah perpustakaan yang harus
memenuhi standar nasional perpustakaan
seperti standar koleksi, standar sarana dan
prasarana, standar pelayanan perpustakaan,
standar tenaga perpustakaan, standar
penyelenggaraan dan standar pengelolaan
melainkan fasilitas umum yang sengaja
dibuat untuk membantu upaya
menciptakan kegemaran, kebiasaan dan
budaya membaca. Mereka menaruh peduli
atas kondisi di lingkungan yang
membutuhkan sarana dan fasilitas
membaca Taman baca atau rumah baca
lebih tepat disebut fasilitas membaca yang
berada di tengah – tengah komunitas
(community library), rumah atau tempat
tinggal penduduk atau tempat tertentu.
Demikian juga halnya Komunitas
8
―Sahabat Jiwa‖ dalam mengelola Rumah
Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖ juga
memanfaatkan salah satu ruangan dari
rumah si penggagas yaitu Ch, Yulius
Darmawan., S.Psi. atau biasa dipanggil
―Kak Iyoes― yang sudah tidak terpakai
sekaligus karena dia melihat karakteristik
anak – anak di pemukiman penduduk
kampung Purwasari yang cenderung
agresif, mudah marah, mudah memukul,
mudah memaki, kurang perhatian, terpapar
kriminalitas, pergaulan buruk dan
minimnya ruang bermain untuk anak.
Pada bagian ini, peneliti
menguraikan dan menganalisis hasil
penelitian mengenai Pengelolaan Rumah
Baca Anak ‖ Sahabat Jiwa ‖ oleh
Komunitas Sahabat Jiwa yang terdiri dari
motif pengelola komunitas sahabat jiwa
dalam mengelola rumah baca anak
―sahabat jiwa‖ dan makna pengelolaan
rumah baca anak sahabat jiwa bagi
pengelola.
1. Konstruksi Makna Pengelolaan
Rumah Baca Anak “Sahabat
Jiwa” bagi pengelola
Pengelola rumah baca anak
―sahabat jiwa‖ adalah mereka yang aktif
dan berkecimpung dalam mengelola
rumah baca anak ―sahabat jiwa‖. Dalam
menjalankan tugasnya sebagai pengelola,
tentu setiap aktivitas dan kegiatan mereka
yang telah dilaluinya akan dijadikan
pengalaman oleh pengelola dalam
memaknai dirinya sebagai pengelola
rumah baca anak ―sahabat jiwa‖.
Ide dasar dari teori interaksi
simbolik menyatakan bahwa lambang atau
simbol kebudayaan dipelajari melalui
interaksi, orang akan memberi makna
terhadap segala hal yang akan mengontrol
sikap tindak mereka. Paham mengenai
interaksi simbolik (symbolic
interactionism) adalah suatu cara berpikir
mengenai pikiran (mind), diri dan
masyarakat. Dengan menggunakan
sosiologi sebagai pondasi, paham ini
mengajarkan bahwa ketika manusia
berinteraksi satu sama lainnya, mereka
saling membagi makna untuk jangka
waktu tertentu dan untuk tindakan
tertentu. (Morissan, 2013:126). Dari
berbagai pengalaman mereka pada saat
menjadi pengelola rumah baca, maka akan
menjadi makna diri bagi masing-masing
individu apabila para pengelola berusaha
memahami pengalaman yang telah
dialaminya.
Fenomenologi mencoba mencari
pemahaman bagaimana manusia
mengkonstruksi makna dan konsep –
konsep penting dalam kerangka
intersubjektivitas. Intersubjektif karena
pemahaman kita mengenai dunia dibentuk
oleh hubungan kita dengan orang lain.
Walaupun makna yang kita ciptakan dapat
9
ditelusuri dalam tindakan, karya dan
aktivitas yang kita lakukan, tetap saja ada
peran orang lain didalamnya. (Kuswarno,
2009:2). Dalam pandangan Schutz,
hubungan-hubungan sosial antar manusia
membentuk totalitas masyarakat. Jadi
dalam kehidupan totalitas masyarakat,
setiap individu menggunakan simbol-
simbol yang telah diwariskan padanya
untuk memberi makna pada tingkah
lakunya sendiri. (Schutz dalam Kuswarno,
2009: 18). Dalam fenomenologi Schutz
bertujuan menangkap suatu makna dari
tindakan individu sebagaimana individu
tersebut memahami tindakannya. Apabila
dikaitkan dengan penelitian ini, maka
tujuannya adalah menangkap makna dari
pengelola sekaligus pengurus inti rumah
baca bagi dirinya yang sudah mengelola
rumah baca dan melakukan berbagai
aktivitas di rumah baca anak ―sahabat
jiwa‖.
Menjadi pengelola rumah baca
dapat dijadikan fasilitator, maka
pengelolaan rumah baca tidak hanya
berkutat dengan menyediakan buku untuk
dibaca. Sebagai fasilitator maka tugas para
pengelola rumah baca anak adalah sarana
berinteraksi dengan anak-anak di
Kampung Purwasari. Dengan menjadi
pengelola rumah baca anak ―sahabat jiwa‖
pengelola merasakan hal tersebut
merupakan suatu kegiatan yang dapat
menyegarkan pikiran dengan berinteraksi
dengan anak-anak, warga sekitar rumah
baca maupun sesama pengelola rumah
baca, dia merasa mendapatkan penyegaran
pikiran. Selain itu, menjadi pengelola
rumah baca dapat dijadikan sarana untuk
mengembangkan minat dan bakat bagi
pengelola. Seperti mengembangkan
kemampuan berbahasa inggris yang
dimilikinya, menjadi pengelola rumah
baca juga dapat mengembangkan
kemampuannya berkomunikasi karena dia
menjabat sebagai menjabat sebagai
Sponsorship and Partnership yang
bertugas menjalin relasi kepada agen untuk
bekerja sama sekaligus dapat menambah
relasi.
Adanya rumah baca juga dapat
dijadikan para pengelola sebagai sarana
untuk mengembangkan anak-anak di
Kampung Purwasari supaya mereka
menjadi generasi yang cerdas dan
mempunyai karakter yang positif. Melihat
kondisi anak-anak di Kampung Purwasari
yang cenderung agresif, mudah marah,
mudah memukul, mudah memaki, kurang
perhatian, terpapar kriminalitas dan
pergaulan buruk lainnya membuat
pengelola tertarik untuk berinteraksi
dengan anak-anak di Kampung Purwasari.
Sehingga aktivitas sebagai pengelola
rumah baca membuat pengelola merasa
mendapatkan pelajaran dari anak-anak di
10
Kampung Purwasari terutama pelajaran
yang berhubungan dengan kehidupan.
Berdasarkan pernyataan yang telah
disampaikan oleh masing-masing
pengelola maka bisa dikatakan bahwa
konstruksi makna pengelolaan rumah baca
bagi pengelola yaitu ―Rumah Kedua‖ bagi
mereka. Apabila ditampilkan dalam bentuk
gambar, maka Konstruksi Makna
Pengelolaan Rumah Baca Anak ―Sahabat
Jiwa‖ bagi pengelola yaitu sebagai berikut
:
Selain itu, pernyataan yang telah
disampaikan oleh masing-masing
pengelola mengenai konstruksi makna
pengelolaan rumah baca bagi pengelola ini
sesuai dengan model proses makna yang
pertama menurut Wendell Johnson dalam
(Sobur, 2003: 258) yaitu sebagai berikut :
― Makna ada dalam diri manusia.
Makna tidak terletak pada kata-
kata melainkan pada manusia. Kita
menggunakan kata-kata untuk
mendekati makna yang ingin kita
komunikasikan. Tetapi kata-kata
ini tidak secara sempurna dan
lengkap menggambarkan makna
yang kita maksudkan. Demikian
pula, makna yang didapat
pendengar dari pesan-pesan kita
akan sangat berbeda dengan makna
yang ingin kita komunikasikan.
Komunikasi adalah proses yang
kita gunakan untuk mereproduksi,
di benak pendengar, apa yang ada
dalam benak kita. Reproduksi ini
hanyalah sebuah proses parsial dan
selalu bisa salah ―. (Wendell
Johnson dalam Sobur, 2003:258).
2. Motif Anggota Komunitas dalam
Mengelola Rumah Baca Anak
“Sahabat Jiwa”
Motif merupakan tindakan yang
dilakukan oleh setiap manusia. Setiap
Rumah Kedua
fasilitator
sarana
mengambangkan
minat dan bakat
penyegar
pikiran
sarana untuk
mengembangkan anak-
anak Kampung
Purwasari
memetik
pelajaran
kehidupan
Gambar 1. Skema Konstruksi Makna Pengelolaan Rumah Baca Anak " Sahabat Jiwa " Bagi Pengelola
11
tindakan yang dilakukan oleh individu
didasari dengan motif. Menurut Adi, motif
dapat diartikan sebagai kekuatan yang
terdapat dalam diri individu, yang
menyebabkan individu tersebut bertindak
atau berbuat. Motif tidak dapat diamati
secara langsung, tetapi dapat
diinterpetasikan dalam tingkah lakunya,
berupa rangsangan, dorongan atau
pembangkit tenaga munculnya suatu
tingkah laku tertentu (Adi dalam Uno,
2013:4)
Suatu motif dibentuk karena
adanya kebutuhan yang ingin dipenuhi
oleh individu tersebut. Dalam memenuhi
kebutuhannya, setiap individu
memunculkan suatu motif yang ingin
dicapai olehnya. Seperti halnya yang
terjadi dalam pembentukan motif dari para
pengelola rumah baca anak ―sahabat jiwa‖
berdasarkan hasil penelitian yang terdapat
berbagai pendapat tentang motif
