1. MAKALAH BAHASA INDONESIA i
Makalah
Akuntansi Perpajakan
Dosen Pengampu :
Bapak Ita Darsita, S.E, M.M
Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Herawati {211011201066}
2. Ika Septiani {211011200646}
3. Marfin Aryanto Tamonob {211011200967}
4. Marselia Kaka {211011200729}
5. Putra Agustian {211011200648}
6. Riri Ageng Puspita {211011201465}
PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG 2022
2. MAKALAH BAHASA INDONESIA ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Tugas Makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang membahas tentang
Akuntansi Perpajakan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun berdasarkan berbagai sumber yang relevan dengan materi yang
disajikan. Guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia,. Kami mengucapkan rasa
terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan yang diberikan, baik secara langsung
maupun tidak langsung selama penyusunan Makalah ini hingga selesai. Secara khusus rasa
terimakasih kami sampaikan kepada:
1. Bapak Ita Darsita, S.E, M.M selaku dosen pengampu yang telah memberikan
bimbingan dan dorongan dalam penyusunan makalah ini.
2. Orang tua dan rekan – rekan yang telah memberikan dukungan moril.
Kami telah menyusun Makalah ini dengan kemampuan maksimal. Namun tidak
menutup kemungkinan masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena, itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sebagai bahan evaluasi yang
mampu memperbaiki kekurangan kekurangan serta mampu menjadikan perbaikan sebagai
sumber bacaan yang lebih bermanfaat untuk semua orang.
Pamulang, 24 Maret 2022
Tim Penyusun
3. MAKALAH BAHASA INDONESIA iii
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................................ i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
1.3. Tujuan Penulisan Makalah................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 3
2.1. Pengertian Akuntansi Perpajakan.....................................................................3
2.1.1. Pengertian Akuntansi……………………………………………………...3
2.1.2. Pengertian Pajak…………………………………………………………..4
2.2. Fungsi Akuntansi Perpajakan ........................................................................... 5
2.3. Prinsip Akuntansi Perpajakan........................................................................... 7
2.4. Sifat Akuntansi Perpajakan............................................................................... 8
2.5. Istilah – Istilah Akuntansi Perpajakan.............................................................. 9
2.6. Peran Akuntansi Perpajakan dalam Perusahaan ............................................. 12
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Kasus Perhitungan ............................................................................................. 13
BAB IV PENUTUP .........................................................................................................17
4.1. Kesimpulan.........................................................................................................17
4.2. Saran................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................18
4. MAKALAH BAHASA INDONESIA 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan cara meningkatkan pelayanan politik. Dengan
adanya pajak, pemerintah dapat menggunakan pajak itu untuk memenuhi kebutuhan yang
dibutuhkan negara. Pajak sendiri itu berasal dari banyak sumber ada yang dari orang wajib
pajak, badan usaha wajib pajak, pajak atas barang mewah, dan masih banyak lagi sumber pajak
yang pemerintah terima.
Akuntansi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari proses pencatatan,
pengikhtisaran, pengolahan, dan penyajian data transaksi serta berbagai aktivitas keuangan
yang dijadikan dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan untuk para pemangku
kepentingan dalam mengambil sebuah keputusan. Jadi Akuntansi Perpajakan sendiri
merupakan sebuah aktivitas pencatatan, dan pelaporan keuangan pada sebuah badan usaha atau
lembaga untuk mengetahui beberapa pajak yang harus dibayarkan.
Contoh kasus akuntansi perpajakan, seperti Pph Pasal 21 karyawan yang dipungut oleh
Wajib Pajak Badan atau Perusahaan yang kemudian akan dilaporkan atau dibayar kepada
Pemerintah, PPh Pasal 23 yang dikenakan pada penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau
hadiah dan penghargaan. Dan masih banyak lagi contoh kasus Akuntansi Perpajakan yang ada
di Indonesia.
Jadi dapat disimpulkan, Akuntansi Perpajakan adalah cabang ilmu Akuntansi yang
membahas segala hal mengenai pencatatan, dan penyusunan laporan semua transaksi keuangan
yang berkaitan dengan pajak untuk mengetahui beberapa besar pajak yang harus dibayar oleh
Wajib Pajak (WP).
