3. Pengertian Etika Pergaulan
Pergaulan adalah salah satu cara seseorang untuk berinteraksi
dengan alam persekitarannya. Etika pergaulan adalah sopan santun
atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan
keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik
norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
4. Pengertian Muda-mudi / Remaja
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada
masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak
dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan
manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa
peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara
umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat,
pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk
tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual. Pada perkembangan
ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran
semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak
menghabiskan waktu di luar keluarga
5. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan
Menundukkan pandangan
Allah memerintahkan kaum lelaki dan wanita untuk menundukkan
pandangannya,sebagaimana firman-Nya :
Surah An-Nur ayat 30
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang
demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka perbuat".
6. Surah An-Nur ayat 31
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya,
dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka,
atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka
miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan
kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian
kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”.
7. Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga
kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurat merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi
dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada lawan
jenis agar tidak boleh kepada jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi serta
menimbulkan fitnah. Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan
aurat bagi wanita yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan. Di
samping aurat, Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk
anggota tubuh, dan juga tidak boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang.
8. Dari Abu DaudSaid al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah seseorang lelaki memandang aurat lelaki, begitu juga dengan
wanita jangan melihat aurat wanita.”
Larangan berkhalwat ( berdua-duaan )
Islam telah mengajarkan agar menjaga jarak terhadap lawan jenis agar
tidak menimbulkan dampak negatif yang tidak di inginkan dan akibat berakibat
buruk pada masyarakat disekitarnya. Jika laki-laki dan perempuan yang bukan
muhrimnya berdua-duaan maka yang ketiga syetan,karena syetan
mempengaruhi manusia agar berbuat dosa. Oleh karena itu islam melarang
laki-laki dan perempuan berduan di tempat yang sepi dan menimbulkan fitnah.
9. Hadist-hadist tentang larangan berkhalwat
"Sesungguhnyadunia itu manis dan hijau (indah memesona),
dan Allah SWT menjadikan kalian sebagai khalifah
(penghuni) diatasnya, kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala
memerhatikan amalan kalian. Maka berhati-hatilah kalian
terhadap dunia dan wanita, karenasesungguhnyaawal fitnah
(kehancuran) Bani Israil dari kaum wanita.“ (HR. Muslim,
dari Abu Sa'id Al-Khudri ra.)
"Jangan sekali-kali salah seorang kalian berkhalwat dengan
wanita, kecuali bersama mahram.“ (Muttafaq 'alaih, dari
Ibnu'Abbas ra.)
10. "Barangsiapa berimankepada Allah dan hari akhir maka
jangansekali-kali dia berkhalwatdengan seorang wanita tanpa
disertaimahramnya, karena setan akanmenyertai keduanya."
(HR. Ahmad)
"Hati-hatilah kalian dari masuk menemui wanita." Seorang lelaki
dari kalangan Anshar berkata: " bagaimana
pendapatmundengan kerabat suami? "Maka Rasulullah SAW
bersabda: "Mereka adalah kebinasaan." (Muttafaq 'alaih, dari
'Uqbah bin 'Amir ra.)
11. Berkhalwat selain menimbulkan fitnah juga akan mengundang perbuatan zina. Allah SWT.
Berfiman dalam Surah Al-Isra’ ayat 32:
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. dan suatu jalan yang buruk”
Rasulullah SAW bersabda:
“Dalam hadits Abu Hurairah ra. :"Telah ditulisbagi setiap Bani Adam bagiannya darizina, pasti dia
akan melakukannya,kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya
adalahmendengar, lidah(lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki
zinanya adalah melangkah, sementara kalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka kemaluan
lah yang membenarkan atau mendustakan."
13. 1. Mengucapkan salam
Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim, ucapan
salam adalah doa. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan teman tersebut.
2. Meminta Izin
Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik teman
apabila kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita harus meminta izin terlebih
dahulu.
3. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan
mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus menyayangi kepada adik
yang lebih muda darinya, dan yang paling penting adalah memberikan tuntunan dan bimbingan
kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh kasih sayang.
