SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
1
STUDI HUBUNGAN ANTARA NILAI KERUSAKAN PERMUKAAN JALAN
(PCI) DENGAN NILAI KETIDAKRATAAN JALAN (IRI)
(STUDI KASUS : JALAN PROVINSI DI UPT MOJOKERTO)
Gigih Ady Prabowo, Vita Dwi Rahmawati, Ludfi Djakfar, A. Wicaksono
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang
Jl. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail: gigihadi.prabowo@yahoo.com, vitadwirahmawati08@yahoo.com
ABSTRAK
Jawa Timur merupakan salah satu propinsi terbesar di Indonesia yang mempunyai posisi strategis di
bidang industri dan perdagangan. Untuk mendukung pertumbuhan bidang tersebut diperlukan adanya
sistem jaringan jalan yang baik. Akan tetapi tidak semua jalan yang ada mempunyai kondisi baik dan
mampu melayani dengan baik. Oleh karena itu diperlukan metode untuk dapat memaksimalkan evaluasi
terhadap penilaian kondisi jalan. Alternatif yang dipilih adalah mencari hubungan antara nilai kerusakan
permukaan jalan dengan nilai ketidakrataan jalan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua
metode yaitu Pavement Condition Index (PCI) dan International Roughness Index (IRI). Dari hasil kedua
parameter ini dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan suatu persamaan korelasi. Studi kasus yang
dipilih adalah ruas Gedek-Kesamben dan Batas Mojokerto-Ploso. Berdasarkan hasil analisis
menunjukkan nilai PCI ruas jalan Gedek-Kesamben adalah 71,14, yang masuk dalam kategori baik
(satisfactory). Untuk ruas jalan Batas Kabupaten Mojokerto-Ploso adalah 63,79, termasuk dalam
klasifikasi sedang (fair). Nilai IRI untuk ruas Gedek Kesamben dan Batas Kabupaten Mojokerto-Ploso
adalah 4,13 dan 5,52. Keduanya termasuk dalam kategori baik. Persamaan yang didapat dari kedua
parameter ini adalah IRI = 12,905 - 0,119xPCI dengan (R2
) = 56%. Hasil analisis korelasi adalah r = -
0,749 yang menunjukkan korelasi berlawanan arah.
Kata kunci: Kerusakaan jalan, Pavement Condition Index (PCI), International Roughness Index (IRI),
korelasi
ABSTRACT
East Java is one of the biggest provinces in Indonesia which has a strategic position in the field of
industry and trade. To support growth in these fields is necessary the good road network system.
However, not all the road have a good condition and able to serve well. Therefore we need a method to
be able to maximize the evaluation of the road condition assessment. The selected alternative is to find
the relationship between pavement condition index and international roughness index. This research uses
two methods: Pavement Condition Index (PCI) and International Roughness Index (IRI). Based on the
result of both parameters, the researchers conduct the processing data to obtain a correlation equation.
Case study conducts on Gedek-Kesamben segment and segment-limit of Mojokerto-Ploso. The result
shows the value of PCI for Gedek-Kesamben road is 71.14, in the category of good (satisfactory). The
limit road segment of Ploso-Mojokerto is 63.79, the values are categorized as moderate (fair). IRI values
for Gedek-Kesamben road segment and for the limit road segment of Ploso-Mojokerto is 4.13 and 5.52.
Both values are in the category of good. Equation obtained from both parameters is IRI = 12,905 -
0,119xPCI with (R2
) = 56%. The result of correlation analysis is r = -0,749 which shows the opposite
correlation.
Key words: Road Damage, Pavement Condition Index (PCI), International Roughness Index (IRI),
correlation
2
PENDAHULUAN
Sebagai salah satu provinsi
terbesar di Indonesia, Jawa Timur
mempunyai posisi yang strategis di
bidang industri maupun perdagangan.
Untuk mendukung pertumbuhan kedua
bidang tersebut diperlukan adanya
sistem jaringan jalan yang baik.
Berdasarkan data dari pemerintah
provinsi, Jawa Timur mempunyai total
panjang jalan 3660,12 km, sepanjang
1760,91 km merupakan jalan provinsi
yang tersebar di berbagai UPT (Bina
Marga, 2012). Akan tetapi tidak semua
jalan tersebut mempunyai kondisi yang
baik dan mampu melayani dengan baik.
Oleh karena itu diperlukan suatu
metode untuk dapat memaksimalkan
evaluasi terhadap penilaian kondisi
jalan.
Selama ini metode yang sering
digunakan sebagai evaluasi kondisi
jalan adalah metode IRI (International
Roughness Index) dengan alat ukur
NAASRA (Bina Marga, 2012). Namun
penggunaan metode IRI tidak dapat
mengggambarkan kondisi kerusakan
jalan secara keseluruhan. Karena
NAASRA yang dipasang pada suatu
kendaraan hanya dapat mencatat nilai
kerataan permukaan jalan yang dilewati
oleh kendaraan tersebut. Selain itu alat
NAASRA ini masih jarang, karena tidak
semua daerah di wilayah Indonesia
memilikinya.
Selain metode IRI ada juga
metode PCI (Pavement Condition
Index) untuk menentukan nilai
kerusakan permukaan jalan (ASTM D
6433-07). Data kerusakan jalan yang
dihasilkan dari metode ini dapat
menggambarkan kerusakan jalan secara
keseluruhan, namun pelaksanaannya
membutuhkan waktu yang lama.
Disamping itu metode PCI kurang
cocok untuk lalu lintas yang ramai
karena menimbulkan problem lalu
lintas.
Dengan adanya kelebihan dan
kekurangan dari kedua metode tersebut,
maka dibutuhkan hubungan antara nilai
ketidakrataan jalan dengan nilai
kerusakan permukaan jalan. Sehingga
hasil pemodelan yang diperoleh dapat
digunakan untuk mengevaluasi kondisi
jalan secara efektif dan efisien. Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui nilai kerusakan
permukaan jalan provinsi di UPT
Mojokerto dengan menggunakan
Metode PCI.
2. Mengetahui nilai ketidakrataan jalan
provinsi di UPT Mojokerto dengan
menggunakan Metode IRI.
3. Mengetahui hubungan antara nilai
kerusakan permukaan jalan
menggunakan metode PCI dengan
nilai ketidakrataan jalan
menggunakan metode IRI.
METODE
Penelitian ini dilakukan dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut:
 Pengumpulan data, baik primer
maupun sekunder. Data primer
berupa data kerusakan permukaan
jalan berdasarkan metode ASTM D
6433-07 (survei PCI). Data
sekunder berupa peta jaringan jalan
dan data IRI (dari Bina Marga
Provinsi Jawa Timur).
 Analisis kondisi jalan dengan
metode ASTM D 6433-07 untuk
kerusakan permukaan jalan dan
metode IRI untuk ketidakrataan
jalan.
 Analisis hubungan antara nilai
kerusakan permukaan jalan (PCI)
dengan nilai ketidakrataan jalan
(IRI).
3
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini mengambil