5. MAKALAH BAHASA INDONESIA 2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Akuntansi Perpajakan (?)
2. Apakah Fungsi Akuntansi Perpajakan (?)
3. Bagaimana Prinsip Akuntansi Perpajakan (?)
4. Bagaimana Sifat Akuntansi Perpajakan (?)
5. Apa saja Istilah – Istilah Akuntansi Perpajakan (?)
6. Bagaimana peran Akuntansi Perpajakan dalam perusahaan (?)
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1. Mengetahui dan memahami tentang pengertian Akuntansi Perpajakan.
2. Mengetahui dan memahami tentang fungsi Akuntansi Perpajakan.
3. Mengetahui dan memahami tentang prinsip Akuntansi Perpajakan.
4. Mengetahui dan memahami tentang sifat Akuntansi Perpajakan.
5. Mengetahui dan memahami tentang istilah – istilah Akuntansi Perpajakan.
6. Mengetahui dan memahami tentang peran Akuntansi Perpajakan dalam Perusahaan.
6. MAKALAH BAHASA INDONESIA 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Akuntansi Perpajakan
2.1.1 Pengertian Akuntansi
Pengertian akuntansi perlu dipahami setiap orang, terutama yang ingin berbisnis,
pasalnya akuntansi merupakan praktik dasar yang dijalankan dalam bisnis. Dan akuntansi juga
merupakan fungsi utama dari hampir semua bisnis. Aktivitas akuntansi meliputi pencatatan,
pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi bisnis. Akuntansi juga merupakan fungsi yang
diperlukan untuk pengambilan keputusan, perencanaan biaya, dan pengukuran kinerja
ekonomi.
Akuntansi merupakan manajemen dasar dalam urusan ekonomi, hal ini mempengaruhi
pengembangan sistematis dan analisis informasi tentang urusan ekonomi suatu organisasi. Dan
bagaimana bisnis juga mengatur, mencatat, dan memahami informasi keuangannya. Berikut
adalah pengertian akuntansi menurut para ahli, yaitu sebagai berikut :
Walter. Menurut Walter, pengertian akuntansi adalah suatu sistem informasi yang
mengukur aktivitas bisnis memproses data menjadi laporan dan mengkomunikasikan
hasilnya kepada pengambil keputusan yang akan membuat keputusan yang dapat
mempengaruhi aktivitas bisnis.
James M Reeve, dkk. Pengertian akuntansi adalah suatu sistem informasi yang
menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas dan
kondisi ekonomi perusahaan. Selain itu, akuntansi juga memberikan informasi untuk
pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja perusahaan.
Warren, dkk. Akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan
laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi
perusahaan.
Rudianto. Pengertian akuntansi adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisis,
menyajikan dalam bentuk angka, mengklasifikasikan, mencatat, meringkas, dan
melaporkan aktivitas/transaksi suatu badan usaha dalam bentuk informasi keuangan.
7. MAKALAH BAHASA INDONESIA 4
Thomas Sumarsan. Akuntansi adalah suatu seni untuk mengumpulkan,
mengidentifikasikan, mengklasifikasikan, mencatat transaksi serta kejadian yang
berhubungan dengan keuangan sehingga dapat menghasilkan informasi yaitu laporan
keuangan yang dapat digunakan oleh pihak – pihak yang berkepentingan.
Suwadjono. Pengertian akuntansi adalah seperangkat yang mempelajari perekayasaan
penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit – unit organisasi dalam
suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut
kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Jadi dapat disimpulkan dari beberapa pengertian menurut para ahli, akuntansi adalah
aktivitas ekonomi yang meliputi pencatatan, pengumpulan, pengikhtisaran,
mengidentifikasikan, dan pelaporan yang menghasilkan informasi keuangan berupa laporan
keuangan yang digunakan untuk pemangku – pemangku kepentingan dalam pengambilan
keputusan.
2.2.2 Pengertian Perpajakan
Pengertian perpajakan perlu juga dipahami oleh kita sebagai masyarakat Indonesia
yang tidak hanya di bidang accounting saja tapi seluruh masyarakat Indonesia. Aktivitas
perpajakan sendiri meliputi : pencatatan, perhitungan dan pelaporan perpajakan. Sebenarnya
pajak itu digunakan untuk apa sih (?) mengapa pajak diperlukan, Pajak itu merupakan iuran
wajib masyarakat wajib pajak kepada negara yang digunakan untuk berbagai macam
pengeluaran publik.
