Dokumen tersebut membahas tentang teknik pemuliaan ikan melalui hibridisasi dan seleksi. Hibridisasi digunakan untuk menghasilkan keturunan baru dengan kombinasi sifat yang diinginkan, sedangkan seleksi famili dan individu bertujuan untuk meningkatkan kualitas genetik melalui pemilihan hewan yang superior. Dokumen ini juga memberikan contoh penerapan teknik-teknik tersebut pada berbagai spesies budidaya.
1. BREEDING DAN REPRODUKSI HEWAN AIR
Program Magister Budidaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Keluatan Universitas Brawijaya
Malang
2022
HIBRIDISASI
Oleh
Nadia Dara Panggitawati 226080100111005
2. Pemuliaan Ikan (Genetic Improvement Program)
Bertujuan Untuk :
• Memperbaiki kualitas dan
kuantitas ikan budidaya
• Menciptakan individu yang
mempunyai kemampuan
adaptasi yang tinggi terhadap
lingkungan
• Menciptakan individu tahan
penyakit (Poerwanto, 2011)
Produksi ikan dengan sifat-sifat
unggul yang diwariskan dari
induknya.
Dapat dilakukan dengan dua
cara, yakni metode molekuler
melalui rekayasa genetik dan
metode konvensional melalui
seleksi dan hibridisasi (Zaenal
et. al., 2009)
4. Selective Breeding
• Merupakan program pengembangbiakan
yang dilakukan agar nilai
pengembangbiakan (breeding value) dari
suatu populasi dapat meningkat melalui
seleksi dan menghasilkan ikan yang
terbaik dengan harapan agar ikan yang
terpilih dapat menurunkan sifat
keunggulannya pada keturunannya (Tave,
1995)
• Selective breeding adalah riset genetik
yang dominan untuk memperbaiki
pertumbuhan sebagai tujuan utama baik
dari seleksi famili maupun individu
(Prayuda et. al., 2017).
• Tujuan selective breeding adalah untuk
memperbaiki mutu genetik hewan akuatik
sebagai dasar pada suatu prediksi
besarnya kemajuan genetik yang dapat
dicapai dan dinyatakan sebagai respons
seleksi (Hadie et. al., 2013)
5. Teknik Selective Breeding
• Menurut Tave (1995),
selective breeding dapat
dilakukan dengan dua
cara yakni :
a. Seleksi Famili
b. Seleksi Individu
6. Seleksi Famili
• Seleksi famili melibatkan
banyak famili dalam suatu
populasi untuk diseleksi.
Metode seleksi famili
dapat diaplikasikan pada
suatu populasi dengan
nilai heritabilitas rendah
(Ariyanto, 2015)
• Seleksi famili dilakukan
melalui dua pendekatan, yakni
between family dan within
family
• Seleksi famili bertujuan untuk
memperbaiki mutu induk
(Yuniarti et. al., 2009)
8. Seleksi Individu
• Seleksi yang dilakukan dengan
memilih individu-individu yang
unggul dalam suatu populasi
• Dapat diaplikasikan pada
populasi dengan nilai
heritabilitas tinggi, namun tidak
efektif jika diaplikasikan pada
suatu populasi dengan nilai
heritabilitas yang rendah
(Ariyanto, 2015).
