Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang meliputi 7 langkah yaitu: 1) penetapan konteks, 2) identifikasi bahaya potensial, 3) analisis risiko, 4) evaluasi risiko, 5) pengendalian risiko, 6) komunikasi dan konsultasi, serta 7) pemantauan dan tinjauan ulang. Dokumen ini menjelaskan setiap langkah proses manajemen risiko K3 secara rinci gun
3. APAITUHAZARD?
segala macam hal baik benda
maupun kondisi lingkungan
tertentu yang dapat menimbulkan
suatu bahaya atau berpotensi
memiliki bahaya
4. KLASIFIKASI POTENSI HAZARD/HAZARD
BIOLOGI 1. Kuman Patogen (Bakteri, Virus, Jamur ) dari pasien, limbah / cairan
tubuh pasien. Penularan penyakit dari pasien karena kontak melalui
udara, darah, atau sputum
2. Melalui kontak langsung, tertusuk jarum, airborne dll
FISIKA 1. Listrik (penataan kabel listrik yang tidak aman)
2. Radiasi
3. Atap ambrol
KIMIA 1. Kontak dengan obat – obat yang berbahaya (Obat-obat kemoterapi)
2. Bahan kimia iritatif : desinfektan (alkohol 96%, klorin)
3. Bahan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
4. Oksigen (mudah terbakar dan mudah meledak)
ERGONOMI Mengangkat beban berat ( angkat angkut pasien yang benar)
Kesesuaian tubuh dengan alat kerja
PSIKOSOSIAL Stress, Kejenuhan
JENIS-JENISHAZARD(BAHAYA)
7. Risiko yaitu kemungkinan/peluang suatu hazard menjadi
suatu kenyataan, yang bergantung pada:
1) pajanan, frekuensi, konsekuensi
2) dose-response
DEFIN
ISI RISIKO
8.
9. Probabilitas: Kemungkinan terjadi atau tidak terjadinya suatu insiden
Konsekuensi: Dampak yang ditimbulkan akibat pajanan bahaya
PROBABILITAS
KONSEKUENSI
RISK
12. LANG
KAH1:
PERSIAP
AN/
PENENT
U
ANKONT
EKS
Penetapan konteks proses menajemen risiko K3 meliputi:
1) Penentuan tanggung jawab dan pelaksana kegiatan manajemen
risiko yang terdiri dari karyawan, kontraktor dan pihak ketiga.
2) Penentuan ruang lingkup manajemen risiko keselamatan dan
KesehatanKerja.
3)Penentuansemuaaktivitas (baik normal,abnormal maupun
emergensi), proses, fungsi, proyek, produk, pelayanan dan aset di
tempat kerja.
4) Penentuan metode dan waktu pelaksanaan evaluasi manajemen
risiko keselamatan dan Kesehatan Kerja.
13. LANG
KAH2:
IDENT
IFIKASI BAH
A
Y
APO
T
ENSIAL
Identifikasi bahaya
potensial merupakan
langkah pertama
manajemenrisiko
kesehatan di tempat
kerja.
tahap ini dilakukan
identifikasi potensi
bahaya kesehatan
pekerja, pasien,
pengantar dan
pengunjung yang dapat
meliputi: bahaya fisika,
kimia, biologi, ergonomi
dan psikososial.
16. LANG
KAH3:
AN
ALISISRISIKO
Analisis risiko bertujuan untuk mengevaluasi
besaran (magnitude) risiko kesehatan pada
pekerja.
Analisis awal ditujukan untuk memberikan
gambaran seluruh risiko yang ada.
Kemudian disusun urutan risiko yang ada.
Prioritas diberikan kepada risiko-risiko yang
cukup signifikan dapat menimbulkan kerugian.
21. LANG
KAH4:
EV
ALU
ASI RISIKO
Evaluasi R
isiko adalah membandingkan tingkat risiko yang telah
dihitung pada tahapan analisisrisiko dengan kriteria standar
yang digunakan.
Tingkat risiko yang telah diukur pada tahapan sebelumnya
dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
Metode pengendalian yang telah diterapkan dalam
menghilangkan/meminimalkan risiko dinilai kembali, apakah
telah bekerja secara efektif seperti yang diharapkan.
Membuat keputusan apakah perlu untuk menerapkan metode
pengendalian tambahan untuk mencapai standard atau tingkat
risiko yang dapat diterima.
22.
23. PR
OG
RAMEV
AL
U
ASI RISIKO
Inspeksi periodik serta monitoring
aspek keselamatan dan higiene industri
Wawancara nonformal dengan
pekerja
P
emeriksaan kesehatan
P
engukuran pada area lingkungan
kerja
P
engukuran sampel personal
27. LANG
KAH6:
KOMU
NIKASI D
ANKONSU
L
T
ASI
Komunikasi dan konsultasi merupakan pertimbangan
penting pada setiap langkah atau tahapan dalam proses
manejemen risiko. Sangat penting untuk mengembangkan
rencana komunikasi, baik kepada kontributor internal
maupun eksternal sejak tahapan awal proses pengelolaan
risiko. Komunikasi dan konsultasi termasuk didalamnya
dialog dua arah diantara pihak yang berperan didalam
proses manajemen risiko.