Berikut ini adalah beberapa pengertian pajak menurut para ahli, yaitu adalah sebagai
berikut :
Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro, S.H. Pengertian pajak adalah iuran rakyat kepada
Kas Negara berdasarkan undang – undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada
mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang
digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian
dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut : Pajak adalah peralihan kekayaan dari
pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya
digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai
public investment.
8. MAKALAH BAHASA INDONESIA 5
Rifhi Siddiq. Pengertian Pajak adalah iuran yang dipaksakan pemerintahan suatu
negara dalam periode tertentu kepada wajib pajak yang bersifat wajib dan harus
dibayarkan oleh wajib pajak kepada negara dan bentuk balas jasanya tidak langsung.
Sommerfeld R.M., Anderson H.M., & Brock Horace R. Pengertian Pajak adalah
suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat
pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang
ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapatkan imbalan yang langsung dari proporsional,
agar pemerintah dapat melaksanakan tugas – tugasnya untuk menjalankan pemerintah.
P.J.A. Adriani. Pengertian Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat
dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan –
peraturan umum (undang – undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang
langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran –
pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pajak itu adalah iuran wajib untuk masyarakat Indonesia
yang wajib pajak, dan pajak itu sendiri digunakan untuk pengeluaran pemerintah, dan untuk
mensejahterakan rakyat sendiri. Jika disimpulkan kembali bahwa Akuntansi Perpajakan
adalah aktivitas yang didalam mencatat setiap iuran wajib yang dibayarkan oleh masyarakat
atau badan usaha untuk mengetahui besar jumlah pajak yang dibayarkan dan melaporkan
pembayaran pajak kepada Kantor Pelayanan Pajak.
2.2 Fungsi Akuntansi Perpajakan
Fungsi dari akuntansi perpajakan bukan hanya untuk mengetahui seberapa besar jumlah
pajak yang dibayarkan kepada petugas pajak, namun akuntansi perpajakan memiliki fungsi
seperti berikut ini:
Menjadi strategi dan perencanaan perpajakan di masa yang akan datang yang
bersumber dari data pembayaran pajak. Hal ini juga menjadi bahan penilaian kinerja
perusahaan selama periode sebelumnya.
Analisis untuk mengetahui besaran pajak yang menjadi tanggungan perusahaan di
waktu yang akan datang. Mempersiapkan untuk pembayaran pajak di waktu yang akan
datang akan lebih memudahkan perusahaan dalam hal mengurus pajak.
Salah satu laporan keuangan yang dibutuhkan saat ada investor atau keperluan publikasi
lainnya. Dengan adanya laporan pajak yang baik, maka perusahaan dinilai memiliki
performa yang baik juga.
9. MAKALAH BAHASA INDONESIA 6
Mendokumentasikan perpajakan setiap tahunnya sebagai perbandingan untuk
mengetahui perkembangan keuangan perusahaan.
Mengingat akuntansi pajak yang sangat berperan penting dalam perhitungan laporan
keuangan perusahaan atau sebuah badan usaha yang dimana terdapat fungsi lainnya Selain
untuk mengetahui jumlah pajak yang harus dibayarkan kepada petugas pajak, seperti :
1. Untuk Membangun kesadaran Pajak Bagi Wajib Pajak
Fungsi akuntansi pajak yang pertama adalah untuk membangun kesadaran pajak bagi
wajib pajak. Lebih tepatnya untuk membuat sadar akan kewajiban para Lembaga usaha dan
masyarakat dalam membayar pajak.
2. Sebagai Alat Analisis Dan Prediksi Tentang Potensi Pajak Perusahaan Dimasa Depan
Dengan adanya fungsi akuntansi pajak yang dimana sebagai alat analisis dan prediksi
tentang potensi pajak perusahaan dimasa depan. Jadi perusahaan telah memiliki rancangan
perkiraan besarnya biaya pajak untuk tahun depan, dengan ini perusahaan diharapkan dapat
menyisihkan dana nya untuk membayar pajak supaya tepat waktu.
