SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
KODE PERILAKU
code of conduct
Kode Perilaku adalah:
Etika dan Aturan Main Antar
Badan Kemanusiaan Internasional
dalam Kegiatan Bantuan Kemanusiaan
• Berawal dari usulan Palang Merah Perancis kepada IFRC untuk
membuat suatu Kode Perilaku (code of conduct) dalam bantuan
kemanusiaan bencana alam dan konflik setelah bencana di Biafra
(1967).
• Mulai disusun tahun 1991 oleh Panitia Pengarah untuk Tanggap
Kemanusiaan (Steering Committee for Humanitarian
Response/SCHR) yang bertujuan untuk membentuk standar etik
bagi organisasi yang terlibat dalam pekerjaan kemanusiaan.
• Code of Conduct diadopsi oleh SCHR pada tahun 1994 dan bagi
organisasi yang ingin mengikatkan diri secara sukarela maka
disyaratkan untuk menanda tanganinya.
• Pada tahun 2007 lebih dari 400 organisasi telah menanda tangan
code of conduct yang berarti mereka bersedia untuk menjalankan
prinsip-prinsip dari code of conduct dalam cara kerja mereka.
• Hasil Kesepakatan pertama yaitu antara 7(tujuh) badan
kemanusiaan internasional: ICRC, IFRC, Caritas International,
International Save the Children, Lutheran World Federation, Oxfam
dan World Council of Churches
• Kesepakatan tersebut berupa ketentuan dasar yang mengatur
standardisasi perilaku badan kemanusiaan internasional serta
pekerja kemanusiaan untuk menjamin independensi dan efektifitas
dalam penyelenggaraan kegiatan kemanusiaan
• Code of Conduct ini diadopsi oleh Federasi melalui General
Assembly and The Council of Delegates (Birmingham, 1993) dan
International Conference (Geneva, 1995)
• Terdiri dari 10(sepuluh) prinsip dasar yang terkait dengan
Humanitarian Relief Operation serta 3(tiga) Annex yang mengatur
hubungan antara badan/organisasi kemanusiaan dengan
pemerintah setempat, negara donor dan organisasi antarnegara
• Tugas seorang anggota Delegasi Federasi, satu diantaranya adalah
mensosialisasikan Kode Perilaku ini kepada Perhimpunan Nasional
dimana ia ditugaskan
10 PANDUAN KODE PERILAKU
1. Kewajiban kemanusiaan adalah prioritas utama
• Pengakuan atas hak korban bencana yaitu – hak untuk memperoleh
bantuan kemanusiaan – dimanapun ia berada
• Komitment untuk menyediakan bantuan kemanusiaan kepada
korban bencana, dimanapun atau kapanpun diperlukan
• Akses terhadap lokasi bencana dan terhadap korban tidak dihalang-
halangi
• Dalam memberikan bantuan kemanusiaan tidak menjadi bagian dari
suatu kegiatan politik atau partisan
2. Bantuan diberikan tanpa mempertimbangkan ras,
kepercayaan ataupun kebangsaan penerima bantuan dan
tanpa pembeda-bedaan yang merugikan dalam bentuk
apapun. Prioritas bantuan ditentukan
semata-mata berdasarkan kebutuhan.
• Bantuan kemanusiaan diperhitungkan berdasarkan kebutuhan
semata
• Proportional
• Mengakui peranan penting kaum wanita dan menjamin bahwa
peranan tersebut harus didukung dan didayagunakan
• Terjaminnya akses terhadap sumber2 daya yang diperlukan serta
akses yang seimbang terhadap korban bencana/konflik
3. Bantuan tidak boleh digunakan untuk
kepentingan politik atau pun agama
• Tidak mengikuti suatu pendirian politik atau keagamaan tertentu
• Bantuan diberikan kepada individu, keluarga dan kelompok