pengelolaan rumah baca anak ―sahabat
jiwa‖. Para pengelola rumah baca anak
―sahabat jiwa‖ yang menjadi informan
memiliki pendapatnya masing-masing
mengenai motif pengelolaan rumah baca
anak ―sahabat jiwa‖.
Dalam pengelolaan rumah baca
anak ―sahabat jiwa‖ tentu memiliki motif
dari para pengelolanya. Motif inilah yang
mendasari keenam pengelola rumah baca
anak ―sahabat jiwa‖ untuk mengelola
rumah baca dengan konsep perpustakaan
pada tahun 2015 yang lalu. Proses
penelusuran motif pengelolaan rumah baca
anak ―sahabat jiwa‖ dilakukan dengan
mewawancarai enam pengurus inti rumah
baca anak ―sahabat jiwa‖ saat ini.
Motif menurut fenomenologi
Schutz terbagi menjadi dua yaitu motif
alasan (because motive) dan motif tujuan
(in order to motive). Because motive
merupakan motif alasan seorang individu
untuk melakukan suatu tindakan karena
adanya dorongan masa lalu yang
membuatnya atau menyebabkan seseorang
untuk melakukan suatu tindakan tertentu
sehingga bisa dikatakan bahwa motif ini
berasal dari dalam diri individu itu sendiri
yang membuatnya melakukan suatu
tindakan. Maka dalam konteks penelitian
ini because motive berkaitan dengan alasan
para pengelola rumah baca anak ―sahabat
jiwa‖ untuk mendirikan dan mengelola
tempat dengan nama rumah baca anak
―sahabat jiwa‖.
Motif yang kedua yaitu in order to
motives merupakan motif yang menarik
seseorang untuk melakukan suatu
tindakan. In order to motives berkaitan
dengan tujuan yang digambarkan sebagai
maksud, rencana, harapan, minat dan
sebagainya yang diinginkan aktor dan
karena itu, berorientasikan ke masa depan.
Dengan kata lain, in order to motives
12
mengacu pada hal yang ingin dicapai oleh
seseorang di masa depan dengan
melakukan suatu tindakan. Maka dalam
konteks penelitian ini in order to motives
merupakan tujuan dan harapan yang
dicapai oleh para pengelola rumah baca
anak ―sahabat jiwa‖ dengan mengelola
rumah baca anak.
Berdasarkan hasil temuan di
lapangan yang telah disampaikan oleh para
pengelola rumah baca anak ―sahabat jiwa‖
pada saat observasi, wawancara dan
dokumentasi dilakukan, yang termasuk ke
dalam motif alasan (because motives) yaitu
mencari pengalaman, dan berbagi ilmu.
Sedangkan yang termasuk ke dalam motif
tujuan (in order to motive) yaitu
pengabdian, membangun karakter,
menumbuhkan minat membaca dan
meningkatkan kualitas anak Kampung
Purwasari. Berdasarkan masing-masing
kategori diatas, peneliti membuat sebuah
skema mengenai motif komunitas sahabat
jiwa dalam mengelola rumah baca anak
―sahabat jiwa‖ yaitu sebagai berikut
Gambar 2. Skema Motif Anggota Komunitas dalam Mengelola Rumah Baca Anak " Sahabat Jiwa "
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa
1. Konstruksi makna Pengelolaan
Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖
yaitu ― Rumah Kedua‖ bagi para
pengelola. Makna yang muncul
diantaranya adalah fasilitator yaitu
sarana untuk berinteraksi,
melayani, memberi contoh yang
baik dan teladan atau inspirasi buat
anak-anak, kemudian aktivitas
Motif Komunitas Sahabat Jiwa dalam
Mengelola Rumah Baca Anak
“Sahabat Jiwa”
Motif Alasan
(because
motives)
Berbagi
Ilmu
mencari
pengalaman
Motif Tujuan (in
order to motives)
Pengabdian Membangun
karakter anak
Meningkatkan
kualitas anak
Menumbuhkan
minat membaca
13
sebagai pengelola rumah baca
dapat dijadikan sebagai tempat
untuk menyegarkan pikiran bagi
pengelola, menjadi pengelola
rumah baca juga dapat dijadikan
sarana untuk mengembangkan
minat dan bakat bagi pengelola,
adanya rumah baca juga dapat
dijadikan para pengelola sebagai
sarana untuk mengembangkan
anak-anak di Kampung Purwasari
dan aktivitas sebagai pengelola
rumah baca membuat pengelola
merasa mendapatkan pelajaran dari
anak-anak di Kampung Purwasari
terutama pelajaran yang
berhubungan dengan kehidupan.
2. Terdapat dua motif utama dalam
pengelolaan rumah baca anak
―sahabat jiwa‖ yaitu motif alasan
(because motives) yang terdiri dari
berbagi ilmu karena kemampuan
berbahasa inggris yang dimilikinya
dan mencari pengalaman setelah
diajak untuk bergabung oleh
temannya yang tergabung dalam
pengelola rumah baca anak
―sahabat jiwa‖. Sedangkan motif
tujuan (in order to motives) terdiri
dari pengabdian, menumbuhkan
minat membaca anak di Kampung
Purwasari sejak dini, membangun
karakter anak dan meningkatkan
kualitas anak-anak Kampung
Purwasari
Berdasarkan berbagai temuan
masalah dalam penelitian mengenai
pengelolaan rumah baca anak ―sahabat
jiwa‖ oleh komunitas sahabat jiwa, peneliti
menyarankan beberapa hal yaitu :
1. Pemerintah setempat
mendukung program dari
komunitas-komunitas yang
berkaitan dengan pendidikan
atau para pegiat literasi dan
membantu memfasilitasinya
agar masyarakat memiliki
minat baca.
2. Komunitas Sahabat Jiwa
Cirebon agar tetap
mempertahankan dan
mengembangkan rumah baca
anak seperti menambah jumlah
koleksi, perluasan rumah baca.
3. Dalam memaknai dirinya
sebagai pengelola, alangkah
baiknya pengelola lebih banyak
melakukan tindakan dan
interaksi dengan berbagai
lapisan masyarakat agar para
pengelola benar-benar yakin
memaknai dirinya sebagai
pengelola dengan cara
mengajak dan mendorong
anak-anak yang berada di
sekitar wilayah Kampung
14
Purwasari agar mengikuti
kegiatan-kegiatan di rumah
baca anak ―sahabat jiwa‖.
Daftar Pustaka
Arifin, Zaenal. "PERAN TAMAN
BACAAN MASYARAKAT
(TBM) MATA AKSARA
DALAM MENUMBUHKAN
MINAT BACA MASYARAKAT
TEGALMANDING, SLEMAN,
YOGYAKARTA." Journal
Student UNY, 2015.
AW, Suranto. Komunikasi Sosial Budaya.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Bajari, Dr.Atwar, and Drs.S.Sahala Tua
Saragih. Komunikasi Kontekstual.
Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011.
Basuki, Sulistyo. "Pengantar Ilmu
Perpustakaan." Jakarta: Gramedia,
1991.
Damayani, Ninis Agustus, Tine Silvana,
Encang Saepudin, dan Agung
Budiono. ―PENGEMBANGAN
TAMAN BACAAN
MASYARAKAT DI DESA
SINDANGKERTA.‖ Jurnal
Unpad, 2017: 59.
F.Rahayuningsih. "Pengelolaan
Perpustakaan." Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2007.
Fauziyah, Mayang Rumaisha Nur, Ninis
Agustini Damayani, and Asep
Saeful Rohman. "Perilaku
Knowledge Sharing Multi Bahasa
Pada Komunitas Fakta Bahasa."
Jurnal Kajian Ilmu Informasi dan
Perpustakaan, 2014: 91.
Hamzah, Uno B. "Teori Motivasi dan
Pengukurannya." 4. Jakarta: Bumi
Aksara, 2013.
Kertajaya, Hermawan. "Arti Komunitas."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2008.
Kuswarno, Engkus. "Metodologi
Penelitian Komunikasi
Fenomenologi." Bandung: Widya
Padjadjaran, 2009.
Masyarakat, Direktorat Pembinaan
Pendidikan. "Petunjuk Teknis,
Pengajuan, Penyaluran dan
Pengelolaan Bantuan Taman
Bacaan Masyarakat Rintisan."
Jakarta: Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat, Ditjen
PAUDNI, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2013.
Moekijat. "Dasar-dasar Motivasi."
Bandung: Pionir Jaya, 2002.
15
Moleong, Lexy J. "Metode Penelitian
Kualitatif." Bandung: Rosda, 2012.
Morissan, M.A Dr. Andy Corry Wardhani,
M.Si Dr. Farid Hamid U, M.Si.
"Teori Komunikasi Massa." Bogor:
Ghalia Indonesia, 2010.
Muchyidin, Suherlan. "Panduan
Penyelenggaraan Perpustakaan
Umum." Bandung: CV Geger
Sunten, 2003.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000.
—. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: Rosda, 2010.
N.S, Sutarno. "Membina Perpustakaan
Desa." Jakarta: Sagung Seto, 2008.
N.S, Sutarno. "Perpustakaan dan
Masyarakat." Jakarta: Sagung Seto,
2006.
Nugraha Dwi Saputra, Ninis Agustini
Damayani, Asep Saeful Rahman. "
KONTRUKSI MAKNA PEGIAT
PERPUSTAKAAN JALANAN
(STUDI FENOMENOLOGI
TENTANG KONTRUKSI
MAKNA PEGIAT
PERPUSTAKAAN JALANAN DI
KOTA BANDUNG)." Research
Gate, 2017: 152.
N.S, Sutarno. "Membina Perpustakaan
Desa." Jakarta: Sagung Seto, 2008.
N.S, Sutarno. "Perpustakaan dan
Masyarakat." Jakarta: Sagung Seto,
2006.
Soenarno. Kekuatan Komunitas Sebagai
Pilar Pembangunan Nasional.
Jakarta: Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah, 2002.