ruas jalan provinsi yang berada di UPT
Mojokerto, dimana ruas yang diambil
adalah:
1. Ruas Kabupaten Gedek - Kesamben
dengan panjang 7,13 km seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Peta lokasi ruas jalan Gedek-
Kesamben.
Sumber: Bina Marga Propinsi Jawa Timur
(2012)
2. Ruas Kesamben -Ploso dengan panjang
13,79 km seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 2.
Gambar 2. Peta lokasi ruas jalan
Kesamben-Ploso.
Sumber: Bina Marga Propinsi Jawa Timur
(2012)
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini dilakukan dengan dua
macam survei yaitu survei primer dan
survei sekunder.
1. Survei primer
Survei primer merupakan peninjauan
langsung terhadap kondisi yang ada di
lapangan. Survei primer yang dilakukan
adalah survei kondisi jalan yang
bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis
dan dimensi dari kerusakan jalan.
Pelaksanaan survei mengikuti metode
ASTM D 6433-07.
2. Survei sekunder
Survei sekunder merupakan kegiatan
pengumpulan data yang berkaitan
dengan penelitian, didapat dari data
sekunder. Data-data tersebut adalah
peta jaringan jalan propinsi dan data
IRI dengan alat ukur NAASRA. Data-
data sekunder tersebut diperoleh dari
Dinas Bina Marga propinsi Jawa
Timur.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Evaluasi Nilai Kondisi Jalan
Dari data yang telah didapatkan
baik primer (PCI) maupun sekunder
(IRI) dan dilakukan analisis maka
diperoleh hasil sebagaimana
ditampilkan pada Tabel 1 dan Tabel 2
(untuk data primer PCI) serta Tabel 3
dan Tabel 4 (untuk data sekunder IRI).
Tabel 1. Nilai PCI ruas Gedek-
Kesamben per kilometer
Km
Nilai PCI Nilai
PCI/km
Kondisi
JalanKiri Kanan
0 - 1 65.88 65.00 65.44 Sedang
1 - 2 83.64 61.39 72.52 Baik
2 - 3 78.30 51.00 64.65 Sedang
3 - 4 86.26 63.20 74.73 Baik
4 - 5 77.54 68.40 72.97 Baik
5 - 6 88.02 64.20 76.11 Baik
6 - 7 85.02 58.04 71.53 Baik
Nilai PCI rata-rata 71.14 Baik
Sumber: Analisis Data
4
Tabel 2. Nilai PCI ruas Mojokerto-
Ploso per kilometer
Km
Nilai PCI Nilai
PCI/km
Kondisi
JalanKiri Kanan
0 - 1 74.06 43.04 58.55 Sedang
1 - 2 54.90 49.66 52.28 Jelek
2 - 3 65.30 65.80 65.57 Sedang
3 - 4 77.20 59.20 68.20 Sedang
4 - 5 41.80 32.92 37.36
Sangat
jelek
5 - 6 38.14 36.80 37.47
Sangat
jelek
6 - 7 49.80 40.36 45.08 Jelek
7 - 8 61.30 49.90 55.59 Sedang
8 - 9 66.20 44.80 55.50 Sedang
9 - 10 69.00 67.45 68.43 Sedang
10 - 11 95.54 76.50 86.02 Sangat baik
11 - 12 95.68 77.90 86.79 Sangat baik
12- 13 96.14 82.00 89.07 Sangat baik
13 -
13.8
95.33 79.13 87.23 Sangat baik
Nilai PCI rata-rata 63.79 Sedang
Sumber: Analisis Data
Dari Tabel 1 dan Tabel 2 di atas,
untuk ruas Gedek-Kesamben
mempunyai nilai PCI sebesar 71,14,
nilai tersebut masuk dalam kategori
baik (satisfactory). Untuk ruas jalan
Batas Kabupaten Mojokerto-Ploso
adalah 63,79, yang menunjukkan ruas
tersebut termasuk dalam klasifikasi
sedang (fair).
Tabel 3. Nilai IRI ruas Gedek-
Kesamben
Km
IRI
(m/km)
Kondisi Jalan
0 - 1 3.09 Sangat baik, umumnya rata
1 - 2 3.51 Sangat baik, umumnya rata
2 - 3 4.31 Baik
3 - 4 3.09 Sangat baik, umumnya rata
4 - 5 4.92 Baik
5 - 6 6.14
Cukup, sedikit lubang,
permukaan tidak rata
6 - 7 3.82 Sangat baik, umumnya rata
Nilai
IRI
4.13 Baik
Sumber: Analisis Data
Tabel 4. Nilai IRI ruas Mojokerto-Ploso
Km
IRI
(m/km)
Kondisi Jalan
0 - 1 3.51 Sangat baik, umumnya rata
1 - 2 4.61 Baik
2 - 3 5.83 Baik
3 - 4 5.83 Baik
4 - 5 10.71
Rusak, bergelombang, banyak
lubang
5 - 6 11.63
Rusak, bergelombang, banyak
lubang
6 - 7 6.44
Cukup, sedikit lubang,
permukaan tidak rata
7 - 8 5.63 Baik
8 - 9 6.75
Cukup, sedikit lubang,
permukaan tidak rata
9 - 10 2.61 Sangat rata dan teratur
10 - 11 4.42 Baik
11 - 12 2.48 Sangat rata dan teratur
12 - 13 2.78 Sangat rata dan teratur
13 - 13.8 3.98 Sangat baik, umumnya rata
Nilai
IRI
5.52 Baik
Sumber: Analisis Data
Dari Tabel 3 dan Tabel 4 di
atas, didapat nilai IRI untuk ruas
Gedek Kesamben adalah 4,13
sedangkan nilai IRI untuk ruas jalan
Batas Kabupaten Mojokerto-Ploso
adalah 5,52. Kedua nilai tersebut
masuk dalam kategori baik.
5
Untuk mengetahui perbandingan
antara kondisi jalan berdasarkan metode
PCI dengan kondisi jalan berdasarkan
metode IRI dapat dilihat pada Tabel 5
berikut:
Tabel 5. Perbandingan nilai kondisi
jalan berdasarkan metode
PCI dengan metode IRI
Km PCI
Kondisi
Jalan
IRI Kondisi Jalan
0 - 1 65.44 Sedang 3.09
Sangat baik,
umumnya rata
1 - 2 72.52 Baik 3.51
Sangat baik,
umumnya rata
2 - 3 64.65 Sedang 4.31 Baik
3 - 4 74.73 Baik 3.09
Sangat baik,
umumnya rata
4 - 5 72.97 Baik 4.92 Baik
5 - 6 76.11 Baik 6.14
Cukup, sedikit
lubang, permukaan
tidak rata
6 - 7 71.53 Baik 3.82
Sangat baik,
umumnya rata
7 - 8 58.55 Sedang 3.51
Sangat baik,
umumnya rata
8 - 9 52.28 Jelek 4.61 Baik
9 - 10 65.57 Sedang 5.83 Baik
10 - 11 68.2 Sedang 5.83 Baik
11 - 12 37.36
Sangat
jelek
10.71
Rusak,
bergelombang,
banyak lubang
12 - 13 37.47
Sangat
jelek
11.63
Rusak,
bergelombang,
banyak lubang
13 - 14 45.08 Jelek 6.44
Cukup, sedikit
lubang, permukaan
tidak rata
14 - 15 55.59 Sedang 5.63 Baik
15 - 16 55.50 Sedang 6.75
Cukup, sedikit
lubang, permukaan
tidak rata
16 - 17 68.43 Sedang 2.61
Sangat rata dan
teratur
17 - 18 86.02
Sangat
baik
4.42 Baik
18 - 19 86.79
Sangat
baik
2.48
Sangat rata dan
teratur
19 - 20 89.07
Sangat
baik
2.78
Sangat rata dan
teratur
20 – 20.8 87.23
Sangat
baik
3.98
Sangat baik,
umumnya rata
Nilai
rata-rata
66.24 Sedang 5.05 Baik
Sumber: Analisis Data
Analisis Hubungan Nilai PCI Dengan
Nilai IRI
Dari hasil evaluasi kondisi jalan
berdasarkan nilai PCI dan nilai IRI
seperti pada Tabel 5 di atas, selanjutnya
dilakukan analisis untuk mengetahui
hubungan antara nilai kerusakan jalan
(PCI) dengan nilai ketidakrataan jalan
(IRI). Adapun analisis yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Analisis regresi linier
Dari analisis regresi linier sederhana
didapatkan nilai persamaan: IRI =
12,905 – 0,119xPCI dan nilai
koefisien determinasi R2
= 0,561.
Koefisien determinasi (R2
)
menunjukkan bahwa persamaan
yang didapat mampu menjelaskan
pengaruh nilai kerusakan
permukaan jalan (PCI) terhadap
ketidakrataan jalan (IRI) adalah
sebesar 56,1%. Sedangkan 43,9%
dari nilai kerusakan permukaan
jalan tidak berpengaruh terhadap
nilai ketidakrataan jalan.
2. Analisis regresi eksponensial
Dari analisis regresi eksponensial
didapatkan nilai persamaan: IRI=