masyarakat yang memerlukan bantuan – tidak
tergantung/memandang pada predikat apa yang melekat pada
penerima bantuan
4. Kita hendaknya berusaha untuk tidak menjadi alat
kebijakan luar negeri pemerintah
• Badan kemanusiaan internasional harus dapat menjamin
Independensinya terhadap negara donor yang mempercayakan
penyaluran bantuannya
• Badan kemanusiaan internasional harus dapat mengupayakan lebih
dari satu sumber bantuan
5. Kita harus menghormati budaya
dan adat istiadat setempat
• Kita harus berusaha menghargai budaya, tatanan, dan adat istiadat
yang berlaku di masyarakat dan negara tempat kita bekerja
6. Kita harus berusaha meningkatkan
respons bencana dengan kapasitas setempat
• Memanfaatkan keberadaan LSM serta tenaga lokal yang tersedia
dalam implementasi kegiatan
• Pengadaan komoditas bantuan serta jasa dari sumber-sumber
setempat
• Mengutamakan koordinasi
7. Kita harus berusaha melibatkan penerima bantuan
dalam proses manajemen bantuan
• Mengupayakan partisipasi masyarakat hingga pemanfaatan
sumber-sumber daya masyarakat yang tersedia
8. Pemberian bantuan harus bertujuan untuk
mengurangi kerentanan terhadap bencana di kemudian
hari, selain untuk memenuhi kebutuhan pokok
• Bantuan kemanusiaan diberikan, tidak semata-mata
memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga diupayakan
agar dapat mengurangi tingkat kerentanan masyarakat
(korban bencana/konflik) di masa depan
• Memperhatikan kepentingan lingkungan dalam
merekayasa dan implementasi program-program
• Menghindari sikap ketergantungan yang berkepanjangan
terhadap bantuan-bantuan eksternal
9. Kita bertanggung jawab kepada pihak yang kita bantu
maupun kepada pihak yang memberi kita
bantuan sumber daya
• Bantuan kemanusiaan harus dapat dipertanggungjawabkan, baik
kepada mereka yang berhak menerimanya dan kepada pihak Donor
• Bantuan kemanusiaan harus dikelola secara terbuka/transparansi,
baik dari perspective finansial maupun efektifitas kegiatan
• Mengakui kewajiban pelaporan dan memastikan upaya monitoring
telah dilakukan sebagaimana mestinya
10. Dalam kegiatan informasi, publisitas, dan promosi
yang kita lakukan, kita harus memandang korban
bencana sebagai manusia yang bermartabat, bukan
sebagai objek belas kasihan
• Mengakui martabat daripada korban bencana/konflik
• Dalam publikasi, tidak hanya menonjolkan tingkat penderitaan
korban bencana, tetapi juga perlu menonjolkan upaya/kapasitas
masyarakat dalam mengatasi penderitaan mereka
• Kerjasama dengan media dalam rangka meningkatkan perhatian
dan kontribusi masyarakat – tidak didasarkan pada adanya
tekanan, vested interest atau publisitas baik dari lingkungan
internal maupun eksternal
• Dalam media coverage – diupayakan tidak menimbulkan kesan
persaingan dengan badan kemanusiaan lainnya
• Tidak merusak situasi/atmosphere ditempat dimana badan
kemanusiaan itu bekerja, demikian pula keamanan dari para
pekerjanya
REKOMENDASI
• REKOMENDASI BAGI
PEMERINTAH NEGARA YANG TERTIMPA BENCANA
• REKOMENDASI BAGI PEMERINTAH DONOR
• REKOMENDASI BAGI
ORGANISASI ANTARPEMERINTAH
REGISTRASI
DISASTER POLICY MANAGEMENT
IFRC
PO BOX 372
1211 GENEVA 19
SWITZERLAND
Kode Perilaku.ppt