More Related Content

What's hot

Studi assesmen bos pp ipm 2015
Studi assesmen bos pp ipm 2015Studi assesmen bos pp ipm 2015
Studi assesmen bos pp ipm 2015Muhammad Huda
 
RMA Jayagiri - Gagasan Toys Library
RMA Jayagiri - Gagasan Toys LibraryRMA Jayagiri - Gagasan Toys Library
RMA Jayagiri - Gagasan Toys LibraryRahma Rahmawinasa
 
RMA Jayagiri - Paparan Toys Library
RMA Jayagiri - Paparan Toys LibraryRMA Jayagiri - Paparan Toys Library
RMA Jayagiri - Paparan Toys LibraryRahma Rahmawinasa
 
Tema 4 warisan kepelbagaian budaya malaysia
Tema 4 warisan kepelbagaian budaya malaysiaTema 4 warisan kepelbagaian budaya malaysia
Tema 4 warisan kepelbagaian budaya malaysiaathirahhanis
 
Buku Kedua Kumpulan Cerita Anak
Buku Kedua Kumpulan Cerita AnakBuku Kedua Kumpulan Cerita Anak
Buku Kedua Kumpulan Cerita AnakTeman Takita
 

What's hot (8)

Studi assesmen bos pp ipm 2015
Studi assesmen bos pp ipm 2015Studi assesmen bos pp ipm 2015
Studi assesmen bos pp ipm 2015
 
Karangan Bahasa Melayu
Karangan Bahasa MelayuKarangan Bahasa Melayu
Karangan Bahasa Melayu
 
Perpustakaan keliling
Perpustakaan kelilingPerpustakaan keliling
Perpustakaan keliling
 
RMA Jayagiri - Gagasan Toys Library
RMA Jayagiri - Gagasan Toys LibraryRMA Jayagiri - Gagasan Toys Library
RMA Jayagiri - Gagasan Toys Library
 
Warisan kepelbagaian budaya. cerita rakyat
Warisan kepelbagaian budaya. cerita rakyatWarisan kepelbagaian budaya. cerita rakyat
Warisan kepelbagaian budaya. cerita rakyat
 
RMA Jayagiri - Paparan Toys Library
RMA Jayagiri - Paparan Toys LibraryRMA Jayagiri - Paparan Toys Library
RMA Jayagiri - Paparan Toys Library
 
Tema 4 warisan kepelbagaian budaya malaysia
Tema 4 warisan kepelbagaian budaya malaysiaTema 4 warisan kepelbagaian budaya malaysia
Tema 4 warisan kepelbagaian budaya malaysia
 
Buku Kedua Kumpulan Cerita Anak
Buku Kedua Kumpulan Cerita AnakBuku Kedua Kumpulan Cerita Anak
Buku Kedua Kumpulan Cerita Anak
 

Similar to 1Motif pengelolaan rumah baca

Pejuang Literasi.pptx
Pejuang Literasi.pptxPejuang Literasi.pptx
Pejuang Literasi.pptxUmiLatifah62
 
Pengelola taman bacaan vq
Pengelola taman bacaan vqPengelola taman bacaan vq
Pengelola taman bacaan vqViki Iswanto
 
Peranan teknologi informasi dalam meningkatkan kegunaan dikonversi
Peranan teknologi informasi dalam meningkatkan kegunaan dikonversiPeranan teknologi informasi dalam meningkatkan kegunaan dikonversi
Peranan teknologi informasi dalam meningkatkan kegunaan dikonversirskyra
 
Peranan teknologi informasi_dalam_meningkatkan_keg (2)-dikonversi (3)
Peranan teknologi informasi_dalam_meningkatkan_keg (2)-dikonversi (3)Peranan teknologi informasi_dalam_meningkatkan_keg (2)-dikonversi (3)
Peranan teknologi informasi_dalam_meningkatkan_keg (2)-dikonversi (3)deliana_dela
 
Peranan Teknologi Informasi
Peranan Teknologi InformasiPeranan Teknologi Informasi
Peranan Teknologi Informasirerestarp
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapGiyanti Gie
 
Tugas talabek
Tugas talabekTugas talabek
Tugas talabek33335
 
Contohkaryatulisilmiah 130922095559-phpapp02
Contohkaryatulisilmiah 130922095559-phpapp02Contohkaryatulisilmiah 130922095559-phpapp02
Contohkaryatulisilmiah 130922095559-phpapp02Rezza Yanuar
 
