1. 1
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
BAB II
PEMERIKSAAN SAND CONE
2.1 Teori Ringkas
Percobaan kerucut pasir (sand cone) merupakan salah satu jenis
pengujianyang dilakukan di lapangan, untuk menentukan berat isi kering
(kepadatan tanah)asli ataupun hasil suatu pekerjaan pemadatan, pada tanah
kohesif maupun nonkohesif.
Percobaan ini biasanya dilakukan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan
pemadatan di lapangan yang dinyatakan dalam derajat pemadatan (degree of
compaction), yaitu perbandingan antara γd lapangan (kerucut pasir) dengan
γdmaks hasil percobaan pemadatan di laboratorium dalam persentase lapangan.
Kerucut Pasir (sand cone) terdiri dari sebuah botol plastik atau kaca
dengan sebuah kerucut logam dipasang di atasnya. Botol kaca dan kerucut ini diisi
dengan pasir Ottawa kering yang bergradasi buruk, yang berat isinya sudah
diketahui.
Apabila menggunakan pasir lain, cari terlebih dahulu berat isi pasir
tersebut. Di lapangan, sebuah lubang kecil digali pada permukaan tanah yang
telah dipadatkan. Apabila berat tanah yang telah digali dari lubang tersebut dapat
ditentukan (Wwet) dan kadar air dari tanah galian itu juga diketahui, maka berat
kering dari tanah (Wdry) dapat dicari dengan persamaan:
Wdry = Wwet / (1 + (w/100)) dimana : w = kadar air.
Setelah lubang tersebut digali (tanah asli ditimbang seluruhnya), kerucut
dengan botol berisi pasir diletakkan di atas lubang itu. Pasir dibiarkan mengalir
2. 2
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
keluar dari botol mengisi seluruh lubang dan kerucut. Sesudah itu, berat dari
tabung, kerucut, dan sisa pasir dalam botol ditimbang.
2.2 Tujuan Percobaan
Test ini dimaksudkan untuk menentukan kepadatan tanah dan derajat
kepadatan dalam lubang.
2.3 Spesifikasi Peralatan
2.3.1 Alat yang digunakan
1. Sand Cone bottle dan fannel / Kerucut Pasir botol, fannel
Gambar 2.1 Kerucut pasir botol
2. Base plate (SO-043) / Pelat Dasar
Gambar 2.2 Pelat Datar
3. 3
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
3. Graduate sand (SO-043)
Gambar 2.3 Pasir kuarsa
4. Sample can (GE-380) / Sampel Dasar
Gambar 2.4 Contoh tanah
5. Spoon (GE-S01) / Sendok
Gambar 2.5 Sendok semen
4. 4
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
6. Trowel (GE-871) / Sekop
Gambar 2.6 Sekop
7. Palu Karet (GE-900)
Gambar 2.7 Palu karet
Peralatan tambahan :
1. Glass plate (So-314)
Gambar 2.8 Pengalas kaca
5. 5
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
2. Moisture Content (SO-450)
Gambar 2.9 oven
3. Heavy Duty solution balence (GE-157)
Gambar 2.10 Neraca ohaus
2.3.2 Bahan yang digunakan
1. Pasir Kuarsa
Gambar 2.11 Pasir Kuarsa
6. 6
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
2.4 Prosedur Pengujian
1. Bersihkan permukaan tanah yang akan digali hingga bersih dan keadaan
datar.
2. Letakkan base plat (plat lapangan ) di permukaan tanah dalam posisi yang
rata.
3. Galilah lubang bulat dengan diameter lubang plat lapangan. Gunakan
chikel (pahat) ,rubber mallet (palu karet) dan spoon (sendok tanah).
4. Timbang kaleng lapangan yang telah dibersihkan dalam keadaan kosong
(W-7).
5. Masukkan semua tanah hasil galian tersebut kedalam kaleng lapangan lalu
timbang beratnya (W-8).
6. Ambil sebagian tanah tersebut lalu masukkan kedalam sampel can (kaleng
lapangan) untuk pemeriksaaan kadar airnya.
7. Isislah sand cone bottle dengan gradated sand (pasir gradasi) yang telah
dikalibrasi.
8. Timbang botol sand cone berisi pasir gradasi berikut sand cone funnel
(corong) (W-10).
9. Letakkan botol sand cocne berikut botol turun dan mengisi corong bagian
bawa dari lubang tadi.
10. Buka kran corong sehingga pasir dalam botol turunn dan mengisi corong
bagian bawah dan lubang tadi.
11. Setelah pasir berhenti mengalir, tutup kan corong.
12. Timbang corong serta botol yang berisi sisa pasir didalamnya (W-11).
13. Ambil kembali pasir yang mengisi lubang tadi untuk dipergunakan pada
percobaan selanjutnya.
