SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Dr. Ir. H. AKHBAR, M.T. & TIM
FAKULTAS KEHUTANAN UNTAD
OKTOBER 2022
28/11/2022
Akhbar, Fahutan UNTAD 1
PERTEMUAN KE-9
28/11/2022
Akhbar, Fahutan UNTAD 2
 Tutupan awan. Terutama untuk sensor pasif, awan bisa menutupi
bentuk-bentuk Yang berada di bawah atau didekatnya, sehingga
interpretasi tidak dimungkinkan, Masalah ini sangat sering dijumpai
di daerah tropis, dan mungkin diatasi dengan mengkombinasikan
citra dari sensor pasif (misalnya Landsat) dengan citra dari sensor
aktif (misalnya Radarsat) untuk keduanya saling melengkapi.
 Bayangan topografis. Metode pengkoreksian yang ada untuk
menghilangkan pengaruh topografi pada radiometri belum terlalu
maju perkembangannya.
 Pengaruh atmosferik. Pengaruh atmosferik, terutama ozon, uap air
dan aerosol sangat mengganggu pada band nampak dan infrared.
Penelitian akademis untuk mengatasi hal ini masih aktif dilakukan.
 Derajat kedetailan dari peta tutupan lahan yang ingin dihasilkan.
Semakin detail peta yang ingin dihasilkan, semakin rendah akurasi
dari klasifikasi. Hal ini salah satunya bisa diperbaiki dengan adanya
resolusi spectral dan spasial dari citra komersial yang tersedia.
28/11/2022
Akhbar, Fahutan UNTAD 3
1. Mengukur kualitas data dengan descriptive
statistics atau dengan tampilan citra.
2. Mengkoreksi kesalahan, baik radiometric
(atmospheric atau sensor) maupun geometric.
3. Menajamkan citra baik untuk analisis digital
maupun visual.
4. Melakukan survei (pengecekan) lapangan.
5. Mengambil sifat tertentu dari citra dengan proses
klasifikasi dan pengukuran akurasi dari hasil
klasifikasi.
6. Memasukkan hasil olahan ke dalam SIG sebagai
input data.
7. Menginterpretasikan hasil.
28/11/2022
Akhbar, Fahutan UNTAD 4
 Mengamati citra pada layar adalah proses yang paling
efektif dalam mengidentifikasi masalah yang ada pada
citra, misalnya tutupan awan, kabut, dan kesalahan
sensor.
 Citra bisa ditampilkan oleh sebuah komputer, baik per
satu band dalam hitam dan putih maupun dalam
kombinasi tiga band, yang disebut komposit warna. Mata
manusia hanya bisa membedakan 16 derajat keabuan
dalam sebuah citra, tetapi bisa membedakan berjuta
juta warna yang berbeda.
 Teknik perbaikan/enhancement citra yang paling sering
digunakan adalah memberi warna tertentu kepada nilai
DN tertentu (atau kisaran dari DN (Digital Number)
tertentu)
28/11/2022
Akhbar, Fahutan UNTAD 5
 Koreksi ini dilakukan saat memiliki 2 (dua) data  salah satu data
telah teruji kevaliditasnya sehingga akan menjadi pembanding
antara kedua data (peta/citra) tersebut.
Koreksi geometrik dilakukan
dengan cara membandingkan citra
dengan data yang telah valid.
Data valid ini didapat dari berbagai
sumber, misal dari data peta yang
koordinatnya sudah benar, data
survey dengan cara meletakkan
survey pada titik-titik yang telah
diketahui menggunakan GPS dan
dikonversi ke peta citra dan
banyak lagi lainnya.
28/11/2022
Akhbar, Fahutan UNTAD 6
Distorsi geometrik pada citra dapat terjadi selama proses
penyiaman objek oleh sensor.
 Jenis distorsi yang dapat terjadi adalah distorsi
sistematis dan tidak sistematis (non-sistematis).
 Distorsi sistematis yaitu distorsi yang bersifat konstan
dan dapat diperkirakan sebelumnya,
 Distorsi non sistematis adalah sebaliknya. Jenis
distorsi ini dapat dikoreksi pada saat pembuatan citra
masternya.
 Distorsi non-sistematis meliputi distorsi yang
disebabkan oleh rotasi bumi, variasi ketinggian,
variasi pitch, kecapatan wahana, variasi roll, dan
variasi yaw.