GERAKAN DESA MEMBACA.pptx
GERAKAN DESA MEMBACA.pptxGERAKAN DESA MEMBACA.pptx
GERAKAN DESA MEMBACA.pptxEkoSujatmiko8
 
Literasi Sekolah Pepustakaan ok 2.pptx
Literasi  Sekolah  Pepustakaan ok 2.pptxLiterasi  Sekolah  Pepustakaan ok 2.pptx
Literasi Sekolah Pepustakaan ok 2.pptxDindinAsshamadani
 
PENGUATAN_LITERASI_DI_SEKOLAH DASAR PPTX
PENGUATAN_LITERASI_DI_SEKOLAH DASAR PPTXPENGUATAN_LITERASI_DI_SEKOLAH DASAR PPTX
PENGUATAN_LITERASI_DI_SEKOLAH DASAR PPTXandhi21
 
Profil Perpusatakaan SDN. Sindangmulya 04.pptx
Profil Perpusatakaan SDN. Sindangmulya 04.pptxProfil Perpusatakaan SDN. Sindangmulya 04.pptx
Profil Perpusatakaan SDN. Sindangmulya 04.pptxAris Riswandi Sindangmulya
 

Similar to 1Motif pengelolaan rumah baca (20)

Pejuang Literasi.pptx
Pejuang Literasi.pptxPejuang Literasi.pptx
Pejuang Literasi.pptx
 
Pengelola taman bacaan vq
Pengelola taman bacaan vqPengelola taman bacaan vq
Pengelola taman bacaan vq
 
Peranan teknologi informasi dalam meningkatkan kegunaan dikonversi
Peranan teknologi informasi dalam meningkatkan kegunaan dikonversiPeranan teknologi informasi dalam meningkatkan kegunaan dikonversi
Peranan teknologi informasi dalam meningkatkan kegunaan dikonversi
 
Peranan teknologi informasi_dalam_meningkatkan_keg (2)-dikonversi (3)
Peranan teknologi informasi_dalam_meningkatkan_keg (2)-dikonversi (3)Peranan teknologi informasi_dalam_meningkatkan_keg (2)-dikonversi (3)
Peranan teknologi informasi_dalam_meningkatkan_keg (2)-dikonversi (3)
 
Peranan Teknologi Informasi
Peranan Teknologi InformasiPeranan Teknologi Informasi
Peranan Teknologi Informasi
 
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkapContoh karya tulis ilmiah lengkap
Contoh karya tulis ilmiah lengkap
 
Tugas talabek
Tugas talabekTugas talabek
Tugas talabek
 
Jendela berdebu
Jendela berdebuJendela berdebu
Jendela berdebu
 
Contohkaryatulisilmiah 130922095559-phpapp02
Contohkaryatulisilmiah 130922095559-phpapp02Contohkaryatulisilmiah 130922095559-phpapp02
Contohkaryatulisilmiah 130922095559-phpapp02
 
Memupuk Budaya Membaca Dalam Kalangan Anak-anak
Memupuk Budaya Membaca Dalam Kalangan Anak-anakMemupuk Budaya Membaca Dalam Kalangan Anak-anak
Memupuk Budaya Membaca Dalam Kalangan Anak-anak
 
Kadang Peduli 2014 Proposal
Kadang Peduli 2014   ProposalKadang Peduli 2014   Proposal
Kadang Peduli 2014 Proposal
 
GERAKAN DESA MEMBACA.pptx
GERAKAN DESA MEMBACA.pptxGERAKAN DESA MEMBACA.pptx
GERAKAN DESA MEMBACA.pptx
 
Kemahiran membaca
Kemahiran membacaKemahiran membaca
Kemahiran membaca
 
1
11
1
 
Jurnal ilmiah
Jurnal ilmiahJurnal ilmiah
Jurnal ilmiah
 
Literasi Sekolah Pepustakaan ok 2.pptx
Literasi  Sekolah  Pepustakaan ok 2.pptxLiterasi  Sekolah  Pepustakaan ok 2.pptx
Literasi Sekolah Pepustakaan ok 2.pptx
 
Tema 8 bs
Tema 8 bsTema 8 bs
Tema 8 bs
 
PENGUATAN_LITERASI_DI_SEKOLAH DASAR PPTX
PENGUATAN_LITERASI_DI_SEKOLAH DASAR PPTXPENGUATAN_LITERASI_DI_SEKOLAH DASAR PPTX
PENGUATAN_LITERASI_DI_SEKOLAH DASAR PPTX
 
Profil Perpusatakaan SDN. Sindangmulya 04.pptx
Profil Perpusatakaan SDN. Sindangmulya 04.pptxProfil Perpusatakaan SDN. Sindangmulya 04.pptx
Profil Perpusatakaan SDN. Sindangmulya 04.pptx
 
Amalan membaca dalam kalangan rakyat
Amalan membaca dalam kalangan rakyatAmalan membaca dalam kalangan rakyat
Amalan membaca dalam kalangan rakyat
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