7. 7
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
Kalibrasi Pasir
1. Timbang berat botol kosong dengan corong (W-1).
2. Isi botol dngan air dari corongnya sampai penuh batas volume lalu suhunya
dicatat kemudian ditimbang (W-2)
3. Ulangi prosedur ini (1s/d 2 ) sampai 3x percobaan.
4. Hitung volume botol setelah dikoreksi dengan koreksi temperatur kemudian
hitung volume rata-ratanya.
5. Perbedaan volume botol dengan harga rata-rata tidak boleh lebih dari 3 ml.
6. Kosongkan botol lalu keringkan.
7. Masukkan pasir kedalam botol melalui corong sampai batas volume. Biarkan
pasir turun dengan bebas.
8. Setelah penuh, timbang berikut corong (W-3), ulangi 3x berturut-turut. Ambil
harga rata-ratanya, perbedaan antara berat masing-masing dengan harga
rata-ratanya tidak boleh lebih dari 1%
9. Hitung kepadatan pasir tersebut.
10. Masukkan pasir kedalam botol kemudian pasang corongnya lalu timbang
(W-4).
11. Letakkan plat lapangan pada permukaan yang datar dan bersih kemudian
pasang botol berikut corong tadi diatasnya.
12. Buka kran corong dan biarkan pasir mengisi corong bawah.
13. Setelah pasir berhenti mengalir, kran corong ditutup kembali.
14. Timbang corong serta botol yang berisi sisa pasir di dalmmnya (W-5).
15. Ulangi prosedur ini (9 s/d 13) sebanyak 3 kali,lalu hasilnya dirata-ratakan.
Perbedaan hasil antara masing-masing percobaan tidak boleh leih dari 1%.
8. 8
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
2.5 Alur Bagan Pengujian
Mulai
Untuk Kalibrasi : Timbang berat botol kosong + corong ( W1 )
Masukkan pasir kuarsa kedalam botol sampai penuh, timbang dengan
corongnya ( W2 )
Letakkan plat lapangan diatas permukaan yang datar, kemudian
pasang botol + corong diatas plat lapangan sehingga posisinya terbalik
Buka kran corong sampai pasir didalam botol berhenti mengalir
kemudian timbang ( W3 )
Kemudian hitung berat pasir didalam corong ( Wf )
Timbang kaleng lapangan dalam keadaan kosong ( W6 )
Galilah lubang sesuai diameter base plat dengan kedalaman 9,5 cm
Letakkan base plat pada permukaan tanah dalam posisi rata
Persiapkan alat sand cone yang akan digunakan
Bersihkan tempat yang akan digali
A
9. 9
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
A
Analisa Data
Setelah pasir berhenti mengalir tutup kran corong, kemudian timbang
botol + corong + sisa pasir ( W4 )
Ambil pasir kuarsa pada lubang tadi.Pengujian selesai
Selesai
Masukkan semua tanah galian kedalam kaleng lapangan lalu timbang (
W5 )
Isi botol dengan pasir kuarsa yang telah dikalibrasi
Letakkan botol sand cone + corong pada lubang yang telah digali tadi,
buka kran corong sehingga pasir didalam botol turun dan mengisi
corong corong bagian bawah dan lubang tadi
Isi botol dengan air sampai penuh kemudian timbang + corongnya ( W2
), Kosongkan botol lalu keringkan
10. 10
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
2.6 Analisa Data
2.6.1. Uraian Perhitungan
1. Kadar air
Data hasil p
ercobaan
Sampel I
W1 = 9.00 gram
W2 = 89.30 gram
W3 = 78.60 gram
Sampel II
W1 = 9.20 gram
W2 = 85.80 gram
W3 = 76.30 gram
Keterangan :
W1 = Berat conteiner
W2 = Berat conteiner + tanah basah
W3 = Berat conteiner + tanah kering
Kadar air
→ Menghitung Berat Air (Ww)
Ww = W2 - W3
Keterangan :
W2 = Berat Cawan + Tanah Basah
W3 = Berat Cawan + Tanah Kering
Sampel I
Ww = 89.3 - 78.6
= 10.7 gram
Sampel II
Ww = 85.8 - 76.3
= 9.5 gram
→ Menghitung Tanah Kering (Ws)