17,478 e-0,020xPCI
dan nilai koefisien
determinasi R2
= 0,530. Koefisien
determinasi (R2
) menunjukkan
bahwa persamaan yang didapat
mampu menjelaskan pengaruh nilai
kerusakan permukaan jalan (PCI)
terhadap ketidakrataan jalan (IRI)
adalah sebesar 53%. Sedangkan
47% dari nilai kerusakan permukaan
jalan tidak berpengaruh terhadap
nilai ketidakrataan jalan.
3. Analisis korelasi
Dari perhitungan SPSS, diperoleh
nilai koefisien korelasi (r) sebesar -
0,749. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat keeratan hubungan antara
nilai kerusakan jalan (PCI) dengan
nilai ketidakrataan jalan (IRI) adalah
sebesar 0,749. Karena r bernilai
negatif, maka korelasi antara nilai
PCI dengan nilai IRI adalah
berlawanan arah. Kenaikan nilai
kerusakan jalan (PCI) akan diikuti
dengan penurunan nilai
ketidakrataan jalan (IRI). Hal ini
berarti apabila nilai PCI bertambah
6
tinggi maka nilai IRI akan semakin
rendah, atau sebaliknya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis
didapatkan nilai PCI untuk ruas
Gedek-Kesamben sebesar 71,14,
nilai tersebut masuk dalam kategori
baik (satisfactory). Untuk ruas jalan
Batas Kabupaten Mojokerto-Ploso
adalah 63,79, nilai PCI tersebut
menunjukkan ruas tersebut termasuk
dalam klasifikasi sedang (fair). Jenis
kerusakan yang dominan terjadi
adalah alligator cracking, rutting,
bumps and sags, Corrugation, block
cracking, Patching and utility cut
patching, depression, potholes,
shoving.
2. Data IRI yang didapatkan dari Dinas
Bina Marga Provinsi Jawa Timur
menunjukkan nilai IRI untuk ruas
Gedek Kesamben adalah 4,13
sedangkan nilai IRI untuk ruas jalan
Batas Kabupaten Mojokerto-Ploso
adalah 5,52. Kedua nilai tersebut
masuk dalam kategori baik.
3. Studi hubungan antara nilai
kerusakan permukaan jalan (PCI)
dengan nilai ketidakrataan jalan
(IRI) dilakukan dengan dua analisis
regresi yaitu; analisis regresi linier
yang menghasilkan persamaan IRI
= 12,905 - 0,119xPCI dengan nilai
koefisien determinasi (R2
) sebesar
56% dan analisis regresi
eksponensial yang menghasilkan
persamaan IRI = 17,478 e-0,020xPCI
dengan nilai koefisien determinasi
(R2
) sebesar 53%. Untuk itu
digunakan persamaan yang
menunjukkan nilai koefisien
determinasi terbesar yaitu R2
= 56%.
Sehingga persamaan akhir yang
digunakan adalah:
IRI = 12,905 – 0,119xPCI
Nilai R2
sebesar 0,561 menunjukkan
bahwa sebesar 56,1 % nilai
kerusakan jalan (PCI) berpengaruh
terhadap nilai ketidakrataan jalan
(IRI). Sedangkan 43,9 % dari nilai
kerusakan permukaan jalan tidak
berpengaruh terhadap nilai
ketidakrataan jalan (IRI). Hal ini
diduga dalam menentukan
persamaan tersebut tidak dilakukan
uji korelasi terhadap variabel-
variabel jenis kerusakan yang
terjadi. Artinya semua kategori
kerusakan menurut ASTM D 6433-
07 dimasukkan dalam penentuan
persamaan tersebut tanpa melihat
apakah semua jenis kerusakan
tersebut bebar-benar berpengaruh
terhadap nilai ketidakrataan jalan
atau tidak.
Dari analisis korelasi menghasilkan
nilai r sebesar -0,749 yang
menunjukkan bahwa kedua
parameter berkorelasi cukup kuat.
Korelasi tersebut menunjukkan
korelasi yang berlawanan arah.
Artinya, setiap kenaikan nilai
kerusakan jalan (PCI) akan diikuti
dengan penurunan nilai
ketidakrataan jalan (IRI). Hal ini
berarti apabila nilai PCI bertambah
tinggi maka nilai IRI akan semakin
rendah, atau sebaliknya.
Saran
Berdasarkan hasil-hasil yang telah
diperoleh selama penelitian, maka
disarankan:
1. Perlu dilakukan perbaikan jalan
pada ruas jalan Batas Mojokerto-
Ploso, karena meskipun secara
keseluruhan bernilai sedang namun
pada beberapa segmen terjadi rusak
berat (km 4-5 dan km 5-6).
2. Dalam pelaksanaan survei kondisi
jalan berdasarkan metode ASTM D
6433-07, harus diperhatikan dengan
7
teliti jenis maupun tingkat
kerusakan serta dimensi dari
kerusakan yang terjadi agar
diperoleh data yang akurat. Hal ini
dikarenakan survei kondisi jalan
untuk penelitian ini dilakukan secara
visual.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan
dengan mempertimbangkan jenis-
jenis kerusakan permukaan jalan
(PCI) yang berpengaruh terhadap
nilai ketidakrataan jalan (IRI) atau
bisa juga dilakukan uji korelasi
terhadap variabel-variabel jenis
kerusakan yang terjadi
DAFTAR PUSTAKA
ASTM. 2007. Standard Practice for
Roads and Parking Lots
Pavement Condition Index
Surveys1
. New York: ASTM.
Hu, Fengxuan. 2004. Development of
Direct Type Road Roughness
Evaluation System. South
Florida: Departement of Civil
Environmental Engineering.
Kartika, A. A. G., Widyastuti, H.,
Herijanto, W., Buana, C., & Arif,
P. C. (2006) Validasi Persamaan
Korelasi antara NIlai International
Roughness Index (IRI) dengan
nilai kerusakan (NK) Jalan (Studi
Kasus Jalan Tol Surabaya-
Gempol), Jurnal Transportasi
edisi Juni 2006, FSTPT.
Martin, Tim. 1999. The effect of climate
on the cost of road maintenance
in Australia. Australia: ARRB
Transport Research Ltd.
Paterson, W. D. O. (1987). Road
deterioration and maintenance
effects. Models for planning and
management. The International
Bank for Reconstruction and
Development, Washington, DC,
USA.
Sayer, M.W., Gillespie T.D dan
Queisoz C.A.V. (1986). The
International Road Riding
Quality Experiment: Establising
Correlative and Calibration
Standard for Measurement,
Technical Paper 45. Washington
DC: World Bank.
Shahin, M. Y. 1994. Pavement
Management for Airports,
Roads, and Parking Lots. New
York: Springer Science and
Businnes Media.
SNI. 1994. Tata Cara Survai Kerataan
Perkerasan Permukaan Jalan
dengan Alat ukur NAASRA.
Jakarta: SNI.
Sugiarto, Ir. 1992. Tahap Awal +
Aplikasi Analisis Regresi.
Yogyakarta: Andi Offset.
Suherman. 2008. Studi Persamaan
Korelasi Antara Ketidakrataan
Permukaan Jalan (IRI) dengan
Indeks Kondisi Jalan (RCI)
Studi Kasus Ruas Jalan Labuan-
Cibaliung. Jurnal Teknik Sipil.
XIII (3): 206-214.
Supangat, Andi. 2007. Statistika Dalam
Kajian Deskriptif, Inferensi, dan
Nonparametik. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Suwardo & Sugiharto. 2004. Tingkat
Kerataan Jalan Berdasarkan
Alat Rolling Straight Edge
Untuk Mengestimasi Kondisi
Pelayanan Jalan (PSI dan
RCI).Jurnal tidak
dipublikasikan. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada.
Yoder, E. J. and M.W. Witczak (1975).
Principles of Pavement Design.
2nd
Edition, John Wiley and
Sons, Inc. New York.

