2. Contoh kasus di Rumah Sakit
Disebuah rumah sakit terdapat seorang pasien berusia
50 tahun dengan penyakit TBC kronis, sudah sekitar
setengah bulan dia dirawat di ruang ICU. Namun,
suatu hari dia dipindahkan ke ruang perawatan umum
tanpa adanya alasan yang logis dari pihak rumah sakit.
Melihat hal
itu,beberapa staf perawat merasa bingung karena mer
eka menganggap bahwa pasien masih belum dalam
keadaan stabil sementara pihak rumah sakit
menyatakan pasien sudah stabil dan dapat
ditempatkan di ruang keperawatan umum.
3. Beberapa asumsi perawat ada dua
faktor :
1. Karena pasien tidak mampu secara finansial atau
tidak bisa lagi menaggung biaya pengobatan di
ruang ICU
2. Mungkin adanya prioritas pasien yang di anggap
lebih urgent untuk ditempatkan di ICU. Sedangkan
kapasitas tempat tidur di ruang tersebut sangatlah
terbatas sehingga pihak rumah sakit perlu
melakukan relokasi pasien..
4. Identifikasi Kasus Berdasarkan
Teori tersebut:
1. Stressor, dilihat dari jenis stressor yang terjadi pada pasien ini terdapat tiga
jenis stressor antara lain :
1. Intrapersoanal :
a. Perasaan pasien yang masih belum membaik namun haus di
pindahkan ke ruang perawatan umum.
b. Perasaan tidak nyaman pasien akibat penyakit TBC yang
dideritanya, seperti adanya sesak, batuk-batuk.
2. Interpersonal : Pasien yang merasa terpisah atau terisolasi dengan
keluarganya (anak) stelah di pindah di ruang perawatan umum.
3. Ekstrapersonal : disini yang menjadi stressor dari luar adalah
a. kondisi finansial pasien.
b. Kapasitas ruang ICU yang sangat tidak seimbang dengan jumlah
pasien yang harus di tempatkan di ruang tersebut.
c. Kondisi lingkungan di ruang perawatan umum yang kurang
higienis menyebabkan infeksi mengambang di sekitar ruangan.
5. Struktur Pokok Energi
Untuk memberikan dukungan yang baik terhadap
pasien, yaitu:
a. do’a , dengan mendo’akan pasien setidaknya ada
energi positif yang dapat menyembuhkan keadaan
jiwanya.
b. harapan, memberikan harapan untuk kesembuhan
pasien.
c. motivasi. Dengan adanya motivasi itu dapat
menguatkan kondisi pasien saat kondisi sakit itu.
6. Pencegahan Primer
1. Melakukan pola hidup sehat untuk meminimalisir
terjadinya penyakit.
2. Menjaga pola makanan yang baik agar mencegah
penyakit tersebut.
3. Minum vitamin agar daya tahan tubuh tetap kuat.
7. Pencegahan Sekunder
1.Ajarkan pasien untuk melakukan perawatan pada
dirinya sendiri .
2. Melakukan pengobtan sedini mungkin
3. Minum obat agar mempercepat kesembuhan.
8. Pencegahan Tersier
1. Dukungan keluarga sangat diperlukan untuk
memulihkan kondisi pasien.
2. Melakukan treatment agar penyakit itu tidak
kambuh lagi.
3. Sebagai perawat diharapakan memberikan
pendidikan pada pasiennya.