More Related Content

Similar to Kode Perilaku.ppt

Pengenalan Sphere Revised SBY.ppt
Pengenalan Sphere Revised SBY.pptPengenalan Sphere Revised SBY.ppt
Pengenalan Sphere Revised SBY.pptCPIndo
 
ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...
ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...
ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...Veranica Widi
 
Promkes dlm Keperawatan.pdf
Promkes dlm Keperawatan.pdfPromkes dlm Keperawatan.pdf
Promkes dlm Keperawatan.pdfRidwan451977
 
Perawatan yang Disesuaikan dan Bermartabat.pdf
Perawatan yang Disesuaikan dan Bermartabat.pdfPerawatan yang Disesuaikan dan Bermartabat.pdf
Perawatan yang Disesuaikan dan Bermartabat.pdfpapahku123
 
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS  DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012SITUASI KASUS HIV DAN AIDS  DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012Bahana Mahasiswa
 
MATERI KEPALANGMERAHAN.ppt
MATERI KEPALANGMERAHAN.pptMATERI KEPALANGMERAHAN.ppt
MATERI KEPALANGMERAHAN.pptssuser77132c
 
OPERASIONAL PELAYANAN PERTOLONGAN PERTAMA (1) (1).pptx
OPERASIONAL PELAYANAN PERTOLONGAN PERTAMA (1) (1).pptxOPERASIONAL PELAYANAN PERTOLONGAN PERTAMA (1) (1).pptx
OPERASIONAL PELAYANAN PERTOLONGAN PERTAMA (1) (1).pptxSarjuri Sleman
 
SUMMARY REPORT_SEMERU_19MARET2022_KBPA_BR_ine-.pdf
SUMMARY REPORT_SEMERU_19MARET2022_KBPA_BR_ine-.pdfSUMMARY REPORT_SEMERU_19MARET2022_KBPA_BR_ine-.pdf
SUMMARY REPORT_SEMERU_19MARET2022_KBPA_BR_ine-.pdfIneRiswanti
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPutri Aisyah
 
Metode Bimbingan Sosial dalam Pekerjaan sosial
Metode Bimbingan Sosial dalam Pekerjaan sosialMetode Bimbingan Sosial dalam Pekerjaan sosial
Metode Bimbingan Sosial dalam Pekerjaan sosialayucungkring
 
ETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELI
ETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELIETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELI
ETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELIDnr Creatives
 
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptxDASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptxGOLDAGARA
 

Similar to Kode Perilaku.ppt (20)

Kepalangmerahan
Kepalangmerahan Kepalangmerahan
Kepalangmerahan
 
Pengenalan Sphere Revised SBY.ppt
Pengenalan Sphere Revised SBY.pptPengenalan Sphere Revised SBY.ppt
Pengenalan Sphere Revised SBY.ppt
 
ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...
ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...
ADVOKASI KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG UPAYA-UPAYA KE...
 
Promkes dlm Keperawatan.pdf
Promkes dlm Keperawatan.pdfPromkes dlm Keperawatan.pdf
Promkes dlm Keperawatan.pdf
 
Kode Etik Kemanusiaan
Kode Etik KemanusiaanKode Etik Kemanusiaan
Kode Etik Kemanusiaan
 
Perawatan yang Disesuaikan dan Bermartabat.pdf
Perawatan yang Disesuaikan dan Bermartabat.pdfPerawatan yang Disesuaikan dan Bermartabat.pdf
Perawatan yang Disesuaikan dan Bermartabat.pdf
 
Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatanKomunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan
 
ppty.pptx
ppty.pptxppty.pptx
ppty.pptx
 
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS  DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012SITUASI KASUS HIV DAN AIDS  DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
 
MATERI KEPALANGMERAHAN.ppt
MATERI KEPALANGMERAHAN.pptMATERI KEPALANGMERAHAN.ppt
MATERI KEPALANGMERAHAN.ppt
 
OPERASIONAL PELAYANAN PERTOLONGAN PERTAMA (1) (1).pptx
OPERASIONAL PELAYANAN PERTOLONGAN PERTAMA (1) (1).pptxOPERASIONAL PELAYANAN PERTOLONGAN PERTAMA (1) (1).pptx
OPERASIONAL PELAYANAN PERTOLONGAN PERTAMA (1) (1).pptx
 
SUMMARY REPORT_SEMERU_19MARET2022_KBPA_BR_ine-.pdf
SUMMARY REPORT_SEMERU_19MARET2022_KBPA_BR_ine-.pdfSUMMARY REPORT_SEMERU_19MARET2022_KBPA_BR_ine-.pdf
SUMMARY REPORT_SEMERU_19MARET2022_KBPA_BR_ine-.pdf
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
 
Kader Lingkungan
Kader LingkunganKader Lingkungan
Kader Lingkungan
 
.
..
.
 