More Related Content

Similar to Studi hubungan pci_dan_iri

Makalah senior
Makalah seniorMakalah senior
Makalah seniordedcay
 
589 1177-1-sm
589 1177-1-sm589 1177-1-sm
589 1177-1-smdonnitph
 
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.Ardi Bato'v Patimang
 
JURNAL ILMIAH (ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJAL...
JURNAL ILMIAH (ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJAL...JURNAL ILMIAH (ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJAL...
JURNAL ILMIAH (ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJAL...Mira Pemayun
 
3037-Article Text-7162-1-10-20181011.pdf
3037-Article Text-7162-1-10-20181011.pdf3037-Article Text-7162-1-10-20181011.pdf
3037-Article Text-7162-1-10-20181011.pdfArifNurkholis3
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Presentasi metode penelitian
Presentasi metode penelitianPresentasi metode penelitian
Presentasi metode penelitianputra350
 
Persentasi Metode Penelitian.pptx
Persentasi Metode Penelitian.pptxPersentasi Metode Penelitian.pptx
Persentasi Metode Penelitian.pptxVine9Avenue
 
contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipil
contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipilcontoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipil
contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipilNengHodijatulKubro07
 
Ratmi Tringani Bangun (TAN 1 B)
Ratmi Tringani Bangun (TAN 1 B)Ratmi Tringani Bangun (TAN 1 B)
Ratmi Tringani Bangun (TAN 1 B)RatmiBangun
 
BAHAN PAPARAN_REVISI.pdf
BAHAN PAPARAN_REVISI.pdfBAHAN PAPARAN_REVISI.pdf
BAHAN PAPARAN_REVISI.pdfHendraThohir2
 