14. 4. Bersikap santun dan tidak sombong
Dalam bergaul, penekanan perilaku yang baik sangat ditekankan agar teman bisa merasa
nyaman berteman dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat lebih dari
temannya sungguh tidak diterapkan dalam islam bahkan sombong merupakan sifat tercela yang
dibenci Allah.
5. Berbicara dengan perkataan yang sopan
Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah perkataan yang bermanfaat,
dengan suara yang lembut, dengan gaya yang wajar.
6. Tidak boleh saling menghina
Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga dalam pergaulan
sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.
15. 7. Tak boleh saling membenci dan iri hati
Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang pada akhirnya
mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati merupakan penyakit hati yang
membuat hati kita dapat merasakan ketenangan serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan
manusia.
8. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat
remaja harus membagi waktunya efisien mungkin, dengan cara membagi waktu menjadi 3 bagian yaitu
: sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk orang lain.
9. Mengajak untuk berbuat kebaikan
Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan mendapatkan pahala
seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan merupakan suatu
bentuk kasih sayang terhadap teman.
17. o Ta’aruf
Merupakan suatu proses saling mengenal antara laki-laki dan
perempuan. Sikap taaruf ini penting karena mengenal satu sama lain agar
kita dapat saling memahami dan dapat memberi arahan Ta’aruf melingkupi
pengenalan terhadap fisik, psikis, emosi, orientasi pemikiran, kondisi
keluarga dan sebagainya. Dalam upaya ta’aruf dengan calon pasangan, pihak
pria dan wanita dipersilakan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait
dengan kepentingan masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan.
Tapi tentu saja semua itu harus dilakukan dengan adab dan etikanya.
Tidak boleh dilakukan cuma berdua saja. Harus ada yang mendampingi dan
yang utama adalah wali atau keluarganya. Jadi,taaruf bukanlah bermesraan
berdua,tapi lebih kepada pembicaraan yang bersifat realistis untuk
mempersiapkn sebuah perjalanan panjang brdua. Jadi , ta'aruf adalah proses
saling kenal mengenal pra nikah dengan dilandasi ketentuan syar'i
18. o Tafahum
Pada tahap ini, setiap muslim dituntut untuk memahami kebiasaan,
kesukaan, karakter, ciri khas individu dan juga cara berpikir saudaranya.
Dengan demikian perasaan seperti "tidak enak", "tidak cocok" dan lain
sebagainya dapat dieliminasi dalam rangka saling menasehati . Bila hati telah
terpaut dan jiwa telah terpadu, barulah persaudaraan seseorang dengan yang
lainnya bisa berjalan mulus, bersih dan penuh rasa kasih. Hati manusia hanya
bisa disatukan secara murni dan bersih apabila bermuara pada satu simpul
ikatan yang fitrah. Simpul tali itu adalah aqidah. Inilah satu-satunya dasar
berpijak, bertemu dan pengikat yang utuh dan abadi (QS. Ali Imran : 103)
“kita diibaratkan sebatang lidi yang mudah dipatahkan, namun apabila
menjadi segengam lidi, ianya akan menjadi kukuh dan terlalu sukar
dipatahkan”
Oleh itu ukhuwah dan kesefahaman (al-tafahum) ini penting.
19. o Ta’awun
Setelah seorang muslim mengenal dan memahami
saudaranya, saat saudaranya ditimpa kesusahan, seorang
muslim akan berusaha untuk membantu. Dalam proses
penyatuan kerja, mutlak diperlukan adanya tolong-menolong
yang merupakan kelanjutan dari tahap tafahum (saling
memahami). Saling kenal saja, tanpa dilanjutkan dengan
saling memahami, tidak akan mampu membentuk hubungan
antar individu yang mampu tolong menolong, saling mengisi
dengan kekurang dan kelebihan yang terdapat pada tiap
individu.
20. o Takaful
Tahap ini merupakan muara dari proses
ukhuwah Islamiyyah, yaitu terletak pada timbulnya rasa
senasib dan sepenanggungan, suka maupun duka,
dalam tiap langkah kerja. Bila fase takaful ini terwujud,
maka ikatan ukhuwah Islamiyyah pun
terbentuk dengan utuh.