Metode Bimbingan Sosial dalam Pekerjaan sosial
Metode Bimbingan Sosial dalam Pekerjaan sosialMetode Bimbingan Sosial dalam Pekerjaan sosial
Metode Bimbingan Sosial dalam Pekerjaan sosial
 
ETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELI
ETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELIETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELI
ETIKA KEPERAWATAN Oleh YUNIAR MANSYE SOELI
 
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptxDASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
 
pengemas
pengemaspengemas
pengemas
 
Dimensi kebpub
Dimensi kebpubDimensi kebpub
Dimensi kebpub
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Kode Perilaku.ppt

  • 2. Kode Perilaku adalah: Etika dan Aturan Main Antar Badan Kemanusiaan Internasional dalam Kegiatan Bantuan Kemanusiaan
  • 3. • Berawal dari usulan Palang Merah Perancis kepada IFRC untuk membuat suatu Kode Perilaku (code of conduct) dalam bantuan kemanusiaan bencana alam dan konflik setelah bencana di Biafra (1967). • Mulai disusun tahun 1991 oleh Panitia Pengarah untuk Tanggap Kemanusiaan (Steering Committee for Humanitarian Response/SCHR) yang bertujuan untuk membentuk standar etik bagi organisasi yang terlibat dalam pekerjaan kemanusiaan. • Code of Conduct diadopsi oleh SCHR pada tahun 1994 dan bagi organisasi yang ingin mengikatkan diri secara sukarela maka disyaratkan untuk menanda tanganinya. • Pada tahun 2007 lebih dari 400 organisasi telah menanda tangan code of conduct yang berarti mereka bersedia untuk menjalankan prinsip-prinsip dari code of conduct dalam cara kerja mereka.
  • 4. • Hasil Kesepakatan pertama yaitu antara 7(tujuh) badan kemanusiaan internasional: ICRC, IFRC, Caritas International, International Save the Children, Lutheran World Federation, Oxfam dan World Council of Churches • Kesepakatan tersebut berupa ketentuan dasar yang mengatur standardisasi perilaku badan kemanusiaan internasional serta pekerja kemanusiaan untuk menjamin independensi dan efektifitas dalam penyelenggaraan kegiatan kemanusiaan • Code of Conduct ini diadopsi oleh Federasi melalui General Assembly and The Council of Delegates (Birmingham, 1993) dan International Conference (Geneva, 1995) • Terdiri dari 10(sepuluh) prinsip dasar yang terkait dengan Humanitarian Relief Operation serta 3(tiga) Annex yang mengatur hubungan antara badan/organisasi kemanusiaan dengan pemerintah setempat, negara donor dan organisasi antarnegara • Tugas seorang anggota Delegasi Federasi, satu diantaranya adalah mensosialisasikan Kode Perilaku ini kepada Perhimpunan Nasional dimana ia ditugaskan
  • 5. 10 PANDUAN KODE PERILAKU 1. Kewajiban kemanusiaan adalah prioritas utama • Pengakuan atas hak korban bencana yaitu – hak untuk memperoleh bantuan kemanusiaan – dimanapun ia berada • Komitment untuk menyediakan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana, dimanapun atau kapanpun diperlukan • Akses terhadap lokasi bencana dan terhadap korban tidak dihalang- halangi • Dalam memberikan bantuan kemanusiaan tidak menjadi bagian dari suatu kegiatan politik atau partisan
  • 6. 2. Bantuan diberikan tanpa mempertimbangkan ras, kepercayaan ataupun kebangsaan penerima bantuan dan tanpa pembeda-bedaan yang merugikan dalam bentuk apapun. Prioritas bantuan ditentukan semata-mata berdasarkan kebutuhan. • Bantuan kemanusiaan diperhitungkan berdasarkan kebutuhan semata • Proportional • Mengakui peranan penting kaum wanita dan menjamin bahwa peranan tersebut harus didukung dan didayagunakan • Terjaminnya akses terhadap sumber2 daya yang diperlukan serta akses yang seimbang terhadap korban bencana/konflik