SDI -74121-445-251253-1-10-20211231.pdf
SDI -74121-445-251253-1-10-20211231.pdfSDI -74121-445-251253-1-10-20211231.pdf
SDI -74121-445-251253-1-10-20211231.pdfSiahaan2
 
5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan
5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan
5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaandrestajumena1
 
BAB III. metodologi penelitian btr
BAB III. metodologi penelitian btrBAB III. metodologi penelitian btr
BAB III. metodologi penelitian btrbrammarpaung
 

Similar to Studi hubungan pci_dan_iri (20)

Makalah senior
Makalah seniorMakalah senior
Makalah senior
 
589 1177-1-sm
589 1177-1-sm589 1177-1-sm
589 1177-1-sm
 
26909302-Rizko-Pradana-Andika
26909302-Rizko-Pradana-Andika26909302-Rizko-Pradana-Andika
26909302-Rizko-Pradana-Andika
 
Perencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota SemarangPerencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota Semarang
 
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
 
BAB 3.pdf
BAB 3.pdfBAB 3.pdf
BAB 3.pdf
 
JURNAL ILMIAH (ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJAL...
JURNAL ILMIAH (ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJAL...JURNAL ILMIAH (ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJAL...
JURNAL ILMIAH (ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DIPONEGORO AKIBAT BANGKITAN PERJAL...
 
3037-Article Text-7162-1-10-20181011.pdf
3037-Article Text-7162-1-10-20181011.pdf3037-Article Text-7162-1-10-20181011.pdf
3037-Article Text-7162-1-10-20181011.pdf
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Presentasi metode penelitian
Presentasi metode penelitianPresentasi metode penelitian
Presentasi metode penelitian
 
Persentasi Metode Penelitian.pptx
Persentasi Metode Penelitian.pptxPersentasi Metode Penelitian.pptx
Persentasi Metode Penelitian.pptx
 
contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipil
contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipilcontoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipil
contoh presentasi seminar proposal skripsi teknik sipil
 
05.5 bab 5.pdf
05.5 bab 5.pdf05.5 bab 5.pdf
05.5 bab 5.pdf
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Ratmi Tringani Bangun (TAN 1 B)
Ratmi Tringani Bangun (TAN 1 B)Ratmi Tringani Bangun (TAN 1 B)
Ratmi Tringani Bangun (TAN 1 B)
 
Seminar kemacetan kota malang
Seminar kemacetan kota malangSeminar kemacetan kota malang
Seminar kemacetan kota malang
 
BAHAN PAPARAN_REVISI.pdf
BAHAN PAPARAN_REVISI.pdfBAHAN PAPARAN_REVISI.pdf
BAHAN PAPARAN_REVISI.pdf
 
SDI -74121-445-251253-1-10-20211231.pdf
SDI -74121-445-251253-1-10-20211231.pdfSDI -74121-445-251253-1-10-20211231.pdf
SDI -74121-445-251253-1-10-20211231.pdf
 
5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan
5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan
5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan
 
BAB III. metodologi penelitian btr
BAB III. metodologi penelitian btrBAB III. metodologi penelitian btr
BAB III. metodologi penelitian btr
 

Recently uploaded

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 

Recently uploaded (9)

