Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Laporan ini menganalisis kondisi rigid pavement pada Jalan Masaran-Plupuh menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI).
2. Survei menemukan 6 jenis kerusakan utama dengan nilai deduct value tinggi.
3. Analisis data menghasilkan nilai PCI 66 (Fair) yang mengindikasikan perbaikan diperlukan dalam 1-5 tahun.
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
Survey PCI Rigid Pavement Jl. Masaran - Plupuh Segmen Km. 1 s/d 2 - Teknik Sipil 2017, Universitas Sebelas Maret
1. Laporan Hasil Survey
Kerusakan Rigid Pavement dengan
Metode Pavement Classification Index (PCI)
Pada Jl. Masaran – Plupuh, Segmen Km. 1 s/d 2
M. Hilman Iman Sakti – I0117077
Mahasiswa Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret (UNS)
Made with
3. Pendahuluan
Penilaian kondisi permukaan jalan
merupakan salah satu tahapan untuk
menentukan jenis program revaluasi yang
perlu dilakukan.
Dua metode yang dapat digunakan dalam
melakukan penilaian kondisi jalan adalah
metode Bina Marga dan metode PCI
(Pavement Condition Index).
Metode yang digunakan adalah penelitian
lapangan dengan data primer berupa hasil
survey kerusakan jalan.
Urutan prioritas penanganan jalan dengan
metode Bina Marga didasarkan pada rentang
nilai 0 sampai lebih dari 7, sedangkan metode
PCI merangking kondisi perkerasan dari nilai
0 hingga 100
Sumber: Margareth Evelyn Bolla
Apa Itu PCI?
5. Pendahuluan
Data Umum Jalan
Nama: Jalan Jl. Masaran - Plupuh,
Lokasi: Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, 57282
Panjang Jalan: 6,3 km
Lebar Jalan: 5 m
Klasifikasi Jalan: Kolektor, 2 Lajur Contraflow (UD)
Data Teknis Survey
Panjang Slab: 5,5 m
Lebar Slab: 2,5 m
Titik Survey: Km 1 s/d Km 2
Informasi Jalan
7. Survey
1. Menentukan lokasi
survey, menetapkan titik
awal dan titik akhir.
2. Mengukur dimensi
slab, terutama panjang
dan lebar (dan data lain
yang sekiranya
diperlukan).
3. Melakukan observasi
dan pengukuran
terhadap kerusakan
yang ditemukan selama
survey.
4. Mencatat dan
merekap data survey.
5. Melakukan
analisis/olah data
menggunakan metode
PCI.
6. Informasi mengenai
nilai PCI didapatkan,
selesai.
Alur Pelaksanaan Survey
8. Survey
Jenis-Jenis Kerusakan yang Terjadi
1. Linear Cracking
Retakan ini, yang membagi pelat menjadi dua atau tiga
bagian, biasanya disebabkan oleh kombinasi pembebanan
lalu lintas yang berulang, pengeritingan gradien termal,
dan pembebanan kelembaban berulang.
Retakan dengan intensitas rendah biasanya terkait dengan
lengkungan atau gesekan dan tidak dianggap sebagai
gangguan struktural utama. Retakan dengan tingkat
keparahan sedang atau tinggi biasanya merupakan
retakan yang berfungsi dan dianggap sebagai gangguan
struktural utama.
Linear Cracking berbeda dengan Divided Slab dan
Shrinkage Cracking.
9. Survey
Jenis-Jenis Kerusakan yang Terjadi
2. Spalling Joint
Spalling joint adalah pemecahan tepi pelat dalam jarak 2
kaki (0,6 m) dari sambungan. Spalling joint biasanya tidak
memanjang secara vertikal melalui pelat, tetapi memotong
sendi pada suatu sudut. Spalling terjadi akibat:
1. Tekanan yang berlebihan pada sambungan yang
disebabkan oleh beban lalu lintas atau oleh infiltrasi
material yang tidak dapat dimampatkan.
2. Beton lemah pada sambungan karena terlalu banyak
bekerja.
3. Akumulasi air di sendi dan membekukan aksi pencairan.
Spalling Joint terjadi di tepi, berbeda dengan Linear
Cracking yang berada di tengah slab.
10. Survey
Jenis-Jenis Kerusakan yang Terjadi
3. Spalling Corner
Spalling Corner adalah kerusakan lempengan, di mana
kerusakannya mengarah ke bawah dan alurnya memotong
ke arah sambungan (joint), yang biasanya secara diagonal.
11. Survey
Jenis-Jenis Kerusakan yang Terjadi
4. Corner Break
Corner Break berbeda dengan Spalling Corner. Di mana
pada Corner break, retakan meluas secara vertikal ke bwah
melalui seluruh ketebalan pelat.