3. Untuk Melindungi Hak Penerimaan Negara.
Kemudian fungsi yang ketiga adalah sebagai pelindung hak penerimaan negara. Hal ini
sangat diharuskan karena setiap perusahaan harus memberikan laporan kekayaan ke dirjen
pajak secara transparan dan akurat. Hal ini dilakukan karena setiap pundi-pundi rupiah yang
diterima negara baik itu perorangan ataupun lembaga berfungsi untuk pembangunan negara
menuju perkembangan bangsa yang lebih baik.
4. Untuk Sebagai Penyajian Bahan Evaluasi
Fungsi yang keempat dalam akuntansi pajak ini adalah sebagai bahan evaluasi.
Sebagaimana Anda ketahui bahwa laporan akuntansi akan selalu menjadi arsip penting
sebagai pembanding jika dibutuhkan dimasa datang. Selain itu juga dapat sebagai bahan
bukti tertulis berupa laporan keuangan yang diterbitkan secara resmi oleh perusahaan dalam
pasar global keuangan.
10. MAKALAH BAHASA INDONESIA 7
2.3 Prinsip Akuntansi Perpajakan
Tidak sedikit yang mengalami kekeliruan dalam melakukan perhitungan pajak, maka
disarankan Anda harus memahami prinsip-prinsip yang sangat penting dalam akuntansi pajak.
Berikut adalah prinsip-prinsip yang ada pada akuntansi pajak:
1. Kesatuan
Prinsip akuntansi pajak yang pertama adalah kesatuan. Kesatuan disini dapat
diartikan jika sebuah lembaga usaha merupakan suatu kesatuan ekonomi yang tidak
dapat disatukan dengan entitas ekonomi lain. Yang dimaksud dengan entitas ekonomi
lain adalah seorang pemilik perusahaan atau lembaga lain yang secara hukum tidak
mempunyai suatu hak.
2. Historis
Prinsip historis adalah prinsip akuntansi pajak yang kedua yang dimana prinsip
historis ini mengharuskan pencatatan keuangan secara transparan dan real terhadap
pembiayaan sebuah barang atau aset.
Sebagai contoh, apabila perusahaan membeli sebuah bangunan seharga Rp.
350.000.000 namun didalam proses negosiasi akhirnya didapatkan harga Rp.
300.000.000, maka pencatatan yang harus dibukukan adalah senilai Rp. 300.000.000
sesuai kesepakatan akhir yang dibayarkan.
3. Pengungkapan Penuh
Kemudian prinsip akuntansi yang terakhir adalah pengungkapan penuh, dapat
dikatakan pengungkapan penuh disini adalah harus disajikan secara detail dan
transparan. Seluruh pencatatan transaksi keuangan harus dilakukan secara lengkap dan
informatif agar mendapatkan hasil yang akurat.
Dalam sebuah laporan keuangan, perhitungan laba yang ditahan juga disarankan
untuk diinformasikan agar lebih detail dan transparan. Jadi dalam pembuatan laporan
keuangan pada sebuah lembaga usaha harus lebih detail dan transparan untuk
mendapatkan hasil yang sesuai atau akurat. Tujuannya agar risiko kesalahan dan
ketidakakuratan pencatatan data pajak bisa diminimalkan, bahkan dihilangkan.
Seperti contohnya, Anda dapat menambahkan refrensi yang penting. Setelah
mengerti tentang prinsip akuntansi pajak, diharapkan resiko ketidakakuratan dan
kesalahan dalam pencatatan data pajak dapat dihilangkan
.
11. MAKALAH BAHASA INDONESIA 8
2.4 Sifat Akuntansi Perpajakan
Setelah kita mengetahui tentang pengertian, prinsip, dan fungsi akuntansi perpajakan,
yang tidak kalah penting kita juga harus mengetahui tentang sifat akuntansi. Banyak dari
para wajib pajak individu maupun perusahaan yang tidak memenuhi kewajiban untuk
membayar pajak sesuai dengan Undang-Undang Pajak yang berlaku, karena mereka tidak
mengetahui sifat-sifat dari akuntansi perpajakan.