1Motif pengelolaan rumah baca

  • 1. 1 MOTIF ANGGOTA KOMUNITAS DALAM MENGELOLA RUMAH BACA ANAK “SAHABAT JIWA” DI KOTA CIREBON Muhammad Wildan Ali Syafa’at1 , Neneng Komariah2 , Edwin Rizal3 1,2,3 Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21 Jatinangor Email : 1 muhwildanali@gmail.com, 2 neneng.komariah@unpad.ac.id, 3 edwin.rizal@unpad.ac.id Abstrak Penelitian ini membahas tentang pengelolaan rumah baca anak “sahabat jiwa” oleh komunitas sahabat jiwa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konstruksi makna Pengelolaan Rumah Baca Anak “Sahabat Jiwa” bagi pengelola dan motif Pengelola Komunitas Sahabat Jiwa dalam mengelola Rumah Baca Anak “Sahabat Jiwa”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dari pemikiran Alfred Schutz. Informan penelitian ini adalah enam orang pengelola rumah baca anak “sahabat jiwa”. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motif dalam pengelolaan rumah baca anak “sahabat jiwa” yaitu because motives yang terdiri dari berbagi ilmu karena kemampuan berbahasa inggris yang dimilikinya dan mencari pengalaman setelah memenuhi ajakan temannya yang tergabung dalam pengelola rumah baca anak “sahabat jiwa”. Kemudian in order to motives terdiri dari pengabdian, menumbuhkan minat membaca anak di Kampung Purwasari, membangun karakter anak dan meningkatkan kualitas anak di Kampung Purwasari. Sedangkan konstruksi makna Pengelolaan Rumah Baca Anak “Sahabat Jiwa” bagi pengelola yaitu Rumah Kedua” bagi para pengelola. Kata kunci : motif pengelolaan, konstruksi makna, Fenomenologi Alfred Schutz Abstract This research is talking management of child reading houses “sahabat jiwa” by a sahabat jiwa community. This research is aimed to discover the meaning construction of Sahabat Jiwa child reading house management toward manager and motive of those managers in doing management of this child reading house. The methode in this research is qualitative within phenomenology approachment by Alfred Schutz. To fulfil the data, there are six informants of Sahabat Jiwa child reading house managers. Data of this research are collected by using observation, interview and documentation. The results show that the motive is because motive such as to give several knowledge such English and to look for more experiences after being asked by friends which have been joined first. Another finding is in order to motives such as service, to increase child’s reading interest in
  • 2. 2 Kampung Purwasari, build up child character and to develop child’s quality in Kampung Purwasari. While the meaning construction in managing Sahabat Jiwa child reading house toward its managers is as a second home for them. Key words: Managing motives, meaning construction, Phenomenology Alfred Schutz Pendahuluan Rumah Baca anak ―Sahabat Jiwa‖ adalah sebuah rumah baca untuk anak dengan konsep perpustakaan yang didirikan oleh Komunitas Sahabat Jiwa. Rumah Baca ―Sahabat Jiwa‖ berada di Jalan Purwasari, Gang Anggur nomor 187, RT 05 RW 05, Kelurahan Pulasaren, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa Barat. Daerah tersebut merupakan daerah pemukiman padat penduduk yang berada diantara dua perlintasan kereta api. Beberapa tahun yang lalu, penduduk kampung ini terancam digusur oleh PT KAI namun saat ini statusnya pun masih belum jelas karena terjadi saling klaim antara Keraton dan PT KAI. Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖ didirikan pada tanggal 11 Oktober tahun 2015. Ide pendirian rumah baca tersebut muncul dari si penggagas‖ yaitu Ch, Yulius Darmawan., S.Psi. atau biasa dipanggil ― Kak Iyoes ― yang awalnya melihat karakteristik anak – anak di pemukiman penduduk kampung Purwasari cenderung agresif, mudah marah, mudah memukul, mudah memaki, kurang perhatian, terpapar kriminalitas dan pergaulan buruk. juga minimnya ruang bermain untuk anak. Karena merasa prihatin melihat kondisi lingkungan sekitarnya, dia berpikir bahwa yang dapat menyelamatkan kawasan ini adalah orang – orang yang ada di kawasan tersebut dengan cara memulainya dari langkah kecil yaitu mendidik anak – anak di pemukiman penduduk Kampung Purwasari. Mereka harus dibina agar mereka memiliki pemikiran yang luas dan dapat menggunakan kreativitas mereka untuk membangun tempat tinggalnya. Dengan memanfaatkan salah satu ruangan dirumahnya yang sudah tidak terpakai, Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖ diciptakan dengan tujuan sebagai wadah bagi masyarakat khususnya anak – anak di Kampung Purwasari untuk dapat bermain dengan permainan yang bermakna, membentuk karakter yang baik bagi anak – anak, meminimalisir pengaruh yang negatif dari Kampung Purwasari dan meningkatkan minat membaca. Saat ini, koleksi yang tersedia di Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖ sekitar 600 - 1000 koleksi buku. Koleksi bacaan yang tersedia di Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖ terdiri dari berbagai macam genre yaitu novel, buku pelajaran, buku bergambar anak -
  • 3. 3 anak, dongeng anak dan jenis bacaan lainnya untuk anak – anak. Buku – buku tersebut awalnya merupakan koleksi pribadi Pengurus Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖, namun seiring berjalannya waktu banyak orang atau komunitas lain yang menyumbangkan bukunya kepada Rumah Baca Anak ― Sahabat Jiwa‖. Sebelum buku disimpan di rak koleksi, biasanya Kak Iyoes selektif dalam memilih buku. Buku bacaan yang mengandung unsur politik, romansa, tentang agama, mengandung unsur sara maupun pornografi tidak disimpan di rak koleksi melainkan disumbangkan kepada komunitas pegiat literasi maupun komunitas lain yang membutuhkan. Hal ini dilakukan karena Rumah Baca ini diperuntukkan untuk anak – anak. Anak – anak dibebaskan untuk membaca dirumah baca ini tanpa persyaratan khusus dan pungutan biaya tetapi buku hanya boleh dibaca ditempat, tidak diperkenankan dipinjam dan dibawa pulang. Peraturan ini diterapkan karena dikhawatirkan jika dibawa pulang, buku koleksi tersebut rusak ataupun hilang sehingga membuat anak – anak Kampung Purwasari menjadi takut untuk berkunjung ke Rumah Baca lagi. Selain menyediakan bahan bacaan untuk anak – anak, Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa― juga mempunyai program yang unik dan mengarah ke pendidikan yaitu Kejar Calista (kelompok belajar baca tulis matematika), Kejar Berbaris (kelompok belajar bahasa inggris), Sekolah Kreatif dan Literasik (Literasi Asyik). Di kegiatan Kejar Calista dan Kejar Berbaris ini, anak – anak diberi pengetahuan mengenai pelajaran matematika dan bahasa inggris. Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap hari Sabtu dimulai dari pukul 15.00 hingga menjelang maghrib. Sedangkan kegiatan Sekolah Kreatif dan Literasik dilaksanakan setiap hari minggu secara bersamaan dan dengan jam yang sama. Kegiatan Sekolah kreatif berbeda setiap minggunya. Adapun kegiatan Sekolah Kreatif terdiri dari hasta karya, menggambar, dongeng dan olah suara. Rumah baca adalah sebutan lain untuk perpustakaan. Dalam perkembangannya, perpustakaan memiliki berbagai nama seperti rumah baca, perpustakaan jalanan, sanggar baca, pojok baca, taman baca dan lain sebagainya. Nama – nama tersebut tentu saja memiliki fungsi yang sama dengan perpustakaan pada umumnya yaitu memberikan akses bagi masyarakat dalam mencari informasi sesuai kebutuhannya serta sarana pendidikan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, sebagai perpustakaan, Rumah baca