 Distorsi sistematis meliputi distorsi yang disebabkan
oleh distrosi penyiaman, variasi kecepatan gerak
cermin penyiam, dan kemiringan garis penyiaman
28/11/2022
Akhbar, Fahutan UNTAD 7
 Distorsi yang ada dihilangkan dengan teknik rektifikasi dan
registrasi citra.
 Rektifikasi citra dilakukan menggunakan peta referensi,
sedangkan registrasi citra dilakukan menggunakan citra
referensi.
 Terdapat 2 (dua) langkah suksesif dalam melakukan koreksi
geometric citra yaitu:
Interpolasi Spasial dan Interpolasi Intensitas.
Terdapat 3 (tiga) cara atau teknik untuk melakukan interpolasi
spasial, yaitu: (1). Cara affine, (2) Cara polinomial bertingkat
dua, dan (3) Cara polinomial bertingkat tiga.
Terdapat tiga cara dalam melakukan interpolasi
intensitas, yaitu:
1. Tetangga terdekat (Nearest Neighbour);
2. Bilinier;
3. Cubic convolution.
28/11/2022
Akhbar, Fahutan UNTAD 8
28/11/2022
Akhbar, Fahutan UNTAD 9
SEBELUM
SESUDAH
 PRA PENGOLAHAN CITRA (KOREKSI
GEOMETRIK
28/11/2022
Akhbar, Fahutan UNTAD 10
PERTEMUAN KE-10
28/11/2022
Akhbar, Fahutan UNTAD 11
 KOREKSI RADIOMETRIK adalah koreksi pada
gelombang yang diterima satelit sehingga untuk
mengkoreksi pencitraan dilakukan dengan
penajaman warna untuk memperjelas suatu rank
dari sebuah pixel.
28/11/2022
Akhbar, Fahutan UNTAD 12
 Distorsi radiometrik pada citra dapat terjadi pada waktu data
akuisisi dan transmisi atau perekaman data.
 Gangguan utama pada citra berasal dari satelit, yaitu adanya
gangguan berupa garis pada citra (line banding dan stripping),
dan gangguan berupa adanya garis kosong yang terdistribusi
tidak merata pada citra (line droupouts), serta efek atmosfer
yang berbeda dari setiap band spektral.
 Line banding atau stripping: gangguan ini dapat terjadi
dari karakteristik yang berbeda dari detektor, seperti pada
Landsat MSS (Multi Spectral Scanner) terdapat 6 (enam)
detektor per band.
 Koreksi terhadap line banding ini dapat dilakukan dengan
teknik restorasi, baik secara statistik maupun filtering.
Pendekatan secara statistik dapat ditempuh dengan cara
membandingkan nilai tengah (µi) dan standar deviasi (σi)
tiap detector terhadap nilai tengah (µk) dan standar deviasi
(σk) keseluruhan detector. Selanjutnya pada teknik
filtering, noise pada citra dapat difilter dengan
transformasi fourier, dan transformasi lainnya.
28/11/2022
Akhbar, Fahutan UNTAD 13
 Line droupouts: dapat terjadi pada transmisi data satelit ke
Ground Station (GS). Pada citra ditandai dengan terdapatnya
garis-garis kosong atau hilangnya informasi.
 Line droupouts umumnya terdistribusi tidak beraturan (acak).
Perbaikan dapat dilakukan dengan cara meratakan harga
piksel di atas dan di bawah piksel kosong.
 Effek atmosfer: dapat terjadi berupa adanya bayangan awan
atau bayangan topografi.
 Efek atmosfer ini dapat terjadi sebagai akibat dari hamburan
molekul (Rayleigh), hamburan Mie, dan absorpsi uap air.
 Teknik koreksi dapat dilakukan dengan analisis histogram dan
metode kuadrat terkecil (least square). Analisis histogram
ditujukan pada kondisi awan/topografis dimana daerah
bayangan tidak ada illuminasi langsung. Nilai terendah
phistogram dari band-band spectral berbanding terbalik
dengan panjang gelombang (λ). Konstanta hamburan
(Scattering) dikurangkan pada data aslinya.
 Metode kuadrat terkecil diperuntukkan pada citra yang tidak
mengandung daerah bayangan (Jensen, 1986).
28/11/2022
Akhbar, Fahutan UNTAD 14
28/11/2022
Akhbar, Fahutan UNTAD 15
Sebelum
Sesudah
 PRA PENGOLAHAN CITRA (KOREKSI
RADIOMETRIK)
28/11/2022
Akhbar, Fahutan UNTAD 16