  • 7. 3. Bantuan tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik atau pun agama • Tidak mengikuti suatu pendirian politik atau keagamaan tertentu • Bantuan diberikan kepada individu, keluarga dan kelompok masyarakat yang memerlukan bantuan – tidak tergantung/memandang pada predikat apa yang melekat pada penerima bantuan
  • 8. 4. Kita hendaknya berusaha untuk tidak menjadi alat kebijakan luar negeri pemerintah • Badan kemanusiaan internasional harus dapat menjamin Independensinya terhadap negara donor yang mempercayakan penyaluran bantuannya • Badan kemanusiaan internasional harus dapat mengupayakan lebih dari satu sumber bantuan
  • 9. 5. Kita harus menghormati budaya dan adat istiadat setempat • Kita harus berusaha menghargai budaya, tatanan, dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat dan negara tempat kita bekerja
  • 10. 6. Kita harus berusaha meningkatkan respons bencana dengan kapasitas setempat • Memanfaatkan keberadaan LSM serta tenaga lokal yang tersedia dalam implementasi kegiatan • Pengadaan komoditas bantuan serta jasa dari sumber-sumber setempat • Mengutamakan koordinasi
  • 11. 7. Kita harus berusaha melibatkan penerima bantuan dalam proses manajemen bantuan • Mengupayakan partisipasi masyarakat hingga pemanfaatan sumber-sumber daya masyarakat yang tersedia
  • 12. 8. Pemberian bantuan harus bertujuan untuk mengurangi kerentanan terhadap bencana di kemudian hari, selain untuk memenuhi kebutuhan pokok • Bantuan kemanusiaan diberikan, tidak semata-mata memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga diupayakan agar dapat mengurangi tingkat kerentanan masyarakat (korban bencana/konflik) di masa depan • Memperhatikan kepentingan lingkungan dalam merekayasa dan implementasi program-program • Menghindari sikap ketergantungan yang berkepanjangan terhadap bantuan-bantuan eksternal
  • 13. 9. Kita bertanggung jawab kepada pihak yang kita bantu maupun kepada pihak yang memberi kita bantuan sumber daya • Bantuan kemanusiaan harus dapat dipertanggungjawabkan, baik kepada mereka yang berhak menerimanya dan kepada pihak Donor • Bantuan kemanusiaan harus dikelola secara terbuka/transparansi, baik dari perspective finansial maupun efektifitas kegiatan • Mengakui kewajiban pelaporan dan memastikan upaya monitoring telah dilakukan sebagaimana mestinya
  • 14. 10. Dalam kegiatan informasi, publisitas, dan promosi yang kita lakukan, kita harus memandang korban bencana sebagai manusia yang bermartabat, bukan sebagai objek belas kasihan • Mengakui martabat daripada korban bencana/konflik • Dalam publikasi, tidak hanya menonjolkan tingkat penderitaan korban bencana, tetapi juga perlu menonjolkan upaya/kapasitas masyarakat dalam mengatasi penderitaan mereka • Kerjasama dengan media dalam rangka meningkatkan perhatian dan kontribusi masyarakat – tidak didasarkan pada adanya tekanan, vested interest atau publisitas baik dari lingkungan internal maupun eksternal • Dalam media coverage – diupayakan tidak menimbulkan kesan persaingan dengan badan kemanusiaan lainnya • Tidak merusak situasi/atmosphere ditempat dimana badan kemanusiaan itu bekerja, demikian pula keamanan dari para pekerjanya
  • 15. REKOMENDASI • REKOMENDASI BAGI PEMERINTAH NEGARA YANG TERTIMPA BENCANA • REKOMENDASI BAGI PEMERINTAH DONOR • REKOMENDASI BAGI ORGANISASI ANTARPEMERINTAH
  • 16. REGISTRASI DISASTER POLICY MANAGEMENT IFRC PO BOX 372 1211 GENEVA 19 SWITZERLAND