Berikut pembahasan mengenai sifat-sifat akuntansi perpajakan yang harus Anda ketahui:
Pajak memiliki sifat wajib atau dipaksakan kepada semua wajib pajak. Ada
beberapa hal yang menjadi penyebab utama pajak di Indonesia masih belum bisa
maksimal, yaitu banyak dari wajib pajak individu maupun perusahaan yang
menghindari pajak agar pendapatan yang diperoleh tidak berkurang.
Pajak yang telah dibayarkan kepada pemerintah manfaatnya sebenarnya akan
kembali ke masyarakat. Pajak yang didapatkan akan digunakan untuk membangun
negara dengan pembangunan infrastruktur, subsidi, bantuan sosial, pembukaan
lapangan kerja, dan sebagainya.
Kewajiban semua wajib pajak adalah membayar piutang pajak sebelum jatuh
tempo kepada kantor-kantor pajak setempat. Sedangkan untuk wajib pajak
memiliki hak untuk dilayani oleh petugas pajak dengan sebaik-baiknya karena sudah
menjadi warga negara yang taat terhadap pajak.
Fungsi dari penggunaan hasil pajak tidak hanya digunakan pada aspek ekonomi
saja, tetapi pada aspek sosial dan budaya pada suatu negara
.
12. MAKALAH BAHASA INDONESIA 9
2.5 Istilah-istilah dalam Akuntansi Perpajakan
Untuk lebih memahami berbagai ketentuan mengenai akuntansi perpajakan, berikut ini hal-
hal yang perlu kita ketahui mengenai istilah-istilah perpajakan:
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
1. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong
pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang
melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan
terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan
usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi,
dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial
politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak
investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
3. Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang dalam kegiatan
usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor
barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar
daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean.
4. Pengusaha Kena Pajak adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena
Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-
Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya.
5. Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai
sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri
atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
6. Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak untuk
menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang dalam suatu jangka waktu
tertentu sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang ini.
7. Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila Wajib Pajak
menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender.
8. Bagian Tahun Pajak adalah bagian dari jangka waktu 1 (satu) Tahun Pajak.
13. MAKALAH BAHASA INDONESIA
1
0
9. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam Masa
Pajak, dalam Tahun Pajak, atau dalam Bagian Tahun Pajak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
10. Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk
melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan
objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
11. Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Masa Pajak.
12. Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak
atau Bagian Tahun Pajak.
13. Surat Setoran Pajak adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah
dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas
negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.
14. Surat Ketetapan Pajak adalah surat ketetapan yang meliputi Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak
Nihil, atau Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar.
15. Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi
administrasi berupa bunga dan/atau denda.
16. Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak.
17. Kredit Pajak untuk Pajak Penghasilan adalah pajak yang dibayar sendiri oleh Wajib
Pajak ditambah dengan pokok pajak yang terutang dalam Surat Tagihan Pajak karena
Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar, ditambah dengan
pajak yang dipotong atau dipungut, ditambah dengan pajak atas penghasilan yang
dibayar atau terutang di luar negeri, dikurangi dengan pengembalian pendahuluan
kelebihan pajak, yang dikurangkan dari pajak yang terutang.
18. Kredit Pajak untuk Pajak Pertambahan Nilai adalah Pajak Masukan yang dapat
dikreditkan setelah dikurangi dengan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak atau
setelah dikurangi dengan pajak yang telah dikompensasikan, yang dikurangkan dari
pajak yang terutang.
19. Bukti Permulaan adalah keadaan, perbuatan, dan/atau bukti berupa keterangan,
tulisan, atau benda yang dapat memberikan petunjuk adanya dugaan kuat bahwa sedang
atau telah terjadi suatu tindak pidana di bidang perpajakan yang dilakukan oleh siapa
saja yang dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara.
14. MAKALAH BAHASA INDONESIA
1
1
20. Pemeriksaan Bukti Permulaan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk
mendapatkan bukti permulaan tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di
bidang perpajakan.
21. Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas
pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban
Wajib Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
22. Surat Keputusan Pembetulan adalah surat keputusan yang membetulkan kesalahan
tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam
peraturan perundang-undangan perpajakan yang terdapat dalam surat ketetapan pajak,
Surat Tagihan Pajak, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Surat
Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Penghapusan Sanksi
Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan
Pembatalan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan
Pajak, atau Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga.
23. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap surat
ketetapan pajak atau terhadap pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang
diajukan oleh Wajib Pajak.
24. Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas banding terhadap Surat
Keputusan Keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak.
25. Putusan Gugatan adalah putusan badan peradilan pajak atas gugatan terhadap hal-hal
yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dapat diajukan
gugatan.
26. Putusan Peninjauan Kembali adalah putusan Mahkamah Agung atas permohonan
peninjauan kembali yang diajukan oleh Wajib Pajak atau oleh Direktur Jenderal Pajak
terhadap Putusan Banding atau Putusan Gugatan dari badan peradilan pajak.
27. Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak adalah surat
keputusan yang menentukan jumlah pengembalian pendahuluan kelebihan pajak untuk
Wajib Pajak tertentu.
28. Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga adalah surat keputusan yang
menentukan jumlah imbalan bunga yang diberikan kepada Wajib Pajak.
29. Tanggal dikirim adalah tanggal stempel pos pengiriman, tanggal faksimili, atau dalam
hal disampaikan secara langsung adalah tanggal pada saat surat, keputusan, atau
putusan disampaikan secara langsung.
15. MAKALAH BAHASA INDONESIA
1
2
30. Tanggal diterima adalah tanggal stempel pos pengiriman, tanggal faksimili, atau
dalam hal diterima secara langsung adalah tanggal pada saat surat, keputusan, atau
putusan diterima secara langsung.
2.6 Peran Akuntansi Perpajakan dalam Perusahaan
Peranan akuntansi perpajakan untuk perusahaan adalah sebagai berikut:
Membuat sebuah rencana dan strategi perpajakan
Memberikan analisan dan perkiraan suatu potensi pajak perusahaan di masa yang akan
dating
Membuat arsip dan dokumentasi perpajakan dengan baik sebagai bahan melaksanakan
pemeriksaan dan evaluasi
Menerapkan perlakuan akuntansi atas pajak dan bisa menyajikannya dalam sebuah
laporan komersial ataupun fiskal perusahaan
16. MAKALAH BAHASA INDONESIA
1
3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kasus Perhitungan
1. Perhitungan PPh Pasal 21
Contoh soal I :
Randi pada tahun 2016 bekerja sebagai pegawai tetap di PT Candra Kirana dengan menerima
gaji yang dibayar setiap bulan sebesar Rp 5.000.000. Randi diketahui belum menikah.
Berdasarkan informasi tersebut, hitunglah pajak setiap bulan yang dibayar randi (!)
Penyelesaian :
Gaji sebulan Rp 5.000.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan 5% * Rp 5.000.000 (Rp 250.000)
Penghasilan neto sebulan Rp 4.750.000
Penghasilan neto setahun :
12 * Rp 4.750.000 Rp 57.000.000
PTKP (TK/0)
Untuk WP Pribadi Rp 54.000.000
PTKP (Rp 54.000.000)
PKP Rp 3.000.000
PPh Pasal 21 terutang
5% * Rp 3.000.000 = Rp 150.000
PPh Pasal 21 per bulan = Rp 150.000 : 12 = Rp 12.500
17. MAKALAH BAHASA INDONESIA
1
4
Contoh Soal II :
Roni pada tahun 2018 bekerja di PT Gembira dengan memperoleh gaji sebulan Rp 6.000.000
dan membayar iuran pension sebesar Rp 200.000. Roni sudah menikah, tetapi belum
mempunyai anak. Penghitungan PPh Pasal 21 bulan januari adalah sebagai berikut :
Penyelesaian :
Gaji Rp 6.000.000
Pengurangan :
Biaya jabatan 5% * Rp 6.000.000 = Rp 300.000
Iuran Pensiun = Rp 200.000
(Rp 500.000)
Penghasilan neto sebulan Rp 5.500.000
Penghasilan neto setahun adalah
12 * Rp 5.500.000 Rp 66.000.000
PTKP (K/0)
- Untuk WP sendiri Rp 54.000.000
- Tambahan menikah Rp 4.500.000
PTKP (Rp 58.500.000)
PKP Rp 7.500.000
PPh Pasal 21 terutang
5% * Rp 7.500.000 = Rp 375.000
PPh Pasal 21 bulan januari
Rp 375.000 : 12 = Rp 31.250
18. MAKALAH BAHASA INDONESIA
1
5
2. Perhitungan PPh Pasal 23
Contoh Soal 1 :
Melly Goeslaw mendapatkan royalty atas lagu – lagu ciptaannya sebesar Rp 5.000.000.