More Related Content

Similar to INDERAJA PERTEMUAN 9,10.pptx

Dasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanDasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaan
Zia Ul Maksum
 
Citra penginderaan jauh dan contohnya
Citra penginderaan jauh dan contohnyaCitra penginderaan jauh dan contohnya
Citra penginderaan jauh dan contohnya
Agus Candra
 
Review - Time-lapse analysis of sparse 3 d seismic data from the co2 storage ...
Review - Time-lapse analysis of sparse 3 d seismic data from the co2 storage ...Review - Time-lapse analysis of sparse 3 d seismic data from the co2 storage ...
Review - Time-lapse analysis of sparse 3 d seismic data from the co2 storage ...
Fajar Nawawi
 

Similar to INDERAJA PERTEMUAN 9,10.pptx (20)

Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
 
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
SIG dan Pemetaan Pertemuan ke III (Konsep Dasar Penginderaan Jauh)
 
Summary of Final Report Lubuklinggau Orthoimagery Creation Project, 2012, BAP...
Summary of Final Report Lubuklinggau Orthoimagery Creation Project, 2012, BAP...Summary of Final Report Lubuklinggau Orthoimagery Creation Project, 2012, BAP...
Summary of Final Report Lubuklinggau Orthoimagery Creation Project, 2012, BAP...
 
Penginderaan Jauh
Penginderaan JauhPenginderaan Jauh
Penginderaan Jauh
 
Metode Semi Analitis Multikanal untuk Estimasi Kedalaman Perairan Dangkal di ...
Metode Semi Analitis Multikanal untuk Estimasi Kedalaman Perairan Dangkal di ...Metode Semi Analitis Multikanal untuk Estimasi Kedalaman Perairan Dangkal di ...
Metode Semi Analitis Multikanal untuk Estimasi Kedalaman Perairan Dangkal di ...
 
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
Remote Sensing For Geomorphology, Image Processing, Short Tutorial Using ArcG...
 
7307-20465-1-SM.pptx
7307-20465-1-SM.pptx7307-20465-1-SM.pptx
7307-20465-1-SM.pptx
 
Dasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanDasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaan
 
geometeri
geometerigeometeri
geometeri
 
Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir
Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah PesisirRuang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir
Ruang Lingkup Hidrografi untuk Rekayasa Wilayah Pesisir
 
Penggabungan citra
Penggabungan citraPenggabungan citra
Penggabungan citra
 
118 343-3-pb
118 343-3-pb118 343-3-pb
118 343-3-pb
 
Estimasi Curah Hujan menggunakan Citra Landsat 8 di Provinsi DKI Jakarta
Estimasi Curah Hujan menggunakan Citra Landsat 8 di Provinsi DKI JakartaEstimasi Curah Hujan menggunakan Citra Landsat 8 di Provinsi DKI Jakarta
Estimasi Curah Hujan menggunakan Citra Landsat 8 di Provinsi DKI Jakarta
 
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
Makalah Penginderaan Jauh Kelautan - Citra Penginderaan Jauh (Resolusi Rendah...
 
Laporan srtm oke
Laporan srtm okeLaporan srtm oke
Laporan srtm oke
 
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVD
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVDAnalisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVD
Analisis Data Gaya Berat Danau Ranau dengan Grav3D dan SVD
 
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 a
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 aPeta,sig,idrejaa kelompok 9 a
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 a
 
Citra penginderaan jauh dan contohnya
Citra penginderaan jauh dan contohnyaCitra penginderaan jauh dan contohnya
Citra penginderaan jauh dan contohnya
 
Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...
Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...
Journal review - An Algorithm for Geometric Correction of High Resolution Ima...
 