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 

Studi hubungan pci_dan_iri

  • 1. 1 STUDI HUBUNGAN ANTARA NILAI KERUSAKAN PERMUKAAN JALAN (PCI) DENGAN NILAI KETIDAKRATAAN JALAN (IRI) (STUDI KASUS : JALAN PROVINSI DI UPT MOJOKERTO) Gigih Ady Prabowo, Vita Dwi Rahmawati, Ludfi Djakfar, A. Wicaksono Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia E-mail: gigihadi.prabowo@yahoo.com, vitadwirahmawati08@yahoo.com ABSTRAK Jawa Timur merupakan salah satu propinsi terbesar di Indonesia yang mempunyai posisi strategis di bidang industri dan perdagangan. Untuk mendukung pertumbuhan bidang tersebut diperlukan adanya sistem jaringan jalan yang baik. Akan tetapi tidak semua jalan yang ada mempunyai kondisi baik dan mampu melayani dengan baik. Oleh karena itu diperlukan metode untuk dapat memaksimalkan evaluasi terhadap penilaian kondisi jalan. Alternatif yang dipilih adalah mencari hubungan antara nilai kerusakan permukaan jalan dengan nilai ketidakrataan jalan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu Pavement Condition Index (PCI) dan International Roughness Index (IRI). Dari hasil kedua parameter ini dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan suatu persamaan korelasi. Studi kasus yang dipilih adalah ruas Gedek-Kesamben dan Batas Mojokerto-Ploso. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan nilai PCI ruas jalan Gedek-Kesamben adalah 71,14, yang masuk dalam kategori baik (satisfactory). Untuk ruas jalan Batas Kabupaten Mojokerto-Ploso adalah 63,79, termasuk dalam klasifikasi sedang (fair). Nilai IRI untuk ruas Gedek Kesamben dan Batas Kabupaten Mojokerto-Ploso adalah 4,13 dan 5,52. Keduanya termasuk dalam kategori baik. Persamaan yang didapat dari kedua parameter ini adalah IRI = 12,905 - 0,119xPCI dengan (R2 ) = 56%. Hasil analisis korelasi adalah r = - 0,749 yang menunjukkan korelasi berlawanan arah. Kata kunci: Kerusakaan jalan, Pavement Condition Index (PCI), International Roughness Index (IRI), korelasi ABSTRACT East Java is one of the biggest provinces in Indonesia which has a strategic position in the field of industry and trade. To support growth in these fields is necessary the good road network system. However, not all the road have a good condition and able to serve well. Therefore we need a method to be able to maximize the evaluation of the road condition assessment. The selected alternative is to find the relationship between pavement condition index and international roughness index. This research uses two methods: Pavement Condition Index (PCI) and International Roughness Index (IRI). Based on the result of both parameters, the researchers conduct the processing data to obtain a correlation equation. Case study conducts on Gedek-Kesamben segment and segment-limit of Mojokerto-Ploso. The result shows the value of PCI for Gedek-Kesamben road is 71.14, in the category of good (satisfactory). The limit road segment of Ploso-Mojokerto is 63.79, the values are categorized as moderate (fair). IRI values for Gedek-Kesamben road segment and for the limit road segment of Ploso-Mojokerto is 4.13 and 5.52. Both values are in the category of good. Equation obtained from both parameters is IRI = 12,905 - 0,119xPCI with (R2 ) = 56%. The result of correlation analysis is r = -0,749 which shows the opposite correlation. Key words: Road Damage, Pavement Condition Index (PCI), International Roughness Index (IRI), correlation
  • 2. 2 PENDAHULUAN Sebagai salah satu provinsi terbesar di Indonesia, Jawa Timur mempunyai posisi yang strategis di bidang industri maupun perdagangan. Untuk mendukung pertumbuhan kedua bidang tersebut diperlukan adanya sistem jaringan jalan yang baik. Berdasarkan data dari pemerintah provinsi, Jawa Timur mempunyai total panjang jalan 3660,12 km, sepanjang 1760,91 km merupakan jalan provinsi yang tersebar di berbagai UPT (Bina Marga, 2012). Akan tetapi tidak semua jalan tersebut mempunyai kondisi yang baik dan mampu melayani dengan baik. Oleh karena itu diperlukan suatu metode untuk dapat memaksimalkan evaluasi terhadap penilaian kondisi jalan. Selama ini metode yang sering digunakan sebagai evaluasi kondisi jalan adalah metode IRI (International Roughness Index) dengan alat ukur NAASRA (Bina Marga, 2012). Namun penggunaan metode IRI tidak dapat mengggambarkan kondisi kerusakan jalan secara keseluruhan. Karena NAASRA yang dipasang pada suatu kendaraan hanya dapat mencatat nilai kerataan permukaan jalan yang dilewati oleh kendaraan tersebut. Selain itu alat NAASRA ini masih jarang, karena tidak semua daerah di wilayah Indonesia memilikinya. Selain metode IRI ada juga metode PCI (Pavement Condition Index) untuk menentukan nilai kerusakan permukaan jalan (ASTM D 6433-07). Data kerusakan jalan yang dihasilkan dari metode ini dapat menggambarkan kerusakan jalan secara keseluruhan, namun pelaksanaannya membutuhkan waktu yang lama. Disamping itu metode PCI kurang cocok untuk lalu lintas yang ramai karena menimbulkan problem lalu lintas. Dengan adanya kelebihan dan kekurangan dari kedua metode tersebut, maka dibutuhkan hubungan antara nilai ketidakrataan jalan dengan nilai kerusakan permukaan jalan. Sehingga hasil pemodelan yang diperoleh dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi jalan secara efektif dan efisien. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui nilai kerusakan permukaan jalan provinsi di UPT Mojokerto dengan menggunakan Metode PCI. 2. Mengetahui nilai ketidakrataan jalan provinsi di UPT Mojokerto dengan menggunakan Metode IRI. 3. Mengetahui hubungan antara nilai kerusakan permukaan jalan menggunakan metode PCI dengan nilai ketidakrataan jalan menggunakan metode IRI. METODE Penelitian ini dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:  Pengumpulan data, baik primer maupun sekunder. Data primer berupa data kerusakan permukaan jalan berdasarkan metode ASTM D 6433-07 (survei PCI). Data sekunder berupa peta jaringan jalan dan data IRI (dari Bina Marga Provinsi Jawa Timur).  Analisis kondisi jalan dengan metode ASTM D 6433-07 untuk kerusakan permukaan jalan dan metode IRI untuk ketidakrataan jalan.  Analisis hubungan antara nilai kerusakan permukaan jalan (PCI) dengan nilai ketidakrataan jalan (IRI).