Hitunglah PPh Pasal 23 (!)
Penyelesaian :
= 15% * Rp 5.000.000
= Rp 750.000
Tarif pajak 15% itu atas penghasilan berupa : deviden, bunga, premi, diskonto, royalty, hadiah
& penghargaan.
Contoh soal 2 :
Atas keikutsertaan disaham PT A. Bayu mendapatkan dividen pada tahun 2006 sebesar Rp
20.000.000. Hitunglah PPh Pasal 23 (!)
Penyelesaian :
= 15% * Rp 20.000.000
= Rp 3.000.000
Contoh soal 3 :
Indra mendapatkan proyek jasa perencanaan konstuksi senilai Rp 250.000.000. Hitunglah PPh
Pasal 23 (!)
Penyelesaian :
= 4% * Rp 250.000.000
= Rp 10.000.000
Tarif pajak 4% termasuk PPh Pasal 4 (2), Jasa perencanaan konstruksi = 4% * Bruto.
19. MAKALAH BAHASA INDONESIA
1
6
3. Perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Contoh Soal :
Sebuah rumah dengan bangunan 100 m2 berdiri diatas lahan 200 m2. Misalnya, berdasarkan
NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) harga tanah Rp 700.000 per m2 dan nilai bangunan Rp 600.000
per m2. Berapa besaran PBB yang harus dibayar oleh pemilik rumah tersebut (?)
Penyelesaian :
NJOP tanah : Rp 700.000 * 200 = Rp 140.000.000
NJOP bangunan = Rp 600.000 * 100 = Rp 60.000.000
NJOP Tanah dan Bangunan Rp 200.000.000
NJOP TKP (Rp 12.000.000)
NJOP untuk perhitungan PBB Rp 188.000.000
NJKP = 0,5% * 20% * Rp 188.000.000 = Rp 188.000
PBB = Rp 188.000
Jurnal nya :
Beban Pajak Bumi dan Bangunan Rp 188.000.000
Kas Rp 188.000
20. MAKALAH BAHASA INDONESIA
1
7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Akuntansi perpajakan adalah sebuah aktivitas pencatatan keuangan pada sebuah badan
usaha atau lembaga untuk mengetahui jumlah pajak yang harus dibayarkan. Dalam dunia
perpajakan, akuntansi sebenarnya bukan istilah yang resmi. Istilah yang lebih tepat sebenarnya
adalah pembukuan atau pencatatan.
Fungsi akuntansi perpajakan sangat krusial karena jika salah dalam menentukan pajak,
maka akan berakibat buruk untuk perusahaan tersebut. Salah satu akibatnya adalah izin usaha
akan dicabut.
4.2 Saran
Dalam mengikuti proses pembelajaran Akuntansi perpajakan, harus di perhatikan
dengan baik seperti istilah istilah dalam akuntansi perpajak, prinsip akuntansi
perpajakan,peran akuntansi perpajakan dan sifat dari akuntansi perpajakan.
Apabila dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalah
dalam penulisan ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi perbaikan makalah selanjutnya.
21. MAKALAH BAHASA INDONESIA
1
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/08/pengertian-akuntansi-perpajakan-fungsi-
prinsip- peran-sifat-istilah-akuntansi-perpajakan.html (18/03/2019)
http://www.beeaccounting.com/blog/materi-akuntansi-perpajakan-serta-contoh-soalnya/
(19/03/2019)
https://www.online-pajak.com/akuntansi-perpajakan (20/03/2019)
https://www.academia.edu/9274337/Makalah_Akuntansi_Perpajakan (22/03/2019)
https://www.jurnal.id (22/03/2019)
www.pajak.go.id (22/03/2019)