• Dikatakan berhasil jika :
1. Terjadi peningkatan perbaikan
genetik;
2. Nilai rerata berat ikan terseleksi
(berdasarkan nilai cut-off) lebih
besar dibandingkan dengan nilai
rata-rata berat populasi ikan
(Rahayu et. al., 2013)
9. Metode Seleksi Individu
Protokol Seleksi Individu Ikan Nila P 1.01 (PPIINN) Direktorat Jenderal
Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (2004)
10. Hibridisasi
• Teknik yang diterapkan dalam upaya budidaya dengan tujuan untuk
menghasilkan suatu hibrida dengan kombinasi baru (hibrida dengan ketahanan
hidup yang tinggi, kombinasi warna baru, ukuran yang seragam maupun
hibrida dengan rasio kelamin yang berbeda dengan induk) (Said, 2017)
• Tujuan dari penerapan teknik hibridisasi adalah untuk menggabungkan sifat-
sifat unggul dari indukan dengan tujuan menghasilkan keturunan yang lebih
baik pada karakter tertentu (Sularto et. al., 2020)
• Suatu proses hibridisasi dapat dikatakan unggul jika benih yang dihasilkan dari
proses tersebut sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Laksono, 2020)
11. Salah Satu Contoh Kombinasi Penerapan Hibridisasi pada Ikan Pelangi Glonisaida dan
Glopicoo (Said, 2017)
12. Fungsi Hibridisasi
1.Meningkatkan produktivitas dengan nilai heretabilitas tinggi maupun kecil.
2.Memproduksi hewan-hewan pembesaran
3.Memproduksi strain dan jenis baru.
4.Menghasilkan produk yang seragam.
5.Memproduksi populasi tunggal kelamin
6.Memproduksi hibrid untuk ditebar pada perairan umum, dimana populasi hibrid tersebut tidak dapat
bereproduksi
Bangkit et. al., (2018)
13. Jenis Hibridisasi
• Hibridisasi intravarietas, yaitu persilangan yang dilakukan antara individu dari jenis yang sama (Rahmi
et. al., 2013).
Contoh, ikan mas dengan ikan mas.
• Hibridisasi intervarietas, yaitu persilangan yang dilakukan antara individu yang berbeda jenis atau
strain namun spesiesnya sama. Hibridisasi ini disebut juga hibridisasi intraspesifik (Rahmi et. al.,
2013).
Contoh ikan mas Punten dengan ikan mas Majalaya (Astari, 2011)
• Hibridisasi interspesifik, yaitu persilangan antara individu dengan spesies yang berbeda namun dalam
satu genus. Hibridisasi ini disebut juga hibridisasi intragenerik (Rahmi et. al., 2013).
Contoh ikan mas dengan ikan tawes (Zairin et. al., 2005).
• Hibridisasi intergenerik, yaitu persilangan yang dilakukan antar individu dari genus yang berbeda
(Rahmi et. al., 2013).
Contoh ikan komet dan ikan nilem (Yandra et. al., 2020)
14. Teknik Hibridisasi
• Persilangan monohibrida, adalah persilangan yang dilakukan antara dua individu atau
tumbuhan yang mempunyai perbedaan pada satu sifat.
• Persilangan dihibrida, adalah persilangan di antara dua individu dengan melibatkan dua
sifat atau karakter yang diminati perbedaannya
• Persilangan uji (test cross), adalah persilangan antara F1 dengan tetua homozigot resesif.
• Persilangan balik (back cross), adalah persilangan antara suatu keturunan hasil persilangan
dengan salah satu tetuanya
• Persilangan timbal balik (resiprok), adalah perbandingan antara persilangan satu individu
sebagai jantan dan satu sebagai betina dan juga persilangan kebalikannya, disebut juga
dengan persilangan tukar kelamin. Persilangan timbal balik digunakan untuk mengetahui
gen yang mengendalikan suatu sifat berada di sitoplasma dan pengaruh induk betina atau
tidak
(King, 2003)
15. Contoh Produk Hasil Pemuliaan Ikan
Nama Biota Asal Usul
Ikan Patin PASUPATI Hasil persilangan antara ikan patin siam betina dan ikan patin jambal jantan
Ikan Lele MUTIARA Hasil persilangan strain ikan lele Mesir, Paiton, Sangkuriang dan Dumbo yang diseleksi
selama 3 generasi pada karakter pertumbuhan
Udang Galah GI MACRO II Hasil dari persilangan empat strain udang galah yang secara geografis berasal dari
tempat yang berbeda, yakni Barito (Sungai Barito, Kalimantan Selatan), Musi (Sungai
Ogan, Sumatera Selatan), Asahan (Sungai Asahan, Sumatera Utara) dan Ciasem
(Sungai Ciasem, Jawa Barat) serta strain udang galah GI Macro
Ikan Nila SRIKANDI Hasil persilangan antara ikan nila hitam nirwana betina dan ikan nila biru jantan
Ikan Mas MUSTIKA Hasil dari peningkatan ketahanan KHV ikan mas Rajadanu yang dilakukan melalui
program seleksi berdasarkan marka molekuler MHC II spesifik pada alel Cyca-DAB1*05
Balai Riset Pemuliaan Ikan Kementrian Kelautan dan Perikanan
16. DAFTAR PUSTAKA
• Ariyanto, D. E. 2015. Seleksi Yang Tepat Memberikan Hasil Yang Hebat. Media
Akuakultur. 10(2): 65-70.