Ws = W3 - W1
Keterangan :
W1 = Berat Cawan
W3 = Berat Cawan + Tanah Kering
11. 11
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
Sampel I
Ws = W3 - W1
= 78.6 - 9
= 69.6 gram
Sampel II
Ws = 76.30 - 9.20
= 67.10 gram
→ Menghitung Kadar Air (w)
w =
Ww
x 100%
Ws
Keterangan :
Ww = Berat Air
Ws = Berat Tanah Kering
Sampel I
wI =
10.7
x 100%
69.6
= 15.37 %
Sampel II
wII =
9.5
x 100%
67.1
= 14.16 %
Kadar Air Rata-ratanya yaitu =
Rumus w = wI + wII
2
= 15.37 + 14.16
2
= 14.77%
→ Menghitung berat jenis pasir ( Vj )
Rumus
Vj =
W2 - W1
k x gwT0
=
5421 - 712
0.9974 x 0.9965
= 4737.857818
12. 12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
ˠsand
=
W3 - W1
Vj
=
7265 - 712
4737.858
= 1.383
→ Menghitung berat tanah basah dalam lubang (W)
Rumus W = W5 - W6
= 2827 - 281
= 2546 gram
→ Menghitung berat sisa pasir dilubang (W7)
Rumus W7 = W3 - berat sisa pasir dari lubang
= 7265 - 5808
= 1457 gram
→ Menghitung volume sisa pasir dilubang ( V )
Rumus
V =
W7
ˠsand
=
1457
1.383
= 1053.419631 cm3
→ Menghitung berat isi tanah basah (gw)
Rumus
gw =
W
V
=
2546
1053.419631
= 2.417
→ Menghitung berat isi tanah kering ( ϒd )
Rumus
ϒd =
gw
1 + w
=
2.417
1 + 14.77
= 0.153
→ Menghitung Derajat Kepadatan
Derajat
Kepadatan
=
ϒTanah Kering
x 100%
ϒdrylab
=
0.153
x 100%
1.12541
= 13.62 % = 0.136
13. 13
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
2.6.2. Tabel pengujian
Tabel 2.1 pemeriksaan sand cone test
2.7 Kesimpulan dan saran
2.7.1. Kesimpulan
Dari pemeriksaan sand cone didapatkan kepadatan tanah (ϒd) = 0.164.
Dengan derajat kepadatan (D) sebesar = 13.62 %
2.7.2. Saran
Pada umumnya lubang untuk sand cone agak kecil, sehingga
memungkinkan adanya kesalahan, yang terpenting adalah tidak ada dari galian
lubang yang hilang pada saat pengambilan sampel dilapangan
Berat Jenis Pasir, ˠ sand
-
x
=
-
=
ˠdrylab 1.13
13.62
0.15
x 100% = %
Berat isi tanah kering, ϒd = gw/(1 + w ) Gram/Cm3
0.15 1.38
Derajat kepadatan =
ˠdryfield
x 100% =
Voleme sisa pasir dilubang, V = W7 / gsand cm3
1053.42
=
7265 712
Berat isi tanah basah, ˠw = W / V Gram/Cm3
2.417 4737.857818
Berat tanah basah dalam lubang W = W5 - W6 Gram 2546
ˠ sand =
W3-W1
Berat sisa pasir dilubang W7 = (W3 - W4) - Wf Gram 1457.00 Vj
0.9965
Berat tanah basah + kaleng lapangan (W5) Gram 2827 4737.857818
Berat kosong kaleng lapangan (W6) Gram 281
Berat botol +pasir + corong (W3) Gram 7265
=
5421 712
Berat sisa pasir+ botol + corong (W4) Gram 5808 0.9974
Berat botol + corong kosong (W1) Gram 712
Vj =
W2 - W1
Berat Botol+Corong air (W2) Gram 5421 k x gw T0
Kadar Air Rata-rata % 14.77
No. Titik
Kadar Air,w=Ww/Ws*100% % 15.37 14.16
Berat Tanah Kering,Ws = W3-W1 gram 69.6 67.10 Berat Pasir dalam Corong, (Wf)
Berat Air, Ww = W2 - W3 gram 10.7 9.5 Berat Jenis Pasir, g sand 1.38
Berat Cawang + Tanah Kering(W3)gram 78.6 76.3 Data Sand cone :
Berat Cawang + Tanah Basah (W2)
gram 89.3 85.8
Test Number 1 2 Hasil dari Test Kompaksi
Tabel 2.1 PEMERIKSAAN SAND CONE TEST
Berat Cawang (W1) gram 9.0 9.2 Kadar Air Optimumt (OMC) 35.71
No. Cawang - I II Berat Isi Kering Laboratorium, g dry Lab 1.12541
%
%
%
14. 14
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
2.8 Dokumentasi pengujian
Gambar 2.12 penimbangan botol kosoong
Gambar 2.13 proses penimbangan botol beserta isi
Gambar 2.14 kalibrasi alat
15. 15
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
Gambar 2.15 Pengisian gradated sand pada lubang