  • 3. 3 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini mengambil ruas jalan provinsi yang berada di UPT Mojokerto, dimana ruas yang diambil adalah: 1. Ruas Kabupaten Gedek - Kesamben dengan panjang 7,13 km seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Peta lokasi ruas jalan Gedek- Kesamben. Sumber: Bina Marga Propinsi Jawa Timur (2012) 2. Ruas Kesamben -Ploso dengan panjang 13,79 km seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2. Peta lokasi ruas jalan Kesamben-Ploso. Sumber: Bina Marga Propinsi Jawa Timur (2012) Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan dua macam survei yaitu survei primer dan survei sekunder. 1. Survei primer Survei primer merupakan peninjauan langsung terhadap kondisi yang ada di lapangan. Survei primer yang dilakukan adalah survei kondisi jalan yang bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis dan dimensi dari kerusakan jalan. Pelaksanaan survei mengikuti metode ASTM D 6433-07. 2. Survei sekunder Survei sekunder merupakan kegiatan pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian, didapat dari data sekunder. Data-data tersebut adalah peta jaringan jalan propinsi dan data IRI dengan alat ukur NAASRA. Data- data sekunder tersebut diperoleh dari Dinas Bina Marga propinsi Jawa Timur. HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Nilai Kondisi Jalan Dari data yang telah didapatkan baik primer (PCI) maupun sekunder (IRI) dan dilakukan analisis maka diperoleh hasil sebagaimana ditampilkan pada Tabel 1 dan Tabel 2 (untuk data primer PCI) serta Tabel 3 dan Tabel 4 (untuk data sekunder IRI). Tabel 1. Nilai PCI ruas Gedek- Kesamben per kilometer Km Nilai PCI Nilai PCI/km Kondisi JalanKiri Kanan 0 - 1 65.88 65.00 65.44 Sedang 1 - 2 83.64 61.39 72.52 Baik 2 - 3 78.30 51.00 64.65 Sedang 3 - 4 86.26 63.20 74.73 Baik 4 - 5 77.54 68.40 72.97 Baik 5 - 6 88.02 64.20 76.11 Baik 6 - 7 85.02 58.04 71.53 Baik Nilai PCI rata-rata 71.14 Baik Sumber: Analisis Data
  • 4. 4 Tabel 2. Nilai PCI ruas Mojokerto- Ploso per kilometer Km Nilai PCI Nilai PCI/km Kondisi JalanKiri Kanan 0 - 1 74.06 43.04 58.55 Sedang 1 - 2 54.90 49.66 52.28 Jelek 2 - 3 65.30 65.80 65.57 Sedang 3 - 4 77.20 59.20 68.20 Sedang 4 - 5 41.80 32.92 37.36 Sangat jelek 5 - 6 38.14 36.80 37.47 Sangat jelek 6 - 7 49.80 40.36 45.08 Jelek 7 - 8 61.30 49.90 55.59 Sedang 8 - 9 66.20 44.80 55.50 Sedang 9 - 10 69.00 67.45 68.43 Sedang 10 - 11 95.54 76.50 86.02 Sangat baik 11 - 12 95.68 77.90 86.79 Sangat baik 12- 13 96.14 82.00 89.07 Sangat baik 13 - 13.8 95.33 79.13 87.23 Sangat baik Nilai PCI rata-rata 63.79 Sedang Sumber: Analisis Data Dari Tabel 1 dan Tabel 2 di atas, untuk ruas Gedek-Kesamben mempunyai nilai PCI sebesar 71,14, nilai tersebut masuk dalam kategori baik (satisfactory). Untuk ruas jalan Batas Kabupaten Mojokerto-Ploso adalah 63,79, yang menunjukkan ruas tersebut termasuk dalam klasifikasi sedang (fair). Tabel 3. Nilai IRI ruas Gedek- Kesamben Km IRI (m/km) Kondisi Jalan 0 - 1 3.09 Sangat baik, umumnya rata 1 - 2 3.51 Sangat baik, umumnya rata 2 - 3 4.31 Baik 3 - 4 3.09 Sangat baik, umumnya rata 4 - 5 4.92 Baik 5 - 6 6.14 Cukup, sedikit lubang, permukaan tidak rata 6 - 7 3.82 Sangat baik, umumnya rata Nilai IRI 4.13 Baik Sumber: Analisis Data Tabel 4. Nilai IRI ruas Mojokerto-Ploso Km IRI (m/km) Kondisi Jalan 0 - 1 3.51 Sangat baik, umumnya rata 1 - 2 4.61 Baik 2 - 3 5.83 Baik 3 - 4 5.83 Baik 4 - 5 10.71 Rusak, bergelombang, banyak lubang 5 - 6 11.63 Rusak, bergelombang, banyak lubang 6 - 7 6.44 Cukup, sedikit lubang, permukaan tidak rata 7 - 8 5.63 Baik 8 - 9 6.75 Cukup, sedikit lubang, permukaan tidak rata 9 - 10 2.61 Sangat rata dan teratur 10 - 11 4.42 Baik 11 - 12 2.48 Sangat rata dan teratur 12 - 13 2.78 Sangat rata dan teratur 13 - 13.8 3.98 Sangat baik, umumnya rata Nilai IRI 5.52 Baik Sumber: Analisis Data Dari Tabel 3 dan Tabel 4 di atas, didapat nilai IRI untuk ruas Gedek Kesamben adalah 4,13 sedangkan nilai IRI untuk ruas jalan Batas Kabupaten Mojokerto-Ploso adalah 5,52. Kedua nilai tersebut masuk dalam kategori baik.
  • 5. 5 Untuk mengetahui perbandingan antara kondisi jalan berdasarkan metode PCI dengan kondisi jalan berdasarkan metode IRI dapat dilihat pada Tabel 5 berikut: Tabel 5. Perbandingan nilai kondisi jalan berdasarkan metode PCI dengan metode IRI Km PCI Kondisi Jalan IRI Kondisi Jalan 0 - 1 65.44 Sedang 3.09 Sangat baik, umumnya rata 1 - 2 72.52 Baik 3.51 Sangat baik, umumnya rata 2 - 3 64.65 Sedang 4.31 Baik 3 - 4 74.73 Baik 3.09 Sangat baik, umumnya rata 4 - 5 72.97 Baik 4.92 Baik 5 - 6 76.11 Baik 6.14 Cukup, sedikit lubang, permukaan tidak rata 6 - 7 71.53 Baik 3.82 Sangat baik, umumnya rata 7 - 8 58.55 Sedang 3.51 Sangat baik, umumnya rata 8 - 9 52.28 Jelek 4.61 Baik 9 - 10 65.57 Sedang 5.83 Baik 10 - 11 68.2 Sedang 5.83 Baik 11 - 12 37.36 Sangat jelek 10.71 Rusak, bergelombang, banyak lubang 12 - 13 37.47 Sangat jelek 11.63 Rusak, bergelombang, banyak lubang 13 - 14 45.08 Jelek 6.44 Cukup, sedikit lubang, permukaan tidak rata 14 - 15 55.59 Sedang 5.63 Baik 15 - 16 55.50 Sedang 6.75 Cukup, sedikit lubang, permukaan tidak rata 16 - 17 68.43 Sedang 2.61 Sangat rata dan teratur 17 - 18 86.02 Sangat baik 4.42 Baik 18 - 19 86.79 Sangat baik 2.48 Sangat rata dan teratur 19 - 20 89.07 Sangat baik 2.78 Sangat rata dan teratur 20 – 20.8 87.23 Sangat baik 3.98 Sangat baik, umumnya rata Nilai rata-rata 66.24 Sedang 5.05 Baik Sumber: Analisis Data Analisis Hubungan Nilai PCI Dengan Nilai IRI Dari hasil evaluasi kondisi jalan berdasarkan nilai PCI dan nilai IRI seperti pada Tabel 5 di atas, selanjutnya dilakukan analisis untuk mengetahui hubungan antara nilai kerusakan jalan (PCI) dengan nilai ketidakrataan jalan (IRI). Adapun analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Analisis regresi linier Dari analisis regresi linier sederhana didapatkan nilai persamaan: IRI = 12,905 – 0,119xPCI dan nilai koefisien determinasi R2 = 0,561. Koefisien determinasi (R2 ) menunjukkan bahwa persamaan yang didapat mampu menjelaskan pengaruh nilai kerusakan permukaan jalan (PCI) terhadap ketidakrataan jalan (IRI) adalah sebesar 56,1%. Sedangkan 43,9% dari nilai kerusakan permukaan jalan tidak berpengaruh terhadap nilai ketidakrataan jalan. 2. Analisis regresi eksponensial Dari analisis regresi eksponensial didapatkan nilai persamaan: IRI= 17,478 e-0,020xPCI dan nilai koefisien determinasi R2 = 0,530. Koefisien determinasi (R2 ) menunjukkan bahwa persamaan yang didapat mampu menjelaskan pengaruh nilai kerusakan permukaan jalan (PCI) terhadap ketidakrataan jalan (IRI) adalah sebesar 53%. Sedangkan 47% dari nilai kerusakan permukaan jalan tidak berpengaruh terhadap nilai ketidakrataan jalan. 3. Analisis korelasi Dari perhitungan SPSS, diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar - 0,749. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keeratan hubungan antara nilai kerusakan jalan (PCI) dengan nilai ketidakrataan jalan (IRI) adalah sebesar 0,749. Karena r bernilai negatif, maka korelasi antara nilai PCI dengan nilai IRI adalah berlawanan arah. Kenaikan nilai kerusakan jalan (PCI) akan diikuti dengan penurunan nilai ketidakrataan jalan (IRI). Hal ini berarti apabila nilai PCI bertambah
