Dokumen tersebut membahas analisis terhadap beberapa ayat Al-Quran dan hadis Nabi tentang topik-topik keagamaan seperti kontrol diri, persaudaraan, larangan pergaulan bebas, makna nama-nama Allah, beriman kepada malaikat, berpakaian sesuai syariat Islam, manfaat kejujuran, kewajiban menuntut ilmu, sumber hukum Islam, tata cara ibadah haji dan zakat, serta strategi dakwah Nabi di Mekkah dan
2. 3.1
Menganalisis QS al-Anfal (8):72, QS al-Hujurat
(49): 10 dan 12 serta Hadis tentang kontrol diri
(mujahadah an-nafs), prasangka baik
(husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
3.2
Menganalisis QS al-Isra’ (17): 32, dan QS an-Nur
(24): 2, serta Hadis tentang larangan pergaulan
bebas dan perbuatan zina
3.3
Menganalisis makna al- Asma’u al-Husna: al-
Karim, al-Mu’min, al- Wakil, al-Matin, al-Jami’,
al-‘Adl, dan al-Akhir
3.4
Menganalisis makna beriman kepada malaikat-
malaikat Allah swt.
3.5
Menerapkan ketentuan berpakaian sesuai
syariat Islam
3.6
Memahami manfaat kejujuran dalam
kehidupan sehari-hari
3.7
Menganalisis kewajiban menuntut ilmu untuk
membela agama
3.8
Menganalisis kedudukan al-Qur’an, Hadis, dan
ijtihad sebagai sumber hukum Islam
3.9
Menganalisis tata cara ibadah haji, zakat, dan
wakaf
3.10
Menganalisis substansi, strategi, dan penyebab
keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw di
Makkah
3.11
Menganalisis strategi, dan keberhasilan dakwah
Nabi Muhammad saw di Madinah
SEMESTER GANJIL SEMESTER GENAP
5. Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-
hari
Menganalisis manfaat kejujuran dalam kehidupan sehari-
hari
Menyajikan kaitan antara contoh perilaku jujur dalam
kehidupan sehari-hari dengan keimanan
2.6
3.6
4.6
Back to
Home
MANFAAT KEJUJURAN
6. Makna dan Dalil Perilaku Jujur
1. Pengertian
Jujur
3. Ayat Al-Qur’an
dan Hadis tentang
Perilaku Jujur
Surah Al-Ma’idah [5]: 8
Surah At-Taubah [9]: 119
Jujur dalam bahasa
Arab yaitu sadaqa dan
as-Sidqu yang artinya
benar, nyata, atau
berkata benar. Secara
istilah, jujur diartikan
kesesuaian antara
perkataan dan
perbuatan dengan
kebenaran atau
keyakinan.
2. Perilaku Jujur
dibedakan Menjadi
Tiga
Jujur dalam niat
Jujur dalam perkataan
Jujur dalam perbuatan
7. 1. Shidq Al-Qalbi (Kejujuran dalam niat/hati), yaitu setiap tindakan dan
kehendak hanya ditujukkan pada Allah SWT.
2. Shidq Al-Hadits (Kejujuran dalam ucapan), yaitu menyatakan sesuatu
dengan sebenarnya dengan tidak ditambahi dan tidak dikurangi.
3. Shidq Al-‘Amal (Jujur dalam perbuatan/tindakan), yaitu tidak adany
perbedaan antara hati dengan perbuatan/tindakan.
4. Shidq Al-Wa’d (Kejujuran dalam berjanji), yaitu berusaha untuk selalu
menepati apa yang sudah dijanjikan kecuali adanya halangan yang tidak
bisa dihindari.
5. Shidq Al-Hal (Kejujuran dalam kenyataan), yaitu kesesuaian antara yang
ada di hati, di mulut dan yang diperbuat/diamalkan.
PEMBAGIAN SIFAT JUJUR
8. MANFAAT DAN HIKMAH JUJUR
Dipercaya oleh banyak orang
Mempunyai banyak teman dan disayangi orang lain
Terhindar dari fitnah kehidupan
Mendapatkan ketenangan dan ketenteraman dalam hidup
Menjadi cermin kepribadian seseorang bahkan bangsa
Terbiasa untuk melakukan kebaikan
Dicintai oleh Allah SWT
9. “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan
karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu
terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada
Allah, sungguh Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-
Maidah (5): 8).
10. ISI KANDUNGAN
Q.S. AL-MAIDAH (5): 8
Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk
melaksanakan semua aktivitas dengan penuh ketelitian, kejujuran dan
keikhlasan hanya karena Allah SWT, baik aktivitas Mahdah maupun
aktivitas Ghairu Mahdah.
Ketika seorang muslim menjadi saksi, prinsip keadilan harus ditegakkan.
Saksi yang adil adalah saksi yang jujur, berani mengatakan hal sebenarnya.
Kebencian terhadap suatu kaum/musuh jangan sampai membuat seorang
muslim salah bersikap dan berbuat tidak adil, sebab dengan berbuat tidak
adil mengakibatkan ketidakjujuran dan kebohongan.
Umat Islam diperintah untuk berlaku adil dalam segala hal.
11. “Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah
kamu dengan orang-orang yang benar.” (Q.S. At-Taubah (9): 119)
12. ISI KANDUNGAN
Q.S. AT-TAUBAH (9): 119
1. Orang yang beriman, harus tetap dalam ketakwaan, yaitu menjalankan
semua perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya. Terbiasa
dengan orang-orang yang memiliki komitmen dan integritas tinggi dan
jujur.
2. Setiap Muslim tidak dianjurkan untuk bergaul bersama orang-orang yang
tidak memiliki sikap jujur, sebab ketidakjujuran merupakan ciri orang
munafik.
3. Berdusta merupakan akhlak yang tercela (Akhlaqul Mazmumah).
13. KAITAN JUJUR
DENGAN KEIMANAN
1. Menjadikan nilai-nilai kejujuran sebagai prinsip hidup bagi seseorang.
2. Kejujuran merupakan manifestasi beriman kepada rukun Iman dan rukun Islam.
3. Bertekad kuat untuk menghindari setiap kebohongan, pemalsuan, dan penipuan.
4. Bertanggungjawab dan memiliki integritas yang tinggi dalam memerangi
ketidakjujuran.
5. Komitmen bahwa kejujuran merupakan landasan dalam bersikap dan bertindak
ketika bergaul dengan sesama manusia.
6. Selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas diri menjadi manusia yang jujur,
bertanggung jawab, professional, dan berakhlak mulia.
7. Berusaha mencari jalan keluar mengatasi kondisi lingkungan kerja yang terbiasa
dengan ketidakjujuran, kebohongan, dan kemunafikan.
8. Tidak mudah putus asa dalam mengakkan kebenaran, kejujuran, dan keadilan.
14. Perilaku Jujur
dalam Keseharian
dan Manfaatnya
Perilaku Jujur
dalam
Kehidupan
Sehari-hari
Manfaat
Perilaku Jujur
dalam
Keseharian
Menyampaikan kebenaran yang
diketahui
Tidak menyontek saat ujian
Bertanya saat belum memahami
pelajaran
Menepati janji
Meminta izin saat meninggalkan
rumah
Mengakui kesalahan yang
diperbuat
Mengembalikan barang pinjaman
atau temuan kepada pemiliknya
Menjadi orang yang amanah dan
tanggung jawab
Mudah membina hubungan atau
interaksi dengan orang lain
Mendapat kepercayaan orang lain
Meningkatkan keimanan
Terhindar dari perbuatan tercela