Review - Time-lapse analysis of sparse 3 d seismic data from the co2 storage ...
Review - Time-lapse analysis of sparse 3 d seismic data from the co2 storage ...Review - Time-lapse analysis of sparse 3 d seismic data from the co2 storage ...
Review - Time-lapse analysis of sparse 3 d seismic data from the co2 storage ...
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

INDERAJA PERTEMUAN 9,10.pptx

  • 1. Dr. Ir. H. AKHBAR, M.T. & TIM FAKULTAS KEHUTANAN UNTAD OKTOBER 2022 28/11/2022 Akhbar, Fahutan UNTAD 1
  • 3.  Tutupan awan. Terutama untuk sensor pasif, awan bisa menutupi bentuk-bentuk Yang berada di bawah atau didekatnya, sehingga interpretasi tidak dimungkinkan, Masalah ini sangat sering dijumpai di daerah tropis, dan mungkin diatasi dengan mengkombinasikan citra dari sensor pasif (misalnya Landsat) dengan citra dari sensor aktif (misalnya Radarsat) untuk keduanya saling melengkapi.  Bayangan topografis. Metode pengkoreksian yang ada untuk menghilangkan pengaruh topografi pada radiometri belum terlalu maju perkembangannya.  Pengaruh atmosferik. Pengaruh atmosferik, terutama ozon, uap air dan aerosol sangat mengganggu pada band nampak dan infrared. Penelitian akademis untuk mengatasi hal ini masih aktif dilakukan.  Derajat kedetailan dari peta tutupan lahan yang ingin dihasilkan. Semakin detail peta yang ingin dihasilkan, semakin rendah akurasi dari klasifikasi. Hal ini salah satunya bisa diperbaiki dengan adanya resolusi spectral dan spasial dari citra komersial yang tersedia. 28/11/2022 Akhbar, Fahutan UNTAD 3
  • 4. 1. Mengukur kualitas data dengan descriptive statistics atau dengan tampilan citra. 2. Mengkoreksi kesalahan, baik radiometric (atmospheric atau sensor) maupun geometric. 3. Menajamkan citra baik untuk analisis digital maupun visual. 4. Melakukan survei (pengecekan) lapangan. 5. Mengambil sifat tertentu dari citra dengan proses klasifikasi dan pengukuran akurasi dari hasil klasifikasi. 6. Memasukkan hasil olahan ke dalam SIG sebagai input data. 7. Menginterpretasikan hasil. 28/11/2022 Akhbar, Fahutan UNTAD 4
  • 5.  Mengamati citra pada layar adalah proses yang paling efektif dalam mengidentifikasi masalah yang ada pada citra, misalnya tutupan awan, kabut, dan kesalahan sensor.  Citra bisa ditampilkan oleh sebuah komputer, baik per satu band dalam hitam dan putih maupun dalam kombinasi tiga band, yang disebut komposit warna. Mata manusia hanya bisa membedakan 16 derajat keabuan dalam sebuah citra, tetapi bisa membedakan berjuta juta warna yang berbeda.  Teknik perbaikan/enhancement citra yang paling sering digunakan adalah memberi warna tertentu kepada nilai DN tertentu (atau kisaran dari DN (Digital Number) tertentu) 28/11/2022 Akhbar, Fahutan UNTAD 5
  • 6.  Koreksi ini dilakukan saat memiliki 2 (dua) data  salah satu data telah teruji kevaliditasnya sehingga akan menjadi pembanding antara kedua data (peta/citra) tersebut. Koreksi geometrik dilakukan dengan cara membandingkan citra dengan data yang telah valid. Data valid ini didapat dari berbagai sumber, misal dari data peta yang koordinatnya sudah benar, data survey dengan cara meletakkan survey pada titik-titik yang telah diketahui menggunakan GPS dan dikonversi ke peta citra dan banyak lagi lainnya. 28/11/2022 Akhbar, Fahutan UNTAD 6
  • 7. Distorsi geometrik pada citra dapat terjadi selama proses penyiaman objek oleh sensor.  Jenis distorsi yang dapat terjadi adalah distorsi sistematis dan tidak sistematis (non-sistematis).  Distorsi sistematis yaitu distorsi yang bersifat konstan dan dapat diperkirakan sebelumnya,  Distorsi non sistematis adalah sebaliknya. Jenis distorsi ini dapat dikoreksi pada saat pembuatan citra masternya.  Distorsi non-sistematis meliputi distorsi yang disebabkan oleh rotasi bumi, variasi ketinggian, variasi pitch, kecapatan wahana, variasi roll, dan variasi yaw.  Distorsi sistematis meliputi distorsi yang disebabkan oleh distrosi penyiaman, variasi kecepatan gerak cermin penyiam, dan kemiringan garis penyiaman 28/11/2022 Akhbar, Fahutan UNTAD 7