  • 6. 6 tinggi maka nilai IRI akan semakin rendah, atau sebaliknya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai PCI untuk ruas Gedek-Kesamben sebesar 71,14, nilai tersebut masuk dalam kategori baik (satisfactory). Untuk ruas jalan Batas Kabupaten Mojokerto-Ploso adalah 63,79, nilai PCI tersebut menunjukkan ruas tersebut termasuk dalam klasifikasi sedang (fair). Jenis kerusakan yang dominan terjadi adalah alligator cracking, rutting, bumps and sags, Corrugation, block cracking, Patching and utility cut patching, depression, potholes, shoving. 2. Data IRI yang didapatkan dari Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur menunjukkan nilai IRI untuk ruas Gedek Kesamben adalah 4,13 sedangkan nilai IRI untuk ruas jalan Batas Kabupaten Mojokerto-Ploso adalah 5,52. Kedua nilai tersebut masuk dalam kategori baik. 3. Studi hubungan antara nilai kerusakan permukaan jalan (PCI) dengan nilai ketidakrataan jalan (IRI) dilakukan dengan dua analisis regresi yaitu; analisis regresi linier yang menghasilkan persamaan IRI = 12,905 - 0,119xPCI dengan nilai koefisien determinasi (R2 ) sebesar 56% dan analisis regresi eksponensial yang menghasilkan persamaan IRI = 17,478 e-0,020xPCI dengan nilai koefisien determinasi (R2 ) sebesar 53%. Untuk itu digunakan persamaan yang menunjukkan nilai koefisien determinasi terbesar yaitu R2 = 56%. Sehingga persamaan akhir yang digunakan adalah: IRI = 12,905 – 0,119xPCI Nilai R2 sebesar 0,561 menunjukkan bahwa sebesar 56,1 % nilai kerusakan jalan (PCI) berpengaruh terhadap nilai ketidakrataan jalan (IRI). Sedangkan 43,9 % dari nilai kerusakan permukaan jalan tidak berpengaruh terhadap nilai ketidakrataan jalan (IRI). Hal ini diduga dalam menentukan persamaan tersebut tidak dilakukan uji korelasi terhadap variabel- variabel jenis kerusakan yang terjadi. Artinya semua kategori kerusakan menurut ASTM D 6433- 07 dimasukkan dalam penentuan persamaan tersebut tanpa melihat apakah semua jenis kerusakan tersebut bebar-benar berpengaruh terhadap nilai ketidakrataan jalan atau tidak. Dari analisis korelasi menghasilkan nilai r sebesar -0,749 yang menunjukkan bahwa kedua parameter berkorelasi cukup kuat. Korelasi tersebut menunjukkan korelasi yang berlawanan arah. Artinya, setiap kenaikan nilai kerusakan jalan (PCI) akan diikuti dengan penurunan nilai ketidakrataan jalan (IRI). Hal ini berarti apabila nilai PCI bertambah tinggi maka nilai IRI akan semakin rendah, atau sebaliknya. Saran Berdasarkan hasil-hasil yang telah diperoleh selama penelitian, maka disarankan: 1. Perlu dilakukan perbaikan jalan pada ruas jalan Batas Mojokerto- Ploso, karena meskipun secara keseluruhan bernilai sedang namun pada beberapa segmen terjadi rusak berat (km 4-5 dan km 5-6). 2. Dalam pelaksanaan survei kondisi jalan berdasarkan metode ASTM D 6433-07, harus diperhatikan dengan
  • 7. 7 teliti jenis maupun tingkat kerusakan serta dimensi dari kerusakan yang terjadi agar diperoleh data yang akurat. Hal ini dikarenakan survei kondisi jalan untuk penelitian ini dilakukan secara visual. 3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan mempertimbangkan jenis- jenis kerusakan permukaan jalan (PCI) yang berpengaruh terhadap nilai ketidakrataan jalan (IRI) atau bisa juga dilakukan uji korelasi terhadap variabel-variabel jenis kerusakan yang terjadi DAFTAR PUSTAKA ASTM. 2007. Standard Practice for Roads and Parking Lots Pavement Condition Index Surveys1 . New York: ASTM. Hu, Fengxuan. 2004. Development of Direct Type Road Roughness Evaluation System. South Florida: Departement of Civil Environmental Engineering. Kartika, A. A. G., Widyastuti, H., Herijanto, W., Buana, C., & Arif, P. C. (2006) Validasi Persamaan Korelasi antara NIlai International Roughness Index (IRI) dengan nilai kerusakan (NK) Jalan (Studi Kasus Jalan Tol Surabaya- Gempol), Jurnal Transportasi edisi Juni 2006, FSTPT. Martin, Tim. 1999. The effect of climate on the cost of road maintenance in Australia. Australia: ARRB Transport Research Ltd. Paterson, W. D. O. (1987). Road deterioration and maintenance effects. Models for planning and management. The International Bank for Reconstruction and Development, Washington, DC, USA. Sayer, M.W., Gillespie T.D dan Queisoz C.A.V. (1986). The International Road Riding Quality Experiment: Establising Correlative and Calibration Standard for Measurement, Technical Paper 45. Washington DC: World Bank. Shahin, M. Y. 1994. Pavement Management for Airports, Roads, and Parking Lots. New York: Springer Science and Businnes Media. SNI. 1994. Tata Cara Survai Kerataan Perkerasan Permukaan Jalan dengan Alat ukur NAASRA. Jakarta: SNI. Sugiarto, Ir. 1992. Tahap Awal + Aplikasi Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset. Suherman. 2008. Studi Persamaan Korelasi Antara Ketidakrataan Permukaan Jalan (IRI) dengan Indeks Kondisi Jalan (RCI) Studi Kasus Ruas Jalan Labuan- Cibaliung. Jurnal Teknik Sipil. XIII (3): 206-214. Supangat, Andi. 2007. Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Suwardo & Sugiharto. 2004. Tingkat Kerataan Jalan Berdasarkan Alat Rolling Straight Edge Untuk Mengestimasi Kondisi Pelayanan Jalan (PSI dan RCI).Jurnal tidak dipublikasikan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Yoder, E. J. and M.W. Witczak (1975). Principles of Pavement Design. 2nd Edition, John Wiley and Sons, Inc. New York.