  • 4. 4 menyediakan bahan bacaan dengan genre yang beragam dan dekat dengan masyarakat, seperti di kawasan pemukiman penduduk, daerah perkampungan dan lain sebagainya. Siapapun bisa membaca di rumah baca tanpa ada persyaratan apapun dan pungutan biaya. Keberadaan Rumah Baca telah menjadi fenomena tersendiri bagi dunia literasi di berbagai tanah air Indonesia saat ini. Hal tersebut diketahui dengan melakukan pencarian pada kolom pencarian media sosial Instagram dengan kata kunci ―rumah baca― dari hasil pencarian tersebut ada sekitar 40 akun instagram yang mempunyai nama rumah baca. Jumlah rumah baca di Indonesia sebenarnya bisa dikatakan lebih banyak daripada jumlah tersebut, hal ini dikarenakan adanya rumah baca yang tidak memiliki akun media sosial instagram. Biasanya Rumah Baca didirikan oleh sekelompok orang atau komunitas – komunitas pegiat literasi maupun komunitas yang bergerak di bidang sosial yang peduli dengan rendahnya minat baca masyarakat di Indonesia dengan memanfaatkan ruangan maupun bangunan yang sudah tidak terpakai. Rumah baca mempunyai tujuan yang sama dengan TBM (Taman Baca Masyarakat) yaitu untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Adanya rumah baca menjadi salah satu solusi dari sulitnya masyarakat untuk mendapatkan bacaan dan mengatasi permasalahan rendahnya minat baca di Indonesia. Sebagaimana diketahui bahwa angka minat baca masyarakat Indonesia dikatakan cukup rendah. Menurut data dari UNESCO persentase minat baca di Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya, dari 10.000 anak Indonesia, hanya satu orang yang suka membaca sehingga minat baca di Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara. Rumah baca mempunyai kelebihan yang dimilikinya yaitu tidak adanya peraturan yang mengikat seperti halnya perpustakaan yang disediakan oleh pemerintah. Keberadaan rumah baca dapat memudahkan masyarakat dengan lokasi yang cukup strategis yaitu daerah pemukiman padat penduduk atau perkampungan yang lebih dekat dengan masyarakat. Bacaan yang tersedia dengan berbagai macam genre yang membuat masyarakat tertarik untuk mengunjungi rumah baca. Rumah baca muncul dengan menyediakan berbagai bahan bacaan dengan genre yang beragam sebagai salah satu solusi mengatasi minat baca yang rendah di masyarakat dimana saat ini banyak orang yang kurang mempedulikan tentang pentingnya membaca. Biasanya rumah baca didirikan oleh sekelompok
  • 5. 5 orang atau komunitas – komunitas pegiat literasi maupun komunitas yang bergerak di bidang sosial yang peduli dengan rendahnya minat baca masyarakat di Indonesia dengan memanfaatkan ruangan maupun bangunan yang sudah tidak terpakai. Demikian juga halnya Komunitas ―Sahabat Jiwa‖ dalam mengelola Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖ juga memanfaatkan salah satu ruangan dari rumah si penggagas yaitu Ch, Yulius Darmawan., S.Psi. atau biasa dipanggil ―Kak Iyoes― yang sudah tidak terpakai sekaligus karena dia melihat karakteristik anak – anak di pemukiman penduduk kampung Purwasari yang cenderung agresif, mudah marah, mudah memukul, mudah memaki, kurang perhatian, terpapar kriminalitas, pergaulan buruk dan minimnya ruang bermain untuk anak. Berangkat dari hal inilah peneliti tertarik untuk meneliti Pengelolaan Rumah Baca Anak ” Sahabat Jiwa ” oleh Komunitas Sahabat Jiwa dengan menggunakan studi fenomenologi. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pendekatan fenomenologi dipilih karena fenomenologi menjelaskan suatu fenomena, mengklasifikasikan fenomena atau studi fenomena dan mencari makna. Seperti halnya keberadaan Rumah Baca yang telah menjadi fenomena tersendiri bagi dunia literasi di berbagai tanah air Indonesia saat ini dan peneliti ingin mengetahui makna Pengelolaan Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖ bagi pengelola dengan menggunakan teori interaksi simbolik dari George Herbert Mead & Herbert Blumer. Dengan menggunakan fenomenologi menurut pemikiran Alfred Schutz, maka peneliti juga ingin mengetahui motif – motif yang terdiri dari ―motif untuk‖ (in-other-to motivates) dan ―motif karena‖ (because motivates) Komunitas Sahabat Jiwa dalam Mengelola Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖. Subjek penelitian adalah pendiri Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖ dan pengurus inti rumah baca yang terdiri dari 5 orang karena mereka sudah memiliki pengalaman dalam mengurus dan mengelola rumah baca tersebut. Sedangkan objek penelitian ini adalah Makna Pengelolaan Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖ bagi pengelola dan Motif Pengelola Komunitas Sahabat Jiwa dalam Mengelola Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖ yang terdiri dari motif alasan (because motives) dan motif tujuan (in order to motives). Adapun penelitian ini dimulai dari bulan November tahun 2018 sampai
  • 6. 6 dengan bulan April tahun 2019. Penelitian ini dilakukan di Rumah Baca ―Sahabat Jiwa‖ yang berada di Jalan Purwasari, Gang Anggur nomor 187, RT 05 RW 05, Kelurahan Pulasaren, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa Barat pada setiap hari Sabtu dan minggu pada pukul 15.00 hingga menjelang maghrib. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dengan para pengelola rumah baca dan dokumentasi agar penelitian tersebut benar – benar sedang dilakukan oleh peneliti yang di dapatkan melalui foto pada saat observasi, wawancara maupun aktivitas yang dilakukan Komunitas Sahabat Jiwa di Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖, informasi dari media sosial dan sumber lainnya yang mendukung penelitian ini. Dalam menganalisis data hasil wawancara, peneliti mengikuti pedoman pada tahapan – tahapan yang disarikan oleh Creswell (dalam Kuswarno, 2009:72) yaitu (1) peneliti membuat deskripsi lengkap dengan menggunakan transkrip wawancara atas pengalaman key informan (2) peneliti mengidentifikasi pernyataan – pernyataan yang muncul dalam proses wawancara dan membuat pernyataan – pernyataan yang penting (3) mengelompokkan pernyataan menjadi kesatuan unit yang bermakna (meaning unit) dan peneliti membuat deskripsi tentang apa yang telah terjadi dari pengalaman tersebut (textural description) (4) kemudian mengkonstruksi seluruh penjelasannya tentang makna dan esensi (essence) pengalaman key informan. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pembudayaan kegemaran dan kebiasaan membaca pada masyarakat dapat dilakukan melalui penyediaan sarana bacaan di tempat–tempat umum yang mudah dijangkau, murah dan bermutu. Salah satu cara yang dapat menumbuhkan kegemaran dan kebiasaan membaca masyarakat adalah melalui taman bacaan masyarakat (TBM) atau rumah baca. Definisi taman bacaan masyarakat menurut Damayani dkk yaitu merupakan sebuah tempat/wadah yang didirikan dan dikelola baik oleh masyarakat maupun pemerintah dalam rangka penyediaan akses layanan bahan bacaan bagi masyarakat sekitar sebagai salah satu sarana utama dalam perwujudan konsep pembelajaran sepanjang hayat untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar. (Damayani, et al. 2017). Kemudian definisi rumah baca menurut Sutarno NS (2006: 19) Taman Baca Masyarakat (TBM) merupakan susunan lembaga pendidikan yang memiliki tanggung jawab, wewenang dan
  • 7. 7 berbagai bentuk hak masyarakat dalam mengelola, membangun dan mengembangkannya. Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa taman bacaan masyarakat perlu untuk rasa, untuk ikut memiliki dan bertanggung jawab. Sedangkan menurut Buku Taman Bacaan Masyarakat Rintisan (2013: 4) Taman Baca Masyarakat adalah sarana atau lembaga pembudayaan kegemaran membaca masyarakat yang menyediakan dan memberikan layanan di bidang bahan bacaan berupa: buku, majalah, tabloid, koran, komik, dan bahan multimedia lain yang dilengkapi dengan ruangan untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis, dan kegiatan literasi lainnya, dan didukung oleh pengelola yang berperan sebagai motivator. Mengacu pada pendapat para ahli mengenai Taman Baca Masyarakat, maka Taman Baca Masyarakat merupakan sarana yang menyediakan bahan bacaan berupa buku, majalah, tabloid, koran, komik dan didirikan oleh suatu kelompok maupun komunitas yang peduli dengan rendahnya minat baca di lingkungannya guna menumbuhkan budaya atau minat membaca di semua kalangan khususnya masyarakat sekitarnya. Taman baca mempunyai tujuan dan sasaran yang serupa dengan rumah baca yaitu memenuhi kebutuhan informasi masyarakat setempat. Keberadaan maupun peran taman baca masyarakat dan rumah baca yang sangat strategis tentu banyak diminati oleh anggota masyarakat. Taman baca masyarakat dan rumah baca dapat dikembangkan sebagai wahana berkumpul, belajar dan berdialog antarwarga dalam memecahkan masalah bersama, mengembangkan ide dan gagasan demi kemajuan masyarakat. Kegiatan tersebut dapat dijadikan sebagai upaya untuk menghindari kebiasaan buruk atau kejahatan seperti kenakalan remaja, perilaku menyimpang dan lain sebagainya. Pada dasarnya Taman Baca Masyarakat dan Rumah Baca bukanlah sebuah perpustakaan yang harus memenuhi standar nasional perpustakaan seperti standar koleksi, standar sarana dan prasarana, standar pelayanan perpustakaan, standar tenaga perpustakaan, standar penyelenggaraan dan standar pengelolaan melainkan fasilitas umum yang sengaja dibuat untuk membantu upaya menciptakan kegemaran, kebiasaan dan budaya membaca. Mereka menaruh peduli atas kondisi di lingkungan yang membutuhkan sarana dan fasilitas membaca Taman baca atau rumah baca lebih tepat disebut fasilitas membaca yang berada di tengah – tengah komunitas (community library), rumah atau tempat tinggal penduduk atau tempat tertentu. Demikian juga halnya Komunitas