  • 8.  Distorsi yang ada dihilangkan dengan teknik rektifikasi dan registrasi citra.  Rektifikasi citra dilakukan menggunakan peta referensi, sedangkan registrasi citra dilakukan menggunakan citra referensi.  Terdapat 2 (dua) langkah suksesif dalam melakukan koreksi geometric citra yaitu: Interpolasi Spasial dan Interpolasi Intensitas. Terdapat 3 (tiga) cara atau teknik untuk melakukan interpolasi spasial, yaitu: (1). Cara affine, (2) Cara polinomial bertingkat dua, dan (3) Cara polinomial bertingkat tiga. Terdapat tiga cara dalam melakukan interpolasi intensitas, yaitu: 1. Tetangga terdekat (Nearest Neighbour); 2. Bilinier; 3. Cubic convolution. 28/11/2022 Akhbar, Fahutan UNTAD 8
  • 10.  PRA PENGOLAHAN CITRA (KOREKSI GEOMETRIK 28/11/2022 Akhbar, Fahutan UNTAD 10
  • 12.  KOREKSI RADIOMETRIK adalah koreksi pada gelombang yang diterima satelit sehingga untuk mengkoreksi pencitraan dilakukan dengan penajaman warna untuk memperjelas suatu rank dari sebuah pixel. 28/11/2022 Akhbar, Fahutan UNTAD 12
  • 13.  Distorsi radiometrik pada citra dapat terjadi pada waktu data akuisisi dan transmisi atau perekaman data.  Gangguan utama pada citra berasal dari satelit, yaitu adanya gangguan berupa garis pada citra (line banding dan stripping), dan gangguan berupa adanya garis kosong yang terdistribusi tidak merata pada citra (line droupouts), serta efek atmosfer yang berbeda dari setiap band spektral.  Line banding atau stripping: gangguan ini dapat terjadi dari karakteristik yang berbeda dari detektor, seperti pada Landsat MSS (Multi Spectral Scanner) terdapat 6 (enam) detektor per band.  Koreksi terhadap line banding ini dapat dilakukan dengan teknik restorasi, baik secara statistik maupun filtering. Pendekatan secara statistik dapat ditempuh dengan cara membandingkan nilai tengah (µi) dan standar deviasi (σi) tiap detector terhadap nilai tengah (µk) dan standar deviasi (σk) keseluruhan detector. Selanjutnya pada teknik filtering, noise pada citra dapat difilter dengan transformasi fourier, dan transformasi lainnya. 28/11/2022 Akhbar, Fahutan UNTAD 13
  • 14.  Line droupouts: dapat terjadi pada transmisi data satelit ke Ground Station (GS). Pada citra ditandai dengan terdapatnya garis-garis kosong atau hilangnya informasi.  Line droupouts umumnya terdistribusi tidak beraturan (acak). Perbaikan dapat dilakukan dengan cara meratakan harga piksel di atas dan di bawah piksel kosong.  Effek atmosfer: dapat terjadi berupa adanya bayangan awan atau bayangan topografi.  Efek atmosfer ini dapat terjadi sebagai akibat dari hamburan molekul (Rayleigh), hamburan Mie, dan absorpsi uap air.  Teknik koreksi dapat dilakukan dengan analisis histogram dan metode kuadrat terkecil (least square). Analisis histogram ditujukan pada kondisi awan/topografis dimana daerah bayangan tidak ada illuminasi langsung. Nilai terendah phistogram dari band-band spectral berbanding terbalik dengan panjang gelombang (λ). Konstanta hamburan (Scattering) dikurangkan pada data aslinya.  Metode kuadrat terkecil diperuntukkan pada citra yang tidak mengandung daerah bayangan (Jensen, 1986). 28/11/2022 Akhbar, Fahutan UNTAD 14
  • 15. 28/11/2022 Akhbar, Fahutan UNTAD 15 Sebelum Sesudah
  • 16.  PRA PENGOLAHAN CITRA (KOREKSI RADIOMETRIK) 28/11/2022 Akhbar, Fahutan UNTAD 16