• Astari, Arifianti Dewi. 2011. Pengaruh Persilangan Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Strain Majalaya Dan Strain Punten Terhadap Nilai Heterosis Berat Badan.
Skripsi. Jurusan Biologi, Fakultas MIPA. Universitas Jember.
• Bangkit, Ibnu., Ayi Yustiati., Irfan Zidni dan Alfian Syamsudin R. 2018. Rekayasa
Genetik Ikan Nila (Genetic Engineering of Nile Tilapia). UNPAD Press. 111 hal.
• King, Rita. M. 2003. Biology Made Simple, A Made Simple Book. Broadway
Books New York. 208 hal.
• Maskur, S. Hanif, A. Sucipto, T. Yuniati, dan D.I. Handayani. 2004. Standar
Prosedur Operasional Pemuliaan Ikan Nila.
• Poerwanto, R. 2011. Bioteknologi dalam Pemuliaan Tanaman. PT Penerbit IPB
Press: Bogor. 280 hlm.
17. • PPIINN. 2004. Seleksi Individu Ikan Nila (Protokol P 1.01). Dirjen Perikanan Budidaya KKP.
• Prayuda, Dwi Ari., Fajar Basuki, dan Ristiawan Agung Nugroho. 2017. Analisa Karakter Reproduksi
Ikan Nila Kunti (Oreochromis niloticus) F6 DAN F7. Journal of Aquaculture Management and
Technology. 6(3): 78-85.
• Rahayu, Yuliana S., Bambang Triyatmo., Murwantoko, dan Toni Kuswoyo. 2013. Genetic Gain Dan
Differential Selection Calon Induk Nila Putih (Oreochromis sp.) Janti Strain Singapura F5 Umur 5
Bulan Yang Dipelihara Di Kolam Air Deras. Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.). XV(1): 10-19.
• Tave, D. 1995. Selective Breeding Programmes For Medium-Sized Fish Farms. Food and Agriculture
Organization of the United Nations. 122hal.
• Yandra, Eka., Nuraini., Dan Hamdan Alawi. 2020. Hybridization Of Gold Fish (Carassius auratus
auratus) With Nilem (Osteochillus hasselti). Penelitian. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Riau.
• Yuniarti, Tristiana., Sofi Hanif, dan Dian Hardiantho. 2009. Penerapan Seleksi Famili F3 Pada Ikan
Nila Hitam (Oreochromis niloticus). Jurnal Saintek Perikanan. 4(2): 1-9.
• Yunianti, Rahmi., Sriani Sujiprihati dan Muhamad Syukur. 2013. Teknik Persilangan Buatan.
• Zairin, M Jr., R. K. Sari dan M. Raswin. 2005. Pemijahan Ikan Tawes Dengan Sistem Imbas
Menggunakan Ikan Mas Sebagai Pemicu. Jurnal Akuakultur Indonesia. 4 (2): 103–108.
• Zenal Arifin, Otong., Muhammad Hunaina Fariddudin Ath-thar, dan Rudhy Gustiano. 2009. Aplikasi
Rekayasa Genetik Pada Budidaya Ikan Di Indonesia. Media Akuakultur. 4(1): 1-8.