  • 8. 8 ―Sahabat Jiwa‖ dalam mengelola Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖ juga memanfaatkan salah satu ruangan dari rumah si penggagas yaitu Ch, Yulius Darmawan., S.Psi. atau biasa dipanggil ―Kak Iyoes― yang sudah tidak terpakai sekaligus karena dia melihat karakteristik anak – anak di pemukiman penduduk kampung Purwasari yang cenderung agresif, mudah marah, mudah memukul, mudah memaki, kurang perhatian, terpapar kriminalitas, pergaulan buruk dan minimnya ruang bermain untuk anak. Pada bagian ini, peneliti menguraikan dan menganalisis hasil penelitian mengenai Pengelolaan Rumah Baca Anak ‖ Sahabat Jiwa ‖ oleh Komunitas Sahabat Jiwa yang terdiri dari motif pengelola komunitas sahabat jiwa dalam mengelola rumah baca anak ―sahabat jiwa‖ dan makna pengelolaan rumah baca anak sahabat jiwa bagi pengelola. 1. Konstruksi Makna Pengelolaan Rumah Baca Anak “Sahabat Jiwa” bagi pengelola Pengelola rumah baca anak ―sahabat jiwa‖ adalah mereka yang aktif dan berkecimpung dalam mengelola rumah baca anak ―sahabat jiwa‖. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pengelola, tentu setiap aktivitas dan kegiatan mereka yang telah dilaluinya akan dijadikan pengalaman oleh pengelola dalam memaknai dirinya sebagai pengelola rumah baca anak ―sahabat jiwa‖. Ide dasar dari teori interaksi simbolik menyatakan bahwa lambang atau simbol kebudayaan dipelajari melalui interaksi, orang akan memberi makna terhadap segala hal yang akan mengontrol sikap tindak mereka. Paham mengenai interaksi simbolik (symbolic interactionism) adalah suatu cara berpikir mengenai pikiran (mind), diri dan masyarakat. Dengan menggunakan sosiologi sebagai pondasi, paham ini mengajarkan bahwa ketika manusia berinteraksi satu sama lainnya, mereka saling membagi makna untuk jangka waktu tertentu dan untuk tindakan tertentu. (Morissan, 2013:126). Dari berbagai pengalaman mereka pada saat menjadi pengelola rumah baca, maka akan menjadi makna diri bagi masing-masing individu apabila para pengelola berusaha memahami pengalaman yang telah dialaminya. Fenomenologi mencoba mencari pemahaman bagaimana manusia mengkonstruksi makna dan konsep – konsep penting dalam kerangka intersubjektivitas. Intersubjektif karena pemahaman kita mengenai dunia dibentuk oleh hubungan kita dengan orang lain. Walaupun makna yang kita ciptakan dapat
  • 9. 9 ditelusuri dalam tindakan, karya dan aktivitas yang kita lakukan, tetap saja ada peran orang lain didalamnya. (Kuswarno, 2009:2). Dalam pandangan Schutz, hubungan-hubungan sosial antar manusia membentuk totalitas masyarakat. Jadi dalam kehidupan totalitas masyarakat, setiap individu menggunakan simbol- simbol yang telah diwariskan padanya untuk memberi makna pada tingkah lakunya sendiri. (Schutz dalam Kuswarno, 2009: 18). Dalam fenomenologi Schutz bertujuan menangkap suatu makna dari tindakan individu sebagaimana individu tersebut memahami tindakannya. Apabila dikaitkan dengan penelitian ini, maka tujuannya adalah menangkap makna dari pengelola sekaligus pengurus inti rumah baca bagi dirinya yang sudah mengelola rumah baca dan melakukan berbagai aktivitas di rumah baca anak ―sahabat jiwa‖. Menjadi pengelola rumah baca dapat dijadikan fasilitator, maka pengelolaan rumah baca tidak hanya berkutat dengan menyediakan buku untuk dibaca. Sebagai fasilitator maka tugas para pengelola rumah baca anak adalah sarana berinteraksi dengan anak-anak di Kampung Purwasari. Dengan menjadi pengelola rumah baca anak ―sahabat jiwa‖ pengelola merasakan hal tersebut merupakan suatu kegiatan yang dapat menyegarkan pikiran dengan berinteraksi dengan anak-anak, warga sekitar rumah baca maupun sesama pengelola rumah baca, dia merasa mendapatkan penyegaran pikiran. Selain itu, menjadi pengelola rumah baca dapat dijadikan sarana untuk mengembangkan minat dan bakat bagi pengelola. Seperti mengembangkan kemampuan berbahasa inggris yang dimilikinya, menjadi pengelola rumah baca juga dapat mengembangkan kemampuannya berkomunikasi karena dia menjabat sebagai menjabat sebagai Sponsorship and Partnership yang bertugas menjalin relasi kepada agen untuk bekerja sama sekaligus dapat menambah relasi. Adanya rumah baca juga dapat dijadikan para pengelola sebagai sarana untuk mengembangkan anak-anak di Kampung Purwasari supaya mereka menjadi generasi yang cerdas dan mempunyai karakter yang positif. Melihat kondisi anak-anak di Kampung Purwasari yang cenderung agresif, mudah marah, mudah memukul, mudah memaki, kurang perhatian, terpapar kriminalitas dan pergaulan buruk lainnya membuat pengelola tertarik untuk berinteraksi dengan anak-anak di Kampung Purwasari. Sehingga aktivitas sebagai pengelola rumah baca membuat pengelola merasa mendapatkan pelajaran dari anak-anak di
  • 10. 10 Kampung Purwasari terutama pelajaran yang berhubungan dengan kehidupan. Berdasarkan pernyataan yang telah disampaikan oleh masing-masing pengelola maka bisa dikatakan bahwa konstruksi makna pengelolaan rumah baca bagi pengelola yaitu ―Rumah Kedua‖ bagi mereka. Apabila ditampilkan dalam bentuk gambar, maka Konstruksi Makna Pengelolaan Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖ bagi pengelola yaitu sebagai berikut : Selain itu, pernyataan yang telah disampaikan oleh masing-masing pengelola mengenai konstruksi makna pengelolaan rumah baca bagi pengelola ini sesuai dengan model proses makna yang pertama menurut Wendell Johnson dalam (Sobur, 2003: 258) yaitu sebagai berikut : ― Makna ada dalam diri manusia. Makna tidak terletak pada kata- kata melainkan pada manusia. Kita menggunakan kata-kata untuk mendekati makna yang ingin kita komunikasikan. Tetapi kata-kata ini tidak secara sempurna dan lengkap menggambarkan makna yang kita maksudkan. Demikian pula, makna yang didapat pendengar dari pesan-pesan kita akan sangat berbeda dengan makna yang ingin kita komunikasikan. Komunikasi adalah proses yang kita gunakan untuk mereproduksi, di benak pendengar, apa yang ada dalam benak kita. Reproduksi ini hanyalah sebuah proses parsial dan selalu bisa salah ―. (Wendell Johnson dalam Sobur, 2003:258). 2. Motif Anggota Komunitas dalam Mengelola Rumah Baca Anak “Sahabat Jiwa” Motif merupakan tindakan yang dilakukan oleh setiap manusia. Setiap Rumah Kedua fasilitator sarana mengambangkan minat dan bakat penyegar pikiran sarana untuk mengembangkan anak- anak Kampung Purwasari memetik pelajaran kehidupan Gambar 1. Skema Konstruksi Makna Pengelolaan Rumah Baca Anak " Sahabat Jiwa " Bagi Pengelola