12. Survey
Jenis-Jenis Kerusakan yang Terjadi
5. Lane/Shoulder
Lane / shoulder drop-off adalah perbedaan antara
penurunan atau erosi bahu jalan dan tepi jalur
perjalanan perkerasan. Perbedaan ketinggian bisa
menjadi bahaya keamanan; itu juga dapat
menyebabkan peningkatan infiltrasi air
13. Survey
Jenis-Jenis Kerusakan yang Terjadi
6. Punchout
Distress ini adalah area lokal dari lempengan yang
dipecah menjadi beberapa bagian. Punchout dapat
memiliki banyak bentuk dan bentuk yang berbeda,
tetapi biasanya ditentukan oleh retakan dan
sambungan, atau dua retakan yang jaraknya
berdekatan (biasanya lebarnya 1,52 m). Distress ini
disebabkan oleh beban berulang yang berat,
ketebalan pelat yang tidak memadai, kehilangan
penyangga pondasi.
14. Survey
Jenis-Jenis Kerusakan yang Terjadi
7. Faulting
Faulting/Sesar adalah perbedaan ketinggian pada
suatu sendi. Beberapa penyebab umum kesalahan
adalah:
1. Pondasi lunak.
2. Pumping atau mengikisan material dari bawah pelat.
3. Tepi lempengan melengkung karena perubahan
suhu dan kelembaban.
16. Metode PCI
Cara Mendapatkan Nilai PCI
1. Menetapkan deduct value
a. Jumlahkan total tiap tipe kerusakan pada
masing-masing tingkat keparahan.
b. Bagi hasil perhitungan a) dengan total
luas ruas jalan (dalam persen)
c. Menentukan deduct value untuk masing-
masing tipe kerusakan dan kombinasi
tingkat keparahan berdasar kurva
penentuan deduct value (Appendix B,
Shahin 1994).
2. Menentukan nilai izin dari deduct (m).
a. Jika hanya satu deduct value dengan nilai > 5 untuk
lapangan udara dan > 2 untuk jalan, maka total deduct
value digunakan sebagai corrected deduct value, jika
tidak, maka dilanjutkan pada pengecekan berikut ini,
b. Menentukan nilai m dengan menggunakan rumus:
m = 1 + (9/98)*(100 – HDV),
Dimana: m = nilai izin deduct. HDV = nilai tertinggi dari
deduct.
c. Masing-masing deduct value dikurangkan terhadap m. Jika
jumlah nilai hasil pengurangan yang lebih kecil dari m ada
maka semua deduct value dapat digunakan.
17. Metode PCI
3. Menentukan CDV Maksimum
a. Menentukan jumlah nilai deduct yang lebih
besar dari 2 (q).
b. Menentukan nilai total deduct dengan
menjumlahkan tiap nilai deduct.
c. Menentukan CDV dari perhitungan a) dan b)
dengan menggunakan kurva koreksi nilai
deduct, seperti tersaji pada Kurva CDV.
d. d. Nilai deduct terkecil dikurangkan
terhadap 2.0 kemudian ulangi langkah a)
sampai c) hingga memperoleh nilai q = 1.
e. CDV maksimum adalah CDV terbesar pada
proses iterasi di atas.
Cara Mendapatkan Nilai PCI
22. Simpulan
Kondisi Jalan Eksisting
1. Kerusakan yang terjadi pada lokasi
survey adalah:
a. Linear Cracking High (10 DV), Medium
(7DV), dan Low (7 DV)
b. Spalling Joint High (6 DV).
c. Faulting Medium (6 DV).
d. Serta kerusakan minor lainnya seperti:
Spalling Corner, Corner Break, Shoulder,
dan Punchout.
2. Nilai PCI yang diperoleh pada Jl.
Masaran – Plupuh Km 1 s/d 2 saat ini
adalah 66 (Fair).
3. Terdapat 6 jenis kerusakan yang cukup
mengganggu fungsional jalan, hal ini
ditunjukkan dengan nilai q yang
berjumlah >2 terdapat 6 data kerusakan.
23. Saran
Saran untuk Perbaikan Jalan Eksisting
Berdasarkan Matrix Pemilihan Keputusan dalam Metode PCI. Maka, dapat diambil keputusan
bahwa: Segmen Jalan Jl. Masaran – Plupuh Km 1 s/d 2 diperlukan perbaikan yang sebaiknya
dilakukan dalam waktu minimal 1 tahun sampai 5 tahun lagi.
Namun, untuk kerusakan minor yang mengganggu fungsional jalan, sebaiknya dilakukan
perbaikan sementara sesegera mungkin agar mengurangi potensi bahaya yang ada, seperti
menambal Crak, Spall, atau Break dengan Aspal.
24. Terima Kasih
Want to connect with me?
View my LinkedIn Profile
M. Hilman Iman Sakti,
Undergraduate Civil Engineering at Sebelas Maret University (UNS)