  • 11. 11 tindakan yang dilakukan oleh individu didasari dengan motif. Menurut Adi, motif dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpetasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu (Adi dalam Uno, 2013:4) Suatu motif dibentuk karena adanya kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh individu tersebut. Dalam memenuhi kebutuhannya, setiap individu memunculkan suatu motif yang ingin dicapai olehnya. Seperti halnya yang terjadi dalam pembentukan motif dari para pengelola rumah baca anak ―sahabat jiwa‖ berdasarkan hasil penelitian yang terdapat berbagai pendapat tentang motif pengelolaan rumah baca anak ―sahabat jiwa‖. Para pengelola rumah baca anak ―sahabat jiwa‖ yang menjadi informan memiliki pendapatnya masing-masing mengenai motif pengelolaan rumah baca anak ―sahabat jiwa‖. Dalam pengelolaan rumah baca anak ―sahabat jiwa‖ tentu memiliki motif dari para pengelolanya. Motif inilah yang mendasari keenam pengelola rumah baca anak ―sahabat jiwa‖ untuk mengelola rumah baca dengan konsep perpustakaan pada tahun 2015 yang lalu. Proses penelusuran motif pengelolaan rumah baca anak ―sahabat jiwa‖ dilakukan dengan mewawancarai enam pengurus inti rumah baca anak ―sahabat jiwa‖ saat ini. Motif menurut fenomenologi Schutz terbagi menjadi dua yaitu motif alasan (because motive) dan motif tujuan (in order to motive). Because motive merupakan motif alasan seorang individu untuk melakukan suatu tindakan karena adanya dorongan masa lalu yang membuatnya atau menyebabkan seseorang untuk melakukan suatu tindakan tertentu sehingga bisa dikatakan bahwa motif ini berasal dari dalam diri individu itu sendiri yang membuatnya melakukan suatu tindakan. Maka dalam konteks penelitian ini because motive berkaitan dengan alasan para pengelola rumah baca anak ―sahabat jiwa‖ untuk mendirikan dan mengelola tempat dengan nama rumah baca anak ―sahabat jiwa‖. Motif yang kedua yaitu in order to motives merupakan motif yang menarik seseorang untuk melakukan suatu tindakan. In order to motives berkaitan dengan tujuan yang digambarkan sebagai maksud, rencana, harapan, minat dan sebagainya yang diinginkan aktor dan karena itu, berorientasikan ke masa depan. Dengan kata lain, in order to motives
  • 12. 12 mengacu pada hal yang ingin dicapai oleh seseorang di masa depan dengan melakukan suatu tindakan. Maka dalam konteks penelitian ini in order to motives merupakan tujuan dan harapan yang dicapai oleh para pengelola rumah baca anak ―sahabat jiwa‖ dengan mengelola rumah baca anak. Berdasarkan hasil temuan di lapangan yang telah disampaikan oleh para pengelola rumah baca anak ―sahabat jiwa‖ pada saat observasi, wawancara dan dokumentasi dilakukan, yang termasuk ke dalam motif alasan (because motives) yaitu mencari pengalaman, dan berbagi ilmu. Sedangkan yang termasuk ke dalam motif tujuan (in order to motive) yaitu pengabdian, membangun karakter, menumbuhkan minat membaca dan meningkatkan kualitas anak Kampung Purwasari. Berdasarkan masing-masing kategori diatas, peneliti membuat sebuah skema mengenai motif komunitas sahabat jiwa dalam mengelola rumah baca anak ―sahabat jiwa‖ yaitu sebagai berikut Gambar 2. Skema Motif Anggota Komunitas dalam Mengelola Rumah Baca Anak " Sahabat Jiwa " Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa 1. Konstruksi makna Pengelolaan Rumah Baca Anak ―Sahabat Jiwa‖ yaitu ― Rumah Kedua‖ bagi para pengelola. Makna yang muncul diantaranya adalah fasilitator yaitu sarana untuk berinteraksi, melayani, memberi contoh yang baik dan teladan atau inspirasi buat anak-anak, kemudian aktivitas Motif Komunitas Sahabat Jiwa dalam Mengelola Rumah Baca Anak “Sahabat Jiwa” Motif Alasan (because motives) Berbagi Ilmu mencari pengalaman Motif Tujuan (in order to motives) Pengabdian Membangun karakter anak Meningkatkan kualitas anak Menumbuhkan minat membaca
  • 13. 13 sebagai pengelola rumah baca dapat dijadikan sebagai tempat untuk menyegarkan pikiran bagi pengelola, menjadi pengelola rumah baca juga dapat dijadikan sarana untuk mengembangkan minat dan bakat bagi pengelola, adanya rumah baca juga dapat dijadikan para pengelola sebagai sarana untuk mengembangkan anak-anak di Kampung Purwasari dan aktivitas sebagai pengelola rumah baca membuat pengelola merasa mendapatkan pelajaran dari anak-anak di Kampung Purwasari terutama pelajaran yang berhubungan dengan kehidupan. 2. Terdapat dua motif utama dalam pengelolaan rumah baca anak ―sahabat jiwa‖ yaitu motif alasan (because motives) yang terdiri dari berbagi ilmu karena kemampuan berbahasa inggris yang dimilikinya dan mencari pengalaman setelah diajak untuk bergabung oleh temannya yang tergabung dalam pengelola rumah baca anak ―sahabat jiwa‖. Sedangkan motif tujuan (in order to motives) terdiri dari pengabdian, menumbuhkan minat membaca anak di Kampung Purwasari sejak dini, membangun karakter anak dan meningkatkan kualitas anak-anak Kampung Purwasari Berdasarkan berbagai temuan masalah dalam penelitian mengenai pengelolaan rumah baca anak ―sahabat jiwa‖ oleh komunitas sahabat jiwa, peneliti menyarankan beberapa hal yaitu : 1. Pemerintah setempat mendukung program dari komunitas-komunitas yang berkaitan dengan pendidikan atau para pegiat literasi dan membantu memfasilitasinya agar masyarakat memiliki minat baca. 2. Komunitas Sahabat Jiwa Cirebon agar tetap mempertahankan dan mengembangkan rumah baca anak seperti menambah jumlah koleksi, perluasan rumah baca. 3. Dalam memaknai dirinya sebagai pengelola, alangkah baiknya pengelola lebih banyak melakukan tindakan dan interaksi dengan berbagai lapisan masyarakat agar para pengelola benar-benar yakin memaknai dirinya sebagai pengelola dengan cara mengajak dan mendorong anak-anak yang berada di sekitar wilayah Kampung
  • 14. 14 Purwasari agar mengikuti kegiatan-kegiatan di rumah baca anak ―sahabat jiwa‖. Daftar Pustaka Arifin, Zaenal. "PERAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) MATA AKSARA DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA MASYARAKAT TEGALMANDING, SLEMAN, YOGYAKARTA." Journal Student UNY, 2015. AW, Suranto. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010. Bajari, Dr.Atwar, and Drs.S.Sahala Tua Saragih. Komunikasi Kontekstual. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011. Basuki, Sulistyo. "Pengantar Ilmu Perpustakaan." Jakarta: Gramedia, 1991. Damayani, Ninis Agustus, Tine Silvana, Encang Saepudin, dan Agung Budiono. ―PENGEMBANGAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT DI DESA SINDANGKERTA.‖ Jurnal Unpad, 2017: 59. F.Rahayuningsih. "Pengelolaan Perpustakaan." Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. Fauziyah, Mayang Rumaisha Nur, Ninis Agustini Damayani, and Asep Saeful Rohman. "Perilaku Knowledge Sharing Multi Bahasa Pada Komunitas Fakta Bahasa." Jurnal Kajian Ilmu Informasi dan Perpustakaan, 2014: 91. Hamzah, Uno B. "Teori Motivasi dan Pengukurannya." 4. Jakarta: Bumi Aksara, 2013. Kertajaya, Hermawan. "Arti Komunitas." Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008. Kuswarno, Engkus. "Metodologi Penelitian Komunikasi Fenomenologi." Bandung: Widya Padjadjaran, 2009. Masyarakat, Direktorat Pembinaan Pendidikan. "Petunjuk Teknis, Pengajuan, Penyaluran dan Pengelolaan Bantuan Taman Bacaan Masyarakat Rintisan." Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013. Moekijat. "Dasar-dasar Motivasi." Bandung: Pionir Jaya, 2002.
  • 15. 15 Moleong, Lexy J. "Metode Penelitian Kualitatif." Bandung: Rosda, 2012. Morissan, M.A Dr. Andy Corry Wardhani, M.Si Dr. Farid Hamid U, M.Si. "Teori Komunikasi Massa." Bogor: Ghalia Indonesia, 2010. Muchyidin, Suherlan. "Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum." Bandung: CV Geger Sunten, 2003. Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000. —. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda, 2010. N.S, Sutarno. "Membina Perpustakaan Desa." Jakarta: Sagung Seto, 2008. N.S, Sutarno. "Perpustakaan dan Masyarakat." Jakarta: Sagung Seto, 2006. Nugraha Dwi Saputra, Ninis Agustini Damayani, Asep Saeful Rahman. " KONTRUKSI MAKNA PEGIAT PERPUSTAKAAN JALANAN (STUDI FENOMENOLOGI TENTANG KONTRUKSI MAKNA PEGIAT PERPUSTAKAAN JALANAN DI KOTA BANDUNG)." Research Gate, 2017: 152. N.S, Sutarno. "Membina Perpustakaan Desa." Jakarta: Sagung Seto, 2008. N.S, Sutarno. "Perpustakaan dan Masyarakat." Jakarta: Sagung Seto, 2006. Soenarno. Kekuatan Komunitas Sebagai Pilar Pembangunan Nasional. Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah, 2002.